Uji Kuantitatif Lipid
November 15, 2017 | Author: Lidha Melidha Nugroho | Category: N/A
Short Description
Download Uji Kuantitatif Lipid...
Description
UJI KUANTITATIF LIPID LEMAK KAMBING Uji ini meliputi angka penyabunan dan penentuan angka iod. Sampel yang digunakan adalah lemak kambing. 1. Penentuan angka penyabunan Rumus :
(
)
tb = volum titrasi blanko ts = volum titrasi sampel a.
Larutan sampel Dibuat dengan cara mencampurkan 12,5 ml KOH alkoholis dan 3 tetes PP dan berat sampel 1, 25 gram Volum titrasi sampel 1 = 13 ml Volum titrasi sampel 2 = 11 ml
b. Larutan blanko 12,5 ml KOH alkoholis + 3 tetes PP sebagai indikator Volum titrasi blanko = 21 ml
Angka Penyabunan 1 (
)
= 179,52
Angka Penyabunan 2 (
)
= 224,4
Jadi, angka penyabunan rata-rata adalah
= 201,96
Pada pembuatan larutan sampel, langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan 1,25 gram lemak kambing kedalam Erlenmeyer. Selanjutnya menambahkan 12,5 KOH alkoholis. Alcohol dalam KOH berfungsi untuk melarutkan asam lemak hasil hidrolisa supaya mempermudah reaksi dengan basa sehingga terbentuk sabun. Selanjutnya melakukan refluks larutan tersebut sampai benar-benar sempurna. Untuk mengetahui refluks telah sempurna, maka diambil satu tetes campuran lalu memasukkan kedalam air. Jika dalam air tidak keruh atau
bening maka refluks sudah sempurna karena sudah tidak mengandung minyak. Cairan tersebut kemudian didinginkan dan dititrasi menggunakan HCl sampai larutan menjadi kuning jerami lalu menambahkan 3 tetes PP maka larutan menjadi merah dan cairan tersebut dititrasi kembali sampai larutan kuning jerami. Warna larutan harus sama dengan blanko. Larutan blanko terdiri dari 12,5 ml KOH alkoholis dan 3 tetes indikator PP lalu dititrasi menggunakan HCl sampai warna larutan menjadi kuning jerami. Larutan sampel dibuat secara duplo. Volume titrasi sampel 1 yaitu 13 ml, sampel 2 yaitu 11 ml sedangkan larutan blanko 21 ml. Berdasarkan perhitungan angka penyabunan rata-rata lemak kambing adalah 201,96. Hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan teori yang ada, yaitu angka penyabunan untuk lemak kambing berkisar antara 195-205. 2. Penentuan Angka Iod Rumus :
(
)
a. Larutan sampel Volume titrasi 1 = 14 ml Volume titrasi 2 = 18 ml Volume titrasi rata-rata =
= 16 ml
b. Larutan blanko Volume titrasi blanko = 22 ml c. Berat sampel = 0, 125 gram
Angka Iod (
)
= 60,9
Penentuan angka iod menunjukkan ketidakjenuhan asam lemak penyusun lemak dan minyak. Asam lemak tidak jenuh mampu mengikat iod dan membentuk senyawa yang jenuh. Banyaknya iod yang diikat menunjukkan banyaknya ikatan rangkap yang terdapat dalam asam lemaknya. Angka iod dinyatakan sebagai banyaknya iod dalam gram yang diikat oleh 100 gram lemak atau minyak. Langkah pertama yang dilakukan adalah menimbang 0,125 gram lemak kambing dan dimasukkan dalam Erlenmeyer tertutup. Lalu melarutkan sampel dengan 5 ml kloroform dan
menambahkan 15 ml larutan iodine hanus lalu mendiamkan selama 30 menit sambil sesekali dikocok. Kemudian setelah 30 menit menambahkan 5 ml larutan KI 15 % lalu menambahkan 50 ml air bebas CO2 yang selanjutnya dititrasi dengan Na2S2O3 0,1 N sampai berwarna kuning jerami lalu menambahkan larutan kanji 1 % sebanyak 1 ml sampai larutan menjadi bening. Dari data, diperoleh hasil titrasi untuk sampel 1 yaitu 14 ml, sampel 2 yaitu 18 ml sehingga rata-rata titrasinya sebesar 16 ml sedangkan untuk blanko titrasinya sebesar 22 ml. Sehingga dengan menggunakan rumus angka iod diperoleh hasil sebesar 60,9. Sehingga terdapat 60,9 gram iod yang diikat oleh 100 gram lemak.
UJI KUANTITATIF LIPID KACANG TANAH Uji ini meliputi angka penyabunan dan penentuan angka iod. Sampel yang digunakan adalah kacang tanah. 3. Penentuan angka penyabunan Rumus :
(
)
tb = volum titrasi blanko ts = volum titrasi sampel c.
Larutan sampel Dibuat dengan cara mencampurkan 12,5 ml KOH alkoholis dan 3 tetes PP dan berat sampel 1, 25 gram Volum titrasi sampel 1 = 5 ml Volum titrasi sampel 2 = 15 ml
d. Larutan blanko 12,5 ml KOH alkoholis + 3 tetes PP sebagai indikator Volum titrasi blanko = 30 ml
Angka Penyabunan 1 (
)
= 561
Angka Penyabunan 2 (
)
= 336,6
Jadi, angka penyabunan rata-rata adalah
= 448,8
Pada pembuatan larutan sampel, langkah pertama yang dilakukan adalah memasukkan 1,25 gram kacang tanah kedalam Erlenmeyer. Selanjutnya menambahkan 12,5 KOH alkoholis. Alcohol dalam KOH berfungsi untuk melarutkan asam lemak hasil hidrolisa supaya mempermudah reaksi dengan basa sehingga terbentuk sabun. Selanjutnya melakukan refluks larutan tersebut sampai benar-benar sempurna. Untuk mengetahui refluks telah sempurna, maka diambil satu tetes campuran lalu memasukkan kedalam air. Jika dalam air tidak keruh atau
bening maka refluks sudah sempurna karena sudah tidak mengandung minyak. Cairan tersebut kemudian didinginkan dan dititrasi menggunakan HCl sampai larutan menjadi kuning jerami lalu menambahkan 3 tetes PP maka larutan menjadi merah dan cairan tersebut dititrasi kembali sampai larutan kuning jerami. Warna larutan harus sama dengan blanko. Larutan blanko terdiri dari 12,5 ml KOH alkoholis dan 3 tetes indikator PP lalu dititrasi menggunakan HCl sampai warna larutan menjadi kuning jerami. Larutan sampel dibuat secara duplo. Volume titrasi sampel 1 yaitu 5 ml, sampel 2 yaitu 15 ml sedangkan larutan blanko 30 ml. Berdasarkan perhitungan angka penyabunan rata-rata lemak kambing adalah 448,8. Angka penyabunan kacang tanah menurut literature adalah berkisar antara 186-192,0. Tetapi hasil yang didapat sangat jauh berbeda dengan teori yaitu sebesar 448,8. 4. Penentuan Angka Iod Rumus :
(
)
d. Larutan sampel Volume titrasi 1 = 10 ml Volume titrasi 2 = 9 ml Volume titrasi rata-rata =
= 9,5 ml
Volume titrasi 1 = 4 ml Volume titrasi 2 = 10 ml Volume titrasi rata-rata =
= 7 ml
e. Larutan blanko Volume titrasi blanko = 33 ml f. Berat sampel = 0, 125 gram
Angka Iod (
)
= 238,6
Angka Iod (
)
= 263,9
Penentuan angka iod menunjukkan ketidakjenuhan asam lemak penyusun lemak dan minyak. Asam lemak tidak jenuh mampu mengikat iod dan membentuk senyawa yang jenuh. Banyaknya iod yang diikat menunjukkan banyaknya ikatan rangkap yang terdapat dalam asam lemaknya. Angka iod dinyatakan sebagai banyaknya iod dalam gram yang diikat oleh 100 gram lemak atau minyak. Langkah pertama yang dilakukan adalah menimbang 0,125 gram kacang tanah dan dimasukkan dalam Erlenmeyer tertutup. Lalu melarutkan sampel dengan 5 ml kloroform dan menambahkan 15 ml larutan iodine hanus lalu mendiamkan selama 30 menit sambil sesekali dikocok. Kemudian setelah 30 menit menambahkan 5 ml larutan KI 15 % lalu menambahkan 50 ml air bebas CO2 yang selanjutnya dititrasi dengan Na2S2O3 0,1 N sampai berwarna kuning jerami lalu menambahkan larutan kanji 1 % sebanyak 1 ml sampai larutan menjadi bening. Dari data, diperoleh hasil titrasi untuk sampel 1 yaitu 10 ml, sampel 2 yaitu 9 ml sehingga rata-rata titrasinya sebesar 16 ml sedangkan untuk volum titrasi sampel 1 yang lain yaitu 4 ml dan 10 ml sehingga rata-ratanya 7 ml untuk blanko titrasinya sebesar 33 ml. Sehingga dengan menggunakan rumus angka iod diperoleh hasil sebesar 238,6 dan 263,9. Sehingga terdapat 238,6 gram iod yang diikat oleh 100 gram lemak. Dan terdapat 263,9 gram iod yang diikat oleh 100 gram lemak. Angka iod 238,6 dan 263,9 ini cukup tinggi jadi jika berdasarkan teori maka termasuk lemak tidak jenuh yang berdampak pada titik cair yang rendah.
ANALISA KUANTITATIF 1. Angka penyabunan Hidrolisa lipid sederhana biasanya dilakukan dengan alkali panas ( penyabunan ), karena umumnya lipid tidak larut dalam air maka hidrolisis alkali berlangsung lambat.
Dari reaksi tersebut menunjukkan bahwa 1 mol alkali diperlukan untuk setiap mol ester yang dihasilkan pada reaksi penyabunan. Jadi jumlah alkali yang diperlukan untuk menghidrolisa sempurna suatu sampel lipid tergantung pada jumlah ikatan ester yang terkandung di dalam molekul sampel tersebut. Pemakaian alkali oleh lipid dinyatakan dengan angka penyabunan. Angka penyabunan adalah banyaknya mg KOH yang dipakai untuk menyabunkan sempurna 1 gr lemak/minyak. Reaksi Penyabunan :
2. Angka Iod Lipid mengandung berbagai asam lemak tak jenuh yang bereaksi dengan iod. Jumlah iod yang diabsorbsi menunjukkan jumlah ketidakjenuhan dalam lipid. Angka iod adalah banyaknya gram iod yang diabsorbsi oleh 100 gram lipid. Benyaknya iod yang diikat menunjukkan banyaknya ikatan rangkap. Semakin banyak iodium yang digunakan semakin tinggi derajat keidakjenuhan. Biasanya semakin tinggi titik cair semakin rendah kadar asam lemak tidak jenuh dan demikian pula derjat ketidakjenuhan (bilangan iodium)
dari lemak yang bersangkutan. Asam lemak jenuh biasanya padat dan asam lemak tidak jenuh adalah cair, karenanya semakin tinggi bilangan iodium semakin tidak jenuh dan semakin lunak lemak tersebut.
DATA HASIL PENGAMATAN Analisa kuantitatif 1. Penentuan angka penyabunan Sampel lemak kambing Berat sampel lemak kambing Volume titrasi blanko Volume titrasi sampel 1 Volume titrasi sampel 2 Sampel kacang tanah Berat sampel kacang tanah Volume titrasi blanko Volume titrasi sampel 1 Volume titrasi sampel 2 2. Penentuan angka iod Sampel lemak kambing Berat sampel lemak kambing Volume titrasi blanko Volume titrasi sampel 1 Volume titrasi sampel 2 Sampel kacang tanah Berat sampel kacang tanah Volume titrasi blanko Volume titrasi sampel 1 Volume titrasi sampel 2 Volume titrasi sampel 1 Volume titrasi sampel 2
: 1,25 gram : 21 ml : 13 ml : 11 ml : 1,25 gram : 30 ml : 5 ml : 15 ml
: 0,125 gram : 22 ml : 14 ml : 18 ml : 0,125 gram : 33 ml : 10 ml : 9 ml : 4 ml : 10 ml
View more...
Comments