Ukkie - LBM 2 Tumbang

December 20, 2018 | Author: Lutfi Aulia Supriyadi | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

sgd...

Description

UKKIE – TUMBANG LBM 2

LBM 2 SGD 1

STEP 1 -

Tes Kramer Pemeriksaan untuk menilai kadar bilirubin. Mengubungkan kadar serum bilirubin t!tal dan luas daera "ang mengalami ikterik #ada ba"i. - $!t!tera#i  Tera#i  Tera#i "ang memberi memberi e%ek bilirubin bilirubin men&adi e%ek e%ek "ang tidak bera'un. bera'un. Karena Karena bilirubin sensiti(e terada# 'aa"a. Untuk menguba bilirubin indirek men&adi direk.

STEP 2 ). A#a ubunga ubungan n ibu demam sebelum sebelum melair melairkan kan dengan dengan k!ndis k!ndisii ba"i sekarang* 2. +elaskan +elaskan inter#r inter#retas etasii tes Kramer, Kramer, . Menga#a dida#atkan dida#atkan keluan keluan ba"i Nam#ak kuning kuning #ada a&a a&a sam#ai dada* /. A#a eti!l!g eti!l!gii dari s'enar s'enari! i! 0kuning 0kuning #ada #ada a&a-da a&a-dada1* da1* . Bagaimana mekanisme dari #embentukan bilirubin dan menga#a menga#a bias bias i#erbilirubin* 3. A#a ubungan ubungan ketuban ketuban belum belum #e'a saatmau melairkan melairkan dengan k!ndisi k!ndisi ba"i sekarang* 4. A#a ubungan ubungan status status 5b6Ag ibu 0-1 dengan ba"i ba"i "ang diberi imunisasi imunisasi e#atitis B serta tam#ak kuning #ada ba"i* 7. A#a diagn! diagn!sis sis dan 88 dari dari s'enari!* s'enari!* 9. A#a sa&a sa&a #emeriksaan #emeriksaan lab!rat!rium dan inter#retasi inter#retasi dari diagn!sis* diagn!sis* ):.A#a tera#i dari diagn!sis* )).Bagaimana #erbedaan ikterik ;si!l!gi dan #at!l!gis #ada ba"i*

STEP 3 ). Bagaimana mekanisme dari #embentukan #embentukan bilirubin dan menga#a menga#a bisa bisa ter&adi i#erbilirubin* 5b -< 5eme = Gl!bin. 5eme em!ksigenase em!ksigenase  bili(erdin  bili(erdinreduktase  bilirubin un'!n&ugated  bilirubin albumin  masuk e#ar  berikatan dengan asam gluk!r!nidase  bilirubin asam gluk!nidase 0'!n&ugated1  masuk ke usus B-gluk!nase  ur!bilin!gen  s"stem #!rtal bl!!d. >ksidase 

























Kelainan #ada bilirubin albumin?  Tidak ada "ang di trans#!rt trans#!rt ke ke e#ar. e#ar. Kadar bilirubin bilirubin ) tinggi tinggi akan masuk masuk ke  åan lemak lemak menguba arna arna men&adi kuning. kuning.

MANGBE@>K.TK 

)

UKKIE – TUMBANG LBM 2

Bilirubin saat suda masuk e#ar akan berikatan dengan #r!tein " =  0di e#at!sit1. 6aat menu&u e#at!sit akan meleati membrane ter&adi #engikatan antara ligandin dan gluk!r!nil esterase. 2. A#a ubunga ubungan n ibu demam sebelum sebelum melair melairkan kan dengan dengan k!ndis k!ndisii ba"i sekarang* 8emam sebelum melairkan #erkirakan ibu in%eksi. In%eksi -< tembus trans#lasenta trans#lasenta -< menularkan menularkan ke ba"i. Plasenta berubungan langsung dengan tali #usat -< langsung ke e#ar -< merusak sel e#ar -< kemam#uan k!n&ugasi berkurang.  Ter&adi  Ter&adi gangguan gangguan ekskresi ekskresi !le in%eksi.

 akibat !bstruksi #ada e#ar "ang disebabkan



8ilakukan #emeriksaan '!!mbs. . A#a ubungan ubungan status status 5b6Ag ibu 0-1 dengan ba"i ba"i "ang diberi imunisasi imunisasi e#atitis B serta tam#ak kuning #ada ba"i* 5b6Ag 01 menandakan menandakan adan"a (irus.  +ika terdeteksi terdeteksi 5b6Ag 01 maka maka tidak b!le imunisasi karna karna akan akan men"ebabkan (irus men&adi d!rman. Karna ibu 0-1 maka ba"i diberikan imunisasi. Ba"i  diberi (aksin e#atitis um!ral1. 

 demam 0untuk membentuk imunitas



Kuning berhubungan dengan imunisasi atau tidak? /. A#a ubungan ubungan ketuban ketuban belum belum #e'a saat mau melairkanC melairkanC ¨a 'uku#C keruC berbau kas dengan k!ndisi ba"i sekarang* Ketuban belum #e'a #ada #embukaan 4 meningkatkan ter&adin"a in%eksi. Ketuban keru kemungkinan karna adan"a in%eksi dan bilirubin. Ba"i  minum amni!n  gangguan bilirubin #erubaan arna karna i#erbilirubin. 



 diekskresikan



 ter&adi



Hubungan dengan demam . Menga#a dida#atkan dida#atkan keluan keluan ba"i nam#ak kuning kuning #ada a&a a&a sam#ai sam#ai dada dan &elaskan inter#retasi tes Kramer, 8era&at ) 2 

MANGBE@>K.TK 

L!kasi Ke#ala = leer Badan atas Badan baaC tungkai

Kadar bilirubin  m gD 9 m gD ))C/ mgD 2

UKKIE – TUMBANG LBM 2

/ 

LututC kakiC lengan Tela#ak tangan = kaki

)2C/ mgD )3 mgD

Perbedaan penanganan tiap deraat Aliran dara terban"ak ke !tak. Bilirubin akan masuk ke aliran dara menu&u ke ke#ala kemudian ke dada karna ban"ak aliran dara. 3. Bagaimana Bagaimana #erbed #erbedaan aan ikterik ikterik ;si!l!gi ;si!l!gi dan #at!l!gi #at!l!gis s #ada ba"i* $isi!l!gis Mun'ul #ada ari ke 2-. Pen"ebab karna #eme'aan eme "ang berlebian. 5b muda #e'a. 5e#ar belum sem#urna Mun'ul 2/ &am se&ak lair #un'ak #ada ari - menurun ari ke 4 karena minum asi. Asi mengandung inibit!r glu'!r!nil trans%erase. Pat!l!gis Mun'ul se&ak ari #ertama 0langsung kuning1 Berasal dari bilirubin '!n&ugated dan un'!n&ugated. 5e#atitis  merusak e#at!sit  ban"ak bilirubin direk. 5e#atitis  #eningkatan bilirubin indire't  karena adan"a #eradangan #ada du'tus billiaris. 5e#atitis  (irus masuk  ;ltrasi !le l!bulus e#ar  memanggil imunitas  di'erna  (irus meneta# di e#at!sit  s"stem imun merusak e#at!sit terbentuk åan #arut  men"ebabkan ter&adin"a gangguan aliran dara. 0un'!n&ugated1 























5b ba"i muda #e'a  bilirubin indirek meningkat. Bilirubin seaktu leat dara 'uku# bulan $+' mgd4 mgd4 Faktor Faktor risiko risiko hiperb hiperbili ilirub rubinem inemia ia indire indirek k termas termasuk uk diabet diabetes es materna maternal* l* ras (7hine (7hinese* se* apanese* =orean* and "ati9e meri0an)* prematur* obat (9itamin =&* no9obio0in)* ketinggian*  pol0themia* male se?* trisom ,$* 0utaneous bruising* 0ephalohematoma* 0ep halohematoma* o?to0in indu0tion*  breast/feeding* 2eight loss (dehdration or 0alori0 depri9ation)* delaed bo2el mo9ement* and a siblin sibling g 2ho had phsio phsiolog logi0 i0 !aundi0 !aundi0e4 e4 5i2aa 5i2aatt keluar keluarga ga dengan dengan ikteru ikterus* s* e?0lus e?0lusi9e i9e breast breast// feeding* feeding* bruising* bruising* 0ephalohematoma* 0ephalohematoma* sian sian ra0e* dan usia ibu > ,+ th* didentifikasi didentifikasi 1@ kasus e?treme hperbilirubinemia4 6ilirubin indirek turun ($'mgd) pada hari $@%$- kehidupan4  Persistent hiperbilirubinemia indirek indirek selama , minggu mengarah ke hemolsis* hereditar glu0uronl transferase defi0ien0* breast milk !aundi0e* hpothroidism* atau intestinal obstru0tion4 Ikterus ang berhubungan dengan plori0 stenosis mungkin mengarah ke 0alori0 depri9ation* defi0ien0 of hepati0 ABP/glu0uronl transferase* atau ileus/menebabkan  peningkatan sirkulasi bilirubin4 Biagnosis ikterus fisiologis fisiologis pada bai aterm atau preterm preterm dapat ditentukan dengan mengetahui penebab ikterus berdasarkan penemuan klinis dan laboratoriums4 Penentuan  penebab ikterus harus ditegakkan !ika (mun0ul ,-%&1'!am pertama kehidupan* (,) serum  bilirubin meningkat > +'mgd,-'!am* (&) serum bilirubin > $,'mgd aterm (khususna ang tidak puna fa0tor risiko) atau $@%$-'mgd pada bai preterm* (-) ikterus persisten setelah $@%$- hari kehidupan* atau (bilirubin direk > ,'mgd kapan sa!a Ikterus klinis ang ter!adi pada bai usia kurang dari ,- !am dengan atau peningkatan kadar bilirubin lebih dari + mgdl hari dengan atau hemolisis4 (=apita selekta kedokteran*!ilid , edisi &) 

MANGBE@>K.TK 

):

UKKIE – TUMBANG LBM 2

Dewasa : 6ilirubin direk feses

 reduksi oleh bakteri ( 74 Perfringens C D4 7oli)



Bayi : 6ilirubin direk  bakteri (/) sirkulasi enterohepatik  

MANGBE@>K.TK 



 hidrolisis oleh E/glukoronidase

 sterkobilin



 bilirubin indirek







))

UKKIE – TUMBANG LBM 2



Mun'ul 2- ari setela lair dan mengilang #ada ): ari #ertama n!rmal #ada ba"i aterm.  Menga#a ikterus baru mun'ul 2- ari setela lair * o karena %ungsi e#ar "ang belum matangC o adan"a #eme'aan bilirubin I belum men&adi bilirubin II seingga bilirubin masuk kembali ke dalam aliran dara. o 5i#!ksi #ada &am-&am kelairan kelairan #ertama  Merangsang eritr!sit semakin ban"ak dan as. Gluk!r!nat belum bna"ak  ikterus #ada na!natus biilirubinemia ?  6iklus b Ertir!sit  hB  heme dan g"!bin heme di#e'a &adi 7e dan ; inti pir!" men&adi bili(erdin direduksi se'ara 'e#at  bilirubin I albumin di dalam usus  bilirubin II  as.gluk!r!nat  men&adi ur!bi"in!gen dan sterk!bi"irubin sterk!bi"in!gen menadi sterk!bi"in dibantu bakteri untuk mearnai *eses menadi $!k"at sedangkan ur!bi"in!gen ur!bi"in!gen menadi ur!bi"in untuk mearnai urin menadi kuning% Bilirubin #at!l!gis a. Eti Eti!l!gi l!gi $4 Produks Produksii g berlebih berlebihan an lebih daripada daripada kemampuan kemampuan bai u mengel mengeluar uarkann kanna a 



















misa misaln lna a pada pada hemol hemolis isis is g meni meningk ngkat at pd inkom inkompat patib ibil ilit itas as dara darah h 5h* 5h* 68*gol darah lain* defisiensi defisiensi enim G1PB* pru9ate pru9ate kinase* kinase* perdarahan perdarahan tertutup dan sepsis4

MANGBE@>K.TK 

)2

UKKIE – TUMBANG LBM 2

,4 Gangg Ganggua uan n dalam dalam pros proses es upta uptake ke dan dan kon! kon!uga ugasi si hepar hepar44 Gang Ganggu guan an ini ini dapat dapat disebabkan disebabkan o imaturitas imaturitas hepar* kurangna substrat substrat u kon!ugasi kon!ugasi bilirubin bilirubin gangg ganggua uan n fungs fungsii hepar hepar akiba akibatt asid asidos osis is** hipo hipoks ksia ia dan dan infe infeks ksii atau atau tidak  tidak  terdapatna terdapatna ensim glukoronil transferase4 transferase4 Penebab Penebab lain adalah defisiensi defisiensi  protein H dalam hepar g berperan penting dalam uptake bilirubin ke sel, hepar4 &4 Gangg Ganggua uan n dlm dlm tran transp spor orta tasi si44 6ili 6iliru rubi bin n dala dalam m teri terikat kat o album albumin in kemudi kemudian an diangkut ke hepar4 Ikatan bilirubin dgn albumin ini dpt dipengaruhi o obat,an misaln misalnaa salis salisila ilat* t* sulfaf sulfafuro urool ole4 e4 Bifesi Bifesiens ensii albumi albumin n menebab menebabkan kan lebih lebih  banak terdapatna bilirubin indirek g bebas dlm darah g mudah melekat ke sel otak4 -4 Gangg Ganggua uan n dala dalam m eksk ekskre resi si44 Gang Ganggua guan n ini ini dpt t!d t!d akib akibat at obstr obstruks uksii dlm dlm hepar hepar atau atau di luar luar hepar hepar44 =elainan di luar hepar biasana akibat infeksi atau kerusakan hepar o  penebab lain4 (anifa J4,@@34Ilmu =ebidanan4akarta:H6P/KP) 3. A#a eti!l!g eti!l!gii dari s'enar s'enari! i! 0kuning 0kuning #ada #ada a&a-da a&a-dada1* da1*

Amumna ter!adi pada bai baru lahir* kadar bilirubin tak terkon!ugasi pada minggu  pertama > , mgd4 Pada bai 0ukup 0uk up bulan bu lan ang mendapat susu formula kadar bilirubin akan men0apai pun0akna sekitar 1/L mgd pada hari ke/& kehidupan dan kemudian akan menurun 0epat selama ,/& hari diikuti dengan penurunan ang lambat sebesar $ mgd selama $/, minggu4 Pada bai 0ukup bulan ang mendapat KI kadar bilirubin  pun0ak akan men0apai kadar ang lebih tinggi (3/$- mgd) dan d an penurunan ter!adi lebih lambat4 6isa ter!adi dalam 2aktu ,/- minggu* bahkan dapat men0apai 2aktu 1 minggu4 Pada bai kurang bulan ang mendapat susu formula !uga akan mengalami peningkatan dengan pun0ak ang lebih tinggi dan lebih lama* begitu !uga dengan penurunanna !ika tidak diberikan fototerapi pen0egahan4 Peningkatan sampai $@/$, mgd masih dalam kisaran fisiologis* bahkan hingga $+ mgd tanpa disertai kelainan metabolisme bilirubin4 (Buku Ajar Neonatologi, Ikatan Dokter Anak Indonesia !!")

1%

MANGBE@>K.TK 

)

UKKIE – TUMBANG LBM 2

MANGBE@>K.TK 

)/

UKKIE – TUMBANG LBM 2

S,MBE- .4,-5/L ,5&6E-S&T/S S,M/T-/ ,T ,T/-/ /-/

MANGBE@>K.TK 

)

UKKIE – TUMBANG LBM 2

MANGBE@>K.TK 

)3

UKKIE – TUMBANG LBM 2

S,MBE-

.

Keadian

Hiperbi"irubinemia

/kibat

&nk! &n k!mp mpat atib ibi" i"it itas as /B /B0 0 di -S -S, , pa pand ndan an /r /ran ang g B! B!! !"a "a"i "i%% /bstrak% 0"eh Di /nita /priastuti 2+% 1 mei 21%

4. A#a diagn! diagn!sis sis dan 88 dari dari s'enari!* s'enari!*

MANGBE@>K.TK 

)4

UKKIE – TUMBANG LBM 2

in*eksi pada ne!nates a4 De#inisi De#inisi : dalah infeksi aliran darah ang bersifat in9asif dan ditandai dengan ditemukanna bakteri dalam 0airan tubuh seperti darah* 0airan sumsum tulang atau air kemih4 $. %tiologi  Pola kuman penebab sepsis tidak selalu sama antara $ 5K dengan 5K ang lain4 Perbedaan Perbedaan tersebut tersebut terdapat pula antar suatu negara dengan negara lain4 Perbedaan pola kuman ini akan berdampak terhadap pemilihan antibiotik ang dipergunakan pada pasien4 Perbedaan pola kuman mempunai kaitan pula dengan prognosa serta komplikasi !angka pan!ang ang mungkin diderita bai  baru lahir4  ampir sebagian besar kuman penebab di negara berkembang adalah kuman gram negatif berupa kuman enterik seperti Dnterobakter sp* =lebsiella sp dan 7oli sp4 Kedangkan di merika utara dan eropa barat -@ penderita terurama disebabkan oleh Ktreptokokus grup 64 Kelan!utna kuman lain seperti 7oli sp* isteria sp dan Dntero9irus ditemukan dalam !umlah ang lebih sedikt4 (Buku Ajar Neonatologi, Ikatan Dokter Anak Indonesia !!") Pato#isiologi

