Vaksin Dan Imunisasi Informasi
April 22, 2019 | Author: Astie Afriani | Category: N/A
Short Description
imunologi...
Description
5 VAKSIN VAKSIN IMUNISASI IM UNISASI DASAR BAYI BAYI
Pemerintah setiap tahun terus berupaya untuk menurunkan angka kejadian penyakit seperti Poliomyelitis (kelumpuhan), Campak (measles), Difteri (indrak), Pertusis (batuk rejan rejan / batuk seratus hari), Tetanus, Tetanus, Tuberculosis (TBC) dan Hepatitis B dengan menggalakan program pencegahan penyakit yaitu imunisasi pada bayi dan anak . Imunisasi bisa diartikan suatu usaha untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit tertentu dengan menyuntikan vaksin . Yakni kuman hidup yang dilemahkan / kuman mati / zat yang bila dimasukkan ke tubuh akan merangsang menciptakan kekebalan terhadap penyakit tertentu. 5 macam Vaksin imunisasi dasar
Untuk imunisasi dasar yang harus diberikan pada bayi antara lain. ;
Vaksin Polio; Bibit penyakit yang menyebabkan men yebabkan polio adalah virus, vaksin yang digunakan oleh banyak negara termasuk ndonesia adalah vaksin hidup !yang telah diselamatkan" vaksin berbentuk cairan. pemberian pada pada anak dengan meneteskan pada mulut. mulut. #emasan sebanyak $ cc / % cc dalam $ ampul.
;
Vaksin ampak ; Bibit penyakit yang menyebabkan campak adalah virus. &aksin &aksin yang digunakan adalah vaksin hidup. #emasan dalam 'lacon berbentuk gumpalan yang beku dan kering untuk dilarutkan dalam ( cc pelarut. )ebelum menyuntikkan vaksin ini, harus terlebih dahulu dilarutkan dengan pelarut vaksin !a*ua bidest". +isebut beku kering oleh karena pabrik pembuatan vaksin ini pertama kali membekukan membekukan vaksin tersebut kemudian mengeringkannya. &ak &aksin sin yang telah dilarutkan potensinya cepat menurun dan hanya bertahan selama jam.
;
&aksin B- adalah vaksin hidup yang berasal dari bakteri. Bentuknya vaksin Vaksin B! Vaksin B !; &aksin beku kering seperti vaksin campak berbentuk berbentuk bubuk yang ber'ungsi ber'ungsi melindungi anak terhadap penyakit tuberculosis !B-". +ibuat dari bibit bibit penyakit hidup yang telah dilemahkan, ditemukan oleh -almett uerint. )ebelum men yuntikkan B-, vaksin harus lebih dulu dilarutkan dengan 0 cc cairan pelarut !1a-l 2,34". &aksin &aksin yang sudah dilarutkan harus digunakan dalam 5aktu 6 jam. &aksin akan mudah rusak bila kena sinar matahari langsung. empat empat penyuntikan adalah sepertinya bagian lengan kanan atas.
;
Vaksin "#pa$i$is B; Bibit penyakit yang menyebabkan hepatitis B adalah virus. &aksin &aksin hepatitis B dibuat dari bagian virus yaitu lapisan paling luar !mantel virus" yang telah mengalami proses pemurnian. &aksin &aksin hepatitis B akan rusak karena pembekuan dan pemanasan. &aksin &aksin hepatitis hepatitis B paling baik disimpan pada temperatur %,7-. %,7-. Biasanya tempat penyuntikan di paha $/6 bagian atas atas luar.
;
erdiri tooid difteri, bakteri pertusis dan tetanus tooid , tooid , kadang disebut 8triple 8triple Vaksin DP% Vaksin DP %; erdiri tooid !aksin9. !aksin9. Berisi vasin DP%& %% dan D% . &aksin &aksin +P disimpan disi mpan pada suhu %,7- kemasan yang digunakan : +alam ( cc untuk +P, ( cc untuk , ( cc untuk +. Pemberian imunisasi +P, +, +, dosisnya adalah 2,( cc. c c. +alam pemberiannya pe mberiannya biasanya berupa suntikan pada lengan atau paha.
1ah< itu tadi ke5 vaksin dasar untuk pro'ram imunisasi bayi dan anak diindonesia. Untuk ndikasi, e'ek samping dan jad5al pemberian vaksin akan kita bahas pada tulisan selanjutnya.
5 Imunisasi Dasar Lengkap Untuk Bayi anggal anggal : %% )eptember )epte mber %2$2 = >leh : Putu )udayasa = )udayasa = )kip ke #omentar = Pada Pada masa masa a5al a5al kehidu kehidupan pannya nya bayi sangat sangat rentan rentan terkena terkena penyakit berbahaya berbahaya,, sepe sepert rtii penyakit saluran pernapasan akut, polio, kerusakan hati, tetanus, campak . campak . Bayi yang terkena penyakit pen yakit tersebut memi memili liki ki risi risiko ko kem kematia atian n yang ang lebi lebih h ting tinggi gi.. ?tau tau meny menyeb ebab abka kan n deri derita ta 'isi 'isik k dan dan ment mental al berkepanjangan, bahkan bisa menimbulkan menimbulkan cacat permanen.
B?Y yang kelihatannya sehat belum tentu kebal terhadap serangan penyakit berbahaya. munisasi dasar lengkap adalah pemberian ( vaksin imunisasi sesuai jad5al yang telah ditentukan untuk bayi diba5ah $ tahun. @ad5al pemberian imunisasi tersebut, meliputi : $. AP?)B : umur pemberian kurang dari C hari, sebanyak $ kali, untuk mencegah penularan Aepatitis B dan kerusakan hati %. B- : umur pemberian $ bulan, sebanyak $ kali, untuk mencegah penularan B- !tuberkulosis" yang berat 6. +PAepatitis B : umur pemberian % bulan , 6 bulan, 0 bulan , sebanyak 6 kali, untuk mencehah penularan +i'teri yang menyebabkan penyumbatan jalan na'as, batuk rejan !batuk $22 hari", etanus, Aepatitis B. 0. P>D> : umur pemberian $ bulan, % bulan, 6 bulan, 0 bulan, sebanyak 0 kali, untuk mencegah penularan polio yang menyebabkan lumpuh layuh pada tungkai dan atau lengan. (. -?EP?# : umur pemberian 3 bulan, sebanyak $ kali, untuk mencegah penularan campak yang dapat mengakibatkan komplikasi radang paru, radang otan dan kebutaan. +engan memberikan imunisasi dasar lengkap sesuai jad5al, maka tubuh bayi dirangsang untuk memiliki kekebalan sehingga tubuhnya mampu bertahan mela5an serangan penyakit berbahaya. Eemba5a bayi ke posyandu, puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan terdekat merupakan 5ujud tanggung ja5ab terhadap buah hati tercinta. FFFDima munisasi +asar Dengkap !DD"FFF Dima munisasi +asar Dengkap !DD" adalah program yang dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan deajat kesehatan bayi di ndonesia. munisasi ini diberikan mulai dari bayi baru lahir !hepatitis B" sampai berumur 3 bulan !campak". DD ini sendiri terdiri dari imunisasi AB&, B-, +P, Polio dan -ampak.
Guote: Imunisasi "BV munisasi AB& memberikan kekebalan terhadap Aepatitis B. Aepatitis B adalah suatu in'eksi hati yang bisa menyebabkan kanker hati dan kematian. +osis pertama diberikan segera setelah bayi lahir atau jika ibunya memiliki ABs?g negati', bisa diberikan pada saat bayi berumur % bulan.
munisasi dasar diberikan sebanyak 6 kali dengan selang 5aktu $ bulan antara suntikan AB& dengan AB& , serta selang 5aktu ( bulan antara suntikan AB& dengan AB& . munisasi ulangan diberikan ( tahun setelah suntikan AB& . )ebelum memberikan imunisasi ulangan dianjurkan untuk memeriksa kadar ABs?g. &aksin disuntikkan pada otot lengan atau paha. #epada bayi yang lahir dari ibu dengan ABs?g positi', diberikan vaksin AB& pada lengan kiri dan 2,( mD AB !Aepatitis B immune globulin" pada lengan kanan, dalam 5aktu $% jam setelah lahir. +osis kedua diberikan pada saat anak berumur $% bulan, dosis ketiga diberikan pada saat anak berumur H bulan. #epada bayi yang lahir dari ibu yang status ABs?gnya tidak diketahui, diberikan AB& dalam 5aktu $% jam setelah lahir. Pada saat persalinan, contoh darah ibu diambil untuk menentukan status ABs?gnya; jika positi', maka segera diberikan AB !sebelum bayi berumur lebih dari $ minggu". Pemberian imunisasi kepada anak yang sakit berat sebaiknya ditunda sampai anak benarbenar pulih.
&aksin AB& dapat diberikan kepada ibu hamil. 'ek samping dari vaksin AB& adalah e'ek lokal !nyeri di tempat suntikan" dan sistemis !demam ringan, lesu, perasaan tidak enak pada saluran pencernaan", yang akan hilang dalam beberapa hari.
Guote: Imunisasi B! &aksinasi B- memberikan kekebalan akti' terhadap penyakit uberkulosis !B-". B- diberikan $ kali sebelum anak berumur % bulan. B- ulangan tidak dianjurkan karena keberhasilannya diragukan. &aksin disuntikkan secara intrakutan pada lengan atas, untuk bayi berumur kurang dari $ tahun diberikan sebanyak 2,2( mD dan untuk anak berumur lebih dari $ tahun diberikan sebanyak 2,$ mD. &aksin ini mengandung bakteri Bacillus -almetteuerrin hidup yang dilemahkan, sebanyak (2.222 $.222.222 partikel/dosis.
#ontraindikasi untuk vaksinasi B- adalah penderita gangguan si stem kekebalan !misalnya penderita leukemia, penderita yang menjalani pengobatan steroid jangka panjang, penderita in'eksi A&". Ieaksi yang mungkin terjadi: 1; Ieaksi lokal : $% minggu setelah penyuntikan, pada tempat penyuntikan timbul ke merahan dan benjolan kecil yang teraba keras. #emudian benjolan ini berubah menjadi pustula !gelembung berisi nanah", lalu pecah dan membentuk luka terbuka !ulkus". Duka ini akhirnya sembuh secara spontan dalam 5aktu $% minggu dengan meninggalkan jaringan parut. 2; Ieaksi regional : pembesaran kelenjar getah bening ketiak atau leher, tanpa disertai n yeri tekan maupun demam, yang akan menghilang dalam 5aktu 6H bulan.
#omplikasi yang mungkin timbul adalah: ;
Pembentukan abses !penimbunan nanah" di tempat penyuntikan karena penyuntikan yang terlalu dalam. ?bses ini akan menghilang secara spontan. Untuk mempercepat penyembuhan, bila abses telah matang, sebaiknya dilakukan aspirasi !pengisapan abses dengan menggunakan jarum" dan bukan disayat.
;
Dim'adenitis supurativa, terjadi jika penyuntikan dilakukan terlalu dalam atau dosisnya terlalu tinggi. #eadaan ini akan membaik dalam 5aktu %H bulan.
Guote: Guote: Imunisasi DP%(D% munisasi +P adalah suatu vaksin 6in$ yang melindungi terhadap di'teri, pertusis dan tetanus. +i'teri adalah suatu in'eksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau 'atal. Pertusis !batuk rejan" adalah inteksi bakteri pada saluran udara yang ditandai dengan batuk hebat yang menetap serta bunyi perna'asan yang melengking. P ertusis berlangsung selama beberapa minggu dan dapat menyebabkan serangan batuk hebat sehingga anak tidak dapat berna'as, makan atau minum. Pertusis juga dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti pneumonia, kejang dan kerusakan otak. etanus adalah in'eksi bakteri yang bisa menyebabkan kekakuan pada rahang serta kejang. &aksin
+P adalah vaksin 6in$ yang bisa diberikan kepada anak yang berumur kurang dari C tahun. Biasanya vaksin +P terdapat dalam bentuk suntikan, yang disuntikkan pada otot lengan atau paha. munisasi +P diberikan sebanyak 6 kali, yaitu pada saat anak berumur % bulan !+P ", 6 bulan !+P " dan 0 bulan !+P "; selang 5aktu tidak kurang dari 0 minggu. munisasi +P ulang diberikan $ tahun setelah +P dan pada usia prasekolah !(H tahun". @ika anak mengalami reaksi alergi terhadap vaksin pertusis, maka sebaiknya diberikan +, bukan +P. )etelah mendapatkan serangkaian imunisasi a5al, sebaiknya diberikan booster vaksin d pada usia $0$H tahun kemudian setiap $2 tahun !karena vaksin hanya memberikan perlindungan selama $2 tahun, setelah $2 tahun perlu diberikan booster". Aampir (4 anak yang mendapatkan minimal 6 kali suntikan yang mengandung vaksin di'teri, akan memperoleh perlindungan terhadap di'teri sela ma $2 tahun. +P sering menyebakan e'ek samping yang ringan, seperti demam ringan atau nyeri di tempat penyuntikan selama beberapa hari. 'ek samping tersebut terjadi karena adanya komponen pertusis di dalam vaksin. Pada kurang dari $4 penyuntikan, +P menyebabkan komplikasi berikut: demam tinggi !lebih dari 02,(o -elsius" kejang kejang demam !resiko lebih tinggi pada anak yang sebelumnya pernah mengalami kejang atau terdapat ri5ayat kejang dalam keluarganya" syok !kebiruan, pucat, lemah, tidak memberikan respon". @ika anak sedang menderita sakit yang lebih serius dari pada 'lu ringan, imunisasi +P bisa ditunda sampai anak sehat. @ika anak pernah mengalami kejang, penyakit otak atau perkembangannya abnormal, penyuntikan +P sering ditunda sampai kondisinya membaik atau kejangnya bisa dikendalikan. $% hari setelah mendapatkan suntikan +P, mungkin akan terjadi demam ringan, n yeri, kemerahan atau pembengkakan di tempat penyuntikan. Untuk mengatasi n yeri dan menurunkan demam, bisa diberikan asetamino'en !atau ibupro'en". Untuk mengurangi nyeri di te mpat penyuntikan juga bisa dilakukan kompres hangat atau lebih sering menggerakgerakkan lengan maupun tungkai yang bersangkutan.
Guote: Imunisasi D% munisasi + memberikan kekebalan akti' terhadap toksin yang dihasilkan oleh kuman penyebab di'teri dan tetanus. &aksin + dibuat untuk keperluan khusus, misaln ya pada anak yang tidak boleh atau tidak perlu menerima imunisasi pertusis, tetapi masih perlu menerima imunisasi di'teri dan tetanus. -ara pemberian imunisasi dasar dan ulangan sama dengan i munisasi +P. &aksin disuntikkan pada otot lengan atau paha sebanyak 2,( mD. &aksin ini tidak boleh diberikan kepada anak yang sedang sakit berat atau menderita demam tinggi. 'ek samping yang mungkin terjadi adalah demam ringan dan pembengkakan lokal di tempat penyuntikan, yang biasanya berlangsung selama $% hari.
Imunisasi ampak munisasi campak memberikan kekebalan akti' terhadap penyakit campak !ta mpek". munisasi campak
diberikan sebanyak $ dosis pada saat anak berumur 3 bulan atau lebih. Pada kejadian luar biasa dapat diberikan pada umur H bulan dan diulangi H bulan kemudian. &aksin disuntikkan secara subkutan dalam sebanyak 2,( mD. #ontra indikasi pemberian vaksin campak: in'eksi akut yang disertai demam lebih dari 6o -elsius gangguan sistem kekebalan pemakaian obat imunosupresan alergi terhadap protein telur hipersensitivitas terhadap kanamisin dan eritromisin 5anita hamil. 'ek samping yang mungkin terjadi berupa demam, ruam kulit, diare, konjungtivitis dan gejala kataral serta ense'alitis !jarang".
Guote: Imunisasi Polio munisasi polio memberikan kekebalan akti' terhadap penyakit poliomielitis. Polio bisa menyebabkan nyeri otot dan kelumpuhan pada salah satu maupun kedua lengan/tungkai. Polio juga bisa menyebabkan kelumpuhan pada otototot perna'asan dan otot untuk menelan. Polio bisa menyebabkan kematian. erdapat % macam vaksin polio: ;
;
P& !nactivated Polio &accine, &aksin )alk", mengandung virus polio yang telah dimatikan dan diberikan melalui suntikan >P& !>ral Polio &accine, &aksin )abin", mengandung vaksin hidup yang telah dilemahkan dan diberikan dalam bentuk pil atau cairan. Bentuk trivalen !>P&" e'ekti' mela5an semua bentuk polio, bentuk monovalen !E>P&" e'ekti' mela5an $ jenis polio.
munisasi dasar polio diberikan 0 kali !polio ,, , dan &" dengan interval tidak kurang dari 0 minggu. munisasi polio ulangan diberikan $ tahun setelah imunisasi polio &, kemudian pada saat masuk )+ !(H tahun" dan pada saat meninggalkan )+ !$% tahun". +i ndonesia umumnya diberikan vaksin )abin. &aksin ini diberikan sebanyak % tetes !2,$ mD" langsung ke mulut anak atau dengan menggunakan sendok yang berisi air gula. #ontra indikasi pemberian vaksin polio: +iare berat, angguan kekebalan !karena obat imunosupresan, kemoterapi, kortikosteroid", dan #ehamilan. 'ek samping yang mungkin terjadi berupa kelumpuhan dan kejangkejang. +osis pertama dan kedua diperlukan untuk menimbulkan respon kekebalan primer, sedangkan dosis ketiga dan keempat diperlukan untuk meningkatkan kekuatan antibodi sampai pada tingkat yang tertingiu. )etelah mendapatkan serangkaian imunisasi dasar, kepada orang de5asa tidak perlu dilakukan pemberian booster secara rutin, kecuali jika dia hendak bepergian ke daerah dimana polio masih banyak ditemukan. #epada orang de5asa yang belum pernah mendapatkan imunisasi polio dan perlu menjalani imunisasi, sebaiknya hanya diberikan P&. #epada orang yang pernah mengalami reaksi alergi hebat !ana'ilaktik" setelah pemberian P&, streptomisin, polimiksin B atau neomisin, tidak boleh diberikan P&. )ebaiknya diberikan >P&. #epada penderita gangguan sistem kekebalan !misalnya penderita ?+),
in'eksi A&, leukemia, kanker, lim'oma", dianjurkan untuk diberikan P&. P& juga diberikan kepada orang yang sedang menjalani terapi penyinaran, terapi kanker, kortikosteroid atau obat imunosupresan lainnya. P& bisa diberikan kepada anak yang menderita diare. @ika anak sedang menderita penyakit ringan atau berat, sebaiknya pelaksanaan imunisasi ditunda sampai mereka benarbenar pulih. P& bisa menyebabkan nyeri dan kemerahan pada tempat penyuntikan, yang biasanya berlangsung han ya selama beberapa hari.
View more...
Comments