Tutorial Perencanaan Geoteknik Tambang
July 21, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Tutorial Perencanaan Geoteknik Tambang...
Description
BAB II TUTORIAL DAN PEMBAHASAN
2.1
Tutorial
2.1.1
C reat reate e S ection buka terlebuh dahulu software Maptek Vulcan. Vulcan. Setelah aplikasi Vulcan Vulcan
telah dibuka, lalu Browse folder folder dan dan Project yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya kemudian
Envisage. Kemudian Load / muncukan kembali data
A ppend dan data S urface ur face telah dibuat pada pertemuan sebelumnya dengan cara pilih semua data A ppend dan data S ur urface face -Klik kanan -dan pilih Load
Gambar 2.1 Memunculkan Append Dari Setiap Lithology Yang Telah Dibuat
2
3
Bila berhasil maka akan muncul tampilan seperti pada gambar 2,2 Inilah tampilan data s urface ur face dan data A ppend yang telah dimunculkan
Gambar 2.2 Tampilan Data S ur urface face Dan Data A ppend Yang Yang Telah Dimunculkan
Setelah itu buatlah garis dengan memotong bahan galian untuk membuat penampang dengan cara pilih icon line lalu buat nama layer line yang akan dibuat lalu pilih Ok. Ok.
Gambar 2.3 Tahapan Pembuatan Garis Penampang
4
Jika garis telah dibuat, klik kanan dan tekan E s c .
Gambar 2.4 Pengambilan Garis
Lalu untuk membuat penampang dari bahan galian tersebut dapat dilakukan dengan cara pilih Model -Tri ang le Ut Utility ility S -S ecti ection on B y L Lin ine e.
Gambar 2.5 Pembuatan S ecti ection on by lin line e
5
pilih garis penampang yang sebelumnya telah dibuat. Lalu isi kolom
S ecti ection on Lay Layer er Name sesuai dengan nama yang diinginkan, lalu isi Unfold Layer Name dengan penamaan pada S ecti ection on L ayer Name, lalu hapus contreng C rea reate te G rid dan pilih S elect a all ll L oaded Triang Tr iang ulat ulatii ons .
Gambar 2.6 Pengisian Kolom Section
Lalu pilihlah tempat untuk pemunculan penampang yang akan dibuat tersebut.
Gambar 2.7 Pemilihan Tempat Pemunculan Penampang
6
Apabila proses berhasil maka tampilan penampang penampang yang telah dibuat akan seperti pada gambar 2.8
Gambar 2.8 Tampilan Penampang Yang Telah Dibuat
Untuk meng-export data penampang yang telah dibuat dapat dilakukan dengan cara pilih fi file le -Export .
Gambar 2.9 Tahapan Export Data 1
7
Kemudian pilih format data databas base e yang akan di export , lalu pilih Ok.
Gambar 2.10 Pemilihan Format Database
Setelah itu berilah nama data yang akan di di export lalu pilih Ok.
Gambar 2.11 Penamaan Data Yang Akan Di Export
Kemudian pada bagian Transfer pilih Transfer all data to one layer in
D XF dan isi DXF layer name sesuai dengan nama yang diinginkan dan pilih Ok, Lalu pilihlah Des ig n Da Datta –-> P ilih Object
8
Gambar 2.12 Tahapan Export Data 3
Lalu pilihlah objek yang akan di export dan pilih Transfer Object, pastikan export berhasil dengan mencari pada folder data tempat menyimpan data project.
Gambar 2.13 Pemilihan Objek Yang Akan Di Export
9
2.1.2 A utoC ad Setelah itu bukalah s oftware A AutoC utoC ad dan dan pilihlah S tart D rawi rawing ng .
Gambar 2.14 Tahapan Awal Penggunaan S oftware AutoC Au toCad ad
Kemudian buatlah jenjang pada S oftware A A utoC ad tersebut tersebut dengan cara pilihlah icon Line.
Gambar 2.15 Tahapan Pembuatan Jenjang
10
Buatlah seperti gambar dibawah ini.
Telah Dibuat Tampilan BentukGambar Jenjang2.16 Yang Kemudian untuk menghapus garis jenjang yang tidak digunakan dapat dilakukan dengan cara ketik TRIM dan enter 2 kali
Gambar 2.17 Tahapan Penghapusan Garis Jenjang Yang Tidak Dibutuhkan 1
11
Lalu pilihlah garis yang tidak dibutuhkan
Gambar 2.18 Yang Tidak Dibutuhkan 2 Tahapan Penghapusan Garis Jenjang
Inilah tampilan bentuk jenjang yang telah dibuat.
Gambar 2.19 Tampilan Jenjang Yang Telah Selesai Dibuat
12
Kemudian untuk menggabungkan semua garis menjadi satu, blok semua garis pada jenjang terlebih dahulu.
Gambar 2.20 Tahapan Penggabungan Garis Jenjang 1
Kemudian ketiklah Unite / JJ oi oin n untuk menggabungan garis tersebut.
Gambar 2.21 Tahapan Penggabungan Garis Jenjang 2
13
Kemudian untuk merubah warna layer untuk garis jenjang dapat dilakukan dengan cara pilihlah icon L ayer P rope roperties rties .
Gambar 2.22 Tahapan Untuk Merubah Warna Layer Pada Garis Jenjang
Kemudian buatlah layer baru dengan memilih icon New Layer .
Gambar 2.23 Tahapan Untuk Merubah Warna Layer Pada Garis Jenjang 2
14
Kemudian ubahlah warna layer sesuai sesuai dengan yang diinginkan
Gambar 2.24 Tahapan Untuk Merubah Warna Layer Pada Garis Jenjang 3
Kemudian pilihlah warna layer yang sebelumnya telah dibuat
Gambar 2.25 Tahapan Untuk Merubah Warna Layer Pada Garis Jenjang 4
15
Inilah tampilan hasil dari perubahan warna layer pada pada garis jenjang
Gambar 2.26 Tahapan Untuk Merubah Warna Layer Pada Garis Jenjang 3
Setelah itu simpanlah data tersebut dengan cara buka icon AutoCad lalu lalu pilihlah Save As. As.
Gambar 2.27 Tahapan Penyimpanan Data 1
16
Kemudian pilihlah folder untuk penyimpanan data tersebut, kemudian ubahlah format data penyimpanan menjadi dxf dan isilah file fi le name sesuai dengan yang diinginkan, jika sudah pilihlah s ave. Maka bila selesai di save akan muncul pada folder yang disimpan.
Gambar 2.28 Tahapan Penyimpanan Data setelah di export
2.1.3 S lide Untuk memulai s oftware S lide , bukalah terlebih dahulu data yang telah dibuat pada s oftware A utoC ad . Kemudian contreng External Boundary dan pilih Import .
Gambar 2.29 Tahapan Penyimpanan Data 3
17
Gambar 2.30 Tahapan Penyimpanan Data 3
Kemudian pilihlah data yang akan di Import dan pilih Open. Dan cari data yang telah dibuat pada autocad
Gambar 2.31 Tahapan Data Yang Akan Di Import
Inilah tampilan data yang telah dimunculkan.
18
Gambar 2.31 Tampilan Data Yang Telah Di Import
Kemudian untuk Memasukan data MAT, dapat dilakukan dengan cara pilihlah Boundaries - A A dd Wat Water er Table.
Gambar 2.32 Watertable
Buatlah garis MAT pada jenjang, jika sudah kilk kanan dan pilih done done..
19
Gambar 2.33 Tahapan Memasukan Data MAT
Kemudian pilihlah S elect A ll dan pilih Ok. Tool ini bertujuan agar semua material dpat terinput dengan benar
Gambar 2.34 Tahapan Memasukan Data MAT 2
Kemudian untuk memasukan kegempaan dapat dilakukan dengan cara pilih Loading - S S eis mic L oad .
20
Gambar 2.35 Tahapan memasukan data seismik
Kemudian ubah data kegempaan Horizontal dan pilih Ok.
Gambar 2.36 Tahapan Memasukan Data Kegempaan
Kemudian pilihlah Properties -Defi ne Mat Materi erial alss .
21
Gambar 2.41 Tahapan Define Materials 1
Kemudian berilah nama sesuai dengan yang diinginkan, dan isi tabel sesuai dengan yang ada digambar bawah ini.
Gambar 2.42 Tahapan Define Materials 2
Setelah itu pilihlah A nalys i s - Pr oje oject ct Set Setting ting s .
22
Gambar 2.43 Tahapan Project S ettings ettings 1
Kemudian ubahlah arah longsoran sesuai dengan arah bentuk jenjang yang telah dibuat.
Gambar 2.44 Tahapan Project S ettings ettings 2
Kemudian pilihlah S urface ur face - A A dd G Gri ri d Lalu pilihlah Ok. Ok.
23
Gambar 2.46 Tahapan A dd Gri G ri d 2
Kemudian untuk melakukan Compute dapat dilakukan dengan cara pilih Analysis Analysis -Compute Compute
Gambar 2.47 Tahapan Compute 1
24
Setelah itu berilah mana sesuai dengan yang diinginkan, lalu pilih Save Save..
Gambar 2.48 Tahapan Compute 2
Setelah Compute telah dilakukan, tahap selanjutnya yaitu melakukan Intrepret yaitu yaitu dengan cara pilih A nalys i s -Interpret .
Gambar 2.49 Tahapan Interpret 1
25
hasil dari tahapan Interpret . Apabila berhasil maka akanmuncul seperti pada gambar 2.50
Gambar 2.50 Tampilah Hasil Dari Tahapan Interpret
2.1.4
Phase2 Untuk memulai Software Phase2 , tahapan awal yang dilakukan yaitu
buka aplikasi kemudian analyze kemudian analyze – projesct setting setting
Gambar 2.51 Project Setting
26
Kemudian
pastikan
data
yanga
da
pada
project
setting
sudah
benar.seperti pada gambar 2.52
Gambar 2.52 Input Project Setting
Kemudian impot data dxf yang telah dibuat dengan cara file fi le – import –
import dxf
Gambar 2.53 Tahapan import dxf
27
Kemudian pilih external,
Gambar 2.54 Pemilhan data import
Kemudian cari data yang telah dibuat, pilih kemudian open open
Gambar 2.55 Browse data yang telah dibuat
28
Gambar 2.56 Tampilan Dxf
Kemudian pilih boundaries – add piezomet piezometri ri c line
Gambar 2.57 Tahapan add piezometric
Kemudian input data tersebut berdasarkan dengan MAT yang akan dibuat,
29
Gambar 2.58 Tahapan pembuatan MAT
Kemudian pilih pilih s s elect a allll- lal lalu u ok
Gambar 2.59 Proses pembuatan MAT done
Berikut merupakan tampilan dengan MAT yang telah dibuat
30
Gambar 2.60 Tampilan Boundary dengan MAT
Masukan data kegempaan dengan cara loa loading ding – s eis mic loadin loadingg
Gambar 2.61 Input data seismic
Kemudian isi kolom pada input para meter kegempaan, kegempaan pada tiap daerah akan berbeda beda. Sehingga perlu memperhatikan letak daerah.
31
Gambar 2.62 Input seismic loading
Pilih pr proper operties ties kemudian Defi ne ma materials terials
Gambar 2.63 Input material define
Masukan data input pada data Pdf yang dimiliki, data tersebut berupa nilai uji lab dan lapangan.
32
Gambar 2.64 Input parameter pengujian
Kemudian pilih me mess h s etup etup
Gambar 2.65 Mesh setup
Kemudian isi parameter mess seperti pada gambar 2.66
33
Gambar 2.66 Input parameter pada mesh
Kemudian pilih mesh pada bagian bawah, setelah itu akan muncul garis garis seperti triangulasi seperti pada gambar 2.67.
Gambar 2.67 Data mesh
Berikut merupakan tampilan setelah me mess h sset etup up
34
Gambar 2.68 Tampilan setelah mesh setup
Kemudian pilih displascement – free. Guna menganalisis kemungkinan longsoran pada lereng
Gambar 2.69 displascement
hilangkan displasment pada bagian lereng, terlihat pada gambar 2.70
35
Gambar 2.70 Displacement free
Kemudan pilih done section dengan cara klik kanan - done done
Gambar 2.71 Proses displlasment done
Bila telah selesai semua parameter dimasukan maka kemudian pilih
compute
36
Gambar 2.72 Tahapan Compute
Kemudian tunggu hingga proses selesai
Gambar 2.73 Proses Compute
Bila telah selesai tahap berikutnya dalah interprate, seperti pada gambar 2.74.
37
Gambar 2.74 interprate
bila berhasl maka akan muncul seperti pada gambr 2.75, dengan nilai SRF yang muncul seperti pada tampilan
Gambar 2.75 Proses interprate berhasil
38
2.2
Pembahasan Pada saat membuat desai sudut dari single slope diperlukan beberapa
kali percobaan agar mendapat kan hasil yang optimum, pada saat membuat sudut slope perlu diperhatikan pula material yang akan ditambangnya, apabila material cenderung terlihat kuat maka dapat dibuat dengan disain yang lebih curam, namun sebaliknya bila material cenderung lunak maka sudut dapat dipastikan tidak akan bias begitu curam. Ada dua data input yang dibutuhkan guna mendesain lereng geoteknik, yang pertama data pengukuran lapangan dan yang kedua adalah data labolatorium. Kedua data ini sangat dibutuhkan untuk analisis geoteknik. Karena dari keduanya akan menjadi korelasi satu sama lain sehingga dapat menghitung nilai SF yang optimum atau SF stabil. Pada beberapa lapisan yang dianalisis geoteknik, ada beberapa data yang menunjukan nilai SF tidak stabil, hal tersebut t ersebut dapat terjadi karena beberapa hal salah satunya merupakan data pengujian lab dan pementuan slope. Sperti pada data M2 dan M3 dimana kedua nya menunjukan nilai SF yang tidak stabil pada 5 kondisi MAT. Hal tersebut membuktikan bahwa antara kemiringan dan material batuan tidak sesuai, atau kemiringan tidak cocok untuk material pada m2 dan m3. Sehingga solusi pada kedua endapan tersebut adalah dengan memainkan brem yang akan terbentuk sesuai dengan oerhitungan yang telah ditentukan namun apabila masih memenukan nilai SF yang tidak stabil maka harus dilakukan treatmen berikutnya seperti penguatan dengan rockbolt atau sebagainya. Berikut adalah beberapa perbedaan dari Aplikasi phase2 biasanya digunakan untuk bahan galian kompeleks seperti batuan beku dan lebih cocok untuk analisis pemodelan tambang bawah tanah. Sedangkan aplikasi slide slide biasanya digunakan untuk bahan galian yang berlapis sepert batubara yang biasanya dibatasi oleh grid . Analisis geoteknik pada kedua software software tersebut nantinya akan menghasilkan nilai safety faktor atau faktor keamanan.
39
Table 2.1 Nilai SF tiap Material 1
NILAI SAFETY FACTOR TIAP MATERIAL
Kondisi
(GEOMETRI S50H10) S50H10)
MAT MAT M2
M3
M4
M5
M7
M8
MAT1
0,59
0,603
1.669
3,426
3,375
3,381
MAT2
0.589
0,603
1,669
3,423
3,372
3,378
MAT3
0,561
0,575
1,601
3,328
3,271
3,280
MAT4
0,506
0,518
1,390
3,115
3,049
3,056
MAT5
0,396
0,406
0,905
0,2667
2,597
2,591
Sumber : pengolahan software slide
Table 2.2 Nilai SF tiap Material 2
NILAI SAFETY FACTOR TIAP MATERIAL
Kondisi
(GEOMETRI S40H10) S40H10)
MAT MAT M2
M3
M4
M5
M7
M8
MAT1
0,662
0,677
1,831
3,851
3,794
3,798
MAT2
0,649
0,664
1,842
3,805
3,746
3,750
MAT3
0,607
0,621
1,674
3,650
3,581
3,586
MAT4
0,544
0,556
1,428
3,403
3,326
3,329
MAT5
0,458
0,467
1,072
3,048
2,964
2,962
Sumber : pengolahan software slide
View more...
Comments