Vitamin B1

March 19, 2019 | Author: andi10121 | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Thiamine...

Description

Vitamin B1 (Thiamin) Vitamin B1 atau thiamin adalah salah satu jenis vitamin B kompleks yang larut dalam air. Tiamin ini ditemukan pada berbagai makanan dengan konsentrasi yang rendah. Thiamin ini ditemukan banyak sekali di sumber makanan seperti biji-bijian dan gandum. Contohnya saja, dengan konsumsi 100 gram tepung gandum (biasanya pada olahan roti gandum) mengandung Thiamin sebanyak 0,55 mcg. Berbeda dengan tepung terigu dengan takaran yang sama hanya mengandung 0,06 mcg. Makanan yang juga banyak mengandung thiamin adalah biji bunga matahari, beras merah, asparagus, kembang kol, jeruk, hati sapi, dan telur. Vitamin B2 (Riboflavin) Lalu vitamin B kompleks lainnya adalah vitamin B2 atau riboflavin. Seperti halnya thiamin, riboflavin  juga larut dalam air. Berfung Berfungsi si juga menjaga metabo metabolisme lisme dalam tubuh agar tubuh tetap sehat. Selain itu vitamin B2 ini juga mampu membantu proses pembentukan sel darah merah. Vitamin B2 ini terdapat di makanan seperti sayuran hijau, keju, susu, dan kacang-kacangan. Vitamin B2 ini hanya dibutuhkan tubuh sebanyak 1,7 mcg setiap harinya. Vitamin B3 (Niasin) Vitamin B3 atau niasin juga merupakan vitamin B kompleks. Niasin terbagi menjadi dua bentuk yaitu niacinamide dan hexanicotinate dimana keduanya memiliki fungsi berbeda dari vitamin B3. Vitamin B3 ini dulunya sebagai obat penyakit pellagra (hingga kini pun demikian). Kemudian juga sebagai penurun kadar kolesterol jahat yaitu LDL dan menurunkan kadar Trigliserida. Sekarang ini biasanya lebih banyak kekurangan vitamin B3 secara ringan dengan indikasi seperti kelelahan, hingga depresi. Vitamin B5 (Asam Pantotenat) Vitamin B kompleks selanjutnya adalah vitamin B5 atau asam pantotenat. Vitamin B5 ditemukan pertama kali di tahun 1933 yang merupakan vitamin larut dalam air. Vitamin B5 terdapat di banyak makanan layaknya vitamin B lainnya, seperti di daging ayam, daging ikan, kacang-kacangan dan susu. Kebutuhan vitamin B5 yang tepat dalam hariannya adalah 7 mcg. Kekurangan asam pantotenat ini mengakibatkan kekejangan pada tubuh. Vitamin B6 (Piridoksin)

Vitamin B kompleks selanjutnya adalah piridoksin atau vitamin B6. Peran penting vitamin B6 adalah berfungsi dalam metabolisme asam amino dan metabolisme sistem imun pada tubuh. Saat asam amino dan sistem imun tubuh terjaga dengan baik, maka tubuh pun akan menjadi sehat. Jika tubuh kekurangan vitamin B6, maka tubuh akan mengalami gangguan saraf, kolesterol, dan batu ginjal. Penuhi vitamin B6 harian dengan mengkonsumsi pisang atau wortel. Vitamin B7 (Biotin) Vitamin B7 termasuk vitamin B kompleks juga. Vitamin B7 ini lebih dikenal dengan nama vitamin H. Peran penting vitamin B7 atau biotin ini adalah untuk metabolisme lemak, protein dan juga karbohidrat (sama seperti vitamin B kompleks lainnya). Kekurangan Biotin dapat mengalami masalah pada rambut dan kuku yang rusak. Biotin di konsumsi tubuh mencapai 30 mcg setiap harinya. Karena Biotin terdapat di banyak sumber makanan, sehingga memenuhinya pun tidaklah sulit. Vitamin B8 (Inositol) Inositol merupakan senyawa kimia dengan rumusnya yaitu C 6H12O6  yang mana terdapat sampai sembilan kemungkinan stereoisomer. Paling banyak terbentuk di alam adalah vitamin B8 yang bernama meso-inositol. Dalam proses biologi, inositol berperan dalam tranduksi sinyal-sinyal insulin, menguraikan lemak dan mengurangi kolesterol dalam darah, mengontrol kosentrasi kalsium secara intraselular dan masih banyak lagi peran vitamin B8 ini. Namun vitamin B8 bukanlah vitamin esensial yang ditemukan di alam. Karena dibuat di tubuh dari glukosa. Vitamin B9 (Asam Folat)  Asam folat atau vitamin B9 juga termasuk dari jenis vitamin B kompleks. Asam folat berperan penting pada saat pembelahan dan pertumbuhan sel. Sehingga asam folat sangat baik bagi ibu hamil dan janinnya. Asam folat ini memproduksi sel darah merah sehingga anemia pada wanita dewasa bisa dicegah. Asam folat sendiri banyak terdapat di sayuran seperti bayam, lobak cina, kacang polong, sereal, kentang, tomat, jeruk, dan lainnya. Vitamin B10 PABA (Para-Aminobenzoic Acid) Vitamin B10 jarang sekali didengar oleh kebanyakan masyarakat. Vitamin B10 merupakan faktor R yang ditetapkan menjadi asam pteroylmonoglutamic yang mana bercampur dengan vitamin B lainnya. Sebelum dikenal sebagai vitamin B10, dikenal sebagai para-aminobenzoic acid. Namun hal

ini bermanfaat bagi hewan tapi tidak bagi manusia. PABA yang diberikan pada manusia tidaklah menunjukkan aktifitas vitamin. Walaupun begitu, PABA bermanfaat bagi tabir surya, dan mengobati penyakit kulit lainnya. Vitamin B12 (Kobalamin) Vitamin B12 termasuk ke dalam vitamin B kompleks. Walau nomor urutnya sampai 12, namun vitamin B12 cukup bermanfaat bagi tubuh. Vitamin B12 ini berperan dalam fungsi stabilitas sistem saraf dan otak. Terutama vitamin B12 berperan dalam sintesis DNA dan RNA. Vitamin B12 ini didapatkan dari sumber makanan seperti kepiting, kerang, keju, daging sapi, telur, dan susu. Vitamin B15 (Asam Pangamat) Vitamin B15 memiliki struktur kimia yaitu glucono-dimethylamino-acetic-acid dimana vitamin B15 ini banyak terdapat di bekatul, jagung, dan kacang havernut. Peran vitamin B15 ini dapat mengatasi gangguan pada jantung, darah tinggi, kelenjar gondok, dan juga penyakit lainnya. Sehingga vitamin B15 ini berperan dalam menyempurnakan metabolisme yang sudah terjadi di tubuh. Vitamin B17 (Amydaline) Vitamin B17 termasuk vitamin B kompleks yang juga larut dalam air. Terdapat di banyak tanaman sayur yang bisa dimakan. Dalam struktur kimia dikenal dengan Beta-cyanophoric glikosida. Bahkan penelitian akhir-akhir ini mengkaitkan vitamin B17 secara spesifik dengan pengobatan penyakit kanker. Namun belum adanya kejelasan bahwa vitamin B17 dapat dikonsumsi untuk mengurangi penyakit kanker pada manusia.

FOLIC ACID Posted on November 27, 2008 . Filed under: Uncategorized |

Nama Generik : Folic Acid (Asam Folat) Nama Dagang : Acifolic, Apo-Folic, Cytofol, Dosfolat B activ, Folacid, Folacin, Folbal, Folcidin, Foldine, Folettes, Foliamin, Folicet, Folipac, Folsan, Folsaure, Folsav, Folvite, Folvron, Incafolic. Nama Kimia : Pteroylglutamic Acid (Asam pteroilmonoglutamat, PmGA)

Synonim

:

Folate,

PGA,

Pteroyl-L-glutamic

acid,

Pteroyl-L-monoglutamic

acid,

Pteroylglutamic acid, Pteroylmonoglutamic acid, Vitamin M, Vitamin Be, Vitamin Bc, Vitamin B9. Nama IUPAC : N-[ρ-[[(2-amino-4-hydroxy-6-pteridinyl) methyl]-amino]benzoyl]-L-glutamic acid Molekular weight : 441,3975 g/mol. Berupa bubuk kristal berwarna kuning-oranye. Titik lebur : 250 °C (523 K) Kelarutan dalam air : 8.5 g/100 ml (20 °C)

Kapan Folic Acid boleh digunakan (indikasi)? Indikasi Utama : Anemia megaloblastik yang diakibatkan defisiensi folic acid. Sign/ Symptom : Pasien dengan defisiensi folic acid memiliki symptom warna kulit dan membran mukosa yang menjadi lebih gelap terutama di daerah permukaan dorsal dari jari tangan, jari kaki, lipatan-lipatan telapak tangan dan telapak kaki. Biasanya hiperpigmentasi tersebut akan menghilang beberapa minggu atau bulan setelah pemberian folic acid. Indikasi Lain-lain : Kehamilan, menyusui, bayi dan anak-anak. Folic acid injeksi biasanya biasanya digunakan pada pasien dengan anemia yang berat dan adanya gangguan penyerapan folic acid pada saluran pencernaan serta sebagai anti dotum pada intosikasi antifolat (anti kanker).

Kapan Folic Acid tidak boleh digunakan (kontraindikasi)? Kontraindikasi Utama : Pengobatan Anemia Pernisiosa dan Anemia megaloblastik lainnya yang diakibatkan defisiensi vitamin B 12 . Sign/Symptom : Gejala anemi megaloblastik dengan gangguan neurologis akibat defisiensi vitamin B12. Kontraindikasi Lain-lain : Hipersensitifitas terhadap folic acid.

Bagaimana Folic Acid bekerja (Mekanisme Kerja)? Mekanisme Kerja Utama : Senyawa biokimia folic acid yang bersifat inaktif dikonversi oleh enzim dihydrofolate reductase menjadi tetrahydrofolic acid dan methyltetrahydrofolate. Senyawa ini ditransport ke dalam sel melalui reseptor dengan cara endositosis. Hasil reduksi folic acid dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi normal eritropoesis, yaitu berperan dalam reaksi-reaksi biokimia esensial yang menyediakan prekursor-prekursor untuk sintesis asam amino, purine dan DNA. Dalam proses sintesis suatu DNA dibutuhkan senyawa dTMP dimana dalam reaksi pembentukannya enzim thymidylate sintase mengkatalisasi transfer satu unit karbon dari N5-N10methyltetrahydrofolate

menjadi

deoxyuridine

monophosphate

(dUMP)

untuk

membentuk dTMP. Setiap 1 mole dTMP yang dihasilkan, diperlukan 1 mole tetrahydrofolate. Dan dalam proses proliferasi jaringan yang, sintesis DNA akan menbutuhkan sejumlah besar tetrahydrofolat. Terjadilah regenerasi tetrahydrofolate melalui reduksi dihydrofolate yang dikatalisis enzim dihydrofolat reductase. Tetrahydrofolat yang diproduksi tersebut akan

mengubah

kofaktor

N5-N10methyltetrahydrofolate

melalui

kerja

serine

transhydroxymethylase sehingga memungkinkan untuk melanjutkan proses sintesi dTMP. Siklus ini sering disebut sebagai siklus sintesis dTMP. Mekanisme

Kerja

Lain-lain

:

Senyawa

N5-methyltetrahydrofolate

diperlukan

untuk

mengkonversi homosistein menjadi metionin. Gagalnya sintesis N5-methyltetrahydrofolate berakibat pada peningkatan konsentrasi serum homosistein. Dari data sumber terdapat korelasi positif antara homosistein serum yang meningat dengan penyakit-penyakit vaskular oklusif seperti jantung iskemik dan stroke. Oleh karena itu suplementasi folic acid bermanfaat

untuk

memperbaiki

satus

folat

dan

mengurangi

prevalensi

hiperhomosisteinemia. Apa efek terapi yang diinginkan dari Folic Acid? Efek Terapi Utama : Memperbaiki status folat pada pasien dengan defisensi folic acid. Mencegah dan mengobati anemia megaloblastik akibat defisiensi folic acid karena berperan untuk pembentukan DNA dalam proses eritropoesis. Efek Terapi Lain-lain : Menjaga kesehatan jantung dan mencegah aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh darah yang disebabkan oleh endapan lemak, kalsium, protein dan platelet) karena folic acid membantu mengatasi keadaan hiperhomosisteinemia yang menjadi faktor resiko penyakit vaskular oklusi. Sebagai koenzim pada sintesa RNA dan DNA sehingga sangat penting dalam reproduksi dan pertumbuhan sel. Pada wanita hamil dapat mencegah keguguran dan anak lahir cacat (neural tube defect yaitu kelainan pada pembentukan otak dan sumsum tulang belakang). Menjaga kesehatan pencernaan.

Apa efek samping yang tidak diinginkan dari Folic Acid? Efek Samping Utama : Reaksi hipersensitifitas (Anaphylaxis, erythema, skin rash, itching, generalized malaise, rasa berat di dada, swelling pada mulut wajah, bibir dan lidah, kesulitan bernafas akibat bronchospasm). Efek Samping Lain-lain : Rasa sakit, merah dan bengkak pada tempat suntikan, nausea, nafsu makan menurun, abdominal distention, flatulence, biter/bad taste, insomnia, kesulitan berkonsentrasi.

Apa efek toksik (toxixity) dari Folic Acid? Efek Toksik Utama : Pada dosis lebih dari 100 kali dosis harian yang dianjurkan, folic acid dapat meningkatkan frekwensi kejang pada pe nderita epilepsi dan memperburuk kerusakan saraf pada orang-orang yang menderita kekurangan vitamin B12. Efek Toksik Lain-lain : Dengan dosis per oral 15 mg/hari dapat terjadi tanda-tanda anorexia, nausea, abdominal distention, flatulence, biter/bad taste, altered sleep patterns, kesulitan

berkonsentrasi,

irritability,

confusion, impaired judgment.

over

activity,

excitement,

mental

depression,

Bagaimana nasib Folic Acid di dalam tubuh (farmakokinetik)? Absorbsi : Pada pemberian oral, absorbsi folic acid baik sekali, terutama di bagian 1/3 proksimal usus halus (jejunum proksimal). Dengan dosis oral yang kecil, absorpsi memerlukan energi (transpor aktif), sedangkan pada kadar tinggi absorbsi dapat berlangsung secara difusi (transpor pasif). Folic acid muncul di plasma darah 15-30 menit setelah pemberian per oral dan T max tercapai setelah 1 jam. Ikatan Protein : 2/3 dari folic acid yang terdapat dalam plasma darah terikat pada protein yang tidak difiltrasi ginjal. Distribusi : Distribusinya merata ke semua sel dan terjadi penumpukan dalam cairan serebrospinal. Folic acid disimpan oleh tubuh terutama di hepar. Normal total folic acid di serum adalah 5-15 ng/mL, di cairan serebrospinal adalah 16- 21 ng/mL, dan di eritrosit adalah 175 to 316 ng/mL. Metabolisme : Folic acid dimetabolisme di hepar oleh enzim Catechol O-methyltransferase (COMT) dan Methylenetetrahydrofolate reductase menjadi 7,8-dihydrofolic acid dan 5,6,7,8tetrahydrofolic acid. Ekskresi : Lebih dari 90% folic acid diekskresikan di urine dalam bentuk metabolit dan sejumlah kecil diekskresikan di feces. Sebagian besar metabolit muncul di urine setelah 6  jam dan ekskresi lengkap dalam 24 jam. Folic Acid juga dieksresikan melalui air susu ibu.

Bagaimana bentuk interaksi Folic Acid dengan obat lain (interaksi)? Farmakokinetik : Sulfasazaline dapat menurunkan absorpsi folic acid. Folic Acid dapat menurunkan efektifitas hydnatoin (ethotoin, fosphenytoin, mephenytoin, pkenytoin) dengan menurunkan konsentrasi serumnya. Farmakodinamik : Folic acid menurunkan efek dari anticonvulsant golongan barbiturat (phenorbarbital, amobarbital, aprobarbital, butabarbital, butalbital dan sebagainya). Folic acid menurunkan efek obat anti kanker methotrexate yang bekerja menghambat dihydrofolat reductase. Folic acid menurunkan efek obat anti kanker 5-fluorouracil yang bekerja menghambat thymidylate sintase. Folic acid menurunkan efek dari nitrofurantoin, primidone dan pyrimethamine.

Bagaimana bentuk sediaan dan posologi Folic Acid? Bentuk Sediaan : Tablet, Injeksi Posologi : Tablet 0.4 mg, Tablet 0.8 mg, Tablet 1 mg, Injeksi 5 mg/mL

Bagaimana cara pemberian Folic Acid? Per oral, Intravena, Intra muskular, Sub kutan

Berapa dosis Folic acid? Therapeutic Dose Dewasa dan anak-anak: PO/IV/IM/Subcutaneous sebesar 1 mg/hari. Pada kasus resisten mungkin dibutuhkan dosis yang lebih besar. Kecuali pada ibu hamil dan menyusui, jangan berikan dosis terapi lebih dari 0,4 mg/hari hingga kemungkinan anemia pernisiosa telah disingkirkan. Dosis mungkin perlu ditingkatkan pada alcoholism, hemolytic anemia, anticonvulsant therapy atau chronic infection. Maintenance Dose Dewasa dan anak-anak usia 4 tahun atau lebih : PO/IV/IM/Subcutaneous 0,4 mg/hari. Kehamilan dan menyusui : 0,8 mg/hari Anak-anak dibawah 4 tahun : PO/IV/IM/Subcutaneous 0,3 mg/hari. Bayi : PO/IV/IM/Subcutaneous 0,1 mg/hari.

Kapan dinyatakan penggunaan Folic Acid berhasil atau gagal? Berhasil : Kadar hemoglobin mulai meningkat pada minggu pertama, dan anemia secara menyeluruh dapat disembuhkan dalam waktu 1-2 bulan. Gagal : Kadar hemoglobin tidak meningkat dan anemia tetap berlanjut.

Nasehat apa yang harus disampaikan kepada penderita dan keluarga penderita? Jangan mengkonsumsi tablet folic acid kecuali ada saran dari dokter. Berhati-hatilah dan cermat mengikuti instruksi, peringatan dan dosis yang dianjurkan. Jangan merubah atau berhenti mengkonsumsi dosis yang dianjurkan tanpa saran dari dokter. Jangan gunakan obat injeksi apabila mengandung partikel-partikel, berubah warna atau ampulnya rusak. Jangan gunakan jarum dan spuit secara berulang-berulang. Beritahukan kepada dokter apabila anda mengkonsumsi beberapa multivitamin dan terdapat pula folic acid di dalamnya. Sumber alami dari folic acid yang terdapat dalam bahan makanan yaitu ragi, hati, ginjal, dan sayur-mayur berwarna hijau. Ikuti saran dan anjuran dokter untuk test laboratorium kerena dengan test tersebut dapat dimonitor perkembangan pengobatan dan dapat diketahui apabila ada efek samping yang terjadi.

Apabila anda hamil atau menyusui, diskusikan dengan dokter, keuntungan dan resiko mengkonsumsi folic acid selama kehamilan. Folic acid juga diekskresikan melalui air susu ibu, apa keuntungannya dan apa resikonya bagi bayi anda. Simpan Folic Acid pada temperatur ruangan antara 68-77° F (20-25°C). Hindarkan dari panas, kelembaban dan cahaya. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Anjuran apa yang dapat disampaikan kepada perawat? Folic acid injeksi biasanya digunakan pada keadaan anemia megaloblastik yang berat atau apabila absorbsi melalui saluran pencernaannya terganggu. Folic acid injeksi hanya diadministrasikan melalui subcutaneous, IM dan IV. Tidak untuk administrasi

secara

intradermal

atau

intra-arterial.

Dan

jangan

diberikan

apabila

mengandung partikel, berawan atau berubah warna. Simpan Folic Acid pada temperatur ruangan antara 68-77° F (20-25°C). Hindarkan dari panas, kelembaban dan cahaya.

Kenapa kita berikan Folic Acid? Folic acid diberikan karena memiliki beberapa efek terapi yang sangat bermanfaat terutama untuk mencegah dan mengobati anemia megaloblastik akibat defisiensi folic acid karena folic acid berperan untuk pembentukan DNA dalam proses eritropoesis. Selain itu folic acid berkhasiat untuk: Menjaga kesehatan jantung dan mencegah aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh darah yang disebabkan oleh endapan lemak, kalsium, protein dan platelet) karena folic acid membantu mengatasi keadaan hiperhomosisteinemia yang menjadi faktor resiko penyakit vaskular oklusi. Sebagai koenzim pada sintesa RNA dan DNA sehingga sangat penting dalam reproduksi dan pertumbuhan sel. Pada wanita hamil dapat mencegah keguguran dan anak lahir cacat (neural tube defect yaitu kelainan pada pembentukan otak dan sumsum tulang belakang). Menjaga kesehatan pencernaan. Folic acid dapat merangsang produksi leukosit yang dipakai sebagai obat likopeni agrositosis. Mencegah anemia yang disebabkan oleh kehamilan, diet, penyakit hati, dan keadaankeadaan yang lainnya. Apakah harus diukur kadar Folic Acid sebelum pemberian preparat Folic Acid? Apa alasannya? Ya, karena dalam pemberian preparat folic acid untuk kasus anemia megaloblastik perlu disingkirkan kemungkinan anemia pernisiosa (anemia makrositik akibat kekurangan vitamin B12. Pemberian preparat folic acid pada anemia pernisiosa dapat memperburuk kerusakan

saraf yang terjadi. Selain itu dapat diperkirakan kebutuhan pasien akan folic acid sehingga dosis yang diberikan sesuai. Nilai normal total folic acid di serum adalah 5-15 ng/mL, di cairan serebrospinal adalah 1621 ng/mL, dan di eritrosit adalah 175 to 316 ng/mL. Secara umum, apabila jumlah folic acid diserum dibawah 5 ng/mL menunjukkan adanya defisiensi folic acid, dan apabila jumlahnya dibawah 2 ng/mL biasanya menunjukkan adanya anemia megaloblastik.

Sementara kita bertugas di Puskesmas, apa yang harus dil akukan? Apabila kondisi klinisnya menunjukkan suatu anemia makrositik, kita dapat memberikan dosis folic acid dengan tujuan diagnostik yaitu 0,1 mg per oral selama 10 hari yang hanya memberikan

respon

hematologik

pada

penderita

defisiensi

asam

folat.

Hal

ini

membedakannya dengan defisiensi vitamin B12 yang baru memberikan respon dengan dosis 0,2 mg per hari atau lebih. Setelah itu baru kita berikan dosis terapinya. Gejala Klinis Kekurangan Asam Folat Tanda dan gejala utama: lesu, lemas, susah bernapas, oedem, nafsu makan menurun, depresi, dan mual. Kadang-kadang pucat, glositis, dan diare. Pada kasus yang berat dijumpai seperti kasus malnutrisi. Jika di lakukan pemeriksaan laboratorium, maka kita dapat menjumpai gejala- gejala sebagai berikut: Gejala pernisiosa anemia murni (kekurangan vitamin B12), j arang terjadi. Pada yang berat, Hb rendah: 4-6 gm/100 ml. Eritrosit: 2 juta/mm3, bisa terjadi leukopeni/trombositopeni. Leukosit perifer dominant bentuk segmen. Pemeriksaan figlu test positif, terutama pada ibu hamil. Sumsum tulang hiperplastik/megaloplastik(aspirasi sumsum tulang krista iliaka) pada ibu hamil. Hitung jenis bergeser ke kanan, sel darah merah dalam bentuk makrositosis dan poikilositosis.

Mana yang lebih menguntungkan menggunakan sediaan Folic Acid dosis besar atau kecil dan apa alasannya? Dosis sehari- hari yang biasa di gunakan adalah 400 mikrogram. Dosis ini berdasarkan RDA(Recommend dietary allowances). Apabila di berikan dengan dosis satu milligram atau lebih, itu akan memerlukan resep obat. Folic acid sangat bagus diberikan dengan dosis 400 mikrogram(dosis kecil) karna biasanya folic acid akan di kombinasikan dengan multivitamin yang lain juga karna folic acid terdapat di dalam makanan seperti bayam, sawi hijau, sayursayuran hijau, hati, ginjal, buah alpokat, kacang- kacangan, dan lain- lain. Folic acid yang dikonsumsi dengan perut kosong setara dengan folic acid yang kita konsumsi dari makanan. Contoh: folic acid 400 mikrogram di konsumsi dalam keadaan perut kosong setara dengan folic acid 470 mikrogram yang terdapat dalam makanan setara juga dengan 800 mikrogram dari makanan yang mengandung folat.

Berapa lama pemberian preparat Folic Acid dan apa alasannya?

VITAMIN

FARMAKOKINETIK ABSORBSI

FOLIC ACID

Absorbsi acid

DISTRIBUSI folic baik

sekali,terutam a di bagian 1/3 proksimal usus halus (jejunum proksimal)

Merata semua dan

METABOLISME ke

Di hepar oleh

sel

enzim

terjadi

EKSKRESI

Catechol

O-

methyltransferase

Lebih

dari

90%

folic

acid

penumpukan

(COMT)

dan

dalam cairan

Methylenetetrahydrofolat

n

serebrospina

e reductase menjadi 7,8-

dalam

l

dihydrofolic

bentuk

acid

dan

diekskresika di

urine

5,6,7,8-tetrahydrofolic

metabolit

acid.

dan sejumlah kecil diekskresika n di feces

SIANOKOBALAMIN(B12

Absorbsi

)

oral

sel

tubuh

berlangsung

dan

terikat

pada

suatu

lambat

per

di

ileum

Ke berbagai

Hepar

Urine

dan

feses

glikoprotein plasma,trans - kobalamin

BESI (Fe)

Absorbsi

Fe

Ke

Hepar

Keringat,

melalaui

berbagai

urine,

saluran cerna  jaringan,

feses, serta

terutama

terutama

kuku

berlangsung

ke sumsum

rambut

di duodenum

tulang

yang

dan di

potong

Untuk defisiensi folic acid cukup dengan pemberian folic acid 5mg/hari selama 4 bulan. Sedangkan untuk penderita yang mengalami gangguan penyerapan folic acid, harus mengkonsumsi tablet folic acid sepanjang hidupnya. Folic acid di konsumsi wanita sampai usia kehamilan 12 minggu. Karna akan membantu perkembangan system syaraf dan untuk mencegah kelainan kongenital.

Apa tanda-tanda keracunan Folic Acid? Sebenarnya kemungkinan folic acid untuk menimbulkan keracunan sangat kecil karena merupakan vitamin yang larut dalam air sehingga cepat diekskresikan melalui urin. Folic acid bisa menyebabkan keracunan pada keadaan tertentu. Pada dosis lebih dari 100 kali dosis harian yang dianjurkan, folic acid dapat meningkatkan frekwensi kejang pada penderita epilepsi dan memperburuk kerusakan saraf pada orang-orang yang menderita kekurangan vitamin B12. Dengan dosis per oral 15 mg/hari dapat terjadi tanda-tanda anorexia, nausea, abdominal distention, flatulence, biter/bad taste, altered sleep patterns,

kesulitan

berkonsentrasi,

irritability,

over

activity,

excitement,

mental

depression,

confusion, impaired judgment. Pada tahun 2007 University Tufts mengadakan penelitian pada 10000 pasien yang mengkonsumsi folic acid. Folic acid yang di gunakan dalam jumlah yang besar akan mengganggu peneyerapan atau absorbs dari vitamin B12 sehingga akan menyebabkan defisiensi vitamin B12. Sedangkan pada tikus, dosis yang tinggi dapat menyebabkan pengendapan kristal asam folat dalam tubuli ginjal.

Kesimpulan Indikasi : Anemia megaloblastik yang diakibatkan defisiensi folic acid, kehamilan, menyusui, bayi dan anak-anak. Efek:memperbaiki status folat pada pasien dengan defisensi folic acid, mencegah dan mengobati anemia megaloblastik akibat defisiensi folic acid, menjaga kesehatan jantung dan mencegah aterosklerosis, sebagai koenzim pada sintesa RNA dan DNA sehingga sangat penting dalam reproduksi dan pertumbuhan sel, pada wanita hamil dapat mencegah keguguran dan anak lahir cacat (neural tube defect yaitu kelainan pada pembentukan otak dan sumsum tulang belakang), menjaga kesehatan pencernaan. Folic acid di berikan dalam dosis yang kecil. Untuk defisiensi folic acid cukup dengan pemberian folic acid 5mg/hari selama 4 bulan.

Usul Penyempurnaan Sediaan 1. Volume total seidaan dibuat 15 ml 2. Asam folat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam NaOH, sehingga dibuat dalam bentuk garamnya Natrium folat dengan penambahan NaOH 0,1 N 3. Asam folat OTT terhadap oksidator, reduktor, logam berat sehingga pada pembuatn harus bebas oksigen, dialiri gas nitrogen. Ditambahkan Na2EDTA sebagai zat pengkhelat untuk mengikat logam berat 4. Usul Gram = ml

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF