viskositas dan massa jenis.docx

April 8, 2019 | Author: Sifa Fuzi Allawiyah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download viskositas dan massa jenis.docx...

Description

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

MODUL PRAKTIKUM

: MASSA JENIS DAN VISKOSITAS

 NAMA PEMBIMBING

: RISPIANDI ,ST.MT

 NAMA MAHASISWA

: SIFA FUZI ALLAWIYAH ALLAWIYAH

TANGGAL PRAKTEK

: 25 September 2013

TANGGAL PENYERAHAN

: 2 Oktober 2013

1.

2.

Tujuan percobaan 

Menentukan massa jenis suatu zat



Menentukan viskositas cairan



Menghitung viskositas suatu cairan berdasarkan percobaan

Latar Belakang Setiap fluida, gas atau cairan, memiliki suatu sifat yang dikenal sebagai viskositas, yang  dapat didefinisikan sebagai tahanan yang dilakukan suatu lapisan fluida terhadap suatu  lapisan lainnya. Salah satu cara untuk menentukan viskositas cairan adalah metode kapiler dari Poiseulle, metode Ostwald merupakan suatu variasi dari metode Poiseulle. Pada percobaan kali ini kita menghitung viskositas larutan yang  berguna untuk menentukan tahanan fluida   berdasarkan suhu yang  berbeda beda. Viskositas dari suatu cairan murni adalah indeks hambatan aliran cairan. Pada  percobaan ini kita akan mempelajari tentang pengaruh suhu terhadap viskositas cairan. Cairan yang digunakan dapat bermacam-macam, namun pada percobaan ini cairan yang digunakan adalah etanol sedangkan air bertindak sebagai cairan pembanding. Dengan melakukan percobaan ini kita akan mengetahui cairan mana yang memiliki viskositas yang tertinggi.

3.

Dasar Teori 3.1

Massa jenis Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah dari benda daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Satuan SI massa  jenis adalah kilogram per meter kubik (Kg.m-3). Rumus untuk menentukan massa  jenis :



 

Dengan  = rho (massa jenis), m = massa dan v = volume.

3.2

Viskositas Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari aliran yang diberikan oleh suatu cairan. Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Viskositas disperse koloidal koloidal dipengaruhi oleh bentuk partikel dari fase disperse. Koloid-koloid yang berbentuk bola membentuk sistem disperse dengan viskositas rendah,

sedang

sistem

disperse

yang

mengandung

koloid-koloid

linier

viskositasnya lebih tinggi. Hubungan antara bentuk dan viskositas merupakan refleksi derajat solvasi dari partikel.

Hukum Poiseuille

Banyaknya cairan yang mengalir persatuan waktu melalui penampang melintang berbentuk silinder berbentuk jari-jari r, yang panjangnya l di tentukan oleh, perbedaan tekanan (p) pada kedua ujung pipa juga ditentukan oleh viskositas cairan dan luas penampang pipa.

Hukum Stokes

Benda bulat dengan radius r dan rapat adalah d yang jatuh karena gaya gravitasi

melalui fluida dengan rapat dm akan dipengaruhi gaya sebagai berikut :

f 1  = 4/3 r 3 ( d  –  d  dm ) g Benda yang jatuh mempunyai kecepatan yang makin lama makin besar tetapi dalam medium ada gaya gesek yang makin besar bila kecepatan benda jatuh makin besar. Pada saat kesetimbangan, besarnya kecepatan benda jatuh adalah tetap (v konstan). Menurut George Stokes, untuk benda bulat tersebut besarnya gaya gesek pada saat kesetimbangan adalah : f 2 = 6 r V f 1 = f 2 4/3 r 3 ( d  –  d  dm ) g = 6 r V Rumus ini berlaku bila jari-jari benda yang jatuh relative besar bila dibandingkan dengan jarak antara molekul-molekul fluida. Rumus Stokes inilah yang merupakan dasar viskositas atau viscometer bola  jatuh. Viscometer ini tersiri dari gelas silinder dengan cairan yang akan diteliti dan dimasukkan dalam thermostat. Bola baja dengan rapat d dan diameter r dijatuhkan ke dalam tabung dan waktu yang diperlukan untuk jatuh di antara dua tanda a dan b dicatat dengan stopwatch. Pengukuran viskositas merupakan cara termudah dalam menentukan berat molekul dan jari-jari molekul. Diantaranya, yaitu untuk menentukan viskositas dapat digunakan : 1.

Viskometer Oswald Digunakan menggunakan

untuk air

menentukan sebagai

viskositas

pembandingnya.

dari

suatu

Caranya

cairan

dengan

yaitu

dengan

membandingkan waktu alir dan berat jenis cairan yang akan ditentukan dengan

 berat jenis cairan dan waktu alir. Hubungan antara viskosits dan suhu pertama kali ditemukan oleh Carransicle pada tahun 1913. Pada viskositas Ostwald yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah cairan tertentu mengaliri pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh gaya beratnya sendiri. 2.

Viskometer Hoppler

Berdasarkan hokum stokes pada kecepatan bola maksimum, terjadi keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat  –   gaya Archimedes. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan bola (yang terbuat ari kaca) melalui tabung gelas yang vertical  berisi zat cair yang diselidiki. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi ari harga respirok sampel. Pengaruh Temperatur Terhadap Viskositas

Viscositas merupakan besaran yang harganya tergantung terhadap temperatur. Pada kebanyakan fluida cair, bila temperatur naik viscositas akan turun, dan sebaliknya bila temperatur turun maka viscositas akan naik.

4.

Skema Kerja

a. Massa jenis

Sia Sia kan kan Pikno Piknome meter ter

Timbang piknometer kosong

Catat massanya (m1) Tambahkan cairan yang telah ditentukan kedalam

Timbang piknometer dan isinya

Catat massanya

Hitung selisihnya 

 b. Viskositas

Siapkan viskometer Isi viskometer dengan cairan sampai di bawah

Tarik sejumlah volume cairan sampai melebihi tanda dan lepaskan

Hidupkan stopwatch saat cairan turun sampai tanda

Matikan stopwatch sampai tanda batas berikutnya

Catat waktu

5.

Keselamatan kerja yang harus diperhatikan (merujuk MSDS) Pakailah jas lab dan sepatu tertutup. Untuk menjaga alat tidak muah rusak, tabung dibersihkan dengan pelarut yang sesuai dengan zat yang ditentukan viskositas an massa jenisnya.

6.

Data atau Hasil Pengamatan

6.1

Massa jenis Zat : Air  No

Kegiatan

Gram

1 2 3

Berat pikno kosong Berat pikno isi Berat isi

13.49 gram 24.02 gram 10.53 gram

Zat : Polietilen  No

Kegiatan

Gram

1 2 3

Berat pikno kosong Berat pikno isi padatan Berat pikno isi padatan + air

13.47 gram 17.39 gram 23.17 gram

Zat : Pasir Silika

6.2

 No

Kegiatan

Gram

1 2 3

Berat pikno kosong Berat pikno isi padatan Berat pikno isi padatan + air

13.44 gram 16.77 gram 24.30 gram

Viskositas  No

Zat

Waktu

Waktu

Waktu

Waktu

Waktu

1 2

Etanol Air

290 102

293 103

291 101

290 101

292 100

Viskositas air  No

Suhu c

Viskositas

1 2 3 4 5

20 25 30 35 40

1.00 cp 0.95 cp 0.80 cp 0.75 cp 0.70 cp

Ratarata 291.2 101.4

7.

Perhitungan

1. Massa Jenis a. Volume piknometer Volume Air = Volume Piknometer Berat Air: Berat Piknometer+Air  –  Berat  Berat Piknometer Kosong = 24,02g  –  13,49g  13,49g = 10,53g Massa Jenis Air : 1 g/mL

Volume Air/Volume Piknometer =

    



  

    

b. Massa Jenis Polyethylene Berat Padatan = Berat Pikno+Padatan  –  Berat  Berat Pikno kosong = 17,39g  –  13,47g  13,47g = 3,92g Berat Air = Berat Pikno+1/2Padatan+1/2Air  –  Berat  Berat Pikno+Padatan = 23,17g  –  17,39g  17,39g = 5,78g

Volume Air =

 



  

  

   

Volume Padatan = Volume Piknometer  –  Volume  Volume Air = 10,53mL  –  5,78mL  5,78mL = 4,75mL Massa Jenis Polyethylene =

    



 

    

c. Massa Jenis Pasir Silika

Berat Padatan = Berat Pikno+Padatan  –  Berat  Berat Pikno kosong = 16,77g  –  13,44g  13,44g = 3,3g Berat Air = Berat Pikno+1/2Padatan+1/2Air  –  Berat  Berat Pikno+Padatan = 24,30g  –  16,77g  16,77g = 7,53g Volume Air =

    



  

   

Volume Padatan = Volume Piknometer  –  Volume  Volume Air = 10,53mL  –  7,53mL  7,53mL = 3,00mL Massa Jenis Polyethylene = 2. Viskositas Ethanol - Massa Jenis Ethanol

   



 

  

Berat Piknometer Kosong = 13,41g Berat Piknometer+Ethanol = 22,07g Berat Ethanol = Berat Piknometer+Ethanol - Berat Piknometer Kosong = 22,07g  –  13,41g  13,41g = 8,66g Volume Ethanol dalam 1 piknometer = Volume Piknometer = 10,53mL Massa Jenis Ethanol =

   



 

   

Udara 200C dengan viskositas 1,00 Cp    

   







          

    

7. Pembahasan Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kesalahan dalam praktikum massa jenis dan viskositas kali ini, diantaranya: 1. Pada praktikum massa jenis, kami menggunakan menggunakan piknometer piknometer 25mL 20 0C, namun karena suhu ruangan diperkirakan lebih dari 20 0C, dan oleh karena itu volume  piknometer menjadi tidak tepat 25mL, maka kami harus mencari volume  piknometer dengan jalan perhitungan, dimana volume piknometer sama dengan volume air 1 piknometer penuh. 2. Pada praktikum viskositas menggunakan viskometer ostwald, pada pengukuran viskositas air, saat kami menunggu air menurun menuju tanda batas berikutnya, waktu menurunnya air sangat lama, hal ini disebabkan karena pada saat yang  bersamaan kami menutup mulut pipa sebelah kanan viskometer Ostwald yang seharusnya tidak ditutup. Sedangkan pada pengukuran viskositas etanol, waktu

menurunnya etanol menuju tanda batas berikutnya pun sangat lama, hal ini disebabkan adanya gelembung kecil yang luput dari perhatian kami.

8. Kesimpulan 1. Melalui praktikum kali ini, kami memperoleh berat jenis air lebih besar dari pada  berat jenis polietilen, sedangkan berat jenis air lebih rendah dari berat jenis pasir silika. Massa Jenis Air = 1 gmL Massa Jenis Polietilen = 0,82 g/mL Massa Jenis Pasir Silika = 1,11 g/mL Dapat terlihat pula bahwa polietilen yang dimasukkan hingga ½ piknometer mengapung saat ditambah air hingga penuh. Sedangkan pada pasir silika tetap  berada di bagian bawah piknometer meskipun ditambah air hingga penuh. 2. Melalui praktikum kali ini, kami memperoleh viskositas etanol sebesar 2,3548 Cp. 3. Selain perubahan suhu/temperatur, kekentalan juga dapat mempengaruhi besar kecilnya nilai viskositas suatu fluida. Dengan kata lain terdapat hubungan antara kekentalan fluida yang berbanding lurus dengan harga viskositas. Semakin tinggi kekentalan suatu cairan, maka semakin tinggi nilai viskosit asnya. 4. Viskositas cairan yang diukur dengan Metode Ostwald mempunyai hubungan yaitu akan berbanding terbalik dengan waktu yang dibutuhkan cairan untuk mengalir melalui sebuah pipa kapiler. Semakin cepat cairan itu mengalir, maka viskositasnya semakin kecil. Pada percobaan yang kedua didapatkan viskositas etanol lebih besar dibandingkan dibandingkan viskositas viskositas air.

DAFTAR PUSTAKA 1.  Ngatin, Agustinus & Marlina, Ari. 2013.  Petunjuk Praktikum Kimia Fisika Program Studi D3 Teknik Kimia dan Teknik Kimia Produksi Bersih Semester 1. 1 . Bandung. 2. http://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenis 3. http://putuwibisana.wordpress.com/2011/03/19/alat-alat-dan-istilah-istilah-yang berhubungan-dengan-densitas/ 4. http://hedihastriawan.wordpress.com/kimia-fisika/viskositas/

Kata Kunci Viskositas

: kekentalan suatu fluida yang menunjukan besar kecilnya gesekan internal

fluida. Piknometer

: bejana kaca atau logamdengan sebuah penentuan volume.

Viskometer

: alat yang yang digunakan untuk mengukur viskositas atau kekentalan suatu

larutan. Polietilen

: bahan termoplastik yang kuat dan dapat dibuat dari yang lunak sampai yang

kaku. Silika

: sekelompok mineral yang terdiridaris silikon dan oksigen.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF