SOAL UAS AKUNTANSI INTERNASIONAL Dosen : DR. RINDU RIKA GAMAYUNI, S.E., M.Si. SOAL & JAWABAN 1. Jelaskan tujuan analisis laporan keuangan internasional! Jawab: Memahami standar akuntansi suatu negara dapat membantu kita menginterprestasikan dan memahami pelaporan keuangan perusahaan yang beroperasi dalam negara tersebut. Hal tersebut dilakukan agar dapat menganalisis secara realistis setiap laporan keuangan perusahaan baik nasional maupun multinasional, selaras dengan praktik bisnis dan akuntansi nasional dalam lingkungan operasi tersebut. Dengan melakukan analisis laporan keuangan internasional, maka kita dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan multinasional pada masa kini, dan dapat memprediksi bagaimana kinerja perusahaan tersebut di masa depan, sehingga dapat diambil keputusan yang tepat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 2. Jelaskan tantangan yang ada dalam analisis laporan keuangan internasional! Jawab: Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sejumlah negara memiliki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan undang- undang, sifat dan ruang lingkup risiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha. Perbedaan ini berarti alat-alat analisis yang sangat efektif di satu wilayah menjadi kurang efektif di wilayah lain dan membuat para analis menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang kredibel. 3. Jelaskan apakah penerapan IFRS dapat meningkatkan kualitas akuntansi! Jawab: International Financial Reporting Standards (IFRS) merupakan standar penyusunan pelaporan keuangan yang didorong untuk dilaksanakan oleh banyak negara di dunia dalam rangka konvergensi menuju terwujudnya penggunaan satu standar yang sama. Penggunaan IFRS ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas akuntansi. Salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan transparansi dan comparability dari pelaporan keuangan di berbagai negara. Selain itu, IFRS dapat menghilangkan alternatif-alternatif akuntansi yang diperbolehkan dan mungkin dilakukan oleh manajemen. IFRS diharapkan dapat
membatasi
management
discretion
atau
keleluasaan
manajemen
untuk
memanipulasi laba. 4. Sebutkan dan jelaskan beberapa metodologi dalam penetapan harga transfer! Jawab: Terdapat beberapa jenis metode penentuan harga transfer yang dapat dilakukan, yaitu:
1) Metode
perbandingan
harga
antara
pihak
yang
independen
(comparable
uncontrolled price/CUP) Metode perbandingan harga antara pihak yang independen (comparable uncontrolled price) atau disingkat metode CUP adalah metode Penentuan Harga Transfer yang dilakukan dengan membandingkan harga dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan harga dalam transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa dalam kondisi atau keadaan yang sebanding. 2) Metode harga penjualan kembali (resale price method/RPM) atau metode biaya-plus (cost plus method/CPM); Metode harga penjualan kembali (resale price method) atau disingkat metode RPM adalah metode Penentuan Harga Transfer yang dilakukan dengan membandingkan harga dalam transaksi suatu produk yang dilakukan antara pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa dengan harga jual kembali produk tersebut setelah dikurangi laba kotor wajar, yang mencerminkan fungsi, aset dan risiko, atas penjualan kembali produk tersebut kepada pihak lain yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa atau penjualan kembali produk yang dilakukan dalam kondisi wajar. Metode biaya-plus (cost plus method) atau metode CPM adalah metode Penentuan Harga Transfer yang dilakukan dengan menambahkan tingkat laba kotor wajar yang diperolehperusahaan yang sama dari transaksi dengan pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewaatau tingkat laba kotor wajar yang diperoleh perusahaan lain dari transaksi sebanding denganpihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa pada harga pokok penjualan yang telah sesuaidengan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha.
3) Metode pembagian laba (profit split method/PSM) atau metode laba bersih transaksional (transactional net margin method/TNMM). Metode pembagian laba (profit split method) atau metode PSM adalah metode Penentuan HargaTransfer berbasis laba transaksional (transactional profit method) yang dilakukan dengan mengidentifikasi laba gabungan atas transaksi afiliasi yang akan dibagi oleh pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa tersebut dengan menggunakan dasar yang dapat diterima secara ekonomi yang memberikan perkiraan pembagian laba yang selayaknya akan terjadi dan akan tercermin dari kesepakatan antar pihak-pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa. Metode laba bersih transaksional (transactional net margin method) atau disingkat TNMM adalah metode Penentuan Harga Transfer yang dilakukan dengan membandingkan persentaselaba bersih operasi terhadap biaya, terhadap penjualan, terhadap aktiva, atau terhadap dasar lainnya atas transaksi antara pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa dengan persentase laba bersih operasi yang diperoleh atas transaksi sebanding dengan pihak lain yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa atau persentase laba bersih operasi yang diperoleh atas transaksi sebanding yang dilakukan oleh pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa lainnya. 5. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang melatarbelakangi ditetapkannya kebijakan metode transfer pricing! Jawab: Faktor-faktor yang melatarbelakangi ditetapkannya kebijakan metode transfer pricing yaitu: 1) Faktor Pajak Harga transaksi yang wajar merupakan harga yang akan diterima oleh pihak-pihak tidak berhubungan istimewa untuk barang-barng yang sama atau serupa dalam keadaan yang sama persis atau serupa. 2) Faktor Tarif Tarif yang dikenakan untuk barang-barang impor juga mempengaruhi kebijakan penentuan harga transfer perusahaan multinasional. Sebagai tambahan atas keseimbangan
yang
diidentifikasikan,
perusahaan
multinasional
harus
mempertimbangkan biaya dan manfaat tambahan, baik internal maupun eksternal. Tarif pajak tinggi yang dibayarkan oleh importer akan menghasilkan dasar pajak penghasilan yang lebih rendah.
3) Faktor Daya Saing Harga transfer yang lebih rendah dapat digunakan untuk melindungi operasi yang sedang berjalan dari pengaruh kompetisi luar negeri yang semakin mengikat pada pasar setempat atau pasar lainnya. Pertibangan daya saing seperti itu harus diseimbangkan terhadap banyak kerugian berakibat sebaliknya. Harga transfer untuk alasan-alasan kompetitif dapat mengundang tindakan anti trust oleh pemerintah. 4) Faktor Evaluasi Kinerja Kebijakan harga transfer juga dipengaruhi oleh pengaruh mereka terhadap perilaku manajemen dan sering kali merupakan penentu kinerja perusahaan yang utama. 5) Risiko Lingkungan Apabila faktor daya saing luar negeri dapat menjamin harga transfer yang rendah dan dibebankan kepada anak perusahaan luar negeri, resiko atas harga inflasi yng sangat tinggi dapat mengakibatkan hal yang sebaliknya. Inflasi mengurangi daya beli uang tunai yang dimiliki perusahaan. Harga transfer yang tinggi terhadap barang atau jasa yang diberikan kepada anak perusahaann yang menghadapi inflasi tinggi dapat mengalihkan kas dalam jumlah yang sangat besar dari anak perusahaan tersebut. 6) Kontribusi Akuntansi Para akuntan manajemen dapat memainkan peranan yang signifikan dalam menghiting kesibangan dalam strategi penentuan harga transfer. Tantangan yang dihadapi adalah mempertahankan perspektif global pada saat melakukan pemetaan manfaat dan biaya yang berkaitan dengan keputusan penentu harga.
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.