Yoyogi National Gymnasium-EDITED
April 29, 2017 | Author: Purdyah Ayu | Category: N/A
Short Description
Download Yoyogi National Gymnasium-EDITED...
Description
B. Yoyogi National Gymnasium 1. Gambaran Umum Yoyogi National Gymnasium
Arsitek Pemilik
: :
Tipe Bangunan Lokasi Tahun Pembangunan Luas Area Tapak Luas Area Bangunan Total Floor Area Jumlah Lantai
: : : : : : :
Ketinggian Bangunan
:
Kapasitas
:
Kenzo Tange National Agency for the Advancement of Sports and Health (NAASH) Fasilitas olahraga 2-1, Jinnan, Shibuya, Tokyo, Jepang 1961-1964 910.000 m2 20.620 m2 34.204 m2 2 lantai dengan 2 basement (Gymnasium utama) 1 lantai dengan 1 basement (Gymnasium kedua) 40,37 m (Gymnasium utama) 42,29 m (Gymnasium kedua) 13.29 (Gymnasium utama) 3.202 (Gymnasium kedua)
Yoyogi National Gymnasium dibangun dengan maksud sebagai salah satu fasilitas arena olahraga yakni renang dan diving di jepang guna menyambut Olimpiade tahun 1964.
Desain dari Yoyogi National Gymnasium merupakan hasil kreasi dari arsitek Jepang, bangunan tersebut merupakan perpaduan dari arsitektur modern barat yang estetik dengan arsitektur tradisional jepang. Sentuhan arsitektur tradisional jepang pada bangunan ini berupa detail bagian atap yang menyerupai Kuil Shinto.
Bangunan ini bersifat aerodinamis dan bergaya monumental. Saat bangunan ini selesai dibangun, atap bangunan ini menjadi yang terbesar di dunia sampai 50 tahun, dan hebatnya lagi sampai sekarang bangunan ini masih luar biasa karena dilestarikan dengan baik. 2. Analisa Struktur Pada bangunan ini,Tange menggunakan kecanggihan teknologi struktural abad 20 dengan struktur yang modern yaitu dengan sistem tenda dan kabel baja yang berfungsi sebagai penahan gaya tarik semua elemen secara terintegrasi. Struktur atap dari kabel baja dipilih karena struktur baja tarik merupakan elemen arsitektur yang penting pada masa itu, serta struktur baja tarik memiliki kekuatan tarik dan perlawanan terhadap ketenggangan yang besar. tiang beton
tarik anchor sebagai penyeimbang
tarik
tarik
Anchor Merupakan kontruksi dinding penahan tanah Digunakan papan atau tiang – tiang tipis yang dipancang berjajar Terbuat dari bahan kayu, baja atau beton bertulang Stabilitas onstruksi mengandalkan pada jepitan yang terjadi akibat anchor dipancang kedalam tanah.
Konsep struktur terdiri dari 2 kabel baja berdiameter 13’’ yang dikaitkan ke 2 buah lempeng besar pelat beton di kedua ujung bangunan dan ke kedua menara struktural kabel.
Kabel menggambarkan suatu kurva parabolic (secara teknis,disebut catenary) dimana kabel yang lebih kecil ditempatkan tegak lurus, untuk membentuk atap seperti tenda. Desain atap yang cekung seperti tenda ini dipilih sebagai solusi dalam penggunaan AC, nilai akustik dan proporsi bangunan.
Penggunaan AC banyak, akustik bangunan lebih rumit, proporsi bangunan besar
Penggunaan AC sedikit, akustik yang sederhana, proporsi bangunan menengah
Serangkaian kabel baja ini beserta struktur betonnya membentuk dasar struktur bangunan yang dapat menopang rangkaian tempat duduk di dalam stadion.
tribun beton sebagai penyeimbang
titik tumpu
titik tumpu
tiang beton
anchor
titik tumpu
titik tumpu
Secara keseluruhan menimbulkan kesan bangunan yang dramatis, mendemonstrasikan kreativitas Tange dalam memadukan kekuatan, keindahan bentuk, fungsi ekonomis, fungsi ruang dan sistem struktur. Penerimaan Momen MOMEN
T
semua beban ditahan oleh kolom raksasa
pondasi tiang pancang
T
Angin dan Gempa
Pencahayaan Alami
kisi-kisi
kaca
View more...
Comments