Wax (Serumen)
April 3, 2019 | Author: Herlangga Fadhillah Akbar | Category: N/A
Short Description
Download Wax (Serumen)...
Description
MAKALAH
SERUMEN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI 2008
DAFTAR ISI
Daftar Isi
i
Daftar Gambar
iii
Daftar Tabel
iv
I.
PENDAHULUAN
1
II.
TINJAUAN PUSTAKA TI
2
2. 1. EMBRIOLOGI DAN ANATOMI TELINGA LUAR
2
2. 2. VA VASKULARISASI TELINGA LUAR
9
2. 3. PERSARAFAN DAN ALIRAN LIMFATIK TELINGA LUAR
10
2. 3. 3. 1. 1.
2. 3. 2.
PERSAR PERSARAFA AFAN N DAUN DAUN TELING TELINGA A DAN DAN KANALI KANALIS S AKUSTIKUS EKSTERNUS
10
ALIRAN LIMFATIK TELINGA LUAR
12
III. PEMBAHASAN
13
3. 1. SERUMEN
13
3. 1. 1.
DEFINISI SERUMEN
13
3. 1. 2.
KOMPOSISI DAN PRODUKSI SERUMEN
14
3. 1. 3.
FISIOLOGI SERUMEN
17
3. 1. 4.
PENYEBAB AKUMULASI SERUMEN
21
3. 2. PENANGANAN SERUMEN
22
3. 2. 1.
Zat serumenolisis
24
3. 2. 2.
Penyemprotan telinga
26
3. 2. 3.
Metode Kuretase
27
3. 3. KE K ELAINAN MENGENAI SERUMEN 3. 3. 1.
HIPERSERUMINOSIS
3. 3. 2.
SERUMINAL GLAND ADDENOMA
28 28
(Ceruminoma, Hidradenoma)
29
3. 3. 3.
CERUMINAL GLAND ADENOCARCINOMA
30
3. 3. 4.
CE CERUMINOMA
30
IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
33
34
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Anatomi Telinga
2
Gambar 2.2
Perkembangan Aurikula
3
Gambar 2.3
Embriologi Aurikula dan Kanalis Akustikus Eksternus
4
Gambar 2.4
Liang Telinga
5
Gambar 2.5
Batas-Batas Kanalis Akustikus Eksternus
7
Gambar 2. 2.6
Unit Ap Apopilosebaseus pa pada Ka Kanalis Ak Akustikus Ek Eksternus
8
Gambar 2.7
Wilayah Persarafan Aurikula
11
Gambar 2.8
Persarafan Kanalis Akustikus Eksternus
11
Gambar Gambar 2.9 2.9
Alir Aliran an Limf Limfat atik ik Kele Kelenj njar ar Geta Getah h Benin Bening g pada pada Kepal Kepalaa dan dan Leher Leher
12
Gambar 3.1
Serumen pada cotton bud, tipe basah dan tipe kering
14
Gambar 3.2
Cara Membersihkan Kanalis Akustikus Eksternus
23
Gambar Gambar 3.3
Memasa Memasang ng kapas kapas pada ujung ujung aplika aplikator tor dengan dengan memuta memutarr aplika aplikator tor 23
Gambar 3.4
Cara Penyemprotan Telinga
26
Gambar 3.5
Metode Kuretase untuk mengambil Serumen
27
Gambar 3.6
Pengambilan Serumen dengan Suction
28
Gambar 3.7
Macam-macam Serumen
31
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Perdarahan Aurikula
9
Tabel 2.2
Persarafan Aurikula
10
I.
PENDAHULUAN
Serume Serumen n umumny umumnyaa dapat dapat ditemu ditemukan kan di kanali kanaliss akusti akustikus kus ekster eksternus nus.. Serume Serumen n merupakan campuran dari material sebaseus dan hasil sekresi apokrin dari glandula seruminosa yang berkombinasi dengan epitel deskuamasi d an rambut. (5) Bila Bila lama lama tidak tidak dibers dibersihk ihkan an serume serumen n akan menimb menimbulk ulkan an sumbat sumbatan an pada kanali kanaliss akustikus eksternus. Keadaan ini disebut serumen obturans (serumen yang menutupi kanali kanaliss akustik akustikus us ekster eksternus nus). ). Sumbat Sumbatan an serume serumen n kemudi kemudian an dapat dapat menimb menimbulka ulkan n gangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan serumen di liang telinga dan menyebabkan rasa tertekan yang mengganggu. Sumbat Sumbatan an serume serumen n ini dipenga dipengaruh ruhii oleh oleh bebera beberapa pa faktor faktor predis predispos posisi isi antara antara lain lain dermatitis kronik liang telinga luar, liang telinga sempit, produksi serumen yang banyak dan kental, adanya benda asing di liang telinga, eksostosis di liang telinga, terd terdor oron ongny gnyaa seru serume men n oleh oleh jari jari tanga tangan n atau atau ujun ujung g hand handuk uk sete setela lah h mand mandi, i, dan dan kebiasaan mengorek telinga. Bila Bila terjad terjadii pada pada kedua kedua teling telingaa maka maka serume serumen n obtura obturans ns ini menjadi menjadi salah salah satu satu penyebab ketulian pada penderita. Suara dari luar tak dapat masuk ke dalam telinga dan dengan demikian suara tidak dapat menggetarkan oleh membran timpani.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. EMBRIOLOGI EMBRIOLOGI DAN DAN ANATOMI ANATOMI TELINGA TELINGA LUAR LUAR
Gambar 2.1 Anatomi Telinga Secara anatomi telinga luar dapat dibagi menjadi aurikula ( pinna) pinna) dan liang telinga canalis acusticus acusticus eksternus/CAE eksternus/CAE ). Telinga luar dipisahkan dengan telinga dalam (canalis oleh membran timpani. aurikula dan 1/3 lateral liang telinga tediri dari kartilago elastis yang secara embrional berasal dari mesoderm dan sejumlah kecil jaringan subkutan yang ditutupi oleh kulit dan adeneksanya. Hanya lobulus pinna yang tidak memiliki kartilago dan terdapat lemak. (2)
Gambar 2.2 Perkembangan Aurikula Aurikula berasal dari enam tonjolan mesenkim, tiga tonjolan dari arkus brankial pertam pertamaa dan lainny lainnyaa dari dari arkus arkus branki brankial al kedua. kedua. Pada Pada kehamil kehamilan an yang yang normal normal tonjol tonjolan an mesenki mesenkim m kartil kartilagi aginos nosaa bersat bersatu u membent membentuk uk auriku aurikula. la. Auriku Aurikula la akan berpindah posisi menjadi lebih tinggi yaitu dari posisi semula dekat comissura lateralis oris ke area temporal dengan pertumbuhan selektif dari mandibula. (2) Kanal Kanalis is akust akustik ikus us ekst ekster erna na meru merupa paka kan n deri deriva vatt dari dari cela celah h bran branki kial al perta pertama ma ektodermantar ektodermantaraa mandibula mandibula (I) dan lengkung hyoid (II). Epitel yang melapisi melapisi celah ini bertem bertemu u dangan dangan endoder endoderm m dari dari lengku lengkung ng faring faringeal eal pertam pertamaa yang yang kemudi kemudian an memben membentuk tuk membra membran n timpani timpani dan menjad menjadii batas batas medial medial dari dari kanalis kanalis akusti akustikus kus eksterna. Jaringan ikat yang berasal dari mesoderm ditemukan antara ektoderm dan endod endoder erm m dan dan kemu kemudi dian an menj menjadi adi lapi lapisa san n fibr fibros osaa memb membra ran n timp timpan ani. i. Kare Karena na embriologinya yang berasal dari ektoderm, kanalis akustikus eksternus, termasuk permukaan lateral membran timpani, dilapisi oleh epitel skuamosa. (2)
Gambar 2.3 Embriologi Aurikula dan Kanalis Kan alis Akustikus Eksternus Proses Proses kanali kanalisas sasii lengka lengkap p terjad terjadii pada pada minggu minggu ke-12 ke-12 kehami kehamilan, lan, pada pada saat saat itu itu kanalis kanalis akusti akustikus kus ekster eksternus nus telah telah dilapi dilapisi si oleh oleh jaring jaringan an epitel epitel.. Kemudi Kemudian an akan akan terjadi rekanalisasi pada minggu ke-28 kehamilan. (2) Telinga luar atau pinna merupakan gabungan dari kartilago yang dilapisi kulit. Bentuk kartilago ini unik dan harus diusahakan untuk mempertahankan bangunan ini karena dapat menjaga telinga luar dari trauma.
(1)
Kulit pada permukaan luar
daun telinga melekat erat pada kartilago di bawahnya beserta jaringan ikat dari dermi dermiss yang yang padat padat memb membent entuk uk peri perikon kondr driu ium. m. Seba Sebali likny knya, a, kuli kulitt perm permuka ukaan an belakang daun telinga mempunyai lapisan subkutan sejati. Keadaan daun telinga serta posisi daun telinga yang terbuka merupakan penyebab timbulnya sebagian besar masalah klinis yang mengenai daun telinga yaitu trauma, kontak langsung dengan cuaca, dan infeksi. Pengumpulan cairan akibat proses-proses tersebut seperti adanya pus dan hematom mengakibatkan terpisahnya perikondrium dari kartilago. Bila proses ini tidak segera diatasi maka akan terjadi nekrosis kartilago karena terganggunya perfusi nutrisi dari pembuluh darah perikondrium. (3)
Gambar 2.4 Liang Telinga. a. bagian kartilaginosa. b. bagian osseus Kanalis akustikus eksternus dapat dibagi menjadi 2 bagian. Bagian luar, 40% dari CAE, CAE, adalah adalah bagian bagian karti kartilagi laginos nosaa dan terdapa terdapatt lapisa lapisan n tipis tipis jaring jaringan an subkuta subkutan n diantara kulit dan kartilago.
(2)
Kulit yang melapisi bagian kartilaginosa lebih tebal
dari bagian tulang, selain itu juga mengandung folikel rambut yang banyaknya bervariasi tiap individu namun ikut membantu menciptakan suatu sawar dalam liang telinga. telinga.
(1)
Bagian dalam, 60% dari CAE, adalah bagian osseus terutama
dibentuk oleh timpanic ring dan terdapat jaringan lunak yang sangat tipis antara kulit, periosteum dan tulang.
(2)
Anatomi Anatomi bagian ini sangat unik karena merupakan merupakan
satu-satunya tempat dalam tubuh dengan kulit langsung terletak di atas tulang tanpa adanya adanya jaring jaringan an subkut subkutan. an. Dengan Dengan demiki demikian an daerah daerah ini sangat sangat peka dan tiap tiap pembengkakan akan sangat nyeri karena tidak terdapat ruang untuk ekspansi. (1) Terdap Terdapat at penyem penyempit pitan an pada petemu petemuan an bagian bagian kartil kartilagi aginos nosaa dan bagian bagian osseus osseus kanalis akustikus eksternus yang disebut isthmus. (2) Panjang kanalis akustikus eksternus pada orang dewasa rata-rata 2,5 cm. Karena posi posisi si memb membra ran n timp timpani ani yang yang miri miring ng,, maka maka bagia bagian n post poster eros osupe uperi rior or kanal kanalis is
akust akustik ikus us ekst ekster ernus nus lebi lebih h pende pendek k 6 mm dari dari bagia bagian n anter anteroi oinf nfer erio ior. r. Kana Kanali liss akustikus eksternus membentuk kurva seperti huruf S arah superior dan posterior dari dari latera laterall ke medial medial.. Kanali Kanaliss akusti akustikus kus ekster eksternus nus juga juga mengar mengarah ah ke hidung hidung sehing sehingga ga pada pemeri pemeriksa ksaanny annyaa auriku aurikula la perlu perlu ditari ditarik k ke superi superior, or, latera laterall dan posterior untuk meluruskan kanalis akustikus eksternus. (2) Bagian lateral kanalis akustikus eksternus dibatasi oleh meatus. Bagian medial dibatasi oleh membran tympani dan bagian squamosa tulang temporal yang menjadi barier yang baik terhadap penyebaran infeksi bila membran tersebut utuh. Bila terjad terjadii perfor perforasi asi membra membran n tympani tympani infeks infeksii dapat dapat menyeb menyebar ar kembal kembalii dan terus terus menyebar dari telinga tengah ke kanalis akustikus eksternus. Tympanic ring yang berbentuk seperti tapal kuda dan bagian squamosa tulang temporal memisahkan kanal kanalis is akus akusti tiku kuss ekst ekster ernu nuss denga dengan n foss fossaa cran crania iall medi media, a, yang yang jara jarang ng terj terjadi adi penyebaran infeksi secara langsung ke intracranial. (2)
External Ear Canal Relationship Relationship SUPERIOR Middle cranial fossa
MEDIAL
TM J
Middle ear
Outside world
Mastoid
POSTERIOR
Superficial temporal ANTERIOR A&V Auriculotemporal nerve Parotid gland Preauricular Preauricular lymph node
Parotid Carot Gland id Facial Digastric Jugular nerve muscle Bulb Styloid process
INFERIOR Adapted from: Wright, Scott-Brown’s Otolaryngology,1992 Otolaryngology,1992
Gambar 2.5 Batas-Batas Kanalis Akustikus Eksternus
LATERAL
Batas Batas poster posterior ior kanalis kanalis akustik akustikus us ekster eksternus nus adalah adalah kavum kavum mastoi mastoid. d. Bebera Beberapa pa pembuluh darah masuk ke kanalis akustikus eksternus, khususnya sepanjang sutura tympan tympanoma omasto stoid. id. Infeks Infeksii dapat dapat menyeb menyebar ar secara secara hemato hematogen gen melalu melaluii segmen segmen mastoid mastoid ini. Dari posterior posterior ke bagian kartilaginosa kartilaginosa kanalis akustikus akustikus eksternus terdapat jaringan ikat tebal mastoid yang dapat menyebabkan infeksi sekunder. Batas superior kanalis akustikus eksternus adalah fossa infratemporal dan basis kranii.infe kranii.infek k yang meluas sampai ke atap kanalis akustikus eksternus eksternus dapat meluas ke strukturr ini. Batas anteriornya adalah kelenjar parotis dan temporomandibular junction. (2) Pada kanalis akustikus eksternus terdapat tiga mekanisme pertahanan pelindung yaitu tragus dan antitragus, kulit degan lapisan serumen, dan isthmus. Tragus dan antitragus membentuk barier parsial terhadap benda asing makroskopik. Kulit pada bagian bagian kartil kartilagi aginos nosaa memil memiliki iki banyak banyak sel rambut rambut dan kelenj kelenjar ar apokri apokrin n sepert sepertii haln halnya ya
kele kelenj njar ar
seru serumi mino nosa sa..
Keti Ketiga ga
stru strukt ktur ur
aden adenek eksa sa
ini ini
ber bersama sama-s -sam amaa
memberikan fungsi proteksi dan biasa disebut unit apopilosebaseous.
(2)
Eksfoliasi
sel-sel epitel skuamosa ikut berperan dalam pembentukan materi sebagai lapisan pelind pelindung ung penola penolak k air pada dindin dinding g kanali kanaliss ini. ini. Gabunga Gabungan n berbag berbagai ai bahan bahan ini membentuk suasana asam dengan pH 6, yang berfungsi mencegah infeksi.migrasi sel epitel yang terlepas juga membentuk suatu mekanisme pembersihan sendiri dari membran timpani ke arah luar. (1)
Gambar 2.6 Unit Apopilosebaseus pada Kanalis Akustikus Eksternus (2) Invaginasi epidermis membentuk dinding terluar dari folikel rambut dan tangkai rambut membentuk dinding bagian dalam. Saluran folikularis merupakan ruangan antara kedua struktur ini. Alveoli dari kelenjar sebasea dan apokrin kosong sampai dengan pendek, duktus ekskretorius yang lurus, dan bemuara ke saluran folikularis. Sumbatan pada salah satu bagian dari salah satu sistem kelenjar ini merupakan faktor predisposisi terhadap timbulnya infeksi. (2) Kanal Kanalis is akus akusti tikus kus ekst ekster ernu nuss yang yang norma normall memi memili liki ki stru strukt ktur ur prot protek eksi si dan dan pembersihan pembersihan sendiri. sendiri. Lapisan Lapisan serumen serumen berangsur-a berangsur-angsur ngsur berjalan berjalan pada salurannya salurannya yaitu yaitu setela setelah h bagian bagian isthmu isthmuss ke bagian bagian latera laterall kanali kanaliss akusti akustikus kus ekster eksternus nus dan kemudi kemudian an keluar keluar dari dari teling telinga. a. Pember Pembersih sihan an kanalis kanalis akustik akustikus us ekster eksternus nus yang yang berlebihan, baik karena alat maupun sebagai suatu tindakan, dapat mengganggu barier pelindung primer dan dapat memicu terjadinya infeksi. Variasi individu pada anatomi anatomi kanali kanaliss akustik akustikus us ekster eksternus nus dan konsist konsistens ensii produk produksi si serume serumen n dapat dapat menjadi predisposisi terjadinya penumpukan serumen pada beberapa orang. (2) 2. 2. VASKUL VASKULARI ARISAS SASII TELINGA TELINGA LUAR LUAR
Aurik Aurikul ulaa dan kanal kanalis is akust akustik ikus us ekste ekstern rnus us mene meneri rima ma perd perdar arah ahan an dari dari arte arteri ri temporalis superfisialis dan cabang aurikularis posterior yang merupakan cabang dari arteri karotis eksterna. Sedangkan aliran vena dari aurikula dan meatus yaitu melalui vena temporalis superfi superfisia siali li dan vena auriku aurikular laris is poster posterior ior kemudi kemudian an bersat bersatu u memben membentuk tuk vena retromandibular yang biasanya terpisah dan keduanya bertemu di vena jugularis, pertemuan terakhir terdapat pada vena jugularis eksterna namun demikian juga menuju ke sinus sigmoid melalui vena emissarius mastoid. Branch
Parent Artery
-
Superficial
Region Supplied
temporal
Roof & anterior portion of the canal
artery Deep
Maxillary artery
Anterior me m eatal wa w all sk skin, ep e pithelium of of
auricular
the
Aur Auricul icular ar
membrane Poste osterrior port portiion of the cana canall
Poster steriior auri auricu cullar art artery ery
Tabel 2.1 Perdarahan Aurikula
outer
surface
of
the
tympanic
2. 3. PERSARAFAN PERSARAFAN DAN DAN ALIRAN ALIRAN LIMFATIK LIMFATIK TELINGA TELINGA LUAR LUAR 2. 3. 3. 1.
PERSAR PERSARAFA AFAN N DAUN DAUN TEL TELINGA INGA DAN KANALI KANALIS S
AKUSTIKUS EKSTERNUS
Persarafan sensoris ke aurikula dan canalis akustikus eksternus berasal dari persarafan kranialis dan kutaneus dengan kontribusi dari cabang aurikulotemporal N. Trigeminus (V), N. Fasialis (VII), dan N. Vagus (X)., dan juga N. Aurikularis magna dari pleksus servikalis (C 2-3). Otot motorik ekstrinsik telinga, yaitu pada bagian anterior, superior, dan po sterior aurikula dipersarafi N. Fasialis (VII).
Nerve
Derivation
Region Supplied
Grea Greate terr auri auricu cula larr
Cerv Cervic ical al plex plexus us
Permukaan medial dan permukaan
Lesser occipital
C2.3 Cervical plexus
lateral bagian posterior Bagian superior dari permukaan
Auricular
C2.3 Vagus
medial Concha , antihelix, sebagian eminentia concha (permukaan
Auri Auricu culo lote temp mpor oral al
Mand Mandib ibul ular ar (N. (N. V3) V3)
Facial (N. VII)
medial) Trag Tragus us,, cru cruss of of heli helix, x, perb perbat atas asan an helix Kemungkinan menyuplai sebagian kecil dari akar konka
Tabel 2.2 Persarafan Aurikula
Gambar 2.7 Wilayah Persarafan Aurikula
V I I C 3
V X
Gambar 2.8 Persarafan Kanalis Akustikus Eksternus
2. 3. 2. ALIRAN LIMFATIK LIMFATIK TELINGA TELINGA LUAR LUAR
Gambar 2.9 Aliran Limfatik Kelenjar Getah Bening pada Kepala dan Leher Aliran limfatik kanalis akustikus eksternus merupakan saluran yang penting pada penyebaran infeksi. Bagian anterior dan posterior terdapat aliran limph dari kanalis akustikus eksternus menuju ke limfatik pre-aurikular didalam kelenjar parotis dan kelenjar getah bening leher profunda bagian superior. Bagian Bagian inferi inferior or kanali kanaliss akusti akustikus kus ekster eksternus nus aliran aliran limph limphnya nya menuju menuju ke kelenjar getah bening infra aurikular dekat angulus mandibularis. Sedangkan bagian posterior menuju ke kelenjar getah bening post aurikular dan kelenjar getah bening leher profunda superior.
III. PEMBAHASAN 3. 1. 1. SE SER RUMEN UMEN
Serumen biasanya ditemukan di kanalis akustikus eksternus yang merupakan pertahanan penting dalam upaya mencegah terjadinya infeksi. Meskipun demikian, orang terkadang mengabaikan pentingnya kebersihan telinga. Keadaan ini akan terus berlanjut dan menyebabkan hilangnya pertahanan terhadap infeksi dan kemudian dapat pula mengakibatkan sumbatan oleh serumen, yang menunjukkan gejala berupa gangguan pendengaan. (12) 3. 1. 1. DEFINISI DEFINISI SERUMEN SERUMEN
Serumen adalah suatu campuran dari material sebasea dan sekresi apokrin dari kelenjar seruminosa yang bersatu dengan epitel deskuamasi dan rambut. (5)
Kata serumen umumnya disinonimkan dengan earwax (lilin telinga), namun ada pendapat yang mengatakan bahwa secara teknis kedua kata ini berbeda. Serumen ditujukan hanya pada hasil sekresi dari kelenjar seruminosa pada kanali kanaliss akusti akustikus kus ekster eksternus nus,, dan ini merupak merupakan an salah salah satu satu unsur unsur yang yang memb memben entu tuk k earw earwax ax.. Komp Kompon onen en lain lainny nyaa beru berupa pa lapi lapisa san n besa besarr hasi hasill deskuamasi keratin skuamosa (sel-sel mati, penumpukan sel pada lapisan luar kulit), keringat, sebum dan bermacam-macam substansi asing. Subtansi asin asing g ini ini dapat dapat berupa berupa zatzat-za zatt ekso eksoge gen n yang yang dapa dapatt masu masuk k ke kanal kanalis is akustikus eksternus, contohnya spray rambut (hair spray) sampo, krim untuk mencukur janggut, bath oil, kosmetik, kotoran dan sejenisnya. Komponen utama earwax adalah keratin. Namun, karena perbedaan serumen dan keratin tidak merupakan suatu hal yang mendasar maka keduanya akan disebut sebagai serumen. (13)
3. 1. 2. KOMPOSISI KOMPOSISI DAN PRODUKSI PRODUKSI SERUMEN SERUMEN
Kelenjar seruminosa terdapat di dinding superior dan bagian kartilaginosa kanalis akustikus eksternus. Sekresinya bercampur dengan sekret berminyak kelenj kelenjar ar sebase sebaseaa dari dari bagian bagian atas atas folike folikell rambut rambut membent membentuk uk serume serumen. n. Seru Serume men n memb memben entu tuk k lapi lapisa san n pada pada kuli kulitt kana kanali liss akust akustik ikus us ekste ekstern rnus us bergabung dengan lapisan keratin yang bermigrasi untuk membuat lapisan pelin pelindung dung pada pada permuk permukaan aan yang yang mempuny mempunyai ai sifat sifat antiba antibakte kteri. ri.ter terdapa dapatt per perbed bedaa aan n besar besar dala dalam m juml jumlah ah dan dan kecep kecepat atan an migr migras asii seru serume men. n. Pada Pada beber beberapa apa orang orang mempun mempunyai yai jumlah jumlah serume serumen n sediki sedikitt sedangk sedangkan an lainny lainnyaa cenderung terbentuk massa serumen yang secara periodik menyumbat liang telinga. (3)
Gambar 3.1. Serumen pada cotton bud, tipe basah dan tipe kering Serumen dibagi menjadi tipe basah dan tipe kering. Serumen tipe kering dapat dibagi lagi menjadi tipe lunak dan tipe keras. (13)
Serumen tipe basah dan tipe kering
Pada ras Oriental memiliki lebih banyak tipe serumen dibandingkan dengan orang ras non-Oriental. Serumen pada ras Oriental, dan hanya pada ras Oriental, memilki karakteristik kering, berkeping-keping, berwarna kuning wax. Serumen pada emas dan berkeratin skuamosa yang disebut rice-brawn wax. ras non-Oriental berwarna coklat dan basah, dan juga dapat menjadi lunak ataupun ataupun keras keras (Gamba (Gambarr 3.1). 3.1). Perkem Perkembang bangan an serume serumen n dipenga dipengaruh ruhii oleh oleh mekani mekanisme sme heredi herediter ter,, alel alel serume serumen n kering kering bersif bersifat at resesi resesiff terhada terhadap p alel alel serumen basah. Yang cukup menjadi perhatian adalah bahwa rice-bran wax berhu berhubung bungan an dengan dengan rendahn rendahnya ya inside insidensi nsi kanker kanker payudar payudara. a. Namun, Namun, ini bukanl bukanlah ah suatu suatu hal yang yang mengej mengejutk utkan an karena karena kelenj kelenjar ar serumi seruminos nosaa dan kelenjar pada payudara sama-sama merupakan kelenjar eksokrin. (13) Serumen tipe lunak dan tipe keras
Selain dari bentuknya, beberapa faktor dapat membedakan serumen tipe lunak dan serumen tipe kering : •
Tipe lunak lebih sering terdapat pada anak-anak, dan tipe keras lebih sering pada orang dewasa.
•
Tipe lunak basah dan lengket, sedangkan tipe keras lebih kering dan bersisik.
•
Korn Korneo eosi sitt bany banyak ak terd terdap apat at dala dalam m seru serume men n namun namun tidak tidak pada pada serumen tipe keras. •
Tipe keras lebih sering menyebabkan sumbatan, dan tipe ini paling
sering kita temukan di tempat praktek. (13) Warna Warna serume serumen n bervar bervarias iasii dari dari kuning kuning emas, emas, putih, putih, sampai sampai hitam, hitam, dan konsistensinya dapat tipis dan berminyak sampai hitam dan keras. Serumen yang berwarna hitam biasanya tidak ditemukan pada anak-anak, namun bila dijumpai maka dapat menjadi tanda awal terjadinya aklaptonuria. (5)
Warna sebenarnya dari serumen tidak dapat diketahui hanya melalui mata telanja telanjang ng namun namun harus harus dilaku dilakukan kan apusan apusan setipi setipis-t s-tipi ipisny snyaa dari dari sampel sampel.. Pigmen yang menjadi zat pemberi warna pada semen masih belum dapat teridentifikasi. (13) Kanalis akstikus eksternus memiliki banyak struktur yang berperan dalam produk produksi si serume serumen. n. Yang Yang terpen terpentin ting g adalah adalah kelenj kelenjar ar serumi seruminos nosaa yang yang berjumlah 1000-2000 buah, kelenjar keringat apokrin tubular yang mirip dengan kelenjar keringat apokrin yang terdapat pada ketiak. Kelenjar ini memproduksi peptide, padahal kelenjar sebasea terbuka ke folikel rambut pada pada kanali kanaliss akustik akustikus us ekster eksternus nus yang yang mensek mensekres resii asam asam lemak lemak rantai rantai panjang tersaturasi dan tidak tersaturasi, alkohol, skualan, dan kolesterol. (12) Sel epidermal terdapat sepanjang telinga luar yang identik pada permukaan kulit. Sehingga kita dapat memprediksi proses generasi dari kulit tersebut, dari migrasi hingga pengeluarannya. Bila hal ini terjadi di kulit luar sel-sel dapat dapat dengan dengan mudah mudah jatuh. jatuh. Namun Namun pada teling telingaa kecil kecil kemung kemungkin kinanny annyaa untuk tidak menumpuk. Sel-sel yang mengalami deskuamasi ini terkumpul pada kanalis akustikus eksternus dalam bentuk lapisan, dan menjadi 60% dari berat total serumen. Serumen juga terdiri atas lisosim, suatu enzim anti bakteri yang dapat merusak sel dinding bakteri. Genetik mempengaruhi tipe serume serumen n secara secara signif signifika ikan. n. Ras kaukasi kaukasiaa dan afrika afrika-am -ameri erika ka memil memiliki iki serumen dengan warna terang sampai coklat gelap lengket dan basah. Ras asia dan ras amerika latin memiliki serumen abu-abu atau coklat muda, mudah mudah patah patah dan kering kering yang yang berhubu berhubunga ngan n dengan dengan jumlah jumlah lemak lemak yang yang sedikit dan granula pigmen. (12) Serumen diproduksi di sepertiga luar bagian kartilaginosa kanalis akustikus eksternus. Komponen utama dari serumen merupakan hasil akhir dari siklus HMG-Ko HMG-KoA A redukt reduktase ase,, bernam bernamaa skuala skualan, n, lanost lanostero erol. l. Tipe Tipe serume serumen n telah telah digunakan oleh antropologis untuk melihat pola migrasi manusia. Perbedaan tipe serumen berkaitan dengan perubahan dasar tunggal (suatu polimorfisme
nukleotida tunggal/ single nucleotide poly morphism) pada gen yang dikenal gen C-11 rantai rantai yang berikatan berikatan dengan ATP (“ATP(“ATP- binding binding cassette cassette C-11 gene gene”) ”).. Sela Selain in memp mempen enga garu ruhi hi tipe tipe seru serume men, n, muta mutasi si ini ini dapa dapatt juga juga menuru menurunkan nkan produks produksii kering keringat. at. Peneli Penelitia tian n ini berman bermanfaa faatt pada pada ras Asia Asia Timur dan Amerika Latin yang tinggal di daerah beriklim dingin. (11) 3. 1. 3. FISIOLOGI SERUMEN
Serumen memiliki banyak manfaat untuk telinga. Serumen menjaga kanalis akus akusti tiku kuss ekst ekster ernu nuss denga dengan n barie barierr prot protek eksi si yang yang akan akan mela melapi pisi si dan dan mambasahi kanalis. Sifat lengketnya yang alami dapat menangkap benda asin asing, g,
menj menjag agaa
seca secara ra
lang langsu sung ng
kont kontak ak
deng dengan an
berm bermac acam am-m -mac acam am
organisme, polutan, dan serangga. Serumen juga mepunyai pH asam (sekitar 4-5) 4-5).. pH ini ini tida tidak k dapa dapatt ditu ditumb mbuh uhii oleh oleh orga organi nism smee sehi sehing ngga ga dapa dapatt membantu menurunkan resiko infeksi pada kanalis akustikus eksternus. (12) Proses fisiologis meliputi kulit kanalis akustikus eksternus yang berbeda dari kulit pada tempat lain. Pada tempat lain, sel epitel yang sudah mati dan keratin dilepaskan dengan gesekan. Karena hal ini tidak mugkin terjadi dalam kanalis akustikus eksternus migrasi epitel squamosa merupakan cara utama utama untuk untuk kulit kulit mati mati dan debris debris dilepa dilepaska skan n dari dari dalam. dalam. Sel stratu stratum m korneu korneum m dalam dalam membra membran n timpa timpani ni berger bergerak ak secara secara radial radial dari dari arah arah area area anular membran timpani secara lateral sepanjang permukaan dalam kanalis akus akusti tiku kuss ekst ekster ernu nus. s. Sel Sel berp berpin indah dah teru teruss ke late latera rall samp sampai ai mere mereka ka ber berhub hubung ungan an denga dengan n bagi bagian an kart kartil ilagi agino nosa sa dan dan akhi akhirn rnya ya dile dilepa pask skan an,, ketiadaan rete pegs dan kelenjar sub epitelial serta keberadaan membran basal halus memfasilitasi pergerakan epidermis dari meatus ke lubang lateral pergerakan pergerakan pengeluaran epitel dari dalam kanal memberikan memberikan mekanisme mekanisme pembe pembersi rsihan han alami alami dalam dalam kanali kanaliss akusti akustikus kus ekster eksternus nus,, dan bila bila terjad terjadii disfungsi akan menyebabkan infeksi. (5)
Sejumlah kecil serumen ditemukan pada kanalis akustikus eksternus, bila tidak ditemukan maka menjadi menjadi tanda patologis terjadinya terjadinya otitis otitis eksterna eksterna kronis kronis.. Serume Serumen n dapat dapat dikelu dikeluark arkan an dengan dengan suctio suction, n, kuret, kuret, dan dengan dengan membersihkan seluruh canal profunda dan seluruh membran timpani. (5) Beberapa pasien mungkin mengeluh tidak nyaman pada telinganya ketika ada sejumlah serumen dan mungkin dibutuhkan pembersihan. Pembersihan dengan penyemprotan sebaiknya dihindari pada pasien perforasi membran timpani, pasien dengan riwayat perforasi yang sudah lama sembuh, karena akan menyebabkan daerah perforasi menjadi lebih lemah dan mudah rusak. (5)
Serumen dapat membantu menurunkan resiko otitis eksterna akut difusa. Pada Pada keadaa keadaan n ini pasien pasien mengal mengalami ami kerusa kerusakan kan epider epidermis mis pada pada kanali kanaliss akustikus akustikus eksternus, eksternus, sering sering disebabkan disebabkan oleh cara pembersihan pembersihan telinga yang tidak tepat seperti menggunakan tusuk gigi, pensil, dan sebagainya. Bila tidak tidak ada seru serume men n yang yang menj menjag agaa dan dan mela melapi pisi si robek robekny nyaa epid epider ermi miss organi organisme sme dapat dapat mengin menginfek feksi si daerah daerah terseb tersebut. ut. Organi Organisme sme yang yang sering sering menginfeksi antara lain Pseudomonas Pseudomonas aeruginosa aeruginosa dan Staphylococci. Staphylococci. Bila suhu dan kondisi tubuh kondusif untuk pertumbuhan, kerusakan epidermis ini ini akan akan berkem berkemba bang ng menj menjad adii otit otitis is ekst ekster erna na akut, akut, yang yang juga juga dise disebut but “swi “swimm mmwe wer’ r’ss ear” ear”.. (ms) (ms) bakt bakter erii lain lain yang yang dapat dapat meng mengin infe feks ksii anta antara ra Candid Candida a albica albicans, ns, Tturic Tturicell ella a otitid otitidis, is, dan Alloiococcus Alloiococcus otitis otitis namun jumlahnya tidak banyak. (10) Fungsi Serumen •
(11)
Membersihkan
Pembersihan kanalis akustikus eksternus terjadi sebagai hasil dari proses yang disebut “conveyor belt” process, hasil dari migrasi epitel ditambah jaw moveme movement nt denga dengan n gera geraka kan n sepe sepert rtii rahan rahang g ( jaw ). Sel-se Sel-sell terbent terbentuk uk ditengah membran timpani yang bermigrasi kearah luar dari umbo ke
dinding dinding kanalis kanalis akustikus akustikus eksternus dan bergerak bergerak keluar dari kanalis kanalis akusti akustikus kus ekster eksternus. nus. Serume Serumen n pada kanali kanaliss akusti akustikus kus ekster eksternus nus juga juga membawa kotoran, debu, dan partikel-pertikel yang dapat ikut keluar. Jaw movement membantu movement membantu proses ini dengan menempatkan kotoran yang menempel pada dinding kanalis akustikus eksternus dan meningkatkan harapan pengeluaran kotoran. •
Lubrikasi
Lubrikasi Lubrikasi mensegah mensegah terjadinya terjadinya desikasi, gatal, dan terbakarny terbakarnyaa kulit kanalis kanalis akusti akustikus kus ekster eksternus nus yang yang disebu disebutt asteat asteatosi osis. s. Zat lubrik lubrikasi asi diperoleh dari kandungan lipid yang tinggi dari produksi sebum oleh kelenjar sebasea. Pada serumen tipe basah, lipid ini juga mengandung kolesterol, skualan, dan asam lemak rantai panjang dalam jumlah yang banyak, dan alcohol. •
Fungsi sebagai Antibakteri dan Antifungal
Fungsi antibacterial telah dipelajari sejak tahun 1960-an, dan banyak studi yang menemukan menemukan bahwa serumen bersifat bersifat bakterisida bakterisidall terhadap terhadap bebe bebera rapa pa stra strain in bakt bakter eri. i. Seru Serume men n dite ditemu muka kan n efek efekti tiff menur menurun unkan kan kema kemamp mpua uan n
hidu hidup p
bakt bakter erii
anta antara ra
lain lain haemoph haemophil ilus us
influe influenzae nzae,,
staphylococc staphylococcus us aureus dan escherichia colli. colli. Pertumbuhan jamur yang biasa menyebabkan otomikosis juga dapat dihambat dengan signifikan oleh oleh serume serumen n manusi manusia. a. Kemamp Kemampuan uan anti anti mikrob mikrobaa ini dikare dikarenak nakan an adanya asam lemak tersaturasi lisosim dan khususnya pH yang relatif rendah pada serumen (biasanya 6 pada manusia normal). Dulu dikatakan bahwa serumen juga melindungi telinga tengah dari infeksi bakte bakteri ri dan fungi. fungi. Bebera Beberapa pa penulis penulis mengat mengataka akan n bahwa bahwa serume serumen n yang yang tertahan dapat menjadi barier untuk membantu pertahanan tubuh melawan infeksi telinga namun secara klinik dan biologi fungsi ini tampak cukup lemah. (10)
Diduga serumen memainkan peranan penting dalam meningkatkan sistem pertahanan tubuh dalam merespon infeksi. Mungkin paparan bakteri dapat menginduksi peningkatan regulasi komponen anti bacterial pada serumen. Meskipun demikian serumen pasien dengan otitis eksterna tampak tidak memiliki asam lemak poli unsaturated anti bacterial. Namun alasan dari per perny nyat ataa aan n ini ini tidak tidak jela jelas. s. Seca Secara ra empi empiri riss seru serume men n hany hanyaa berf berfun ungs gsii mengeluarkan keratin. Studi imunohistokimia menduga terdapat reaksi imun yang dimediasi oleh antibodi
yang ada pada serumen dan menjaga menjaga kanalis kanalis akustikus akustikus eksternus eksternus
dari dari infeks infeksi. i. Epider Epidermis mis dan dermis dermis memili memiliki ki kelenj kelenjar ar serumi seruminosa nosa dan sebasea dengan pilar folikel yang dengan cepat dapat mengaktivasi reaksi imun lokal termasuk IgA dan IgG. Serumen biasanya berkumpul di lantai kanalis akustikus eksternus namun terkadang dapat berkumpul dan menyumbat meatus. Selama sisa keratin bersi bersifat fat hidrof hidrofili ilik k masukny masuknyaa air dapat dapat bercam bercampur pur dengan dengan serume serumen n dan meny menyeb ebab abkan kan sumb sumbat atan an yang yang tota total, l, yang yang meny menyeb ebab abkan kan ketu ketuli lian an atau atau perasaan penuh. Serumen yang tidak menyumbat secara sempurna kanalis akustikus eksternus tidak akan menyebabkan ketulian. Ini dapat terjadi bila serumen benar-benar menyumbat kanalis akustikus eksternus, sumbatan ini juga juga tejadi tejadi bila bila pasien pasien mendor mendorong ong kumpul kumpulan an serume serumen n ke bagian bagian dalam dalam kanalis akustikus eksternus. Biasanya disebabkan oleh cotton bud. (5) Ketika Ketika serumen serumen terperangka terperangkap p dalam kanalis akustikus akustikus eksternus eksternus dengan keadaan hampa udara dapat melalui membran timpani dan pasien merasa teli teling ngany anyaa ters tersum umba batt dan terj terjad adii tuli tuli ringa ringan. n. Jika Jika seru serume men n mene menekan kan memb membra ran n timp timpani ani perg perger erak akan an seru serume men n atau atau memb membra ran n timp timpan anii dapa dapatt menimbulkan nyeri. Serumen harus dikeluarkan dengan hati-hati sehingga tidak menyebabkan trauma pada kanalis akustikus eksternus atau membran timpa timpani. ni. Jika Jika itu memungk memungkink inkan an maka maka sebaik sebaiknya nya serume serumen n dikelu dikeluark arkan an
dengan suction atau kuret. Irigasi dengan air harus dihindari karena dapat memperburuk situasi jika ada perforasi membran timpani. (4) 3. 1. 4. PENYEBAB PENYEBAB AKUMULASI AKUMULASI SERUMEN SERUMEN
Pemumpukan Pemumpukan serumen serumen mungkin mungkin disebabkan disebabkan ketidakmamp ketidakmampuan uan pemisahan pemisahan korneo korneosit sit.. Dermat Dermatolo ologis gistt melihat melihat beberap beberapaa kondisi kondisi yang yang mereka mereka sebut sebut Ganggua Gangguan n Retens Retensii Korneo Korneosit sit yang yang memunj memunjukk ukkan an adanya adanya penump penumpukan ukan serumen. (13) Keratosis Obturans Beberapa pasien mendapati adanya benda yang putih seperti mutiara pada telinga mereka dan terbentuk dari keratin skuamosa yang terkompresi. Jenis ini sangat sangat sulit sulit untuk untuk dibers dibersihk ihkan. an. Bila Bila berlan berlanjut jut lembar lembar kerati keratin n akan akan berdeskuamasi sampai ke lumen kanalis akustikus eksternus dan massa akan bertambah banyak. Tekanan dari massa ini akan menimbulkan erosi pada tulang kanalis akustikus eksternus. (13) Terdapat hipotesis yang menyebutkan bahwa impaksi serumen bukan karena overpr overproduk oduksi si dari dari kelenj kelenjar ar serumi seruminos nosa, a, tetapi tetapi karena karena ketida ketidakmam kmampuan puan korneo korneosit sit di stratu stratum m korneu korneum m untuk untuk terpis terpisahah-pis pisah. ah. Pada Pada orang orang normal normal,, korneosit terpisah satu sama lain sejalan dengan deng an migrasi stratum korneum ke lateral dari bagian profunda ke jaringan ikat superfisial di kanalis akustikus ekst ekster ernu nuss bagi bagian an dala dalam. m. Bila Bila pros proses es ini ini gagal gagal,, lemb lembar araa kera kerati tin n tida tidak k mengal mengalami ami migras migrasii secara secara normal normal,, sehing sehingga ga terjad terjadii akumula akumulasi si di kanal kanal bagian dalam. (13) Ketidakmamp Ketidakmampuan uan korneosit korneosit ini dikarenakan dikarenakan adanya komponen komponen yang hilang yaitu yaitu “keratinoc “keratinocyte yte attachment-de attachment-destro stroying ying substance”( substance”(KADS) KADS).. Menurut Menurut teori KADS ini akan membantu sel-sel terpecah dan menjadi bagian yang kecil dan terdeskuam terdeskuamasi. asi. Bila tidak ada KADS, sel tidak akan terpecah terpecah dan akan mencapai bagian superfisial namun dengan bentuk yang utuh. Hasilnya
akan terbentuk akumulasi dan bersatu dengan serumen yang membentuk massa sumbatan. (13) Fakt Faktor or lain lain yang yang memp mempen engar garuhi uhi adal adalah ah ster steroi oid d sulf sulfat atas asee yait yaitu u enzim enzim arylsulfatase-C yang normalnya terdapat di sel epithelial, fibroblast, dan leukos leukosit. it. Enzim Enzim ini diketa diketahui hui dapat dapat membant membantu u proses proses deskua deskuamas masii sel epidermal. Kohesi sel di stratum korneum dijaga oleh kolesterol sulfat yang berfungsi berfungsi sebagai perekat intraselul intraselular. ar. Steroid Steroid sulfat sulfat diyakini diyakini menghambat menghambat kerja kolesterol sulfat dan melepaskan ikatan antar sel. Pad orang normal, akti aktivi vita tass ster steroi oid d sulf sulfat at lebi lebih h banya banyak k di epith epithel eliu ium m kanal kanalis is akus akusti tiku kuss ekster eksternus nus profun profunda da daripa daripada da di kanali kanaliss superf superfisi isial. al. Jadi, Jadi, steroi steroid d sulfat sulfat bertanggung jawab terhadap pemisahan keratosit dan migrasinya ke arah luar. Juga tehadap iktiosis resesif X-linked, keratin menjadi terakumulasi dan berwarna coklat gelap. (13) 3.2. PENANGANAN SERUMEN
Mengeluarkan serumen dapat dilakukan dengan irigasi irigasi atau dengan alat-alat. Irigasi yang merupakan cara yang halus untuk membersihkan membersihkan kanalis kanalis akustikus akustikus eksternus eksternus tetapi hanya boleh dilakukan bila membran timpani pernah diperiksa sebelumnya. Perforasi membran timpani memungkinan masuknya larutan yang terkontaminasi ke telinga tengah dan dapat menyebabkan otitis media. Semprotan air yang terlalu keras keras kearah kearah membra membran n timpa timpani ni yang yang atrofi atrofi dapat dapat menyeb menyebakan akan perfor perforasi asi.. Liang Liang telinga dapat diirigasi dengan alat suntik atau yang lebih mudah dengan botol irigasi yang diberi tekanan. Liang telinga diluruskan dengan menarik daun telinga keatas dan belakang dengan pandangan langsung arus air diarahkan sepanjang dinding superi superior or kanali kanaliss akusti akustikus kus eksten ekstenus us sehing sehingga ga arus arus yang yang kembal kembalii mendor mendorong ong serumen dari belakang. Air yang keluar ditampung dalam wadah yang dipegang erat erat dibawah dibawah teling telingaa dengan dengan bantua bantuan n seoran seorang g asiste asisten n sangat sangat memban membantu tu dalam dalam mengerjakan prosedur ini. (3)
Gambar 3.2 Cara Membersihkan Kanalis Akustikus Eksternus (3) Alat-alat yang membantu dalam membersihkan kanalis akustikus eksternus adalah jerat kawat, kuret cincin yang tumpul, cunam Hartmann yang halus. Yang penting pemeriksaan harus dilakukan dengan sentuhan lembut karena liang telinga sangat sensit sensitif if terhada terhadap p alat-a alat-alat lat.. Dindin Dinding g poster posterior ior dan superi superior or kanalis kanalis akusti akustikus kus ekste ekstern rnus us kura kurang ng sens sensit itif if sehi sehing ngga ga pele pelepa pasa san n pali paling ng baik baik dila dilaku kuka kan n disi disini ni.. Kemudian serumen yang lepas dipegang dengan cunam dan ditarik keluar.(3)
Gambar 3.3 Memasang kapas pada ujung aplikator dengan memutar aplikator (1)
Pemeriksaa Pemeriksaan n gendang telinga telinga mungkin mungkin pembersihan pembersihan lebih lanjut dengan dengan irigasi. irigasi. Penghi Penghisap sapan an digunak digunakan an untuk untuk mengel mengeluar uarkan kan serume serumen n yang yang basah basah dan untuk untuk mengeringkan liang ini. Dapat juga digunakan aplikator logam berujung kapas. Massa serumen yang keras harus lebih dahulu dilunakkan sebelum pengangkatan untuk menghindari trauma. Zat yang dapat digunakan adalah gliserit peroksida dan dipakai 2-3 hari sebelum dibersihkan. Obat pengencer serumen harus digunakan dengan hati-hati, karena enzim atau bahan kimianya sering dapat mengiritasi liang telinga dan menyebabkan otitis eksterna. (3) Membersihkan serumen dari lubang telinga tergantung pada konsistensi serumen itu. itu. Bila Bila serume serumen n cair, cair, maka maka dibers dibersihk ihkan an dengan dengan memper memperguna gunakan kan kapas kapas yang yang dililitkan pada peilit kapas. Serumen yang keras dikeluarkan dengan pengait atau kuret, sedangkan apabila dengan cara in sukar dikeluarkan, dapat diberikan karbon gliserin 10% dulu selam 3 hari untuk melunakkannya. Atau dengan melakukan irig irigas asii tein teinga ga denga dengan n air air yang yang suhun suhunya ya
sesu sesuai ai denga dengan n suhu suhu tubuh tubuh.. Perl Perlu u
diperhatikan sebelum melakukan irigasi telinga, riwayat tentang adanya perforasi memb membra ran n timp timpani ani,, oleh oleh kare karena na pada pada keada keadaan an demik demikia ian n irig irigas asii teli telinga nga tida tidak k diperbolehkan. Sumbatan lubang telinga oleh pelepasan kulit sebaiknya dibersihkan secara manual dengan kapas yang dililitkan pada pelilit kapas daripada dengan irigasi. 3. 2. 2. 1.
Zat Zat ser serum umen enol olis isis is
Adakalanya pasien dipulangkan dan diinstruksikan memakai tetes telinga waktu singkat. Tetes telinga yang dapat digunakan antara lain minyak mineral, hydrogen peroksida, debrox, dan cerumenex. Pemakaian preparat komers komersial ial untuk untuk jangkan jangkan panjan panjang g atau atau tidak tidak tepat tepat dapat dapat menimb menimbulka ulkan n iritasi kulit atau bahkan dermatitis kontak. Pada serumen tipe basah biasanya diperlukan untk melembutkan serumen sebelum sebelum dikeluarkan. dikeluarkan. Proses ini digantikan digantikan oleh zat serumenoli serumenolisis sis dan kead keadaa aan n
ini
ter tercapa capaii
deng dengan an
meng mengun unak akan an
lauta autan n
yang ang
bers bersif ifat at
serumenolytik agen yang digunakan pada kanalis telinga biasanya dipakai untuk pengobatan di rumah. (11) Terdapat 2 tipe tipe seruminolitik seruminolitik yaitu aqueos dan organic. (13) Soluti Solutio o aqueos aqueos tersus tersusun un atas atas air yang dapa dengan dengan baik baik memper memperbai baiki ki masalah sumbatan serumen dengan melunakkannya, diantaranya : -
10% Sodi Sodium um bicar bicarbon bonate ate B.P.C B.P.C (sod (sodium ium bica bicarbo rbonat natee dan glyce glycerin rine) e)
-
3% hidr hidrog ogen en per peroks oksida ida
-
2% asam asetat
-
Kombin Kombinasi asi 0,5% 0,5% alumi aluminiu nium m asetat asetat dan 0,03% 0,03% benzeto benzetoniu nium m chlorid chloride. e.
Solu Solusi sio o orga organi nicc deng dengan an peny penyus usun un miny minyak ak hany hanyaa berf berfun ungs gsii seba sebagai gai lubrikan, dan tidak berefek mengubah intergitas keratin skuamosa, antara lain : -
Carb Carbam amid idee pero peroxi xide de (6,5 (6,5%) %) dan dan glyc glycer erin inee
-
Variou Variouss organic organic liqui liquids ds (propy (propylen lenee glycero glycerol, l, almond almond oil, oil, minera minerall oil, baby oil, olive oil)
-
Cerumo Cerumoll (arac (arachis his oil, oil, turpe turpenti ntine, ne, dan dan dich dichlob lobenze enzene) ne)
-
Cerume Cerumenex nex (Triet (Triethan hanolam olamine ine,, polypept polypeptide ides, s, dan oleateoleate-cond condens ensate ate))
-
Docusa Docusate, te, seba sebagai gai acti active ve ingre ingredie dient nt diten ditentuk tukan an pada pada laxati laxatives ves
Seruminolitik dalam hal ini khususnya solutio organic dapat menimbulkan reaksi sensitivitas sensitivitas seperti dermatitis dermatitis kontak. kontak. Dan pembersihan pembersihan serumen serumen yang tidak tuntas dapat menyababkan superinfeksi jamur. Komplikasi lain yang yang mung mungki kin n adal adalah ah otot ototoks oksis isit itas as yang yang dapa dapatt terj terjad adii bila bila terd terdapa apatt perforasi. (13) Zat serumenolitik ini biasanya digunakan 2-3 kali selama 3-5 hari sebelum pengangkatan serumen (11)
3. 2. 2.
Peny Penyem empr prot otan an teli teling nga a
Bebera Beberapa pa serume serumen n bisa bisa diluna dilunakkan kkan,, ini bisa bisa dikelu dikeluark arkan an dari dari kanali kanaliss telinga dengan cara irigasi. Larutan irigasi dialirkan di canalis telinga yang sejaja sejajarr dengan dengan lantai lantai,, mengam mengambil bil serume serumen n dan debris debris dengan dengan laruta larutan n irigasi mengunakan air hangat (37oC), larutan sodium bicarbonate atau larutan dan cuka untuk mencegah sekunder infeksi. (11)
Gambar 3. 4 Cara Penyemprotan Telinga (5)
3. 2. 3.
Metod etodee Kur Kuret etas asee (3,11)
Gambar 3.5 Metode Kuretase untuk mengambil Serumen (6) Serumen Serumen biasanya biasanya diangkat dengan sebuah kuret dibawah dibawah pengamatan pengamatan langsung. langsung. Perlu Perlu ditekankan ditekankan disini pentingnya pentingnya pengamatan dan paparan paparan yang yang memada memadai,. i,. Umumny Umumnyaa kedua kedua faktor faktor terseb tersebut ut paling paling baik baik dicapa dicapaii dengan penerangan cermin kepala dan suatu speculum sederhana. Irigasi dengan air memakai spuit logam khusus juga sering dilakukan. Akhirakhir akhir ini sebagi sebagian an dokter dokter lebih lebih memili memilih h suatu suatu alat alat irigas irigasii yang yang biasa biasa diguna digunakan kan pada kedokt kedoktera eran n gigi. gigi. Sement Sementara ara auriku aurikula la ditari ditarik k ke atas atas bel belak akan ang g untu untuk k melu meluru rusk skan an luba lubang ng teli telinga nga,, air air deng dengan an suhu suhu tubuh tubuh dialirkan dengan arah posterosuperior agar dapat lewat diantara massa serumen dengan dinding belakang lubang telinga. Namun pada sejumlah kasus, sekalipun irigasi telah beberapa kali dilakukan, pasien masih saja mengeluhkan telinga yang tesumbat dan pada pemeriksaan masih terdapat sumbat sumbat yang yang besar. besar. Pada Pada kasus kasus demiki demikian, an, kadangkadang-kad kadang ang dilaku dilakukan kan pengisapan. Forsep alligator tipe Hartmann juga berguna pada sumbat yag keras. keras. Dalam Dalam melaku melakukan kan irigas irigasii perlu perlu berhat berhati-h i-hati ati agar tidak tidak merusa merusak k memb membra ran n timp timpan ani. i. Jika Jika tidak tidak dapa dapatt mema memast stik ikan an keut keutuh uhan an memb membra ran n timpani, sebaiknya irigasi tidak dilakukan.
Gambar 3.6 Pengambilan Serumen dengan Suction 3. 3. KEL KELAIN AINAN AN MENGE MENGENAI NAI SERUM SERUMEN EN 3. 3. 1.
HIPERSERUMINOSIS
Hiper Hiperse seru rumi mino nosi siss
(6)
meru merupak pakan an
akum akumul ulas asii
abnor abnorma mall
dari dari
seru serume men. n.
Penyebabnya dapat karena kerusakan saat memproduksi atau kerusakan pada saat pembersihan. Hasil produksi serumen mungkin berhubungan dengan infeksi, walaupun kebanyakan etiolologinya tidak jelas. Sumbatan yang yang terjad terjadii pada pasien pasien dengan dengan efek efek serume serumen n menunj menunjukk ukkan an adanya adanya lapisan keratin berlebihan yang menyerupai stratum korneum kulit kanalis profunda. Pemisahan keratosit abnormal mungkin karena aktivitas steroid sulfat sulfat rendah rendah pada pada statum statum korneum korneum
kanali kanaliss profun profunda, da, yang dicuriga dicurigaii
sebagai penyebab terjadinya akumulasi serumen. Steroid sulfatase yang memicu terjadinya pemisahan keratisid dengan cara deaktivasi kolesterol sulfat sulfat yang yang mengik mengikat at bersam bersamaa sel-se sel-sell dalam dalam stratu stratum m korneum korneum.. Level Level ster steroi oid d
sulf sulfat atas asee
menu menunj njuk ukka kan n
di
lebi lebih h
bagi bagian an ting tinggi gi
osse osseus us dari daripa pada da
kana kanali liss leve levell
akus akusti tiku kuss diba dibagi gian an
ekst ekster ernu nuss
kart kartil ilag agno nosa sa..
Kekura Kekurangan ngan steroi steroid d sulfat sulfat mungki mungkin n mencega mencegah h pemisa pemisahan han kerati keratinos nosit it normal pada stratum korneum bagian osseus dan menyebabkan akumulasi lapisan keratinosit.
Akum Akumul ulas asii seru serume men n dapat dapat dise disebab babka kan n obst obstru ruks ksii kanal kanalis is akus akusti tiku kuss ekster eksternus nus.. Salura Saluran n yang yang berbel berbelit it-bel -belit it dan isthmu isthmuss yang yang sempit sempit dapat dapat memblo memblok k migras migrasii alami alami stratu stratum m korneu korneum m dan bagian bagian medial medial kanali kanaliss akustikus eksternus. Pada lansia migrasi cenderung menurun dan aurikula, kadang kadang dapat dapat menyeb menyebabk abkan an oklusi oklusi parsia parsiall pada pada meatus meatus ekster eksternus nus dan mencegah eliminasi normal serumen. Stenosis kanalis akustikus eksternus sete setela lah h
trau trauma ma,,
infe infeks ksii
kron kronis is,,
atau atau pemb pembed edah ahan an mung mungki kin n
akan akan
mengha menghalan langi gi elimin eliminasi asi serume serumen. n. Penyeb Penyebab ab potens potensial ial obstruk obstruksi si adalah adalah benda asing dan tumor. Sebelu Sebelum m serume serumen n dikelu dikeluark arkan an pasien pasien perlu perlu ditany ditanyaa mengen mengenai ai riwaya riwayatt perforasi membran timpani, riwayat operasi, atau riwayat otitis media akut atau kronis. kronis. Tergantung Tergantung konsistens konsistensii serumen, serumen, jerat kawat, kuret cincin cincin yang yang tumpul tumpul,, atau atau sucti suction on mungki mungkin n digunak digunakan an untuk untuk member membersih sihkan kan kanalis. Irigasi harus digunakan dengan hati-hati khususnya ketika kondisi membra membran n timpani timpani tidak tidak diketa diketahui hui.. Strukt Struktur ur ini mungki mungkin n rusak rusak ketika ketika ditipiskan, bagian tengah telinga dalam yang datar mungkin rusak ketika gendang telinga tidak ada. Penerangan cahaya yang sesuai dan magnifikasi binocular memfasilitasi pengeluaran serumen dan meminimalisir trauma pada lapisan dasar epitel. Setelah semua debris dikeluarkan, hal penting memeriksa kanal untuk beberapa kondisi patologis yang mungkin menjadi predisposisi hiper serumenosa dan memeriksa keutuhan membran timpani.
3. 3. 2.
SERUMINAL GLAND ADDENOMA (Ceruminoma, Hidradenoma) (6)
Adenoma glandula seruminal adalah pertumbuhan lunak unit apilosebasea alam alam kanali kanaliss akustik akustikus us ekster eksternus nus.. Serumi Seruminom nomaa dapat dapat menyer menyerupai upai lesi lesi agresif alinnya ( seruminal gland carcinoma), oleh karena itu lebih baik disebut adenoma glandula seruminal. Tumor ini terjadi pada usia 40-60 tahun tahun dan pria pria disb disband andin ing g wani wanita ta sama sama denga dengan n 3:1. 3:1. lesi lesi bias biasan anya ya
asimptomatis kecuali bila obstruksi kanalis akustikus ekstenus dan infeksi sekunder. sekunder. Adenoma Adenoma glandula glandula seruminal seruminal tampak non ulserasi, ulserasi, epithelial epithelial ditutupi nodul pada lateral dinding. Secara histologis menunjukkan nodul tumor yang merah keabu-abuan, kistik, dan kapsul dengan batasan tidak jelas. jelas. Komponen Komponen glandula glandula mungkin mungkin bervariasi bervariasi,, rata dalam tumor yang sama tapi biasanya terdiri dari selapis epitel kuboid atau sel berbentuk spidel spidel yang yang mungki mungkin n mewaki mewakili li kelenj kelenjar ar mioepi mioepitel tel kelnja kelnjarr normal normal.. Sel memiliki fenotip yang lunak tanpa adanya invasi. Pengobatan meliputi pemotongan local pada lesi dengan cangkok kulit selama waktu yang dibutuhkan. Rekuren bisa terjadi apabila pemotongan tidak sempurna. 3. 3. 3.
CERUMINAL GLAND ADENOCARCINOMA
(6)
Adenocarcinoma ini menyerang usia pertengahan dan orang yang lebih tua, lebih dominan pada pria. Karsinoma ini merupakan keganasan dari adenoma glandula seruminal lunak(benign). Gejalanya antara lain otalgia, kotoran telinga yang sering berdarah, dan tuli. Pemeriksaan menunjukkan erit eritem em dan dan
ulse ulsera rasi si pada pada kana kanali lis. s. Peme Pemeri riks ksaa aan n
seca secara ra hist histol olog ogis is
menunjukkan arsitektur umum sebagai lesi lunak tetapi dengan aktivitas mitosi mitosiss dan invasi invasi.. Perawat Perawatan an mirip mirip dengan dengan karsin karsinoma oma adenoi adenoidcy dcysti stic, c, terapi terapi radias radiasii post post operat operatif if biasan biasanya ya berper berperan an pentin penting. g. Kekamb Kekambuhan uhan persentasenya 10-50%, ini bukanlah angka yang luar namun bila terjadi metastase maka merupakan hal yang luar biasa. 3. 3. 4. CERUMINOMA (6)
Lapisan Lapisan dermal bagian kartilagin kartilaginosa osa memiliki memiliki folikel folikel rambut, rambut, kelenjar kelenjar sebasea, sebasea, dan kelenjar kelenjar seruminosa seruminosa(modi (modifikas fikasii kelenjar kelenjar keringat). keringat). Kelenjar Kelenjar seruminosa secara histologi mirip dengan kelenjar apokrin pada aksila dan genital genital karena mempunyai mempunyai dua lapisan lapisan struktur struktur epitel terdiri terdiri dari selapis oxyphyilic kolumnar dalam dan selapis mioepitel luar. Johnstone et al. (1957) (1957) menjel menjelask askan an bahwa bahwa neopla neoplasma sma kelenj kelenjar ar yang yang sulit sulit dibeda dibedakan kan
secara histologis dari tumor kelenjar keringat dan terjadi pada tubuh dan berhubungan dengan hydradenoma. O’neill dan Parker (1957) memberikan pendapat bahwa tumor kelenjar keringat berhubungan dengan pendapat orang tersebut. Karena lokasi yang spesifik tumor ini yang asalnya dari modifikasi kelenjar keringat, secara otology otology dapat berlanjut berlanjut menjadi menjadi seruminoma. seruminoma. Karakteristik Karakteristik khas secara secara klinik adalah massa di kanalis akustikus eksternus yang dilapisi epitel squamosa, squamosa, asimptomat asimptomatis is sampai menyebabkan obstruksi pada kanalis. kanalis. Pertum Pertumbuha buhanny nnyaa berubah berubah secara secara ekstri ekstrim m tetapi tetapi biasan biasanya ya lambat lambat dan progresif sampai terdapat pembengkakan. Secara histology tumor terdiri dari sel asidofilik yang mengelilingi lumen atau disekitar korda dan dibatasi oleh sel mioepital yang tidak dikenal. Terd Terdap apat at stro stroma ma intr intrag agla landu ndula la yang yang beruba berubahh-uba ubah. h. Kadan Kadang-k g-kad adan ang g histologis histologisnya nya mirip mirip dengan adenoma, mixed tumor, dan adenoidcyst adenoidcystic. ic. Rekurensi terjadi bila karsinoma tidak diangkat semua. Pengobatannya tergan tergantun tung g luasny luasnyaa pemoto pemotonga ngan n tumor. tumor. Sifat Sifat agresi agresiff local local atau atau invasi invasif f harus disamakan dengan keganasan meskipun tidak ada kasus mengenai penyebaran seruminoma.
Gambar 3.7 Macam-macam Serumen (14)
Figure 3. Cerumen removal sequence with Sullivan speculum loop for the video otoscope. Top left: Cerumen in situ; top right: angulated loop entering ear canal; lower left: loop positioned medial to site of cerumen; lower right: cerumen extracted.
IV. KESIMPULAN 4.1. Earwax Earwax atau serumen serumen adalah adalah suatu campura campuran n dari dari material material sebasea sebasea dan sekresi sekresi apokrin apokrin dari dari kelenj kelenjar ar serumi seruminos nosaa yang yang bersat bersatu u dengan dengan epitel epitel deskua deskuamas masii dan rambut.Terdapat (co) Serumen dibagi menjadi tipe basah dan tipe kering. Serumen tipe kering dapat dibagi lagi menjadi tipe lunak dan tipe keras.(en) 4.2. 4.2. Seru Serume men n norm normal al dite ditemu muka kan n di kana kanali liss akus akusti tiku kuss ekst ekster ernu nuss deng dengan an fung fungsi si diantaranya membersihkan, lubrikasi dan sebagai antibakteri dan antifungi. (wi) 4.3. 4.3. Diag Diagnos nosis is dite ditega gakka kkan n berd berdas asar arkan kan kelu keluhan han yang yang didap didapat at dari dari pasie pasien n berupa berupa pendengaran menurun sampai tuli ringan, adanya tekanan di telinga sampai rasa nyeri telinga dan gambaran dari serumen baik dari konsistensi maupun dari warna serumen. (mo) 4.4. 4.4. Pena Penanga ngana nan n seru serume men n dila dilakuk kukan an denga dengan n mengg menggun unaka akan n obat obat tete tetess teli teling ngaa yang yang bersifat bersifat seruminoli seruminolisis, sis, penyemprotan penyemprotan telinga, telinga, dan metode dengan instrumenta instrumentasi si seperti kuretase dan penyedotan (suction). (mo)
DAFTAR PUSTAKA 1.
Adam Adam G.L., G.L., Boies Boies L.R. L.R.,, Highl Highler er P.A. P.A.,, BOIES BOIES Buku Buku Ajar Ajar Peny Penyak akit it THT THT (BOIE (BOIES S Fundamentals of Otolaryngology). Edisi 6. 1997. Balai Penerbit Buku Kedokteran EGC.
2.
Bailey Bailey B.J., B.J., John Johnson son J. J. T., Newlan Newlands ds S. S. D., Head Head & Neck Neck Surg Surgery ery Otolar Otolaryng yngolo ology. gy. 4th Edition. 2006. Lippincot Williams & Wilkins.
3.
Balle Ballenge ngerr J. John John,, Penyak Penyakit ittt Telin Telinga ga,, Hidun Hidung, g, Tenggo Tenggoro rok, k, Kepal Kepalaa dan Leher. Leher. 13th edition. Binarupa Aksara
4.
Bluees Blueestun tunee D. Charle Charles, s, Pediat Pediatric ric Otola Otolaryn ryngol gology ogy.. 3th Editi Edition. on. 1996.W 1996.W>B >B Saunde Saunders rs Company.
5.
Brian Brian J. G.B., G.B., Mich Michael ael H., H., Peter Peter K., K., Atlas Atlas of Clini Clinical cal Otol Otolary aryngol ngology ogy.. 2001. 2001. Mosby Mosby Yaer Book.
6.
Canal Canalis is F. Rinald Rinaldo, o, The Ear Compre Comprehen hensi sive ve Otolog Otology. y. 1987. 1987. Lipp Lippin inco cott tt Willi William amss &Wilkins.
7.
Schukne Schuknecht cht F. Haro Harold. ld. Pathol Pathology ogy of The The Ear. Ear. 1974. 1974. Harv Harvad ad Univ Univers ersity ity..
8.
Stro Strom m M.D M.D Mars Marsha hall ll.. Manu Manual al of Otol Otolar aryn yngo golo logy gy.. Brow Brown n and and Comp Compan any y Bost Boston on Toronto.
9.
Nurbai Nurbaiti ti I. Prof Prof,, Dr., Dr., Sp.THT Sp.THT., ., Efiat Efiaty y A.S. A.S. Dr., Dr., Sp.THT Sp.THT., ., Buku Buku Ajar Ajar Ilmu Ilmu Keseh Kesehata atan n Telinga Hidung dan Tenggorok. Edisi 5. 2004. Balai Penerbit FKU1, Jakarta.Guest
10.
J. F., F., Greener Greener M. J., Robinson Robinson A. C., Impacted Impacted Cerumen: Cerumen: compotition compotition,, production production,, epidemiology and management. Available at Retrieved from http://qjmed.oxfordjournals.org/cgi/content/full/97/8/477
11.
Earwax Earwax : Review Review and Clinic Clinical al Update Update March March 26, 2008 2008 Availab Available le at Retri Retrieved eved from from http://en.wikipedia.org/wiki/Earwax
12.
Pray Pray W. Steve Steven, n, Earwax Earwax : Shoul Shoultt It be Remo Removed? ved?.. Posted Posted June June 6th, 2005. Available at Retrived from http://www.medscape.com/viewarticle/504788
13.
Hawkw, Michael, Michael, Update Update on Cerumen Cerumen and and Ceruminol Ceruminolytics ytics.. Posted Posted January January 8th, 2002. Available at Retrived from http://www.encyclopedia.com/doc/1G190869479.html
14.
Hasil Hasil Penelu Penelusur suran an Gambar Gambar Google Google untuk untuk http:/ http://ww /www.g w.glob lobalr alrph. ph.com/ com/voce vocerum rum.ht .htm m available at http://www.ispub.com/vocerum/index
View more...
Comments