Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus. Suatu gunung berapi merupakan bentukan alam dari pecahan yang terjadi di kerak dari benda langit bermassa planet, seperti Bumi, dimana patahan tersebut mengakibatkan lava panas, abu vulkanik dan gas bisa keluar dari dapur magma yang terdapat di bawah permukaan bumi. Menurut catatan sejarah letusannya, gunung api di Indonesia dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu: a. Gunung Api Tipe A
Gunungapi tipe ini tercatat pernah mengalami erupsi/letusan magmatik sekurangkurangnya satu kali sesudah tahun 1600. Gunungapi ini tergolong berusia purba yang aktif sampai saat ini, dan menunjukkan tanda-tanda gejala erupsi.
Gambar Contoh Gunung api tipe A (Merapi)
Contoh gunung api di Indonesia yang tergolong kedalam gunung api tipe A, ialah: 1.
Merapi
7.
Seulawah Agam
2.
Sibayak
8.
Kerinci
3.
Arjuno-Welirang
9.
Burni Telong
4.
Bromo
10.
Tangkuban perahu
5.
Kawah ijen
11.
Raung
6.
Peuet Sagoe
12.
Kelud
13.
Guntur
31.
Perkison
14.
Soputan
32.
Gamkonora
15.
Dieng
33.
Galunggung
16.
Sumbing
34.
Semeru
17.
Papandayan
35.
Kelimutu
18.
Slamet
36.
Talang
19.
Papandayan
37.
Sinabung
20.
Agung
38.
Barujari
21.
Ceremai
39.
Rinjani
22.
Gede
40.
Iya
23.
Batutara
41.
Rokatenda / Pawuleh
24.
Salak
42.
Dukono
25.
Krakatau / Anak Krakatau
43.
Sorik Marapi
26.
Ibu
44.
Talang
27.
Tambora
45.
Egon
28.
Merbabu
46.
Tangkoko
29.
Batur
47.
Gamalama
30.
Leuser
48.
Karangetang
b. Gunung Api Tipe B
Gunungapi tipe ini diketahui pernah mengalami erupsi/letusan dan belum tercatat kembali terjadinya letusan sejak tahun 1600-an, namun tipe gunungapi ini masih memperlihatkan gejala aktifitas vulkanik seperti kegiatan solfatara.
Gambar Contoh Gunung api tipe B (Lawu)
Contoh gunung api di Indonesia yang tergolong kedalam gunung api tipe B, ialah: 1. Burni Geureudong 2. Patuha 3. Ungaran 4. Lyang Agopuro 5. Wayang-Windu 6. Wilis 7. Ungaran 8. Telaga bodas 9. Lawu c. Gunung Api Tipe C
Gunungapi tipe ini tidak diketahui kapan pernah terjadi erupsi dalam sejarah catatan manusia, namun masih ada tanda-tanda kegiatan masa lampau seperti lapangan solfatara atau fumarol.
Gambar Contoh Gunung api tipe C (Kamojang)
Contoh gunung api di Indonesia yang tergolong kedalam gunung api tipe C, ialah: 1. Gayolesten 2. Pulau weh / Jaboi 3. Pusuk Buhit 4. Kamojang 5. Kawah Karaha 6. Kawah Manuk
Referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_berapi diakses pada tanggal 3 April 2018 pukul 20.22 WITA http://shaylaagitha.blogspot.com/2013/02/gunung-berapi-tipe-b-c-di-indonesia.html diakses pada tanggal 3 April 2018 pukul 20.35 WITA http://green.kompasiana.com/iklim/2011/11/07/dari-aceh-sampai-sulawesi-utaraitulah-cincin-api-negriku-410285.html diakses pada tanggal 3 April 2018 pukul 20.46 WITA https://elfiez.wordpress.com/2016/06/06/gunung-api-tipe-a-b-dan-c-besertacontohnya/ diakses pada tanggal 3 April 2018 pukul 20.48 WITA https://myparadizee.com/mari-mengenal-gunung-berapi-tipe-b-c/ diakses pada tanggal 3 April 2018 pukul 21.02 WITA
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.