Wire Rope & Rigging Equipment for Crane Inspector

January 16, 2019 | Author: Saputra Huda | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Standartdasar dalam Inspeksi Crane dan Alat angkat...

Description

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

WIRE ROPE AND RIGGING EQUIPMENT FOR CRANE INSPECTOR By Sugeng Sugeng Riyono ============================================================================ 1.0 1.0 PE PENGA NGANTA NTAR R 5. Rotation Resistance.  Adal  Adalah ah sifa sifatt yang yang menunjukkan ketahanan untuk tidak mengalami Wire rop rope e dan rig riggin ging g equip equipmen mentt termas termasuk uk seba sebaga gaii rotasi pada saat menerima beban yang besar. komp kompon onen en krit kritis is cra crane ne.. Oper Operas asii cran crane e tida tidak k dapa dapatt 6. Corrosion Resistance.  Adal  Adalah ah sifa sifatt yang yang berjalan dengan baik jika bagian-bagian ini tidak menunjukkan ketahanan korosi. Sifat ini penting berkesesuaian atau dalam kondisi yang tidak baik. karena pada suatu instalasi, wire rope harus menerima beban yang tinggi, berhubungan dengan Mengingat hal tersebut di atas, maka sangat perlu logam lain, ada dalam keadaan terbuka dalam kiranya bagi pelaksana inspeksi crane untuk memiliki periode yang lama, terkadang terkena air laut, dll. pemahaman yang memadai. Dan pada pada module ini, penulis akan sampaikan sampaikan beberapa beberapa pokok pokok bahasan bahasan menyang menyangkut kut wire rope rope dan riggin rigging g equipment. Dalam beberapa hal penulis sampaikan tentang kriteria design atau acceptance dalam inspection. Untuk hal ini, 1 dasar yang penulis gunakan adalah API Spec 2C atau dari referensi umum yang terkait. Untuk itu, dalam implementasinya harus tetap diprioritaskan berpedoman pada: • Code, standard & specification yang terkait. Manual dari crane atau equipment manufacturer. • Semoga menjadi pembekalan yang berguna. 2.0 WIRE WIRE ROPE PROP PROPERT ERTIES IES Beberap Beberapa a sifat pentin penting g yang yang perlu diketahu diketahui: i: 1. Strength.  Adal  Adalah ah sifa sifatt yang yang menun menunju jukk kkan an ketahanan terhadap beban tarik aksial. Dengan memberikan design design faktor atas atas sifat ini, maka dapat diperoleh diperoleh kekuatan tarik tarik aman dari dari wire rope yang yang dipakai. 2. Bending Fatigue Resistance (Flexibility). Ad (Flexibility). Adal alah ah sifat yang yang menunjuk menunjukkan kan fleksi fleksibil bilitas itas wire wire rope rope terhadap beban tekuk (bending). Wire rope yang memiliki fleksibilitas yang baik tidak akan mudah mudah patah jika menerima beban tekuk pada saat melewati sebuah sheave atau drum. 3. Abrasion Resistance.  Adal  Adalah ah sifa sifatt yang ang menunjukkan ketahanan terhadap aus. Dengan ketahanan yang baik, maka wire rope tidak aman mudah aus pada saat beradu muka dengan sesama wire rope, drum, sheave, dll. 4. Crushing Resistance.  Adal  Adalah ah sifa sifatt yang yang menunjukkan ketahanan untuk tidak mengalami distorsi permanent (crushing) saat mengalami beban tekuk yang besar. 1

th

 API  API Spec Spec 2C, 2C, ‘Spe ‘Speci cifi fica cati tion on for for Offsh Offshor ore e Cran Crane’ e’,, 5 Edition, April 3, 1995.

 \sgr

3.0 WIRE WIRE ROPE ROPE DESCRI DESCRIPTI PTION ON Untuk Lengkapnya informasi wire rope pada suatu bagian crane, penulisan data wire rope hendaknya yang lengkap, contoh: 1000’-1/2” Diameter-6x25 IWRC-Left IWRC-Left Lang Lay.

Filler-Preformed-IPS-

Yang berarti: 1. 1000’ menunjukkan panjang yang diperlukan. 2. ½” menunjukkan diameter nominal. 3. 6x25 Filler   – angk angka a pert pertam ama a (6) (6) nenu nenunj njuk ukka kan n  jumla  jumlah h stra strand nd,, anka anka kedu kedua a (25) (25) menu menunj njuk ukka kan n  jumla  jumlah h wire wire seti setiap ap stra strand nd dan Fill Filler er menu menunj njuk ukka kan n konstruksi penyusunan wire dalam strand. 4. Preformed menunjukkan cara pembuatan, dimana masing-masing wire talah dipreformed sebelum diuntai menjadi strand. 5. IPS IPS singkatan dari Improved Plow Steel yang menunjukkan sifat kekuatan, grade atau strength dari wire. 6. IWRC singkatan dari Independent Wire Rope Core yang menunjukkan tipe dari core. 7. Left Lang Lay menunjukkan arah pilinan wire dalam strand dan strand dalam keseluruhan keseluruhan wire rope. Left menunjukkan pilinan strand ke arah kiri, sedang Lang Lay menunjukkan bahwa arah pilinan wire dalam strand sama dengan arah pilinan strand dalam wire rope. 4.0 WIRE WIRE ROPE ROPE CATEGO CATEGORY RY Menurut tempat instalasi atau gerakannya, wire rope dikategorikan dikategorikan menjadi: Standing Rope. Ad Rope. Adal alah ah wir wire e rope rope yan yang g digu diguna naka kan n untuk menghubungkan 2 buah bagian crane dengan jarak bentang yang relatip tetap dan diam. Contoh: Contoh: pendant pendant line yang yang mengh menghubun ubungkan gkan antara antara boom tip dan floating harness. Running Rope.  Adal  Adalah ah wire wire rope rope yang ang dala dalam m operasinya operasinya melewati melewati sheave atau drum. Contoh: load line, auxiliary line dan boom line. 



1 of 11

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

5.0 WIRE ROPE DESIGN FACTOR Design factor pada wire rope ditetapkan guna memberikan jaminan keamanan pada operasi pengangkatan. Design factor umumnya tidak seragam, yang hal ini ditentukan sesuai jenis crane dan standard suatu organisasi atau negara. Untuk contoh, API Spec 2C memberikan: 1.

Design factor standing rope adalah nilai terbesar  2 dari 2.0 Cb atau 2.0 Cf  atau 4.0.

2.

Design factor running rope adalah nilai terbesar dari 2.5 Cb atau 2.5 Cf atau 5.0.

3.

Design factor wire rope untuk pengangkatan personnel minimum adalah 10.

Beberapa strand classification yang dikenal terlihat pada Gb. 01, antara lain : 1. Round Strand. Jenis strand ini adalah yang paling umum, dimana strand adalah berbentunbg lingkaran. 2. Flatened Strand. Jenis strand ini memiliki sisi muka yang rata. 3. Locked Coil. Jenis strand ini memiliki coil pengunci strand pada sisi luarnya. 4. Concentric Strand. Jenis strand ini memiliki susunan wire yang concentric terhadap titik pusat strand.

Round

6.0 WIRE ROPE GRADE

Concentric Flattened Locked Gb. 01, Strand Classification

Kekuatan wire rope tergantung dari grade wire penyusunnya. Beberapa grade yang dikenal antara lain:

8.0 STRAND CONSTRUCTION

1.

Beberapa strand construction yang dikenal terlihat pada Gb. 02, antara lain:

2.

Grade 120/130 Special Improved Plow Steel Type II. Jenis ini memiliki kekuatan tarik 120 hingga 130 long ton (2240 lbs) setiap inch luas penampang. Wire rope jenis ini dipergunakan untuk kepentingan khusus di mana strength terbesar diharapkan dari sebuah wire rope. Grade 115/125 Special Improved Plow Steel Type I. Jenis ini memiliki kekuatan tarik 115 hingga 125 long ton setiap inch luas penampang. Wire rope  jenis ini memiliki tensile strength yang cukup tinggi dan dapat dipergunakan asalkan kondisi drum dan sheave sesuai untuk fleksibilitasnya.

3.

Grade 110/120 Improved Plow Steel. Jenis ini memiliki kekuatan tarik 110 hingga 120 long ton setiap inch luas penampang. Wire rope jenis ini memiliki aplikasi yang luas pada crane, dimana memiliki tensile strength yang baik sedangkan sifatsifat lain seperti fleksibilitas dan wearing resistancenya masih cukup baik.

4.

Grade 100/110 Plow Steel. Jenis ini memiliki kekuatan tarik 100 hingga 110 long ton setiap inch luas penampang. Wire rope jenis ini memiliki strength yang lebih rendah, namun memiliki fleksibilitas yang lebih baik dari Grade 110/120 Improved Plow Steel.

7.0 STRAND CLASSIFICATION 2

Cb dan Cf adalah dynamic coefficient dari design crane. Cb untuk crane pada b ottom supported structure sedangkan Cf adalah untuk floating structure.

 \sgr

1.

Ordinary. Wire rope jenis ini memiliki diamater wire yang sama pada susunan strandnya.

2.

Seale. Wire rope jenis ini memiliki diameter wire yang lebiuh besar pada sisi luarnya, sehingga akan dapat menambah ketahanan aus.

3.

Warrington. Wire rope jenis ini memiliki diameter  wire kombinasi antara diameter besar dan kecil, sehingga menambah fleksibilitas dengan sifat abrasion resistance yang tetap tinggi.

4.

Warrington Seale. Wire rope jenis ini memiliki diameter wire yang besar pada bagian luar sedang pada bagian dalam kombinasi antara diameter  besar dan kecil, sehingga menambah fleksibilitas dengan sifat abrasion resistance yang tetap tinggi. Konstruksi ini direkomendasikan untuk wire rope diamater besar dengan fleksibilitas sedang.

5.

Filler. wire rope jenis ini memiliki diameter wire yang berukuran kecil yang mengisi sela antar wire, sehinga akan memilki abrasion dan fatigue resistance yang baik.

6.

Filler Seale. wire rope jenis ini memiliki diameter  wire yang besar pada bagian luar, lebih kecil pada bagian dan pada sela di antara wire bagian dalam diisi lagi dengan wire yang lebih kecil lagi (filler). Konstruksi ini paling ideal untuk wire ukuran besar  dengan maksimum fleksibilitas.

2 of 11

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

Ordinary

Seale

Warrington

1. 2. 3. 4. 5.

Tidak mudah pecah jika dipotong. Mudah dipasang atau ditangani. Tahan kink. Menambah fleksibilitas/fatigue resistance. Distribusi beban lebih merata ke seluruh wire di dalam strand.

Warrington Seale

Right Regular Lay

Right Lang Lay Filler 

Left Regular Lay Filler Seale Left Lang Lay

Fig. 02, Strand Construction 9.0 WIRE ROPE LAY Lay adalah arah pilinan wire dalam strand dan strand dalam wire rope. Seperti terlihat pada Gb. 03. Lay yang dikenal antara lain: 1. Regular Lay. Jenis ini memiliki arah pilinan yang berlawanan antara wire dalam strand dan strand dalam wire rope. 2. Lang Lay. Jenis ini memiliki arah arah pilinan yang searah antara wire dalam strand dan strand dalam wire rope. 3. Right Lay dan Left Lay. Menunjukkan arah pilinan strand dalam wire rope, right ke arah kanan dan left ke arah kiri. 4. Alternate Lay. Jenis ini memiliki 6 buah strand dengan 3 regular dan 3 lang lay yang dipasang secara bergantian. 5. Herringbon atau Twin Strand Lay. Jenis ini memiliki 2 pasang lang lay dan diselingi oleh regular  lay. Catatan: Standard wire rope, jika tidak disebutkan khusus, maka konstruksi wire rope tersebut adalah Right Regular Lay.

10.0 WIRE ROPE PREFORMING Dalam pembuatan wire rope, wire dalam strand telah preformed terlebih dahulu sebelum dipintal menjadi strand. Dengan proses ini diperoleh keuntungan antara lain:  \sgr

Right Alternate Lay

Right Herringbone (Twin Strand) Lay Fig. 03, Wire Rope Lay 11.0 WIRE ROPE CORE Core adalah inti dimana strand-strand dipilin padanya. Beberapa core yang dikenal adalah, lihat Gb. 04: 



Fibre Core. Pada jenis ini, core yang dipergunakan berupa serat (fiber) baik berupa sisal, manila rope, nylon, dll. Wire Core. Pada jenis ini, core yang dipergunakan berupa wire. Jenis yang dikenal adalah Independent Wire Rope Core, Steel Strand Core dan Armoured Core.

Fibre Core

Wire Core

Fig. 04, Wire Rope Core 12.0 NON ROTATING ROPE

3 of 11

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

Wire rope jenis ini memiliki lapisan strand yang antara bagian luar dan dalam memiliki arah berlawanan, semisal yang bagian dalam adalah Right Lay dan bagian luarnya Left Lay. Lihat Gb. 07. Dengan susunan yang demikian, maka adanya tendensi memutar dari sebuah lapisan strand akan dilawan oleh lapisan strand yang lain.

2.

3. 4.

Wire rope jenis ini mempunyai sifat mudah rusak, sehingga memerlukan perawatan yang lebih baik, mulai dari sebelum pemakaian hingga setelah instalasi.

Gb. 07, Non Rotating Wire Rope 5. 13.0 WIRE ROPE SIZE Ukuran yang umum dipakai pada wire rope adalah: 



Menggulung ke drum atau reel. Penggulungan harus dari atas atau bawah kedua reel dan drum, tidak boleh menyilang. Lihat Gb. 08 Memotong. Lakukan pemotongan setelah dilakukan seizing. Lihat Gb. 09 Pemasangan pada drum anchorage. Gunakan prinsip tangan kiri atau kanan, apakah: Overwind left to right, prinsip tangan kanan – • untuk Right Lay. • Overwind right to left, prinsip tangan kiri – untuk Left Lay. • Underwing left to right, prinsip tangan kiri – untuk Left Lay. • Underwing right to left, prinsip tangan kanan – untuk Right Lay. Lihat Gb. 10. Penggulungan wire rope pada drum. Gulung dengan baik sesuai panjang yang diperlukan, jangan terlalu panjang atau pendek. Perhatikan jumlah gulungan, layer dan kapasitas drum.

Diameter . Diameter diukur pada jarak terjauh dari sisi luar strand. Lihat Gb. 5. Lay Length. Adalah jarak memanjang di mana sebuah strand membentuk sebuah putaran penuh. Lihat Gb. 06.

Penggulungan Yang Salah

Penggulungan Yang Benar  Gb. 08, Penggulungan Wire Rope Dari Reel Ke Drum

Gb. 05, Pengukuran Diameter 

Gb. 09, Contoh Seizing Wire Rope

15.0 WIRE ROPE INSPECTION

Gb. 06, Pengukuran Lay Length 14.0 WIRE ROPE INSTALLATION Instalasi wire rope pada suatu crane harus dilakukan dengan hati-hati mengikuti prosedur yang benar. Beberapa kegiatan dan pedoman dalam instalasi wire rope antara lain: 1. Melepas gulungan.

 \sgr

Wire rope harus selalu dalam keadaan yang memenuhi ketentuan standard. Untuk itu, maka harus dilakukan inspeksi untuk memastikan bahwa wire rope bebas dari redjectable defect. Defect pada wire rope antara lain: 1. Broken wires. 2. Worn & abraded wires. 3. Reduction in diameter. 4. Excessive stretch. 5. Corrosion. 6. Lack of lubrication. 7. Damaged & inadequate splice. 8. Damaged at end connections. 9. Crushed, jammed & flattened strands. 10. High stranding (unlaying).

4 of 11

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

11. 12. 13. 14. 15.

Bird caging. Kinks. Core protrusion. Heat damaged. Arc strick damaged, dll.

diperlukan untuk memastikan apakah suatu wire rope dapat dinyatakan aman.

Gb. 11, Aplikasi Marlin Spike

Overwind - Right to Left – Tangan Kiri – Left Lay

Overwind – Left to Right – Tangan Kanan – Right Lay

Underwind – Right to Left – Tangan Kanan – Right Lay

Underwind – Left to Right – Tangan Kiri – Left Lay Gb. 10, Instalasi Wire Rope Pada Drum Pemeriksaan wire rope dapat dilakukan dengan cara: 1. Visual Inspection Testing: Harus dilakukan oleh qualified inspector dengan mempergunakan alatlalat seperti rollmeter tape, 6” machinist rule dengan 1/32” dan 1/64” unit satuan, 150 mm dial caliper, adjutstable micrometer dengan 1/1000” unit satuan, marlin spike, kaca pembesar, dll. Pemakaian marlin spike dapat dilihat pada Gb. 11. 2. NDT - Wire Rope Testing (WRT): Alat ini tergolong  jenis NDT yang baru. Bekerja dengan prinsip electromagnetis, dimana dengan berkurangnya dimensi atau putusnya wire, hal ini akan menyebabkan perpengaruhnya medan electromagnetis dan seterusnya ditunjukkan visualisasinya dengan wire signature. WRT yang ada sekarang mampu mendeteksi LF (localized Flaw) dan LMA (Loss of Metallic Cross Sectional  Area). Catatan: Pemakaian alat ini hanyalah direkomendasikan sebagai tambahan, dimana jika ditemukan defect, maka pemeriksaan visual masih

 \sgr

Contoh Inspection Criteria Wire Rope: This following various rope conditions shall be rejected : 1. Running ropes used in the main and boom hoist excepting rotation-resistant ropes : a. Six (6) randomly distributed broken wires within one (1) lay length. b. Three (3) broken wires in one strand within one (1) lay length. 2. Running ropes of rotation-resistant construction used in the main or auxiliary hoist: a. Four (4) randomly distributed broken wires within one (1) lay length. b. Two (2) broken wires in one strand within one (1) lay length. 3. Wire ropes such as boom pendants : a. Three (3) randomly distributed broken wires within one (1) lay length. b. Two (2) broken wires at the end connection. Note : Some probing with a marlin spike may be necessary to expose broken wires at the end connection. 4. Two (2) or more valley breaks are found in one (1) lay length. 5. More than one third (1/3) of the original diameter of the outside wires of the strand are worn. 6. Reduction from the nominal rope diameter  more than : a. 3/64" (1.2 mm.) for diameters up to and including 3/4" (19 mm). b. 1/16" (1.6 mm.) for diameters of 7/8" (22.2 mm.) thru 1 1/8" (28.6 mm.). c. 3/32" (2.4 mm.) for diameters of 1 1/4" (31.8 mm.) thru 1 1/2" (38.1 mm.). 16.0 WIRE ROPE END FITTING CONNECTION End connection adalah merupakan bagian yang sangat penting terhadap aspek keselamatan. Hal ini disebabkan, walaupun kita membuat atau menginstallnya dengan benar – untuk bebarapa model, hal ini tetap saja menurunkan tingkat kekuatan wire rope.

5 of 11

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

3. 4.

Zink Spelter Socket

Jumlah clip dan spasi antar clip. Lihat Tabel 02. Cara pemasangan. Lihat Gb. 14.

Rope Dia (inch)

Clips Required (min.)

Turn Back from Timble (inch)

Torque (lbs ft)

1/4 5/16 3/8

2 2 2

4 3/4 5 1/2 6 1/2

15 39 45

7/16 1/2

2 3

7 11 1/2

65 65

9/16 5/8 3/4 7/8

3 3 4 4

12 12 18 19

95 95 130 225

1 1 1/8

5 6

26 34

225 225

1 1/4 1 3/8

6 7

37 44

360 360

Swaged Socket

Cappel Socket

Wedge Socket

Spliced – Flemish Eye & Serving

Spliced – Flemish eye & Pressed Metal Sleeve

1 1/2

Spliced – Tucked Eye & Serving

360

Spliced – Tucked eye & Pressed Metal Sleeve

Collet Cable Clip with U bolt Gb. 12, Wire Rope End Connections

 Ada 3 hal penting pada end connection, yaitu: 1. Pemilihan end connection yang sesuai. 2. Pemasangan yang benar. 3. Mengevaluasi efisiensi sambungan. Beberapa end connection antara lain, lihat Gb 12: 1. Zink (speller) socket – permanent - 100%. 2. Swaged socket – permanent - 100%. 3. Cappel socket – permanent - 100%. 4. Wedge socket – tidak permanent – 80%. 5. Spliced socket – permanent – 70%-80%. 6. Collet connections – 90%. 7. Cable clip connections – 90%. 8. Double saddle clips (Fist) – tidak permanent - 80%. Karena banyak dipergunakan dan sering terjadi kekeliruan, maka khusus untuk cable clip perlu diperhatikan sebagai berikut: 1. Jenis clip yang dipasang – apakah single clip (U-bolt) atau double saddle (fist grip). Lihat Gb. 13. 2. Panjang turnback, yaitu panjang wire yang diputar  balik. Lihat Tabel 01.

 \sgr

7 48 Tabel 01, Wire Rope Clip – U Bolt

Rope Dia (inch)

Clips Required (min.)

Turn Back from Timble (inch)

Torque (lbs ft)

3/16-1/4 5/16

2 2

4 5

30 30

3/8 7/16 1/2 9/16 5/8 3/4

2 2 3 3 3 3

5 1/2 6 1/2 11 12 3/4 13 1/2 16

45 65 65 130 130 225

7/8 1 1 1/8 1 1/4 1 3/8

4 5 5 6 6

26 37 41 55 62

225 225 360 360 500

1 1/2

7

66

500

Tabel 02, Wire Rope Clip – Double Saddle

6 of 11

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

menghubungkan antara dua block dalam sebuah sistem pengangkatan. Lihat Gb. 15.

Gb. 13, Clip dengan Double Saddle (Fist Grip)

Step 1: Turnback secukupnya, install satu clip di ujung & kencangkan baut sesuai recommended torque. Ingat: U bolt harus di dead end dan tidak pada live end.

Step 2: Pasang clip kedua dan kencangkan bolt tetapi tidak sampai dengan recommended torque. Ingat: U bolt harus di dead end dan tidak pada live end.

Step 3: Pasang clip sisa dengan spasi yang sama dan kencangkan bolt tetapi tidak sampai dengan recommended torque. Ingat: U bolt harus di dead end dan tidak pada live end.

Gb. 15, Reeving (Partline) System Dari wire rope reeving ini, pada akhirnya akan dapat kita peroleh nilai: •

Lead Line Pull (LLP), yaitu tegangan tali tunggal. LLP sering pula disebut sebagai Single Line Pull (SLP). Dengan nilai torsi yang tetap pada drum, LLP ini akhirnya dapat pula dipergunakan untuk mengevaluasi kekuatan drum – apakah kekuatan tariknya lebih besar dari LLP atau sebaliknya.



Mechanical Advantage, yaitu keuntungan mekanis dari sistem rangkaian yang dapat diperoleh.



Beban Maksimum, yaitu beban maksimum yang dapat ditarik oleh drum pada suatu reeving tertentu.

Persamaan penting untuk wire rope reeving yaitu: LLP = P x F/N = P / R, dengan: − LLP = Lile Line Pull. − P = Pay Load. − µ = Gaya gesek puli (% dari tegangan tali). Untuk plain bore sheave µ=10%, bronze bushing µ=5%, dan roller bearing µ=3%. Hingga N=20, lihat nilai F dan R pada Tabel 03. N = Partline Number. − N − F = Faktor Pengali = (1 + µ) − R = N/F = Mechanical Advantage.

Step 4: Berikan beban seperlunya dan kencangkan semua bolt sampai dengan recommended torque. Dan end connection siap dipergunakan untuk operasi.

Saat operasi: Periksa kembali kekencangan bolt saat operasi. Gb. 14, Cara Pemasangan Cable Clip

− µ

17.0 WIRE ROPE REEVING Hal lainnya yang sangat penting adalah wire rope reeving (partline number), yaitu jumlah line (wire rope) yang  \sgr

= 10%

µ

= 5%

µ

= 3%

N 1

F

R

F

R

F

R

1.10

0.91

1.05

0.95

1.03

0.97

7 of 11

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

2

Untuk partline minimum dipilih yang terbesar yaitu 10, hal ini disebabkan jika partline yang dipilih adalah 9, maka belum akan mampu mengangkat beban yang dimaksud.

1.21 1.33

1.65 2.25

1.10 1.16

1.81 2.59

1.06 1.09

1.89 2.75

1.46

2.73

1.22

3.29

1.13

3.55

5 6

1.61 1.77

3.10 3.39

1.28 1.34

3.92 4.48

1.16 1.19

4.31 5.02

7

1.95 2.14

3.59 3.73

1.41 1.48

4.97 5.41

1.23 1.27

5.69 6.32

2.36

3.82

1.55

5.80

1.30

6.90

Pertanyaan:

2.59 2.85

3.86 3.86

1.63 1.71

6.14 6.43

1.34 1.38

7.44 7.95

Berapa total beban angkat maksimum?

3.14 3.45

3.82 3.77

1.80 1.89

6.68 6.89

1.43 1.47

8.42 8.85

3.80

3.69

1.98

7.07

1.51

9.26

Jadi P = R x LLP = 5.41 x 6 500 lbs = 35 165 lbs.

4.18 4.59

3.59 3.48

2.08 2.18

7.22 7.33

1.56 1.60

9.63 9.97

Catatan Tabel 03:

5.05

3.36

2.29

7.42

1.65

10.29

18 19

5.56 6.12

3.24 3.11

2.41 2.53

7.48 7.52

1.70 1.75

10.57 10.84

20

6.73

2.97

2.65

7.54

1.81

11.07

3 4

8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Contoh 3. Diketahui LLP 6 500 lbs,  jumlah partline N = 8.

µ=

5% (Bronze bushing) dan

Jawab: Dari Tabel 03, untuk µ = 5% diperoleh R = 5.41.

Dari nilai masing-masing µ dapat dilihat bahwa betambahnya partline number memang tidak seterusnya menambah mechanical advantage. Hal ini menjadi alasan, mengapa untuk partline yang banyak diperlukan koefisien gesek yang kecil. Lihat Gb. 16.

Tabel 03, F dan R untuk µ = 10%, µ = 5% dan µ = 3%

 Aplikasi Perhitungan: Contoh 1. Diketahui total beban yang akan diangkat adalah 6000 lbs, Partline = 4 dan µ=10% (Plain bore sheave). Pertanyaan: Berapa mechanical advantage dan LLP yang diperlukan oleh winch? Jawab: Dari Table 1 diperoleh untuk N=4, maka F = 1.46, jadi: Mechanical Advantage = R = N / F = 2.74. LLP = P / R = 6 000 / 2.74 = 2 189 lbs.

Contoh 2. Diketahui total beban yang akan diangkat adalah 30 000 lbs, LLP winch = 5000 lbs dan µ = 5% (Bronze bushing). Pertanyaan:

Gb. 16, Chart Partline vs Mechanical Advantage

Berapa minimum partline number?

18.0 RANTAI

Jawab:

Pilihan lain yang sering dipergunakan sebagai pengganti wire rope adalah rantai. Namun pada rantai ini terdapat beberapa perbedaan yang harus dipahami, yakni apabila terjadi kegagalan fungsi, maka akan dapat putus dalam sekejap. Hal ini berbeda dengan wire – yang mungkin dalam pemeriksaan harian kita telah menemukan beberapa wire putus, core putus, atau masih mungkin

Mechanical Advantage = R = P / LLP = 6. Dari Tabel 03, untuk µ = 5% didapat ternyata angka ini terletak antara 5.80 dan 6.14 yang berarti antara partline number 9 dan 10.

 \sgr

8 of 11

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

ada proses putus yang pisik dapat didengar atau dilihat, sehingga memungkinkan pekerja untuk menghindar ke tempat yang aman. Walaupun begitu, untuk pemakaian sebagai slink pada benda berpermukaan kasar, rantai ini akan lebih tahan dan lebih mencengkeram daripada wire rope. Hal yang harus diperhatikan pada rantai, antara lain adalah: Grade - Kekuatan. Umumnya, untuk pemakaian pada alat angkat hanya rantai dengan Grade ”A” lah yang dipakai, yakni yang terbuat dari heat treated alloy steel. Lihat symbol pada Gb. 17. Terhadap beban aksial, kekuatan rantai Grade ”A” dapat dilihat pada Tabel . Kekuatan rantai ini tidak akan berkurang akibat o pemanasan hingga 500 F.

Gb. 18, Keausan Pada Rantai

 Aus. Dalam pelaksanaan inspeksi, sangat mungkin terjadi keausan. Lihat Gb. 18. Untuk keausan, maka harus diukur diameter yang masih tersisa – selanjutnya dari ukuran ini rantai dapat direview apakah akan dikurangi atau direject secara keseluruhan. Untuk hal ini dapat digunakan pedoman pada Tabel Tabel 04. Mulur. Kemungkinan lain yang terjadi saat operasi adalah perpanjangan permanent pada rantai. Untuk itu pengukurannya dapat dilakukan dengan memilih sejumlah mata rantai yang panjangnya antara 12” hingga 24”, kemudian panjang ini kita bandingkan dengan rantai baru atau rantai pada bagian rantai yang tidak menerima beban. Untuk powered hoisting, mulur yang diijinkan adalah hingga 1.5%, untuk hand powered hoisting hingga 2.5% dan untuk sling hingga 3%. Cacat lain yang dapat terjadi pada rantai, antara lain: 1. Permanent deformasi . 2. Retak. 3. Damaged akibat benturan keras. 4. Karat. 5. Terbakar. 6. Terpintal, dll.

Nominal Diameter  (inch) 1/4 = 0.250 3/8 = 0.375 1/2 = 0.500 5/8 = 0.625 3/4 = 0.750 7/8 = 0.875 1 = 1.000 1 1/8 = 1.125 1 ¼ = 1.250 1 3/8 = 1.375 1 ½ = 1.500 1 5/8 = 1.625 1 ¾ = 1.750 1 7/8 = 1.875 2 = 2.000

Reduction Rate As per Actual Diameter (inch) 5% 10% 0.244 0.237 0.366 0.356 0.487 0.474 0.609 0.593 0.731 0.711 0.853 0.830 0.975 0.949 1.100 1.070 1.220 1.190 1.340 1.310 1.460 1.430 1.590 1.540 1.710 1.660 1.830 1.780 1.950 1.900

Rejection Criteria (inch) 0.233 0.335 0.448 0.559 0.671 0.783 0.895 1.010 1.120 1.230 1.340 1.450 1.570 1.680 1.790

Tabel 04, Criteria Pemakaian Rantai Gb. 17, Rantai Grade ”A” 19.0 DRUM Salah satu rigging equipment adalah drum. Drum ini berfungsi untuk mneggulung wire rope dan memberikan Lead Line Pull minimum yang diperlukan untuk operasi crane.

 \sgr

9 of 11

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

Ketentuan umum pada drum: 1. Pitch diameter tidak kurang dari 18 kali diameter wire rope. 2. Minimum sisa flange sebesar 13 mm (1/2”). 3. Mampu menampung seluruh wire rope. 4. Diikat dengan kuat pada struktur yang kuat – bolted atau welded. 5. Mempunyai LLP dan kecepatan gulung yang cukup. 6. Mampu memberi fleet angle yang aman. 7. Setiap keadaan operasi apapun – harus ada sisa gulungan minimum 5. Rules of thumb kapasitas tali dalam grum: L = (B + A) x A x C x F, dengan: L = Panjang wire rope yang dapat ditampung − (feet). −  A = Tinggi gulungan wire di dalam drum. − B = Diameter drum. − C = Panjang drum. F = Faktor kapasitas sesuai Tabel 05. −

d

F

d

F

d

F

1/4 5/16 3/8 7/16

4.16 2.67 1.86 1.37

7/8 1 1 1/8 1¼

0.342 0.262 0.207 0.167

1 7/8 2 2 1/8 2 1/4

0.074 0.066 0.058 0.052

½ 9/16

1.05 0.828

1 3/8 1½

0.138 0.116

2 3/8 2 1/2

0.046 0.042

5/8

0.672

1 5/8

0.099

¾

0.465



0.085

Tabel 05, Faktor koreksi F - Diamater (d) dalam inch Contoh 4. Diketahui diameter drum (B) = 18”, Tinggi gulungan (A) = 3 ”, Lebar drum (C) =28” dan diameter wire rope 7/8”.

Contact Pressure Dan Imprinting: Karena tegangan tali, maka pada permukaan drum akan terjadi tekanan yang disebut Contact Pressure. Dan karena pressure yang besar, maka dapat terjadi cacat imprinting, yaitu membekasnya bentuk wire pada permukaan drum. Karena kesamaan beban, hal yang sama juga dapat terjadi pada sheave. Persamaan Contact Pressure: Pressure (psi) = 2 LLP / (D x d), dengan: D = Thread diameter drum atau sheave (inch). − − d = Wire rope diameter  Melihat persamaan di atas, maka cacat imprinting dapat dikurangi dengan cara: 1. Menurunkan LLP. 2. Menambah diameter drum. 3. Menambah kekerasan muka drum atau sheave. Dari beberapa jenis material, Manganese steel mempunyai ketahanan terhadap contact pressure yang lebih baik dari cast iron. Kerusakan yang dapat terjadi pada drum: 1. Imprinting. 2. Grove aus atau rusak. 3. Anchor rusak – tidak mampu menahan wire rope. 4. Misallignment. 5. Baut rusak, dll. 20.0 SHEAVE  Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan pada sheave, antara lain: 1. Pitch diameter - minimum 18 x dia. wire rope. 2. Kedalaman groove – minimum ½ dia. wire rope. o o 3. Groove support antara 120 hingga 150 . o 4. Groove angle – minimum30 . 5. Kuat dan keras – tahan beban dan imprinting. 6. Lubrication system yang baik – untuk pulley lebih dari satu, pelumasan harus individual untuk menjamin pelumasan yang sempurna. 7. Allignment yang baik. 8. Ada wire rope keeper atau sheave guard.

Pertanyaan: Berapa total panjang tali yang dapat ditampung? Jawab: Dari Tabel 04 didapat F = 0.342. Jadi L = (18 + 3) x 3 x 28 x 0.342 = 603 feet. Catatan: Dalam pelaksanaan di lapangan, kapasitas tersebut di atas masih perlu dikoreksi lagi sekitar 0-6% karena kelebihan ukuran dan 0-8% karena penggulungan yang kurang rapat.

Kekurakan yang dapat terjadi pada sheave: 1. Imprinting – seperti drum. 2. Aus - Groove rusak. 3. Misalign., 4. Bergoyang. 5. Bearing aus atau rusak. 6. Pelumasan tidak baik. 7. Bergesek antar pulley. 8. Wire rope keeper rusak, 9. Poros rusak, dll. 21.0 HOOK BLOCK

 \sgr

10 of 11

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

 Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan pada hook block, antara lain: 1. Ukuran yang sesuai keperluan kerja. 2. Cukup berat – tidak mengakibatkan wire rope kendur. 3. Untuk main hook block, penambahan berat dengan cast iron tidak diijinkan. Cast iron (grey iron) kandungan Carbon sekitar 2-4%. 4. Untuk overhaul ball penambahan berat dengan cast iron diijinkan. 5. Material hook harus dibuat dari alloy steel dengan cara forging atau casting. 6. Toughness material hook harus cukup baik – Dengan testing menurut ASTM Spec E-23, thoughness rata-rata minimum harus 25 ft lbs dengan individual testing minimum 15 ft lbs pada o o 40 F atau -40 C. 7. Hook harus dilengkapi safety latch. 8. Rating maximum harus dituliskan secara permanent, meliputi static, dyamic, personnel, service temperature dan total berat. Jika diminta oleh pembeli, dynamic rating juga harus disertakan. 9. Design factor: • Static rating – minimum 4.0. Dynamic rating – minimum 3.0 x Cb atau Cf, • mana yang terbesar. Personnel rating – minimum 12. •

st

1.

D. E. Dickie, P. Eng, ‘ Crane Handbook’ 1 Edition 1975.

2.

API Spec 2C, ‘Specification for Offshore Crane’, 5 Edition, April 3, 1995.

3.

API RP 2D, ‘Recommended Practice for Operation rd  And Maintenance of Offshore Cranes’, 3 Edition, June 1, 1995

4.

American Hoist, ‘Operating And Maintenance Manual of 500 Series Crawler & Truck Cranes’.

5.

NSL, ‘The International Rigging & Lifting Handbook’, 2002.

th

===sgr===

Kekusakan yang dapat terjadi pada hook block: 1. Aus – groove rusak. 2. Tidak allign. 3. Bearing system rusak. 4. Pelumasan kering. 5. Bergoyang. 6. Bergesek antar sheave. 7. Retak. 8. Deformasi - Hook membuka. 9. Terbakar, dll. 22.0 RIGGING EQUIPMENT LAIN-LAIN Selain telah disebutkan di atas, masih ada beberapa rigging equipment lainnya. Untuk itu, maka bagianbagian dari alat tersebut juga harus diperiksa.  Alat-alat rigging tersebut antara lain: • Sling. Shackle. • Eyebolt. • • Turnbuckle. • Spreader beam. Blocks – snatch block, tackle block, wire rope block, • dll. 23.0 REFERENSI

 \sgr

11 of 11

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF