UKL UPL bidang perumahan

March 18, 2017 | Author: Afif Ba | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download UKL UPL bidang perumahan...

Description

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL-UPL) PEMBANGUNAN PERUMAHAN OLEH PT. ASABA JAYA GEMILANG

A. IDENTITAS PEMRAKARSA 1. Nama Pemrakarsa :

PT. ASABA JAYA

GEMILANG 2. Penanggung Jawab : Kasim Bahrum 3. Alamat Pemrakarsa : Jl. Taman Surya 2 Blok B-5/18, RT.002/015 Kel. Pagadungan, Kalideres, Jakarta Barat 4. Alamat Usaha/Keg : Jl. Dewi Sartika RT.02/01 Kel. Kota, Kec. Tanjungpandan, Kab. Belitung Prov. Kepulauan Bangka Belitung B. RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN 1.

Nama Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Rencana usaha dan/atau kegiatan bergerak di bidang property atau perumahan yaitu Pembangunan Perumahan oleh PT. Asaba Jaya Gemilang.

2.

Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan pembangunan perumahan Oleh PT. Asaba Jaya Gemilang berada di Jalan Teuku Umar Dusun Air Bakung Desa Air Ruai, Kecamatan Pemali, Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Rencana lokasi kegiatan berada di sebelah barat atau sekitar 5 km dari Pusat Kota Tanjungpandan . Status lahan yang akan digunakan adalah milik sendiri yang dibuktikan dengan Sertifikat Tanah Hak Milik sebagaimana terlampir. Lokasi rencana kegiatan terletak pada koordinat yang disajikan pada Tabel 1, sedangkan peta lokasi rencana kegiatan disajikan sebagaimana terlampir. Tabel 1. Koordinat Lokasi Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang N o 1. 2. 3. 4. 5.

Koordinat (UTM) X 620392 620354 620278 620306 620316

y 9791223 9791205 9791140 9791114 9791108

1

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

6. 7. 8.

620307 620233 620392

9791083 9791158 9791269

2

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

3.

Skala Usaha dan/atau Kegiatan Kawasan perumahan Yang dibangun merupakan perumahan non subsidi atau komersil dengan skala usaha atau besaran kegiatan sebagai berikut: a) Luas lahan lebih kurang 4.265 m2 (SHM terlampir) b) Jenis atau tipe rumah yang akan dibangun antara lain: (1) tipe 36 sebanyak 40 unit, (2) tipe 45 sebanyak 10 unit, dan tipe 55 sebanyak 10 unit. c) Fasilitas pendukung yaitu tempat ibadah/mushola, dan RTH privat d) Rencana sumber air baku yang akan digunakan adalah penggunaan air tanah (sumur bor) untuk setiap unit rumah. e) Sumber energi berasal dari PLN dengan kapasitas masing-masing 900 Watt untuk tipe 36 dan 1.300 Watt untuk tipe 45 dan 55.

4.

Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan

a)

Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan dengan Tata Ruang Peruntukan ruang lokasi pembangunan perumahan yang terletak di Jalan Teuku Umar, Dusun Air Bakung, Desa Air Ruai berdasarkan pada Surat Advice Planning yang dikeluarkan oleh Sekretaris Daerah Pemerintah Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung No.050/1539/BAPPEDA/2014, maka lokasi rencana kegiatan pembangunan perumahan tersebut dapat direkomendasikan karena termasuk ke dalam kawasan pemukiman perkotaan (Advice Planning terlampir). Berdasarkan surat tersebut yang mengacu pada Lampiran Peraturan Daerah No. 01 Tahun 2013 mengenai Arahan Peraturan Budidaya di RTRW khusus untuk Kawasan Pertanian Lahan Kering untuk kegiatan perumahan adalah penggunaan lahan Terbatas.

Pembatasan

dapat

berupa

standar

pembangunan

minimum,

pembatasan kegiatan, atau peraturan tambahan lainnya diatur lebih lanjut dalam Rencana Detail Tata Ruang atau Peraturan Zonasi. c)

Uraian Mengenai Komponen Rencana Kegiatan yang dapat Menimbulkan Dampak Lingkungan

1)

Tahap Pra-Konstruksi 1.1.

Survey Kelayakan

Studi kelayakan dimaksudkan untuk mempelajari dan menganalisis usaha secara teknis dan ekonomis. Pada kegiatan studi kelayakan teknis bertujuan untuk menentukan lokasi dan mencocokkan kesesuaian lahan untuk keperluan desain rumah, penataan tata letak bangunan serta lansekap. Selain itu, studi kelayakan

3

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

ekonomis

dilakukan

dengan

menganalisa

biaya-biaya

investasi

dengan

keuntungan yang akan didapat. 1.2.

Pengurusan Izin

Proses perizinan dilakukan untuk melengkapi berkas dan administrasi awal yang harus dibuat sebelum pelaksanaan pembangunan. Perizinan yang sedang dan akan diselesaikan akan dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 1.3.

Pemasaran dan Pemesanan Unit Rumah

Pada proses ini dilakukan upaya pemasaran unit rumah kepada calon pembeli atau konsumen melalui brosur-brosur yang dibagikan kepada masyarakat. Pemasaran juga dilakukan melalui media cetak dan elektronik. Pemasaran ini ditujukan kepada siapa saja yang ingin memliki rumah dengan syarat dan ketentuan yang ditentukan oleh pemrakarsa dan bank yang membiayainya. 2)

Tahap Konstruksi 2.1.

Penerimaan Tenaga Kerja (Konstruksi)

Penerimaan tenaga kerja selama tahap konstruksi dibutuhkan dalam proses pembangunan perumahan. Tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan kontruksi lebih kurang 14 orang yang ditunjuk oleh pemrakarsa yang terdiri atas tenaga kerja terampil (tenaga teknik sipil, arsitektur, listrik, dan mesin/komisioning) dan non terampil (buruh/tenaga lapangan) seperti yang disajikan pada Tabel 1 berikut : Tabel 1. Perkiraan Kebutuhan Tenaga Kerja Tahap Konstruksi No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Jenis Penanggung Jawab Supervisor/Mandor Teknik Sipil Mekanik Listrik Komisioning Buruh/Tenaga Lapangan Jumlah

Kualifikasi S1/SMA S1/SMA S1/DIII DIII/SMK DIII/SMK DIII/SMK SMA/SMP

Jumlah (orang) 1 1 1 2 2 1 6 14

Sumber Rekrutmen Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal

Sumber : Data PT. Asaba Jaya Gemilang (2014)

Tenaga kerja yang diterima diprioritaskan untuk para pekerja kontruksi terutama yang berasal dari warga sekitar Dusun Air Bakung, Desa Air Ruai sesuai dengan bidang keahlian yang dipersyaratkan. Proses penerimaan tenaga kerja akan

4

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

dilakukan secara terbuka atau langsung oleh pemrakarsa yang diinformasikan kepada masyarakat sekitar bekerjasama dengan aparat pemerintah setempat (RT, Camat dan Desa). Sementara itu, tenaga kerja lokal akan direkrut sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan ketersediaan tenaga kerja dan kualifikasi yang dibutuhkan pada saat kontruksi. 2.2.

Mobilisasi Peralatan dan Material

Mobilisasi peralatan dan material perlu dilakukan untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan kontruksi sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara pemrakarsa dan kontraktor. Peralatan yang akan dimobilisasi meliputi alat angkut, alat berat, dan material kontruksi/bahan bangunan. Proses mobilisasi material akan dilakukan dengan menggunakan truk pengangkut kapasitas 8 ton atau sesuai dengan kelas jalan dengan durasi pengangkutan sesuai dengan kebutuhan kontraktor. Material yang diangkut berasal dari wilayah Kecamatan Tanjungpandan dan sekitarnya. Akses jalan ke lokasi akan melalui jalan utama yaitu Jl. Teuku Umar dan sekitarnya. Material/bahan yang diangkut berupa pasir, batu kali/granit, batu belah, batako, marmer/ulin, semen, kayu, baja ringan, rangka alumunium, keramik, genteng, pipa, kaca, kayu, konblok, closet, dan lain-lain. 2.3. Penyiapan dan Pematangan Lahan Proses penyiapan lahan untuk lokasi rencana pengembangan perumahan terdiri dari

pembersihaan

dan

pematangan

lahan.

Lokasi

perumahan

tersebut

merupakan lahan semak belukar, di mana kegiatan penyiapan lahan dilakukan dengan membersihkan lahan dari bekas-bekas tanaman di sekitar lokasi kegiatan. Selanjutnya dilakukan pematangan lahan dengan pengurukan, dan perataan untuk kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan pembangunan jalan, saluran drainase, dan struktur bangunan rumah. 2.4.

Pembangunan Unit Rumah dan Fasilitas Penunjang

Pembangunan rumah dan fasilitas penunjang lainnya dlakukan secara bertahap tergantung dari kebutuhan pemesan atau konsumen. Kegiatan pembangunan rumah diawali dari pemasangan pondasi, dan kerangka bangunan untuk kemudian dilanjutkan dengan pembuatan dinding (slope), pemasangan atap, pembuatan lantai, instalasi listrik dan sanitari, serta dan pembangunan fasilitas penunjang lain.

5

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

antara lain jaringan jalan, sistem drainase, mushola, taman/area hijau, pos satpam, dan IPAL. 2.5.

Pemutusan Hubungan Kerja

Setelah pembangunan perumahan dan fasilitas pendukungnya akan ada pemutusan tenaga kerja. Ketentuan mengenai pemutusan tenaga kerja terlebih dahulu akan disampaikan pada saat penerimaan tenaga kerja pada tahap konstruksi guna menghindari keresahan/konflik sosial pada saat pemutusan hubungan kerja. Ketentuan mengenai pengurangan tenaga kerja ini mengacu pada peraturan ketenaga kerjaan yang berlaku. 3)

Tahap Operasi Pengelolaan perumahan akan dilakukan dengan sistem jual lepas antara pemrakarsa selaku pengembang perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang dan konsumen pemilik unit rumah. Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap operasi di antaranya: a. Penggunaan Air Bersih Penggunaan air untuk perumahan jumlahnya cukup banyak yang digunakan untuk keperluan domestik, antara lain mencuci, memasak, dan sebagainya. Sumber air bersih berasal dari air tanah atau sumur bor dengan estimasi penggunaan air sekitar 130 liter/orang/hari. Masing-masing kavling rumah disediakan sumur bor dan pompa. Adapun total volume penggunaan air bersih perumahan tertera pada tabel 2 berikut : Tabel 2. Estimasi Penggunaan Air N o 1.

Penggunaan Air Rumah (4 jiwa/rumah) Total

Volume (liter/orang/hari)* 86,41

Total (liter/hari) 31.200 31.200

Keterangan: * SNI, Dep PU (1997)

b. Penggunaan Energi Listrik Sumber energi listrik yang diperlukan perumahan diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Penggunaan energi listrik dapat dilihat pada Tabel 3. berikut ini : Tabel 3. Estimasi Penggunaan Energi Listrik

6

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

No 1. 2. 3.

Tipe Rumah Tipe 36 Tipe 45 & 55 Mushola dll Total

Kapasitas Daya Listrik (W) 900 1.300 900 3.100

c. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Kegiatan perumahan akan menghasilkan sampah berupa limbah padat dalam jumlah besar yang berasal dari kegiatan domestik. Jika asumsi jumlah sampah yang dihasilkan oleh setiap orang sebanyak 2,5 kg/hari, di mana jumlah rumah yang akan dihuni sebanyak 60 unit dan penghuni sebanyak 4 jiwa/rumah, maka jumlah sampah yang akan dihasilkan diperkirakan mencapai 600 kg/hari (60x4x2,5). Sampah yang telah terkumpul dari masing-masing rumah akan diangkut oleh pihak ketiga atau kerjasama dengan instansi terkait, misalnya BLH Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung. Petugas lalu membawa seluruh sampah tersebut dari tempat penampungan sementara (TPS) menggunakan kontainer/truk pengangkut untuk selanjutnya dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) Tanjungpandan yang berjarak lebih kurang 7 km dari lokasi perumahan . d. Pengelolaan Limbah Cair Domestik Pada saat operasional perumahan akan menghasilkan sejumlah limbah cair/air buangan. Limbah cair umumnya dihasilkan dari kegiatan domestik perumahan, baik itu

dapur, toilet/kamar mandi, dan cucian. Jumlah limbah cair yang

dihasilkan sekitar 60-80% dari jumlah kebutuhan air bersih. Jika total kebutuhan air bersih yang digunakan sebanyak 31.200 liter/hari, maka estimasi limbah cair domestik yang dihasilkan berkisar antara 18.720 s/d 24.960 liter/hari. Pengelolaan dilakukan dengan pengolahan limbah cair yang dihasilkan dari ketiga sumber tersebut di instalasi ppengolahan air limbah (IPAL). Secara detail, mekanisme pengelolaan IPAL ini dituangkan sendiri dalam standar operasi prosedur (SOP) pada saat pembuatan Detail Engineering Design (DED) IPAL.

C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG DITIMBULKAN DAN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP SERTA UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

7

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

1. Dampak Lingkungan yang ditimbulkan Bagian ini menjelaskan dampak lingkungan yang diperkirakan akan timbul dari setiap tahapan kegiatan berlangsung (pra-konstruksi, konstruksi, dan operasi) dengan uraian sebagai berikut : a) Tahap Pra-Konstruksi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 

Sumber Dampak Sumber dampak berasal dari kegiatan pengurusan izin di instansi terkait.



Jenis Dampak Jenis dampak adalah peningkatan potensi pendapatan asli daerah (PAD). Selain itu, adanya pembangunan perumahan BSI Resindence ikut menaikkan nilai jual/harga lahan dan properti di sekitar lokasi kegiatan.



Besaran Dampak Perizinan yang dibutuhkan dalam proses pembangunan perumahan adalah izin mendirikan bangunan (IMB), serta izin dari instansi terkait lainnya. Besaran dampak yang ditimbulkan berasal dari jumlah/nilai pengurusan izin yang dilakukan di instansi pemerintah daerah setempat. Dampak

tersebut

tergolong

dampak

potensial

dan

positif

serta

berlangsung sementara selama tahap pra-kontruksi. Persepsi Masyarakat 

Sumber Dampak Sumber dampak berasal dari kegiatan penerimaan tenaga kerja kontruksi, pemasaran dan pemesanan unit rumah.



Jenis Dampak Jenis

dampak

adalah

persepsi

masyarakat

terhadap

kegiatan

pembangunan perumahan. 

Besaran Dampak Penerimaan tenaga kerja lokal dan aktivitas pemasaran serta pemesanan rumah diperkirakan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar akibat terbukanya peluang berusaha. Selain itu, terbukanya akses wilayah

8

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

menyebabkan kenaikan harga tanah dan lahan milik masyarakat di sekitar lokasi perumahan. Dampak-dampak tersebut akan menimbulkan dampak positif di kalangan masyarakat sekitar. Dampak tersebut tergolong dampak potensial dan positif serta berlangsung sementara selama tahapan kontruksi berlangsung. b) Tahap Konstruksi Penurunan Kualitas Udara 

Sumber Dampak Sumber dampak berasal dari kegiatan mobilisasi peralatan dan material, penyiapan dan pematangan lahan.



Jenis Dampak Jenis dampak adalah penurunan kualitas udara ambien.



Besaran Dampak Kegiatan mobilisasi peralatan dan material, penyiapan dan pematangan lahan pada saat pembangunan unit rumah serta fasilitas penunjangnya diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap penurunan kualitas udara. Besaran dampak penurunan kualitas udara terutama terjadi pada peningkatan konsentrasi gas CO dan debu (TSP). Dampak tersebut tergolong dampak potensial dan negatif serta berlangsung sementara selama tahap kontruksi.

Peningkatan Kebisingan 

Sumber Dampak Sumber dampak berasal dari kegiatan mobilisasi peralatan dan material, penyiapan

lahan,

dan

pembangunan

unit

rumah

serta

fasilitas

penunjangnya. 

Jenis Dampak Jenis dampak adalah peningkatan kebisingan.



Besaran Dampak Kegiatan mobilisasi peralatan dan material, penyiapan lahan dan pembangunan unit dengan pengoperasian kendaraan pengangkut, alat

9

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

berat dan mesin peralatan diperkirakan akan menimbulkan dampak terhadap

peningkatan

kebisingan.

Besaran

dampak

terjadi

pada

peningkatan suara bising dengan BML sebesar 55 dBA untuk kawasan pemukiman. Dampak tersebut tergolong dampak potensial dan negatif serta berlangsung sementara. Peningkatan Limpasan Air Permukaan 

Sumber Dampak Sumber dampak berasal dari kegiatan penyiapan dan pematangan lahan yang berakibat hilangnya vegetasi yang berpotensi terhadap terjadinya peningkatan limpasan (run off) air permukaan.



Jenis Dampak Jenis dampak adalah peningkatan limpasan air permukaan

yang

berakibat terhadap penurunan kualitas tanah dan lahan, serta badan air penerima. 

Besaran Dampak Proses penyiapan lahan melalui kegiatan pembukaan dan pematangan lahan akan menghilangkan vegetasi tumbuhan di lokasi tapak perumahan sehingga menyebabkan peningkatan limpasan air permukaan (run off).

Peningkatan Limbah Padat 

Sumber Dampak Sumber dampak berasal dari sisa material kontruksi dan kegiatan domestik para pekerja konstruksi pada saat pembangunan perumahan dan fasilitas penunjangnya.



Jenis Dampak Jenis dampak adalah peningkatan jumlah/volume dan penimbunan limbah padat yang berpengaruh terhadap gangguan kesehatan dan gangguan estetika (keindahan).



Besaran Dampak Pada tahap kontruksi, pembangunan unit rumah dan fasilitas penunjang akan menghasilkan limbah padat atau sisa material bangunan yang tidak terpakai selama pekerjaan kontruksi, baik itu potongan kayu, sisa batu 10

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

kali/granit, keramik, logam/alumunium, potongan genteng, pipa PVC, kertas kardus, karung bekas kantong semen, dan sebagainya. Selain itu, limbah padat juga berasal dari kegiatan domestik para pekerja kontruksi. Dampak tersebut tergolong dampak potensial dan negatif serta berlangsung sementara. Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha 

Sumber Dampak Sumber dampak berasal dari kegiatan penerimaan tenaga kerja pada tahap kontruksi pembangunan perumahan.



Jenis Dampak Jenis dampak adalah terbukanya kesempatan kerja dan peluang berusaha bagi masyarakat sekitar.



Besaran Dampak Proses penerimaan tenaga tersebut akan memberikan dampak positif terhadap terserapnya tenaga kerja lokal serta terbukanya peluang berusaha di sekitar lokasi kegiatan (warteg dan warung), serta toko bangunan yang menyediakan material kontruksi untuk pembangunan perumahan. Dampak tersebut tergolong dampak potensial dan positif serta berlangsung sementara.

Peningkatan Pendapatan dan Aktivitas Ekonomi Masyarakat 

Sumber Dampak Sumber dampak berasal dari kegiatan penerimaan tenaga kerja dan aktivitas ekonomi masyarakat.



Jenis Dampak Jenis dampak adalah peningkatan diversitas usaha dan pendapatan masyarakat melalui perdagangan barang dan jasa.



Besaran Dampak Kegiatan pembangunan perumahan pada tahap kontruksi melalui kegiatan penerimaan tenaga diperkirakan akan berdampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat sekitar dan aktivitas ekonomi masyarakat setempat. Hal ini dapat memberikan kesempatan kerja dan 11

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

terbukanya peluang berusaha, melalui perdagangan barang dan jasa bagi oleh masyarakat sekitar. Dampak tersebut tergolong dampak potensial dan positif serta berlangsung sementara. c) Tahap Operasi Penurunan Kuantitas Air Tanah 

Sumber Dampak Sumber dampak berasal dari kegiatan pengambilan air tanah (sumur bor) untuk kebutuhan domestik perumahan.



Jenis Dampak Jenis dampak adalah penurunan kuantitas air tanah



Besaran Dampak Pada saat berlangsungnya kegiatan operasional perumahan akan dilakukan pengambilan air tanah. Total jumlah air tanah yang diambil dari sumur bor sebanyak 31.200 liter/hari. Dampak tersebut tergolong dampak potensial

dan

negatif

serta

berlangsung

selama

tahap

operasi

berlangsung.

Peningkatan Limbah Padat 

Sumber Dampak Sumber dampak berasal dari kegiatan pengoperasian dan pengelolaan perumahan.



Jenis Dampak Jenis dampak adalah peningkatan jumlah/volume limbah padat baik itu limbah padat domestik yang berpengaruh terhadap gangguan kesehatan dan gangguan estetika (keindahan).



Besaran Dampak Pada saat berlangsungnya kegiatan operasional perumahan akan dilakukan pengelolaan terhadap limbah padat yang akan berdampak negatif terhadap lingkungan. Jumlah limbah padat yang dihasilkan lebih kurang 600 kg/hari. Dampak tersebut tergolong dampak potensial dan negatif serta berlangsung selama tahap operasi berlangsung. 12

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

Peningkatan Limbah Cair Domestik 

Sumber Dampak Sumber dampak berasal dari kegiatan domestik perumahan



Jenis Dampak Jenis dampak adalah penurunan kualitas air permukaan dan kebauan serta gangguan estetika di sekitar lokasi kegiatan.



Besaran Dampak Dampak tersebut tergolong dampak potensial dan negatif serta berlangsung selama tahap operasi. limbah cair domestik yang dihasilkan berkisar antara 12.443 s/d 16.591 liter/hari. Dampak tersebut tergolong dampak potensial dan negatif serta berlangsung selama tahap operasi berlangsung.

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 

Sumber Dampak Sumber dampak berasal dari kegiatan pemungutan retribusi atau pajak daerah, berupa pajak bumi dan bangunan, retribusi penggunaan air tanah, retribusi pengangkutan dan pengelolaan sampah.



Jenis Dampak Jenis dampak adalah peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) yang nantinya digunakan untuk pembangunan daerah.



Besaran Dampak Besaran dampak terhadap PAD tersebut tergolong dampak potensial dan positif serta berlangsung selama tahap operasional.

2. Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) a) Tahap Pra-Konstruksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) 

Upaya Pengelolaan

13

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

Pengurusan perizinan yang terkait dengan rencana kegiatan dilakukan di instansi pemerintah terkait, dengan kompensasi perizinan dilakukan sesuai dengan jenis izin yang diurus sesuai dengan rencana kegiatan. 

Lokasi Pengelolaan Lokasi pengelolaan dilakukan di kantor instansi terkait, dan desa terdekat.



Tolok Ukur Pengelolaan  Izin yang diterima sesuai dengan kebutuhan rencana kegiatan dan disahkan oleh instansi terkait.  Undang-Undang RI No. 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.



Periode Pengelolaan Periode pengelolaan dilakukan sebelum tahap konstruksi berlangsung (pra-konstruksi).

b) Tahap Konstruksi Peningkatan Kualitas Udara 

Upaya Pengelolaan 1) Penggunaan kendaraan pengangkut, alat berat dan mesin peralatan yang telah lulus uji KIR dan emisi. 2) Pemasangan penutup/terpal pada kendaraan truk pengangkut material/bahan bangunan selama kegiatan mobiliasasi peralatan dan material berlangsung. 3) Pembatasan kecepatan kendaraan pengangkut maksimal 25 – 40 km/jam. 4) Penyiraman jalan yang berdebu terutama pada musim kemarau. 

Lokasi Pengelolaan

Lokasi pengelolaan dilakukan di akses jalan dan tapak lokasi rencana kegiatan pembangunan perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang. 

Tolok Ukur Pengelolaan  Kendaraan truk pengangkut material bangunan telah ditutupi dengan baik menggunakan terpal.

14

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

 Akses jalan menuju lokasi dalam kondisi yang baik.  Kecepatan kendaraan pengangkut maksimal 25 – 40 km/jam.  Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. 

Periode Pengelolaan Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.

Peningkatan Kebisingan 

Upaya Pengelolaan 1) Pembatasan kecepatan kendaraan pengangkut maksimal 25–40 km/jam. 2) Pemasangan alat peredam (mufler) pada kendaraan pengangkut, alat berat dan mesin peralatan yang digunakan.



Lokasi Pengelolaan Lokasi pengelolaan dilakukan di akses jalan dan tapak lokasi kegiatan.



Tolok Ukur Pengelolaan  Kecepatan kendaraan pengangkut maksimal 40 km/jam.  Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. Kep-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan.



Periode Pengelolaan Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.

Peningkatan Limpasan Air Permukaan 

Upaya Pengelolaan 1) Penataan saluran drainase di sekeliling lokasi perumahan. 2) Pembangunan jebakan sedimen (sediment trap) untuk mencegah erosi dan pengikisan tanah lapisan atas. 3) Pembangunan taman dan RTH private serta kegiatan penanaman pohon/ penghijauan di sekeliling perumahan.



Lokasi Pengelolaan Lokasi pengelolaan dilakukan di akses jalan dan tapak lokasi kegiatan perumahan Oleh PT. Asaba Jaya Gemilang.

15

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang



Tolok Ukur Pengelolaan  Persentase luasan taman yang dibangun serta jenis dan tutupan vegetasi.  Laju

potensi

erosi

tanah

yang

diperkenankan

maksimal

25

ton/ha/tahun. 

Periode Pengelolaan Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.

Peningkatan Limbah Padat 

Upaya Pengelolaan 1) Penyediaan tempat pembuangan sementara limbah padat yang dihasilkan di lokasi kontruksi. 2) Pemanfaatan kembali material sisa kontruksi untuk urukan tanah atau jalan di sekitar lokasi perumahan. 3) Pengangkutan sisa material yang tidak terpakai ke lokasi TPATanjungpandan

bekerjama

dengan

pihak

ketiga

atau

dinas

kebersihan. 

Lokasi Pengelolaan Lokasi pengelolaan dilakukan di lokasi kegiatan perumahan .



Tolok Ukur Pengelolaan  Volume atau jumlah material yang dihasilkan.  Tidak ada tumpukan sisa material bangunan di sekitar lokasi perumahan.



Periode Pengelolaan Periode pengelolaan limbah padat dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.

Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha 

Upaya Pengelolaan 1) Memberikan informasi secara terbuka tentang kesempatan kerja sesuai kualifikasi yang dibutuhkan dalam kegiatan pembangunan perumahan.

16

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

2) Melibatkan instansi pemerintah desa dan kecamatan dalam kegiatan perekrutan tenaga kerja. 3) Penggunaan material atau bahan bangunan, serta jasa dari sekitar lokasi kegiatan pembangunan perumahan.



Lokasi Pengelolaan Lokasi pengelolaan dilakukan di sekitar lokasi kegiatan pembangunan perumahan.



Tolok Ukur Pengelolaan  Jumlah tenaga kerja yang terserap > 15 %.  Penggunaan material atau bahan bangunan, serta jasa dari sekitar lokasi kegiatan pembangunan perumahan.



Periode Pengelolaan Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.

Persepsi Masyarakat 

Upaya Pengelolaan 1) Jumlah tenaga kerja yang terserap selama kegiatan sesuai dengan harapan masyarakat. 2) Pengelolaan terhadap komponen lingkungan yang timbul dari tahapan konstruksi. 3) Pemutusan hubungan kerja para pekerja kontruksi sesuai dengan ketentuan ketenagakerjaan.



Lokasi Pengelolaan Lokasi pengelolaan dilakukan di lokasi kegiatan perumahan dan desa terdekat.



Tolok Ukur Pengelolaan Persepsi negatif masyarakat < 25%.



Periode Pengelolaan Periode pengelolaan persepsi masyarakat dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung.

17

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

c) Tahap Operasi Kualitas Tanah dan Lahan 

Upaya Pengelolaan 1) Penanaman beberapa jenis rumput penutup tanah di areal terbuka, tanaman lokal dan menjaga tutupan vegetasi tumbuhan alami di sekitar lokasi kegiatan. 2) Pembuatan taman dan penghijauan di sekitar area perumahan.



Lokasi Pengelolaan Lokasi pengelolaan dilakukan di lokasi kegiatan.



Tolok Ukur Pengelolaan  Tersedianya

tegakan

pohon

atau

tutupan

vegetasi

serta

penghijauan di lokasi kegiatan.  Persentase luasan RTH yang dibangun serta jenis dan tutupan vegetasi.  Laju potensi erosi tanah yang diperkenankan maksimal 25 ton/ha/tahun. 

Periode Pengelolaan Periode pengelolaan kualitas tanah dan lahan dilakukan selama tahap operasi berlangsung.

Kuantitas Air Tanah 

Upaya Pengelolaan 1) Pembuatan lubah biopori untuk penyerapan air yang berasal dari limpasan permukaan (run off). 2) Pembuatan taman dan penghijauan di sekitar area perumahan.



Lokasi Pengelolaan Lokasi pengelolaan dilakukan di lokasi kegiatan.



Tolok Ukur Pengelolaan  Tersedianya lubang biopori di lokasi kegiatan.  Persentase luasan RTH yang dibangun serta jenis dan tutupan vegetasi.

18

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang



Periode Pengelolaan Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung.

Limbah Padat 

Upaya Pengelolaan 1) Pemisahan limbah padat berdasarkan pada jenis dan karakteristik limbah, baik itu limbah organik dan anorganik. 2) Pembuatan lokasi pembuangan sampah sementara (TPS) untuk menampung sampah padat domestik. 3) Kerjasama dengan pihak ketiga untuk pengelolaan limbah padat domestik.



Lokasi Pengelolaan Lokasi pengelolaan limbah padatdilakukan di lokasi kegiatan.



Tolok Ukur Pengelolaan  Tidak adanya ceceran limbat padat baik itu limbah padat organik dan anorganik di sekitar lokasi kegiatan.  Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.



Periode Pengelolaan Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung.

Limbah Cair Domestik 

Upaya Pengelolaan 1) Pembuatan septic tank dan IPAL untuk limbah cair domestik. 2) Penataan saluran drainase dan pembangunan kolam retensi.



Lokasi Pengelolaan Lokasi pengelolaan dilakukan di lokasi kegiatan.



Tolok Ukur Pengelolaan  Penataan saluran drainase dengan sistem tertutup (inlosed) antara air limbah dan limpasan air hujan.



Periode Pengelolaan Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung. 19

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

3) Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha 

Upaya Pengelolaan 1) Memberikan informasi secara terbuka tentang kesempatan kerja sesuai kualifikasi yang dibutuhkan dalam kegiatan. 2) Mengutamakan penerimaan tenaga kerja lokal, terutama untuk tenaga non skil, seperti petugas kebersihan, pembantu rumah tangga, dan petugas keamanan.



Lokasi Pengelolaan Lokasi pengelolaan dilakukan di sekitar lokasi kegiatan.



Tolok Ukur Pengelolaan  Jumlah tenaga kerja lokal yang terserap > 15 %.



Periode Pengelolaan Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung.

Persepsi Masyarakat 

Upaya Pengelolaan 1) Jumlah tenaga kerja yang terserap selama kegiatan sesuai dengan harapan masyarakat. 2) Interaksi sosial penghuni perumahan dengan masyarakat sekitar kegiatan.



Lokasi Pengelolaan Lokasi pengelolaan dilakukan di desa sekitar kegiatan, yaitu Desa Air Ruai, Kecamatan Pemali.



Tolok Ukur Pengelolaan  Persepsi negatif masyarakat < 25%.



Periode Pengelolaan Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung.

3. Bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)

20

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

a) Tahap Pra-Konstruksi Peningkatan Pendapatan Daerah 

Metode Pemantauan Pemantauan terhadap jumlah perizinan dan besaran retribusi yang berpotensi terhadap pendapatan daerah yang ditentukan oleh dinas atau instansi terkait.



Lokasi Pemantauan Lokasi pemantauan dilakukan di lokasi kegiatan dan dinas atau instansi terkait.



Periode Pemantauan Periode pemantauan dilakukan 1 (satu) kali selama tahap prakonstruksi berlangsung.

Persepsi Masyarakat 

Metode Pemantauan Survei dan wawancara menggunakan lembar kuisioner dan analisis data.



Lokasi Pemantuan Lokasi pemantauan dilakukan di desa sekitar kegiatan, yaitu Desa Air Ruai, Kecamatan Pemali.



Periode Pemantuan Periode pemantauan dilakukan 1 (satu) kali pada tahap konstruksi.

b) Tahap Konstruksi Kualitas Udara 

Metode Pemantauan Pengambilan sampel menggunakan alat ukur udara (impinger) dan analisis laboratorium.



Lokasi Pemantuan Lokasi pemantauan dilakukan di akses jalan dan tapak lokasi rencana kegiatan.

21

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang



Periode Pemantuan Periode pemantauan dilakukan 1 (satu) kali pada tahap konstruksi.

Tingkat Kebisingan 

Metode Pemantauan Pengukuran tingkat kebisingan dilakukan langsung di lapangan menggunakan alat ukur kebisingan (sound level meter).



Lokasi Pemantuan Lokasi pemantauan kebisingan dilakukan di akses jalan dan tapak lokasi rencana kegiatan pembangunan perumahan.



Periode Pemantuan Periode pemantauan dilakukan 1 (satu) kali pada tahap konstruksi.

Kualitas Tanah dan Lahan 

Metode Pemantauan Pemantauan tutupan vegetasi dan luasan RTH, serta potensi erosi di sekitar kawasan perumahan.



Lokasi Pemantuan Lokasi pemantauan kualitas tanah dan lahan dilakukan di tapak lokasi rencana kegiatan.



Periode Pemantuan Periode pemantauan dilakukan 1 (satu) kali pada tahap konstruksi.

Limbah Padat 

Metode Pemantauan Pengamatan terhadap pengelolaan limbah padat



Lokasi Pemantuan Lokasi pemantauan dilakukan di lokasi kegiatan yaitu tempat pungumpulan limbah padat pada tahap kontruksi.



Periode Pemantuan

22

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

Periode pemantauan dilakukan 6 (enam) bulan sekali selama tahap kontruksi. Kesempatan Kerja dan Peluang Berusaha 

Metode Pemantauan Survei dan wawancara menggunakan lembar kuisioner dan analisis data.



Lokasi Pemantuan Lokasi pemantauan dilakukan di sekitar kegiatan



Periode Pemantuan Periode pemantauan dilakukan 1 (satu) kali pada tahap konstruksi.

Peningkatan Pendapatan dan Aktivitas Ekonomi Masyarakat 

Metode Pemantauan Survei dan wawancara menggunakan lembar kuisioner dan analisis data penerimaan tenaga kerja dan aktivitas ekonomi selama kontruksi berlangsung.



Lokasi Pemantuan Lokasi pemantauan dilakukan di desa sekitar kegiatan, yaitu Desa Air Ruai, Kecamatan Pemali.



Periode Pemantuan Periode pemantauan dilakukan 1 (satu) kali pada tahap konstruksi.

b) Tahap Operasi Penurunan Kuantitas Air Tanah 

Metode Pemantauan Pengamatan terhadap aktivitas pengambilan dan pemanfaatan air tanah, serta jumlah lubang biopori yang tersedia.



Lokasi Pemantuan Lokasi pemantauan dilakukan di lokasi kegiatan di sekitar kawasan perumahan.

23

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang



Periode Pemantuan Periode pemantauan dilakukan 6 (enam) bulan sekali selama tahap operasi.

Limbah Padat 

Metode Pemantauan Pengamatan terhadap aktivitas pengelolaan limbah padat



Lokasi Pemantuan Lokasi pemantauan dilakukan di lokasi kegiatan yaitu tempat pungumpulan limbah padat di sekitar kawasan perumahan.



Periode Pemantuan Periode pemantauan dilakukan 6 (enam) bulan sekali selama tahap operasi.

Limbah Cair 

Metode Pemantauan Pengambilan contoh limbah cair dari kegiatan domestik untuk selanjutnya dianalisis di laboratorium.



Lokasi Pemantuan Lokasi pemantauan dilakukan di kawasan perumahan.



Periode Pemantuan Periode pemantauan dilakukan 1 (satu) bulan sekali selama tahap operasi.

Peningkatan Pendapatan Daerah 

Metode Pemantauan Pemantauan terhadap jumlah perizinan dan besaran retribusi yang berpotensi terhadap pendapatan daerah yang ditentukan oleh dinas atau instansi terkait antara lain retribusi penggunaan air tanah dan pajak bumi dan bangunan (PBB).



Lokasi Pemantauan

24

UKL-UPL Pembangunan Perumahan PT. Asaba Jaya Gemilang

Lokasi pemantauan dilakukan di lokasi kegiatan dan dinas atau instansi terkait. 

Periode Pemantauan Periode pemantauan dilakukan 1 (satu) kali selama tahap prakonstruksi berlangsung.

4. Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup a) Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan 

Pemrakarsa sdr Elwin Wijaya

b) Pengawasan Pengelolaan dan Pemantauan  

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung. Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan UMKM Pemerintah



Daerah Kabupaten Belitung. Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan Informatika Pemerintah Daerah

  

Kabupaten Belitung. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung. Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)



Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung. Kecamatan Pemali dan Pemerintah Desa Air Ruai

c) Penerima Pelaporan Pengelolaan dan Pemantauan  

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung. Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan UMKM Pemerintah



Daerah Kabupaten Belitung. Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan Informatika Pemerintah Daerah

  

Kabupaten Belitung. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung. Dinas Kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)



Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung. Kecamatan Pemali dan Pemerintah Desa Air Ruai

25

UKL-UPL Pembangunan Perumahan BSI Residence

Tabel 10. Matriks Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)

Sumber Dampak

Jenis Dampak

Tahap Pra-Konstruksi Pengurusan Pendapatan izin Asli Daerah (PAD)

Tahap Konstruksi Penerimaan Terbukanya Tenaga Kerja kesempatan dan Peluang kerja dan Berusaha berusaha

Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk/Upaya Pengelolaan

Lokasi Pengelolaan

Jumlah izin  Pengurusan izin dan yang terkait komponensas dengan kegiatan i pengurusan dilakukan di izin instansi pemerintah terkait.  Kompensasi perizinan dilakukan sesuai dengan jenis izin yang diurus sesuai dengan lokasi rencana kegiatan.

Kantor instansi terkait

Penerimaan  Memberikan tenaga kerja informasi secara kontruksi terbuka tentang sebanyak 14 kesempatan kerja orang, serta sesuai dengan peluang kualifikasi yang usaha di dibutuhkan dalam sekitar lokasi pelaksanaan kegiatan, kontruksi diantaranya  Prioritas took/depot penggunaan bangunan, material lokal wateg dan warung.

Lokasi Kegiatan

Upaya Pemantuan Lingkungan Hidup

Periode Pengelolaa n

Bentuk/Upay a Pemantauan

Lokasi Pemantaua n

Periode Pemantaua n

Sebelum tahap konstruksi berlangsung

Pemantauan jenis izin dan besaran retribusi daerah yang dikenakan

Lokasi kegiatan dan instansi terkait

1 (satu) kali pada tahap prakonstruksi

Selama tahap konstruksi

Pemantauan jumlah tenaga kerja lokal yang diterima pada tahap konstruksi

Lokasi Kegiatan, Desa Air Ruai

1 (satu) kali pada tahap konstruksi

Institusi Pengelolaan dan Pemantauan

Ket

Pelaksana : Pemrakarsa Sdr Elwin Wijaya Pengawas : Dispenda Keuangan dan Aset Daerah (DPPAD) Kab. Bangka; BLH Kab.Bangka Penerima Laporan : BLH Kab.Bangka

UU RI No. 28 Tahun 2009

Pelaksana : Pemrakarsa Sdr Elwin Wijaya Pengawas : Dissosnaker Kab.Bangka; Penerima Laporan : BLH Kab.Bangka

UU No. 13 Tahun 2003

PP No. 61 Tahun 2001

Permenaker trans No. 19 Tahun 2012

26

UKL-UPL Pembangunan Perumahan BSI Residence

Lanjutan Tabel 10 Sumber Dampak Mobilisasi peralatan dan material, dan pembanguna n perumahan

Jenis Dampak Penurunan kualitas udara

Peningkatan kebisingan

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Bentuk/Upaya Lokasi Pengelolaa Pengelolaan Pengelolaan n Penurunan  Penggunaan Akses jalan Selama kualitas Teuku Umar tahap kendaraan udara yang dan tapak konstruksi pengangkut, alat berasal gas lokasi rencana berat dan mesin buang kegiatan peralatan yang kendaraan telah lulus uji KIR pengangkut dan emisi. material,  Pemasangan terpal selain itu pada kendaraan penurunan truk pengangkut kualitas material udara akibat bangunan lala lalang  Pembatasan kendaraan kecepatan kontruksi kendaraan pengangkut maksimal 25 – 40 km/jam.

Upaya Pemantuan Lingkungan Hidup Bentuk/Upay Lokasi Periode a Pemantaua Pemantaua Pemantauan n n Pengambilan Akses jalan 1 (satu) kali sampel Teuku Umar pada tahap menggunakan dan tapak konstruksi alat ukur lokasi udara rencana (impinger) dan kegiatan analisis laboratorium.

Institusi Pengelolaan dan Pemantauan Pelaksana : Pemrakarsa Sdr Elwin Wijaya Pengawas : Dishubkominfo Kab.Bangka BLH Kab.Bangka Penerima Laporan : BLH Kab.Bangka

Suara bising  Pemasangan alat dan jumlah peredam (mufler) kendaraan pada kendaraan angkut, alat pengangkut, alat berat dan berat dan mesin mesin peralatan yang peralatan digunakan.  Perawatan knalpot kendaraan pengangkut material dan bahan

Pengukuran langsung menggunakan alat ukur kebisingan (sound level meter).

Pelaksana : Pemrakarsa Sdr Elwin Wijaya Pengawas : BLH Kab.Bangka Penerima Laporan : BLH Kab.Bangka

Besaran Dampak

Akses jalan dan tapak lokasi rencana kegiatan.

Selama tahap konstruksi

Akses jalan dan tapak lokasi rencana kegiatan

1 (satu) kali pada tahap konstruksi

Ket PP No 41 Tahun 1999

KepMenL H No. Kep48/MENLH /11/1996

27

UKL-UPL Pembangunan Perumahan BSI Residence

Lanjutan Tabel 10

Sumber Dampak

Kegiatan kontruksi yang menghasilkan : 1. Limbah Padat

2.

Limpasan Air Permukaan

Jenis Dampak

Kebauan dan gangguan estetika

Terjadinya penurunan kualitas air badan penerima akibat limpasan air permukaan selama

Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk/Upaya Pengelolaan

 Penyediaan tempat pembuangan sementara limbah padat yang dihasilkan di lokasi kontruksi  Pemanfaatan kembali material sisa kontruksi untuk urukan tanah atau jalan di sekitar lokasi perumahan.  Kerjasama dengan pihak ketiga untuk pengangkutan material sisa kontruksi yang tidak terpakai ke TPA Limpasan air  Penataan saluran permukaan drainase di yang sekeliling lokasi berpotensi perumahan terhadap  Pembangunan erosi dan jebakan sedimen sedimentasi (sedimen trap)  Pembangunan taman Limbah padat sisa kontruksi yang dihasilkan sekitar 1m3/hari

Lokasi Pengelolaa n

Periode Pengelolaa n

Lokasi Kegiatan

Selama tahap kontruksi berlangsung

Lokasi Kegiatan

Selama tahap operasi berlangsung

Upaya Pemantuan Lingkungan Hidup

Institusi Pengelolaan dan Pemantauan

Ket

Lokasi Pemantaua n

Periode Pemantaua n

Pemantauan volume sampah yang dihasilkan dan dimanfaatkan kembali

Lokasi Kegiatan

Setiap 6 (enam) bulan sekali selama tahap kontruksi

Pelaksana : Pemrakarsa Sdr Elwin Wijaya Pengawas : BLH Kab.Bangka Penerima Laporan : BLH Kab.Bangka

UU RI No. 18 Tahun 2008

Pemantauan tanah dan lahan serta potensi erosi dan sedimentasi

Lokasi Kegiatan

Setiap 6 (enam) bulan sekali selama tahap kontruksi

Pelaksana : Pemrakarsa Sdr Elwin Wijaya Pengawas : BLH Kab.Bangka Penerima Laporan :

BPT (2004)

Bentuk/Upaya Pemantauan

PP No. 81 Tahun 2012

28

UKL-UPL Pembangunan Perumahan BSI Residence

kontruksi

dan penanaman pohon serta penghijauan di sekeliling kawasan perumahan

BLH Kab.Bangka

Lanjutan Tabel 10

Sumber Dampak

Jenis Dampak

Penerimaan tenaga kerja

Terbukanya kesempatan kerja dan peluang berusaha

Persepsi masyarakat

Keresahan sosial masyarakat sekitar terkait rencana pembanguna n perumahan

Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk/Upaya Pengelolaan

 Memberikan informasi secara terbuka tentang kesempatan kerja sesuai kualifikasi yang dibutuhkan dalam kegiatan.  Melibatkan instansi pemerintah desa dan kecamatan dalam kegiatan perekrutan tenaga kerja.  Penggunaan material atau bahan bangunan serta jasa dari sekitar lokasi kegiatan kontruksi Persentase  Jumlah tenaga kerja persepsi yang terserap negatif selama kegiatan masyarkat sesuai dengan harapan masyarakat. Jumlah tenaga kerja kontruksi yang akan diterima sebanyak 14 orang.

Lokasi Pengelolaan Lokasi Kegiatan

Lokasi Kegiatan

Upaya Pemantuan Lingkungan Hidup

Periode Pengelolaa n Selama tahap konstruksi

Bentuk/Upay a Pemantauan Survei dan wawancara menggunakan lembar kuisioner dan analisis data.

Lokasi Pemantaua n Lokasi Kegiatan, Desa Air Ruai

Periode Pemantaua n 1 (satu) kali pada tahap konstruksi

Selama tahap konstruksi

Survei dan wawancara menggunakan lembar kuisioner dan analisis data.

Pemukiman sekitar kegiatan, Lokasi Kegiatan, Desa Air Ruai

1 (satu) kali pada tahap konstruksi

Institusi Pengelolaan dan Pemantauan

Ket

Pelaksana : Pemrakarsa Sdr Elwin Wijaya Pengawas : Dissosnaker Kab.Bangka; BLH Kab.Bangka Penerima Laporan : Dissosnaker Kab.Bangka; BLH Kab.Bangka

UU No. 13 Tahun 2003

Pelaksana : Pemrakarsa Sdr Elwin Wijaya Pengawas : BLH Kab.Bangka

Persepsi negatif masyarakat < 25%.

29

UKL-UPL Pembangunan Perumahan BSI Residence

 Pengelolaan terhadap komponen lingkungan yang timbul dari tahapan kontruksi kegiatan.  PHK para pekerja kontruksi sesuai dengan ketentuan

Penerima Laporan : Dissosnaker &Transmigrasi Kab.Bangka; BLH Kab.Bangka

Lanjutan Tabel 10

Sumber Dampak

Jenis Dampak

Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Bentuk/Upaya Pengelolaan Tahap Operasi Penurunan Kuantitas Air Tanah

Pengambilan air bersih yang berasal dari sumur bor

Jumlah air bersih yang diambil dari sumur bor sebanyak 31.200 liter/hari

 Penghematan penggunaan air tanah.  Pembuatan lubang biopori

Lokasi Pengelolaa n

Periode Pengelolaa n

Lokasi Kegiatan

Selama tahap operasi berlangsung

Upaya Pemantuan Lingkungan Hidup

Bentuk/Upaya Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Pemantauan volume sampah yang dihasilkan dan dimanfaatkan kembali

Lokasi Kegiatan, Desa Air Ruai

Institusi Pengelolaan dan Pemantaua n

Ket

Periode Pemantaua n Setiap 1(satu) tahun sekali selama tahap operasi

Pelaksana : Pemrakarsa Sdr Elwin Wijaya Pengawas : BLH Kab.Bangka Penerima Laporan : BLH Kab.Bangka

PP No. 43 Tahun 2008 Permen ESDM No. 15Tahun 2012 Perda No 11 Tahun 2003

30

UKL-UPL Pembangunan Perumahan BSI Residence

Kegiatan yang menghasilkan limbah: 1. Limbah Padat

Kebauan dan gangguan estetika

Limbah padat yang dihasilkan sekitar 600 kg/hari

 Pemisahan limbah padat berdasarkan karakteristiknya.  Penyediaan TPS sebelum diangkut oleh pihak ketiga.  Kerjasama dengan pihak ketiga untuk pengelolaan limbah padat

Lokasi Kegiatan

Selama tahap operasi berlangsung

Pemantauan volume sampah yang dihasilkan dan dimanfaatkan kembali

Lokasi Kegiatan

Setiap 1(satu) tahun sekali selama tahap operasi

Pelaksana : Pemrakarsa Sdr Elwin Wijaya Pengawas : BLH Kab.Bangka Penerima Laporan : BLH Kab.Bangka

UU RI No. 18 Tahun 2008 PP No. 81 Tahun 2012

Lanjutan Tabel 10

Sumber Dampak

2.

Limbah Cair

Penerimaan retribusi dan pajak daerah

Jenis Dampak

Besaran Dampak

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup Bentuk/Upaya Pengelolaan  Penataan saluran drainase  Pengolahan limbah cair di IPAL

Terjadinya penurunan kualitas air badan penerima akibat pembuangan limbah cair

Limbah cair yang dihasilkan lebih kurang 18.720 sd 24.960 liter/hari

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang

Besarnya tarif  Pengurusan retribusi dan retribusi daerah pajak tersebut

Lokasi Pengelolaa n Lokasi Kegiatan

Kantor dan dinas instansi

Periode Pengelolaa n Selama tahap operasi berlangsung

Selama tahap

Upaya Pemantuan Lingkungan Hidup Bentuk/Upaya Pemantauan

Lokasi Pemantauan

Pemantauan kualitas air limbah (effluent) setiap 1 bulan sekali.

Lokasi Kegiatan, Desa Air Ruai

Survei dan wawancara menggunakan

Lokasi Kegiatan, Desa Air

Periode Pemantaua n Setiap 1 (satu) bulan sekali selama tahap operasi

Setiap 1(satu) bulan sekali

Institusi Pengelolaan dan Pemantauan

Pelaksana : Pemrakarsa Sdr Elwin Wijaya Pengawas : BLH Kab.Bangka Penerima Laporan : BLH Kab.Bangka Pelaksana : Pemrakarsa Sdr Elwin

Ket

PemenLh No. 01 Tahun 2013 Perda Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung No. 12 Tahun 2003 UU RI No. 28 Tahun 2009

31

UKL-UPL Pembangunan Perumahan BSI Residence

berasal dari pemungutan retribusi daerah atau pajak antara lain penggunaan air bawah tanah, pajak bumi dan bangunan, retribusi pelayanan sampah.

disesuai dengan ketentuan yang berlaku sesuai dengan Peraturan Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung.

yang terkait dengan kegiatan operasional dilakukan di instansi pemerintah terkait.

terkait

operasi berlangsung

lembar kuisioner dan analisis data.

Ruai

selama tahap operasi

Wijaya Pengawas : Dispenda Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung; BLH Kab.Bangka Penerima Laporan : BLH Kab.Bangka Dispenda Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung; BLH Bangka

PP No. 61 Tahun 2001 Perda Kab. Bangka No. 3 Tahun 2009 Perda No. 13 Tahun 2013

32

UKL-UPL Pembangunan Perumahan BSI Residence

D. JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN Izin pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup yang dibutuhkan untuk rencana kegiatan pembangunan perumahan oleh PT. Asaba Jaya Gemilang yaitu izin pembuangan air limbah. E. SURAT PERNYATAAN Terlampir

33

UKL-UPL Pembangunan Perumahan BSI Residence

DAFTAR PUSTAKA

APHA-AWWA-WPCF. 1998. Standart Methods For The Examination Of Water and Waste Water, Edisi 17. APHA Balai Penelitian Tanah. 2004. Petunjuk Teknis Pengamatan Tanah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, Bogor, Indonesia. Fardiaz, S. 1992. Polusi Air Dan Udara. Penerbit Kansius, Yogyakarta. Hadi, A. 2005. Prinsip Pengelolaan Pengambilan Sampel Lingkungan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. SNI 1997. Petunjuk Teknis Pengelolaan Air Limbah dan Tinja, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta. Salim, E. 1986. Pembangunan yang Berwawasan Lingkungan. LP3ES, Jakarta. Soundstrom, D.W., Klei H.E.. 1979. Water and Waste Treatment. Prentice Hall Inc, Englewood Cliff, NJ, USA. Wardhana, W.A. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi Offset, Yogyakarta.

34

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF