Waste Water Pumping Station
August 18, 2017 | Author: rahmat dimyati | Category: N/A
Short Description
prinsip kerja Waste Water Pumping Station...
Description
BAB III PRINSIP KERJA
3.1 Deskripsi Umum Waste Water Pumping Station Sistem pengolahan limbah dibagi kedalam tiga level yang menyatakan ketinggian limbah, dimana setiap level mempunyai perlakuan respon yang berbeda dari system ini. 1. Apabila limbah telah mencapai Level 1, maka salah satu pompa (pompa 1 atau pompa 2) akan bekerja. Jika limbah tersebut pasang-surut/ berada pada daerah Level 1 maka kedua pompa tersebut akan bekerja secara bergantian. 2. Apabila volume limbah yang dikeluarkan bertambah banyak sehingga limbah telah mencapai Level 2, maka kedua buah pompa akan bekerja secara bersamaan untuk mempercepat proses pemompaan ke tangki selanjutnya. Jika volume air telah berkurang maka pompa yang bekerja terakhir akan berhenti bekerja, sedangkan pompa yang satunya tetap bekerja untuk terus mengurangi volume air hingga habis. Jika limbah tersebut pasang-surut pada daerah Level 2, maka pompa yang terakhir bekerja yang beroperasi jika volume mencapai level 2 dan berhenti beroperasi jika volume telah berkurang dari Level 2. 3. Pada saat volume limbah sangat banyak hingga mencapai level 3 (Level Over Limit) maka selain kedua pompa tetap terus bekerja memompakan limbah ke tangki penampungan lainnya, system akan memberi informasi kepada operator secara otomatis untuk segera membuka pintu cadangan agar limbah tidak meluap keluar dari tangki penampungan. Untuk memetikan alarm cukup dengan menekan tombol alarm off pada panel. 3.2 Cara Kerja Rangkaian Untuk mengoperasikan rangkaian ini posisi dari sakelar utama harus dalam keadaan ON. Kemudian untuk masing-masing pompa di cek apakah tegangan sudah masuk ke rangkaian, yaitu dengan memutar hand impuls menunjuk pada posisi jmp, jika rangkaian bekerja berarti tegangan
9
10 sudah masuk ke rangkaian. Selanjutnya kedua hand impuls untuk pompa satu dan dua putar menunjuk posisi Auto. Ini berarti kedua pompa sudah siap bekerja (stand By). Apabila air dalam penampungan volumenya bertambah dan mencapai floating switch 1 (Level 1) yang disimulsikan dengan sakelar tunggal, maka salah satu pompa akan bekerja. Jika terjadi pasang surut pada limit 1 maka pompa akan bekerja secara bergantian, yang dikendalikan oleh sakelar impuls (d14). Apabila volume air dalam penampungan terus bertambah dan mencapai Floating switch 2 (Level 2)yang disimulasikan dengan sakelar tunggal, maka pompa lain yang tidak bekerja akan bekerja, sehingga pada level ini kedua pompa akan bekerja bersama-sama. Apabila pada level ini volume air berkurang, maka pompa yang terakhir bekerja akan dimatikan kembali. Apabila volume air masiih terus bertambah dan mencapai batas over limit yang disimulasikan oleh push button, maka alarm 1 dan lampu indicator pada panel akan bekerja, yang mengindikasikan bahwa air di dalam penampungan mencapai over limit untuk segera dilakukan tindakan selanjutnya. 3.2.1 Keadaan Normal Pada kondisi normal, pompa akan tetap bekerja meskipun timer d11 untuk pompa 1 dan timer d16 untuk pompa 2 seting waktunya telah habis. Untuk mengoperasikan agar rangkaian bekerja keadaan normal, maka timer d11 dan d16 harus di seting lebih besar dari seting timer On Delay (flow controller) pada papan simulasi sehingga arus yang masuk ke koil kontaktor C21 dan C23 sekarang melewati flow controller tidak lagi melewati timer d11 dan d16. 3.2.2 Keadaan Tidak Normal Pada kondisi tidak normal, pompa akan mati bersamaan dengan habisnya setting waktu pada timer d11 untuk pompa 1 dan d16 untuk pompa 2. Kondisi ini terjadi karena setting waktu timer d11 dan d16 lebih kecil dari timer On Delay pada papan simulasi sehingga pada saat setting waktu timer d11 dan d16 habis arus yang mengalir ke koil kontaktor C21 dan C23 terputus, karena kontak flow controller belum menutup, Pada keadaan ini maka alarm 1 dan lampu indicator No Flow pada panel akan bekerja. Untuk mematikan alarm ini dengan memutar Hand Impuls menunjuk angka 0. Pada kenyataan di lapangan keadaan ini diartikan bahwa pada pada pipa pompa tidak ada aliran.
11 3.2.3 Keadaan Over Load Keadaan Over Load terjadi apabila pada motor pompa terjadi beban lebih, artinya arus yang mengalir ke kumparan motor lebih besar, melebihi seting TOLR yang telah ditentukan maka motor akan berhenti bekerja dan alarm 1 dan lampu indicator Over Load pada panel akan bekerja. Untuk mematikan alarm ini sama dengan keadaan no flow. Karena kemungkinan letak antara motor dengan pompa jauh, untuk mengetahui pompa bekerja atau tidak, maka dilengkapi dengan rangkaian tes lampu sebagai indicator pompa 1 dan pompa 2 bekerja atau tidak, yaitu dengan menggunakan off delay, dengan menekan tombol Test Run Pump berupa Push Button NO maka lampu indicator akan menyala jika pompa bekerja, dan akan mati kembali sesuai setting pada timer off delay-nya.
View more...
Comments