Vol 5 Efisiensi Air PDF
July 18, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Vol 5 Efisiensi Air PDF...
Description
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
BANDUNG
P E R S Y A R A TA TA N P E R A T U R A N Efisiensi Air (WE) WE01 Efisiensi Perlengkapan Air Minimum WE02 Sub-metering Pasokan Air WE03 Daur Ulang Air Bekas (Greywater)
MANAJEMAN DAN EFISIENSI AIR
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
daftar isi 2 01 PENDAHULUAN
7 02 PENJELASAN PERATURAN
20 03 PRINSIP-PRINSIP DESAIN
47 04 STUDI KASUS
5 0 LAMPIRAN
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEMAN DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
Manajemen & Efsiensi Air :
Peendahuluan P
Air adalah sumber daya yang sangat penting untuk kehidupan dan kesehatan yang baik, tetapi sekitar sepertiga dari populasi global tidak memiliki akses ke air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meskipun sebagian besar dari planet kita mengandung air, sebagian besar adalah air asin dan dengan demikian tidak dapat dikonsumsi. Volume Air tawar hanya 2.5% dari total air di bumi, dimana 70% nya terkunci dalam gletser dan tertutup salju permanen. Sumber air yang terbatas digabungkan dengan kebutuhan air bersih yang besar secara global telah menyebabkan kelangkaan air di seluruh dunia.
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
G A M B A R
0 1
Distribusi air dunia global 1
TOTAL GLOBAL (AIR)
2.5% DARI TOTAL GLOBAL (AIR BERSIH) 68.9% Lapisan Glacier & Salju Permanen
2
97.5 % Air Garam
29.9% Air Tanah
0.9% Dan lainnya termasuk embun, air rawa, dan permafrost
0.3% Penyimpanan Penyim panan Air Bersih dari sungai dan danau. Hanya pada porsi ini yang dapat diperbaharui
Situasi ini semakin buruk karena kebutuhan air meningkat seiring s eiring dengan pertumbuhan penduduk, urbanisasi, dan peningkatan penggunaan air dalam rumah tangga dan industri. Hampir seperlima dari penduduk dunia (sekitar 1.2 miliar orang) tinggal di daerah yang langka air. Kelangkaan air dapat terjadi bahkan di daerah dengan banyak curah hujan atau beberapa sumber air bersih, jika tidak terlindung dengan baik, digunakan dan didistribusikan.
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
BANDUNG
G A M B A R
MANAJEMAN DAN EFISIENSI AIR
0 2
Resiko Air Global 2
Rendah (0-1) Rendah ke Sedang (1-2) Sedang ke tinggi (2-3) Tinggi (3-4) Sangat tinggi (4-5) Tidak ada data
Bandung menghadapi beberapa tantangan yang berkaitan dengan pengelolaan dan efisiensi air, walaupun memiliki pasokan alam yang cukup melalui sungai dan curah hujan. Tantangan-tantangan Tantangan-tantangan ini termasuk berkurangnya persediaan air bersih, banjir dan penurunan tanah akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan.
P E R S E D I A A N A I R D I B A N D U N G Dengan asumsi kebutuhan air bersih = 125 l/hari/jiwa, diperkirakan kebutuhan 7,835,410 penduduk di Bandung dan sekitarnya pada tahun 2005 sebanyak 357.49 juta m3/tahun. Disisi lain, kemampuan PDAM dalam memasok air bersih di Kota dan Kabupaten Bandung hanya 36.98 juta m 3/tahun, atau 10.34% dari total kebutuhan. Kekurangan kebutuhan air dipenuhi dari air tanah dangkal, tengah dan dalam3 . Sudah barang tentu penggunaan air tanah di Bandung saat ini jauh lebih besar akibat pertumbuhan per tumbuhan penduduk yang pesat karena urbanisasi, intensitas penggunaan air tanah yang semakin besar akibat perkembangan kawasan komersial dan industri, serta pengembangan infrastruktur PDAM yang tidak setara dengan pesatnya laju pertumbuhan kota. Pasokan air pipa perkotaan (PDAM) di Bandung, seperti halnya kota lain di Indonesia, ditandai dengan tingkat akses dan kualitas yang buruk. Keandalan, jangkauan jangka uan yang yan g terbatas terbat as dari dar i jaringan jarin gan pipa, biaya rendah ren dah air ai r tanah, tanah , dan kualitas air merupakan faktor penting yang menyebabkan kosumen lebih suka menggunakan air tanah. Kecenderungan ini telah menyebabkan penggunaan air tanah yang berlebihan dan pencurian air tanah, yang menyebabkan penurunan kualitas, kuantitas dan salinasi akuifer serta intensitas banjir yang meningkat. 4
World Resources Insitute’s Aqueduct Aqueduct (http://www.wri.org/our-work/project/aqueduct) Dadi Harnandi, Wawan Wawan Herawan (20??). Pemulihan Air Tanah Tanah Berdasarkan Kajian Hidrologi di Cekungan Air Tanah Bandung - Soreang 4 Law, Environment and Development Journal LEAD Journal, Volume5/L, at www.lead-journal. org 2 3
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
3
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG BANDUNG
P E N U R U N A N A I R T A N A H
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
K U A L I T A S
Pemantauan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa, muka air tanah di daerah Cimahi Selatan periode tahun 1994 - 2006 mengalami penurunan dengan kecepatan 0.88 m/tahun dan Dayeuhkolot 3.35 m/tahun. Di daerah Cikeruh dan Rancaekek kecepatan turun muka air tanah periode tahun 2003 - 2006 mencapai 0.16 - 2.61 m/tahun. Saat ini kedudukan muka air tanah terukur di Cimahi Tengah 42.94 m bmt, Cimahi Selatan 41.64 - 57.98 m bmt, Dayeuhkolot 62.08 m bmt, Cikeruh dan Rancaekek 24.73 - 68.17 m bmt 5.
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
4
Dari segi kualitas, pemantauan yang telah dilakukan juga menunjukkan penurunan kulaitas air tanah baik pada akuifer dangkal, tengah dan dalam. Pada akuifer dangkal, kualitas air tanah pada tahun 2004 di kawasan permukiman dan industri pada umumnya tidak memenuhi syarat untuk parameter kekeruhan, warna, pH rendah, Fe +3, Mn +2, NH 4+, NO 3- dan coli tinja. Sedangkan pada akuifer tengah dan dalam, secara umum tidak memenuhi syarat untuk paramerter kekeruhan (10-35 FTU), warna (32-86 PtCo), pH (4.456.15), besi (0.70 mg/l), mangan (1.20 mg/l), dan nitrat tinggi ( 65.9 - 149.4 mg/l). Penyimpangan kualitas air tanah diduga akibat rusaknya konstruksi sumur, Penyimpangan pengayaan beberapa unsur kimia dari batuan akuifer, serta kemungkinan tercemar dari akuifer dangkal 6 . Eksploitasi air tanah yang berlebihan juga dapat menyebabkan amblasan tanah (land subsidence). Pemantauan yang dilakukan dilakukan tahun 2008 dibeberapa tempat menunjukkan terjadinya amblasan tanah yang berkisar antara 42 – 56 cm. Meskipun belum dapat disimpulkan secara pasti, amblasan amblasan tanah ini mungkin disebabkan oleh eksploitasi air tanah berlebihan, karena amblasan tanah yang terjadi pada umumnya terletak pada daerah yang banyak memanfaatkan air tanah akuifer tengah 7.
Secara spasial, tingkat kerusakan dan rekomendasi pengendalian eksploitasi air tanah di Bandung dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Dadi Harnandi, Wawan Herawan (20??). Pemulihan Air Tanah Berdasarkan Kaji an Hidrologi di Cekungan Air Tanah Bandung - Soreang 6 Betty C.M., 20 04, Pemantauan Kondi-si dan Lingkungan Air Tanah di Cekungan Air Tanah Bandung–Soreang, Direktorat. Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan, Bandung 7 Dadi Harnandi, Wawan Wawan Herawan (2007). Pemulihan Air Tanah Tanah Berdasarkan Hidrologi di Cekungan Air Tanah Bandung - Soreang 5
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG BANDUNG
G A M B A R .
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
0 3
Peta tingkat kerusakan air tanah dan rekomendasi pengendaliannya8
U
0
5
10 km
R I A
ZONA RUSAK pada sistem akuifer kedalaman 40-150 m bgl pemakaian air tanah baru pada sistem akuifer kedalaman < 40 m bgl dan 40-150 m.bgl hanya diperuntukkan bagi keperluan air minum dan rumah tangga dengan debit maksimum 100 m3/bulan/sumur /bulan/sumur.Pemakaian .Pemakaian air tanah baru pada sistem akuifer kedalaman > 150 m. bgl diperbolehkan dengan debit sumur maksimum 90 m3/hari ZONA KRITIS pada sistem akuifer kedalaman 40-150 m.bgl, pemakaian air tanah baru pada sistem akuifer kedalaman < 40 m bgl dan 40-140 m bgl hanya diperuntukkan bagi keperluan air minum dan rumah tangga dengan debit maksimum 100 m3/bulan/sumur /bulan/sumur.. Pemakaian air tanah baru pada sistem akuifer kedalaman > 150 m bgl diperbolehkan dengan debit sumur maksimum 160 m 3/hari ZONA RAWAN pada sistem akuifer kedalaman 40-150 m bgl, pemakaia air tanah baru pada pada sistem akuifer kedalaman < 40 m.bgl hanya diperuntukkan bagi keperluan air minum dan rumah tangga dengan debit maksimum 100 m 3/bulan/sumur. Pemakaian air tanah baru pada sistem akuifer kkedalaman 40 – 150 m bgl maksimum 70 m3/hari/sumur /hari/sumur,, sedangkan pada sistem akuifer kedalaman > 150 m.bgl diperbolehkan dengan debit sumur maksimum 260 m 3/hari ZONA AMAN pada sistem akuifer kedalaman 40-150 m bgl, pemakaian air tanah baru pada sistem akuifer kedalaman < 40 m bgl hanya diperuntukkan bagi keperluan air minum dan rumah tangga dengan debit maksimum 100 m 3/bulan/sumur. Pemakaian air tanah baru pada sistem akuifer kedalaman 40 – 150 m bgl maksimum 200 m3/hari/sumur /hari/sumur,, sedangkan pada sistem akuifer kedalaman > 140 m bgl diperbolehkan dengan debit debit sumur maksimum 320 m3/hari ZONA AMAN daerah imbuhan air tanah tidak untuk dikembangkan bagi berbagai keperluan kecuali untuk. Keperluan air minum dan rumah tangga. Untuk keperluan air minum dan rumah tangga, pemakaian airt tanah pada sistem akuifer tertekan dapat dilakukan setelah pengkajian hidrogeologi terlebih dahulu. 8
Salahudin, Arief , 2006
I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
5
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
B A N J I R D A N A I R B E R S I H
H I L A N G N Y A
Meskipun Bandung terletak di dataran tinggi ±768 m di atas permukaan laut rata-rata (dpl) (mean sea level ),), kawasan Bandung selatan yang relative lebih rendah dan dikelilingi pengunungan menyebabkan Bandung terletak terlet ak pada area yang berbentuk seperti cekungan (Bandung basin). Hal ini menyebabkan kawasan Bandung selatan menjadi langganan Banjir setiap musim hujan.
G A M B A R R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
6
0 4
Banjir di Kawasan Bandung Selatan
9 10
Banyak alasan penyebab peningkatan banjir telah dikemukakan, termasuk: • Luasan ruang terbuka hijau yang menurun tajam mengakibatkan peningkatan limpasan air dan sedimentasi di sungai. Berkurangnya resapan air juga menjadi penyebab utama habisnya cadangan air tanah. • Kurangnya sistem pembuangan sampah yang memadai, mengakibatkan polusi dan tersumbatnya sungai. Ironinya, meskipun Bandung memiliki curah hujan yang cukup tinggi serta dialiri banyak sungai, Bandung menghadapi ancaman krisis air bersih yang nyata. Oleh karena itu, masalah air di Bandung perlu ditangani melalui pendekatan terpadu dengan pemanfaatan & pengelolaan yang tepat untuk air permukaan, air tanah & air hujan, serta ser ta limbah air yang diolah. Peraturan ini mencoba untuk mengatasi tantangan-tantangan yang terkait terk ait dengan air di Bandung dengan cara: • Mengurangi kebutuhan air PDAM dan air tanah (melalui penggunaan peralatan saniter yang efisien, pemanfaatan air hujan dan penerapan sistem daur ulang air) • Mengurangi limpasan air hujan (melalui pengumpulan air hujan dan sumur resapan).
C A K U P A N Tidak ada perbedaan antara persyaratan peraturan wajib (bintang satu), bintang dua, dan bintang tiga. Ada perbedaan persyaratan antara bangunan besar dan bangunan kecil untuk kemudahan implementasi. 9
https://rovicky.wordpress.com/2010/02/19/kenapa-bandung-banjir/ http://nasional.tempo.co/read/news/2014/12/22/058630282/banjir-bandung-selatansemakin-parah
10
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
01
Peersyaratan P
R I A
Peeraturan P
P E R S Y A R A T A N P E R A T U R A N 1 Sumber Air Alternatif dan Penampungannya
BANGUNAN BESAR (Luas > 5,000 m2) Untuk efisiensi penggunaan air dalam bangunan, sumber air yang berasal dari PDAM, air tanah (bila digunakan), air hujan atap (roof rain water harvesting), dan air daur ulang ditampung dalam tangki air terpisah, yang paling tidak terdiri dari: •
•
•
•
Tanki air bersih (clean water tank ),), yang dipergunakan untuk menampung air hasil olahan air hujan dari atap, PDAM, serta air tanah jika digunakan. Tanki air baku (raw water tank ),), yang dipergunakan untuk menampung air hujan dari atap dan air tanah ( jika digunakan) sebelum diolah dalam Instalasi Pengolahan Air (IPA) (IPA) atau Water Treatment Plant (WTP), dengan volume minimal sebesar 0.025 x luas lantai dasar. Tanki air daur ulang yang dipergunakan untuk menampung hasil olahan dari Waste Water Treatment Plant (WWTP), (WWTP), yang bersumber dari air kondensasi AC, dan air bekas non-kakus non-k akus (misalnya: air bekas wudhu, air bekas mandi, wastafel dsb.). dsb.). Tanki air kakus kotor, dan yangdapur. dipergunakan untuk menampung limbah cair dari
I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
7
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG BANDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANGUNAN KECIL (Luas < 5,000 m2) Bangunan dengan luasan kurang dari 5,000 m 2 tidak diwajibkan untuk mengunakan air bekas pakai ( recycle water ),), namun tetap memerlukan tanki daur ulang (grey water tank ) dan fasilitas Waste Water Treatment Plant (WWTP) (WWTP) atau Instalasi Pengolahan Air Bekas (IPAB).
P E R S Y A R A T A N P E R A T U R A N 2 Jenis Air dan Penggunaannya
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
BANGUNAN BESAR (Luas > 5,000 m2) Jenis air dalam bangunan gedung dan penggunaannya dibedakan atas: • Air primer (clean water ),), yang berasal dari PDAM, air hujan atap, dan air tanah jika diperlukan. Air hujan atap dan air tanah harus diolah dulu melalui filter atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) Water Treatment Plant (WTP) (WTP) sebelum digunakan sebagai air
•
•
8
•
bersih. Air sekunder (grey water ),), yang berasal dari air bekas pakai ( recycle water ) non-kakus, dan air kondesat kondesat AC. Air sekunder (grey water ) dapat digunakan untuk siram taman, mencuci dan siram kakus. Air kotor (black water ),), air kakus dan urinoir yang harus h arus diolah melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau Sewage Treatment Plant (STP) sebelum diresapkan atau dibuang ke saluran kota. Bangunan gedung diwajibkan untuk menggunakan fasilitas IP IPAL AL komunal, jika fasilitas tersebut tersedia di kawasan tersebut.
BANGUNAN KECIL (Luas < 5,000 m2) Bangunan dengan luasan kurang dari 5,000 m 2 tidak diwajibkan untuk mengunakan air bekas pakai (grey water system). Kompleks perumahan dalam satu kesatuan manajemen terpadu diwajibkan untuk menyediakan fasilitas IPAL komunal/terpusat. komunal/terpusat.
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
P E R S Y A R A T A N P E R A T U R A N 3 Perlengkapan dan Peralatan Efisiensi Air
BANGUNAN BESAR (Luas > 5,000 m2) Bangunan gedung wajib menggunakan kran/peralatan sanitair yang tidak boleh melebihi laju aliran (flow rates) dan kapasitas siram maksimum yang telah ditentukan.
BANGUNAN KECIL (Luas < 5,000 m2) Persyaratan peraturan di atas juga berlaku untuk bangunan dengan luasan kurang dari 5,000 m 2, kecuali rumah tinggal tapak yang hanya diwajibkan untuk menggunakan dual flush toilet (jika digunakan).
P E R S Y A R A T A N P E R A T U R A N
Sub-metering
42
BANGUNAN BESAR (Luas > 5,000 m ) Perencanaan harus mencakup perencanaan penempatan alat ukur untuk konsumsi air (sub-meter air) pada lokasi-lokasi berikut: • sistem konsumsi air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan / atau air tanah; • sistem daur ulang air; dan • sistem penyediaan air tambahan lainnya apabila pada dua sistem yang disebutkan di atas tidak mencukupi.
2
BANGUNAN KECIL (Luas < 5,000 m ) Bangunan dengan luasan kurang dari 5,000 m 2 tidak diwajibkan untuk mengunakan sistem sub-meter sub- meter air.
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
9
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
BANDUNG
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
P E R S Y A R A T A N P E R A T U R A N 5 Sumur dan kolam resapan
BANGUNAN BESAR (Luas > 5,000 m2) Bangunan gedung diwajbkan untuk menyediakan sumur resapan atau kolam resapan dengan volume minimal sebesar 0.025 x luas lantai dasar. dasar. Kolam dan sumur resapan tidak diwajibkan diwajibkan pada bangunan gedung yang terletak pada lokasi dengan kriteria di bawah ini: • kedalaman muka air tanah ≤ 1.5 m (satu koma lima meter) pada musim hujan; • tanah dengan daya serap air ≤ 2.0 cm/jam (dua koma nol senti meter per jam); dan/atau • kondisi lahan yang rentan terhadap pergerakan tanah.
BANGUNAN KECIL (Luas < 5,000 m2) R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
10
Bangunan dengan luasan kurang dari 5,000 m 2 tidak diwajibkan untuk mengunakan sistem sub-meter sub- meter air.
S T A N D A R D Y A N G B E R L A K U , P E R A T U R A N T E R K A I T L A I N N Y A 1. SNI 03-6481 tentang Sistem Pipa Saluran Air. 2. SNI 03-7065-2005 tentang Pedoman Desain Sistem Pipa Saluran Air 3. Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air 4. Peraturan Menteri PU No. 11/Prt/M/2014 tentang Pengelolaan Air Hujan Pada Bangunan Gedung Dan Persilnya 5. Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitras Air Minum 6. Peraturan Daerah Provinsi Provinsi Jawa Jawa Barat Barat No. No. 5 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Air Tanah 7. Peraturan Daerah Kota Bandung No. 08 Ta Tahun hun 2002 tentang Pengelolaan Air Bawah Tanah
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
0 2 Peenjelasan P Peeraturan P P E R S Y A R A TA N Sumber Air Alternatif dan Penampungannya
P E R AT U R A N
BANGUNAN BESAR (Luas > 5,000 m2) Untuk efisiensi penggunaan air dalam bangunan, sumber air yang berasal dari PDAM, air tanah (bila digunakan), air hujan atap (roof rain water harvesting), dan air daur ulang ditampung dalam tangki air terpisah, yang paling tidak terdiri dari: • Tanki air bersih (clean water tank ),), yang dipergunakan untuk menampung air hasil olahan air hujan dari atap, PDAM, serta air tanah jika digunakan. •
•
•
•
Tanki air baku (raw water tank ),), yang dipergunakan untuk menampung air hujan dari atap dan air tanah ( jika digunakan) sebelum diolah dalam Instalasi Pengolahan Air (IP (IPA) A) atau Water Treatment Plant (WTP), dengan volume minimal sebesar 0.025 x luas lantai dasar. Tanki air bersih, menyimpan hasil olahan WTP untuk digunakan dalam bangunan. Biasanya air dari tanki air bersih dipompa ke ke tanki atap (roof tank ) sebelum didistribusikan ke dalam bangunan melalui gravitasi. Tanki air daur ulang (grey water tank ) yang dipergunakan untuk menampung hasil olahan dari Waste Water Treatment Treatment Plant (WWTP), (WW TP), yang bersumber dari air kondensasi AC, dan air bekas non-kakus (misalnya: air bekas wudhu, air bekas mandi, wastafel dsb.). Tanki air kotor, yang dipergunakan untuk menampung limbah cair dari kakus dan dapur.
1
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
11
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
BANGUNAN BESAR (Luas > 5,000 m2) Bangunan dengan luasan kurang dari 5,000 m 2 tidak diwajibkan untuk mengunakan air bekas pakai (grey water ),), namun tetap memerlukan tanki daur ulang (grey water tank ) dan fasilitas Waste Water Treatment Plant (WW (WW TP) atau Instalasi Pengolahan Air Bekas (IPAB). Diagram skematik dari yang menggambarkan sumber air, sistem pengolahan dan penampungan yang secara umum dibedakan atas IPAL IP AL (STP), IPA (WTP), dan IPAB (WWTP) (WW TP) dapat dilihat dalam Gambar 5 di bawah ini. Dibandingkan dengan praktek perencanaan selama ini, persyaratan bangunan gedung hijau utuk semua bangunan hanyalah menambah pipa tegak untuk menampung air hujan dari atap. Sedang untuk bangunan dengan dengan luasan lebih dari 5,000 m2, juga diwajibkan di wajibkan untuk menerapk m enerapkan an sistem sis tem air bekas pakai (grey water system). G A M B A R
0 5
R I A
Sistem pengolahan dan
I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
penampungan air yang mencakup air bersih (clean water ),), air bekas (grey water ) dan air kotor ( black water ). ).
Persyaratan Luas Bangunan 5000 m2
Air kakus, urinoir (black Air hujan water ) atap
Air bekas pakai (grey water )
Konsumsi air sekunder
Overflow
sumur/ kolam serapan
Saluran Kota
1
2
filter
12
3
4
filter Air tanah (sumur)
STP/IPAL 1. 2.
Tanki air kotor Tanki Tan ki air baku > 0,025 x luas lantai
3. 4.
Tanki air bersih Tanki Tanki air daur ulang (grey water tank )
WTP/IPA
4 filter
PAM PA M
Air kondesat AC
WWTP/IPAB
Instalasi pengolahan air bersih (IP (IPA/WTP) A/WTP) dan Instalasi Ins talasi pengolahan air limbah (IPAL/STP) merupakan persyaratan standar yang telah banyak dipasang di bangunan bangunan gedung. Oleh karena itu, persyaratan peraturan untuk semua bangunan yang mewajibkan untuk menampung air hujan sebagai sumber alternatif air bersih tidak akan menambah biaya secara signifikan. Tam Tambahan bahan biaya yang diperlukan hanyalah menambah talang pada atap atau dinding dan mengalirkannya melalui pipa tegak ke tanki air baku (raw water tank). Disisi lain, pemanfaatan air hujan atap (roof (roof rain water harvesting) sebagai sumber alternatif air bersih akan secara signifikan mengurangi kebutuhan air bersih yang berasal dari PAM maupun air tanah (sumur dangkal/sumur dalam), terutama pada saat musim hujan.
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
Pada bangunan tinggi, volume air hujan yang jatuh di atap bangunan akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan air hujan h ujan yang jatuh ke dinding vertikal bangunan. Akibat pengaruh angin, air hujan akan jatuh secara s ecara diagonal d iagonal dan lebih le bih banyak bany ak mengenai menge nai dinding di nding bangunan dari pada atap. Oleh karena itu, hal ini merupakan tantangan bagi arsitek dan perencana untuk mengalirkan air hujan yang jatuh ke dinding ini ke tanki air baku (raw water tank). Sistem penampungan air hujan dari dinding bangunan dapat diintegrasikan dengan kanopi atau desain façade bangunan tersebut.
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
13
G A M B A R
0 6
Contoh kanopi sebagai penampungan air hujan dari façade bangunan (kiri)11 , dan desain façade yang terintegrasi dengan talang datar dari sistem penampungan air hujan (kanan)12 .
11 12
Gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta. Jatmika Adi Suryabrata MPP Office Towe Tower, r, Jakarta. PDW Architects
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG BANDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
P E R S Y A R A T A N P E R A T U R A N 2 Jenis Air dan Penggunaannya
BANGUNAN BESAR (Luas > 5,000 m2) Jenis air dalam bangunan gedung dan penggunaannya dibedakan atas: • Air primer (clean water ),), yang berasal dari PDAM, air hujan atap, dan air tanah jika diperlukan. Air hujan atap dan air tanah harus diolah dulu melalui filter atau Instalasi In stalasi Pengolahan Air (IPA) (IPA) - Water Treatment Plant (WTP) (WTP) sebelum digunakan sebagai air bersih.
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
•
Air sekunder (grey water ),), yang berasal dari air bekas pakai ( recycle water ) non-kakus, dan air kondesat AC. Air sekunder (grey water ) dapat digunakan untuk siram taman, mencuci dan siram kakus.
•
Air kotor (black water ),), air kakus dan urinoir yang harus diolah melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) atau Sewage Treatment Plant (STP) sebelum diresapkan atau dibuang ke saluran kota.
•
Bangunan gedung diwajibkan untuk menggunakan fasilitas IP IPAL AL komunal, jika fasilitas tersebut tersedia dikawasan tersebut.
14
BANGUNAN KECIL (Luas < 5,000 m2) Bangunan dengan luasan kurang dari 5,000 m2 tidak diwajibkan untuk mengunakan air bekas pakai (grey water system). Kompleks perumahan dalam satu kesatuan majajemen terpadu diwajibkan untuk menyediakan fasilitas IPAL komunal/terpusat. Tujuan dari persyaratan peraturan ini adalah untuk mengurangi penggunaan air yang bersumber dari PAM dan air tanah ( jika digunakan), dengan menggunakan sumber air alternatif dari air hujan atap sebagai sumber air bersih untuk konsumsi air primer, dan mendaur ulang air yang telah digunakan dalam bangunan sebagai sumber air sekunder. Diagram skematik yang yang menunjukkan sumber air, pengolahan dan distribusi penggunaannya dapat dilihat pada Gambar 7 di samping.
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
G A M B A R
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
0 7
Diagram skematik dari sistem air bersih dan air daur ulang
pengumpulan air hujan atap
air kondensasi pengurasan lantai, bak air kondensasi
WC, urinoir
pengurasan lantai, bak
WC, urinoir
air kondensasi pengurasan lantai, bak
WC, urinoir
konsumsi air bersih primer
pengumpulan air hujan pada site
konsumsi air bersih sekunder
padatan (dikelola oleh IPLT)
drainase perkotaan
sumur/kolam resapan
penampungan
STP
(jika kapasitas melebihi)
penampungan air baku
penampungan air daur ulang
WTP
penampungan air bersih
WTP
air sumur dalam
PDAM
(jika memanfaatkan memanfaatkan))
R I A
Perlu diingat bahwa bangunan dengan luasan kotor kurang dari 5,000 m2 tidak diwajibkan untuk mendaur ulang air untuk keperluan air sekunder, namun hanya diwajibkan untuk memanfaatkan air hujan atap sebagai sumber alternatif air bersih (lihat (lihat gambar 5). Contoh pemisahan sistem pemipaan untuk pernggunaan air bersih (primer) dan air daur ulang (sekunder) dapat dilihat pada diagram skematik di bawah ini. G A M B A R
I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
15
0 8
Diagram skematik dari penggunaan air daur ulang toilet irigasi permukaan
penampungan air bersih
tempat cuci tangan
pencuci pakaian
penyimpanan air yang diolah
c u a t i a c r n i r b g u e g m k a a a h s
water treatment
penampungan (jika kapasitas berlebih)
drainase kota
keperluan mandi
sumur/kolam resapan
STP
padatan (dikelola oleh IPLT)
a i r p b a e k k a a i s a n c u c i
menara pendingin
(jika digunakan)
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
P E R S Y A R A T A N P E R A T U R A N 3 Perlengkapan dan Peralatan Efisiensi Air
BANGUNAN BESAR (Luas > 5,000 m2) Bangunan Gedung wajib menggunakan Kran/peralatan K ran/peralatan sanitair low rates) dan kapasitas siram yang tidak boleh melebihi laju aliran (f low maksimum yang telah ditentukan.
BANGUNAN KECIL (Luas < 5,000 m2) Persyaratan peraturan di atas juga berlaku untuk bangunan dengan luasan kurang dari 5,000 m 2, kecuali rumah tinggal tapak yang hanya diwajibkan untuk menggunakan dual flush toilet (jika (jika digunakan). Penggunaan peralatan saniter seperti kran, urinal, shower dan dan kakus duduk diwajibkan untuk memenuhi persyaratan laju aliran air atau kapasitas siram maksimum yang tertera dalam Tabel Tabel 1 di bawah ini. R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
16
PRODUK/ PERLENGKAPAN
Persyaratan Laju Air Maksimum/ Persyaratan Kapasitas Siram
Kran Mandi & Mixers
9 liter/menit
Kran tempat cuci piring & mixers
6 liter/menit
Kran Wastafel/Bip Wastafel/Bip & mixers
8 liter/menit
Shower
9 liter/menit
Tangki penyiraman (Per Penyiraman)
Penyiraman ganda 3 & 5 liter (penyiraman penuh) Penyiraman Penyiraman Penyira man tunggal 4.5 liter
Katup Siram Urinal (Per Penyiraman) Penyiraman)
1.5 liter
T A B E L
0 1
Persyaratan Persyara tan laju aliran perlengkapan air/kapasitas siram.
Penggunaan kran dan peralatan saniter hemat air dapat mengurangi konsumsi air sekitar 6 %. Potensi penghematan ini berbeda untuk tipe bangunan yang berbeda. Dengan semakin meluasnya krisis air bersih diperkotaan dan semakin tingginya pajak air, penggunaan kran dan peralatan saniter hemat air tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga dapat menghemat operasional bangunan. Alternatif penggunaan peralatan saniter lainnya, dengan ulasan karateristik, kelebihan dan kekurangannya, dapat dilihat pada lampiran.
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
P E R S Y A R A T A N P E R A T U R A N 4 Sub-metering
BANGUNAN BESAR (Luas > 5,000 m2) Perencanaan harus mencakup penempatan alat ukur untuk konsumsi air air) pada berikut: • (sub-meter sistem konsumsi air lokasi-lokasi dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan / atau air tanah; • sistem daur ulang air; dan • sistem penyediaan air tambahan lainnya apabila pada dua sistem yang disebutkan di atas tidak mencukupi. . BANGUNAN KECIL (Luas < 5,000 m2) Bangunan dengan luasan kurang dari 5,000 m 2, selain fungsi hunian rumah tinggal diwajibkan untuk mengunakan sistem sub-meter air. Untuk memenuhi persyaratan peraturan pada bangunan dengan luas lantai lebih atau sama dengan 5,000 m 2, minimal 4 sub meter harus dipasang untuk mengukur volume konsumsi air dari masing-masing sumber,, yaitu: air dari PDAM, air dari sumur dalam (bila digunakan), sumber air daur ulang (grey water system). Untuk bangunan dengan luas kurang dari 5,000 m 2, sub-meter untuk mengukur konsumsi air daur ulang (grey water system) tidak ada, karena sistem air daur ulang ( grey water system) tidak dipersyaratkan. Untuk mengukur volume air hujan atap, sub-meter diletakkan diantara tanki air baku dan tanki air bersih. Selisih antara sub-meter tersebut dengan sub-meter dari air tanah, adalah volume air hujan atap yang dapat ditampung dan dimanfaatkan sebagai sumber air bersih bangunan. Skematik diagram diagram perletakan sub meter dapat dapat dilihat pada gambar di bawah.
G A M B A R
0 9
Diagram skematik sistem sub-metering PDAM
M
air sumur dalam
M
penyimpanan air bersih
konsumsi air primer
WTP penampungan air baku
air hujan atap
Persyaratan untuk luas bangunan < 5000m2
M
grey water
penampungan
WTP
air kondensasi
Persyaratan untuk luas bangunan > 5000m2
penampungan air daur ulang
M
konsumsi air sekunder
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
17
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
Contoh sistem sub-metering air yang lebih rinci untuk pengelolaan dan efisiensi air yang lebih baik dibahas pada bagian Prinsip Desain dari pedoman pengguna ini.
P E R S Y A R A T A N Sumur dan kolam resapan
P E R A T U R A N
5
BANGUNAN BESAR (Luas > 5,000 m2) Bangunan gedung diwajbkan untuk menyediakan sumur resapan atau kolam resapan dengan volume minimal sebesar 0.025 x luas lantai dasar. Kolam dan sumur resapan tidak diwajibkan diwajibkan pada bangunan gedung yang terletak pada lokasi dengan kriteria di bawah ini: •
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
18
•
kedalaman muka air tanah ≤ 1.5 m (satu koma lima meter) pada musim hujan; tanah dengan daya serap air ≤ 2.0 cm/jam (dua koma nol senti
•
meter jam); dan/atau kondisiper lahan yang rentan terhadap pergerakan tanah.
BANGUNAN KECIL (Luas < 5,000 m2) Bangunan dengan luasan kurang dari 5,000 m 2 tetap diwajibkan untuk menyediakan sumur dan/atau kolam resapan. Volume sumur resapan merupakan volume bersih (ruang kosong) di dalam sumur resapan resapan tersebut. Ketebalan dinding dan material material filter (misalnya: ijuk dan batu pecah) yang biasanya dimasukkan dalam sumur resapan tidak diperhitungakan dalam volume sumur resapan yang disyaratkan. disyaratkan.
G A M B A R
1 0
Potongan Potonga n sumur resapan (kiri)tanpa dan contoh buis beton (tengah) dan bata plesterkonstruksi ( kanan) 13 menggunakan (kanan)
13
http://iuwash.or.id=wp-content=uploads=2015=04=edit-sumur-resapan21
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG BANDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
Volume kolam resapan yang berupa cekungan dihitung dari perkiraan muka air saat kolam penuh sampai dengan permukaan tanah. Variasi desain kolam resapan dapat dilihat pada bagian “Prinsip-Prinsip Desain” dari buku panduan ini.
G A M B A R
1 1
Potongan tipikal kolam resapan terbuka (kiri) dan tertutup (kanan).
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
19
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
0 3 Prrinsip-Prinsip P Deesain D
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
Memahami pola pemanfaatan air dalam gedung penting untuk mengembangkan sistem yang efisien dan strategi pengelolaan air yang efektif. Grafik di bawah ini menunjukkan menunjukk an penggunaan air pada umumnya yang terbagi dalam fasilitas komersial dan instutitional inst utitional pada umumnya di Singapura. Pola penggunaan air di Bandung diperkirakan akan cukup mirip dengan pola ini.
20
G A M B A R
1 2
Pemisahan penggunaan air pada umumnya di Singapura14
Sekolah
Toilet
Gedung Kantor Pemerintahan
53,1%
31,0%
0,3%
28,0%
46,6%
4,0% 37,0%
Toilet & dapur Cuci umum & fasilitas lain Irigasi Cuci umum & irigasi Pekerja
Gedung Kantor Komersial
Hotel
Restoran Sistem pendingin
51,0%
39,0% 12,0%
8,0%
5,0% 2,0%
Kolam renang Binatu Kamar tamu
4,0% 41,0%
14
1,0% 3,0%
34,0%
Singapore PUB (Public Utilities Board). The National Water Agency of Singapore. 2011. Water Efficient Building Design Guide Book . Singapore: Stallion Press
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 12, sebagian besar air digunakan bukan untuk keperluan air bersih (non-potable), terlepas dari tipe gedung. Hal ini menunjukkan peluang penghematan air yang besar melalui sistem air daur ulang, pemanfaatan air hujan dan air kondensat AC, yang sesuai untuk irigasi, cuci umum, pembilas toilet, sistem pendingin atau konsumsi konsumsi air lainnya yang tidak memerlukan air bersih (potable) Menggunakan air hujan dan kondensat AC sebagai sumber air alternatif sangat menjajikan karena Bandung memiliki karakter iklim tropis dengan curah hujan dan kelembaban yang relatif tinggi. Penghematan air yang signifikan juga dapat diperoleh melalui pemanfaatan perlengkapan sanitair dan keran air yang efisien. Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel Tabel 2 di bawah ini, dengan memasang perlengkapan sanitair dan keran yang efisien pada area ini dapat menghasilkan penghematan air yang cukup besar. Area dengan Potensi Perbaikan Utama Pemanas/ Binatu Dapur Pendingin
JE NI S BANGUNAN
Toilet
Pancuran
Wastafel
Area Perumahan
•
•
•
Hotel
•
•
•
•
Rumah Sakit
•
•
•
•
Sekolah
•
•
Perkantoran
•
•
Pusat Perbelanjaan
•
•
T A B E L
0 2
•
Petamanan
Kolam
•
•
•
•
•
• •
Sterilisasi
•
• •
•
•
•
•
Area dengan potensi perbaikan utama 15 Mengurangi konsumsi air dari sumber primer (seperti PDAM dan sumur) memiliki beberapa keuntungan. Biaya penyediaan air meningkat tajam sejalan dengan peningkatan permintaan dan berkurangnya pasokan. Dengan demikian, setiap penurunan konsumsi air secara langsung mengurangi biaya penyediaan air dan biaya pembuangan air limbah pada bangunan. Hal ini juga dapat mengurangi biaya yang terkait dengan energi, seperti pengolahan, operasional pompa dan pemanasan air. Ukuran dan kapasitas sistem penyediaan, penyimpanan dan pembersihan air dalam bangunan gedung juga dapat dikurangi untuk menghemat biaya modal. Beberapa cara yang paling efektif untuk mengurangi konsumsi air bersih dalam gedung adalah: 1. Peralatan yang Efisien 2. Sub-metering dari semua sistem konsumsi air utama 3. Daur ulang air bekas 4. Efisiensi air menara pendingin (cooling tower ) 5. Pemanfaatan air kondensat AC 6. Pemanfaatan air hujan 15
Arab Forum for Environment and Development( AFED). 2011. Water Efficiency Handbook, Second Edition
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
21
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
P E R L E N G K A P A N Y A N G E F I S I E N
S A N I T A I R
Perlengkapan sanitair yang efisien saat ini sudah banyak tersedia. Pengurangan konsumsi air secara langsung, dengan menggunakan peralatan sanitair dan keran yang efisien, mengurangi biaya pasokan air gedung dan biaya pembuangan air limbah. Sebagai contoh, pengurangan 62% dalam penggunaan air dicapai pada sebuah tempat perhentian yang dilengkapi dengan toilet ultra-low-flow dan dan tempat urinal tanpa air (water less)16. Tab Tabel el 3 di bawah bawah menguraikan menguraikan laju alir maksimal yang direkomendasikan atau kapasitas bilas (flush capacity ) untuk mengurangi konsumsi air. Laju Alir Maksimal/Kapasitas Menyiram
PRODUK/PERLENGKAPAN
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
Persyaratan
Rekomendasi
Keran shower & Mixers
9 liter/menit
7 liter/menit
Keran tempat cuci & Mixers
6 liter/menit
4 liter/menit
Pancuran (shower head)
9 liter/menit
7 liter/menit
Keran wastafel/bip & Mixers
8 liter/menit
6 liter/menit
Tangki penyiraman
4.5 liter (penyiraman penuh)
4 liter (penyiraman penuh)
Tempat urinal & katup siram urinal
1,5 liter
1 liter
T A B E L
0 3
Peralatan efisien pada umumnya
Analisis untuk berbagai jenis gedung di Bandung telah menunjukkan penghematan konsumsi air antara 8% dan 39% melalui penggunaan perlengkapan sanitair dan keran yang efisien.
22
G A M B A R
1 3
Potensi penghematan dengan menggunakan perlengkapan sanitair dan keran yang efisien17
Perkantoran
6.90%
14.40%
Perbelanjaan
Hotel
2.60%
3.10%
Rumah Sakit
4.30%
Apartemen
Sekolah
8.50% 0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
Pengurangan Pengura ngan pada konsumsi air bersih (%)
American Society of Heating, Refrigerating and Air Conditioning Engineers (ASHRAE). 2006. ASHRAE green guide : The Desig Design, n, Co nstru nstruction ction , and Operat ion o f Sustain Su stain able Build ings. USA. 17 International Finance Corporation (IFC). 2015. Bandung Building Energy Efficiency Baseline and 16
Saving Potential: Sensitivity Analysis
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
SISTEM BILAS YANG EFISIEN
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
Dari semua perlengkapan sanitair pada bangunan komersial dan perumahan, pembilasan toilet pada umumnya mengkonsumsi paling banyak air bersih. Dalam beberapa kasus, pembilasan toilet dapat menambah hingga 75% dari total penggunaan air dalam gedung. Sistem bilas ganda yang efisien hanya menggunakan sekitar 4.5 liter untuk penyiraman penuh dan 3 liter untuk setengah penyiraman, dapat mengurangi konsumsi air secara signifikan
G A M B A R
1 4
Efisiensi penggunakan sistem pembilas ganda 18
Tipikal Konsumsi Air Si stem Pembilasan Toilet (m3/tahun) 160 140
Pembilas Tunggal
120
Pembilas Ganda
100 80 60 40 R I A
20 0
18,9 liter/bilas
11,4 liter/bilas
7,6 liter/bilas
3,8 liter/bilas
3,8 liter/bilas
Pembilasan urinal juga dapat mengkonsumsi banyak air,
yang menurut perkiraan dapat mencapai hingga 20% dari total penggunaan air pada sebuah tipikal bangunan komersial. Urinal tanpa air benar-benar menghilangkan penggunaan air di urinal dengan menggunakan salah satu katup dan cartridge yang mencegah aliran balik dan bau. Untuk urinal yang menggunakan air, dianjurkan untuk menggunakan volume bilas sebesar 1 Liter/bilas atau kurang. KERAN EFISIENSI AIR
Mencuci tangan dan wudhu dapat menghabiskan banyak air pada
tipikal gedung-gedung di Bandung. Keran yang menggunakan menggunakan sampai 23 liter/menit masih digunakan di beberapa gedung, meskipun keran efisien yang menggunakan air 7 liter/menit juga tersedia. Laju aliran (f low low rates) yang lebih rendah dapat dicapai jika keran dilengkapi dengan keran aerator. Sebuah studi yang dilakukan oleh Public Utilities Board (PUB) (PUB) Singapura menunjukkan bahwa tingkat aliran sampai dengan 2 liter/menit mungkin sudah memadai untuk keperluan normal di toilet. Shower head yang yang Efisien. Shower biasanya biasanya memiliki laju aliran
hingga sekitar 12 liter/ menit. Perlengkapan shower yang efisien membantu mengurangi penggunaan air tanpa mempengaruhi tingkat kenyamanan tekanan air bagi pengguna. 18
The Renovator’s Renovator’s Supply, Inc. How a Dual Flush Toilet is Better than Standard Toilet (http://www. (http://www. rensup.com/blog/post/dual-flush-toilets)
I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
23
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
S U B M E T E R I N G S E M U A S I S T E M A I R U T A M A
P A D A K O N S U M S I
Sebuah strategi yang sangat penting dalam pengelolaan air adalah pemantauan konsumsi air dengan menggunakan sub-meter. Meskipun penggunaan meteran air tidak dapat menghemat air secara langsung, penggunaannya memiliki dampak tidak langsung dengan meningkatkan kesadaran pengguna terhadap konsumsi air. Pengukuran penggunaan air secara akurat dapat membantu manajer gedung mengidentifikasi area yang harus lebih diefisienkan dan untuk melacak kemajuan dari program efisiensi air yang diterapkan. Sub-meter juga dapat membantu mengidentifikasi adanya kebocoran dan kerusakan keran dan peratalan sanitair lainnya. G A M B A R
1 5
Contoh grafik konsumsi air19 R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
Peningkatan yang mendadak dapat mengindikasikan adanya kebocoran pada sistem pipa 1200 1100
) m ( i s m u s n o K 3
1000 900 800 700 600
24
500 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Oktober (2008)
Meskipun peraturan yang ada mengatur pemasangan sub-meter sub- meter hanya pada pasokan sumber air utama dan sumber air alternatif, penggunaan sub-meter untuk sistem konsumsi air sangat dianjurkan. Sistem sub-metering dan pencatatan konsumsi air membantu manajer gedung membatasi konsumsi air yang berlebihan dan menangani masalah kebocoran dalam setiap sistem penggunaan air. Sebagai contoh, instalasi sistem sub-metering di University of California, gedung-gedung di kampus Berkeley di Amerika Serikat Serik at mengungkapkan bahwa 71% dari perlengkapan sanitair yang digunakan mengkonsumsi 7.6 - 15 liter/bilas, yang lebih tinggi dari spesifikasi seharusnya sebesar 6 liter/bilas. Hal ini menunjukkan adanya kebocoran dalam sistem, dan dengan memperbaiki masalah tersebut dapat membantu penghematan air yang signifikan. 20 Singapore PUB (Public Utilities Board). The National Water Agency of Singapore. 2011. Water Efficient Building Design Guide Book . Singapore: Stallion Press 20 The Green Initiative Fund. University of California, Berkeley. Water Metering and SubMetering of UC Campus Buildings (http://tgif.berkeley.edu/index.php/funded-projects/ projectstatuses/61-watermetering) 19
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
G A M B A R
1 6
Diagram skematik lokasi Meteran air yang dipasang di Singapura 19
M
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
Sistem Pemadam Kebakaran
Dapat Diminum
M
Sistem Hosereel
M
Cafe/Tempat Perawatan Anak
meter air
Air yang Dapat Diminum
M
NEWater
Kabel Timur Menara Pendingin
M
Sistem Katup Siram
M
Air yang Dapat Diminum
M
Lansekap
M
Menara Pendingin
M
P E N G G U N A A N A I R
M
D A U R
K E M B A L I
U L A N G
Dalam bangunan komersial yang memerlukan air mandi, air cuci piring, dan air binatu, pemanfaatan air daur ulang yang diolah kembali dapat memberikan pengembalian investasi yang layak. Pemanfaatan kembali air daur ulang dapat digunakan untuk beberapa penerapan seperti bilas toilet, penambahan air (make-up water) menara pendingin, dan irigasi.
