Wrap Up Metbel Bertugas Dipuskesmas

September 10, 2017 | Author: Adi Adi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

fbggnh...

Description

Wrap Up “Bertugas Di Puskesmas”

Kelompok A-12

Ketua

:

Aryanata Ryan Kurniawan

(1102016031)

Sekretaris

:

Bazlina Zahra Wahyusaputri

(1102016043)

Anggota

:

Anggi Indra Kusuma

(1102016024)

Annisa Nabila Asmahani

(1102016028)

Asia Rahmah Malawat

(1102016032)

Astri Annisa Wigati

(1102016033)

Carnadi

(1102016044)

Dian Luviyanti

(1102015060)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI 2016/2017 Jalan Letjen. Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta 10510 Telp. 62.21.4244574 Fax.62.21.4244

DAFTAR ISI

Daftar isi……………………………………………………………………………....

1

Skenario…………………………………………………………………………….....

2

Kata-kata sulit…………….......……………………….………………......................

3

Brainstroming………………......…………………………………………………….

4

Analisis.…………………………………………………………………….………….

5

Hipotesis……………………………………………………………………….………

6

Sasaran belajar………………......……………………………………………………

7

LI.1. Memahami dan Mejelaskan tugas dan tanggung jawab seorang dokter.……

8

LI.2. Memahami dan Menjelaskan cara serta ciri dokter muslim yang profesional... 9 LI.3. Memahami dan Menjelaskan kompetensi dasar seorang dokter...………...….. 10 LI.4. Memahami dan Menjelaskan mawas diri dan pengembangan diri seorang Dokter..................................................................................................................

12

LI.5. Memahami dan Menjelaskan kewajiban menuntut ilmu serta cara mengamalkannya……....………………............................................................ Daftar pustaka………………………………………………………….................….....

12 14

SKENARIO “Bertugas Di Puskesmas” Dokter A baru saja menyelesaikan pendidikannya di salah satu Fakultas Kedokteran di Jakarta dan berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan dokter A di tempatkan disalah satu Puskesmas Kelurahan di Kalimantan Timur. Hari ini adalah hari pertamanya bertugas di Puskesmas dan dia teringat pada saat dia memilih fakultas kedokteran untuk memenuhi citacitanya menjadi dokter. Disamping melaksanakan tugas memeriksa dan mengobati pasien yang datang berobat, dokter A memberikan konsultasi dan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat diruang lingkup Puskesmas tempatnya bertugas. Sebagai dokter muslim yang profesional dan dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan yang prima, dokter A selalu berupaya untuk tetap mengikuti perkembangan ilmu kedokteran melalui fasilitas dan sarana yang tersedia.

KATA-KATA SULIT

1. Memberikan konsultasi : memberi suatu petunjuk, nasehat dan bertukar pikiran. 2. Penyuluhan kesehatan : suatu proses dimana proses itu mempunyai input dan out put. 3. Kesehatan yang prima : upaya memelihara dan mempertahankan para pelanggan kesehatan, serta para pelayan kesehatan terus melakukan upaya menambah baru. 4. Ruang lingkup : suatu batasan yang memudahkan dilaksanakanya penelitian agar lebih efektif dan efisien. 5. Mengobati : memberi obat / menyebuhkan dengan obat 6. Pasien : seseorang yang menerima perawatan medis, dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkanya. 7. Profesional : orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang dilakukan dengan keahlian atau ketrampilan yang tinggi 8. Puskesmas : salah satu sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang amat penting di Indonesia, dan pembinaan peran masyarakat. 9. Dokter muslim : seorang dokter musilm yang beragama islam, memiliki pengetahuan dibidang kedokteran dan mengembangkan tugasnya sesuai dengan syariat islam.

Brainstroming

1. Apa saja yang harus disiapkan dokter A untuk memulai tugas pertamanya di puskesmas? 2. Apa Tujuan lebih spesifik dari Kementrian Kesehatan menempatkan para dokter? 3. Bagaimana cara dokter A menggunakan fasilitas dan saran untuk mengikuti perkembangan Ilmu kedokteran? 4. Mengapa dokter A perlu melakukan penyuluhan kesehatan? 5. Upaya-upaya apa saja yang dilakukan dokter A dalam memberikan pelayanan kesehatan yang prima? 6. Materi penyuluhan kesehatan apa yang diberikan oleh dokter A? 7. Bagaimana seorang dokter muslim dapat dikatakan sebagai seorang dokter professional?

Analisis 1. – Pengetahuan tentang penyakit yang paling banyak terjadi di daerah tsb. - Mengetahui social budaya suatu daerah dan bagaimana cara menghadapinya 2. Agar pelayanan kesehatan di daerah merata, seingga tidak ada daerah yang pelayanan kesehatannya masih terbelakang. 3. – menggunakan gadget untuk mengikuti perkembangan ilmu kedokteran - Menjalani seminar untuk mendapat informasi terbaru 4. – penyuluhan kesehatan terutama bagi masyarakat yang kurang memperhatikan kesehatan - Untuk mengurangi angka sakit pada masyarakat - Untuk mencerdaskan masyarakat tentang pentingnya kesehatan 5. – Perlu mengikuti perkembangan ilmu kedokteran. - Harus dapat menjaga kesehatan dirinya sendiri - Mendiagnosa penyakit dengan tepat dan memberikan obat terbaik - Mampu membuat pasien merasa puas denganpelayanan kesehatan yang telah diberikan 6. Materi mengenai cara pencegahan atau cara penanganan mengenai segala penyakit terutama penyakit yang sering terjadi di daerah tersebut. (promotif) 7. – jika orang itu dapat menjalankan keprofesiannya sesuai dengan akidah agama - Berakhlak baik - Memegang teguh sumpah dokter - Selalu mengabdi pada masyarakat dan menerapkan kode etik - Mengetahui tugas dokter, diantaranya: a. Melakuakn pelayanan kesehatan b. Membuat keputusan c. Menimbukan tingkat kesadaran pasien tentang kesehatan d. Mengatur e. Pemimpin masyarakat dalam kesehatan

Hipotesis

Untuk menjadi seorang dokter muslim yang profesional tidak cukup hanya faham materi kedokteran saja, tetapi juga harus faham norna dan agama. Apalagi seorang dokter tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan, tetapi juga menajadi pemimpin kesehatan di masyarakat akan timbul kesadaran terhadap kesehatan di masyarakat. Namun dokter juga harus mawas diri dalam embuat keputusan terhadap pasiennya agar tidak berdampak buruk pada pasien. Dan dokter pun merupakan ilmu yang harus dipelajari seumur hidup karena aka nada banyak ilmu yang diperbaharui, sehingga seorang dokter haruslah mengupgrade ilmu nya melalui seminar dan lain lain.

Sasaran belajar 1. Memahami tugas dan tanggung jawab seorang dokter 2. Mengetahui dan memahami cara serta ciri seorang dokter muslim yang profesional 3. Mengetahui kompetensi dasar seorang dokter 4. Mengetahu mawas diri dan pengembangan seorang dokter 5. Mampu menjelaskan kewajiban menuntut ilmu serta cara mengamalkannya

LI.1. Memahami dan Mejelaskan tugas dan tanggung jawab seorang dokter. a) Kewajiban umum 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dokter. Harus senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran yang tertinggi. Tidak boleh dipengaruhi oleh pertimbangan keuntungan pribadi. Mengutamakan kepentingan penderita. Perbuatan berikut dipandang bertentangan dengan etik Berhati-hati dengan penemuan teknik atau pengobatan baru. Memberi keterangan atau pendapat yang dapat dibuktikan kebenarannya. Memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif dan rehabilitatif), serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi bagi masyarakat. 9. Dalam kerjasama dengan pihak lain harus memelihara saling pengertian. b) Kewajiban terhadap pasien. 1. Harus senantiasa mengingat akan kewajibannya untuk melindungi hidup makhluk hidup. 2. Wajib bersikap tulus, ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan pasien. 3. Memberikan kesempatan kepada pasien agar dapat berhubungan dengan keluarga. 4. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien tersebut meninggal. c) Kewajiban terhadap teman sejawat. 1. Memperlakukan teman sejawat sebagaimana memperlakukan diri sendiri. 2. Tidak dibolehkan mengambil alih penderita dari teman sejawatnya tanpa persetujuannya. Tugas pokok seorang dokter adalah Mengusahakan agar pelayanan kesehatan umum dapat terlaksana dengan baik.Secara umum tugas seorang dokter adalah menyembuhkan masalah kesehatan yang diderita pasien , namun ternyata tugas seorang dokter tidak hanya hal tersebut masihbanyak tugas yang harus diemban sebagai seorang dokter antara lain : 1. Menjadi Pemimpin Pemimpin di sini mempunyai arti bahwa seorang dokter harus mampu menjadi “BOS” di suatu komunitas kesehatan di instansi instansi kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit.Seperti yang kita ketahui di puskesmas dan rumah sakit banyak sekali sumber daya manusia lain seperti suster dan pembantu medik lainnya,dokter harus menjadi seseorang yang mampu mengarahkan anggota medik lainnya dalam melakukan suatu tindakan medik agar dapat dijalankan dengan baik dan sesuai dengan prosedur tindakan medik yang ada. 2. Menjadi Manajer Manajer di sini dimaksudkan agar dokter mampu menjadi pengatur anak buahnya agar anak buahnya tidak merasa kebingungan pada saat mengerjakan tindakan medik apapun dengan kata lain bisa juga disebut sebagai pembimbing yang mendidik anak buahnya.

3. Menjadi “Teman Bicara” Menjadi seorang dokter , haruslah melakukan komunikasi yang baik dengan pasien agar memudahkan seorang dokter mencari sumber masalah kesehatan yang dialamioleh pasien .Untuk menjadi “ teman bicara” yang baik diperlukan berbagai bahan seperti empati ,perhatian (care), dan kemampuan untuk mendengarkan secara aktif.Yang pertama empati, merupakan sikap turut merasakan apa yang dirasakan pasien tanpa ikut terhanyut ataupun terlarut dalam perasaan pasien .Yang kedua adalah perhatian (care) ,seorang dokter harus memberikan perhatian yang bisa membuat pasien menjadi tenang dan percaya bahwa masalah kesehatannya akan bisa disembuhkan oleh dokter yang merawatnya, dan yang terakhir kemampuan untuk mendengarkan seluruh keluhan yang disampaikan pasien disertai dengan pemberian solusi atau komentar mengenai penyakit pasien.

LI.2. Memahami dan Menjelaskan cara serta ciri dokter muslim yang profesional Etika kedokteran islam terkumpul dalam Kode Etik Kedokteran Islam yang bernama Thibbun Nabawi, yang mengatur hubungan dokter dengan orang sakit dan dokter dengan rekannya. 1. Etika Dokter Muslim terhadap Khalik: Seorang Dokter Muslim haruslah benar-benar menyadari bahwa dirinya adalah hamba Allah semata. Dan betapa tidak berarti dirinya beserta ilmunya tanpa ijin Allah SAW. Seperti : • Dokter muslim harus meyakini dirinya sebagai khalifah fungsionaris Allah dalam bidang kesehatan dan kedokteran. • Melaksanakan profesinya karena Allah dan buah Allah. • Hanya melakukan pengobatan, penyembuhan adalah Allah. • Melaksanakan profesinya dengan iman supaya jangan merugi. 2. Etika Dokter Muslim terhadap pasien: Hubungan antara dokter dengan pasien adalah hubungan antar manusia dan manusia. Dalam hubungan ini mungkin timbul pertentangan antara dokter dan pasien, karena masingmasing mempunyai nilai yang berbeda. Masalah semacam ini akan dihadapi oleh Dokter yang bekerja di lingkungan dengan suatu sistem yang berbeda dengan kebudayaan profesinya. Mengenai etika kedokteran terhadap orang sakit antara lain disebutkan bahwa seorang Dokter Muslim wajib: • Memperlihatkan jenis penyakit, sebab musabab timbulnya penyakit, kekuatan tubuh orang sakit, keadaan resam tubuh yang tidak sewajarnya, umur si sakit dan obat yang cocok dengan musim itu, negeri si sakit dan keadaan buminya, iklim di mana ia sakit, daya penyembuhan obat itu. • Di samping itu dokter harus memperhatikan mengenai tujuan pengobatan, obat yang dapat melawan penyakit itu, cara yang mudah dalam mengobati penyakit. • Selanjutnya seorang dokter hendaknya membuat campuran obat yang sempurna, mempunyai pengalaman mengenai penyakit jiwa dan pengobatannya, berlaku lemah lembut, menggunakan cara keagamaan dan sugesti, tahu tugasnya.

3. Etika Dokter Muslim terhadap Sejawatnya: Dokter adalah kawan-kaawn seperjuangan yang merupakan kesatuan aksi dibawah panji perikemanusiaan untuk memerangi penyakit, yang merupakan salah satu pengganggu keselamatan dan kebahagiaan umat manusia. Penemuan dan pengalaman baru dijadikan milik bersama. Panggilan suci yang menjiwai hidup dan perbuatan telah mempersatukan mereka menempatkan para Dokter pada suatu kedudukan yang terhormat dalam masyarakat. Diantara tugasnya yaitu : • Dokter yang baru menetap di suatu tempat, wajib mengunjungi teman sejawatnya yang telah berada di situ. Jika di kota yang terdapat banyak praktik dokter, cukup dengan memberitahukan tentang pembukaan praktiknya kepada teman sejawat yang berdekatan. • Setiap Dokter menjadi anggota IDI setia dan aktif. Dengan menghadiri pertemuanpertemuan yang diadakan. • Setiap Dokter mengunjungi pertemuan klinik bila ada kesempatan. Sehingga dapat dengan mudah mengikuti perkembangan ilmu teknologi kedokteran. Sifat-sifat penting lain yang harus dimiliki oleh seorang Dokter Muslim ialah : • Adanya belas kasihan dan cinta kasih terhadap sesama manusia, perasaan sosial yang ditunjukkan kepada masyarakat. • Harus berbudi luhur, dapat dipercaya oleh pasien, dan memupuk keyakinan profesional. • Seorang dokter harus dapat dengan tenang melakukan pekerjaannya dan harus mempunyai kepercayaan kepada diri sendiri. • Bersikap mandiri dan orisinal karena pengetahuan yang diwarisi secara turun temurun dari buku-buku masih jauh memadai. • Ia harus mempunyai kepribadian yang kuat, sehingga dapat melakukan pekerjaanya di dalam keadaan yang serba sulit. Dan tentunya tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan agama. • Seorang dokter muslim dilarang membeda-bedakan antara pasien kaya dan pasien miskin. • Seorang dokter harus hidup seimbang, tidak berlebih-lebihan, tidak membuang waktu serta energi dengan menikmati kesenangan dan kenikmatan. • Sebagian besar waktunya harus dicurahkan kepada pasien, • Seorang dokter muslim harus lebih banyak mendengar dan lebih sedikit bicara, • Seorang dokter muslim tidak boleh berkecil hati dan harus merasa bangga akan profesinya karena semua agama menghormati profesi dokter LI.3. Memahami dan Menjelaskan kompetensi dasar seorang dokter a. Keterampilan komunikasi efektif b. Keterampilan klinik dasar c. Keterampilan menerapkan dasara ilmu klinik, biomedik, epidemiologi, dan perilaku dalam praktik kedokteran d. Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga, maupun masyarakat dengan cara yang holistic, komprehensif, berkesinambungan, terkoordinasi dan dalam konteks pelayanan kesehatan primer e. Memanfaatkan, menilai secara kritis dan mengelola informasi f. Mawas diri dan mengmbangkan diri/belajar sepanjang hayat g. Menjunjung tinggi etika, moral dan profesionalisme dalam praktik

FIVE STAR DOCTOR, menurut dr. Charles Boelen WHO, Swedia: 1. Care Provider : Mampu menyediakan perawatanSelain memberikan perawatan individu “five stars doctor” harusmemperhitungkan total (fisik, mental, sosial) kebutuhan pasien.Mereka harus memastikan bahwa berbagai pengobatan-kuratif,preventif, rehabilitatif- akan dibagikan denga cara yang salingmelengkapi, terintegritas, dan berkesinambungan. Dan mereka harusmemastikan bahwa pengobatan adalah kualitas tertinggi. 2. Decision Maker : Mampu menjadi penentu keputusanDalam transparasi “five star doctor” akan mengambil keputusan yangdapat dibenarkan dalam hal efikasi dan biaya. Dari semua cara yangmungkin untuk mengobati kondisi kesehatan yang diberikan, salahsatu yang tampaknya paling sesuai dalam situasi tertentu harusdipilih. Sebagai pengeluaran regards, sumber daya terbatas yangtersedia untuk kesehatan harus dibagi secara adil untuk kepentingansetiap individu dalam masyarakat. 3. Communicator : Mampu menjadi komunikator yang baikLifestyle aspek seperti diet seimbang, langkah-langkah keselamatandi tempat kerja, jenis kegiatan rekreasi, menghormati lingkungan dansebagainya semua memiliki pengaruh yang menentukan kesehatan.Keterlibatan individu dalam melindungi dan memulihkankesehatannya itu sendiri, sangat penting karena paparan resikokesehatan sangat ditentukan oleh perilaku seseorang. Para dokterjuga harus seorang komunikator yang sangat baik dalam rangkamembujuk pasien, keluarga dan masyarakat yang merupakantanggung jawab dokter untuk mengadopsi gaya hidup sehat danmenjadi mitra dalam upaya kesehatan. 4. Community Leader : Mampu menjadi pemimpin dalam komunitasatau masyarakatKebutuhan dan masalah seluruh masyarakat tidak boleh dilupakan.Dengan memahami faktor-faktor penentu kesehatan yang melekatdalam lingkungan fisik dan sosial dan dengan menghargai luasnyasetiap masalah atau resiko kesehatan, “five stars doctor” tidak akanhanya mengobati individu yang mencari bantuan tetapi juga akanmengambil bunga positif dalam kegiatan kesehatan masyarakat yangakan bermanfaat bagi sejumlah besar orang. 5. Manager : Mampu dan bisa memiliki skill manajerial yang baikuntuk menjalankan fungsi-fungsi diatasUntuk melaksanakan semua fungsi, maka penting untuk “five starsdoctor” untuk memperoleh keterampilan manajerial. Ini akanmemungkinkan mereka untuk memulai pertukaran informasi dalamrangka membuat keputusan yang lebih baik, dan untuk bekerja dalamtim multidisiplin yang erat hubungannya dengan mitra lain untukkesehatan dan pembangunan sosial, apakah ditakdirkan untukindividu atau untuk masyarakat.

LI.4. Memahami dan Menjelaskan mawas diri dan pengembangan diri seorang Dokter Mawas diri menurut Suzanne C. De Janasz dalam bukunya yang berjudul “Intarpersonal Skills in Organizations”, mawas diri berati mengetahui apa motivasi, pevensi, dan kepribadiannya yang dimiliki diri sendiri, serta memahami bagaimana faktor dir tersebut memengaruhi penilaian, keputusan dan interaksi dengan org lain. Dengan mawas diri, mencoba mengenali kekuatan dan kelemahan diri. Maka dalam kedokteran mawas diri sangat penting untuk menjauhkan kita dari malpraktik.

LI.5. Memahami dan Menjelaskan kewajiban menuntut ilmu serta cara mengamalkannya Kata “ilmu” di dalam Al Qur’an dengan berbagai bentuknya terulang sebanyak 854 kali. Artinya agama Islam memberi perhatian besar kepada manusia untuk membekali diri dengan ilmu, dalam rangka menjalankan tugasnya sebagai hamba Allah untuk beribadah kepadaNya dan sebagai khalifatullah di muka bumi ini. Oleh karena itu, Rasulullah SAW mewajibkan kepada semua umatnya untuk menuntut ilmu. Sebagaimana sabdanya : thalabul ilmi fariidhotun ‘alaa kulli muslimiin wa muslimatun (mencari ilmu itu wajib bagi muslim laki-laki maupun perempuan). Beliau juga mempunyai kebijakan untuk mendorong umatnya terus belajar dan belajar. Menuntut ilmu itu adalah bagian dari ibadah. Menuntut ilmu itu adalah suatu kemulyaan. Allah SWT akan mengangkat derajat dan kedudukan orang yang menuntut ilmu. Dan Allah akan mudahkan jalan menuju surga orang yang menuntut ilmu. Allah berfirman dalam surah Al Mujadilah : 11 yang maknanya : Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Rasululah SAW bersabda : man salaka thoriqon yaltamisu fiihi ilman, sahalallahu lahu bihi thoriiqon ilal jannah (barang siapa berjalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga). Menuntut ilmu disamping ibadah, juga merupakan jihad. Yakni jihad melawan kebodohan. Jihad melawan keterbelakangan. Maka di sinilah diperlukan kesungguhan yang luar biasa. Sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW : man khoroja fii tholabil ilmi fahuwa fii sabiilillah (barang siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka dia pada jalan Allah). Ilmu adalah cahaya yang menerangi dan menerangi hidup ini. Ilmu adalah petunjuk, sedang kebodohan adalah kegelapan dan kesesatan. (QS Al Maidah : 15-16), yang maknanya : Hai ahli Kitab, Sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Hadis yang menjelaskan tentang menuntut Ilmu dan Mengamalkannya: “Pelajarilah ilmu maka sesungguhnya karena takut kepada Allah dan menuntutnya (ilmu) ibadah dan mempelajarinya (mengulang- ulanginya) adalahtasbih mempelajarinya (ilmu) dan membahasnya (mengkajinya) adalah jihad (berjuang di jalan Allah)dan mengajarkannya orang yang tidak tahu adaahsedekah dan memberikannya kepada ahlinya(keluarga atau famili) adalah pendekatan diri kepada Allah dan dia (ilmu) itu teman sewaktu sendirian dan sahabat sewaktu kesepian dan petunjuk kepadaagama dan penyabar dalam keadaan suka dan dukadan pembantu (menteri) ketika di lapangan dan menjadi keluarga dekat ketika merantau (ditengah-tengah orang asing) dan menuju pelita (penerang) jalan menuju syurga” Kesimpulan Dari ayat Al-Qur’an dan hadis dapat kita simpulkan bahwa semakin jelas komitmen ajaran Islam pada ilmu ,dimana menuntut ilmu menduduki posisi wajib bagi umat islam

tanpa mengenal batas. Menuntut ilmu juga termasuk ibadah. Mengajarkan ilmu kepada orang lain adalah termasuk sedekah dan memberikannya kepada orang yang akan menyebarkannya termasuk pendekatan diri kepada Allah SWT. KEWAIBAN MENUNTUT ILMU

Artinya: Mencari ilmu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan (HR. Ibnu Abdul Barr) Sahabat Abu Dar’da radhiallahuanhu

Artinya: Tidaklah seorang berilmu sampai ia belajar (sebelumnya), tidaklah seorang berilmu terhadap sesuatu ilmu sampai ia mengamalkannya. (Buku Tarjamah Mukhtarul Ahadits)

Daftar Pustaka

Aliwarman F. 2009. Telaah peran dan tanggung jawab (hukum) dokter atas penyembuhan pasien. Liga hukum Vol.1 No.2. https://core.ac.uk/download/pdf/12218396.pdf. http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=5&dn=20071119171427 http://dokumen.tips/documents/five-star-doctor.html E-book Psikologi popular, membangun hubungan antar manusia, Dra.M.M Nilam Widyarini,M.Si ( http://www.masjidalakbar.com/khutbah1.php?no=135 ) Khutbah Jum'at Ahmad Thoha, MA Pentingnya Menuntut Ilmu dan Kewajiban Mengamalkannya

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF