uas akuntansi perbankan
January 13, 2019 | Author: Faiza | Category: N/A
Short Description
uas akuntansi perbankan...
Description
1.
Surat Berharga Pasar Uang adalah money market instruments yaitu surat utang yang diterbitkan oleh badan usaha usahaswasta, swasta, pemerintah, dan agen pemerintah, umumnya berjangka waktu maksimum satu tahun; Surat utang yang demikian merupakan investasi yang sangat likuid likuid;; contohnya, Sertifikat Bank Indonesia, Indonesia , surat berharga pasar uang, uang , surat berharga komersial, termasuk di dalamnya surat utang jangka pendek,, akseptasi bank, surat berharga komersial, surat berharga jangka pendek berharga jangka pendek pemerintah daerah yang bebas pajak pajak,, dan sertifikat deposito bank yang dapat dijual.
2. Two Step Loan adalah Loan adalah pinjaman pinjaman yang yang diterima oleh Pemerintah Republik Indonesia dari
Lembaga Keuangan Internasional yang diteruskan kepada Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat melalui Bank Indonesia, dalam rangka menunjang program Pemerintah, termasuk bantuan teknis yang terkait dengan pinjaman pinjaman tersebut. tersebut. 3. Tata cara perhitungan kecukupan modal bank perkreditan rakyat dapat dilakukan dengan cara: 1. Dalam menghitung ATMR, pos – pos aktiva diberikan bobot risiko yang besarnya didasarkan pada risiko yang terkandung pada aktiva itu sendiri atau risiko yang didasarkan pada jenis aktiva, golongan debitur, penjamin atau sifat barang jaminan. 2. Dengan memperhatikan prinsip pada angka 1 maka rincian bobot risiko adalah: 0%
20%
40% 50%
a. Kas b. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) c. Kredit dengan agunan berupa SBI, tabungan dan deposito yang diblokir pada BPR yang bersangkutan disertai dengan surat kuasa pencairan emas dan logam mulia, sebesar nilai ter endah antara agunan dan baki debet. d. Kredit kepada Pemerintah Pusat. a. Giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan serta tagihan lainnya kepada bank lain. b. Kredit kepada atau yang dijamin oleh bank lain atau Pemerintah Daerah. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang dijamin oleh hak tanggungan pertama dengan tujuan untuk dihuni. a. Kredit kepada atau yang dijamin oleh BUMN atau BUMD. Yang dimaksud dengan BUMN sebagai penjamin adalah lembaga penjamin kredit milik Pemerintah Pusat. Yang dimaksud dengan BUMD sebagai penjamin adalah BUMD yang melakukan usaha sebagai perusahaan penjamin dan melakukan perjanjian kerjasama penjaminan kredit dengan lembaga penjamin kredit milik Pemerintah Pusat. b. Kredit kepada pegawai/pensiunan, yang memenuhi persyaratan sbb: 1. Pegawai/pensiunan yang menerima kredit adalah: a. Pegawai negeri sipil (PNS), anggota TNI/POLRI, pegawai lembaga negara atau pegawai BUMN/BUMD; b. Pensiunan PNS, pensiunan anggota TNI/POLRI, pensiunan pegawai lembaga negara atau pensiunan pegawai BUMN/BUMD; 2. Pegawai/pensiunan dijamin dengan asuransi jiwa dari perusahaan asuransi yang memiliki kriteria: a. Memiliki izin usaha dari instansi yang berwenang; b. Laporan keuangan terakhir telah diaudit oleh akuntan publik dan memenuhi ketentuan tingkat solvabilitas minimun sesuai dengan ketentuan perundang – undangan yang berlaku; dan c. Tidak merupakan pihak terkait dengan BPR. 3. Pembayaran angsuran/pelunasan kredit bersumber daru gaji/pensiun berdasarkan Surat Kuasa Memotong Gaji/Pensiun kepada BPR. Dalam hal pembayaran gaji/pensiun dilakukan melalui
85%
100%
bank lain atau BUMN lain, maka BPR harus memiliki perjanjian kerjasama dengan bank lain atau BUMN lain pembayar gaji/pensiun untuk melakukan pemotongan gaj/pensiun dalam rangka pembayaran angsuran/pelunasan kredit; dan 4. BPR manyimpan asli surat pengangkatan pegawai atau surat keputusan pensiun atau Kartu Registrasi Induk Pensiun (KARIP) dan polis pertanggungan asuransi jiwa debitur. Kredit kepada usaha mikro dan kecil. Kredit kepada usaha mikro adalah kredit dengan plafon sampai dengan Rp. 50.000.000,00 (Lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah) a. Kredit kepada atau yang dijamin oleh perorangan, koperasi atau kelompok dengan perusahaan lainnya. b. Aktiva tetap dan inventaris (nilai buku). c. Aktiva lainnya selain tersebut diatas.
3. Aktiva produktif dengan kualitas Kurang Lancar, Diragukan atau Macet dalam perhitungan ATMR dinilai sebesar nilai buku yaitu setelah dikurangi dengan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) khusus dari aktiva produktif dengan kualitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet. Penilaian kualitas aktiva produktif (KAP) dan PPAP mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai KAP dan PPAP BPR.
4. Yang termasuk investasi jangka pendek 1. Tabungan Tabungan merupakan salah satu contoh investasi jangka pendek. Saat menabung di bank, uang yang dimasukkan bisa dicairkan kapan saja. Dengan kata lain, saat membutuhkan uang, uang dapat ditarik kapanpun dan dimanapun melalui ATM bagi yang menggunakannya. Itulah kelebihan dari tabungan. Kekurangan dari tabungan adalah tingkat suku bunga yang sangat rendah sehingga tidak bisa mengharapkan lebih dari tabungan. 2. Deposito Perbedaan deposito dan tabungan adalah pada jangka waktu yang ditetapkan. Kalau di tabungan, bisa mengambil dana kapan saja, beda halnya dengan deposito. Di deposito, ada jangka waktu tertentu dimana uang yang disimpan tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo. Misalnya, ketika ingin mengambil deposito 3 bulan, maka uang harus tersimpan di bank selama 3 bulan. Setelah itu baru bisa diambil. Jika mengambil uang sebelum jatuh tempo, ada pinalti yang harus bayarkan. Deposito yang bisa diambil dalam jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun. Bunga yang ditawarkan deposito akan lebih tinggi dari bunga tabungan. 3. Reksadana Ada jenis reksadana jangka pendek yang juga bisa dicoba. Reksadana yang terkait pada pasar uang merupakan reksadana jangka pendek. Pada reksadana ini, uang yang dimasukkan akan dialirkan ke bentuk obligasi jangka pendek, sertifikat bank Indonesia dan deposito. Persentase besarnya
setiap jenis investasi itu tergantung dari diskusi yang dilakukan dengan konsultan keuangan yang menangani reksadana. 4. Saham Saham dapat menjadi investasi jangka pendek maupun panjang. Ada saham-saham di pasar modal yang fluktuasi harganya cukup cepat. Inilah saham-saham yang cocok untuk investasi jangka pendek. Ini bisa dilakukan transaksi jual beli dalam jangka pendek. 5.
Forex trading
Forex trading adalah bentuk investasi dengan konsep perdagangan mata uang asing. Jenis investasi ini dikenal memiliki resiko paling besar dari jenis investasi lainnya. Namun meskipun beresiko besar, beberapa orang tetap saja tertarik menjalankannya. Hal ini dikarenakan mereka memegang prinsip bahwa semakin berisiko tinggi sebuah investasi maka nilai return-nya pun juga biasanya cukup tinggi. Anda bisa menggunakan Forex Trading ini sebagai investasi jangka pendek. Caranya adalah Anda melakukan pembelian mata uang yang sedang mengalami depresiasi dan kemudian menjual kembali saat mata uang tersebut mengalami kenaikan harga. Melihat cara kerjanya investasi ini memang seperti permainan atau ‘game’ yang cukup menantang dan penuh risiko bagi beberapa orang yang menyukai resiko. Tapi dengan keuntungan besar dalam waktu relatif singkat, beberapa orang yang awalnya tidak menyukai resiko bisa saja kemudian tertarik menjalankannya. 5. Cara pembelian surat utang Negara
6. PERLAKUAN AKUNTANSI RESRTUKTURISASI KREDIT
Perlakuan akuntansi restrukturisasi kredit pada prinsipnya dilaksanakan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 54 Tentang AKuntansi Utang Bermasalah, dengan memerhatikan hal-hal sebagau berikut: 1) Nilai buku kredit setelah restrukturisasi kredit (new net book carrying value) dihitung dengan menggunakan metode berdasarkan urutan prioritas sebagai berikut: a. Nilai tunai ( present value) penerimaan kas masa depan (expected future cash flow) sesui dengan nilai kredit yang direstrukturisasi dengan menggunakan tingkat diskonto. b. Nilai pasar kredit yang direstrukutisasi sepanjang nilai yang dimaksud dapat diperoleh, misalnya dari badan khusus dalam rangka penyehatan perbankan. c. Nilai agunan dengan cara penilaian berdasarkan ketentuan pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), apabila pengembalian kredit sangat tergantung pada agunan. 2)
Dalam perhitungan nilai tunai penerimaan kas masa depan atas kredit yang
direstrukturisasi, bank wajib menggunakan tingkat bunga efektif dari kredit sebelum
restrukturisasi sebgai tingkat diskonto. Dalam hal kredit sebelum restrukturisasi menggunakan tingkat bunga tidak tetap, bank dapat menggunakan tingkat bunga tidak tetap tersebut. 3)
Apabila nilai buku baru kredit setelah restruktursasi dengan menggunakan salah satu
metode perhitungan dalam butir 1 lebuh kecil dari saldo kredit sebelum restrukturisasi, bank wajib memperhitungkan selisih tersebut sebagai kerugian. Kerugian tersebut dibebankan setelah diperhitungkan dengan PPAP karena perbaikan kualitas kredit setelah dlakukan restrukturisasi. 4)
Dalam
menghitung
proyeksi
penerimaan
kas
masa
depan
atas
kredit
yang
direstrukturisasi untuk keperluan perhitungan nilai tunai sebagaimana dimaksud dalam butir 1, bank wajib menggunakan asumsi yang wajar sesuai dengan perkembangan yang ada, agar proyeksi tersebut realistis. 5)
Dalam hal restruktuisasi kredit seluruhnya dilakuakn dengan pengalihan asset termasuk
surat berharga, atau konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara maka pengakuan kerugian dicatat sebesar selisih antara niali pasar dari asset atau ekuitas yang diterima dengan nilai buku kredit. 6)
Apabila sebagian kredit direstrukturisasi dengan pengalihan asset termasuk surat
berharga, atau konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara dan sebagian kredit direstrukturisasi dengan memodifikasi persyratan kredit maka pengakuan kerugian dicatat sebesar selisih antara nilai pasar dari asset atau ekuitas yang diterima dengan nilai buku kredit dan pengakuan kerugian atas modifikasi persyaratan kredit sesuai dengan ketentuan yang dimaksud dalam butir 1. 7)
Perhitungan kerugian untuk Kredit Usaha Kecil (KUK) dna kredit konsumsi yang
direstrukturisasi dapat dilakuakn menurut jenis kredit dengan menggunakan metode statistic atau dilakukan penilaian terhadap setiap fasilitas kredit sesuaidengan butir 1, butir 2, butir3, danbutir 4. 8)
Bank wajib mengevaluasi kredit yang telah direstrukturisasi setiap triwulan. Jika terdapat
perbedaan yang mendasar dalam proyeksi dan realisasi dari angsuran pokok dan bunga, jangka waktu, arus kas tingkat bunga, atau nilai taksasi agunan, bank wajib untuk menghitung kembali lerugian yang terjadi.
7. Pos-pos yang diperhitungkan dalam menentukan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) atau Legal Lending Limit (LLL) adalah : 1. Kredit yang diberikan Pelanggaran BMPK dihitung berdasarkan baki debit. Pengertian baki debit tidak termasuk bunga akrual pada pos rupa-rupa aktiva dan tunggakan bunga (bunga dalam penyelesaian) pada rekening administrative. Bunga akrual adalah pendapatan bunga dari kredit lancer dalam pengertian khusus. Dalam pengertian kredit disini termasuk giro bersaldo debit (overdraft), kartu kredit (baki debit), transaksi yang berasal dari off balance sheet yang wan prestasi. 2. Surat Berharga Perhitungan BMPK dengan surat berharga dengan node purchase agreement (NPA) dan pengambil alihan dalam rangka anjak piutang didasarkan pada harga p erolehan, yaitu harga nominal dikurangi diskonto yang diterima (seperti SBPU). Yang dimaksud dengan surat berharga NPA adalah pembelian surat berharga yang disertai dengan p enyertaan kesediaan bank untuk membeli surat berharga tersebut dalam jumlah, jangka waktu, dan tingkat diskonto tertentu. Dasar perhitungan pelanggaran atau pelampauan BMPK adalah didasarkan pada harha perolehan saat membeli atau didasarkan nilai pasar untuk surat berharga yang tercantum di bank. Surat berharga dimaksud adalah surat berharga yang lazim diperdagangkan di pasar uang. Surat berharga ini termasuk promes, SPBU, CPs dan MTNs, wesel oligasi, sekuritas kredit dan termasuk sertifikat resadana. 3. Penempatan Pada Bank Lain Perhitungan pelangggaran BMPK penempatan pada bank atau pada bank lain didasarkan pada nilai nominal, kecuali srtifikat deposito dan surat berharga yang dililai berdasarkan harga perolehan. Penempatan ini dapat berupa giro, deposito call money, kredit, sertifikat deposito, surat berharga. 4. Penyertaan Pelanggaran pelampauan BMPK utuk pos ini didasarkan pada jumlah dana yang ditanamkan oleh bank dan didasarkan pada nilai penyertaaan yang tercatat di neraca (tanpa adanya penyedian dana berupa cash outflow). Pernyertaan dalam hal ini hanya pada lembaga
keuangan hanya diperkenankan dalam rangka penyertaan modal sementara dalam rangka rekontruksi kredit dikecualikan dalam perhitungan BMPK. 5. Transaksi Rekening Administratif Untuk pos ini terdiri dari garansi yang diberikan dan resiko kredit dari transaksi derivative. Garansi yang diberikan berupa warkat penerbitan jaminan, akseptasi atau endosemen, irrevocable L/C atau SKBDN, akseptasi wesel impor, penjualan surat berharga dengan syarat repo, standbay L/C dan garansi lainya. Sedangkan resiko kredit dari transaksi derivative didasarkan pada nilai resiko kreditnya. Perhitungan resiko kredit dari transaksi derivatif didasarkan atas unrealizedgain yang dimungkinkan tidak jadi diterima counterparty melakukan wan prestasi. Gain dimaksud adalah selisih nilai pasar (mark to market value) terhadap nilai kontrak. Marking to market untuk memperoleh nilai resiko kredit dilakukan bank pada akhir hari. Mengingat timbulnya resiko kredit tersebut akibat perubahan kurs, maka kelebihan BMPK hanya akan men yebabkan pelampauan BMPK.
8. a. Ketepatan pembayaran kembali pokok dan bunga serta kemampuan peminjam yang ditinjau dari keadaan usaha yang bersangkutan untuk kredit yang diberikan. b. Tinkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang ditanamkan, untuk surat berharga
9. a. Capital Lease Suatu lease digolongkan sebagai Capital Lease apabila lease tersebut memenuhi satu atau lebih kriteria berikut : a. Pada saat berakhirnya kontrak lease, hak milik pindah ketangan lessee. b. Perjanjian lease harus menyebutkan bahwa lessee mempunyai hak untuk membeli objek lease dengan harga yang menguntungkan, yaitu dengan harga yang lebih rendah dari taksiran nilai harganya (expected fair value) pada saat hak membeli tersebut dapat direalisir. c. Jangka waktu lease sarna stall lebih besar dari taksiran dari 75 % taksiran umur ekonomis dari aktiva yang bersangkutan (dalam hal lease tersebut dimulai pada saat property sudah berumur sudah dipakai, maka kriteria ini tidak dapat diterapkan). d. Pada waktu permulaan lease, present value dari pada pembayaran sewa minimum (tidak termasuk executory cost) harus sama atau lebih besar dari 90 % x fair market value).
b. Operating capital Kriteria untuk operating lease adalah memenuhi persyaratan seba gi berikut: a. Jumlah pembayaran selama masa leasing pertama tidak dapat menutupi harga perolehan barang modal yang dileasekan ditambah keuntungan bagi pihak lessor. b. Didalam perjanjian leasing tidak memuat mengenai hak opsi bagi lessee. 10.
11. a. Kartu Kredit adalah Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan dan/atau untuk melakukan penarikan tunai dimana kewajiban pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit, dan pemegang kartu berkewajiban melakukan pelunasan kewajiban pembayaran tersebut pada waktu yang disepakati baik secara sekaligus ( charge card ) ataupun secara angsuran b. Charge Card adalah kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran suatu transaksi jual
beli barang atau jasa dimana nasabah harus membayar kembali seluruh tagihan secara penuh pada akhir bulan atau bulan berikutnya dengan atau tanpa biaya tambahan. c. Debit Card berbeda dengan kedua kartu plastik yang telah disebutkan di atas. Pembayaran atas transaksi jual beli barang atau jasa dengan menggunakan kartu debit ini pada prinsipnya merupakan transaksi tunai dengan tidak m enggunakan uang tunai akan tetapi pelunasannya atau pembayarannya dilakukan dengan cara m endebit (mengurangi) secara langsung saldo rekening simpanan pemegang kartu yang bersangkutan dan dalam waktu yang sama mengkredit rekening penjual (merchant ) sebesar jumlah nilai transaksi pada bank penerbit (pengelola). d. Cash Card pada dasarnya adalah kartu yang memungkinkan pemegang kartu untuk
menarik uang tunai baik langsung pada kasir bank maupun melalui ATM bank tertentu yang biasanya tersebar di tempattempat strategis, misalnya di hotel, ,pusat-pusat perbelanjaan dan wilayah perkantoran. Dengan melakukan perjanjian kerja sama terlebih dahulu, pemegang cash card salah satu bank dapat pula menggunakannya pada bank lainnya. Jadi berbeda dengan tiga kartu plastik yang telah dijelaskan terdahulu, cash card tidak dapat digunakan sebagai alat pembayaran dalam melakukan transaksi jual beli barang atau jasa sebagaimana dengan credit card, debit card, atau charge card . Penerbitan kartu khusus untuk tujuan penarikan uang tunai dari bank ini pada dasarnya hanya untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan kepada nasabah yang sebelumnya telah memiliki simpanan di bank yang bersangkutan. e. Check Guarante Card, Kartu ini pada prinsipnya dapat digunakan sebagai jaminan dalam penarikan cek oleh pemegang kartu. Kartu jenis ini sangat populer di Eropa terutama Inggris. Di samping itu, kartu tersebut dapat juga digunakan dalam melakukan penarikan uang melalui ATM.
View more...
Comments