UKL-UPL
August 21, 2017 | Author: akuajah | Category: N/A
Short Description
Download UKL-UPL...
Description
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kesehatan merupakan faktor kunci dalam kehidupan manusia. Kesehatan yang baik menjadi faktor pendukung kesuksesan hidup. Segala aktivitas dan pekerjaan dapat berjalan seperti yang diharapkan. Namun seiring dengan berbagai usaha manusia untuk mewujudkan kesehatan, semakin berat pula tantangan yang dihadapi. Penyakit menjadi semakin beragam, dan juga pola penyakit bergeser dari infeksi menjadi degeneratif. Melihat kondisi tersebut, kami, Gramedika 10, ingin menjadi bagian dari sarana kesehatan masyarakat yang mampu memberikan pelayanan bermutu. Menjadi mitra masyarakat dalam mewujudkan hidup sehat guna menunjang kebahagiaan hidup lahir dan batin. Kami menyediakan praktek dokter bersama, apotek, laboratorium klinik (kerjasama dengan laboratorium klinik CITO), rumah bersalin, pelayanan KB serta sanggar senam. Adapun praktek dokter bersama terdiri dari praktek dokter umum, dokter anak, dokter kandungan. Untuk mendukung terwujudnya visi dan misi kami yaitu untuk memberikan pelayanan yang bermutu, profesional dan handal, serta mengacu pada Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 86 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, kami menyadari sepenuhnya bahwa perlu diadakan pengkajian dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkan sebagai efek samping dari kegiatan operasional yang dilakukan. Adapun pengkajian lingkungan tersebut berupa Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).
1.2. Peraturan Perundang-undangan yang Melandasi Penyusunan UKL-UPL Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) mengacu pada. a. Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan b. Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup c.
Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang perrsyaratan kesehatan lingkungan rumahsakit
d. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup NO.65 Tahun 1999 tentang baku mutu limbah cair bagi kegiatan pelayanan kesehatan di Propinsi DIY
1
e. Keputusan Gubernur DIY No. 176 tahun 2003 tentang baku tingkat getaran kebisingan dan kebauan di Prop. DIY f.
Surat Keputusan Bupati Sleman NO. 17/Kep.KDH/A/2004 tentang pengelolaan lingkungan hidup.
1.3 Tujuan dan Kegunaan Kegiatan Tujuan pengkajian Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) adalah: a. Untuk mendeteksi lebih dini dampak yang diimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan BP-RB Gramedika 10. b. Menindaklanjuti hasil pengkajian dan segera melakukan tindakan untuk menghentikan dan memperbaiki keadaan lingkungan.
Adapun kegunaan dari Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) adalah: a. Sebagai bahan pertimbangan bagi BP-RB Gramedika 10 untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan. b. Sebagai pertimbangan bagi para pengambil keputusan BP-RB Gramedika 10 dalam memutuskan dan mengimplementasikan berbagai kegiatan dan kebijakan. c.
Sebagai acuan untuk mengoptimalkan berbagai dampak positif.
d. Bersama dengan masyarakat setempat menjaga dan meningkatkan kelestarian dan kebersihan lingkungan
2
BAB II URAIAN RENCANA KEGIATAN 2.1. Data Umum Perusahaan Nama Perusahaan : Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Gramedika 10 Nama Pengelola
: Dr. Titi Endarty N
Alamat Kantor
: Jl. Raya Besi-Jangkang 10, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman
No telp.
: 0274-7104474
No. Fax
: 0274-7104475
Status Lahan
: Milik Salah satu pemegang saham
Status Permodalan : Saham Batas Lahan
:
Utara
: Jalan Raya Besi-Jangkang
Selatan
: Tanah Pekarangan
Timur
: Rumah Penduduk
Barat
: Jalan desa
Jenis Pelayanan
: Rumah bersalin, Klinik KIA, KB, Balai Pengobatan termasuk Unit Gawat Darurat 24 jam, Laboratorium Klinik, Klinik Akupuntur, Apotek, Sanggar senam khusus wanita dan ibu hamil
Perijinan yang sudah dimiliki: Ijin Gangguan Usaha (HO) No. 503/8450/HO/2006 IMB Sementara No: 1997/IMB.S/2005 2.2. Tahap Konstruksi Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Gramedika 10 menempati lahan seluas 607 m2 dengan Akta Tanah No.5250/2004 atas nama dra. Roosiany Apt, adapun dari lahan tersebut luas bangunan adalah lantai 1: 217 m2 dan lantai 2: 217 m2 dan sisanya dimanfaatkan untuk lahan parkir dan areal taman. Konstruksi bangunan sejak awal telah mempertimbangkan tempat pembuangan limbah baik medis maupun non medis. Limbah padat non medis kami kumpulkan dan diambil oleh petugas kebersihan daerah. Sedangkan untuk limbah cair dibuat saluran dan tempat pembuangan. Khusus untuk limbah cair dan padat medis ditampung dalam penampungan sementara sebelum dikirim ke RSUD Sleman. Sementara belum memiliki IPAL dan incenerator, kami melakukan kerja sama pengolahan limbah dengan RSUD Sleman. Selain itu pada tahap ini juga dibangun:
3
Lantai I : Apotek
: 1 kamar
Ruang Poli Umum
: 1 kamar
Ruang Poli Anak
: 1 kamar
Ruang Bidan
: 1 kamar
Apotek
: 1 ruangan
UGD
: 1 ruangan
Ruang rawat inap
: 6 kamar
Ruang sekretariat
: 1 kamar
Mushola
: 1 kamar
Dapur dan laundry
: 1 kamar
Lantai II: Ruang senam
: 1 ruangan
Ruang rapat
: 1 ruangan
Ruang rawat inap
: 4 ruang (dalam pengembangan)
Lantai III: Dalam pengembangan. Tahap ini direncanakan selesai pada pertengahan bulan Agustus. 2.3. Tahap Operasi 2.3.1. Tenaga Kerja Sebagai sebuah organisasi baru kami sungguh sangat mempertimbangkan perekrutan tenaga kerja yang nantinya menjadi mitra kami dalam mengembangkan dan membesarkan organisasi. Pertimbangan tersebut meliputi kualitas maupun kuantitas. Kuantitas disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan membayar yang kami miliki. Adapun rencana jumlah dan rincian tenaga kerja adalah sebagai berikut: Tenaga Kerja Pelayanan Kesehatan Dokter Umum Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Anak Bidan Perawat Apoteker Asisten apoteker Administrasi Sekretaris merangakap pendaftaran dan informasi
Jumlah 1 1 1 1 1 1 2 1
Supporting Staff Laundry dan Cleaning service Sopir Satpam Logistik dan Pramusaji
1 1 1 1
Jumlah
13
4
2.3.2. Penggunaan Energi BP-RB Gramedika 10.menjadi pelanggan PT PLN (Pusat Listrik Negara) untuk memenuhi kebutuhan listrik. Kapasitas yang digunakan sebanyak tiga unit masing-masing sebesar 900 watt, 1300 wattt dan 2200 watt. Sebagai langkah antisipatif pengadaan energi ketika terjadi pemadaman listrik dari PT PLN adalah melalui pemakaian genset. Namun sayangnya, pemekaian genset dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan yaitu berupa polusi asap dan suara. Untuk itu kami menyadari sepenuhnya bahwa pemasangan dan pemakaian genset harus sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. 2.3.3. Penggunaan Air Dalam memenuhi kebutuhuan air, BP-RB Gramedika 10.memanfaatkan jasa PT PDAM dan juga disertai sumur sebagai cadangan. Kebutuhan air sangat ditentukan oleh jumlah pasien yang ditangani dan kegiatan yang dilaksanakan. Perhitungan perkiraan dasar kebutuhan air setiap hari adalah sebagai berikut: 6 pasien rawat inap x 500 liter/hari
= 3000 liter
13 karyawan
= 1300 liter
x 100 litre/hari
Kegiatan dapur dan laundry
= 4000 liter
Keperluan lain-lain
=
Perkiraan Jumlah kebutuhan air
= 88000 liter
500 liter
2.3.4. Pelayanan Kesehatan Sebagai sebuah balai pengobatan dan rumah bersalin, kami menyediakan fasilitas pelayanan seperti: •
Pelayanan kesehatan umum
•
Pelayanan kesehatan anak dan remaja
•
Konsultasi dokter spesialis anak
•
Konsultasi dokter spesialis kandungan
•
Pelayanan vaksinasi
•
Pemeriksaan ibu hamil
•
Pelayanan ibu melahirkan
•
Pelayanan keluarga berencana
•
Posyandu
•
Rawat inap dengan kapasitas sementara 6 kamar
•
Perawatan bayi lahir
5
•
Instalasi Gawat Darurat 24 jam
•
Laboratorium klinik (bekerja sama dengan Lab. Klinik Kurnia)
•
Apotek
•
Sanggar senam khusus wanita
•
Akupuntur
6
BAB III RONA LINGKUNGAN HIDUP 3.1 Lingkungan Sekitar BP-RB Gramedika 10 berada di daerah utara Yogyakarta, sekitar 20 km dari pusat kota. Di kawasan ini dalam radius 2 km belum terdapat rumah sakit/RB-BP. Rumah sakit terdekat adalah RS. Panti Nugroho yang berjarak sekitar 4 km dari lokasi. Lokasi tempat didirikannya RB-BP berada di daerah pertokoan dan pemukiman padat penduduk. Sebagai gambaran kami berikan perkiraan jarak dari beberapa titik lokasi yang dikenal luas oleh masyarakat. Kampus UGM
: 15 KM
Kampus UII Jl. Kaliurang
: 2 KM
Lokasi Wisata Kaliurang
: 7 KM
RS. Panti Nugroho
: 4 KM
Pasar
: 1 KM
Masjid
: 500 M
YAKKUM
: 4 KM
7
BAB IV DAMPAK LINGKUNGAN YANG MUNGKIN TERJADI 4.1. Dampak Dalam kegiatannya di tengah masyarakat dalam keseharian, BP-RB. Gramedika 10 mempunyai berbagai dampak baik positif maupun negatif bagi lingkungan sekitarnya. Dampak ini muncul baik pada tahap konstruksi maupun tahap operasi. Dampak positif pada kedua tahap ini cenderung sama yaitu: a.
Mitra masyarakat dalam mewujudkan hidup dan lingkungan yang sehat
b.
Penyerapan tenaga kerja dari lingkungan masyarakat sekitar
c.
Pusat pelayanan kesehatan masyarakat dengan biaya yang terjangkau
d.
Mempercepat dan mendekatkan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan e.
Menggairahkan perekonomian masyarakat sekitar, mereka dapat membuka
warung nasi, toko keperluan sehari-hari, wartel, dll Sedangkan dampak negatif pada masing-masing tahap saling berbeda. Dampak negatif pada tahap konstruksi: a. Kegiatan
Polusi debu membangun
dengan
berbagai
material
menimbulkan
debu
yang
dapat
mengganggu kebersihan udara sekitar lingkungan. b.
Polusi suara
Tahap konstruksi, dimana terjadi kegiatan pertukangan banyak menimbulkan suara ataupun kebisingan dari berbagai alat pembantu seperti mollen, genset, diesel, bor, dll. c.
Limbah sisa konstruksi
Proses pembangunan juga menimbulkan berbagai limbah dan sampah. Seperti sisa kayu, besi, kantong semen, dll d.
Gangguan kelancaran lalu lintas
Arus kendaraan yang lalu lalang membawa bahan material dapat menyebabkan kemacetan arus lalu lintas. Tahap operasi mempunyai dampak negatif seperti: a.
Limbah padat medis
Limbah ini berupa: kapas, darah alat suntik, botol infus, botol obat, plastik kemasan obat, toples obat, kasa, dll b.
Limbah padat non medis
Plastik, sisa makanan, kertas, daun, kulit buah, dll
8
c.
Limbah cair medis
Darah, urine, air ketuban, dll d.
Limbah cair non medis
Urine, air limbah kamar mandi, dll e.
Polusi gas atau debu
Asap genset (pemakaian ketika listrik dari PLN mati), asap dapur, asap kendaraan bermotor f.
Polusi surara
Suara mesin genset, kendaraan bermotor, ambulance g.
Gangguan arus lalu lintas
Arus kendaraan keluar masuk RB-BP Gramedika 10 dapat mengganggu kelancaran lalu lintas di Jalan Raya Besi Jangkang. Selain itu munculnya para pedagang kaki lima di pinggirpinggir jalan, juga dapat mengganggu kelancaran arus lalu lintas. h.
Persepsi buruk masyarakat
Bila tidak diberikan pengertian dan keterbukaan informasi, masyarakat sekitar dapat mempunyai persepsi buruk tentang RB-BP Gramedika 10 bahwa limbah akan dibuang sembarangan dan mengganggu kebersihan lingkungan. Untuk lebih jelasnya, kami jabarkan berbagai dampak negatif tersebut dalam tabel berikut ini: SUMBER DAMPAK
JENIS DAMPAK
BESARAN
KETERANGAN
DAMPAK Tahap Konstruksi Limbah Debu Polusi Suara Limbah Sisa Konstruksi Kelancaran Lalu Lintas Tahap Operasi Limbah Medis
Limbah padat medis Limbah ini berupa: kapas, darah alat suntik, botol infus, botol obat, plastik kemasan Limbah cair medis Darah, urine, air ketuban, dll
Limbah Non Medis
Limbah padat non medis Plastik, sisa makanan, kertas, daun, kulit buah, dll
9
Limbah cair non medis Urine, air limbah kamar mandi, dll Lain-lain
Polusi gas atau debu Asap genset (pemakaian ketika listrik dari PLN mati), asap dapur, asap kendaraan bermotor Polusi surara Suara mesin genset, kendaraan bermotor, ambulance Gangguan arus lalu lintas Arus kendaraan keluar masuk, munculnya para pedagang kaki lima di pinggir jalan, Persepsi buruk masyarakat Tanpa pengertian dan keterbukaan informasi, masyarakat dapat mempunyai persepsi buruk bahwa limbah dibuang sembarangan dan mengganggu kebersihan lingkungan.
10
BAB V PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN LINGKUNGAN 5.1. Upaya Pengelolaan Lingkungan Berdasarkan prediksi berbagai limbah yang potensial muncul seiring dengan kegiatan RB-BP Gramedika 10 (seperti telah dijabarkan pada bab IV), kami berusaha untuk meminimalisir atau bahkan meniadakan berbagai dampak tersebut. Sebagai sebuah lembaga yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat, menjadi bagian dari mereka, maka kami juga merasa wajib ikut bertanggung jawab atas kelestarian dan kebersihan lingkungan. 5.1.1 Tahap Operasi: Buangan Limbah a. Sumber dampak
: buangan limbah
b. Jenis dampak
: vektor penyakit, estetika lingkungan, dan penurunan kualitas air
tanah/sumur c. Upaya pengelolaan dampak : Penanganan dampak buangan sampah limbah non medis. - Limbah rumah tangga disediakan bak sampah tertutup, kemudian dilakukan pembuangan di tempat pembuangan akhir (TPA). - Limbah cair yang berasal dari kamar mandi, ruang dapur dibuang ke septik tank dan sumur peresapan yang sudah disediakan. Penanganan dampak buangan limbah medis - Limbah padat
: disediakan bak sampah khusus yang tertutup, disemprot
dengan obat anti bakteri, dikirim ke RSUD Kota yang menyediakan fasilitas pengolahan limbah untuk dimusnahkan dengan pembakaran. - Limbah cair
: ditampung dalam bak khusus dan akan dilakukan penyedotan
secara periodik kemudian dikirim ke instansi yang menyediakan fasilitas pengolahan limbah (Surat kerjasama terlampir). Adanya vektor penyakit (lalat, tikus, kecoa, dll) ditanggulangi dengan cara disemprot dengan obat baygon setiap hari. 5.1.2 Tahap Operasi: Kegiatan BP-RB-KIA Merapi 10 a. Sumber dampak
: persepsi masyarakat
b. Jenis dampak
: keluhan/tanggapan negatif/positif dari kegiatan operasional
c. Upaya pengelolaan dampak : - Memperhatikan keluhan-eluhan masyarakat atas kegiatan BP-RB-KIA Merapi 10 - Berpartisipasi aktif dalam kegiatan disekitar BP-RB-KIA Merapi 10 berupa bantuan dana, tenaga, maupun pemikiran demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
11
- Memanfaatkan seoptimal mungkin sumber daya manusia diwilayah sekitar BP-RB-KIA Merapi 10 dengan memperhatikan kualifikasi dan persyaratan SDM yang dibutuhkan. - Menjalin koordinasi yang baik dengan kepala wilayah dan puskesmas setempat demi tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan kebutuhan masyarakat. - Menjaga kebersihan lingkungan, terutama ditempat-tempat sebagai media tumbuh dan berkembangnya vektor penyakit (kecoa, lalat, dan tikus) - Memperhatikan ketentuan-ketentuan seperti penyehatan bangunan dan ruang termasuk pencahayaan, ventilasi udara dan kebisingan, penyehatan makanan dan minuman, penyehatan air dan peningkatan kualitas air, penangan sampah dan limbah, penyehatan tempat pencucian, pengendalian serangga dan tikus, sterilisasi dan disinfeksi, penyuluhan kesehatan lingkungan - Untuk menjaga kuantitas dan kualitas air tanah, dibuat sumur-sumur resapan di sekitar kegiatan BP-RB-KIA Merapi 10 - Memperkerjakan Satpam sebagai pengatur kelancaran lalu-lintas disekitar BP-RB-KIA Merapi 10 dan menyediakan area parkir yang memadai sehingga tidak mengganggu kegiatan sehari-hari penduduk setempat. 5.1.3 Tahap Operasi: Kegiatan BP-RB-KIA Merapi 10 a. Sumber dampak
: transportasi
b. Jenis dampak
: kecelakaan lalu lintas dan kemacetan
c. Upaya pengelolaan dampak : - Mengatur alur keluar masuk kendaraan ke BP-RB-KIA Merapi 10 - Mengatur tempat parkir sedemikian sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu lintas dan merencanakan perluasan area parkir - Memberdayakan petugas khusus untuk menjaga kelancaran lalu lintas dan ketertiban tempat parkir - Mengupayakan rambu-rambu peringatan untuk menjaga keseamatan bersama 5.1.4 Tahap Operasi : BP-RB-KIA Merapi 10 a. Sumber dampak
: pedagang kaki lima
b. Jenis dampak
: keramaian dan mengganggu ketentraman
c. Upaya pengelolaan dampak : Menertibkan, mengatur, dan membatasi para pedagang kaki lima agar tidak menggnggu ketenangan dan ketentraman masyarakat sekitar. d. Operasional Gen Set Dilakukan hanya pada waktu listrik negara giliran padam, sedang tempat genset jauh dari BPRB-KIA Merapi 10 kurang lebih 100 m dan tempatnya kedap suara.
12
Sumber dampak
Jenis dampak
Cara
Lokasi
Pelaksana
Tahap Pra Konstruksi dan Konstruksi Tahap Operasi Buangan limbah
Pencemaran
cair
atau
Medis Non Medis
Buangan padat
limbah (limbah
padat medis dan
airtanah
Di tiga lokasi
BP-RB-KIA
penampungan septik tank
penampungan
10
kualitas airtanah
dan
limbah
Air permukaan
ketentuan berlaku
medis dan satu
Limbah medis ditampung di
lokasi
bak tersendiri dan dikirim
penampungan
secara rutin ke RSUD Kota
limbah medis
Bau yang ditimbulkan
pengolah limbah Untuk limbah padat medis
Bagian
dari
diolah dengan incenuator
belakang
kerjasma
RB-KIA Merapi
menurunnya
limbah
tempat
penampungan
non medis Persepsi
negatif
Membuat
bak-bak
resapan
dengan
sesuai
RSUD
BP-RB-KIA BP-
10 Masyarakat
BP-RB-KIA 10
sekitar
pencemaran
air
Mengatasi dampak negatif
BP-RB-KIA
secara konsekuen dan baik
Merapi 10
vektor
penyakit
Merapi
KPDL dan instansi terkait
lokasi
Merapi
KPDL dan instansi terkait
Menjalin kerjasama dengan instansi terkait
Timbulnya penyakit
KPDL dan instansi terkait
10
Kota (MOU terlampir) Memantau secara rutin keluhan masyarakat
Timbulnya
Merapi
bak
terhadap
buangan limbah
KPDL dan instansi terkait
non
masyarakat
dan
Merapi
vektor (lalat,
tikus,
Penyemprotan Penyemprotan Baygon
dengan
Di tempat
tempatyang
BP-RB-KIA 10
13
kecoa)
Pemakaian genset
Gangguan
(bila
bising
listrik
PLN
asap
dan
mati)
Pembersihan
tempat
pembuangan
sampah
rawan lalat.
lmbah cair Mengisolasi ruang genset
Di
dengan memberi peredam
genset BP-RB-
Menempatkan
KIA Merapi 10
cerobong
ruang
BP-RB-KIA
Merapi
KPDL dan instansi terkait
Merapi
KPDL dan instansi terkait
Merapi
KPDL dan instansi terkait
Merapi
KPDL dan instansi terkait
10
diruang genset Menanam Kegiatan
BP-RB-
Peluang kerja/usaha
KIA Merapi 10 Kemacetan kecelakaan
dan
penghijauan Mengambil
pohon
untuk
karyawan
BP-RB-KIA
(terutama non medis) dari
10
masyarakat sekitar Mengatur alur keluar masuk
BP-RB-KIA
kendaraan ke BP-RB-KIA
10
Merapi 10 Membuat
rambu-rambu
peringatan Menyediakan tempat parkir Pedagang kaki lima
yang memadai Mengatur dan membatasi
BP-RB-KIA
para pedagang kakilima
10
14
5.2 Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Upaya pemantauan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan BP-RB-KIA Merapi 10 adalah. 5.2.1 Tahap Pra-Konstruksi dan Konstruksi a. Jenis dampak
: kebisingan, polusi udara, dan gangguan lalu lintas
b. Prameter yang dipantau
: keluhan masyarakat
c. Tolok ukur
: Keputusan Gubernur DIY no. 176 tahun 2003 tentang Baku
tingkat getaran, kebisingan, dan kebauan di Propinsi DIY untuk Rumahsakit. Tabel 5.2 Tolok Ukur Parameter Kebisingan, Polusi Udara, dan Gangguan Lalu Lintas No 1 2 e.
Parameter yang Diukur Kebisingan Polusi Udara
Baku Mutu > 50 Kep. Gubernur DIY No. 176/2003 Kep. Gubernur DIY No. 169/2003
Lokasi pemantauan/lokasi pemukiman disebelah barat dan timur f. Waktu dan frekuensi pemantauan: sebulan sekali bersamaan dengan pertemuan rutin masyarakat desa di wilayah kegiatan BP-RB-KIA Merapi 10 g.Cara pemantauan
: dengan melakukan dengar pendapat, keluhan dan tanggapan
masyarakat terhadap kegiatan pembangunan fasilitas BP-RB-KIA Merapi 10 dandampak yang ditimbulkannya h.Pelaksanan pemantauan
: pengelola kegiatan BP-RB-KIA Merapi 10
5.2.2 Tahap Operasi: Buangan Limbah Cair Medis dan Non Medis a. Jenis dampak
: pencemaran dan penurunan kualitas air tanah dan sumurS
b. Parameter yang dipantau
: kualitas air tanah/sumur penduduk sesuai SK Menkes no.
416/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air c. Tolok Ukur Tabel 5.3 Parameter yang diukur untuk kualitas air No Parameter Fisika 1 Bau 2 Zat padat terlarut 3 Kekeruhan 4 Suhu 5 Warna 6. Air Raksa 7. Arsen
Batas syarat air minum
satuan
15000 25 3 50 0,001 0,05
Mg/L NTU ºC TCU Mg/L
d. Lokasi Pemantauan
: BP-RB-KIA Merapi 10 dan penduduk sekitar
e. Waktu dan frekuensi pemantauan
: 1 bulan sekali
f. Cara pengujian kualitas air bersih: sampel dengan mengambil sampel air bersih untuk diuji dilaboratorium (setiap 6 bulan)
15
5.2.3 Gangguan Lalu Lintas Dampak terhadap transportasi Jenis dampak: Kemacetan dan kecelakaan Tabel 5.4 Tolok Ukur Parameter Air Limbah Kadar Maksimum Golongan No
Parameter
Mutu Limbah Cair
Satuan I
II
III
Fisika 1
Suhu
ºC
30
30
30
Kimia 1
BOD
Mg/L
30
35
75
2
COD
Mg/L
80
85
100
3
TSS
Mg/L
30
35
100
4
NH3 bebas
Mg/L
0,1
0,1
1
5
PO4
Mg/L
2
2
3
6
Minyak dan Lemak
Mg/L
3
5
10
7
Deterjen
Mg/L
3
5
5
8
Phonel
Mg/L
0,25
0,50
1,00
9
pH
-
6,0 – 9,0
Mikrobiologi 1
Bakteri Coliform
Sel/100 ml
5000
5000
5000
2
Bakteri Patogen
-
Negatif
Negatif
Negatif
a. Salmonella
-
Negatif
Negatif
Negatif
b. Shigela
-
Negatif
Negatif
Negatif
c. Vibrio cholera
-
Negatif
Negatif
Negatif
d. Streptococus
-
Negatif
Negatif
Negatif
32P
Bq/L
7 x 102
7 x 102
7 x 102
35S
Bq/L
2 x 103
2 x 103
2 x 103
45Ca
Bq/L
3 x 102
3 x 102
3 x 102
51Cr
Bq/L
7 x 104
7 x 104
7 x 104
72Ga
Bq/L
1 x 103
1 x 103
1 x 103
85Si
Bq/L
4 x 103
4 x 103
4 x 103
99MO
Bq/L
7 x 103
7 x 103
7 x 103
Radioaktivitas
16
113Sn
Bq/L
3 x 103
3 x 103
3 x 103
126I
Bq/L
7 x 101
7 x 101
7 x 101
131I
Bq/L
7 x 101
7 x 101
7 x 101
192Ir
Bq/L
1 x 104
1 x 104
1 x 104
201TI
Bq/L
1 x 105
1 x 105
1 x 105
5.2.3 Tahap Operasi a. Jenis dampak
: berkembangnya vektor penyakit (lalat, kecoa, dan tikus) di
wilayah tapak kegiatan BP-RB-KIA Merapi 10. b. Sumber dampak
: Buangan limbah padat BP-RB-KIA Merapi 10
c. Parameter yang dipantau
: binatang penghuni sampah (kecoa, lalat, tikus, dan lain-lain)
terutama diwilayah tapak kegiatan BP-RB-KIA Merapi 10. d. Tolok ukur
: tidak adanya binatang penghuni sampah dan lingkungan bersih
e. Lokasi pemantauan di wilayah tapak kegiatan BP-RB-KIA Merapi 10. f. Waktu dan frekuensi pemantauan dilakukan selama operaional BP-RB-KIA Merapi 10 dan frekuensinya tiap bulan sekali. g. Cara pemantauannya dengan pengamatan lapangan diwilayah tapak BP-RB-KIA Merapi 10 (terutama ditempat penampungan sampah, dapur, kantin, kamar rawat, dan lain-lain yang berpotensi bersarangnya penyebab vektor penyakit). h. Pelaksana pemantauan
: Pengelola BP-RB-KIA Merapi 10
5.2.4 Tahap Operasi a. Jenis dampak
:
keluhan/tanggapan
masyarakat
dari
kegiatan
operasional BP-RB-KIA Merapi 10 b. Sumber dampak
: kegiatan operasional BP-RB-KIA Merapi 10
c. Parameter yang dipantau
: keluhan atau tanggapan masyarakat sekitar kegiatan
BP-RB-KIA Merapi 10 d. Tolok ukur
: tidak ada keluhan atau tanggapan negatif masyarakat
dari kegiatan operasional BP-RB-KIA Merapi 10 seperti keluhan adanya buang limbah cair, buangan limbah padat, rawan kecelakaan diakses masuk, dll. e. Lokasi pemantauan
: sekitar BP-RB-KIA Merapi 10
f. Waktu dan frekuensi pemantuan
: selama operasional BP-RB-KIA Merapi 10 dan
frekuensinya tiap 6 bulan sekali g. Cara pemantauan
:
dengan
pengamatan
lapangan
melalui
kuisioner/wawancara dari beberapa responden/masyarakat sekitar BP-RB-KIA Merapi 10 h. Pelaksanan pemantauan
: pengelola BP-RB-KIA Merapi 10
17
5.2.5 Tahap Operasi: Transportasi a. Jenis dampak
: gangguan kelancaran lalu lintas (rawan kecelakaan
dan kemacetan lalu lintas) di pintu masuk/keluar BP-RB-KIA Merapi 10 b. Sumber dampak
: kegiatan operasional BP-RB-KIA Merapi 10
c. Parameter yang dipantau
: tingkat kelancaran lalulintas di akses masuk/keluar dan
tersedianya perparkiran di tapak BP-RB-KIA Merapi 10 d. Tolok ukur
: kelancaran lalulintas dan tidak adanya kecelakaan
akibat dari operasional parkir BP-RB-KIA Merapi 10 e. Lokasi pemantauan
: sekitar BP-RB-KIA Merapi 10
f. Waktu dan frekuensi pemantuan
: selama operasional BP-RB-KIA Merapi 10 dan
frekuensinya tiap 1 bulan sekali (pertemuan RT) g. Cara pemantauan
: dengan pengamatan lapangan aktivitas parkir BP-RB-
KIA Merapi 10 h. Pelaksanan pemantauan
: pengelola BP-RB-KIA Merapi 10
5.2.6 Tahap Operasi: Pedagang Kaki Lima a. Jenis dampak
:
keramaian
dan
ketidak
tentraman
masyarakat.
Kamtibnas, kecemburuan sosial, operasional BP-RB-KIA Merapi 10 b. Sumber dampak
: kegiatan para pedagang kakilima
c. Parameter yang dipantau
: kelancaran lalu lintas dan tidak adanya kecelakaan
akibat dari operasioanal parkir BP-RB-KIA Merapi 10 d. Tolok ukur
: kelancaran lalulintas dan tidak adanya kecelakaan
akibat dari operasional parkir BP-RB-KIA Merapi 10 e. Lokasi pemantauan
: masyarakat sekitar BP-RB-KIA Merapi 10
f. Waktu dan frekuensi pemantuan
: selama operasional BP-RB-KIA Merapi 10 dan
frekuensinya tiap 1 bulan sekali (pertemuan RT) g. Cara pemantauan
:
dengan
jajak
pendapat
secara
langsung
atau
wawancara h. Pelaksanan pemantauan
: pengelola BP-RB-KIA Merapi 10
18
Secara keseluruhan upaya pemantauan dampak lingkungan termuat dalam tabel ringkasan berikut ini. Jenis dampak
Parameter
Tolok Ukur
Menurunnya
Kualitas
Kualitas
kualitas
udara
fasilitas
unutuk
Kep. Gub. DIY
pemukiman
No.
penduduk
135/KPTS/2002
udara
(debu
dan
bising)
Menurunnya kualitas
Kualitas air/
pencemaran air
tanah
air dan
Lokasi
Cara
Waktu
udara
Pemantauan Ruang genset
Pemantauan Mengukur uji
umum
BP-RB-KIA Merapi 10
Kualitas
air
tanah
kualitas
kualitas
limbah cair.
cair.
dan limbah
Pelaksanan
Pengawas
Frekuensi Selama
Pemantuana Pengelola
KDPL dan
sampel
operasioanal
BP-RB-KIA
instansi
kualitas
BP-RB-KIA
Merapi 10
terkait
udara
Merapi tiap sahun Selama
Pengelola
KDPL dan
penampungan
sampel
operasioanal
BP-RB-KIA
instansi
air tanah dan
kualitas
BP-RB-KIA
Merapi 10
terkait
air limbah
tanah
air dan
limbah
Merapi
vektor penyakit
Lalat,
dan
tikus
di
lingkungan tapak
Tempat di
kegiatan
sampah
dan
10,
limbah cair 1 bulan air
Kebersihan
satu
Mengukur uji
cair
Kecoa.
10,
Bak
dan
Berkembangnya
dan
sekali,
bersih
6
Pengamatan
bulan sekali Selama
Pengelola
KDPL dan
langsung
di
operasional
BP-RB-KIA
instansi
BP-
BP-RB-KIA
Merapi 10
terkait
tapak kegiatan
wilayah
wilayah BP-
BP-RB-KIA
BP-RB-KIA
RB-KIA
Merapi
RB-KIA
Merapi 10
Merapi 10
Merapi 10
tiap
Persepsi
Merapi 10 Keluhan
Tidak
Tapak kegiatan
Pengamatan
sekali Selama
Pengelola
KDPL dan
masyarakat
masyarakat
keluhan
BP-RB-KIA
langsung,
operasional
BP-RB-KIA
instansi
sekitar
terhadap
masyarakat
Merapi 10
jajak
BP-RB-KIA
Merapi 10
terkait
ada
1
10, bulan
19
kegiatan
pendapat
Merapi
BP-RB-KIA Transportasi
tiap
Merapi 10 Kelancaran
Tingkat
lalu lintas di
kelancaran
akses
lintas
masuk
BP-
lalu
1
bulan
Area parkir BP-
Pengamatan
sekali Selama
Pengelola
KDPL dan
RB-KIA Merapi
langsung
operasional
BP-RB-KIA
instansi
10
BP-RB-KIA
BP-RB-KIA
Merapi 10
terkait
Merapi 10
Merapi
Tingkat
di
RB-KIA
kecelakaan
Pedagang
Merapi 10 Keramaian
rendah Ketenangan dan
Sekitar
kakilima
dan ketidak
ketentraman
kegiatan
tentraman
masyarakat
RB-KIA Merapi
wilayah
10
RB-KIA
Merapi
Merapi 10
tiap
masyarakat
10,
tiap
BP-
1
10, bulan
Pengamatan
sekali Selama
Pengelola
KDPL dan
langsung
di
operasional
BP-RB-KIA
instansi
BP-
BP-RB-KIA
Merapi 10
terkait
1
10, bulan
sekali
20
View more...
Comments