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
25
G A M B A R
1 7
Proses pengolahan air bekas pakai yang sederhana irigasi
tempat cuci
pencuci
keperluan
permukaan
tangan
baju
mandi
toilet
menara pendingin
penyimpanan air yang telah diolah c u a t i a c r n i r b g u e g m k a a a h s
AQUACELL UNIT P r R C o e h t l e s i o c d r t i i u o a n n l e
D U i l s i t n r f a v e i c o t l a e n t t
U l t r a s t r a t i o n
T B r i e o a o l t m g i e c n a t l
S c A r e e r e o n b i n i g c
titik pengumpulan
(limpahan)
(apabila digunakan) a i r b e k a s c u c i p a k a i a n
selokan air kotor
Air daur ulang biasanya tidak cocok untuk digunakan sebagai air minum. Penggunaan air daur ulang harus dievaluasi secara cermat karena bahan kimia berbahaya dapat digunakan untuk mengolah air daur ulang tersebut. 19
Singapore PUB (Public Utilities Board). The National Water Agency of Singapore. 2011. Water Efficient Building Design Guide Book . Singapore: Stallion Press
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG BANDUNG
G A M B A R
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
1 8
Sistem daur ulang air yang siterapkan di Plaza Indonesia 21
Penerapan sistem daur ulang air memerlukan perencanaan dan perancangan yang jauh lebih rumit dan biaya konsturksi yang lebih mahal, serta adanya risiko kontaminasi dan polusi jika salah kelola. Biaya operasional untuk sistem yang lebih kompleks juga bisa lebih tinggi, dengan pengembalian investasi yang berpotensi mundur. Sistem pemeliharaan dan perawatan juga memainkan faktor penting dalam memilih metode konservasi air ini. Filter, pompa, dan tempat pengolahan semuanya membutuhkan perhatian. Sistem daur
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
ulang air pakai biasanya hemat biaya pada perhotelan dan gedung dengan fungsi serupa, yang memerlukan air dengan volume tinggi, penggunaan air kontaminasi non-biologis yang teratur, seperti untuk kepentingan binatu ditambah dengan beban penggunaan air sekunder (non-potable) juga besar seperti bilas toilet dan irigasi ir igasi lansekap. Sistem pipa untuk air daur ulang harus dipisahkan secara jelas dari sistem air kotor untuk mencegah kontaminasi.
26
Sistem air daur ulang pada perumahan di daerah perkotaan biasanya terbatas pada air dari kamar mandi. Sebuah solusi inovatif dari Jepang (gambar 19), menggabungkan wastafel dengan tangki air toilet. Air yang digunakan dari wastafel dikumpulkan dalam tangki dan digunakan untuk penyiraman toilet. G A M B A R
Universitas Texas Texas di Austin telah fokus pada pemulihan dan menggunakan kembali air dari sumber-sumber alternatif pada tapak untuk membantu kebutuhan air sekunder (nonpotable). Retrofits termasuk penggunaan air kondensat AC, air pendingin aliran tunggal, t unggal, air hujan, dan pondasi air tanah untuk makeup cooling tower dan irigasi rumput, telah mengurangi penggunaan air bersih lebih
1 9
Toilet dengan Sistem Air Bekas
dari 33% dan menghemat lebih dari 6 juta m³ air secara total sejak program ini dimulai pada tahun 1980-an. 22 21 22
Firdaus and Indonesian Water Insittute. 2012 Water Sense, a US Environmental Protection Protection Agency (EPA) program. 2012. Watersense at Work :
Best Management Practice for Commercial and Institutional Facilities Guidebook
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
E F I S I E N S I A I R M E N A R A P E N D I N G I N Penggunaan air untuk menara pendingin ( cooling tower ) pada gedung komersial yang terletak di iklim yang panas dan lembab dapat mencapai sepertiga sampai setengah dari total penggunaan air gedung. Beberapa menara pendingin dapat menggunakan air bekas (dan jenis lain dari air daur ulang) jika kriteria kualitas air tertentu dapat terpenuhi.
G A M B A R
2 0
Dua Jenis aliran udara pada Menara Pendingin; Menara Pendingin Counterflow (Kiri) (Kiri) dan Menara Pendingin Crossflow (Kanan)23
Menara Pendingin Counterflow
Menara Pendingin Crossflow
udara lembab hangat keluar
udara lembab hangat keluar
udara kering masuk
Bak Air Dingin Media Pengisi
udara kering masuk
Distribusi Air Panas Louvre untuk Udara Masuk
G A M B A R
air dingin keluar
air dingin keluar
2 1 Menara Pendingin Tidak Langsung
Dua Jenis sirkuit refrigerant pada Menara Pendingin; Closed atau menara Pendingin tidak langsung (kiri) dan Open atau Menara Pendingin langsung (kanan)24
Menara Pendingin Langsung
udara lembab hangat keluar
udara lembab hangat keluar
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
27
kipas sentrifugal
kipas sentrifugal
Bak Air Dingin Media Pengisi pompa
Distribusi Air Panas
air dingin keluar
air dingin keluar
Untuk mengurangi penggunaan air pada menara pendingin, desainer harus fokus pada dua faktor yang dapat dikendalikan: drift (tetesan air yang dibawa keluar dari menara pendingin dengan pembuangan udara) dan blowdown (pembuangan air sirkulasi untuk mempertahankan jumlah padatan terlarut dan kotoran lainnya dan pada tingkat yang dapat diterima, yang ditandai oleh konduktivitas listrik air). Penguapan merupakan bagian integral dari kinerja menara pendingin dan tidak dapat dikurangi tanpa pengurangan kinerja yang dapat ditoleransi.
23 24
Waterhouse Engineered Water. Tower Design (http://engineeredwater.us/tower_design) Betterbricks Powerful Energy Ideas, Delivered by NEEA. Cooling Tower Tower (http://www.
betterbricks.com/building-operations/cooling-towers#TypesOfCoolingTowers)
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
G A M B A R
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
2 2
Empat cara air meninggalkan sistem menara pendingin
3
Air yang Diuapkan
Hanyut
air pendingin yang disirkulasikan
1 Bak Air Dingin Media Pengisi
r e l l i h c
Distribusi Air Panas Louvre untuk Udara Masuk penyedia air make up
Kebocoran & Limpahan
4
2
Tertiup
Drift dapat dikurangi dengan nampan rata atau eliminator drift . Mengurangi blowdown ke tingkat minimum yang konsisten dengan praktek pengoperasian yang baik dapat menghemat volume air secara signifikan. Mengurangi blowdown adalah sama dengan meningkatkan siklus air kondenser konsentrasi, yang dapat dilakukan dengan banyak cara. Salah satu cara meningkatkan siklus konsentrasi, dengan tetap menjaga menara pendingin dan kinerja chiller adalah
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
melalui penggabungan program pengolahan air yang baik secara kimiawi dan pengamatan parameter air secara cermat. Efisiensi air relatif dari menara pendingin biasanya diukur dengan menghitung siklus konsentrasi. Siklus konsentrasi dapat diukur dengan membagi konduktivitas air dalam menara air dengan konduktivitas air tambahan baru yang masuk. Banyak sistem beroperasi pada dua sampai empat siklus konsentrasi, sementara enam siklus atau lebih juga memungkinkan. Meningkatkan siklus dari tiga sampai enam mengurangi volume air untuk make-up menara pendingin sebesar 20% dan menara pendingin blowdown sebesar 50% .
28
G A M B A R
2 3
Penggunaan air menara pendingin pada berbagai siklus konsentrasi untuk kapasitas 100-ton25
Penggunaan Air Menara Pendingin pada Perputaran yang Bervariasi untuk Menara 100 Ton 7.500 7.000 6.500
i r a H r e p n o l a G
6.000 5.500 5.000 4.500 4.000 3.500 3.000 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Siklus Konsetrasi
25
EPA Water Sense. 2012. Best Management Practice for Commercial and Institutional Facilities
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
R A S I O K O N S E N T R A S I B A R U (C ( CR f )
I S A ) n R ( O C T I S N L A E A R S W N A O K
T A B E L
2,0
2,5
3,0
3,5
4,0
5,0
6,0
7,0
8,0
9,0
10,0
1,5
33%
44%
50%
53%
56%
58%
60%
61%
62%
63%
64%
2,0
-
17%
25%
30%
33%
38%
40%
42%
43%
44%
45%
2,5
-
-
10%
16%
20%
25%
28%
30%
31%
33%
34%
3,0
-
-
-
7%
11%
17%
20%
22%
24%
25%
26%
3,5
-
-
-
-
5%
11%
14%
17%
18%
20%
21%
4,0
-
-
-
-
-
6%
10%
13%
14%
16%
17%
5,0
-
-
-
-
-
-
4%
7%
9%
10%
11%
6,0
-
-
-
-
-
-
-
3%
5%
6%
7%
0 4
Prosentase Air Make-up yang dihemat dengan memaksimalkan siklus konsentrasi 26 Perbaikan halus dan modifikasi ke dalam sistem air kondenser ini harus disertakan dalam instalasi pada tahap perencanaan dan perancangan untuk mendapatkan penghematan air yang signifikan dari awal dan menghasilkan sistem yang efisien. Meminimalkan kehilangan air kondensor, memastikan pengolahan air yang tepat, dan sistem pemeliharaan yang menerus akan menghemat jumlah penggunaan air secara signifikan. Pada tahun 2003, Pusat Sains Lingkungan – The Environment Science Centre (dengan total luas 15,124.52 m²) di Fort Meade, Maryland, menghemat 2,006 m³ air dan sekitar $1,800 dengan mengurangi blowdown menara pendingin 27. Di Australia, efisiensi air menara pendingin dilakukan dengan: • Perakitan katup apung secara benar. • Memasang meter daya konduksi dan sistem otomatisasi blowdown pada tingkat daya konduksi yang telah ditentukan di dalam air yang disirkulasikan kembali. • Melaksanakan pemeliharaan “berbasis-kinerja” “berbasis-kinerja”.. • Mengurangi beban panas dengan meningkatkan efisiensi energi
•
gedung dan aktivitas yang menggunakan energi yang akan mengurangi beban panas pada menara pendingin dan AC. Meningkatkan efisiensi seluruh AC dengan meningkatkan sistem atau pengolahan limbah.
Referensi tambahan: The Australian Institute of Refrigeration, Air Conditioning and Heating, Best Practise Guidelines. Water Conservation in Cooling Towers Towers
(http://www.airah.org.au/imis15_prod/content_files/ bestpracticeguides/bpg_cooling_towers.pdf)
Water Sense, a US Environmental Protection Agency (EPA) program. 2012. Watersense at Work: Work: Best Management Practice for Commercial and Institutional Facilities Guidebook. 27 US Environmental Protection Agency. Top 10 Water Management Techniques Techniques (http://www. epa.gov/oaintrnt/water/techniques.htm) 26
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
29
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
P E M A N F A A T A N A I R K O N D E N S A T
A C
Dalam beberapa sistem AC, pemanfaatan air kondensat untuk keperluan seperti irigasi, makeup menara pendingin, dan penyiraman toilet, sangat mungkin untuk dilakukan. Dalam iklim panas-lembab, kondensat dari AC bisa menjadi sumber yang baik untuk air yang bersih dan dingin yang sangat cocok untuk digunakan kembali. Volume kondensat yang dihasilkan tergantung pada beban pendinginan, suhu dan kelembaban setempat, volume udara segar, dan target suhu dan kelembaban ruangan. Sebagai aturan praktis 0.1 sampai 0.3 galon/jam air kondensat dapat dihasilkan per ton pendinginan28 . Dalam iklim ik lim panas-lembab, produksi kondensat puncak selama musim panas dapat diasumsikan menjadi sekitar 0.5 0.6 gph/1000 ft² atau 1.9 - 2.27 l/h/93m² area yang didinginkan.
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
30
Universitas Rice di Amerika Serikat mengumpulkan air kondensat dari beberapa gedung untuk digunakan dalam menara pendingin terpusat sebagai tambahan air ( make-up water ).). Sistem ini diperkirakan menghemat setidaknya 45.4 juta liter air per tahun, yang setara dengan sekitar 5 sampai 6% dari konsumsi air tahunan t ahunan di Universitas Rice. G A M B A R
2 4
Diagram skematik air kondensat untuk water make-up menara pendingin 29
Bak Air Dingin Media Pengisi
penguapan CAP AHU n i a l g n a y
n n i a g g i n n d u l n u e g p
U H A i r a d i s a s n e d n
air hangat m u l e n b i g e s i n n d a n g e n u p l u g
pengumpul air kondensasi
k o r i a
Distribusi Air Panas
r e s n e d n o k
kondensasi
penyedia air
Louvre untuk Udara Masuk
make up
pompa MENARA PENDINGIN blowdown
penguapan air hangat
AHU
AHU
pengumpul air kondensasi
AHU
r e s n e d n o k
AHU
kondensasi
pompa
penyedia air make up
MENARA PENDINGIN
blowdown
Guz, Karen. 2005. Condensate Water Recovery. Publised in ASHRAE Journal (vol 47,No 6, June 2005) 29 Lucina and Sekhar, 2012. Energy and water conservation from AHU in hot and humid climate. Energy and Building Journal volume volume 45. 28
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
United World College (UWC) Asia Tenggara - Kampus East, Singapura, memanfaatkan sekitar 1,400 m³ air kondensat dalam 5 bulan pengoperasian pertama (Agustus-Desember). Air kondensat yang dimanfaatkan mengurangi konsumsi air bersih untuk make-up tower pendingin serta juga mengurangi suhu air kondensor untuk sistem HVAC. Sistem HVAC gedung G+20 lantai dengan den gan AHU biasanya dapat menghasilkan 2,600 liter air kondensat dalam 24 jam dan 78,000 liter dalam satu bulan pada tipikal musim panas, yang dapat dimanfaatkan untuk menurunkan penggunaan air bersih dan menghemat sejumlah besar energi dan mengurangi 0.54284 kg CO2 emisi karbon per kWh. 30
P E M A N F A A TA N
A I R
H U J A N
Bandung secara rata-rata mendapat sekitar 1,800 mm curah hujan per tahun, sebagian besar antara November dan April. Untuk area atap 30 m², sebuah tangki dengan kapasitas 5.5 m³ dapat memberikan pasokan air sekunder harian sekitar 60 liter. Hal air ini menggaris potensi penghematan air melalui pemanfaatan hujan 31. bawahi
G A M B A R
2 5
Data Curah Hujan Ratarata di Jakarta 32
300
250
Curah Hujan (mm)
31
200
) m m ( 150 n a j u H h 100 a r u C 50
0
30
a r i n u J a
r i u a b r e F
t e r e M a
r i l A p
i M e
n i J u
l i J u
s t u u s A g
r b e m e e p t e S
e r b o t o O k
e r e r m b m b s e v e e o D N
Khan, Shahid Ali. 2013. Conservation of Potable Water Using Chilled Water Condensate from Air C ondit onditionin ioninand g Mac hines in Hot & Humi d Cli mate . 3, Published Enggineering Innovative Technology Technology Volume Issue 2. in International Journal of
UN. Habitat. Blue Drop Series on Rainwater Harvesting and utilization – Book 2 : Beneficiaries and Capacity Building. (http://www.unwac.org/new_unwac/pdf/WATSAN_Normative_Pubs/Blue_Drop_Series_02_-_ Capacity_Building.pdf) 32 World Weather Online. Bandung Monthly Climate Average, Indonesia (http://www.weatherand-climate.com/average-monthly-precipitation-Rainfall,bandung,Indonesia) 31
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
EFISIENSI AIR
BANDUNG
G A M B A R
MANAJEME N DAN
2 6
Data Curah Hujan RataRata di Bandung
20 18
Jumlah hari hujan
16 14
n a j u 12 H i r 10 a H h 8 a l m 6 u J 4 2 0
r i u a J a n
r i u a b r F e
t e r e M a
r i l A p
i M e
n i J u
l i J u
s t u u s A g
r b e m e e t p S e
e r b o t o O k
r r b e b e e m e m s v D e N o
Pemanfaatan air hujan dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan air di atap (roof catchment ),), dan mengumpulkan air di tanah ( ground catchment ). ). Air hujan yang disimpan dapat digunakan untuk
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
binatu, bilas toilet dan urinal, mencuci mobil, serta penggunaan air dekoratif (misalnya: air mancur). Pemanfaatan ini bahkan dapat digunakan untuk make-up menara pendingin. Kegunaan utama dari pemanfaatan air hujan ada dua. Pertama, mengurangi kebutuhan pasokan PDAM atau ekstraksi air tanah. Kedua, juga mengurangi limpasan air hujan ke sistem drainase kota sehingga mengurangi masalah banjir tahunan di Bandung. Gambar 27 di bawah ini menguraikan pemanfaatan air hujan yang memungkinkan berdasarkan pada jenis gedung komersial dan area tangkapan air hujan.
32
G A M B A R
2 7
Kemungkinan penggunaan air hujan untuk bangunan komersial33
Dapat Diterima Memungkinkan Tidak Direkomendasikan
AIR HUJAN
AIR BADAI
(Hanya Atap)
(Atap & Tanah)
Fasilitas/Kamar Mandi Dapur/Persiapan Dapur/Pe rsiapan Makanan Sistem Air Panas Penyiram Toilet Binatu Pengairan Pencucian Kendaraan Menara Pendingin Kolam Air Top Up Air Proses Lainnya
33
Davidson, Guenter Hauber; Water Water Conservation Group. Supplementing Urban Water Supplies Through Industrial and Commercial Rainwater Harvesting Schemes (http://www.watergroup.com.au/download/P_RWH-integrUrbWatSuplyGHDv1a070308.pdf)
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
1.
Area Tangkapan Air Hujan
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
Ukuran area tangkapan air pada atap akan menentukan berapa banyak air hujan yang dapat dimanfaatkan. Area tersebut berdasarkan pada “jejak” “jejak” dari atap, yang dapat dihitung dengan mencari luas gedung ditambah area teritisan.
jejak atap
G A M B A R
2 8
Proyeksi atap 34 Persamaan di bawah ini memperlihatkan perhitungan untuk potensi menangkap air hujan. Faktor konversi 0,623 dimasukkan untuk memperhitungkan efisiensi dari sistem karena sebagian air hujan hilang melalui penguapan, luberan, atau sebab lainnya. 35
Air yang sudah dipanen (m3) = curah hujan rata-rata (m) x area tangkapan (m 2) x 0.623 faktor konversi
Misalnya, dengan rata-rata tahunan 1.255 mm curah hujan di Bandung, area tangkapan (contoh: atap) 5,000 m2, dapat menghasilkan 1.225 mm x 5,000 m 2 x 0.623 = 3,815.9 m³ air hujan per tahun atau sama dengan rata-rata 10.45 m3 per hari. Untuk menghindari polusi, dinding, atap dan talang sebaiknya tidak menggunakan asbes serta cat dengan zat berbahaya yang dapat mencemari air yang terkumpul 2.
Talang
Salurkan di seluruh tepi atap miring untuk mengumpulkan dan mengangkut air hujan ke tangki penyimpanan. Ukuran talang harus sesuai dengan aliran pada intensitas hujan tertinggi. Dianjurkan untuk membuat saluran tersebut 10 sampai 15 % lebih besar dan sediakan 6.5 cm2 luas talang air untuk setiap 10 m2 persegi luas atap
Texas A & M Agrilife Extension. Rainwater Harvesting, Catchment Area (http:// rainwaterharvesting.tamu.edu/catchment-area/)
34 & 35
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
33
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG BANDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
3.
Pembilasan Pertama
Sistem bilas pertama terdiri atas katup yang memastikan bahwa limpasan dari curah hujan pertama mengalir keluar dan tidak masuk ke dalam sistem. Hal ini perlu dilakukan karena k arena curah hujan pertama membawa jumlah polutan dari udara dan permukaan area tangkapan yang relatif lebih besar.
4.
Filter
Filter digunakan untuk menghilangkan polutan dari air hujan yang dikumpulkan di atas atap. Sebuah unit filter adalah ruang yang diisi dengan media penyaringan seperti serat, pasir kasar dan lapisan kerikil untuk menghilangkan kotoran dari air sebelum memasuki tangki penyimpanan. Arang dapat ditambahkan untuk penyaringan tambahan. Sistem filter dapat dibuat secara mandiri dan filter pabrikan tersedia secara luas. Diskusi lebih lanjut tentang filter dapat ditemukan di web, seperti: Rainwater Harvesting.Org. Components of A Rainwater Harvesting System (http://www.rainwaterharvesting.org/Urban/Components.htm)
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
34
Freerain. Commercial Rainwater Harvesting Systems (http://www.freerain.co.uk/commercial-rainwater-harvesting-systems. html)
5.
Sistem Penyimpanan
Sistem penyimpanan digunakan untuk menyimpan air hujan untuk digunakan. Ada beberapa variasi tangki penyimpanan air yang banyak digunakan. Tangki Tangki penyimpanan harus buram dan dicat untuk menghambat pertumbuhan lumut, harus ditutupi, dengan ventilasi yang disaring, dan mudah untuk dibersihkan (jika ( jika digunakan untuk sistem air bersih). Tangki Tangki penyimpanan air hujan bisa dibuat dari beton, kayu, logam, tanah liat dan bak penyimpanan air plastik yang tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Tangki penyimpanan atau tadah adalah salah satu komponen yang Tangki paling penting dari sistem air hujan dan umumnya bagian yang paling mahal dari sistem ini. Tangki penyimpanan harus ditempatkan sedekat mungkin dengan area tangkapan air hujan dan ukuran yang ditentukan dengan perhitungan berdasarkan kebutuhan, frekuensi curah hujan, luas permukaan, anggaran dan estetika. Posisi tangki terhadap area tangkapan dan filter sesuai aliran air sangat penting untuk memaksimalkan pengumpulan air hujan.
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
G A M B A R
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
2 9
Sistem pemanenan air hujan untuk digunakan kembali36
1 2 3
1 2
4 5
3 akses tangki untuk penyimpanan air mentah
4 Kunci Tanda Masuk
Sistem Pengumpulan/Area Penangkapan (Contohnya atap) Talang di sekeliling atap bangunan Sistem Kendaraan/Sarana (Infrastruktur yang mengangkut air) Pre-filter & Penyiraman Pertama yang Cepat Sistem Penyimpanan (di atas & di bawah bak tanah) Terbungkus oleh geotextile & tepian yang tahan air
UNTUK PENGGUNAAN
limpahan untuk dibuang 5
Asupan Mengambang
Singapura memiliki studi kasus yang sangat menarik dari sistem pemanfaatan air hujan. Karena kapasitas pasokan air bersih yang rendah dan kebutuhan yang tinggi, peraturan di negara tersebut sangat menekankan pada pemanfaatan air hujan. Sekitar 84% dari penduduk tinggal di apartemen bertingkat tinggi. t inggi. Bangunanbangunan ini wajib untuk mengumpulkan air hujan dengan tadah di atap. Sebuah penelitian baru menunjukkan penghematan efektif sebesar 4% dari air yang digunakan, yang tidak harus dipompa dari lantai dasar. Sebagai hasilnya, penghematan air, energi, dan modal yang ditangguhkan, biaya sistem pengumpulan air atap ini dihitung menjadi sebesar S$ 0.96 dibandingkan dengan biaya sebelumnya yang sebesar S$ 1.17 per meter kubik.
G A M B A R
3 0
Sistem Pemanfaatan Air Hujan di Bandara Changi Singapura 37
Toronto and Region Conservation, 2010. Performance Evaluation of Rainwater harvesting Systems (http://sustainabletechnologies.ca/wp/wp-content/uploads/2013/01/FINALRWH-2011_EDIT3.pdf) 37 Rainwaterharvesting.org. Rainwater Harvesting in Singapore (http://www.rainwaterharvesting. org/international/singapore.htm) 36
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
35
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
Bandara Changi Singapura mengumpulkan hujan yang jatuh di landasan pacu dan daerah taman dalam dua waduk, yang digunakan untuk penyiraman toilet dan latihan pemadam kebakaran. Penghematan yang dicapai sekitar 30% dari konsumsi air perkotaan yang setara dengan sekitar S$ 390,000 per tahun. t ahun. 38 6.
Memperkenalkan model penampungan air hujan yang dimodifikasi agar menghasilkan kualitas air dalam tampungan setara dengan air tanah. Modifikasi dilakukan pada bangunan penyimpanan yaitu dengan menambahkan media akuifer yang berfungsi sebagai filter juga menambah kelarutan mineral dalam air.
Sistem Penyimpanan model ABSAH (Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan) 39
Setelah air melalui proses dari tangkapan hujan pada butir 1 hingga butir 4 di atas, air kemudian masuk ke dalam sistem ABSAH dengan skema berikut ini:
Arang R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
Ijuk Bantalan pasir Batu gamping Hancuran batu merah Pasir Kerikil
G A M B A R
Air bersih
3 1
Diagram sistem penampungan air hujan ABSAH (atas) dan aplikasi dalam proyek percontohan (bawah)40.
36
Perbedaan dengan penampungan air hujan yang biasa dikenal adalah adanya ruang bersekat yang diisi dengan berbagai material yang berfungsi sebagai filter juga memperkaya mineral. Ukuran ABSAH dapat disesuaikan dengan ketersediaan ruang dan jumlah volume air yang hendak ditampung. 7.
Sistem Penyimpanan model ABSAH SUCI ULANG untuk berwudhu 41
System ini diperuntukan bagi keperluan bersuci umat Islam yang dapat digunakan secara berulang. Syarat air adalah bersifat suci dan mensucikan. Kajian Air Menurut Hukum Islam. Air dan sumber s umber air merupakan karunia Allah SWT. SW T. Air sebagai sumber kehidupan memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, tidak hanya makna fisik tetapi juga makna spiritual. Secara fisik air digunakan untuk pemenuhan fisik biologis. Sedangkan dalam makna spiritual air merupakan sarana untuk mensucikan diri dari berbagai kotoran dan najis. Allah SWT menyampaikan firmanNYA firmanNYA di antaranya: 38
United Nations Environment Programme, Division of Technology, Technology, Industry and Economics. Rainwater Harvesting and Utilization, An Environmentally Sound Approach for Sustainable Urban Water Management: An Introductory Guide for Decision-Makers (http://www.unep.or.jp/ietc/
publications/urban/urbanenv-2/9.asp) Tim ABSAH (2004). Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman, Kementerian PUPR. 40 Wawan Hermawan 41 Wawan Herawan, 2004, Kolokium Has il Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, 39
Bandung, 5-6 Oktober 2004
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
BANDUNG
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
QS. Al Anbiya:30
“…………dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup…….”.
QS. As Sajdah: 27
“ dan apakah mereka memperhatikan bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman-tanaman yang dari padanya (dapat) makan binatang-binatang ternak mereka dan mereka sendiri, maka apakah mereka tidak memperhatikan? “. “.
QS. Al Anfaal:11
“ …dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikanmu dengan air hujan itu…” itu…” .
Menurut hukum Islam air bersih memiliki pengertian harus memenuhi syarat-syarat syar’i dan kesehatan. Syarat syar’i adalah air yang suci dan mensucikan yang tidak berubah warna rasa dan tidak berbau. Syarat kesehatan secara fisik adalah air yang tidak berwarna, tidak berubah rasa dan tidak berbau, secara kimia tidak mengandung zat-zat yang mengganggu kesehatan, syarat bakteriologi tidak mengandung kuman yang mengganggu kesehatan. Dalam penggunaan dan pemeliharaan air, Islam sangat menganjurkan agar penggunaan air secukupnya sebatas kebutuhan secara se cara tidak berlebihan dan memelihara dari kerusakan, sebagaimana firmanNYA: firmanNYA: QS. Al An’am:141
“…….dan janganlah kamu berlebih-lebihan. b erlebih-lebihan. Sesungguhnya Sesu ngguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” .
QS. Al Qashash:77
“………..dan janganlah kamu berbuat b erbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang orang- orang yang berbuat kerusakan” .
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
37
Dalam pandangan hukum Islam, ditinjau dari kondisinya air terbagi empat macam (Fakultas Dakwah IAIN sunan Ampel, 2003; BMOIWI, 2002, dan diskusi dengan Ust. Roni Nugraha dari YIIS Bandung, 2003), yaitu 1.
2.
Air muthlaq (air suci dan mensucikan). mensucikan). Dalam kategori ini adalah air yang berasal dari tujuh sumber selama belum dikotori atau dicemarkan, yakni air hujan, air laut, air sungai, air sumur, s umur, air mata air, air es, dan air embun. Air suci tetapi tetapi tidak mensucikan dan tidak dapat dapat digunakan untuk bersuci baik untuk menghilangkan najis atau hadast. Termasuk Termasuk dalam kategori air suci tapi tidak mensucikan adalah sebagai berikut. (a) Air yang telah berubah salah satu sifatnya karena bercampur dengan sesuatu benda suci kecuali ikan, seperti seper ti air sirup, gula, kopi teh dan sebagainya. (b) Air musta’mal musta’mal yaitu air yang sudah terpakai untuk menghilangkan najis atau hadats. Jumhur Fuchaha mengartikan air musta’mal musta’mal sebagai air yang terpisah atau mengalir dari anggota tubuh orang yang berwudlu atau mandi wajib. Ulama
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG BANDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
Fiqh mazhab Hanafi mengartikan sebagai air yang telah dipakai untuk menyiram atau membasuh anggota badan kita ketika berwudlu atau mandi. (c) Air pepohonan atau buah seperti air kelapa, nira dan sejenisnya. 3. Air mutanajjis, mutanajjis, yaitu air yang yang mengandung mengandung najis, yaitu air sedikit yang jumlahnya kurang dari dua qullah yang terkena najis. Air jenis ini tidak t idak boleh bol eh dipakai dipa kai lagi l agi karena kare na hukumnya huk umnya sama sam a dengan denga n najis. 4. Air suci dan mensucikan mensucikan tetapi makruh dipakai dipakai (lebih baik tidak dipakai), yaitu air yang terjemur oleh panas matahari dalam bejana selain emas dan perak. Air jenis ini makruh dipakai untuk badan tetapi tidak makruh untuk pakaian. Air bekas dipakai untuk bersuci (wudlu) hukumnya adalah sebagai air musta’mal musta’mal yaitu air suci tetapi tidak mensucikan. Agar air tersebut menjadi suci dan mensucikan kembali harus memenuhi persyaratan tertentu. Terdapat Terdapat dua pendapat mengenai hal tersebut. Pendapat pertama sebagaimana disampaikan oleh Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya (2003) adalah air musta’mal agar menjadi suci dan mensucikan, jumlah air harus lebih dari dua qullah atau dengan volume kira-kira 0.6x0.6x0.6 m3. Pendapat ini cukup banyak yang menganutnya, terlihat di masjid-masjid lama sepanjang pantura Pulau Jawa yang menyediakan kolam besar untuk berwudlu. Pada saat sekarang tempat wudlunya ditambah dengan kran air. Pendapat Pendapat ke dua air musta’mal dapat menjadi air muthlaq jika telah dikembalikan ke dalam tanah, karena k arena pada dasarnya tanah dan material bumi dapat digunakan untuk bersuci. Golongan ke dua diperoleh dari diskusi dengan ustadz dari YIIS Bandung (2003), yang memberikan dasar hukum hadits sebagai berikut.
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
38
HR Bukhari, Muslim
Dari Zabir bin Abdillah Ab dillah bahwasanya Rasululloh SAW telah bersabda: Aku telah diberi lima perkara yang tak pernah seorang Nabi pun sebelum mendapatkan, aku ditolong oleh “ketakutan musuh” (dalam jangka sebulan, sebelum dan sesudah) dijadikan bagiku bumi sebagai masjid dan pensuci, maka di manapun orang mendapatkan waktu sholat maka sholatlah.
Menurut pendapat ke dua ini batasan dua qullah belum menjadi jaminan dapat mengubah air musta’mal menjadi air muthlaq, terutama jika air tersebut dipakai berulang-ulang untuk bersuci dan membersihkan kotoran yang menempel di badan. Hadits di atas memiliki pengertian bahwa material bumi selain dapat digunakan untuk bersuci, juga dapat mengubah air musta’mal menjadi air muthlaq. Air yang telah kontak dengan material bumi dapat dianggap (dihukumi) sebagai air muthlaq, karena pada dasarnya air tidak dapat dinajiskan oleh sesuatu, sebagaimana disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadits berikut ini.
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
HR Ibnu Majah
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
Dari Abu Umamah al Bahili ia berkata: Rasul telah bersabda: Sesungguh air tidak dapat dinajiskan sesuatu kecuali bila telah berubah bau warna dan rasanya.
Diriwayatkan oleh
Sesungguhnya air itu suci tidak dapat dinajiskan oleh sesuatu.
Ibnu Majah, Nasa’I, dan Tarmidzi
Dari sudut pandang hukum Islam air yang dapat digunakan untuk keperluan bersuci hanya dalam bentuk air muthlaq, sedangkan bekas air bersuci yang disebut air musta’mal tidak dapat digunakan untuk bersuci. Agar air musta’mal musta’mal dapat digunakan kembali untuk bersuci, air tersebut harus memenuhi persyaratan tertentu agar menjadi air muthtlaq kembali. Dari dua pendapat di atas menunjukkan bahwa terbuka kemungkinan dicari suatu cara agar air musta’mal dapat dihukumi sebagai air muthlaq, yaitu dari segi s egi volume melebihi batas minimum, dan selalu kontak dengan material bumi. Air yang pertama dimasukkan adalah bisa berupa air hujan, air tanah atau air PDAM yang selanjutnya dapat digunakan secara berulang untuk berwudlu dan tidak boleh ada najis masuk ke dalam system. Cara ini merupakan penghematan yang yang luar biasa. Contoh sistem yang telah dibangun dapat dilihat dalam gambar dan diagram berikut.
Model 1 Dibuat dengan Konstruksi Beton atau Pasangan Batu Bata
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
39
G A M B A R
3 2
Skema tata ruang sistem penyedia air wudhu berulang 1) buatan berisi media 2) Akuifer Sumur pengambilan dengan saringan pasir 3) Bak tampungan air
3
1
2
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
G A M B A R
3 3
Konstruksi Prototipe ABSAH Bersih Ulang
G A M B A R
3 4
Bangunan Penyedia Penyedia air wudlu bersih ulang
G A M B A R
3 5
Umat Islam Sugihwaras berwudlu dari sistem
40
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG BANDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
Model 2 dibuat dengan rangkaian drum air yang ada di pasaran
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
41
G A M B A R
3 6
Gambar Kerja (atas) dan contoh aplikasi air daur ulang untuk wudhu (bawah) 42
42
Wawan Herawan
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
Sumur Resapan
Sumur resapan dimaksudkan untuk menangkap, menyimpan dan mengisi ulang air tanah, disamping juga mengurangi limpasan ke sistem drainase kota. Sistem penyerapan sesuai untuk diterapkan pada daerah yang memiliki tanah berpasir dengan tingkat permeabilitas yang memenuhi syarat dan dengan muka air tanah di bawah 1.5 m. Namun, banyak kawasan di Bandung tidak memenuhi syarat untuk penerapan sumur resapan. Oleh karena itu, hasil penyelidikan tanah harus dilakukan sebelum menerapkan sumur resapan. Sistem penyerapan untuk akuifer bebas (air tanah dangkal) dapat diimplementasikan dengan menggunakan Lubang Resapan Biopori atau sumur resapan dangkal, sedangkan untuk akuifer tertutup sumur resapan dalam dengan sistem injeksi dapat diterapkan.
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
G A M B A R .
3 2 10 - 30 mm
Biopori (kiri) dan sumur resapan dangkal (kanan)43
talang
lubang pengatur
m c 0 0 1 0 8
filter
KOMPOS
42
material organik
Kedalaman dari sumur tergantung dari tingginya air tanah
r o t o k r i a n a k o l e s e k
sumur penyerapan
Untuk bangunan yang mengambil air tanah dari sumur dalam, sebaiknya mengembalikan mengembal ikan air tanah yang telah digunakan tersebut dengan menggunakan resapan resapan sumur dalam. Kedalaman saringan saringan sumur harus sesuai dengan kedalaman akuifer dimana air tanah tersebut diambil gambar (Perda Provinsi Jawa Barat No.8/2012). Diagram sistem resapan sumur air dalam ditampilkan dalam gambar 38.
43
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 6 tahun 2011 tentang Pedoman Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air.
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
EFISIENSI AIR
BANDUNG
G A M B A R
MANAJEME N DAN
3 8
Sumur Resapan Dalam44 talang
lantai beton
Pipa lubang pengatur
Semen Lempung
dari filter r o t o k r i a n a k o l e s e k
filter
Pasir Filter Kerikil
sumur penyerapan
Penerapan sumur resapan air tanah adalah wajib bagi pengelola gedung hijau sebagai kompensasi penggunaan sumber daya alam. Sumber air resapan bisa merupakan air hujan yang tertangkap di atap atau taman yang sesuai dengan baku mutu (Heni Rengganis, Wawan Herawan, 1997). Kewajiban penerapan resapan buatan disebabkan oleh dua hal, yaitu: 1. 2.
Penutupan permukaan lahan menjadi lebih kedap dikompensasik dikompensasikan an dengan sumur resapan dangkal (W. Herawan dkk, 1995) Pengambilan air tanah dalam dikompensasi dikompensasikan kan dengan sumur resapan dalam (Perda Provinsi Jabar No. 8 Tahun 2012)
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
43
Resapan air tanah dangkal dilakukan sebagai pengganti infiltrasi pada permukaan lahan yang hilang akibat permukaan lahan lebih kedap karena tertutup bangunan atau sarana lain. Prinsip penerapan resapan adalah bukan menghilangkan aliran aliran permukaan (zero run off ) tetapi menghilangkan menghilang kan selisih aliran permukaan (ΔQ) yang mungkin terjadi akibat perubahan koefisien aliran permukaan (ΔC). Banyaknya air yang harus diresapkan mengikuti persamaan rasioanal yang dimodifikasi untuk satuan liter/s, yaitu: ΔQ = (1/3600) ΔC. I . A Dengan
ΔQ = debit air yang harus diresapkan (l/s)
ΔC = perubahan koefisien aliran permukaan (lihat Tabel Tabel 5 di bawah)
l
= intensitas hujan dalam mm/ jam (lihat kurva IDF untuk Bandung)
44
A = luas penutupan lahan dalam m2 Forum Teknik Sipil dan Arsitektur. Pemanfaatan Air hujan (http://www.ilmutekniksipil.com/ rekayasa-sumber-daya-air/pemanfaatan-air-hujan)
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
T A B E L
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
0 5 FU NG SI BANGUNAN
Nilai Koefisien Aliran Permukaan45
KOEF ISIE N PERMUKAAN
B I S N I S
Area pusat kota Area kompleks
0,70 - 0,95 0,50 - 0,70
P E R U M A H A N
Area rumah single Area rumah couple terpisah Area rumah couple
0,30 - 0,50 0,40 - 0,60 0,60 - 0,75
P E R U M A H A N
0,25 - 0,40
S U B U R B A N
0,50 - 0,70
A P A R T E M E N I N D U S T R I
0,50 - 0,80 0,60 - 0,90
Industri ringan Industri berat T A M A N
&
T A M A N
B E R M A I N
0,10 -0,25
P E M A K A M A N
0,20 - 0,35
R I
J A L A N
A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
Aspal Beton Bata
0,70 - 0,95 0,80 - 0,95 0,70 -0,85
A T A P
0,75 - 0,85
H A L A M A N
:
T A N A H
P A S I R
Rata 2% Sedang 2%-7% Curam 7%
0,05 - 0,10 0,10 - 0,15 0,15 - 0,20
44
G A M B A R
3 9
Kurva IDF Stasiun Cemara Bandung46
10 tahun 5 tahun 2 tahun
IDF Stasiun Cemara Bandung ) m a j / m m ( s a t i s n e t n I
250,0 200,0 150,0 100,0 50,0 0,0 0
10
20
30
Durasi (menit)
45 46
Shie-Yui Liong (1991). Wawan Hermawan
40
50
60
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
Sistem Retensi Bio
Sistem retensi bio mengolah air hujan yang jatuh ketanah dengan menyaring limpasan melalui vegetasi yang ditanam dan meresap ( drip feeding ) dengan melalui media filter, seperti lempung pasir. Seperti air yang disaring melalui tanah, polusi ditangkap oleh filtrasi yang rapat, penyerapan dan serapan biologis. Kelebihan air dapat dikumpulkan oleh sistem pembuangan bawah dan dibuang ke sistem saluran drainasi atau langsung ke kolam penampungan. Sistem infiltrasi bio biasanya dirancang untuk menyimpan dan mengolah limpasan air hujan yang relatif kecil. Ini harus ditempatkan setidaknya 3 meter dari bangunan untuk memastikan air tidak mengalir ke pondasi.
G A M B A R
4 0
Sistem Retensi Bio47
R I
0,2-0,5 m 1-3 m 0,3-0,7 m 0,1 m 0,15-0,2 m
Media Filter (lempung berpasir) Lapisan Transisi (pasir/kerikil) Lapisan Drainase (pasir/kerikil) Pipa Pengumpulan Berlubang Tepian Tahan/Tidak Tahan/Tidak Tembus Air Ai r
A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
45
Sebuah taman hujan atau bentuk sederhana dari sistem peresapan bio, adalah cekungan landai yang ditutupi dengan tanaman atau batu yang secara spesifik dirancang untuk menangkap air hujan untuk secara perlahan diserap ke dalam tanah (infiltrasi ).). Taman hujan diterapkan untuk tapak yang berpasir, berkerikil, lempung, atau campuran yang dapat mencakup hingga 10 % tanah liat, karena penyerapan tidak dapat berlangsung dengan baik pada tanah liat. Tanah sebaiknya berpori sampai degan kedalaman antara 0.6 - 1.2 m di bawah taman hujan. Permukaan cekungan pada area paling rendah minimal setinggi 1 m di atas muka air tanah saat musim hujan. Taman hujan juga perlu dirancang sedemikian rupa untuk memastikan air yang ditampung tidak akan mengalir ke tempat yang lebih rendah. Jika mungkin, hindari kemiringan yang lebih besar dari 12 persen. Penempatan taman hujan bisa berada pada titik paling rendah atau pada satu area di sepanjang jalur aliran alami. 47
An Ar ticl e abo ut Bi oreten tion System by Riversands. (http://www.riversands.com.au/ bioretention-system.php)
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG BANDUNG
G A M B A R
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
4 1
Variasi Taman Hujan48
a) Ditanam dengan belukar, rumput yang tinggi, pakis, dan tanaman keras.
b) Sungai kering dengan kerikil, batu sungai, batubatuan, dan tumbuhtumbuhan.
kemiringan asli
c) Pada area miring, buat lekukan pada bagian atas dan tanggul pada bagian yang lebih rendah.
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
Semua pilihan di atas tanah t anah berpasir hingga tanah lempung dengan bahan organik. Hamparan penyaring penyaring di bawah permukaan seperti yang diperlihatkan pilihan a) berlaku untuk semua pilihan.
46
48
An Ar ticl e abo ut Ra in Ga den by Canada Mortgage and Housing Corporation. (http://www. cmhc-schl.gc.ca/en/co/grho/grho_007.cfm)
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG BANDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
04
Sttudi Kasus S PLAZA INDONESIA:
MENGHEMAT BIAYA AIR BERSIH DENGAN MENGOLAH AIR BEKAS Manajemen Plaza Indonesia (PI) merespon krisis air bersih yang dihadapi oleh DKI Jakarta akibat dari kurangny kurangnyaa pasokan air bersih dari sistem jaringan air publik (PAM Jaya) dan tarif air ai r PAM yang relatif tinggi (Rp. (R p. 12,550/m3). Masalah pasokan air bersih PI, yang memiliki total area 404,100 m2, semakin diperberat dengan regulasi baru pembatasan pengambilan air tanah dalam dan kenaikan pajak. PerGub DKI No. 37 Tahun 2009 secara signifikan menaikkan pajak air bawah tanah dari Rp. 4,400/m 2 menjadi Rp. 23,333/m2. Regulasi ini penting untuk menekan ancaman ancaman serius kecepatan penurunan muka tanah akibat pengambilan air tanah yang berlebihan di Jakarta G A M B A R
Komplek PI ini terdiri dari Plaza Indonesia Shopping Center (4 floors, 62,750 m2), Grand Hyatt Jakarta Hotel (26 floors, 447 rooms, 67,000 m2), dan Plaza Indonesia Extension (6 floors, 43,300 m2) yang dilengkapi dengan fasilitas parkir bawah tanah (Basement Parking) dengan luas sebesar 108,800 m 2. Mengikuti perkembangan dan peluang bisnis yang ada, PI membangun Keraton Residential Tower (48 floors, 88 units apartment,
4 2
Plaza Indonesia
2
2
50,350 m ) dan The Plaza Office Tower (47 floors, 62,650 m ) yang sudah pasti akan menambah kebutuhan air bersih dan sekaligus jumlah limbah cair yang dihasilkan. Setidaknya dibutuhkan paling sedikit 2,200 m 3 air bersih setiap hari.
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
47
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
Disamping menyangkut kewajiban dan tanggungjawab untuk mengelola air limbah atau air bekas yang dihasilkan oleh Kompleks PI, mengolah air bekas/limbah untuk dapat dijadikan sumber air bersih alternatif untuk dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan air bersih, khususnya non-potable water seperti seperti untuk kebutuhan flushing, menyiram taman dan tanaman, dan air untuk cooling tower bagi sistem pengkondisian udara adalah keputusan yang sangat cerdas dan berwawasan lingkungan yang telah diambil oleh pihak manajemen PI.
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
48
G A M B A R
4 3
Contoh air bersih yang dihasilkan dari air bekas yang diproses dengan latar belakang MBR Plaza Plaza Indonesia 49
Jika harus membeli air perpipaan dari PAM Jaya setidaknya setiap tahun PI harus membayar sebesar Rp. 10.08 milyar (365 hari/tahun x 2,200 m 3/hari x Rp. 12,550/ m3). Angka ini jelas akan membengkak menjadi Rp. 13.54 milyar/ tahun jika 40% dari total kebutuhan diambil dari air tanah dalam. Disamping itu PI harus mengeluarkan biaya untuk mengolah air limbah yang dengan system konvensional setidaknya akan membutuhkan biaya sebesar ± Rp. 1,750/ m3 sehingga total kebutuhan biaya pengolahan air limbah menjadi Rp. 1.12 milyar/tahun milyar/tahu n (2,200 x 0.8 x 365 x Rp. 1,750/m3). Dengan demikian diperkirakan setidaknya PI harus mengeluarkan total biaya untuk penyediaan air bersih dan pengolahan air limbah sebesar Rp. 11.2 milyar/tahun. Dengan melakukan retrofit menyeluruh terhadap sistem pengolahan air limbah (wastewater treatment plant ),), setidaknya 1,500 m3 dari total 2,200 m3 kebutuhan air bersih PI dapat dihasilkan dari used water reclamation plantsystem yang menggunakan teknologi teknolo gi Membrane Bio Reactor (MBR) + Reverse Osmosis Membrane yang dipasang di PI. Penghematan yang terjadi relatif terhadap penggunaan air PAM setiap tahunnya adalah sebesar Rp. 2.92 milyar/tahun ditambah dengan penghematan dari biaya pengolahan air limbah sebsar Rp. 1,12 milyar/tahun. Sehingga total penghematan yang dilakukan oleh manajemen PI menajdi Rp. 4.04 milyar/tahun. Total biaya investari untuk melakukan retrofit Sewage Treatment Plant (STP) di Plaza Indonesia adalah sekitar Rp. 15 milyar peri od ± dengan payback period ± 3.7 tahun.
49
Firdaus, 2013
VOL 5
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
BANDUNG
Konsumsi
Tarif Air
Biaya Air
(m3/Hari)
(Rp/m3)
(Juta Rp/Hari)
Biaya Air per Tahun (Miliar Rp)
Penghematan
NO
ITEM
1
Air PAM
2.200
12.550
27,61
10,08
4,29
2
Air Tanah Dalam
2.200
23.333
51,33
18,74
12,95
3
Biaya Pengolahan Air yang Digunakan
2.200
1.400
3,08
1,12
-
Biaya Pengolahan Air yang Digunakan
2.200
7.211
15,86
5,79
0
4 5
(Miliar Rp/Tahun)*
Biaya Investasi Total dari Tanaman Reklamasi Air yang Digunakan
15,00
Periode Payback (Tahun)
3,5/1,16 *) Catatan: Relatif pada penggunaan air yang dihasilkan dari pengolahan air bekas Kalkulasi di atas berdasarkan pada penggunaan air dengan volume total 2.200 m3/hari.
T A B E L
0 6
Perhitungan periode payback sistem daur ulang air yang digunakan R I
Sistem reklamasi air (sistem air abu-abu) pada gedung tinggi di Jakarta tidak hanya memberikan keuntungan ekonomi (penghematan) seperti yang telah didiskusikan di atas, tetapi juga mengurangi masalah polusi pada badan air dan membantu mengatasi kekurangan air pada air tanah dalam yang menyebabkan penurunan tanah. Meskipun keuntungan ekonomi degan penerapan sistem air reklamasi di Bandung mungkin tidak sebesar di Jakarta, akibat harga air tanah di Bandung yang saat ini masih sangat murah, sistem ini layak untuk diterapkan di Bandung. Seperti yang telah diuraikan di atas, usaha untuk mendapatkan efisiensi penggunaan air sangat diperlukan di Bandung untuk mengurangi kelangkaan air bersih, permasalahan banjir dan kemungkinan amblasnya permukaan tanah.
A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
49
PANDUAN PENGGUNA GEDUNG BANDUNG
VOL 5
MANAJEME N DAN EFISIENSI AIR
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
50
La L ampiran
LAMPIRAN
VOL 5
MANAJEMEN DAN EFISIENSI AIR
T A B E L
1
MEK ANI SME PENYIRAMAN
Perangkat dan Pendekatan Penghematan Air: Mekanisme Pembilasan 50
KELE BIHAN
KEKURANGAN
Ini mungkin lebih efektif (dan lebih murah) untuk retrofit perangkat hemat air yang ada dengan mekanisme siphon daripada pilihan lainnya yaitu tombol tekan, mekanisme flush-valve karena: • Ada sedikit kemungkinan kebocoran. • Mekanisme yang rusak mudah mudah untuk dideteksi— saat kinerja pembilasan buruk. • Volume bilas rendah yang tersedia (4,5 liter). • Biaya rendah.
• Kesesuaian perangkat perangkat retrofit tergantung pada pada desain tangki. • Pembilasan ganda ganda dengan tuas lebih sulit untuk dipahami oleh pengguna daripada flushvalve dengan tombol tekan.
MEKANISME SIPHON
Ketika handel ditarik, penyedot akan mengangkat air untuk memulai penyedotan, yang akan mengosongkan tangki yang dipindahkan ke dalam jambangan toilet. Ketika tangki kosong penyedot pecah dan isi ulang tangki siap untuk pembilasan berikutnya.
PEMBILASAN TOMBOL TEKAN
Mekanisme Drop-valve
• Siram cepat. • Tombo Tomboll lebih dioperasikan daripada tuas untuk tindakan penyiraman. • Tombo Tomboll terpisah untuk penyiraman penuh dan parsial yang lebih mudah dipahami oleh
• Katup akhirnya akan bocor (yang dapat sulit untuk dideteksi). • Instalasi yang buruk dapat dapat menyebabkan menyebabkan mekanisme katup lengket. • Tidak tahan lama seperti mekaisme siphon.
pengguna. • Memungkinkan volume bilas rendah dengan memberikan laju aliran yang lebih tinggi. • Biaya rendah.
• Kemungkinan memerlukan perawatan untuk membuang endapan limescale yang menempel. • Jika terjadi masalah, katup tidak dapat diganti dengan mekanisme siphon.
• • • •
• Kadang-kadang perlu untuk membilas lebih dari sekali untuk membersihkan jambangan toilet. • Umumnya, tidak terlalu kuat. • Pengoperasian secara benar tidak mudah dipahami oleh pengguna, sehingga berpotensi untuk terjadi pembilasan ganda. • Penghematan bisa sangat bervariasi. bervariasi.
PEMBILASAN VARIABEL
Mekanisme Siphon Ketika pembilasan dimulai, katup udara pada siphone terbuka; ketika pembilasan selesai, katup tertutup.
Retrofit tersedia. Mudah dipasang. Menghemat hingga 30% per penyiraman. Biaya rendah.
PEMBILASAN GANDA
Mekanisme Siphon
• Dua volume pembilasan. • Penghematan hingga 30% per penyiraman. • Biaya rendah.
• Kadang-kadang perlu untuk membilas lebih dari sekali untuk membersihkan jambangan toilet. • Pengoperasian secara benar tidak mudah dipahami oleh pengguna.
Pembilasan menggunakan tombol, Mekanisme drop-valve
• Pilihan volume bilas (seperti 4/2,6, 6/3, 6/4 liter maksimum/minimum pembilasan). • Saat ini sudah dapat dipasang ke tangki yang dipasang sebelum 1999. • Biaya rendah.
• Pemasangan yang buruk dapat menyebabkan menyebabkan tombol tidak sejajar, sehingga pembilasan tidak bagus. • Tombo Tomboll perlu diberi label yang jelas untuk menghindari kebingungan dan penyalahgunaan.
PEMBILASAN INTERRUPTIBLE
Mekanisme Siphon
• Pengguna dapat menghentikan pembilasan (melepaskan tuas) ketika jambangan toilet bersih. • Penghematan hingga 30% per bilas. • Biaya rendah.
50
• Pada awalnya tidak selalu jelas bagi pengguna untuk mengoperasikan dengan benar. • Berpotensi untuk terjadi pembilasan ganda.
Working Together Together for a World Without Waste, Waste, Business Resource Effi ciency Guide. Reducing Your Water Consumption. (http://www.wrap.org.uk/sites/files/ wrap/WRAP_Reducing_Your_W wrap/WRAP_Reducing_Your_Water_ ater_ Consumption_0.pdf)
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
51
LAMPIRAN
VOL 5
MANAJEMEN DAN EFISIENSI AIR
T A B E L
2
PERANGKAT/ AKTIVITAS PENYESUAI
Perangkat dan Pendekatan Penghematan Air: lainnya 51 POTENSI PENGHEMATAN AIR
VOLUME
Juga disebut Cistern Displacement Devices (CDDs)
KELEBIHAN
TANGKI/CISTERN VOLUME
0,5 sampai 2 liter per bilas.
KE KURANGAN ADJUSTE RS
CVA’S
• Biaya rendah/tanpa biaya — dapat diperoleh dari pemasok air dengan biaya sedikit atau tanpa biaya tambahan. • Retrofit. • Mudah untuk dipasang.
• Beberapa dari perangkat perangkat ini memburuk dari waktu ke waktu dan harus diperiksa secara teratur dan diganti jika perlu. Jika tidak penggunaan air dapat meningkat. • Penyesuai volume tidak boleh digunakan dalam tangki yang dipasang setelah Januari 2001. Sejak tanggal ini, semua semua tangki yang dipasang menggunakan pembilasan 6 liter. Menggunakan penyesuai volume dalam produk ini akan menghasilkan pembilasan yang buruk dan dapat menyebabkan pembilasan ganda.
• • • •
• Perlu untuk memastikan memastikan segel dalam kondisi baik—bisa menjadi masalah ketika limescale timbul.
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
BENDUNGAN TANGKI
Sebuah bahan sintetis yang fleksibel untuk menyekat tangki.
Sampai dengan 30% (antara 1 dan 3 liter per bilas).
Biaya rendah. Retrofit. Mudah untuk dipasang. Kekuatan bilasan tidak terpengaruh.
DELAYED ACTION INLE T VALVE
Sampai 0,5 liter per penyiraman.
52
51
• Air tidak tidak masuk masuk selama pembilasan. • Retrofit.
• Jangka waktu waktu penundaan penundaan perlu diperiksa. diperiksa.
Working Together Together for a World Without Waste, Waste, Business Resource Effic iency Guide. Reducing Your Water Consumption
(http://www.wrap.org.uk/sites/files/wrap/WRAP_Reducing_Your_Water_Consumption_0.pdf)
VOL 5
LAMPIRAN
MANAJEMEN DAN EFISIENSI AIR
T A B E L
3
Keuntungan dan Kerugian yang Utama Perangkat Penghematan Air Urinal 52
PERANGKAT/ AKTIVITAS PENUTUPAN
POTENSI PENGHEMATAN AIR
KE LEBIHAN
KE KURANGAN
Biasanya sekitar 70% tetapi dapat juga lebih tinggi.
Biaya rendah.
• Hanya berlaku jika jam kerja dapat diprediksikan. • Sangat tergantung pada kesadaran pengguna.
Biaya rendah.
• Hanya berlaku jika jam kerja dapat diprediksikan.
MANUAL
Sebuah katup tunggal seperti seperempa seperempatt katup bola dapat dipasang pada instalasi pipa air.
KATUP SELE NOID
DENGAN
PENGATUR WAKTU
Sebuah pengatur waktu dan katup selenoid dapat dipasang pada sistem pemipaan yang terhubung ke urinal, sehingga air yang dipasok ke tangki dimatikan selama periode tidak digunakan.
Biasanya sekitar 70% tetapi dapat juga lebih tinggi.
KATUP HIDROLIK SENSITIF TERHADAP TEKANAN
Biasanya sekitar 70% tetapi dapat juga lebih tinggi.
• Retrofit tersedia. • Katup akan tetap tetap tertutup ketika tekanan tetap tidak berubah (yaitu.ketika urinal tidak sedang digunakan).
S E N S O R I N F R A R E D P A S I F P A S SI V E I N F R A R E D
PIR
Sebuah sensor gerak ditempatkan di atas urinoir untuk mendeteksi penggunaan. Hal ini mengontrol katup selenoid untuk memungkinkan volume air yang disediakan mengalir ke dalam tangki untuk setiap bilas. Ketika tangki penuh, mekanisme siphone akan secara otomatis melepaskan air dan membilas urinoir.
• Biaya yang efektif—sekitar efektif—sekitar £ 170 dan dapat dioperasikan dengan batere (masa batere sekitar 3 dan 4 tahun) atau listrik utama.
Biasanya sekitar 70% tetapi dapat juga lebih tinggi.
• Pembilasan lebih ditentukan ditentukan oleh keberadaan orang daripada penggunaan urinal.
• Buang batere sebagai limbah berbahaya berbahaya..
dengan katup satu arah - produk ini mirip dengan blok mikroba yang dijelaskan di atas, tetapi dengan penambahan katup satu arah untuk menutup pipa limbah dari urinal.
A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
53
URINAL TANPA AIR
Cartridge/penangkap cairan Pembatas cartridge yang berisi cairan pembatas yang dimasukkan ke dalam jambangan urinal. Urin melewati pembatas cairan berbasis minyak, yang membentuk dudukan untuk mencegah urine balik kembali. Pad deodorant - pad diresapi dengan deodorant berbahan kimia yang dimasukkan ke dalam saluran keluar urinal. Kimia dan biologi – sebuah cartridge yang mengandung blok kimia dan mikroba dipasang ke dalam jambangan urinal atau sepanjang jambangan urinal supaya pecah ke bawah urinal dan biofilm. Blok kimia dan mikrobiologi mik robiologi dikombinasikan
R I
Dapat mengurangi pemakaian air sebanyak 90%.
• Retrofit tersedia. • Mudah untuk dipasang.
• Pembersihan khusus. • Cairan pembatas perlu diganti secara teratur teratur.. • Blok mikroba mikroba larut dalam air dan perlu diganti secara teratur.
52
Working Together Together for a World Without Waste, Waste, Business Resource Effic iency Guide. Reducing Your Water Consumption (http://www.wrap.org.uk/sites/files/wrap/WRAP_Reducing_Your_Water_Consumption_0.pdf)
LAMPIRAN
VOL 5
MANAJEMEN DAN EFISIENSI AIR
T A B E L
3
PERANGKAT/ AKTIVITAS
Keuntungan dan Kerugian yang Utama Perangkat Penghematan Air Urinal 52 (lajutan) POTENSI PENGHEMATAN AIR
KE LEBIHAN
KE KURANGAN
URINAL TANPA AIR
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
54
Sisipan Cartridge / penangkap yang mengandung katup mekanik penyedot - ini mencegah urine yang telah melewatinya kembali ke jambangan urinal.
Dapat mengurangi pemakaian air sebanyak 90%.
Katup mekanik yang menghilangkan kebutuhan akan cairan penghambat.
Tidak tersedia untuk retrofit; dimaksudkan untuk penggunaan jambangan urinal yang dirancang khusus.
Penangkap individual berventilasi digantikan oleh perangkap tunggal yang dipasang pada sudut 1:18 yang memungkinkan limpasan yang cepat dari urine. Sebuah kipas watt rendah memberikan aliran udara dalam sistem untuk menghilangkan bau.
Dapat mengurangi pemakaian air sebanyak 90%.
• •
Tidak tersedia untuk retrofit
•
Tanpa kimia. Penangkap tunggal yang mudah untuk dibersihkan. Kipas menggunakan tenaga yang sama dengan tenaga untuk pengendali utama urinal.
LAMPIRAN
VOL 5
MANAJEMEN DAN EFISIENSI AIR
T A B E L
4
Jenis-jenis Perangkat dan Pendek atan yang Umum yang Tersedia Tersedia untuk Mengurangi Penggunaan Air melalui sebuah Keran 53
JENIS
KE LEB IHAN
KEKURANGAN
• Penghematan Penghematan air sekitar 50%, tetapi tergantung pada laju aliran akhir. • Retrofit tersedia. • Murah dan mudah untuk dipasang.
• Lubang dapat dapat terhalangi terhalangi dengan kotoran yang terkumpul. • Tidak mengatur tekanan.
• Penghematan Penghematan air biasanya biasanya sekitar 50%, tetapi tergantung pada laju air akhir. • Dapat mencapai mencapai tingkat tingkat aliran yang biasanya antara 4 dan 8 liter/menit. • Retrofit keran semprot tersedia.
• Memerlukan perawatan perawatan untuk mencegah mencegah kebocoran. • Ada resiko resiko Legionella Legionella jika keran tidak dijalankan secara teratur. • Tidak mengatur tekanan.
MENGISOLASI KATUP BOLA
Obeng/Tuas tekan Fungsi utama adalah mengisolasi katup. Namun, aliran melalui katup dapat disesuaikan untuk mengurangi laju aliran.
K E R A N S E M P R O T S P R A Y TA P
Nosel keran berupa lubang-lubang kecil untuk menekan air keluar dalam bentuk kabut atau semprotan.
AERATOR
KERAN
R I
Desain nosel mencampur udara dengan air di bawah tekanan. Ketika air keluar nosel, udara mengembang, meningkatkan aliran air nyata. Aerator keran sering terintegrasi dengan regulator aliran sebagai kompensasi tekanan aerator (PressureCompensating Aerator - PCA).
• Penghematan air biasanya sampai dengan 50% jika dipasang pengatur aliran ( flow regulator ), ), tetapi tergantung pada tingkat aliran akhir. • Retrofit tersedia. • Tidak ada percikan. • Laju aliran berkurang menjadi menjadi antara 2 dan 8 liter/menit.
• Tidak efektif efektif pada tekanan kurang kurang dari 1 bar (100 kPa). • Aerator standar tidak mengatur tekanan.
Keran ketuk/Keran tekan Untuk mengalirkan air, pengguna menekan kepala keran. Ketika dilepas, tekanan yang dihasilkan di dalam mendorong keran keatas dan otomatis menutup aliran
• Retrofit tersedia. • Secara otomatis tertutup setelah setelah digunakan. • Penghema Penghematan tan air 50%, tetapi tergantung tergantung pada kecepatan aliran akhir dan durasi
• Mekanisme dapat dapat tersangkut tersangkut (air yang kotor dapat menjadi penyebab). • Siklus penundaan penundaan perlu diatur secara secara benar.
(setelah periode tertentu yang diatur saat pemasangan). Periode penundaan antara 15 dan 20 detik yang umumnya diperlukan untuk mencuci tangan.
aliran. • Dapat mencapai mencapai kecepatan kecepatan aliran biasanya antara 4 dan 8 liter/menit. • Pengembalian modal dapat beberapa bulan.
KERAN YANG MENUTUP SENDIRI
KERAN SENSOR ELEKGTRONIK
Sebuah sensor inframerah terletak di bagian bawah kepala keran. Sensor ini terpicu ketika pengguna menempatkan tangan mereka di bawah kepala keran. Suhu untuk sensor ditetapkan.
• Kebersihan ditingkatkan—keran tidak perlu perlu disentuh. • Penghema Penghematan tan air sampai 70%, 70%, tetapi tergantung pada tingkat aliran akhir dan lama aliran. • Dapat mencapai mencapai tingkat tingkat aliran yang biasanya antara 4 dan 8 liter/menit.
• Retrofit tidak berlaku. • Memerlukan energi—utama maupun batere untuk mengoperasikan. • Panas dapat menjadi masalah masalah jika pengatur suhu diatur secara tidak t idak benar. • Jika sensor dicemari oleh oleh sabun, mengakibatkan aliran air tidak berhenti. • Biaya biasanya biasanya sekitar £ 300/keran yang yang berarti memerlukan waktu yang lebih lama untuk balik modal.
53
Working Together Together for a World World Without Waste, Waste, Business Resource Efficiency Guide. R educing Your Water Consumption (http://www.wrap.org.uk/sites/files/wrap/WRAP_Reducing_Your_Water_ Consumption_0.pdf)
A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
55
LAMPIRAN
VOL 5
MANAJEMEN DAN EFISIENSI AIR
T A B E L
4
Jenis-jenis Perangkat dan Pendek atan yang Umum yang Tersedia Tersedia untuk Mengurangi Penggunaan Air melalui sebuah Keran 53 (lanjutan)
JENIS
KE LEB IHAN
KEKURANGAN
PENCAMPUR KERAN YANG COCOK SEBUAH REM AIR
Relatif baru, juga dikenal sebagai ‘klik’ atau keran dua tahap. Laju alir biasanya antara 5 dan 10 liter per menit sampai titik resistant tertentu tercapai. Untuk membuka keran lebih jauh membutuhkan kekuatan tambahan. Pengaturan aliran penuh biasanya antara 10 dan 20 liter/menit. li ter/menit.
• Memberikan fleksibilitas bagi bagi pengguna pengguna dimana pengisian yang lebih cepat kadang-kadang diperlukan.
• Pengaturan Pengaturan aliran penuh penuh bukan tekanan tekanan yang diatur. • Jangka pengembalian pengembalian modal modal lebih lama (antara £ 150 dan £ 200 per unit).
K A T U P P E N C A M P U R T E R M O S T AT I K T H E R M O S T A T I C M I X E R V A L V E T M V
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
56
Perubahan tekanan air atau suhu Perubahan menyebabkan menyebabka n elemen termostat untuk mengembang atau menyempit. Hal ini pada gilirannya menggerakkan katup geser yang mengubah proporsi air panas dan dingin yang memasuki TMV, dengan demikian mempertahankan suhu air campuran.
• Suhu air air diatur—menggunakan diatur—menggunakan lebih sedikit air pada penarikan awal. • Hanya satu keran keran yang mungkin diperlukan. • Penghema Penghematan tan dapat dapat bervariasi. bervariasi.
• Jangka pengembalian pengembalian modal modal lebih lama untuk katup yang lebih mahal (antara £ 50 dan £ 200 per unit).
• Menggunakan lebih sedikit air pada penarikan awal. • Penghema Penghematan tan dapat dapat bervariasi. bervariasi.
• Biaya yang yang besar untuk untuk pemasangan pemasangan pemanas.
• Sedikit sabun yang diperlukan diperlukan per penggunaan (penghematan air sampai 50%). • Ketika pengguna pengguna menggosokkan menggosokkan kedua kedua tangan, sabun/gel berkurang sampai ke
• Kemungkinan akan memerlukan penggantian dispenser dispenser..
PEMANAS TITIK SUMBER
Hindari pemakaian air dalam waktu yang lama untuk mendapatkan suhu yang diinginkan. BUSA SABUN
Dispenser sabun menghasilkan bola busa/ gel.
jumlah yang kecil kecil sehingga penggunaan penggunaan air akan lebih sedikit untuk membilas tangan.
TOMBOL ECO
Relatif baru. Memungkinkan pengguna untuk menekan tombol untuk mengganti standar laju aliran air yang rendah dengan yang lebih tinggi. Laju aliran diatur oleh regulator aliran terintegrasi.
R E G U L A TO R A L I R A N
• Penghematan air biasanya 50% pada moda standar dengan laju aliran yang rendah. • Memberikan fleksibilitas bagi bagi pengguna pengguna dimana laju aliran air yang lebih tinggi kadang-kadang diperlukan.
KERAN
Arus regulator dirancang untuk
• Retrofit tersedia, tersedia, mudah untuk disesuaikan. disesuaikan.
mempertahankan aliran konstan, lepaspada dari tekanan suplai. Seringkali terintegrasi keran yang efisien saat pembelian.
• Mengatur tanpa memperhatikan memperhatikan tekanan. aliran tanpa • Regulator aliran aliran dapat juga dirancang dirancang untuk menjalankan tingkat aliran yang berbeda. • Biaya rendah.
• Tidak selalu selalu tersedia sebagai retrofit, retrofit, dapat menjadi satu bagian dengan beberapa tipe keran yang ada. • Tidak memberikan memberikan efisiensi air saat moda moda aliran tinggi digunakan.
VOL 5
LAMPIRAN
MANAJEMEN DAN EFISIENSI AIR
T A B E L
5
Jenis-jenis Perangkat dan Pendek atan yang Umum yang Tersedia Tersedia untuk Mengurangi Penggunaan Air melalui Pancuran. 54
JENIS
PENGHEMATAN AIR
KELE BIHAN
KE KURANGAN
Biasanya 50%, tetapi tergantung pada tekanan air.
• Retrofit tersedia. • Murah dan mudah untuk dipasang.
• Tidak mengatur tekanan. • Lubang mungkin terhalang oleh kerak air yang menumpuk.
Biasanya 50%, tetapi tergantung pada tingkat aliran akhir.
• Retrofit tersedia. • Laju aliran berkurang sampai antara 6 dan 10 liter/menit.
• Tidak efektif efektif pada pada tekanan tekanan di bawah 1 bar (100 kPa). • Tidak cocok untuk penggunaan pancuran dengan pemanas listrik. • Aliran yang rendah mungkin tidak memuaskan
MENGISOLASI KATUP BOLA
Obeng/Tuas tekan Fungsi utama adalah katup dengan isolasi. Namun, aliran melalui katup dapat disesuaikan untuk mengurangi laju aliran..
AERATOR PANCURAN
Aerator dipasang dipasang di antara selang dan
pancuran. Desain pipa semprot aerator memungkinkan udara bercampur dengan air di bawah tekanan. Ketika air keluar dari pipa semprot udara mengembang, meningkatkan aliran air. Aerator pancuran pancuran dapat diintegrasikan dengan regulator aliran sebagai aerator tekanan kompensasi (Pressure Compensating Aerator - PCA).
pengguna—efek ‘kaki dingin’. • Aerator standar tidak mengatur tekanan. • Ada risiko Legionella Legionella jika pancuran tidak digunakan secara teratur.
MENGISI PANCURAN DENGAN UDARA
Desain pancuran mencampurkan udara dengan air di bawah tekanan. Ketika air keluar pancuran udara mengembang, meningkatkan aliran air.
Biasanya antara 50% dan 70%, tetapi tergantung pada tingkat aliran akhir.
• Retrofit tersedia. • Laju aliran berkurang menjadi antara 6 dan 10 liter/menit.
• Tidak efektif efektif pada pada tekanan tekanan di bawah 1 bar (100 kPa). • Aliran yang yang rendah rendah mungkin mungkin tidak akan memuaskan pengguna—efek ‘kaki dingin’. • Tidak cocok untuk penggunaan dengan pancuran dengan pemanas listrik.
K A T U P P E N C A M P U R T E R M O S T AT I K T H E R M O S T A T I C M I X E R V A L V E T M V
Perubahan tekanan air atau suhu Perubahan menyebabkan menyebabka n elemen termostat mengembang atau menyempit.
Variable.
Hal ini pada gilirannya menggerakkan katup geser yang mengubah proporsi air panas dan dingin memasuki TMV, TMV, dengan demikian mempertahankan suhu air campuran.
54
• Suhu air diatur— menggunakan air lebih sedikit pada penarikan pertama.
• Retrofit tidak tersedia. • Periode pengembalian modal akan lebih lama untuk katup yang lebih mahal (sampai dengan £ 200 per unit).
Working Together Together for a World Without Waste, Waste, Business Resource Effi ciency Guide. Reducing Your Water Consumption. (http://www.wrap.org.uk/sites/files/wrap/WRAP_Reducing_Your_Water_ Consumption_0.pdf)
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
57
LAMPIRAN
VOL 5
MANAJEMEN DAN EFISIENSI AIR
T A B E L
5
Jenis-jenis Perangkat dan Pendekatan yang Umum yang Tersedia Tersedia untuk unt uk Mengurangi Penggunaan Air melalui Pancuran. 54 (lanjutan) PENGHEMATAN AIR
JENIS
KELE BIHAN
KE KURANGAN
• Secara otomatis menutup setelah digunakan. • Laju aliran berkurang menjadi antara 6 dan 10 liter/menit. • Mekanisme cartridge menggunakan alur (dari pada lubang jarum) untuk mengalirkan air dari satu sisi diafragmal ke yang lain. • Menjalankan katup mendorong ke bawah pencuci karet di sepanjang alur, membersihkan semua
• Penundaan putaran (‘bleed ’)’) perlu diatur dengan benar. • Jika mekanisme berjalan melalui penggunaan lubang jarum dalam spiral, lubang tersebut dapat terblokir oleh kerak air yang terbentuk.
P A N C UR A N D E N G A N T O M B O L T E K A N
Pengaturan aliran waktu mekanik. Biasanya Pengaturan bekerja melalui penundaan putaran yang dikendalikan dari satu sisi diafragma ke yang lain melalui lubang jarum, yang menentukan lamanya waktu air dialirkan melalui pancuran.
Biasanya sampai 50%, tetapi tergantung pada tingkat aliran akhir.
R I A I S N E I S I F E & N E M E J A N A M
58
kerak air yang sudah ada dan kerak air yang terbentuk lainnya ketika bergerak.
PEMANAS TITIK SUMBER
Hindari mengalirkan air dalam waktu yang lama untuk mendapatkan suhu yang diinginkan. REGULATOR
Variable.
• Menggunakan lebih sedikit air pada aliran awal.
• Biaya modal modal untuk pemasangan pemanas.
Biasanya 50%, tetapi tergantung pada
• Retrofit tersedia, mudah untuk dipasang.
• Tidak sesuai sesuai untuk penggunaan dengan pancuran dengan
tingkat aliran akhir.
• Mengatur aliran tanpa tergantung pada tekanan. • Laju aliran aliran antara 6 dan 10 liter/menit dapat dicapai. • Biaya rendah.
PA N C U R A N
Regulator dipasang di antara selang dan pancuran.
pemanas listrik.
KERAN ELEKTROMAKNETIK SENSOR
Sebagai katup elektromagnetik yang bekerja dengan perangkat sensor (infrared ).). Ketika sensor diaktifkan pancuran bekerja untuk jangka waktu tertentu sebelum dimatikan.
• Sampai 70%, tetapi tergantung pada pengaturan laju aliran akhir dan durasi aliran. • Biasanya dapat mencapai laju aliran antara 6 dan 8 liter/ menit.
• Kebersihan ditingkatkan — keran tidak perlu disentuh. • Dapat mencapai laju aliran aliran antara 6 dan 8 liter/menit.
• Memerlukan energi—utama atau batere yang dioperasikan. • Jika sabun mengotori sensor, sensor, air akan mengalir terus menerus. • Biaya biasanya sekitar £ 300/keran yang berarti pengembalian modal akan lebih lama.
DINAS TATA TATA RUANG DAN CIP TA KARYA PEMERINTAH KOTA BANDUNG Jalan Cianjur N0. 34, Kota Bandung, Jawa Barat 40195 www.distarcip.bandung.go.id/greenbuildin bandung.go.id/greenbuilding g
View more...
Comments