Kelama dalam kandungan !anin relatif aman terhadap kontaminasi kuman karena terlindung oleh berbagai organ tubuh seperti plasenta* selaput amnion* khorion dan bener benerapa apa fakt faktor or anti anti infe infeks ksii pada pada 0air 0airan an amni amnion4 on4 Jalaupu laupun n demik demikia ian n kemungkinan kontaminsi kuman dapat timbul melalui berbagai !alan aitu: $4

infeksi kuman* parasit atau 9irus ang diderita ibu dapat men0apai !anin melalui aliran darah mene*mbus barier plasenta dan masuk  sirkul sirkulasi asi !anin4 !anin4 =eadaan =eadaan ini ditemu ditemukan kan pada infeks infeksii T857 T857** tripone triponema ma  pallidum atau isteria dll4

,4

 prosedur obstetri ang kurang memperhatikan faktor  aseptikantiseptik misalna saat pengambilan 0ontoh darah !anin* bahan 9illi khorion atau amniosentesis4 Paparan kuman pada 0airan amnion saat prosedur  dila dilaku kuka kan n

akan akan meni menimb mbul ulka kan n

amni amnion onit itis is dan dan

pada pada akhi akhirn rna a ter! ter!ad adii

kontaminasi kuman pada !anin4 MANGBE@>K.TK 

)7

UKKIE – TUMBANG LBM 2

&4

 pada saat ketuban pe0ah* paparan kuman ang berasal dari 9agina akan lebih berperan dalam infeksi !anin4 Pada keadaan ini kuman 9agina masuk kedalam rongga uterus dan bai dapat terkontaminasi kuman melalu melaluii salura saluran n pernaf pernafasa asan n ataupun ataupun salura saluran n 0erna4 0erna4 =e!adi =e!adian an kontami kontaminas nasii kuman pada bai ang belum lahir akan meningkat apabila ketuban pe0ah lebih dari $L/,- !am4

Ketelah lahir* kontaminasi kuman ter!adi dari lingkungan bai baik karena infeksi sila silang ng ataup ataupun un kare karena na alat alat/a /ala latt ang ang digun digunak akan an bai* bai* bai bai ang ang menda mendapa patt  prosedur neonatal in9asif seperti kateterisasi umbilikus* bai dalam 9entilator* kurang memperhatikan tindakan aantiseptik* ra2at inap ang terlalu lama dan hunian terlalu padat4 (Buku Ajar Neonatologi, Ikatan Dokter Anak Indonesia !!")

Infeksi pada neonatus dapat melalui beberapa 0ara4 6lan0 ($;1$) membagina dalam tiga golongan aitu : $4 infe infeks ksii ante antena nata tall =uman men0apai !anin melalui peredaran darah ibu ke plasenta4 Bisini kuman itu mele2ati  batas plasenta dan mengadakan inter9illositis4 Kelan!utna infeksi melalui 9ena umbilikalis masuk ke!anin4 =uman ang dapat memasuki !anin melalui !alan ini ialah : a4 virus : virus : rubella* poliomielitis* koksakie* 9ariola* 9aksinia* sitomegalo9irus.  b4  spirokaeta :  spirokaeta : sifilis 04 bakteria : bakteria : !arang sekali dapat mele2ati plasenta* ke0ali Escherichia ke0ali Escherichia coli dan coli dan  Listeria monocytogenes4 monocytogenes4 Tuberkulosis kongenital dapat ter!adi melalui infeksi plasenta. sarang pada plasenta pe0ah ke li0uor amnii dan !anin mendapat tuber0ulosis melalui 0airan itu4

,4 infe infeks ksii intra intrana nata tall

MANGBE@>K.TK 

)9

UKKIE – TUMBANG LBM 2

infeksi melalui 0ara ini lebih sering ter!adi dari pada 0a ra ang lain4 =uman dari 9agina 9ag ina naik dan masuk ke dalam rongga amnion setelah ketuban pe0ah4 =etuban pe0ah lama mempunai  peranan penting dalam timbuna plasentitis dan amnionitis4 Infeksi dapat pula ter!adi 2alaupun ketuban masih utuh* misalna pada partus lama dan sering kali dilakukan  pemeriksaan 9aginal4 anin kena infeksi karena menginhalasi likuor ang septik* sehingga ter!adi pneumonia kongenital atau karena kuman/kuman memasuki peredaran darahna dan menebabkan septikemia4 Infeksi intranatal dapat !uga ter!adi dengan !alan kontak langsung dengan kuman ang terdapat dalam 9agina* misalna blenorea dan oral thrush.

&4 infe infeks ksii pas0 pas0aa nata natall infeksi ini ter!adi setelah bai lahir lengkap dan biasana merupakan infeksi ang diperoleh (acquired infection)4 infection)4 Kebagian besar infeksi ang menebabkan kematian ter!adi sesudah  bai lahir sebagai akibat penggunaan alat* atau pera2atan ang tidak steril* atau karena cross-infection4 cross-infection4 Infeksi postnatal ini sebetulna sebagian besar dapat di0egah4 al ini penting skali karena mortalitas infeksi postnatal sangat tinggi4 Keringkali bai lahir di 5umah sakit karena terkena infeksi dengan kuman/kuman sng sudah tahan terhadap banak !enis antibiotika* sehingga menulitkan pengobatanna4 (ilmu kebidanan* hanifa 2ikn!osastro) •

klasifikasi

Infeksi pada neonates dapat dibagi menurut berat ringanna dalam , golongan besar: $) Infeks Infeksii berat berat (ma!o (ma!orr infe0ti infe0tions ons))

 sepsis neonatal* meningitis*



 pneumonia* diare epidemi0* pielonefritis* osteitis akut* tetanus neonatorum ,) Infeks Infeksii ringan ringan (mino (minorr infe0t infe0tion ions) s)



 infeksi pada kulit* oftalmia

neonatorum* infeksi umbili0us (omfalitis)* moniliasis Kumber : Ktaf Penga!ar Ilmu =esehatan nak F=AI4 Perinatologi* dalam Buku dalam Buku Kuliah Ilmu  Kesehatan nak !4 !4 F=AI4 akarta4 $;L+4

MANGBE@>K.TK 

2:

UKKIE – TUMBANG LBM 2

a. Mani Mani%e %est stas asii klini klinis s o Malas minum o Letargi o BB menurun  an"a #ada in%eksi o Munta o  Timbul ikterus ikterus b. 8iag 8iagn! n!s sis 

Balam menentukan diagnosis diperlukan berbaga i informasi antara lain : 

Faktor risiko $4

Faktor ibu 

Persalinan dan kelahiran kurang bulan



=etuban pe0ah lebih dari $L/,- !am



7horioamnionitis



Persalinan dengan tindakan



Bemam pada ibu (>&L*-M7)



Infeksi saluran ken0ing pada ibu



Faktor sosial ekonomi dan gii ibu

,4 faktor bai



Gangguan !rgan Kardi!(askuler

MANGBE@>K.TK 



sfiksia perinatal



6erat lahir rendah



6ai kurang bulan



Prosedur in9asif 



=elainan ba2aan Gambaran klinik 

Gambaran k"inis Tekanan dara sist!lik J /: mm5g 8en"ut &antung J : atau < 22:Hmenit  Ter&adi  Ter&adi enti &antung #5 dara J 4C2 #ada Pa>2 n!rmal Kebutuan akan in!tr!#ik untuk

2)

UKKIE – TUMBANG LBM 2

6aluran na%as

6istem emat!l!gik

66 P Gangguan gin&al Gastr!enter!l!gi

mem#ertaankan mem#ertaankan tekanan dara n!rmal $rek na%as < 9:Hmenit Pa>2 < 3 mm5g Pa>2 J /: mm5g Memerlukan Memerlukan (entilasi mekanik $i>2 J 2:: tan#a kelainan &antung sian!tik 5b J  gHdl @B J ::: selHmm  Tr!mb!sit  Tr!mb!sit J 2:::: 2:::: 8-dimer < :C ugHml #ada PTT < 2: detik atau aktu tr!mb!#lastin < 3: detik Kesadaran menurun disertai dilatasi #u#il Ureum < ):: mgHdL reatinin < 2: mgHdL Perdaraan GI disertai dengan #enurunan 5b < 2 gDC i#!tensiC #erlu tran%usi dara atau !#erasi GI Bilirubin t!tal <  mgD

5e#ar



Pemeriksaan penun!ang Pemeriksaan komponen darah * 7/ 5ea0ti9e Protein (75P) dan pemeriksaan  biomolekuler4

(Buku Ajar Neonatologi, Ikatan Dokter Anak Indonesia !!") '. Penat enatal alak aksa sana naan an Biberikan kombinasi antibiotika golongan mpisilin dosis ,@@ mgkg 66,•  !am i49 (dibagi , dosis untuk neonatus umur < 3 hari* untuk neonatus umur > 3 hari dibagi & dosis)* dan "etlm0in "mino glikosida# dosis glikosida# dosis 3 $, mgkg 66per hari i4mi49 dibagi , dosis (hati/hati penggunaan "etlm0in dan minoglikosida ang lain bila diberikan i49 harus dien0erkan dan 2aktu  pemberian sampai $ !am pelan/pelan)4 Bilakukan septi0 2ork up sebelum antibiotika diberikan (darah lengkap* urine* • lengkap* feses lengkap* kultur darah* 0airan serebrospinal* urine dan feses (atas indikasi)* pungsi lumbal dengan analisa 0airan serebrospinal (!umlah sel* kimia* penge0atan Gram)* foto polos dada* pemeriksaan 75P kuantitatif)4 Pemeriksaan lain tergantung indikasi seperti pemeriksaan bilirubin* gula • darah* analisa gas darah* foto abdomen* AKG kepala dan lain/lain4

MANGBE@>K.TK 

22

UKKIE – TUMBANG LBM 2

pabila ge!ala klinik dan pemeriksaan ulang tidak menun!ukkan infeksi*  pemeriksaan darah dan 75P normal* dan kultur darah negatif maka antibiotika diberhentikan pada hari ke/34 pabila ge!ala klinik memburuk dan atau hasil laboratorium menokong • infeksi* 75P tetap abnormal* maka diberikan 7efepim $@@ mgkghari diberikan , dosis atau Neropenem dengan dosis &@/-@ mgkg 66per hari i49 dan mikasin dengan dosis $+ mgkg 66per hari i49 i4m (atas indikasi khusus)4 Pemberian antibiotika diteruskan sesuai dengan tes kepekaanna. kepekaanna. ama pemberian antibiotika $@/$- hari4 Pada kasus meningitis pemberian antibiotika minimal ,$ hari4 Pengobatan suportif meliputi : • Termoregulasi* Termoregulasi* terapi oksigen9entilasi mekanik* terapi sok* koreksi metabolik asidosis* terapi hipoglikemihiperglikemi* transfusi darah* plasma* trombosit* terapi ke!ang* transfusi tukar4 •

(2224pediatrik40om) d. Pen'e en'ega gaa an n  7ara umum  arus sudah dimulai pada periode antenatal4 Infeksi ibu harus diobati dgn baik*



dikamar bersalin harus ada pemisahan g sempurna antara bagian g septik dan g aseptik4 Ibu g akan melahirkan sebelum masuk kamar bersalin harus dimandikan dulu dan memakai ba!u khusus untuk kamar bersalin4 Kuasana kamar bersalin harus sama dgn kamar operasi4 lat resusitasi resusitasi harus steril4 Bibangsal bai baru lahir harus ada pemisahan g sempurna untuk bai g lahir dgn

 partus aseptik dan partus septik4 Pemisahan ini harus men0akup personalia* fasilitas  pera2atan* dan alat g digunakan4 arus terdapat kamar isolasi untuk bai g menderita penakit menular4 Kebelum dan sesudah memegang bai harus 0u0i tangan g sebaikna dgn sabun antseptik atau sabun biasa dgn 2aktu 0ukup lama ($ menit)4 Balam ruangan harus memakai !ubah staril* maske* dan memakai sandal khusus4 Balam ruangan bai tidak boleh banak bi0ara4 6ial menderita enakit saluran nafas atas tidak boleh masuk kaar bai4  Bapur susu harus bersih dan 0ara men0ampur susu harus aseptik4 KI g dipompa sebelum diberikan bai harus dipasteurisasi4 Ketiap bai harus mempunai tempat  pakian sendiri* begitu pula termometer* obat* kasa* dll4 Inkubator harus selalu dibersihkan dan lantai ruangan setiap hari hrs dibersihkan dan setiap minggu di0u0i dgn mengg antiseptikum4  7ara khusus  Pemakaian antibiotika hana untuk tu!uan dan indikasi g !elas  6ila kemampuan penga2asan klinis dan laboratorium 0ukup baik* sebaikna tidak   perlu memberikan antibiotika profilaksis4 nibiotika baru diberikan kalau sudah terdapat tanda infeksi4 MANGBE@>K.TK 

2

UKKIE – TUMBANG LBM 2



6ila kemampuan tersebut tidak ada* kirana dapat dipertanggung!a2abkan pemberian antibi antibioti otika ka profil profilaks aksis is berupa berupa ampisi ampisilli llin n $@@ mgkgbb mgkgbbha hari ri dan gentam gentamiss issin in &/+ mgkgbbhari selama &/+ hari4 (6uku =uliah Ilmu =esehatan nak &* F=AI* $;L+)

e. Pr!g Pr!gn! n!si sis s Pada Pada umumn umumnaa angka angka kemati kematian an sepsos sepsos neonat neonatal al berkis berkisar ar antara antara $@/-@ $@/-@4Ti 4Tingg nggii rendahna angka kematian tergantung dari 2aktu timbulna  penakit*penebabna*besar/ke0ilna bai*beratna penakit*dan tempat  pera2atannna4 ( I&A,'&I !!") %.

K!m#likasi o 6e#sis 5e#at!s#len!megali o 

D&/G50S&S B/5D&5G &KTE-,S Temuan Pemeriksaan Penunang /namnesis

Pemeriksaan

atau

Diagn!sis Lain Diagn!sis ang

-

Timbul lair

saat sam#ai -

dengan

ari

kedua. -

Kemungkinan

Sudah

Diketahui 6angat ikterus. - 5b J ) grHdl

Ikterus Ikterus aem!liti aem!litik k

6angat #u'at. -

akibat

5t J 9 D

ink!m#atibilitas dara.

Fia"at ikterus #ada

ba"i

sebelumn"a. -

Fia"at #en"akit keluarga? ikte ikteru rusC sC

anem anemiC iC

MANGBE@>K.TK 

2/

UKKIE – TUMBANG LBM 2

#embesaran atiC #engangkatan lim#a. - Timbul lair

saat sam#ai -

dengan

Lek!sit!sisClek!

Ikterus

diduga

Tanda

#eniC

karena

in%eksi

ari tersangka in%eksi tr!mb!sit!#enia berat berat atau atau se#sis se#sis

kedua

atau atau

lebi. -

6angat ikterus.

se#sis .

0mal 0malas as

minu minumC mC

Fia"at in%eksi kurang

akti%C

maternal.

tangis

Ti Timbul

%!t!tera#i

tu bu

abn!rmal1. #ada - Ikterus

Fia"at

bila

di#erlukan1.

-

ari #ertama. -

duga dugaan an

in%e in%eksi ksi bera beratt dan dan

lemaC

suu -

0tan 0tanga gani ni

Ikt Ikterus erus

aki akibat

!bat. ibu

amil

-

-

#enggunaan

-

6angat ikterus.

!bat.

-

Ke&ang

eba ebatt -

P!stur

Ikte Ikteru rus s

-

Ense%al!#ati bilirubi ubin

0kern-

timbul #ada ari abn!rmal

ikterus1

!bati

kedua.

ke&ang

-

Letargi

Ense%al!#ati

dan

tangani

timbul #ada ari

ense%al!#ati

ketiga ingga ke

bilirubin.

tu&u. -

Ikte Ikteru rus s

eba ebatt

"ang "ang tida tidak k atau atau terlambat di!bati. Ikterus meneta# Ikterus MANGBE@>K.TK 

$akt!r

Ikterus 2

UKKIE – TUMBANG LBM 2

setela

usia sia

2 berlangsung < 2 #endukung? urin berke#an&angan.

minggu.

minggu

#ada gela#C

%eses

ba"i 'uku# bulan #u'at. dan <  minggu #ada -

ba"i

kurang bulan. ari Ba"i tam#ak

Timbul kedua

atau seat.

Ikteru Ikterus s #ada #ada ba"i ba"i #rematur.

lebi. -

Ba"i

Berat

Lair Fenda.  Timbul ari ketiga.

Ba"i

'uku#

Ikterus ;si!l!gis

bulan. -

Ba"i 2::

lair

<

gramC

tam#ak seat. 7. A#a sa&a sa&a #emeriksaan #emeriksaan lab!rat!rium dan inter#retasi inter#retasi dari diagn!sis* diagn!sis* 9. A#a tera tera#i #i dari dari diagn! diagn!si sis* s*

D!sis) *rekuensi% o

o

o

MANGBE@>K.TK 

Anamnesis  Fia"at ibu selama amil  Fia"at antenatal  $ase kelairan KP8 HP. $isik  Pantau ari ke  ikterus #ada ke#ala dulu karena muk!sa #ada ke#ala lebi ti#is dan meengandung ban"ak li#id lalu men"ebar #ada badan HP. isual  Met!de Kramer ). Ikterus Ikterus Nam#ak Nam#ak dari dari ke#ala ke#ala sama#i sama#i leer leer 2. Ikterus Ikterus Nam#ak Nam#ak ke#al ke#alaC aC badanC badanC umbili'u umbili'us s . Ikterus Ikterus Nam#ak Nam#ak Ke#ala Ke#alaCC badanC badanC #aaC #aaC lutut lutut /. Ikterus Ikterus Nam#ak Nam#ak Ke#ala Ke#alaCC badanC ekster ekstermitas mitas atas atas dan baa

23

UKKIE – TUMBANG LBM 2

. Ikterus Ikterus Nam#ak Nam#ak ke#alaC ke#alaC badanC badanC semua semua eksterm ekstermitas itas sam#ai u&ung-u&ung &ari '. Penat enatal alak aksa sana naan an o Pemberian A6I terus untuk meningkatkan imunitas ba"i 8engan #en"inaran o

Terapi sinar $4 indikasi /

setiap setiap saat saat apabi apabila la bili bilirub rubin in indi indire0 re0tt lebih lebih dari dari $@mg $@mg

/

pra/ pra/ trans ransfu fusi si tukar ukar

/

pas0 pas0aa trans ansfus fusi tukar  ukar 

/

terdapa terdapatt ikter ikterik ik pd hari hari perta pertama ma g g disert disertai ai hemo hemolis lisis is

,4 pera2at pera2atan an bai dg terapi terapi sinar  sinar  diperiksa terlebih dahulu apakah seluruh lampu telah terpasang dg baik4 ampu g digunakan sebaikna tidak dipergunakan lebih dr +@@ !am (menghindari turuna energi g dihasilkan oleh lampu g dipergunakan) /

diusah diusahakan akan agar agar bagian bagian tubuh tubuh bai bai g kena kena sinar sinar dapat dapat seluas seluas mungki mungkin n dg membuka membuka  pakaian bai

/

kedua kedua mata mata dan dan gonad gonad ditut ditutup up dg penut penutup up g dpt dpt mema memantu ntulka lkan n 0ahaa 0ahaa

/

bai diletakkan diletakkan L in0i di b2h b2h sinar sinar lampu4 lampu4 arak ini diangga dianggap p !arak !arak g terbaik terbaik untuk untuk mendapatkan energi g optimal

/

posisi posisi bai bai sebai sebaikn knaa diubah, diubah, setia setiap p $L !am agar agar bagian bagian tubuh tubuh g g terkena terkenana na 0aha 0aha dpt meneluruh

/

suhu suhu ba baii diuku diukurr s0r s0r ber berkal kalaa -/1 -/1 !am !am kali kali44

/

=adar =adar bilir bilirubi ubin n diperi diperiksa ksa seti setiap ap L !am  sekura sekurang,n ng,na a sekal sekalii dlm ,,- !am

/

b !uga !uga harus harus diper diperiks iksaa s0r berk berkala ala teru terutam tamaa pd pender penderita ita hemol hemolisi isiss

/

Perhat Perhatika ikan n hidras hidrasii bai bai * bila bila perlu perlu konsums konsumsii 0airan 0airan bai bai dinai dinaikka kkan n

/

ama aman naa tre treap apii sin sinar ar di0a di0ata tatt

/

KD bias biasan anaa bers bersif ifat at semen sementa tara ra dan dan pen penin inar aran an dapa dapatt dite diteru rusk skan an sete setela lah h kead keadaa aan n ang ang menertaina dapat diperbaiki

MANGBE@>K.TK 

24

UKKIE – TUMBANG LBM 2

/ /

%#ek saming terai sinar (=omplikasi terapi sinar umumna ringan* sangat !arang ter!adi dan re9ersibel) &elainan

*ekanisme yang mungkin terjadi

 Bron$e baby syndrome syndrome

6erkurangna ekskresi hepatik hasil peninaran bilirubin peninaran bilirubin

Biare

6ilirubin indirek menghambat laktase

emolisis

Fotosensiti9itas mengganggu sirkulasi eritrosit

Behidrasi

6ertambahna Insensible %ater %ater Loss (&@/$@@) karena menerap energi foton

5uam kulit

Gangguan fotosensitasi terhadap sel mast kulit dengan pelepasan histamin

/

&4

(Tat (Tatal alak aksa sana na Ikte Ikteru russ "eonat "eonator orum um4, 4,@@ @@-) -)

kompl komplik ikas asii tera terapi pi sin sinar  ar  /

peni pening ngkat katan an Oins Oinsen ensi sibl blee 2ater 2ater loss loss pd pd bai bai

/

frek frekue uens nsii defe defeka kasi si g g meni mening ngka katt

/

timbulna timbulna kelainan kelainan kulit kulit O flea bite rash di daerah daerah muka* muka* badan badan dan ekstremit ekstremitas as

/

gangguan retina

/

gang ganggu guan an pert pertum umbu buha han n

/

kenaikan su suhu

(Ilmu =esehatan nak * ed &) $4 Tran Transf sfus usii tuka tukar  r  •

Transfusi tukar adalah suatu tindakan pengambilan se!umlah ke0il darah ang dilan!utkan dengan pengembalian darah dari donor dalam !umlah ang sama ang

MANGBE@>K.TK 

27

UKKIE – TUMBANG LBM 2

dilakukan berulang/ulang sampai sebagian besar darah penderita tertukar (Friel* (Tatalaksana Ikterus "eonatorum4,@@-) $;L,)4 (Tatalaksana •

Tindakan utama ang dapat menurunkan dengan 0epat kadar bilirubin indirek dalam



tubuh4 6ermanfaat 6ermanfaat !uga dalam mengganti mengganti eritrosit eritrosit ang telah terhemolisis terhemolisis dan membuang membuang antibod ang menimbulkan hemolisis4

Indikasi dilakukan transfuse tukar: a4 6ila di!umpai di!umpai kadar kadar biliru bilirubin bin indirek indirek lebih lebih dari ,@ mgdl mgdl  b4 =adar bilirubin tali tali pusat lebih dari -mgdl -mgdl 04 =adar =adar hemo hemoglo globin bin kuran kurang g dari dari $@gd $@gdll d4 Terdapat Terdapat pening peninggian gian bilirub bilirubin in ang sangat sangat signifika signifikan n dan 0epat ($mgdl ($mgdl tiap tiap !am) e4 6ai 6ai ang ang mender menderita ita asfiks asfiksia* ia* sindrom sindrom gagal gagal nafas* nafas* asidosi asidosiss metabo metaboli0 li0** tanda tanda kelainan kelainan susunan saraf pusat* dan bai dengan 66 kurang dari $+@@g4 keadaan ini semua dapat dipertimbangkan untuk melakukan tranfusi tukar 2alaupun kadar bilirubin belum men0apai ,@ mgdl4

ingga kini belum ada kesepakatan global mengenai kapan melakukan transfusi tukar   pada hiperbilirubinemia4 Indikasi transfusi tukar berdasarkan keputusan J8 ter0antum dalam tabel +4 +a$el . Indikasi +rans#usi +ukar Berdasarkan &adar Biliru$in -erum sia

Bayi uku Bulan -ehat

Dengan 'aktor /isiko

mgd

mgd

ari ke/$

$+

$&

ari ke/,

,+

$+

ari ke/&

&@

,@

ari ke/- dan seterusna

&@

,@

(Tatalaksana (Tatalaksana Ikterus "eonatorum4,@@-)

+rans#usi tukar harus dihentikan aa$ila terjadi0

/ / / /

Dmboli (emboli* bekuan darah)* trombosis iperkalemia* hipernatremia* hipokalsemia* asidosis* hipoglikemia Gangguan pembekuan karena pemakaian heparin Perforasi pembuluh darah

(Tatalaksana (Tatalaksana Ikterus "eonatorum4,@@-)

al, ang perlu diperhatikan :

MANGBE@>K.TK 

29

UKKIE – TUMBANG LBM 2



Perlu diperhatikan ma0am darah ang diberikan dan tehnik serta penatalaksanaan pemberian 6ila hiperbilirubinemia disebabkan oleh inkompatabilitas gol darah rhesus transfusi tukar 



dilakukan dengan menggunakan darah gol 8 rhesus negati9e4 Pada inkompatabilitas gol darah 68* gol darah ang dipakai adalah gol darah 8 rhesus







 positif4 Pada keadaan lain ang tidak berhubungan dengan aloimunitas sebaikna digunakan darah



ang bergolongan dengan bai4 6ila tidak memungkinkan dapat dipakai darah gol 8 ang kompatibel dengan serum ibu4 Bapat diberikan darah gol 8 dengan titer anti  atau anti 6 ang rendah (kurang dari $,+1)4 umlah darah ang diberikan untuk transfuse tukar berkisar antara $-@/$L@ mlkg 664 Transfuse dilakukan dalam ruang asepti0 dilengkapi alat pemantau tanda 9ital bai dan alat



ang mampu mengarut suhu lingkungan Trans Transfus fusee melalu melaluii pembul pembuluh uh darah darah umbili umbili0us 0us dan memper memperhat hatik ikan an fa0tor fa0tor asepti asepti00 dan

• •

antisepti04 Nekanisme : Tindakan transfuse tukar dilakukan terlebih dahulu dengan mengambil $@/,@ ml darah bai4 Barah tersebut diperiksa diperiksa untuk untuk mengetahu mengetahuii serologi serologi0* 0* biakan* biakan* G1PB* G1PB* dan bilirubin bilirubin sebelum transfuse4 Kelan!utna barulah transfuse dilakukan dengan menuntikkan darah se0ara perlahan, sebanak sebanak darah ang dikeluark dikeluarkan4 an4 Pengeluaran Pengeluaran dan penuntik penuntikan an dilakuka dilakukan n se0ara se0ara berganti bergantian an seban sebanak ak $@/,@ $@/,@ ml setiap setiap kali kali dan berula berulang, ng, sampai sampai darah darah ang ang dised disediak iakan an habis4 habis4 Antuk  Antuk  menghindari ter!adina bekuan darah dan hipokalsemia* setiap $@@ ml transfuse dilakukan pula  pembilasan dengan larutan "a7/heparin dan pemberian $ ml kalsium glukonat4 Tindakan Tindakan transfuse dapat dilakukan berulang apabila bilirubin indirek pas0a transfuse masih diatas ,@ mgdl4

&omlikasi tran#usi tukar

/ / / / / /

Qaskular: emboli udara atau trombus* trombosis =elainan !antung: aritmia* overload * henti !antung Gangguan el elektrolit: hi hipohiperkalsemia* hi hipernatremia* as asidosis =oagulasi: trombositopenia* heparinisasi berlebih Infeksi: bakteremia* hepatitis 9irus* sitomegalik* enterokolitis nekrotikan ain/lain: hipotermia* hipoglikemia (Tatalaksana (Tatalaksana Ikterus "eonatorum4,@@-)



sidosis 6radikardia ritmia enti !antung



Pas0a Pas0a trans transfus fusee mungki mungkin n ditemu ditemukan kan adan adanaa : hiper hiperkal kalemi emia* a* hipern hipernatr atremi emia* a* atau atau

• • •

hipoglikemia4 =eadaan ini sering di!umpai pada 665 atau pada bai sakit berat4

MANGBE@>K.TK 

:

UKKIE – TUMBANG LBM 2

Teknik Transfusi Tukar 

a4

&I'PLE ()*BLE +)L*'E. Push-Pull tehnique  tehnique  : !arum infus dipasang melalui katete kateterr 9ena 9ena umbili umbilikal kalis is 9ena 9ena saphen saphenaa magna4 magna4 Barah Barah dikelua dikeluarka rkan n dan dimasu dimasukkan kkan  bergantian4  b4  I&)+)L*'E,I 4 Barah se0ara bersamaan dan simultan dikeluarkan melalui arteri umbilikalis dan dimasukkan melalui 9ena umbilikalis dalam !umlah ang sama4 04  P  P,IL E/012E ,13*&I)1 4 Tranfusi tukar sebagian* dilakukan biasana  pada bai dengan polisitemia4 (Tatalaksana (Tatalaksana Ikterus "eonatorum4,@@-)

a. Pen'e en'ega gaa an n b. Pr!g Pr!gn! n!si sis s o Bila teratasi sedini mungkin maka #r!gn!sis baikC bila terlambat kemungkinan kemungkinan bisa e#at!s#len!megali dan tidak bisa terselamatkan karna adan"a #en!lakan F dalam tubu ba"i. '. K!m#l !m#lik ikas asii o 5e#at!s#len!megali o 5e#atitis o 6e#sis

MANGBE@>K.TK 

)

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF