Tujuan Dan Strategi Bisnis
April 20, 2021 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Tujuan Dan Strategi Bisnis...
Description
TUJUAN DAN STRATEGIS BISNIS
PENDAHULUAN Untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan memenangkan persaingan diperlukan keunggulan kompetitif (competitive advantage) dari perusahaan yang bersaing dalam bisnis yang digelutinya. Keunggulan kompetitif dapat dicapai jika perusahaan membuat suatu langkah awal dengan membuat suatu perencanaan bisnis yang baik. Para ahli manajemen mengemukakan bahwa perencanaan begitu pentingnya dalam menentukan arah dan tujuan kegiatan di masa yang akan datang dan yang sedang dilakukan. Perencanaan diharapkan dapat mengantisipasi kegiatan dimasa datang dan mengurangi resiko yang mungkin terjadi. Dalam dunia bisnis yang menitikberatkan tujuan mencari laba dan kelangsungan hidup perusahaan, maka perencanaan bisnis yang dibuat dengan baik akan dapat membantu suatu perusahaan dalam menentukan arah dan kebijakan perusahaan. PERENCANAAN BISNIS Coulthard, et al (1995) mengemukakan bahwa perencanaan bisnis adalah suatu studi detail tentang aktivitas organisasi tentang fokus organisasi apa yang dilakukan sekarang dan apa yang akan dilakukan di masa yang akan datang di dalam program organisasi untuk mencapai hasil yang maksimal. Menurut Linda Pinson (2003) bahwa pengertian dari perencanaa bisnis adalah cetak biru bisnis dan akan diperlengkapi dengan alat untuk menganalisa dan menerapkan perubahan-perubahan agar usaha Anda lebih menguntungkan. Sedangakan Vincent Gaspersz (2002) mengemukakan bahwa rencana bisnis (business plan) itu mendefinisikan dan menetapkan tujuan-tujuan serta program-program untuk mencapai tujuan, secara teratur meninjau ulang dan melakukan koreksi terhadap rencana bisnis, mendefinisikan suatu bisnis baru atau pengembangan terhadap bisnis yang ada. Tujuan dan Kegunaan Tujuan perencanaan bisnis adalah agar kegiatan bisnis yang akan dilaksanakan maupun yang sedang berjalan tetap berada di jalur yang benar sesuai dengan yang direncanakan, merupakan pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan, dan mencari dana dari pihak ketiga (Freddy Rangkuti, 2003; Vincent Gaspersz, 2002). Kegunaan perencanaan bisnis adalah mendefinisikan kesepakatan-kesepakatan di antara mitra bisnis, menetapkan nilai suatu bisnis untuk tujuan penjualan dan keperluan hukum, menilai suatu lini produk yang baru, promosi, atau perluasan usaha, membantu mempertahankan fokus pada tujuan-tujuan utama, sebagai suatu alat untuk mengevaluasi alternatif-alternatif yang mungkin, dan memberikan suatu referensi terhadap pengukuran hasil-hasil aktual (Coulthard, et al.,1995; Freddy Rangkuti,2003; Vincent Gaspersz, 2002). Tujuan
Di dalam menyusun rencana bisnis, tujuan merupakan sasaran bisnis. Perusahaan perlu menetapkan tujuan-tujuan bisnis dan merencanakan untuk mencapai tujuan-tujuan bisnis itu. Setiap tujuan bisnis yang ditetapkan harus bersifat konkret dan dapat diukur, buatlah pernyataan tujuan secara spesifik seperti mencapai tingkat penjualan sebesar sekian, persentase keuntungan sebesar sekian, dan tingkat pertumbuhan sebesa sekian (Vincent Gaspersz,2002). SWOT Analisis Analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats) dimaksudkan untuk membuat ringkasan kunci-kunci sukses bisnis. Seberapa jauh kita mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, peluang apa yang dapat diambil dalam menjalankan kegiatan bisnis perusahaan serta hambatan-hambatan apa yang perlu kita atasi dalam mencapai sukses bisnis perusahaan. Dari analisis SWOT ini kita mendapatkan informasi faktual kondisi perusahaan yang kita jalankan, selanjutnya strategi apa yang akan diterapkan untuk mengembangkan bisnis perusahaan kedepan (Lawrence R.Jauch and William F.Gluck, 1988). Strategi Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai (Husein Umar,2003). Strategi perusahaan antara lain dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis perusahaan. Selain itu juga dikenal strategi perusahaan yang diklasifikasikan atas dasar tingkatan tugas, Strategistrategi yang dimaksud adalah strategi generik (generic strategy) yang akan dijabarkan menjadi strategi utama/strategi induk (grand strategy). Strategi induk ini selanjutnya dijabarkan menjadi strategi di tingkat fungsional perusahaan, yang sering disebut strategi fungsional (Husein Umar, 2003). Wheelen dan Hunger menggunakan konsep dari General Electric, yang menyatakan bahwa pada prinsipnya strategi generik dibagi atas tiga macam, yaitu strategi Stabilitas (Stability), Ekspansi (Expansion, dan Penciutan (retrenchement). Sedangkan menurut Michael R. Porter, terdapat tiga strategi generik yaitu Strategi Diferensiasi (Differentiation), Kepemimpinan Biaya Menyeluruh (Overall Cost Leadership), dan Fokus (Focus) (Husein Umar, 2003). Untuk memposisikan perusahaan pada saat ini dan mengembangkannya unutk memproyeksikan bisnisnya di masa mendatang dari hasil analisis SWOT, dapat dilanjutkan dengan analisis menggunakan alat BCG Matrix (Boston Consulting Group). BCG Matrix secara grafik menggambarkan secara jelas melalui dua variabel, yaitu : posisi pangsa pasar dan rata-rata pertumbuhan industrinya (Lawrence R.Jauch and William F.Gluck,1998).
Posisi Pangsa Pasar Industri
High
Medium High
Low
Rata-rata Pertumbuhan Industri
Star
Question Marks
II
Cash Cows III
I
Dogs IV
Low
Penjelasan : Question Marks, Kuadran I. Mempunyai pangsa pasar yang relative rendah dan bersaing dalam pasar industri yang pertumbuhannya tinggi. Perusahaan harus memutuskan untuk memperkuat dirinya dengan cara melaksanakan strategi intensif, yaitu strategi-strategi market penetration, market development, atau product development atau menjual semuanya. Star, Kuadran II. Perusahaan memiliki long-run opportunities terbaik dalam hal pertumbuhan dan laba. Perusahaan memerlukan investasi untuk memperkuat posisi mereka yang dominan. Forward integration, backward integration, horizontal integration, market penetration, market development, product development, dan joint venture adalah strategistrategi yang dapat dipertimbangkan. Cash cows, Kuadran III. Memiliki posisi pangsa pasar yang relative tinggi, tetapi mereka bersaing dalam pertumbuhan pasar industri yang lambat. Produk development atau concentric diversification merupakan strategi yang dapat diimplementasikan. Dogs, Kuadran IV. Memiliki posisi pangsa pasar relatif rendah, dan bersaing pada pasar industri yang pertumbuhannya lemah atau bahkan tidak ada pertumbuhan. Strategi Retrenchment, dapat digunakan untuk perusahaan pada posisi ini.
Struktur Organisasi
Didalam organisasi diperlukan adanya kebutuhan untuk mengkoordinasikan pola interaksi para anggota organisasi secara formal. Struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan diikuti. Sebuah struktur organisasi haruslah ditetapkan mempunyai tiga komponen yaitu : Kompleksitas, Formalisasi, dan Sentraliasai. Kompleksitas yaitu mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi. Formalisasi yaitu menyangkut tingkat sejauhmana sebuah organisasi menyandarkan dirinya kepada peraturan dan prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya. Sentralisasi yaitu memepertimbangkan dimana letak dari pusat pengambilan keputusan. Mintzberg menyatakan bahwa setiap organisasi mempunyai lima bagian dasar, yaitu : 1. The operating core. Para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi dari produk dan jasa. 2. The Strategi apex. Manajer tingkat puncak, yang diberi tanggungjawab keseluruhan untuk organisasi itu. 3. The middle line. Para manajer yang menjadi penghubung operating core dengan strategi apex. 4. The technostructure. Para analisis yang mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan bentuk standarisasi tertentu dalam organisasi. 5. The Support staff. Orang-orang yang mengisi unit staf, yang memberi jasa pendukung tidak langsung kepada organisasi. Salah satu dari kelima bagian tersebut dapat mendominasi sebuah organisasi. Disamping itu, bergantung pada bagian mana yang dikontrol, ada konfigurasi tertentu yang digunakan. Mintzberg mengemukakan bahwa terdapat lima buah desain konfigurasi tertentu, dan masing-masing dihubungkan dengan dominasi oleh salah satu dari kelima bagian dasar tersebut. Jika kontrol berada di operating core, maka keputusan akan di desentralisasi, hal ini menciptakan struktur birokrasi profesional. Jika strategi apex yang dominan, maka kontrol di sentralisasi dan menerapkan struktur yang sederhana. Jika middle line yang mengontrol, maka akan menemukan kelompok dari unit otonomi yang bekerja dalam sebuah struktur divisional. Jika para analis dalam technostructurer yang dominan, kontral akan dilakukan melalui standarisasi, dan dihasilkan sebuah struktur birokrasi mesin. Jika support staff yang mengatur, maka kontrol akan dilakukan melalui penyesuaian bersama (mutual adjustment) dan diperlukan struktur adhocracy. Masing-masing desain konfigurasi struktur mempunyai kelebihan dan kekurangan. Jika konsisten dengan falsafah kontigensi, masing-masing adalah konfigurasi yang lebih disukai di bawah kondisi tertentu (Stephen P. Robbins, 1990).
STUDI KASUS : PT. KWARSA HEXAGON
Latar Belakang Perusahaan PT. Kwarsa Hexagon adalah merupakan perusahaan konsultan enginering yang didirikan pada tahun 1982 di Bandung. Pada awal pendiriannya, perusahaan ini lebih memfokuskan kegiatan bisnisnya pada investigasi geologi teknik dan mekanika tanah. Berdasarkan pendiriannya, nama Kwarsa Hexagon diambil dari nama jenis batuan/pasir yaitu pasir kwarsa berisi enam, yang menurut literatur geologi teknik mempunyai kadar kekerasan yang paling tinggi. Hal ini mengandung suatu hikmah dan harapan bahwa Kwarsa Hexagon akan menjadi suatu perusahaan yang besar, dan mempunyai keunggulan kompetisi di bidangnya. Sejalan dengan bertambahnya pengalaman, kekuatan sumberdaya yang ada di dalam perusahaan dan kesempatan untuk turut berkarya dalam bisnis jasa enginering, Kwarsa Hexagon terus berupaya mengembangkan diri terhadap layanan bisnis yang ditekuni. Hingga saat ini, pada usia perusahaan mencapai 22 tahun, Kwarsa Hexagon telah berketetapan untuk tidak hanya menangani survey dan investigasi, akan tetapi juga lingkup pekerjaan studi, baik master plan, kelayakan, perencanaan maupun supervisi proyek-proyek besar di Indonesia. Legalitas Perusahaan Sebagai perusahaan swasta yang berbentuk Perseroaan Terbatas, legalitas perusahaan yang harus dimiliki telah dimiliki dengan data sebagai berikut : Akte Notaris : 01 tanggal 1 Juli 1982 TDR : 602.32/23.178/K/Peny.Prog NPWP : 1.216.288.9.424 SIUJK : 1023.1.82.91.00577 Keanggotaan Inkindo : 798/P/69.JP KADIN : 20101 – 00059 Lingkup Layanan Sesuai dengan perkembangan kekuatan sumberdaya yang ada pada perusahaan, saat ini bidang layanan bisnis yang ditawarkan oleh perusahaan adalah mengerjakan pekerjaan studi master plan, kelayakan, perencanaan teknik dan supervisi konstruksi terhadap proyekproyek di 7 (tujuh ) bidang layanan yaitu : a. Pengembangan Sumberdaya Air Adalah melayani kegiatan-kegiatan studi, perencanaan dan supervisi pada water resources engineering dibidang irigasi, pengembangan daerah rawa, pengelolaan sungai, pengendalian banjir, pengelolaan daerah aliran sungai, dam, serta infrastruktur yang terkait. b. Pengembangan Energi
c.
d.
e.
f. g.
Adalah melayani kegiatan-kegiatan studi, perencanaan dan supervisi pada pengembangan dan pembangkitan energi listrik, baik PLTA, PLTU, PLTGU dan PLTU. Dalam bisnis ini kebanyakan melayani customer PLN sebagai lembaga yang mengelola energi listrik. Sipil dan Manajemen Konstruksi Adalah melayani kegiatan-kegiatan studi, perencanaan dan supervisi di bidang jalan dan jembatan, jalan tol, soil improvement, perkuatan lereng, dan land subsidence, serta manajemen konstruksi dalam pembangunan infrastruktur. Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Adalah melayani kegiatan-kegiatan studi, perencanaan, dan supervisi dibidang peningkatan produksi pangan, land use management database, serta sebagai salah satu konsultan yang telah ditunjuk oleh Menteri Kehutanan sebagai Lembaga Penilai Independen terhadap perusahaan pemegang Hutan Tanaman Industri. Pemukiman dan Pengembangan Wilayah Adalah melayani kegiatan-kegiatan studi, perencanaan dan supervisi di bidang perencanaan dan pengembangan wilayah, infrastruktur air bersih, dan peningkatan program pemebrdayaan masyarakat. Survey dan Investigasi Adalah melayani kegiatan-kegiatan survey topografi, hidrologi dan investigasi geologi teknik, seismic, adit dan grouting. Environmental Adalah melayani kegiatan-kegiatan studi pengelolaan dan pemantauan lingkungan baik berupa UKL/UPL, RKL/RPL atau AMDAL.
Lokasi Perusahaan Untuk menjalankan kegiatan bisnisnya, Kwarsa Hexagon mempunyai kantor pusat di Jalan Rancabolang 36 Bandung, dengan Kantor Cabang di Jakarta di jalan Raya Jatipadang No. 12 Jakarta Selatan. Visi dan Misi Sebagai upaya untuk implementasi program bisnisnya, perusahaan telah menetapka visi perusahaan adalah Menjadi Konsultan Teladan di Asia. Terdapat 2 hal pokok yang terkandung dalam visi tersebut adalah keteladanan dalam bidang enginering sebagai core bisnisnya, dan tingkat asia adalah merupakan target expansi yang ditetapkan oleh manajmen perusahaan. Sedangkan misi perusahaan ditetapkan adalah Konsultan Bermartabat Yang Mampu Dipercaya Mitranya. Maksud dari misi ini adalah merupakan komitmen perusahaan untuk menjamin dan memberikan kepuasan kepada kliennya, dengan memberikan layanan mutu secara prima dan cara yang bermartabat.
Tujuan Perusahaan
Sebagai pedoman dalam implementasi bisnisnya, manajemen perusahaan telah menetapkan tujuan perusahaan adalah Mendapatkan Laba Bisnis Semaksimal Mungkin, Guna Meningkatkan Kesejahteraan Stakeholder Perusahaan. Artinya bahwa laba atau dengan bahasa lain saldo proyek akan menjadi tolok ukur keberhasilan manajemen dalam pengelolaan proyek, dan ini akan dipergunakan untuk kesejahteraan para pihak yang berperan dalam perusahaan secara proporsional. SWOT Analisis Setelah menjalankan bisnisnya sejak 1982, telah banyak terjadi perubahan dalam lingkungan internal perusahaan guna menyesuaikan dengan kebutuhan dalam penyelesaian proyek. Perubahan-perubahan tersebut bisa menjadikan sebagai kekuatan ataupun juga kelemahan dalam mencapai rencana strategis perusahaan. Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada pada perusahaan, dengan hasil analisis sebagai berikut : Strength/Kekuatan • Experience dibidang enginering cukup banyak dan komprehensif • Ketersediaan dan keahlian para engineer/Tenaga ahli baik yang berasal dari permanen staff atau melalui jaringan kerjasama dengan institusi lain. Saat ini terdapat 90 permanen staff yang terdiri dari 3 orang Direksi, 7 orang Manajer, 28 orang Tenaga ahli teknik dan 52 orang tenaga pendukung. Disamping itu terdapat 147 orang karyawan dengan basis kontrak proyek, yang terdiri dari 83 tenaga ahli teknik, 52 orang teknisi dan 12 orang tenaga pendukung. • Ketersediaan peralatan dan fasilitas kerja, baik hardware atau software. • Sistem informasi dan Minning data. • Jaringan marketing di dalam negeri, khususnya di PLN, Departemen Kimpraswil, Pertanian, Kehutanan, PT. Indonesia Power, PT. Jasa Marga, dan perusahaanperusahaan swasta. • Jaringan kerjasama dengan konsultan asing yang beroperasi di Indonesia, diantaranya Nippon Koei, Newjec, Tepsco, J.Power, PCI, Collence, Montgomery Wotson, Lavallin, Black&Veatch, DHV, dsb. • Kondisi keuangan perusahaan pada tahun terakhir menunjukkan sebagai berikut : Rasio Likuiditas 129,05%, Rasio Solvabilitas 146,56%, Profitabilitas 8,12%, Perputaran Modal 23,56% dan Perputaran Total Harta 7,48%. Weakness/Kelemahan • Etos dan budaya kerja, yang masih perlu ditingkatkan effektivitasnya. • Kemampuan berbahasa Internasional rata-rata tenaga ahli Indonesia masih perlu ditingkatkan. • Belum luasnya jaringan marketing di luar negeri. Opportunity/Peluang • Peraturan Pemerintah melalui Menteri Keuangan bersama dengan Bappenas tentang standar Billing Rate International Competitive Bidding. • Selisih kurs, antara US Dollar dengan Rupiah.
•
Kebijakan Pemerintah melalui masing-masing Departemen dalam rangka meningkatkan fungsi dan layanan kepada masyarakat misalnya, komitmen PLN untuk mengatasi krisis listrik di Sumatera di tahun 2005 dan mencegah terjadinya krisis di Jawa-Bali 2015. Komitmen Departemen Pertanian untuk meningkatkan swasembada produksi beras. Komitmen Departemen Kehutanan untuk melestarikan dan mengelola konservasi hutan. Komitmen Departemen Kimpraswil untuk meningkatkan pembangunan sarana/prasaran dan infrastruktur pemerintah dsb-nya. • Kebijakan Funding agencies, tentang peran sertanya dalam pembangunan Indonesia, misalnya World Bank, JBIC, ADB, dan IDB • Kondisi sumberdaya alam Indonesia. Threat/Ancaman • Banyak pesaing dari konsultan asing masuk akibat kebijakan globalisasi. • Masih banyaknya praktek KKN dalam pemenangan pelelangan, yang tidak didasarkan penilaian yang objektif. • Banyaknya “konsultan jalanan” sebagai penyedia jasa pemenangan tender • Kondisi Keamanan Indonesia yang belum pulih benar, sehingga investor asing masih bersikap wait and see. Berdasarkan pada beberapa pertimbangan yang masuk dalam kategori kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman tersebut di atas, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa kondisi environment PT. Kwarsa Hexagon mempunyai peluang potensi pasar yang relative tinggi. Potensi ancaman yang timbul, diyakini dapat diatasi dengan cara meningkatkan performance dan kompetensi sumberdaya manusia yang ada serta upaya untuk selalu meningkatkan good government di lingkungan internal maupun external. Begitu juga dipandang dari sudut pandang kekuatan, PT. Kwarsa Hexagon mempunyai kekuatan sumberdaya yang tinggi. Kelemahan yang diidentifikasi, diyakini dapat diatasi dengan meningkatkan program peningkatan kompetensi tenaga ahli, baik terhadap knowledge, skill, maupun attitudenya. Sehingga dengan demikian berdasarkan Boston Consulting Group, dengan menggunakan BCG matrix, masuk dalam Star Category. Strategi 1. Generik Sesuai dengan semangat visi dan misi perusahaan didukung dengan hasil assessment kondisi environment perusahaan yang dikaji dalam sub bab sebelumnya, dipandang layak untuk menerapkan strategi expansi sebagaimana dimaksud oleh Wheelen dan Hunger. Expansi yang dimaksud adalah dengan mempertahankan ke”unik”an, berupa keteladanan dalam menyediakan layanan, dengan mengembangkan wilayah layanan dari dalam negeri ke tingkat Asia. Sangat didasari bahwa untuk melaksanakan strategy expansi ini bagi perusahaan swasta tidaklah mudah. Selain harus menyelesaikan faktor-faktor kelemahan yang ada di internal perusahaan, juga harus bisa menciptakan strategi untuk menghadapi ancaman yang ada di lingkungan external, dan ini memerlukan dukungan financial yang cukup tinggi. Berpijak pada masalah-masalah tersebut, dipandang perlu untuk menetapkan strategi generic ini dalam tiga sasaran, yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Strategi jangka pendek adalah strategi untuk mencapai sasaran awal yang
mendukung pencapaian pangsa pasar Asia. Strategi ini ditargetkan tercapai dalam periode 3 tahun. Strategi jangka menengah, ditargetkan tercapai dalam jangka waktu 5 tahun, minimal mendapatkan kontrak di Negara di Asia Tenggara. Sedangkan strategi jangka panjang adalah untuk mencapai target pangsa pasar Asia, yang ditargetkan dapat tercapai dalam jangka waktu 10 tahun. A. Jangka Pendek Terdapat 2 pertimbangan yang dipakai untuk menetapkan strategi jangka pendek ini adalah pertama bahwa untuk mencapai go internasional pasar nasional perlu dikembangkan terlebih dahulu guna meningkatkan kepercayaan klien dalam produk jasa, kedua bahwa sumberdaya internal perlu diperkuat sehingga mempunyai daya saing yang lebih tinggi. Sehingga dengan demikian maka ditetapkan dalam strategi jangka pendek ini 2 sasaran pokok adalah pertama mampu menyerap budget konsultasi yang dianggarkan oleh pemerintah pada setiap tahunnya 6% atau sekitar 70 milyar. Disamping itu ditargetkan pula untuk meningkatkan kemampuan manajerial para manajer proyek sehingga bisa diakui di tingkat Nasional dan Internasional. B. Jangka Menengah Sebagai target antara untuk menuju tercapainya target pasar Asia, maka ditetapkan dalam jangka menengah adalah untuk mendapatkan kontrak proyek Negar-negar Asia Tenggara. Potensi yang paling memungkinkan untuk pencapaian target ini adalah di Negarnegara berkembang, yang memiliki sumberdaya alam dan budaya yang sejenis dengan Indonesia, misalnya Malaysia, Philipina, dan Vietnam. C. Jangka Panjang Sebagai sasaran jangka panjang sesuai dengan visi yang ditetapkan oleh perusahaan adalah untuk turut berkiprah dalam bisnis penyedia jasa di tingkat Asia. Peluang yang dapat dipantau saat ini yang memungkinkan adalah dengan bekerjasama dengan Negaranegara Asia Timur sebagai partner investor, dapat diciptakan investasi-investasi baru dalam pembangunan infrastruktur, baik berupa sarana jalan tol, pembangkit listrik, perumahan, bendungan dan lain sebagainya. Negar-negar Asia Selatan dan Timur Tengah adalah merupakan pasar potensial untuk investasi ini. 2. Fungsional Strategi fungsional dibuat untuk mendukung langkah-langkah yang sifatnya operasional, untuk mengarahkan beberapa bidang fungsi dalam perusahaan sehingga masing-masing mendukung dan mempunyai hubungan yang spesifik dengan visi dan misi perusahaan. Strategi fungsional ini akan menjadi penuntun dalam melakukan berbagai aktivitas sehingga konsistensi dalam pencapaian tujuan serta visi dan misi perusahaan. Untuk mendukung pencapaian strategi utama sebagaimana dibahas dalam strategi generic tersebut, ditetapkan strategi fungsional masing-masing fungsi di perusahaan adalah sebagai berikut ; A.
Pemasaran - Melakukan penetrasi dan expansi pasar dalam negeri sehingga semakin luas dan efektif. Departemen potensial yang perlu bisa dijadikan target market adalah
Kimpraswil, PLN, Pertanian, Kehutanan, Pertamina, Kesehatan, Indonesia Power dan sebaginya. - Menyiapkan jaringan intelegent atau sumber informasi market di luar negeri, melalui internet, atau funding agencies. - Menjalin kerjasama partnership dengan investor atau konsultan/kontraktor di dalam maupun luar negeri. - Ikut berperan aktif dalam organisasi-organisasi profesi, khususnya dalam meningkatkan program kerjasama dengan organisasi profesi di luar negeri. B. Enginering - Menyiapkan Sistem Manajemen Proyek yang efektif dan efisien - Memperkuat dan memperluas Human Resources Networking dan kerjasama dengan institusi terkait, baik dalam maupun luar negeri - Meningkatkan teknologi peralatan, standar operation procedure enginering yang up to date - Menyiapkan Sistem Informasi dan Minning Data - Melakukan pengkajian, penelitian dan menyiapkan proposal proyek, yang marketable C. Pengembangan SDM - Meningkatkan kompetensi tenaga ahli/expert ke jenjang yang lebih tinggi - Meningkatkan komitmen karyawan melalui peningkatan kesejahteraan karyawan dengan merit system - Melaksanakan training peningkatan skill terhadap tenaga ahli dan teknisi D. Keuangan - Menjamin kecukupan modal kerja perusahaan - Mencari sumber modal baru melalui penjualan saham perusahaan, yang masih dalam portaple - Menurunkan tingkat umur piutang dalam rangka menjamin kelancaran cash flow perusahaan Struktur Organisasi Dalam rangka menjalankan strategi bisnis sebagaimana dijelaskan dalam sub bab terdahulu, manajemen perusahaan telah memilih dan menetapkan struktur organisasi perpaduan antara birokrasi profesional dengan adhocracy. Maksudnya bahwa dalam pengelolaan proyek, dilakukan dengan system adhocracy yaitu ditunjuk seorang manajer proyek yang bertanggungjawab secara penuh dan mempunyai kewenangan untuk menyusun team sesuai dengan kebutuhan proyek. Namun dalam target pengembangan perusahaan secara jangka pendek sampai dengan jangka panjang, diterapkan struktur organisasi birokrasi profesional. Struktur organisasi ini bercirikan mempunyai spesialisasi yang tinggi, formalitas yang rendah, lingkungan yang komplek dan stabil sertasentralistik.
DAFTAR PUSTAKA Coulthard Max, Howel Adrea, and Clarke Geoff. 1995. Business Planning; The Key to Success, Australia. Freddy Rangkuti. Business Plan; Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan Analisis Kasus PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2003 Husein Umar, Strategic Management in Action. Gramedia. Jakarta. 2003 Lawrence R. Jauch and william F. Glueck, 1988. Strategic Management and Business Policy (Terjemahan : Drs. Murad, M.Sc dan AR. Henry Sitanggang, SH., Penerbit Erlangga) Linda Pinson. Anatomy of a Business Plan. Canary. Jakarta. 2003 Stephen P. Robins. 1990. Organization Theory: Structure, Design, and Applications (alih bahasa oleh Jusuf Udayana, Lic., Ec. Teori Organisasi: Struktur, Desain, dan Aplikasi. Penerbit Arcan. Jakarta. 1994 Vincent Gasperz. Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis. PT. Gramedia. Jakarta. 2002
View more...
Comments