variabel pekerjaan

August 5, 2018 | Author: Leonita Alfy Tepat | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

variabel...

Description

Variabel Pekerjaan

Pada penelitian yang dilakukan oleh Karen E Waldie et el , dikatakan bahwa  penggangguran mempunyai hubungan signifikan dengan keluhan nyeri kepala tipe tegang, dibandingkan dengan yang mempunyai pekerjaan. Namun data dari penelitian yang meneliti hubungan antara nyeri kepala tipe tegang dan status pekerjaan juga belum jelas.Peran ketenagakerjaan dalam pengembangan penyakit nyeri kepala tipe jenis episodik dan kronis  jelas perlu diselidiki lebih lanjut. lanjut. (tension type headache : a life course review. Karen e waldie,  Karen E Waldie1* Jude Buckle y1 Peter N. Bul l  l 1 , Richie  Richie Poulton. School of Psychology, The University of Auckland, Auckland, New Zealand .  Dunedin Multidisciplinary Health and  Development Research Unit, Department of Psychology, University of Otago, Dunedin, New  Zealand. Published 2015) 2015) Pada penelitaian Wanga et el, dikatakan el, dikatakan bahwa frekuensi terbesar pada penderita nyeri kepala tegang adalah yang berstatus pengangguran yang mencakup didalamnya adalah  pelajar/mahasiswa (p=0.006) dan ibu rumah tangga (0.001). Dikatakan Dik atakan juga mempunyai nilai signifikan terhadap nyeri kepala tipe tegang . (Triggers ( Triggers of migraine and tension-type headache in China: a clinic-based survey. J. Wanga, Q. Huanga, N. Lia, G. Tana, L. Chenb and J. Zhoua aDepartment of Neurology, The First Affiliated Hospital of Chongqing Medical University, Chongqing; and bLaboratory Research Center, The First Affiliated Hospital of Chongqing  Medical University, Chongqing, China. 2012). 2012 ). Hal tersebut sama dengan hasil peneltian yang dilakukan oleh Dani R, dikatakan bahwa yang paling banyak mengalami keluhan nyeri kepala tegang adalah oang yang tidak mempunyai pekerjaan. (beberapa faktor risiko pada nyeri kepala tipe tegang episodik dan kronik di poli klinik kli nik sara RSUP Dr. Kariadi semarang. Dani rahmawati. Program pendidikan dokter spesialis bidang ilmu penyakit saraf fakultas kedokteran undip semarang. 2000) Dalam studi yang dilakukan oleh Chen pada tahun 2009 menyatakan bahwa penyebab dari nyeri kepala tegang disebabkan oleh faktor psikis maupun fakor fisik. Secara psikis, nyeri kepala ini dapat timbul akibat reaksi tubuh terhadap stress, kecemasan, depresi maupun konflik emosional. Sedangkan secara fisik, posisi kepala yang menetap yang mengakibatkan kontraksi otot-otot kepala dan leher dalam jangka waktu lama (jenis pekerjaan), tidur yang kurang, kesalahan dalam posisi tidur dan kelelahan juga dapat menyebabkan nyeri kepala tegang otot ini. Selain itu, posisi tertentu yang menyebabkan kontraksi otot kepala dan leher yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan yang membutuhkan peningkatan fungsi mata dalam

 jangka waktu lama misalnya membaca dapat pula menimbulkan nyeri kepala jenis ini. Di mana  pada saat kita duduk lama di depan layar, banyak otot-otot kepala, leher dan bahu yang bekerja secara ekstra. Kontraksi otot leher yang secara berlebihan sehingga dapat menimbulkan ketegangan otot, jika hal ini dibiarkan dalam jangka waktu yang lama. Jadi kegiatan atau aktivitas yang bisa menimbulkan stress fisik dan psikis bisa menyebabkan nyeri kepla tipe tegang. ( Analisis H ubungan F aktor F isik dan F aktor Lain Di Lingkungan Kerj a dengan

Tension Type H eadache. Raymond Liem.Sub departemen Kedokteran Okupasi, Departemen  Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. 2014)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dilakukan di Departemen Neurologi FK-USU/RSUP H. Adam Malik Medan dari tanggal 10 Desember 2012 s/d 15 Oktober 2014 sampai jumlah sampel sudah mencapai besar sampel. III.2. SUBJEK PENELITIAN Subjek penelitian diambil dari populasi pasien rumah sakit. Penentuan subjek penelitian dilakukan menurut metode sampling non random secara konsekutif. III.2.1. Populasi Sasaran Semua penderita nyeri kepala primer dan penderita bukan nyeri kepala yang berobat di poliklinik Departemen Neurologi RSUP H Adam Malik. III.2.2. Populasi Terjangkau Semua penderita nyeri kepala primer yang ditegakkan dengan pemeriksaan klinis dan Head Ct scan dan bukan nyeri kepala yang datang berobat jalan ke Poliklinik Neurologi RSUP. H. Adam Medan

III.2.3. Besar Sampel Besar sampel dihitung menurut rumus : (Dahlan, 2009) n1=n2 = ( Zα√2PQ + Z √P1Q1+ P2Q2 )2 (P1-P2) 2

Zα = Z score berdasarkan derajat kemaknaan α yang dikehendaki (untuk α =0.05  Zα= 1.96)

Z = Z score berdasarkan kekuatan uji β yang dikehendaki (untuk = 0,20  Z = 0.842) P1 = proporsi penderita nyeri kepala = 90% = 0.9 (diambil dari kepustakaan Tronvik, 2011) P1 – P2 = perbedaan proporsi yang dianggap bermakna, ditetapkan sebesar 0,13 P2 = proporsi yang diamati, diperkirakan 0,77 (diambil dari kepustakaan Tronvik, 2011) P = P1 + P2 = 0,83 2

Maka: n1=n2 ≥ (1,96√2x0,83x0,17 + 0.842√0,9x0,1+ 0,77x0,23 )2 (0,13)2

n1=n2 ≥ 57.6 n1=n2 ≥ 58 Universitas Sumatera Utara

Dibutuhkan sampel minimal 58 orang untuk masing-masing kelompok III.2.4. Kriteria Inklusi 1. Penderita nyeri kepala primer dan penderita bukan nyeri kepala yang berobat jalan ke poliklinik neurologi RSUP H. Adam Malik Medan 2. Dapat membaca dan menulis serta dapat berbahasa Indonesia 3. Memberikan persetujuan untuk ikut serta dalam penelitian ini 4. Berusia 16-60 tahun III.2.5. Kriteria Eksklusi Penderita nyeri kepala sekunder III.3. BATASAN OPERASIONAL 1. Nyeri Kepala adalah suatu rasa nyeri atau rasa tidak enak pada daerah kepala termasuk meliputi daerah wajah dan tengkuk leher. (Sjahrir dkk, 2013) 2. Nyeri kepala primer adalah suatu nyeri kepala tanpa disertai adanya penyebab struktural organik (Sjahrir 2004), menurut klasifikasi The International Classification Of Headache Disorders, 2nd Edition, dari The International Headache Society (Sjahrir dkk, 2013), nyeri kepala primer terdiri dari: 1. Migren 2. Tension-type headache Universitas Sumatera Utara

3. Nyeri kepala klaster 4. Nyeri kepala primer lainnya 4. Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah terhadap pembuluh darah. Tekanan darah dipengaruhi volume darah dan elastisitas pembuluh darah (Ronny dkk. 2010). 5. Nilai Normal Tekanan darah adalah angka yang menunjukkan nilai tekanan darah sistolik dengan interval 90-139 mmHg dan nilai tekanan darah diastolik dengan interval 60-89 mmHg (NHLBI, 2008) 6. Hemoglobin merupakan molekul berbentuk sfera dengan berat molekul kira-kira 64500 Daltons dan diameter kira-kira 6.4 nm. Ia merupakan komponen tetramer yang terdiri dari 2 pasang rantai polipeptida globin, dengan setiap satunya berikatan dengan kelompok heme, yaitu sebuah kompleks antara molekul besi dan protoporfirin (Champe dkk, 2008). 7. Nilai Normal HB adalah angka yang menunjukkan nilai hemoglobin dengan interval 11,5 – 15,5 g/dl (Aamodt dkk, 2004) 8. Trombosit adalah sel darah tak berinti yang berasal dari sitoplasma megakariosit. Fungsi utama trombosit adalah pembentukan sumbat mekanik selama respon hemostasis normal jika terjadi cedera pada vascular (Hoffbrand dkk, 2002).

Universitas Sumatera Utara

9. Nilai Normal Trombosit adalah angka yang menunjukan nilai trombosit dengan interval 150.000-400.000/mm 3 (Hoffbrand dkk, 2002). III.4. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan metode pengumpulan data secara potong lintang dengan sumber data primer diperoleh dari semua penderita nyeri kepala primer dan semua penderita yang bukan nyeri kepala yang berobat jalan ke poliklinik neurologi RSUP H. Adam Malik Medan. a. Studi observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran tekanan darah, kadar hemoglobin dan kadar trombosit, dari penderita nyeri kepala primer dan penderita bukan nyeri kepala b. Studi korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kadar hemoglobin, kadar trombosit, dan tekanan darah dengan nyeri kepala primer.dan penderita bukan nyeri kepala. III.5. PELAKSANAAN PENELITIAN III.5.1. Instrumen a. kuesioner Ho K-H & Ong BK-C yang diadaptasi dari HIS tahun 1998 dipergunakan untuk penderita nyeri kepala primer. b. Untuk menilai kadar hemoglobin penderita nyeri kepala dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan alat sysmex 4000.

Universitas Sumatera Utara

c. Untuk menilai kadar trombosit pada penderita nyeri kepala dilakukan pemeriksaan dengan sysmex 4000. d. Untuk mengukur tekanan darah pada penderita nyeri kepala dilakukan pemeriksaan dengan Tensimeter Nova III.5.2. Pengambilan Sampel 1. Semua penderita nyeri kepala yang berobat jalan ke poliklinik RSUP H. Adam Malik Medan yang diambil secara konsekutif yang memenuhi kriteria inklusi, menandatangani surat persetujuan ikut penelitian, mengisi kuesioner nyeri kepala, dilakukan pengukuran tekanan darah, kadar hemoglobin dan kadar trombosit, dan pemeriksaan Head Ct scan. 2. Semua penderita bukan nyeri kepala yang berobat jalan ke poliklinik RSUP H. Adam Malik Medan yang diambil secara konsekutif yang memenuhi kriteria inklusi, menandatangani surat persetujuan ikut penelitian, dilakukan pengukuran tekanan darah, kadar hemoglobin dan kadar trombosit. 3. Pengambilan sampel dan pengukuran tekanan darah oleh dokter pemeriksa, pemeriksaan kadar hemoglobin dan kadar trombosit oleh l aboratorium serta pemeriksaan Head Ct scan untuk penderita nyeri kepala oleh radiologi.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF