Tugs Endapan Magmatik Dan Porfiri

April 23, 2018 | Author: Amc Marfer El-messak | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Tugs Endapan Magmatik Dan Porfiri...

Description

Endapan Magmatik Magmatic Concentration (Pengayaan Magma ) Terbentuknya bahan galian karena adanya diff dari magma. Magma sebagai cairan panas dan pijar merupakan sumber dari jebakan bijih yang terjadi dari bermacam-macam komponen, dimana dari masing-masing komponen mempunyai daya larut yang berlainan. Pada waktu magma naik ke permukaan bumi, maka temperature dan tekanannya akan turun. Akibatnya terjadi kristalisasi, dimana komponen yang sukar larut akan mengkristal lebih dahulu sebagai terbentuk endapan bijih. Proses magmatic concentration dibagi atas: Endapan magmatik awal ( Early Magmatik deposite ) Endapan Early Magmatic dihasilkan dari proses magmatik langsung, yang disebut orthomagmatik (proses pengkristalan magma hingga mencapai 90%). Mineral bijih pada endapan ini selalu berasosiasi dengan batuan beku plutonik ultrabasa dan basa. Cara terbentuknya endapan ini bisa terjadi dengan 3 cara, yaitu : 1. Kristalisasi sederhana tanpa konsentrasi (disseminasi) , terjadi pada magma dalam yang kemudian akan menghasilkan batuan beku granular, dimana kristal yang yang terbentuk di awal akan tersebar seluruhnya,. Bentuk endapan yang yang dihasilkan intrusif seperti dike, pipa pipa atau stock. Contoh endapan ini adalah diamond pipe pada batuan kimberlite di Afrika Selatan. 2. Segregasi, dimana konsentrasi awal magma dari hasil diferensiasi mengalami pemisahan karena tenggelamnya kristal berat yang terbentuk ke bagian bawah magma chamber, seperti yang terjadi pada chromite. Endapan segregasi early magmatic umumnya lenticular dan relative berukuran kecil, biasanya berupa disconnected pod-shape lenses, stringer & buches dan kadang membentuk layer dalam hostrock (contohnya stratiform band of chromite pada Bushveld Igneous Complex, Afrika Selatan) Contoh lainnya endapan segregasi early magmatic ada pada Stillwater Complex di Montana. Montana.

3.

Injeksi, dimana mineral bijih terkonsentrasi oleh diferensiasi kristalisasi lebih awal atau berbarengan dengan batuan yang berasosiasi dengan mineral silikan. Mineral bijih tersebut diinjeksikan ke dalam host rock atau batuan sekitarnya, sebagai mush kristal oksida yang fluidanya dari residual magma. Mineral bijih tersebut memotong struktur batuan termasuk fragmen batuan, atau terjadi sebagai dike atau tubuh intrusi lainnya. Contoh endapan ini adalah Titaniferous magnetite dike di Cumberland, Rhode Island, Magnetite di Kiruna, Swedia, Platinum pipes dan beberapa Bushveld Complex di Afrika Selatan, Ilmenite of Allard Lake, Quebec. Endapan Magmatik Akhir ( Late Magmatic Deposite ) Jebakan menghasilkan kristal setelah terbentuk batuan silikat sebagai bentuk sisa magma yang lebih kompleks dan mempunyai corak dengan variasi yang lebih banyak. Magma dari endpan late magmatic mempunyai sifat mobilitas tinggi. Jebakan ore mineral late magmatic terjadi setelah terbentuknya batuan silikat yang menerobos dan bereaksi dan menghasilkan rangkaian reaksi. Perubahan ini disebut Deuteric alteration yang terjadi pada akhir kristalisasi dari batuan beku dan cirri-cirinya hampir mirip dengan efek yang dihasilkan proses pneumatolytic pneuma tolytic atau larutan hydrothermal.

2. a. b. 3.

4.

Jebakan late magmatic terutama berasosiasi dengan batuan beku yang basic dan disebabkan oleh bermacam-macam proses differensiasi, kebanyakan jebakan mgmatic termasuk dalam golongan sebagai berikut : 1. Residual Liquid Segregation, Dalam proses diff magma, residual magma umumnya lebih kaya akan silikat alkali dan uap air. Twetapi pada jenis magma yang basic menjadi kaya oleh Fe dan Ti. Ini adalah magma yang utama yang menghasilkan anorthosite. Plagiocelah mengkristal pertama-tama dan Fe oksida dengan atau tanpa piroxenne mengkristal belakangan. Resudual liquid tadi mungkun menerobos keluar atau bisa juga trepisah dari rongga-rongga kristal dari dapur magma dan mengkristal disitu tanpa perpindahan. Beberapa badan bijih yang terjadi cukup besar dan kaya untuk membetuk jebakan yang berharga. Jebakan ini umumnya sejajar dengan struktur primer btuan sekitarnya yang umumnya terdiri dari anhorthsite, norite, gabro atau batuan lain. Contoh: Cebakan Titanifereous magnetite di Bushveld complex di Afrika Selatan, Cebakan platinum di Iron Mountain, Wyo. Residual Liquid Injection, Proses ini hampir sama dengan diatas, dimana kumpulan residual liquid yang banyak mengandung Fe oleh adanya tekanan dari luar menyebabkan : Liquid menerobos keluar ke tempat yang tekanannya lebih rendah ke dalam celah atau perlapisan batuan di atasnya. Jika pengumpulan liquid ini tidak terjadi, maka residual liquid yang kaya Fe akan terfilter keluar membentuk late magmatic injection deposite. Immiscible Liquid Segregation, Dalam sisa magma yang basic dari Fe-Ni-Cu Sulphide berupa saat pendinginan mereka memisah membentuk bagian yang tidak bisa bercampur mengumpul pada dasar sumber magma membentuk larutan yang terpisah. Contoh: Di Sudbury Ontario, Canada terdapat cebakan bijih Ni dalam bentuk lensa yang teratur pipih disebut Marginal Deposite. Keseluruhan ini terdapat dalam batuan norite brexia dimana mineral-mineralnya adalh pyrrhotite, Chalcopyrite, Petlandite ( bijih Ca dan Ni ), magnetite, pyrote. Cebakan Ni, Cu Sulphide di Insizwa Afrika Selatan, mineral Pyrrhotite, Chalcopyrite, Petlandite dalam batuan gabro yang kontak dengan sedimen. Di samping itu terdapat pula au dan Ag. Immiscible Liquid injection, Proses ini hampir sama dengan proses Immiscible Liquid Segregation di atas. Dimana pada residu liquid yang kaya akan suphide diselingi gangguan sebelum konsolidasi sehingga menyebabkan liquid menerobos ke dalam celah-celah batuan. Bentuk jebakan tidak teratur atau dapat mirip bentuk dike. Contoh: Cebakan di Vlacfontein, Afrika Selatan. jebakan Nickel di Norwegia. Perbedaan antara Early Magmatic Deposits dan Late Magmatic Deposits

Early Magmatic Deposits harus terletak dalam batuan beku pada tempat pengendapan dan mineral bijih terakumulasi

sebagai

padatan,

tidak

ada

mobilitas

setelah

akumulasi,

sedangkan Late

Magmatic

Deposits terakumulasi melalui mobilitas dan endapan mungkin terletak dengan sempit dan selaras dalam host rock atau memotong struktur internal.

ENDAPAN PORFIRI Endapan Porfiri adalah endapan mineral yang terjadi akibat suatu intrusi yang bersifat intermedierasam, yang kemudian terjadi kontak dengan batuan samping yang mengakibatkan terjadinya mineralisasi. Porfiri bersifat epigenetik. Produk utama dari Porfiri adalah Cu-Au atau Cu-Mo. Porfiri terbentuk dari beberapa aktifitas intrusi, terdiri dari kumpulan dike dan breksi intrusi. Mineralisasi terjadi akibat alterasi batuan samping, disseminated dan stockwork mineralization. Alterasi yang terjadi pada host rock intensif dan ektensif akibat dari fluida hidrotermal yang terbentuk. Pada dasarnya endapan porfiri mempunyai tonnase yang besar dan grade yang kecil.

Endapan Porfiri adalah endapan penghasil tembaga (Cu) terbesar, lebih dari 50 %. Endapan porfiri umumnya terbentuk pada jalur orogenik, contohnya pada lingkar Pasifik. Contoh endapan ini di Indonesia, terdapat di Grassberg, Selogiri-Wonosari Lowell-Guibert membagi endapan porfiri menjadi beberapa zona bedasarkan asosiasi mineralnya, yaitu 

 selalu hadir dalam endapan porfiri. Dicirikan oleh: K-felspar sekunder, biotit, dan

Potassic Zone

 –

atau klorit yang menggantikan K-felspar. 

Phyllic Zone

 tidak selalu ada dalam endapan porfiri. Dicirikan oleh: vein quartz,

 –

sericite and pyrite and minor chlorite, illite dan rutile menggantikan K-spar and biotite. 

Argillic Zone

 tidak selalu ada dalam endapan porfiri. Dicirikan oleh: mineral lempung kaolinite

 –

dan montmorillonite dengan sedikit disseminated pirit. Plagioclase teralterasi kuat, K-spar tidak terpengaruh, dan biotit mengalami kloritisasi. 

P r o p y l i t i c Z o n e - selalu ada dalam endapan porfiri. Dicirikan oleh: klorit, kalsit dan minor epidote.

Mineral mafik terubah sangat kuat sedangkan plagioklas sedikt terubah. Sedangkan berdasarkan mineral bijihnya, endapan porfiri dibagi menjadi beberapa zona, yaitu:



 bersamaan dengan zona alterasi potasik. Mengandung sedikit sulfida, tapi paling

Inner Zone

 –

banyak mengandung Molybdenum. Pyrite 2-5% dan rasio py/cp sekitar 3:1. Mineralisasi lebih banyak disseminated  daripada stockwork. •

Ore Zone

 berada pada perbatasan zona potasik dan filik. Pyrite 5-10% dan rasio py/cp sekitar

 –

2.5:1. Mineral bijih utama: chalcopyrite yang hadir sebagai stockwork veinlet. Mineral bijih lainnya: bornite, enargite and chalcocite. •

Pyrite Zone

 lebih banyak terdapat pada zona filik dan argilik. Kandungan pirit tinggi (10-15%)

 –

dan rasio py/cp sekitar 15:1. Mineralisasi hadir sebagai urat dan disseminasi. •

Outer Zone

 hadir bersamaan dengan propylitic zone. Pyrite minor, dan mineralisasi copper

 –

sangat jarang. Sphalerite dan galena sangat umum dijumpai, tapi biasanya sub-ore grade. Mineralisasi hadir berupa vein sebenarnya (mirip vein epithermal).

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF