Wawasan Wiyata Mandala
July 8, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Wawasan Wiyata Mandala...
Description
WAWASAN WIYATA MANDALA MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU (MOS) SMK NEGERI 1 KUTASARI TAHUN DIKLAT 2009
I. PENDAHULUAN Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional, iklim belajar mengajar yang dapat menumbuhkan percaya diri dan budaya belajar dikalangan masyarakat perlu terus dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku kreatif, inovatif, dan keinginan untuk maju. Sekolah sering dianggap diang gap sebagai sat satu u-satunya tumpuan untu untuk k mendidik a anak, nak, sehingga lupa pada factor fac torfaktor lain yang menyebabkan beban sekolah menjadi semakin berat. Oleh karena itu perlu diciptakan suatu pandangan atau wawasan yang dipakai untuk mengelola sekolah. Wawasan itu dikenal dengan istilah wawasan wiyata mandala. Dalam mencipatakan wawasan wiyata mandala perlu diciptakan kondisi yang dinamis dan iklim yang menguntungkan disekolah agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan tertib, aman dan dalam suasana kekeluargaan. Oleh karena itu partisipasi seluruh komponen baik kepala sekolah, guru maupun karyawan
II. SEKOLAH DAN FUNGSINYA Sekolah sebagai tempat penyelenggara proses belajar mengajar, menanamkan dan mengembangkan berbagai nilai, Iptek, keterampilan dan wawasan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Hal ini berarti bahwa sekolah merupakan lembaga formal yang utuh dan bulat, yang memiliki makna sebagai suatu kesatuan yang didalamnya terdiri dari bagian-bagian yang saling berperan dan berkaitan teranyam menjadi satu. Apabila terjadi kekurangan atau tidak berfungsinya bagian-bagian itu maka akan menyebabkan fungsi sekolah akan terganggu tergang gu sehingga akan menghambat menghamba t pencapaian tujuan. tujuan . Bagian-bagian itu antara lain lai n gedung, perabot, bangku, meja, papan tulis, perpustakaan, laboratorium, aula (bentuk fisik dan kurikulum peserta didik, instruktur dan karyawan). Keadaan fisik sekolah perlu dirawat dan dijaga dengan baik serta digunakan sesuai dengan fungsinya. Siswa dapat merawat dan menjaganya dengan berpedoman pada prinsip 5K yaitu Kebersihan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan dan Kekeluargaan. Sekolah pada dasarnya mempunyai fungsi dan tugas menyelenggarakan proses pendidikan secara terencana, tertib dan teratur. Sekolah juga dapat dipandang sebagai masyarakat belajar yang utuh dan bulat yang memiliki kepribadian kepribadian tersendiri. Sebagai Sebagai masyarakat belajar maka sekolah tidak dapat dilepaskan dengan
kehidupan masyarakat pada umumnya, karena sekolah sebenarnya merupakan sub system dari kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
III. ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA Wawasan secara harafiah berarti pandangan, penglihatan atau tanggapan inderawi. Dan juga dapat diartikan sebagai cara memandang atau cara melihat atau cara meninjau. Kata wawasan berarti pengajaran atau pendidikan sedangka mandala berarti lingkungan atau lingkaran atau daerah. Jadi Wawasan Wiyata Mandala berarti cara pandang kalangan pendidikan tentang keberadaan sekolah sebagai pengemban tugas dan fungsi sekolah di lingkungan masyarakat. Agar tujuan pendidikan dan fungsi serta tugas sekolah dapat terlaksana dengan baik maka diperlukan pandangan yang sama dari seluruh warga mengenai sekolah sebagai lembaga pendidikan. Setiap sekolah wajib menyelenggarakan seluruh proses pendidikan di seklahnya. Kesatuan pandang yang disebut Wawasan Wiyata Mandala Man dala merupak merupakan an kebijakan kebijaka n di lingkungan sekolah. sekolah . Wawasan Wiyata Mandala harus merupakan satu kesatuan yang menjamin berlangsungnya proses pendidika di sekolah secara efisien dan efektif. Wawasan Wiyata Mandala merupakan wawasan yang mengikat seluruh warga sekolah sebagai suatu wahana menuju tercapainya suatu tujuan pendidikan nasional. Unsure-unsur Wawasan Wiayata Mandala : 1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan 2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggun jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan dalam lingkungan sekolahnya. 3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling pengertian dan kerjasama yang erat untuk mengemban tugas pendidikan. 4. Para warga sekolah di dalam maupun diluar sekolah, harus senantiasa menjunjung tinggi martabat dan citra guru. 5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya mendukung antar warga.
IV. SEKOLAH SEBAGAI LINGKUNGAN PENDIDIKAN Dikarenakans sekolah sebagai Wiyata Madala atau lingkungan pendidikan maka sekolah tidak boleh digunakan digunaka n untuk menyelenggarakan menyelenggara kan kegiatan kegiata n-kegia -kegiatan tan yang memiliki tujua tujuan n yang bertentangan denga dengan n tujuan pendidikan. Sekolah merupakan tempat siswa belajar dan guru mengajar, tempat untuk menuntut ilmu, tempat membina dan mengembangkan pandangan hidup dan kepribadian bangsaa, tata karma, nilainilai agama, Iptek serta berbagai macam keterampilan siswa. Oleh karena itu sudah sewajarnya kita mempunyai kewajiban moral untuk senantiasa menjunjung tinggi nama baik sekolah, menghormati sekolah, serta menjaga dan melindungi sekolah dari segala macam unsure yang dapat menganggu proses pendidikan. pendidika n. Disini diperlukan kemanunggala kemanunggalan, n, persatuan dan kesatua kesatuan n warga sekolah untuk menghadapi segala kemungkinan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar disekolah. Setiap warga sekolah harus dapat menunjukan loyalitas atau pengabdian kepada sekolah.
Untuk itu maka peran aktif siswa dan guru dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan. Tugas guru dan siswa adalah menciptakan suasana kelas sedemikian rupa sehingga terjadi interaksi yang mendorong para siswa untuk belajar interaktif. Dalam hal ini yang mendapat perhatian adalah : 1. Bentuk pengaturan perabot disesuaikan dengan situasi kelas. 2. Jumlah kelompok dalam kelas 3. Jumlah siswa dalam kelompok Keaktifan siswa dapat tercipta dengan langkah sebagai berikut : 1. Siswa ikut secara aktif dalam pelajaran 2. Sikap positif siswa dalam mengikuti pelajaran 3. Menggunakan kesempatan baik dalam mengambil keputusan 4. Sikap guru yang positif dalam mengambil keputusan Dalam hal ini perlu juga dukungan dari semua pihak untuk berlangsungnya kegiatan ekstrakurikuler disamping disamping kegiatan kurikuler. Kondisi yang mendukung kegiatan Wawasan Wiyata Wiyata Mandala : 1. Menaati tata tertib sekolah Tata tertib sekolah disusun secara operasional untuk mengatur tingakah laku dan sikap siswa dan guru serta s erta karyawan. Dalam tata tertib sekolah dikemukakan tentang hal-hal yang diharuskan, dianjurkan dan yang tidak boleh dilakukan dalampergaulan dalampergaulan di lingkungan sekolah. 2. Hormat dan taat pada guru Guru memiliki tugas professional professiona l yaitu mendidik dalam dala m rangka mengembangkan mengemba ngkan ketera keterampilan. mpilan. Tugas berat guru adalah tugas kemasyarakatan k emasyarakatan yaitu ikut serta mengembangkan terbentuknya masyarakat Indonesia Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. 3. Kerjasama antar warga sekolah Antara warga sekolah sekola h dan masyaraka masyarakatt harus ada saling pengertian dan kerjasama yang yan g erat untuk mengembangkan tugas pendidikan. Kerjasama ini akan menimbulkan saling pengertian dan akan lebih membuka cakrawala cakra wala pandangan panda ngan oran tua siswa tentang hal--hal hal yang menjadi tugas dan tanggungjawa tanggungjawab b dalam mendidika anaknya.
V. KETAHANAN SEKOLAH DALAM WAWASAN WIYATA MANDALA Ketahanan sekolah adalah suatu kondisi dinamis yang berisi kemampuan dan ketangguhan dlam menghadapi tantangan dan hambatan yang timbul dari dalam dan dari luar sekolah yang langsung ataupun tidak langsung dapat mengganggu proses belajar mengajar. Kondisi dinamik yang dimaksud adalah suatu keadaan yang
menunjukan menunj ukan adanya kekuatan k ekuatan positif yang sumber sumbernya nya antara lain dari siswa yang aktif melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsi masing-masing, maupun unsru kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, staf tata usaha dan anggota masyarakat masyarakat di lingkungan lingkungan seklah. Untuk mencipta ketahanan sekolah maka perlu dicipta : 1. Menaati dan memenuhi tata tertib sekolah 2. Menjaga nama baik diri sendiri, orang tua, keluarga dan sekolah 3. Menghormati kepala sekolah, guru dan karyawan 4. Belajar keras, teratur dan terencana 5. Melaksanakan upacara bendera dengan tertib, disiplin, khidmat dan penuh kesungguhan. 6. Memelihara 7 K
VI. PENUTUP Seperti telah diuraikan diatas bahwa Wawasan Wiyata Mandala diartikan sebagai suatu pandangan atau tinjauan mengenai lingkungan pendidikan. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan secara ideal harus mempunyai kelengkapan yang memadai. Suasana kondusif dan dinamis dukungan partisipasi keluarga, masyarakat dan pemerintah yang lebih positif juga sangat diperlukan. Disamping itu semua komponen harus memiliki rasa memiliki dan rasa tanggungjawab terhadap terpeliharanya dan terbinanya lebaga pendidikan sehingga terjamin kelancaran proses belajar mengajar yang mendukung masukan yang diharapkan. Diposkan oleh TRISNO DHIANTORO, DHIANTORO, S. Pd. di 11:01 0 komentar PERATURAN BARIS BERBARIS ( Bag. I )
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI . Apa itu Baris Berbaris ? 1. Baris Berbaris a. Pengertian Baris berbaris adalah suatu ujud latuhan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya terbentuknya suatu perwatakan tertent tertentu. u. b. Maksud dan tujuan
1) Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab. 2) Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan pertum buhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna. 3) Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas. 4) Yang dimaksud rasa disiplin disip lin adalah menguta mengutamakan makan kepentinga kepentingan n tugas di atas kepentingan pribadi priba di yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri. 5) Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan menguntungka n tugas atau sebalikn sebaliknya ya tidak mudah melakuka melakukan n tindakan-tindakan tindakan-tindakan yang akan aka n dapat merugikan.
1. Aba-aba a. Pengertian Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut. b. Macam aba-aba Ada tiga macam aba-aba yaitu : 1) Aba-aba petunjuk 2) Aba-aba peringatan 3) Aba-aba pelaksanaan 1. Aba-aba petunjuk dipergunakan diperguna kan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud mak sud daripada daripad a aba-aba peringatan/pelaksanaan. Contoh: a) Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK b) Untuk amanat-istirahat di tempat - GERAK 2. Aba-aba peringatan adalah ada lah inti perintah yang cukup jelas, untuk da dapat pat dilaksanak dilaksanakan an tanpa ragu-ragu. Contoh: a) Lencang kanan - GERAK (bukan lancang kanan) b) Istirahat di tempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)
3. Aba-aba pelaksanaan pelaksana an adalah ketegasan k etegasan mengenai meng enai saat untuk melaksana m elaksanakan kan aba-aba pelaksanan pelaksa nan yang dipakai ialah: a) GERAK b) JALAN c) MULAI a. GERAK: adalah adal ah untuk geraka gerakan n-gerakan kaki k aki yang dil dilakukan akukan tanpa ta npa meninggalkan tempat dan gerakangerakangerakan yang memakai anggota tubuh lain. Contoh: -jalan ditempat -GERAK -siap -GERAK -hadap kanan ka nan -GERAK -lencang kanan -GERAK b. JALAN: adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat. Contoh: -haluan kanan/kiri - JALAN -dua langkah ke depan -JALAN -satu langkah ke belakang - JALAN Catatan: Apabila gerakan meninggalkan menin ggalkan tempa tempatt itu tidak dibatasi jaraknya, jarakn ya, maka aba-aba harus didahului didah ului dengan abaaba peringatan MAJU Contoh: -maju - JALAN -haluan kanan/kiri - JALAN -hadap kanan/kiri maju - JALAN -melintang kanan/kiri maju -J ALAN Tentang istilah: maju Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan dalam keadaan berhenti. Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapatdiberikan aba-aba HENTI. Misalnya:
Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju - JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK. Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-aba : hadap kanan/kiri henti GERAK. Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik kana henti-GERAK. Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang seda ng berjalan dengan langkah bia biasa, sa, kar karena ena tidak dapat diberikan diberik an aba-aba langkah hentihent iGERAK, belok kanan/kiri-GERAK.
Tentang aba-aba : henti Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan henti ini harus diucapkan. Contoh: Empat langkah ke depan JALAN, bukan barisan jalan. Setelah selesai pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa aba-aba berhenti. c. MULAI : adalah untuk dipakai dipaka i pada pelaksa pelaksanaan naan perintah yang harus har us dikerjakan dikerjaka n berturut-turut. Contoh: -hitung -MULAI -tiga bersaf kumpul -MULAI
4. Cara memberi aba-aba a) Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak mengijinkan untuk melakukan itu. b) Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap menghadap pasukan. Contoh: Kepada Pembina Upacara hormat GERAK Pelaksanaanya : Pada waktu memberikan aba-aba mengahdap ke arah yang diberi hormat sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan. Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima penghormatan, maka dalm keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.
c) Pada taraf permulaan per mulaan aba-aba yang ditunjukan kepada kepa da pasukan pasuk an yang sedang berjalan/berlar berjal an/berlari, i, aba-aba pelaksanaan pelaksana an gerakannya d ditambah itambah 1 (satu) langkah langka h pada waktu berja berjala, la, pada wak waktu tu berlari ditambah 3 (tiga) langkah. Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2 (dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari. d) Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat. e) Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi antara. f) Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan. g) Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan. h) Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah ULANG ! Contoh: Lencang kanan = Ulangi siap GERAK
( Bag. II )
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI .
1. Gerakan Perorangan Gerakan Dasar a. Sikap sempurna Aba-aba : Siap - GERAK. Pelaksanaanya : pada aba-aba aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap, ke dua tumit rapat, ke dua telapak kaki membentuk sudut 60, lutut lurus paha dirapatkan, berat badan di atas ke dua kaki, perut ditarik sedikit, dada dibusungkan, pundak ditarik sedikit ke belakang dan tidak dinaikkan, lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan menggenggam tidak terpaksa rapat pada paha, ibu jari segaris dengan jahitan celana, leher lurus, dagu ditarik, mulut ditutup, gigi dirapatkan, mata memandang tajam ke depan, benafas sewajarnya. b. Istirahat Aba-aba istirahat ditempat GERAK 1) Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak sepanjang telapak kaki (30cm) 2) Ke dua belah tangan dibawa ke belakang dan dibawah pinggang, punggung tangan kanan di atas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan tangan kanan di antara ibu jari dan telunjuk, ke dua tangan dilemaskan, badan dapat bergerak.
Catatan: a) Pasukan dalam keadaan istirahat di tempat, pemimpin atau atasan lainnya datang untuk memberikan perhatian atau petunjuk-petunjuk, maka atas ucapan pemimpin/atasan dengan menggunakan kata Perhatian pasukan segera mengambil sikap sempurna tanpa mengucapkan kata siap, kemudian mengambil sikap istirahat. b) Pada kata perhatian, perhati an, selesai atau sekian, pasukan pasu kan mengambil sikap sika p sempurna tanpa didahului dida hului aba-aba kemudian kembali ke sikap istirahat di tempat. c) Maksud dari sikap sika p siap terakhir ini adalah a dalah sebagai jawaban jawab an tanpa suara, suar a, bahwa petunjuk-petunjuk yang diberikan akan dijalankan
c. Lencang kanan/kiri : (hanya dalam bentuk bersaf) Aba-aba : Lencang kanan/kiri - GERAK Pelaksanaannya: Gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna. 1) Pada aba-aba pelaksanaan, saf depan mengangkat lengan kanan/kiri ke samping, jari-jari kanan/kiri menggenggam menyentuh bahu kanan/kiri orang yang berada di sebelah kana/kirinya, punggung tangan menghadap ke atas, bersamaan bersa maan dengan ini kepala dipali dip alingkan ngkan ke kanan kanan/kiri /kiri tidak berubah beru bah tempat masingmasingmasing meluruskan diri 2) Saf tengah dan saf belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke samping dengan tidak mengangkat tangan. 3) Penjuru saf tengan dan belakang mengambil antar ke depan 1 (satu) lengan kanan/kiri ditambah 2 (dua) kepalan tangan tan gan dan setelah lurus luru s menurunkan tan tangan gan kanan/kiri kanan /kiri tanpa menunggu ab aba a-aba. 4) Pada aba-aba tegak-GERAK semua dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna. 5) Pada waktu pemimpin pasukan memberikan aba-aba aba-aba lencang kana kanan/kiri n/kiri dan barisan bari san sedang meluruskan safnya, Pemimpin pasukan yang berada dalam barisan itu memberikan kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri pasukan dengan menitikberatkan pada kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu). Catatan: a) Untuk menghindarkan keributan pada waktu mengangkat lengan kanan/kiri, hendaknya lengan diluruskan melalui belakang punggung orang yang berada di samping, kalau jarak 1 (satu) lengan tidak cukup. Dengan demikian dihindarkan gerakan seolah-olah meninju rekannya yang berada di smaping. b) Kelurusan barisan dilihat dari tumit.
d. Setengah lencang kanan/kiri Aba-aba : Setengah lencang kanan/kiri - GERAK
Pelaksanaannya: Sepertii pada waktu lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri di pinggang (bertolak Sepert (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri disebelahnya, pergelangan tangan lurus, ibu jari di sebelah belakang pinggang, empat jari lainnya rapat pada pinggang sebelah depan (khusus saf depan). Pada aba-aba tegak GERAK dengan serentak menurunkan lengan sambil memalingkan muka ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
e. Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar) Aba-aba : Lencang depan - GERAK Pelaksanaannya: 1) Penjuru tetap sikap sempurna : nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan dengan jarak satu lengan ditambah dua kepalan tangan. 2) Saf depan banjar tengah dan kiri mengambil antara satu lengan ke samping kanan, setelah lurus menurunkan tangan tan gan dan memalingkan memalingk an kepala kembali k embali ke depan dengan serentak tanpa menunggu menung gu aba-aba. 3) Banjar tengah/kiri tanpa mengangkat tangan
f. Cara berhitung Aba-aba : Hitung MULAI Pelaksanaannya: 1) Jika bersaf, pada abaaba-aba aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, saf terdepan memalingkan mukanya ke kanan. 2) Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut di mulai dari penjuru menyebutkan nomornya sambil memalingkan muka ke depan. 3) Pengucapan nomor secara tegas dan tepat. 4) Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota tetap dalam sikap sempurna. 5) Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya masing-masing. 6) Jika pasukan berbanjar/bersaf tiga, maka yang berada paling kiri mengucapkan: LENGKAP atau KURANG SATU/KURANG DUA.
1. Perubahan Arah (dalam keadaan berhent berhenti) i) a) Hadap kanan/kiri
Aba-aba : Hadap kanan/kiri GERAK 1) Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri lekukan kaki kanan/kiri berada di ujung kaki kanan/kiri, kanan/kir i, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan. 2) Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90° 3) Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri. ka nan/kiri. b) Hadap serong kanan/kiri Aba-aba : Hadap serong kanan/kiri GERAK Pelaksanaannya: 1) Kaki kiri/kanan diajukan ke muka sejajar dengan kaki kanan/kiri 2) Berputarlah arah 45° ke kanan/kiri 3) Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri ka nan/kiri c) Balik kanan Aba-aba : Balik kanan/kiri GERAK Pelaksanaannya Pelaksanaanny a: 1) Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan. 2) Tumit kaki kanan beserta badan diputar ke kanan 180° 3) Kaki kanan/kiri dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri. ka nan/kiri. Catatan: Dalam keadaan berhenti pada hitungan ke tiga, kaki dirapatkan dan kembali ke sikap sempurna Dalam keadaan berhenti berjalan pada hitungan ketiga, kaki kanan/kiri tidak dirapatkan melainkan dilangkahkan 0,5 langkah dengan cara dihentikan. d) Cara berkumpul Aba-aba : 3 bersaf/ 3 berbanjar kumpul - MULAI Pelaksanannya : 1) Pelatih menunjuk seorang anggota sebagai penjuru dan orang yang ditunjuk mengulangi perintah yang diberikan oleh pelatih. Contoh: Sdr.Gatot sebagai penjuru. Aba-aba pelatih : Gatot sebagai penjuru. Oleh orang yang ditunjuk (dalam sikap sempurna) aba-aba diulangi : Gatot sebagai penjuru.
2) Orang yang ditunjuk tadi lari dan berdiri di depan pelatih ± 4 langkah 3) Setelah aba-aba pelaksanaan pelaksana an MULAI diberikan pelatih pelatih,, maka orang-orang lainnya berlari berla ri dan berdiri disamping kiri penjuru serta meluruskan diri seperti pada waktu lencang kanan. 4) Pada waktu berkumpul, penjuru melihat ke kiri setelah lurus, penjuru memberikan isyarat dengan perkataan LURUS, pada isyarat ini penjuru nelihat ke depan, yang lainnya (saf depan) menurunkan lengannya dan kembali ke sikap sempurna. e) Cara latihan memberi hormat Aba-aba : Hormat - GERAK Pelaksanaannya Pelaksanaanny a (dengan tutup kepala, keadaan berhenti) 1) Pada aba-aba pelaksanaan, pelaksana an, dengan gerakan gerak an cepat tangan kanan k anan diangkat diangk at ke arah pelipis kanan, kan an, siku-siku 15° serong ke depan, kelima jari rapat dan lurus, telapak tangan serong ke bawah dan kiri ujung, jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis. 2) Pergelangan tangan lurus, luru s, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, sempurna , pandangan pandanga n mata tertuju tuju kepada yang diberi hormat. 3) Jika tutup kepala mempunyai klep, maka jari tengah mengenai pinggir klep. 4) Jika selesai menghormat, maka lengan kanan lurus diturunkan secara cepat ke sikap sempurna.
( Bag. III )
Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tatacara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI . a) Bubar Aba-aba : Bubar - JALAN Pelaksanaannya; Pemberian Pember ian aba aba tersebut dilaksanakan dalam keadaan sikap sempu sempurna. rna. Setelah melakukan penghormatan kemudian balik kanan dan setelah menghitung dua hitungan dalam hati, lalu bubar. b) Jalan di tempat Aba-aba: Jalan ditempat - GERAK Pelaksaannya:
Gerakan dimulai dengan mengangkat kaki kiri, lutut berganti-ganti -ganti diangkat, paha rata-rata, ujung kaki menuju ke bawah, tempo langkah sesuai dengan langkah biasa biasa,, badan tegak, pandangan panda ngan mata tetap ke depan, lengan dirapatkan pada badan (tidak melenggang) Dari jalan ke tempat berhenti. Aba-aba : Henti GERAK Pelaksanaannya: Pada aba-aba pelaksanaan dapat dijatuhkan kaki kiri/kanan,pada hitungan ke dua kaki kiri/kanan k iri/kanan diharapkan pada kaki kiri/kanan dan kembali ke sikap sempurna. c) Membuka/menutup barisan. Aba-aba : Buka barisan JALAN Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah ke samping kanan dan k kiri, iri, sedang regu tangah tetap di tempat. Catatan : Membuka barisan gunanya untuk memudahkan memudahkan pemeriksaan. Tutup barisan Aba-aba :tutup barisan JALAN Pelaksanannya Pelaksananny a: Pada aba-aba pelaksanaan regu kanan dan kiri membuat satu langkah kembali ke samping kanan dan kiri, sedang regu tengah tetap ditempat.
Gerakan berjalan dengan panjang tempo dan macam langkah Macam langkah Panjangnya Tempo 1. Langkah biasa 65cm 120 tiap menit 2. Langkah tegap 65cm 120 tiap menit 3. Langkah perlahan 40cm 30 tiap menit 4. Langkah kesamping 40cm 70 tiap menit 5. Langkah ke belakang 40cm 70 tiap menit 6. Langkah ke depan 60cm 70 tiap menit 7. Langkah di waktu lari 80cm 165 tiap menit
A. MAJU JALAN
Dari sikap sempurna Aba-aba : Maju JALAN Pelaksanaannya: 1) Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diayunkan ke depan, lutut lurus, telapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi ± 15 cm, kemudian dihentakkan ke tanah dengan jarak setengah langkah dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa. 2) Langkah pertama per tama dilaku dilakukan kan dengan meleng melenggangkan gangkan lengan lenga n kanan ke depan depa n 90°, lengan kiri k iri 30° ke belakang, pada langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus dilenggangkan ke depan 45°, dan ke belakang 30°. Seluruh anggota meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang leher. Dilarang keras : berbicara-melihat kanan/kiri Pada waktu melenggangkan tangan supaya jangan kaku. B. LANGKAH BIASA 1) Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna. Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak boleh diseret). Kemudian diletakkan ke tanah menurut jarak yang telah ditentukan. 2) Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit diletakkan di tanah selanjutnya lurus ke depan dan ke belakang di samping badan. Ke depan 45°, ke belakang 30°. Jari-jari -jari tangan digenggam, dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menhadap ke atas. C. LANGKAH TEGAP 1) Dari sikap sempurna Aba-aba : Langkah tegap JALAN Pelaksanaannya Pelaksanaanny a: Mulai berjalan dengan denga n kaki kiri, ki ri, langkah pertama selebar seleba r setengah langk langkah, ah, selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo) tempo ) dengan cara kak kakii dihentakkan dihentakka n terus menerus tetapi tidak dengan d engan berlebih-lebihan, telapak kaki rapat dan sejajar dengan tanah, lutut kaki tidak boleh diangkat tinggi. Bersama dengan langkah pertama lengan dilenggangkan lurus ke depan dan ke belakang di samping badan, (lengan tangan 90° ke depan dari 30° ke belakang). Jari-jari tangan digenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap ke atas. 2) Dari langkah biasa Aba-aba : Langkah tegap JALAN Pelaksanaannya : Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah, ditambah satu langkah selanjtnya mulai berjalan seperti tersebut pasa butir 1.
3) Kembali ke langkah biasa Aba-aba : Langkah biasa JALAN Pelaksanaannya Pelaksanaanny a: Aba-aba diberikan pada waktu kaki kiri jatuh di tanah ditambah satu langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa, hanya langkah pertama. Catatan : Dalam lsedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan : Langkah tegap/langkah biasa-JALAN, pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata maju). D. LANGKAH PERLAHAN 1) Untuk bergabung (mengantar jenazah dalam upacara kemiliteran) Aba-aba : Langkah perlahan maju JALAN Pelaksanaannya Pelaksanaanny a: a) Gerakan dilakukan dengan sikap sempurna b) Pada aba-aba jalan, kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak di tanah segera disusul dengan kaki kanan ditarik ke depan dan ditahan sebentar di sebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan ditatapkan kaki kanan di depan kaki kiri. c) Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula. Catatan : Dalam keadaan sedang berjalan, aba-aba aba-aba adalah langkah perlahan JALAN yang diberikan pada waktu kaki ka ki kanan/kiri jatuh di tanah ditambah selangkah dan kemudian mulai berjalan dengan langkah perlahan. Tapak kaki pada saat menginjak tanah tidak dihentakkan, tetapi diletakkan rata-rata untuk lebih khidmat. 2) Berhenti dalam langkah perlahan Aba-aba : Henti GERAK Pelaksanaannya Pelaksanaanny a: E. LANGKAH KE SAMPING Aba-aba : ..Langkah ke kanan/kiri JALAN Pelaksanaannya Pelaksanaanny a: Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri/kanan dilanjutkan ke samping kanan/kiri sepanjang 40 cm. Selanjutnya kaki kiri/kanan kiri/k anan dirapatkan dirapa tkan pada kaki kiri/kanan.Sikap kiri/ka nan.Sikap badan tetap seperti pada sikap sempurna, sempurn a, sebanyakbanyaknya hanya boleh dilakukan empat langkah. F. LANGKAH KE BELAKANG
Aba-aba : ..Langkah ke belakang JALAN Pelaksanaannya Pelaksanaanny a: Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkah ke belakang mulai kaki kiri menurut panjangnya langkah dan sesuai dengan tempo yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak dak boleh dilenggangkan dan sikap sika p badan seperti dalam sikap sempurna. Sebanyka-banyaknya han hanya ya boleh dilakukan empat langkah. G. LANGKAH KE DEPAN Aba-aba : .Langkah ke depan JALAN Pelaksanaannya Pelaksanaanny a: Pada aba-aba pelaksanaan, peserta melangkahkan kaki ka ki ke depan mulai dengan ka kaki ki kiri menurut panjang panjangnya nya langkah dan tempat yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Gerakan kaki seperti gerakan langkah langka h tegap dan dihentikan dihentika n dan sikap seperti sikap sempurna. sempurna . Sebanyak-banyaknya -banyakn ya hanya boleh dilakukan empat langkah. H. LANGKAH DI WAKTU LARI 1) Dari sikap sempurna Aba-aba : Lari maju JALAN Pelaksanaannya: Aba-bab peringatan ke dua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan di pinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap keluar, ke dua siku sedikit ke belakang, badan agak dicondongkan ke depan. Pada aba-aba pelaksanaan, dimulai lari dengan menghentakkan kaki kiri setengah langkah dan selanjutnya menurut panjang langkah dan tempo yang ditentukan dengan kaki diangkat secukupnya. Telapak apak kaki diletakkan dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak kaku. 2) Dari langkah biasa Aba-aba : Lari JALAN Pelaksanaannya: Aba-aba peringatan pelaksanaannya pelak sanaannya sama dengan ayat 1. Aba-aba Aba-aba pelaksanaan pelaksan aan diberikan diberika n pada waktu waktu kaki kiri/kanan jatuh ke tanah kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya berlari menurut ketentuan yang ada. 3) Kembali ke langkah biasa Aba-aba : Langkah biasa JALAN Pelaksanaannya Pelaksanaanny a: Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ke ke tanah ditambah tiga langkah, k kemudian emudian berjalan dengan langkah biasa, dimuali dengan kaki kiri dihentakkan; bersama dengan itu kedua lengan digenggam. Catatan :
Untuk berhenti dari keadaan berlari aba-aba seperti langkah biasa henti GERAK. Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ke tanah ditambah tiga langkah, selanjutnya kaki dirapatkan kemudian kedua kepal tangan diturunkan untuk mengambil sikap sempurna. I. LANGKAH MERDEKA 1) Dari langkah biasa Aba-aba : Langkah merdeka JALAN Anggota berjalan bebas tanpa terikat pada ketentuan panjang, tempo dan ketentuan langkah. Atas pertimbangan Pimpinan, anggota dapat dijinkan untuk membuat sesuatu yang dalam keadaan lain terlarang (antara lain berbicara, buak topi, menghapus keringat). Langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh jalan jauh/diluar kota/lapangan yang tidak rata. Anggota tetap dilarang meninggalkan barisan. 2) Kembai ke langkah biasa Untuk melaksanakan gerakan ini lebih dahulu harus diberikan .samakn langkah. Setelah ah langkah barisan sama, Pemimpin dapat memberikan aba-aba peringatan dan pelaksanaan. 3) Aba-aba : Langkah biasa JALAN Pelaksanaannya Pelaksanaanny a: Seperti tersebut pada petunjuk dari langkah tegap ke langkah biasa. J. GANTI LANGKAH Aba-aba : Ganti langkah JALAN Pelaksanaannya Pelaksanaanny a: Gerakan dapat dilakukan dilak ukan pada waktu langkah biasa/tegap. Aba-aba pelaksanaan pelaksana an diberikan pada waktu kaki kanan/kiri di tanah kemudian ditambah satu langkah. Sesudah ujung kaki kiri/kanan yang sedang di belakang dirapatkan dirapatk an pada badan. Untuk selanjutnya disesuaikan disesuaik an dengan langkah baru yang disamakan. Kemudi Kemudian an gerakan ini dilakukan dalam satu hitungan. Sumber/ Referensi : 1. Pedoman Penyelenggaraan Paskibraka - Depdiknas. 1. Peraturan Baris Berbaris - Pusdiklat TNI-AD Diposkan oleh TRISNO DHIANTORO, DHIANTORO, S. Pd. di 10:55 0 komentar NARKOBA DAN MIRAS MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU (MOS) SMK NEGERI 1 KUTASARI TAHUN DIKLAT 2009
Penyebaran Penyebara n narkoba dan miras saat ini sudah mewaba mewabah h dalam masyarakat. Penyeba Penyebarannya rannya tidak lagi mengenal status ekonomi social serta usia. Kita hendaknya mewaspadai masalah ini dan saling membantu jika ada yang kecanduan, karena hanya dengan dukungan orang disekelilingnya dapat sembuh. Korban dari narkoba tidak lagi mengenal batasan umur danstatus social ekonomi. Tua, muda bahkan anak yang baru menginjak remaja sudah banyak yang terjerat atau menjadi pemakai narkoba. Kebanyakan pencandu terdiri dari kaum remaja, baik mereka dikota maupun didesa yan berasal dari keluarga miskin ataupu kaya, berpendidikan tinggi ataupun biasa-biasa saja.
I. Pengertian narkoba dan miras serta efeknya. Narkotika dan obat-obatan berbahaya (Narkoba) adalah jenis obat yang mempunyai efek tertentu sehingga berbahaya berbaha ya jika dikonsumsi secara sembarangan, sembara ngan, karena kar ena itu penggunaannya harus sesuai dengan anjuran dokter. Efek dari penggunaan Narkoba : 1. Menyebabkan lumpuh atau mati rasa. 2. Mengurangi rasa sakit 3. Mengendorkan syaraf 4. Menenangkan dan membuat tidur (depresan) 5. Merangsang syaraf pusat agar anergi atau aktifitas meningkat (stimulansia) 6. Merubah pkiran atau perasaan agar terasakan hal yang luar biasa (halusinogen) Ketagihan narkoba akan meyebabkan penurunan kekebalan, keracunan darah dan dapat pula menyebabkan kematian. Sedangkan miras (minuman keras) adalah ada lah minuman yang mengandung alcohol dan dapat da pat menimbulkan menimbulka n ketagihan, bias bebahaya bagi pemakainya karena dapat mempengaruhi pikiran , suasana hati serta perilaku serta menyebabkan kerusakan fungsi organ-organ tubuh. Efek yang ditimbulkan adalah memberikan rangsangan, menenangkan, menghilangkan rasa sakit, membius serta membuat gembira.
II. Jenis-jenis narkoba dan miras Beberapa contoh narkoba : a) Heroin b) Ganja c) Ecstasy
d) Shabu-shabu e) Amphetamine (stimulant sintesis) f) Ganja Beberapa contoh miras : a) Bir b) Wisky c) Vodka dengan berbagai jenis merk d) Tuak atau arak (dari poho aren/nira) e) Ciu atau brem (sari ketan/tebu) f) Anggur beras
III. Tanda-tanda sederhana jka kecanduan narkoba/miras Tanda-tanda sederhana yang dapat terlihat terliha t dari sesorang yang mungkin sedang kecanduan narkoba na rkoba ata atau u miras : 1) Perubahan perilaku seperti : yang biasanya periang tiba-tiba menjadi pemurung, mudah tersinggung dan cepat marah tanpa alasan yang jelas. 2) Sering menguap dan mengantuk, malas, melamun dan tidak memperhatikan kebersihan tau penampilan diri. 3) Menjadi tidak disiplin, atau sering kabur, baik dirumah maupun disekolah. 4) Nilai raport maupun prestasi lainnya menurun. 5) Bersembunyi ditempat-tempat gelap atau sepi agar tidak terlihat orang. 6) Lebih bergaul dengan orang-orang tertentu saja yang mempunyai cirri-ciri seperti tanda-tanda diatas. 7) Mencuri apasaja milik orang tua atau saudara untuk membeli narkoba atau miras. 8) Sering cemas mudah stress atau gelisah, sukar tidur. 9) Mata merah seperti mengantuk terus atau memakai kacamat hitam terus.
IV. Akibat penyalahgunaan narkoba/miras. Apabila ada orang tua atau teman menggunakan secara terus menerus selama satu bulan atau lebih maka akan menjurus pada gejala : 1) Malas makan, sehingga fisik lemah dan kekurangan gizi.
2) Hidup jorok sehingga terkena eksim 3) Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus dan sulit tidur 4) Gangguan otot jantung dan tekanan darah tinggi. 5) Ganguan gerak dan keseimbangan tubuh. 6) Lamban kerja, ceroboh, sering tegang dan gelisah 7) Hlang kepercayaan diri, apatis, penghayal, dan penuh curiga. 8) Gangguan mental, anti social dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan. 9) Cenderung menyakiti diri dan bahkan bunuh diri. 10) Kematian karena kerusakan organ tubuh. V. Akibat miras bagi kesehatan reproduksi Menggunakan narkoba dan miras dapat berakibat buruk bagi kelangsungan hidup untuk mempunyai keturunan diantaranya : 1) Pola hidup jorok dan melupakan norma susila sering mengabitkan tertularnya penyakit kelamin (PMS, HIV/AIDS) yang menularkan kepada pasangan, dan dapat pula secara langsung menular pada bayi yang dikandung atau bayi lahir cacat. 2) Kecanduan obat terlarang pada orang tua dapat mengakibatkan bayi lahir dengan ketergantungan obat sehingga harus mengalami perawatan intensif yang mahal. 3) Kebiasaan menggunakan narkoba/mir na rkoba/miras as dapat menurun pada sifat sifat-sifat -sifat anak yang dilah dilahirkan irkan yaitu menjadi peminum atau pecandu, atau mengalami gangguan mental/cacat. 4) Wanita pemakai mempunyai sikap hidup malas dan kekurangan keku rangan gizi sehingga mengakibatkan mengakiba tkan bayi yang berada dalam kandungannya gugur, berat rendah atau cacat. 5) Dapat mengakibatkan impotensi atau keinginan seksual yang berlebihan maupun perilaku seksual yang menyimpang sehingga menggangu keharmonisan keluarga. VI. Alasan mengapa remaja terkena masalah narkoba atau miras. Beberapa remaja terjerumus kemasalah narkoba dan miras karena pengaruh lingkungan dan pergaulan. Mereka yang memakai m emakai selalu m mempunyai empunyai kelompok pemakai. Awaln Awalnya ya seseorang hanya han ya mencoba-coba karena keluarga atau teman-teman menggunakannya, namun kemudian ada yang menjadi kebiasaan. Pada remaja yang kecewa dengan kondisi diri atau keluarganya, sering menjadi lebih suka untuk mengorbankan apa ap a saja demi hubungan baik dengan teman-teman khusunya. khusu nya. Adanya ajakan atau tawaran dari teman serta banyaknya film dan saran hiburan yang memberikan contoh model pergaulan pergaulan modern biasanya mendorong mereka kepada pemakaian secara berkelompok. Obat atau
minuman keras memang menimbulkan ketergantungan, namun yang terutama sebenarnya nya adalah ketergantungan kepada kelompok, yaitu adanya rasa diakui mempunyai identitas yang sama dengan mereka, yaitu teman-teman sekelompoknya yang modern dan pemberani Apabila seseorang telah menjadi terbiasa terbia sa memakainy memakainya a dan karena mudah untuk mendap menda patkannya atkannya,, maka dia akan mulai memakinya sendiri sampai tahu-tahu telah menjadi ketagihan dan sulit disembhkan. Sulit disembuhkan karena zat-zat itu telah meresap kedalam tubuh dan perasaan, sehingga menuntut untuk dipernuhi. Ketagihan obat oba t memang dapat men menimbulkan imbulkan rasa nyeri ny eri atau demam yang berlebihan dan bar baru u akan sembuh jika yang bersangkutan menggunakan obat itu. Maka tak jarang orang yang telah ketagihan menjadi pencuri, pemalahk dan mendapatkan apa saja untuk mendapatkan Narkoba dan Miras. VII. Cara untuk menghidari kecanduan Narkoba/Miras Jangan pernah berpikir untuk mencoba. mencoba. Pikiran bahwa aku hanya mencoba dan gampang untuk berhenti berhenti adalah pikiran yang berbahaya dan salah untuk persoalan Narkoba. Menghindari diri dari pemakaian Narkoba/Miras adalah dengan sikap menolak untuk memakainya, karena sadar penuh terhadap konsekuensinya yang diakibatkan. Sikap menolak yang pertama adalah menjauhkan diri dari dari mereka yang ya ng memakai apabila apa bila anda merasa a akan kan sulit untuk bisa menolak tawaran. tawara n. Sikap menolak yang lain adalah tidak mau ikut-ikutan menikmati barang itu, meskipun sehari-hari tetap bergaul biasa dengan mereka, hanya saja tidak usah sungkan-sungkan untuk menyatakan tidak jika ditawari untuk ikut memakainya.
VIII. Cara mengelola diri agar jauh dari Narkoba/Miras Pada prinsipnya hidup itu harus seimbang, yaitu mematuhi berbagai kebutuhan baik fisik, social, mental maupun spiritual. Untuk selalu diingat adalah berbagai kegiatan yang perlu dilakukan sehari-hari agar terhindar dari Narkoba/Miras adalah : 1) Aktif memegang teguh norma-norma agama dan social kemayarakatan 2) Aktif melibatkan diri dalam kegiatan keluarga, social kemasyarakatan dan keagamaan. 3) Aktif melakukan gerak badan dan olah raga. 4) Aktif melakukan kegiatan hobi, rekreasi atau bermain dengan teman. 5) Aktif mengembangkan kemampuan diri dengan berbagai keterampilan. 6) Istirahat yang cukup dan juga makan yang cukup dengan gizi seimbang. 7) Hadapi persoalan persoala n hidup dengan tanpa terlalu terla lu takut, pa panic nic atau stress karena pasti pa sti akan dapat diselesaikan seiring dengan berjalannya waktu. 8) Jangan menyimpan persoalan, kalau bisa ceritakan kepada orang lain. 9) Percaya bahwa hidup telah ada yan yang g mengatur, kita hanya waji wajib b menjalankan dengan d engan sebaik-baiknya. -baiknya .
10) Jangan mudah menerima sesuatu dari orang lain baik yang sudah dikenal ataupun orang yang belum dikenal seperti permen atau cemilan-cemilan. Diposkan oleh TRISNO DHIANTORO, DHIANTORO, S. Pd. di 10:51 0 komentar PROGRAM DAN CARA BELAJAR MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU (MOS) SMK NEGERI 1 KUTASARI TAHUN DIKLAT 2009
I. ARTI PENTINGNYA BELAJAR Belajar adalah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu pengetahuan. Balajar juga dapat diartikan sebagai kegiatan berlatih. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan olehpengalaman. Perubahan tingkah laku dari belum dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu disebut belajar. II. PRINSIP-PRINSIP BELAJAR Tugas utama seorang seoran g siswa adalah belajar. Oleh karena itu kita harus h arus belajar dengan seba sebaik ik-baiknya. Sebagai Seba gai seorang siswa harusmengetahui prinsip-prinsip belajar, antara lain : 1) Untuk belajar kita membutuhkan dorongan atau motivasi. Dorongan itu ada yang dating dari dalam maupun dari luar diri sendiri. Dorongan dari dalam antara lain keinginan untuk lebih maju, cita-cita yang akan diraihnya. Sedangkan dorongan dari luar misalnya adanya system rengking di kelas, karena pujian, takut mendapat malu dan sebagainya. 2) Untuk dapat belajar bela jar baik kita h harus arus memusatkan perh perhatian atian pada hal-hal -hal yang sedang kita pelajari. pelajar i. Hal yang dapat mengganggu pemusatan perhatian adalah pikiran yang tertuju pada hal-hal yang mungkin sedang mempengaruhi perasaan seperti kesedihan, patah hati, kemarahan, iri hati, kebencian, dll. 3) Kita harus berusaha untuk mengerti lebih dulu yang kita pelajari sebelum menghapal. Hal yang dimengerti akan lebih mudah untuk dihapa. 4) Untuk dapat mengerti sesuatu yang dipelajari dapat ditempuh dengan cara : a) Menanyakan pada diri sendiri mengenai hal yang kita pelajari b) Membuat ringkasan atau skema untuk memudahkan memahami c) Mencoba menghubungkan dengan masalah yang lebih besar dan menyeluruh d) Mencoba menelaah dari berbagai macam segi agar menjadi lebih jelas. e) Mencoba menyusun singkatan singk atan (jembatan k keledai) eledai) untuk hal ha l-hal -hal yang panjang sebagai sebaga i rumus. rumus.
Misalnya nama keluarga Matahari menjadi MERCVEM Yang Sangat Ulung Nan Pandai : Merc = Mercurius V = Venus E = Earth M = Mars Yang = Yupiter Sangat = Saturnus Ulung = Uranus Nan = Neptunus Pandai = Pluto f) Untuk lebih memantapkan hal yang kita pelajari disekolah sebaiknya jangan merasa cukup hanya mendengarkan penjelasan guru di sekolah. Setibanya di rumah perlu dibaca kembali dan melengkapi dengan ringkasan skema.
5) Kita harus meyakini bahwa semua pelajaran pelajaran yang diterima akan berguna bagi kita nanti, walaupun kita sudah tidak sekolah lagi. 6) Agar yang kita pelajari lebih meresap adalah dengan beristirahat untuk mengedapankan semua hal yang sudah diperoleh dari belajar. 7) Hasil belajar yang sudah kita peroleh dapat dap at digunak digunakan an untuk mempelajari mempelajar i yang lain. Missal pola Bahasa Bahas a Indonesia untuk mempelajari bahas asing. 8) Menghindari hal-hal yang dapat menghambat belajar, seperti perasaan takut, malu, marah, kesal, dsb.
III. PROGRAM DAN CARA BELAJAR
1) Belajar di sekolah
Sekolah merupakan lembaga l embaga pendidikan yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan menyelenggarakan proses belajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan siswa perlu memahami hal-hal sebagai berikut : a) Siswa harus memahami tujuan pendidikan
b) Siswa harus memiliki sifat terbuka, artinya dapat menerima guru sebagaimana adanya.
c)
Siswa harus mempelajari dan menyiapkan alat pelajaran untuk esok harimya.
d) Siswa harus penuh minat dan perhatian dalam menerima pelajaran dan menyingkirkan hal yang mengganggu konsentrasi dalam menerima pelajaran. e) Siswa hendaknya bersikap kritis dalam menerima pelajaran f)
Siswa harus memiliki dorongan dan semangat yang kuat untuk maju, memiliki sifat ingin tahu dan ingin menguasai ilmu pengetahuan.
g) Siswa hendaknya menghindari sifat malu bertanya untuk meminta penjelasan mengenai hal-hal yang kurang dipahami. h) Sisa harus berusaha untuk mencapai nilai yang setinggi-tingginya dengan prestasi sendiri tanpa menggantungkan dengan orang lain.
2)
i)
Siswa harus mengikuti pelajaran dengan aktif, artinya siswa tidak hanya mendengarkan tapi juga berinisiatif dalam memahami pelajaran dengan membuat catatan yang perlu.
j)
Setibanya dirumah, siswa harus mengulangi kembali hasil pelajaran yang dipelajari di sekolah.
Belajar dirumah
Siswa dalam menuntut ilmu harus melakukan konsentrasi dalam belajar. Untuk dapat belajar dirumah secara baik hendaknya memilih waktu dan tempat yang tepat serta nyaman. Meja dan tempat duduk yang kurang enak dapat mengganggu konsentrasi dalam belajar. Siswa perlu dan harus belajar di rumah setiap hari dalam waktu tertentu bukan terus menerus tanpa henti. 3) Belajar berkelompok
Belajar dalam berkelompok banyak sekali manfaatnya. Siswa yang belum memahami sesuatu hal dapat memperoleh penjelasan teman yang sudah paham. pa ham. Sebalik Sebaliknya nya siswa yang sudah suda h paham akan lebih mahir karena ia mengutarakan hal yang sudah diketahui. Dalam kelompok belajar hendaknya ada ketua kelompok dan dalam pembentukan kelompok belajra perlu memperhatikan jarak rumah dan jumlah anggota kelompoknya. IV. PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN 1) Pentingnya perpustakaan
Di setiap sekolah terdapat perpustakaan, karena perpustakaan merupakan sumber utama untuk memperoleh bahan bacaan baca an bagi siswa. Di dalam perpustakaa perpustakaan n disediakan buku buk u-buku yang diperlukan diperluk an siswa di sekolah. Memang perpustakaan berarti kumpulan buku-buku. Oleh karena itu didalam perpustakaan disediakan buku baik berupa buku pelajaran maupun buku yang berhubungan dengan ilmu pengetahun dan teknologi. Buku-buku tersebut akan memberikan wawasan yang lebih luas kepada para siswa dan komponen sekolah yang memanfaatkannya. 2) Cara Memanfaatkan Perpustakaan
Adanya perpustakaan harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Untuk dapat memanfaatkan perpustakaan perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a) Mengetahui jadwal kerja perpustakaan b) Mengetahui peraturan yang berlaku di perpustakaan c)
Mengetahui tata cara menjadi anggota perpustakaan. Hal ini penting karena dengan menjadi anggota perpustakaan maka dapat memanfaat memanfaatkan kan semua fasilitas fasilitas yang ada diperpustakaan. diperpustakaan.
d) Mengetahui system pengelompokan buku yang digunakan oleh perpustakaan tersebut. Biasanya buku yang memiliki subyek sama diletakan ditempat yang sama. e) Mengetahui penggunaan kartu catalog yang biasanya disusun menggunakan alphabet nama f)
pengarang. Pemahaman secara khusus tentang cara meminjam dan mengembalikan buku yang dapat dibawa pulang.
g) Mulailah membaca buku di perpustakaan dengan memulai judul buku, nama pengarang, penerbit, dan tahun terbit. h) Bacalah buku tersebut dari halaman pertama sampai dengan halaman terakhir secara tepat. i)
Ulangi membaca buku dari bab ke bab secara teliti sambil mengingat-ingat.
j)
Ulangi mebaca buku tersebut secara pelan-pelan dari bab ke bab sambil memeberi tanda pada kalimat yang dianggap penting.
k) Salinlah kalimat yang telah diberi tanda ke dalam buku catatan l)
Pahami dan atau hapalkan hasil catatan tersebut hingga mengerti.
m) Buatlah pertanyaan dan jawaban sebagai test diri (selftest) untuk mengetahui letak kekurangan kita.
V. PEMANFAATAN WAKTU 1) Pentingnya Waktu
Sebagai manusia kita hidup dalam lingkup ruang dan waktu. Kita hidup dalam suatu ruang tertentu dan dalam waktu tertentu yang harus har us dimanfaatkan dimanfaatk an dengan sebaik-baiknya. Ruang dan waktu dapat dibedakan dibedak an tetapi sulit untuk dapat da pat dipisahk dipisahkan. an. Kita perlu memperhatikan penggunaan pengguna an waktu yang kita miliki, sebab waktu yang telah lewat tidak akan terulang lagi. Tuhan telah menyediakan waktu kepada kita untuk untu k hidup, dan kita perlu memanfaatkan memanfaatk an waktu hidup k kita ita dengan sebaik-baiknya. -baiknya . Siswa perlu memiliki motto bahwa Time is time, waktu adalah waktu. Waktu makan untuk makan, waktu istirahat gunakan guna kan untuk iistirahat, stirahat, waktu belaja belajarr gunakan untuk u ntuk belajar. Gunakan Gun akan waktu luang sebaik sebai kbaiknya. Tanpa memperhatikan penggunaan waktu maka hidup kita akan kacau dan tanpa teratur. Banyak siswa kurang dapat mengatur dan menggunak an waktu dengan sebaik-baiknya, -baiknya , akibatnya akan ak an
mengganggu dalam belajar. Dalam hal ini sering terjadi jika besok pagi akan ujian atau test menjadi bingung belajar dengan alas an tidak punya waktu. Hal ini karena waktunya telah terbuang sia-sia akibat tidak dapat menggunakan waktu dengan baik. 2) Mengatur Waktu Tidak dapat dipungkiri bahwa orang berhasil mencapai sukses dalam hidup adalah orang yang hidup teratur dan berdisiplin menggunakan waktu. Mereka mungkin pedagang, politikus, ilmuwan, guru dan karyawan yang disiplin dengan waktu. Disiplin seperti ini tidak datang dengan sendirinya akan tetapi melalui latihan yang ketat dan disiplin yang tinggi. Oleh karena itu waktu yang tersedia oleh siswa harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Setiap siswa harus memiliki jadwal kegiatan sehari demi sehari dan mentaatinya dengan baiknya. Dengan membuat jadwal kegiatan setiap hari dan motto TIME IS TIME pasti akan mempermudah mewujudkan harapan dan cita-citanya.
VI. PENUTUP
Sekolah adalah lembaga pendidikan temapat pendidikan tempat berlangsungnya kegiatan pendidikan. Dalam pelaksanaannya Kepala dibantu oleh wakil kepala, guru mata pelajaran, guru BP, karyawan dan siswa. Setiap siswa siswa harus tunduk dan mentaati tata tertib sekolah dalam mengi mengikuti kuti kegiatan belajar mengajar serta mau berperan serta dalam melaksanakan memelihara dan menjaga keamanan sekolah. Agar siswa dapat berhasil dengan baik maka setiap siswa harus belajar dengan tekun dan teratur. Waktu yang ada hendaknya digunakan dengan sebaik-baiknya untuk kerperluan belajar dan hal-hal yang berguna demi masa depan siswa. Masa depan hanya dapat dinikmati oleh orang yang mau belajar.
View more...
Comments