YanaYoannita 1205875 Handasah 2

April 4, 2019 | Author: yholaafrida | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

HANDASAH...

Description

 Nama

: Yana Yoannita

 Nim/Bp

: 1205875/2012

Tugas Kuliah : Handasah 2 A.

ALAT UKUR JARAK

1. Geodimeter

Geodimeter adalah alat elektronik-optik untuk mengukur jarak dan dapat mengukur dengan ketelitian tinggi. Geodimeter diperkenalkan pada tahun 1949, beratnya lebih dari 100 kg. Lalu pada tahun 1953 dilakukan peningkatan utilitas dari instrument-instrumennya untuk mengukur berbagai  jarak

dalam

berbagai

kondisi.Geodimeter

6A

diproduksi pada tahun 1966, Geodimeter ini mampu mengukur jarak hingga 10 km di siang hari dan sampai 25 km dalam kegelapan. Geodimeter berukuran panjang 360 mm, lebar 220 mm, dan tinggi 530 mm. sedangkan panjang teleskopnya 355 mm. geodimeter ini mempunyai berat instrument sebesar 16,3 kg. Geodimeter pada dasarnya terdiri dari komponen sebagai berikut : (1) Sumber cahaya Sumber cahaya ini digunakan untuk malam hari dan jarak pendek pada siang hari. (2) Rana Electro-optik (3) Modulator, sebagai pembawa (carrier signal) ke sinyal informasi/pesan agar bisa dikirim

ke penerima melalui media tertentu (kabel atau udara), biasanya berupa gelombang sinus. (4) Mengirimkan dan menerima sistem optic (5) Foto-multiplier dan unit tahap perbandingan. Alat ini memiliki 2 sistem optik, yaitu : (1) Untuk memancarkan cahaya ter modulasi (2) Untuk menerima cahaya setelah refleksi dari reflector Dalam geodimeter ini juga terdapat sorot dan pemandangan yang kasar, yang digunakan untuk lokasi lebih mudah reflector. Sorot ini diletakkan di bawah tabung utama dan terdiri dari bola 2 watt, ditempatkan pada titik focus lensa proyeksi. Pembesaran dari penerima optic ditempatkan dalam tabung koaksial dengan tabung Tengah, dengan panjang fokus 0,6 meter dan diameter 50 mm objektif. Pemancar optik, terletak di luar penerima optik, memiliki panjang fokus 0,6 meter, dan tujuan dalam dan diameter luar 55 mm dan 105 mm. Daya yang diperlukan untuk instrumen adalah 12 V DC baterai, dan meter  jarak rata-rata konsumsi daya, yang tergantung pada kondisi operasi termostat dan lampu sekitar 2,5.

2. Pita Ukur

Pita ukur, sering disebut

meteran atau tape karena

umumnya tersaji dalam  bentuk

pita

dengan

 panjang tertentu. Sering  juga disebut rol meter karena umumnya pita ukur ini pada keadaan tidak dipakai atau disimpan dalam  bentuk gulungan atau rol,Panjangnya bervariasi dari 20m, 30m, 50m,dan 100m.

Kegunaan utama atau yang umum dari meteran ini adalah untuk mengukur  jarak atau panjang. Kegunaan lain yang juga pada dasarnya adalah melakukan  pengukuran jarak, antara lain a. mengukur sudut baik sudut horizontal maupun sudut vertikal atau lereng,  b. membuat sudut siku-siku, dan c. membuat lingkaran. Meteran mempunyai spesifikasi antara lain : a. Satuan ukuran yang digunakan  b. Ada 2 satuan ukuran yang biasa digunakan, yaitu satuan Inggris ( inch, feet, yard) dan satuan metrik ( mm, cm, m) c. Satuan terkecil yang digunakan mm atau cm , inch atau feet d. Daya muai, yaitu tingkat pemuaian akibat perubahan suhu udara e. Daya regang, yaitu perubahan panjang akibat tegangan atau tarikan f.

Penyajian angka nol. Angka atau bacaan nol pada meteran ada yang dinyatakan tepat di ujung awal meteran dan ada pula yang dinyatakan pada jarak tertentu dari ujung awal meteran. Daya muai dan daya regang meteran dipengaruhi oleh jenis meteran,

yang

dibedakan

berdasar-kan

bahan

yang

digunakan

dalam

 pembuatannya. Cara Menggunakan

Cara menggunakan alat ini relatif sederhana, cukup dengan merentangkan meteran ini dari ujung satu ke ujung lain dari objek yang diukur. Namun demikian untuk hasil yang lebih akurat cara menggunkan alat ini sebaiknya dilakukan sebagai berikut: a. Lakukan oleh 2 orang  b. Seorang memegang ujung awal dan meletakan angka nol meteran di titik yang  pertama c. Seorang lagi memegang rol meter menuju ke titik pengukuran lainnya, tarik meteran selurus mungkin dan letakan meteran di titik yang dituju dan baca angka meteran yang tepat di titik tersebut.

B.

ALAT UKUR SUDUT

1. BUSUR BILAH (Universal Bevel Protractor) Alat ukur sudut ini penggunaanya lebih luas dari pada busur baja. Gambar tersebut nampak bahwa bagian-bagian dari busur bilah adalah piringan skala utama, skala nonius (vernier), bilah utama, badan/landasan, kunci nonius dan kunci bilah. Skala utama mempunyai tingkat kecermatan hanya 1 derajat. Dengan bantuan skala nonius maka busur  bilah ini mempunyai ketelitian sampai 5 menit. Kunci nonius digunakan untuk menyetel skala nonius dan kunci bilah digunakan untuk mengunci bilah utama dengan piringan skala utama. Dengan adanya bilah utama dan landasan maka busur bilah ini dapat digunakan untuk mengukur sudut benda ukur dengan berbagai macam posisi. Untuk hal-hal tertentu biasanya dilengkapi pula dengan bilah pembantu. Bilah utama dan  bilah pembantu bisa digeser-geserkan posisinya sehingga proses pengukuran sudut dapat dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip pengukuran yang betul. Cara Membaca Skala Ukur Busur Bilah

Prinsip pembacaannya sebetulnya tidak jauh berbeda dengan prinsip  pembacaan mistar ingsut, hanya skala utama satuannya dalam derajat sedangkan skala nonius dalam menit. Yang harus diperhatikan adalah pembacaan skala nonius harus searah dengan arah pembacaan skala utama. Jadi, harus dilihat ke mana arah  bergesernya garis skala nol dari nonius terhadap garis skala utama. Gambar tersebut menunjukkan ukuran sudut sebesar 50° 55’ (lima puluh derajat lima puluh lima menit). Garis nol skala nonius berada di antara 50 dan 60 dari skala utama, tepatnya antara garis ke 50 dan 51. Ini berarti penunjukkan skala utama sekitar 50 derajat lebih. Kelebihan ini dapat kita baca besarnya dengan melihat garis skala nonius yang

segaris dengan salah satu garis skala utama. Ternyata yang segaris adalah garis angka 55 dari skala nonius. Ini berarti kelebihan ukuran tersebut adalah 55 menit (11 garis disebelah kiri garis nol: 11 x 5 menit = 55 menit). Jadi, keseluruhan pembacaannya adalah 50 derajat ditambah 55 menit = 56 derajat 55 menit (50° 55’).

2. THEODOLIT Theodolit atau Theodolite adalah suatu alat yang digunakan dalam teknik sipil bangunan yang dirancang khusus untuk mengukur sudut yakni sudut tegak yang disebut sudut vertical dan sudut mendatar yang disebut sudut horizontal. Sudut –   sudut tersebut sangat penting dalam menentukan jarak tegak dan  jarak mendatar di antara 2 buah titik lapangan. Seseorang yang ingin menggunakan theodolit tentu harus sudah tahu cara penggunaan theodolit . Berikut ini langkah –  langkah menggunakan theodolit. 

Letakkan pesawat di atas kaki tiga dan ikat dengan baut. Setelah pesawat terikat dengan baik pada statif, pesawat yang sudah terikat tersebut baru diangkat dan Anda dapat meletakkannya di atas patok yang sudah diberi paku



Tancapkan salah satu kaki tripod dan pegang kedua kaki tripod lainnya. Kemudian lihat paku dibawah menggunakan centring. Jika paku sudah terlihat, kedua kaki tripod tersebut baru diletakkan di tanah.



Setelah statif diletakkan semua dan patok beserta pakunya sudah terlihat, ketiga kaki di statif baru diinjak agar posisinya menancap kuat di tanah dan alat juga tidak mudah goyang. Kemudian, lihat paku lewat centring. Jika paku tidak tepat, kejar pakunya dengan sekrup penyetel. Kemudian, lihat nivo kotak. Jika nivo kotak tidak berada di tengah maka alat posisinya miring. Untuk mengetahui  posisi alat yang lebih tinggi, lihat gelembung pada nivo kotak. Jika nivo kotak

 berada di timur, posisi alat tersebut akan lebih tinggi di timur sehingga kaki sebelah timur dapat dipendekkan. 

Setelah posisi gelembung di nivo kotak berada di tengah,alat sudah dalam keadaan waterpass namun masih dalam keadaan kasar. Cara mengaluskannya, gunakan nivo tabung. Di bawah theodolit terdapat 3 sekrup penyetel. Sebut saja sekrup A, B, dan C. Untuk menggunakan nivo tabung sejajarkan nivo tabung dengan 2 sekrup penyetel. Misalnya sekrup A dan B. Kemudian, lohat posisi gelembungnya. Jika tidak di tengah, posisi alat berarti masih belum level dan harus ditengahkan. Setelah nivo tabung berada di tengah baru kemudian diputar 90 derajat atau 270 derajat dan nivo tabung bisa ditengahkan dengan sekrup C. Setelah ada di tengah, berarti posisi kotak dan nivo tabung sudah sempurna



Lihat centring. Jika paku sudah tepat di lingkaran kecil, maka alat sudah tepat di atas patok. Tetapi jika belum, alat harus digeser terlebih dahulu dengan mengendorkan baut pengikat yang terdapat di bawah alat ukur. Geser alat agar tepat berada di atas paku namun jangan diputar karena jika diputar dapat mengubah posisi nivo.



Setelah posisi alat tepat berada di atas patok, pengaturan nivo tabung perlu diulangi seperti langkah di atas agar posisinya di tengah lagi.



Setelah selesai, tentukan titik acuan yaitu 0°00’00″ dan jangan lupa mengunci sekrup penggerak horizontal.



 Nyalakan layar dengan tombol power. Kemudian setting sudut horizontal pada 0°00’00″ dan tekan tombol [0 SET] dua kali. Tekan tombol [V/%] untuk menampilkan pembacaan sudut vertikal.

C.

ALAT UKUR KOORDINAT

1. GPS

Global Positioning System (GPS) adalah sebuah alat yang bisa menerima sinyal-sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit selama 24 jam sehari secara nonstop di seluruh belahan bumi ini. Dimana sinyal yang diterima oleh GPS akan menerima sebuah angka koordinat lintang utara selatan serta bujur barat timur serta ketinggian yang akhirnya di transformasikan menjadi sebuah titik dimana titik tersebut merupakan titik dimana posisi kita berdiri di permukaan bumi ini. Titik yang kita peroleh ini akan di olah lagi dan digabungkan dengan sebuah peta digital yang sudah terkalibrasi sehingga akhirnya kita akan tau dimana kita berada, kearah mana kita bergerak, berapa kecepatan kita, ketinggian kita, serta dengan bantuan software kita bisa mengetahui jarak tempuh dan estimasi waktu lama perjalanan kita. Ada beberapa perangkat GPS yang dipasarkan di negara kita baik itu sebuah GPS hardware, GPS modul, atau berupa software atau perangkat lunak yang kemudian kita install di PC, PDA, atau ponsel kita. Ada beberapa vendor yang mengeluarkan  perangkat GPS seperti Garmin, Mio, Hp dan lain-lain malahan beberapa ponsel sekarang banyak yang dibenamkan GPS receiver sehingga dengan ponsel tersebut nisa kita gunakan sebagai navigasi atau penunjuk arah selama perjalan kita. Beberapa kombinasi perangkat GPS dapat kita dapat dari a. GPS receiver –  PDA / Ponsel / Notebook Dengan GPS receiver ini kita belum bisa melihat titik dimana posisi kita sebelum GPS receiver tersebut di gabungkan dengan beberapa perangkat seperti PDA / Ponsel / Notebook. Dalam perangkat yang tersebut di atas tentu saja sudah di install sebuah aplikasi yang mensupport GPS receiver tersebut. Beberapa aplikasi yang umum digunakan adalah Garmin Mobile XT, Tom tom Navigator, Trek Ebuddy dan aplikasi lainya yang banyak dikeluarkan vendor-vendor penyedia aplikasi yang bisa dijalankan pada PDA Windows Mobile, Palm, Symbian, atau UIQ, dengan peta digital yang bisa kita peroleh dari took-toko penjual perangkat GPS atau menggunankan versi gratis yang banyak beredar dan siap di download.

Untuk koneksi Antara GPS receiver ke perangkat kita bisa menggunakan kabel serial yang include dari paket pembelian GPS receiver atau memakai koneksi Bluetooth. Kelemahan dari system ini adalah ribetnya instalasi perangkat dikarenakan kita harus menyediakan 2 perangkat yaitu GPS receiver dan PDA, Ponsel, Notebook  b. Pure GPS receiver Pure GPS adalah sebuah perangkat yang memang dipergunakan sebagai  penerima GPS sekaligus menterjemahkan dalam sebuah peta digital, dengan  perangkat ini kita akan disuguhi sebuah perangkat yang mirip dengan monitor TV kecil atau mirip dengan panel speedometer, malahan beberapa vendor seperti Garmin telah mengeluarka perangkat GPS dengan beberapa fitur multimedia seperti pemutar musik, video serta TV receiver. Kelemahan alat ini adalah dari harga yang masih relative mahal serta dukungan terhadap software sesuai keinginan kita kurang, karena pada umumnya perangkat tersebut hanya diperuntukkan dengan software bawaan dari vendor tersebut. c. Internal GPS di PDA / Ponsel Kalau yang satu ini merupakan paduan dari ponsel / PDA dengan dilengkapi chipset GPS receiver di dalamnya seperti Nokia N95, E90, 6110Navigator, iPAQ 6515, 6965, HTC TyTN II, dan masih banyak lagi, dengan peralatan ini kita punya kelebihan yang praktis dan software bisa kita pilih-pilih serta di ubah-ubah sesuai kebutuhan kita, dengan kemajuan fitur ponsel serta PDA yang sekarang ini sudah sangat maju maka dengan mempunyai fitur GPS maka makin lemgkap sudah  perangkat multimedia mini yang bisa kita operasikan dalam genggaman. Akhirnya pilihan jatuh ke tangan kita sendiri kita bisa memilih perangkat GPS sesuai kebutuhan baik kegunaan, fungsi atau harga, atau anda malah memilih tidak menggunakan GPS dikarenakan anda merasa khawatir akan keamanan, semua tergantung anda.

d. Prinsip penentuan posisi dengan GPS

Prinsip penentuan posisi dengan GPS yaitu menggunakan metode reseksi  jarak, dimana pengukuran jarak dilakukan secara simultan ke beberapa satelit yang telah diketahui koordinatnya. Pada pengukuran GPS, setiap epoknya memiliki empat  parameter yang harus ditentukan : yaitu 3 parameter koordinat X,Y,Z atau L,B,h dan satu parameter kesalahan waktu akibat ketidaksinkronan jam osilator di satelit dengan  jam di receiver GPS. Oleh karena itu diperlukan minimal pengukuran jarak ke empat satelit.

Gambar 1. Sistem Koordinat Kartesian dan Geosentrk 

a) Tipe alat (Receiver ) GPS Ada 3 macam tipe alat GPS, dengan masing-masing memberikan tingkat ketelitian (posisi) yang berbeda-beda. Tipe alat GPS pertama adalah tipe Navigasi (Handheld, Handy GPS). Tipe nagivasi harganya cukup murah, sekitar 1 - 5 juta rupiah, namun ketelitian posisi yang diberikan saat ini baru dapat mencapai 3 sampai 6 meter. Tipe alat yang kedua adalah tipe geodetik single frekuensi (tipe pemetaan), yang  biasa digunakan dalam survey dan pemetaan yang membutuhkan ketelitian posisi sekitar sentimeter sampai dengan beberapa desimeter.

Gambar 2. Perbandingan Tingkat Ketelitian Tipe GPS dan Harga GPS

Tipe terakhir adalah tipe Geodetik dual frekuensi yang dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai milimeter. Tipe ini biasa digunakan untuk aplikasi  precise positioning  seperti pembangunan jaring titik kontrol, survey deformasi, dan geodinamika. Harga receiver tipe geodetik cukup mahal, mencapai ratusan juta rupiah untuk 1 unitnya

Gambar 3. Contoh GPS Tipe Navigasi Henheld (Garmin 12Cx)

 b) Sinyal dan Bias pada GPS GPS memancarkan dua sinyal yaitu frekuensi L1 (1575.42 MHz) dan L2 (1227.60 MHz). Sinyal L1 dimodulasikan dengan dua sinyal pseudo-random yaitu

kode P (Protected) dan kode C/A (coarse/aquisition). Sinyal L2 hanya membawa kode P. Setiap satelit mentransmisikan kode yang unik sehingga penerima (receiver GPS) dapat mengidentifikasi sinyal dari setiap satelit. Pada saat fitur ”Anti-Spoofing” diaktifkan, maka kode P akan dienkripsi dan selanjutnya dikenal sebagai kode P(Y) atau kode Y. Ketika sinyal melalui lapisan atmosfer, maka sinyal tersebut akan terganggu oleh konten dari atmosfer tersebut. Besarnya gangguan di sebut bias. Bias sinyal yang ada utamanya terdiri dari 2 macam yaitu bias ionosfer d an bias troposfer. Bias ini harus diperhitungkan (dimodelkan atau diestimasi atau melakukan teknik differencing   untuk metode diferensial dengan jarak baseline yang tidak terlalu  panjang) untuk mendapatkan solusi akhir koordinat dengan ketelitian yang  baik. Apabila bias diabaikan maka dapat memberikan kesalahan posisi sampai dengan orde meter. e. Metoda penentuan posisi dengan GPS Metoda penentuan posisi dengan GPS pertama-tama terbagi dua, yaitu metoda absolut, dan metoda diferensial. Masing-masing metoda kemudian dapat dilakukan dengan cara real time  dan atau  post-processing . Apabila obyek yang ditentukan  posisinya diam maka metodenya disebut statik . Sebaliknya apabila obyek yang ditentukan posisinya bergerak, maka metodenya disebut kinematik . Lebih lanjut (detail) lagi, berbagai macam pengembangan metoda-metoda seperti SPP (Standar Positioning Service), DGPS (Differential GPS), RTK (Real Time Kinematic), Survei GPS, Rapid statik, pseudo kinematik, dan stop and go, serta masih ada beberapa metode lainnya.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF