well

April 21, 2019 | Author: Chusnul Fitriah Nur Pratiwi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

no read...

Description

LAPORAN KASUS OT PADA NEUROLOGI STROKE

\

Di Susun Oleh : Chusnul Fitriah Nur P Rosemala Desky Hartono

(P27228015 (P27228015 075) (P27228015 108)

Untuk Menenuhi Sebagai Persyaratan Menyelesaikan Mata Kuliah Okupasi Terapi pada Neurologi 1 PROGRAM STUDI D IV OKUPASI TERAPI JURUSAN OKUPASI TERAPI POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN

1. STROKE A. Definisi

Setiap tahun hampir 700.000 orang amerika megalami stroke, dan mengakibatkan 150.000 kematian. Sekitar 11% orang amerika berusia 55-64 tahun mengalami infark sebagai  silent. Dan prevalensinya meningkat sampai 40% pada usia 80 tahun serta 43% pada usia 85 tahun (Goldsmidt & Caplan, 2013) Di Indonesia, data yang diperoleh dari Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) menyatakan bahwa penderita stroke di indonesia jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000 penduduk terkena stroke, sekitar 2,5% atau 125.000 orang meninggal, dan sisanya cacat ringan maupun berat (Yastroki, 2003) Stroke atau Cerebro Vascular Accident (CVA) disebabkan oleh kematian jaringan otak karena otak kekurangan oksigen. CVA menyebabkan seseorang lumpuh (hemiplegi) atau lemah (paralysis)  pada sisi tubuh yang berlawanandengan berl awanandengan sisi sis i di CVA(Trombly, 1989). Menurut WHO (World ( World Healt Organization,) Stroke Organization,) Stroke didefinisikan suatu gangguann fungsional otak yang terjadi secara me ndadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat menimbulkan kematian, disebabkan oleh ganggaun  peredaran darah otak. Chandra B, tahun 1996 mengatakan stroke adalah gangguan fungsi otak, dimana secara mendadak )dalam  beberapa detik) atau secara seca ra cepat (dalam beberapa jam) timbul gejalan dan tanda yang sesuai dengan daerah fokal pada daerah otak yang terganggu. Hampir 80% penderita stroke mempunyai defisit neuromotor (fungsi motorik) hingga memberikan gejala kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh dengan tigkat kelemahan bervariasi dari yang lemah

sampai yang berat. Gangguan fungsi motorik adalah kehilangan sensibilitas, kegagalan sistem koordinasi, perubahan pola jalan dan terganggunya keseimbangan. Kondisi ini mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari ( Suhartini, 2011) Sekitar 30% pasien yang kronis,

seperti

menderita stroke menunjukan defisit

keterbatasan

fungsional

dan

ketidakmampuan

melakukan  Activity of Daily Living, ( ADLs, CDC, 2001). Meskipun demikian, hanya 30,70% pasien menerima rehabilitasi rawat jalan, dengan waktu yang terbatas dalam Client-Centered, Occupationalbased, meaningful activities ( Mackey, Ada, Heard, &Adams, 1996) B. Etiologi

Menurut Edmands (2010) penyebab utama stroke adalah : 1) Iskemik (Non-haemorrhage) Kerusakan terjadi pada aliran darah otak, yang mengakibatkan disfungsi dan kematian jaringan (infark). Terjadi obstruksi (bekuan) di salah satu atau lebih arteri (arteri karotis interna dan arteri vertebralis) pada sirkulasi serebrum. 2) Haemorrhage Stroke hemorrhage  adalah stroke yang terjadi akibat pecahnya  pembuluh darah otak yang menyebabkan terjadinya perdarahan dan

kematian

jaringan

otak.

Penyebab

stroke

diantaranya yaitu pendarahan intracerebral

hemoragik

dan  pendarahan

 subarachnoid. Pendarahan intracerebral berarti stroke yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang berada di dalam otak, yang  biasanya disebabkan oleh tekanan darah tinggi ( hypertension), aneurisma dan malformasi arteriovenous.

Dan perdarahan

 subarachnoid  berarti stroke yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah pada selaput subarachnoid  (Edmans, 2010). C. Gambaran Klinis

Gejala utama stroke iskemik akibat trombosis serebri adalah timbulnya deficit neurologic

secara amendadak, didahului gejala

 prodromal,

terjadi pada waktu istrihata atau bangun pagi dan

kesadaran biasanya tidak menurun. Komplikasi cacat akibat stroke  berdasarkan gangguan neurologi fokal otak dapat berupa : 1) Gangguan Motoris : Kelemahan secara tiba-tiba pada wajah, kelumpuhan

separuh

anggota

gerak,

gangguan

berjalan,

keseimbangan dan koordinasi secara tiba-tiba 2) Gangguan Sensoris : gangguan perasaan (defisit sensoris),  permasalahan penglihatan pada salah satu maupun kedua mata secraa tiba-tiba, kesemutan (paresresi), rasa tebal-tebal (hipertesi),  pusing tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya. 3) Gangguan psikiatris : sindroma menggerutu, kebingungan dan  permasalahan bicara secara tiba-tiba. (Soetedjo, 2004) Gambaran Klinis oleh Soegiarto (2004) dipengaruhi oleh letak gangguan pada hemisfer : Kerusakan pada hemisfer kanan menyebabkan : 1) Kelumpuhan sisi tubuh kiri 2) Penurunan kemampuan persepsi visual 3) Penurunan kemampuan fungsional 4) Tingkah laku impulsif 5) Kreativitas menurun 6) Gangguan orientasi spasial. Sedangkan kerusakan hemisfer kiri menyebabkan; 1) Kelumpuhan sisi tubuh kanan 2) Gangguan memori 3) Gangguan bahasa 4) Gangguan inisiasi, perencanaan, penurunan fungsi kecerdasan.

D. Prognosis

Menurut Trombly (1989), prognosis perbaikan fungsi secara ratarata berlangsung selama tiga hingga enam bulan dan perbaikan fungsi

tangan berlajut hingga satu tahun. Sedangkan feign (2006), prgonosis  pasca stroke sangat tergantung pada : 1) Luas dan letak lesi di otak. 2) Umur yang lebih muda akan berdampak yang lebih baik dari pada yang berusia lanjut. 3) Kondisi umum penderita, apakah ada penyakit lain menyertai atau adanya komplikasi pasca stroke itu sendiri, misalnya penderita menderita diabetes militus, atau gangguan vaskuler. 4) Kecepatan dan ketepatan penanganan terhadap pasien, apabila  penderita segera ditangani dengan cepat dan tepat, serta adanya kerjasama tim medis dengan penderita menjadikan prognosis lebih  baik.

E. Patologi Stroke 1) Infark

Stroke infarct terjadi akibat kurangnya aliran darah ke otak. Aliran darah ke otak normalnya adalah 58 mL/100 gram jaringan otak per menit; jika turun hingga 18 mL/100 gram jaringan otak  per menit, aktivitas listrik neuron akan terhenti meskipun struktur sel masih baik, sehingga gejala klinis masih reversibel. Jika aliran darah ke otak turun sampai
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF