Vaksin Dan Penjagaannya
August 28, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Vaksin Dan Penjagaannya...
Description
Vaksin & Penjagaannya Cold Chain
Definisi 1. Imunisasi Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan/ meningkatkan kekebalan seseorang secara terhadapdengan suatu penyakit, sehingga bila kelakaktif ia terpapar penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan (Depkes RI, 2005).
Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia, untuk mencegah penyakit (Depkes-Kessos RI, 2000).
2. Vaksin Vaksin adalah suatu produk biologis yang terbuat dari kuman, komponen kuman, atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan yang berguna untuk merangsang timbulnya kekebalan tubuh seseorang. Bila vaksin diberikan kepada seseorang, akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.
Cont.. Suhu yang baik untuk semua jenis vaksin adalah + 2 ºC s/d + 8 ºC. Penyimpangan Penyimpangan dari ket ketentuan entuan yang ada dapat mengakibatkan kerusakan vaksin sehingga menurunkan atau menghilangkan potensinya bahkan bila diberikan kepada sasaran dapat menimbulkan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang tidak diinginkan. Kerusakan Kerusakan vaksin dapat mengakibatkan kerugian sumber daya yang tidak sedikit, baik dalam bentuk biaya vaksin, maupun biaya-biaya lain yang terpaksa dikeluarkan dik eluarkan guna menanggulangi masalah KIPI atau kejadian luar biasa.
Jenis is Vaksin Vaksin Jen Pada dasarnya dasarnya vaksin dapat dibagi d ibagi menjadi menja di dua jenis, yaitu: 1. Li Livve a atttenuate ated (kuman atau virus hidup yang dilemahkan) 2. Inactivated (kuman, virus atau komponennya yang dibuat tidak aktif)
1. Vaksin hidup attenuated Vaksin hidup dibuat dari virus atau bakteri liar (wild ) penyebab penyakit. Virus atau bakteri liar ini dilemahkan di laboratorium, biasanya dengan pembiakan berulang-ulang. Vaksin hidup yang tersedia: berasal dari virus hidup yaitu vaksin campak, gondongan (parotitis), rubella, polio, rotavirus, demam kuning (yellow (yellow fever ). ). Berasal dari bakteri yaitu vaksin BCG dan demam tifoid.
2. Vaksin inactivated Vaksin inactivated dihasilkan dengan cara membiakkan bakteri atau atau virus dalam media pembiakan (persemaian), kemudian dibuat tidak aktif (inactivated ) dengan penanaman bahan kimia (biasanya formalin). Untuk vaksin komponen, organisme tersebut dibuat murni dan hanya komponen-komponennya yang dimasukkan dalam vaksin (misalnya kapsul kapsul polisakarida dari kuman pneumokokus). Vaksin inactivated tidak hidup dan tidak dapat tumbuh, maka seluruh dosis antigen dimasukkan dalam suntikan. Vaksin selalu dosis membutuhkan dosis multipel,Vaksin pada ini dasarnya pertama tidak menghasilkan imunitas protektif, tetapi hanya memacu atau menyiapkan sistem imun.
3. Vak aksi sin n po poli lisa sak kar arid ida a Vaksin polisakarida adalah vaksin sub-unit yang inactivated dengan bentuknya yang unik terdiri atas rantai rantai panjang pa njang molekul-molekul gula yang membentuk permukaan p ermukaan kapsul bakteri tertentu. Vaksin ini tersedia untuk tiga macam penyakit yaitu pneumokokus, meningokokus, dan haemophillus influenzae meningokokus, type b.
4. Vaksin re rekombinan
Terdapat tiga jenis vaksin rekombinan yang saat ini telah tersedia : Vaksin hepatitis B dihasilkan dengan cara memasukkan suatu segmen gen virus hepatitis B ke dalam gen sel ragi. Vaksin tifoid (Ty21a) adalah bakteri salmonella typhi yang secara genetik diubah sehingga tidak menyebabkan sakit. Tiga dari empat virus yang berada di dalam vaksin rotavirus hidup adalah rotavirus kera rhesus yang diubah secara genetik menghasilkan antigen rotavirus manusia apabila merek me reka a mengalami replikasi.
Penyimpanan dan transportasi vaksin •
Secara umum vaksin terdiri dari vaksin hidup dan vaksin mati yang mempunyai ketahanan dan stabilitas yang berbeda terhadap perbedaan suhu.
•
Syarat-syarat penyimpanan dan transportasi vaksin harus diperhatikan untuk menjamin potensinya ketika diberikan kepada seorang anak.
Rantai Vaksin o
Adalah rangkaian proses penyimpanan dan transportasi vaksin dengan menggunakan mengguna kan berbagai peralatan peralatan sesuai prosedur untuk menjamin kualitas vaksin sejak dari pabrik sampai diberikan kepada pasien. Rantai vaksin terdiri terdiri dari proses penyimpanan vaksin di kamar dingin atau kamar beku, di lemari pendingin, di dalam alat pembawa vaksin, pentingnya pentingny a alat-alat untuk mengukur m engukur dan mempertahankan suhu.
Suhu optimum untuk vaksin hidup o
Secara umum semua vaksin sebaiknya disimpan pada suhu +2°C sampai dengan +8ºC, diatas suhu +8ºC vaksin hidup akan cepat mati, vaksin polio hanya bertahan dua hari, vaksin BCG dan campak yang belum dilarutkan mati dalam tujuh hari.
Suhu optimum untuk vaksin mati o
Vaksin mati (inaktif) dalam suhu +2°C sampai dengan sebaiknya +8ºC juga,disimpan pada suhu dibawah +2ºC (beku) vaksin mati (inaktif) akan cepat rusak.
Kamar dingin dan kamar beku o
Suhu kamar dingin berkisar +2°C sampai dengan +8ºC,boleh terutama untuk menyimpan vaksin-vaksin yang tidak beku. Suhu kamar beku berkisar antara -25ºC sampai dengan 15ºC, untuk menyimpan vaksin yang boleh beku, terutama vaksin polio. Kamar dingin dan kamar beku harus beroperasi terus menerus, menggunakan dua alat pendingin yang bekerja bergantian.
Lemari es dan freez dan freezer er o
Suhu didalam lemari es harus berkisar +2°C sampai dengan +8ºC, digunakan untuk menyimpan vaksin-vaksin hidup maupun mati, dan untuk membuat cool pack (kotak dingin cair). Sedangkan suhu di dalam freezer berkisar antara -25ºC sampai dengan -15ºC, khusus untuk menyimpan vaksin polio dan pembuatan cold pack (kotak es beku). Termostat di dalam lemari es harus diatur sedemikian rupa sehingga suhunya +2 sampai dengan +8ºC suhu freezer er berkisar antara -15ºC sampai dengan -25ºC. -25ºC. dan suhu freez
Susunan vaksin di dalam lemari es o
Letakkan vaksin hidup dekat dengan bagian yang paling dingin, sedangkan vaksin mati jauh dari bagian yang paling dingin. Di antara kotak-kotak beri jarakmerata selebarke jarisemua tangan (sekitar 2 cm) agar udara dinginvaksin bias menyebar kotak vaksin.
Lemari es dengan pintu membuka ke depan o
Bagian yang paling dingin lemari es ini adalah di bagian paling atas (di freez freezer er ). ). freezer Di dalam freeze dalam freezer r disimpanvaksin-vaksin cold pack, sedangkan rak tepat bawah bawah freez er untuk meletakkan hidup, karena tidak mati pada suhu rendah.
Lemari es dengan pintu membuka ke atas o
Bagian yang paling dingin dalam lemari es ini adalah bagian tengah (evaporator ) yang membujur dari depan ke belakang. Oleh karena itu vaksin hidup diletakkan di kanan-kiri bagian yang paling dingin (evaporator ). ). Vaksin mati diletakkan dipinggir dipi nggir,, jauh dari evaporator evapo rator.. Beri jarak antara kotak-kotak vaksin selebar jari tangan (sekitar 2 cm). Letakkantag termometer Dialmati. atau Muller atau freeze atau freeze watch/freeze dekat vaksin
Wadah pembawa pembawa vaksin o
Untuk membawa vaksin dalam jumlah sedikit dan jarak tidak terlalu jauh dapat menggunakan menggunakan cold box (kotak dingin) atau vaccine carrier (termos). Cold box berukuran lebih besar, dengan ukuran 4070 liter, dengan penyekat suhu dari poliuretan, selain untuk transportasi dapat pula untuk menyimpan vaksin sementara.
Cold pack dan cool pack o
Cold pack berisi air yang dibekukan dalam suhu -15ºC sampai dengan -25ºC selama 24 jam, biasanya di dalam wadah plastik berwarna putih. Cool pack berisi air dingin (tidak beku)yang didingink didinginkan dalam wadah suhu +2°C sampai dengan +8ºCatau selama 24Cold jam, biasanya an di dalam plastik berwarna merah biru. pack (beku) dimasukkan ke dalam termos untuk mempertahankan suhu vaksin ketika membawa vaksin hidup sedangkan cool pack (cair) untuk membawa vaksin hidup dan vaksin mati (inaktif).
Menilai kualitas vaksin o
Kualitas rantai vaksin dan tanggal kadaluwarsa Untuk mempertahankan kualitas vaksin maka penyimpanan dan transportasi transportasi vaksin harus memenuhi syarat rantai vaksin yang baik, antara lain : disimpan di dalam lemari lem ari es atau freez atau freezer er dalam suhu tertentu, transportasi vaksin di dalam kotak dingin atau termos yang tertutup rapat, tidak terendam air, terlindung dari sinar matahari langsung, belum melewati tanggal kadaluarsa, indikator suhu berupa VVM (vaccine (vaccine vial monitor ) atau freez atau freeze e watch/tag watch/tag belum melampaui batas suhu tertentu.
o
VVM (vaccine (vaccine vial monitor ) Untuk menilai apakah vaksin sudah pernah terpapar suhu di atas batas yang dibolehkan, dengan membandingkan warna kotak segi empat dengan warna lingkaran di sekitarnya. Bila waran kotak segi empat lebih muda daripada lingkaran sekitarnya (disebut VVM A atau B) maka vaksindan belum terpapar suhu dikondisi atas batas yang diperkenankan. Vaksin dengan kondisi VVM B harus segera dipergunakan. Bila warna kotak segi empat sama atau lebih gelap daripada lingkaran dan sekitarnya (disebut kondisi C atauyang D) maka vaksin sudah terpapar suhu diVVM atas batas diperkenankan, tidak boleh diberikan pada pasien.
o
o
Freeze watch dan dan freez freeze e tag Alat ini untuk mengetahui apakah vaksin pernah terpapar suhu dibawah 0°C. Bila dalam freez dalam freeze e watch terdapat warna biru yang melebar ke sekitarnya atau dalam freez dalam freeze e tag ada tanda silang (X), bearti vaksin pernah terpapar suhu di bawah 0°C yang dapat merusak vaksin mati. Vaksin-vaksin tersebut tidak boleh diberikan kepada pasien. Warna dan kejernihan vaksin Warna dan kejernihan beberapa vaksin dapat menjadi indikator praktis untuk menilai stabilitas vaksin. Vaksin polio harus berwarna kuning oranye. Bila warnanya berubah menjadi pucat atau kemerahan berarti pHnya telah berubah, sehingga tidak stabil dan tidak boleh diberikan kepada pasien.
o
Pemilihan vaksin Vaksin yang harus segera dipergunakan adalah : vaksin yang yang belum dibuka tet tetapi api telah dibawa ke lapangan, sisa dengan vaksin telah dibuka (dipergunakan), vaksin VVM B, vaksin dengan tanggal kadaluarsa kadaluarsa sudah su dah dekat (EEFO = Early Expire First Out ), ), vaksin yang sudah lama tersimpan dikeluarkan dikeluarkan segera (FIFO = First In First Out ). ).
Terima Kasih…
View more...
Comments