Tugas Study Tour Fadhilaaa
December 24, 2018 | Author: Shella Nilambumala | Category: N/A
Short Description
Makalah tentang study tour Jogja...
Description
TUGAS STUDY TOUR ” LAPORAN
HASIL KUNJUNGAN WISATA YOGYAKARTA”
Disusun oleh: Fadhila Nazar Priatama VII.2
SMP ISLAM AL MUHAJIRIN Jl. Nusantara Raya No.313, Depok Jaya, Pancoran MAS, Kota Depok, Jawa Barat 16432
2018
KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis penulis dapat menyelesaikan “Karya Tulis Wisata Wisat a Yogyakarta” dengan baik. Adapun laporan perjalanan ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan
ini. Untuk itu penulis tidak lupa
menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah makalah ini. Namun tidak lepas dari dar i semua s emua itu, penulis menyadari sepenuhnya se penuhnya bahwa ba hwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebarlebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada penulis sehingga penulis dapat memperbaiki laporan perjalanan ini. Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari laporan perjalanan ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Depok, Januari 2018
Penulis
Daftar Isi BAB I .................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................. 4 BAB II ................................................................................................... 6 PEMBAHASAN ................................................................................ 6 ................. .................... .... 6 1. Landmark Merapi Kaliurang Jogja ................................. 2. Tebing Breksi Jogja ................................................................ 6
Sejarah Tebing Breksi Jogja .................. ........................... ................... ................... ................... ............. ... 6 Pesona Wisata Taman Tebing Breksi Jogja ........................ .................................. ............ 7 ................ ....................... ...... 8 3. De Mata Trick Eye Museum Jogja ................................. 4. Candi Prambanan .................................................................. 9 5. Candi Borobudur ................................................................. 14 6. Malioboro .............................................................................. 16
BAB III ............................................................................................ 18 PENUTUP ........................................................................................ 18
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Yogyakarta atau Jogja adalah sebuah kota beserta merangkap sebagai ibukota provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Jogja terletak dipulau jawa yang berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Tengah dan berbatasan dengan samudra Hindia. Kota Jogja sering disebut juga sebagai kota budaya dan pelajar. Yogyakarta adalah kota yang terkenal akan sejarah dan warisan budayanya. Yogyakarta merupakan pusat kerajaan Mataram (1575-1640), dan sampai sekarang ada Kraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya. Yogyakarta juga memiliki banyak candi berusia ribuan tahun yang merupakan peninggalan kerajaan-kerajaan besar jaman dahulu, di antaranya adalah Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-9 oleh dinasti Syailendra.Selain warisan budaya, Yogyakarta memiliki panorama alam yang indah dan atmosfir kesenian yang sangat kental didalamnya. Dalam hal kebudayaan propinsi Yogyakarta masih sangat kental dengan budaya Jawanya. Dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya seolah tak terpisahkan dan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat setempat Dalam berkomunikasi, bahasa pengantar sehari-hari umumnya masyarakat Yogyakarta menggunakan bahasa Jawa. Propinsi Yogyakarta merupakan salah satu pusat bahasa dari sastra Jawa seperti bahasa parama sastra, ragam sastra, bausastra, dialek, sengkala serta lisan dalam bentuk dongeng, japamantra, pawukon, dan aksara Jawa. Tempat-tempat pariwisatanya pun juga sangat mengesankan. Tak ayal turis mancanegara banyak yang singgah di tengah-tengah pulau jawa yang eksotik ini. Karena itulah sudah sepantasnya generasi muda khususnya siswa SMP Islam Al-Muhajirin berkunjung untuk menimba ilmu ke Yogyakarta. Paling tidak bisa mengetahui sedikit seluk beluk mengenai Yogyakarta. Karena itulah kita sebagai generasi muda sangat tidak etis jika kita tidak pernah berkunjung ke Yogyakarta dan tidak mengenal history tentang jogja,karena jogja mempunyai sejarah yang panjang dalam terbentuknya pemerintahan NKRI mulai zaman kerajaan sampai sekarang. Jogja Jo gja tetap istimewa dimata dunia.
B. Tujuan
1. Membuat siswa untuk terlatih dalam pembuatan laporan karya tulis dengan baik dan benar serta menambah ilmu pengetahuan, wawasan yang umum dan luas. 2. Mengetahui asal usul dari tempat-tempat wisata di jogja. 3. Melaporkan hal – hal – hal hal yang telah didapatkan selama mengikuti kegiatan. 4. Mengetahui sejarah dan budaya di objek wisata yang dikunjungi. 5. Melaporkan dan mendeskripsikan tempat – tempat wisata yang telah dikunjungi. 6. Menumbuhkan rasa cinta tanah air C. Tempat Objek Wisata
1. Landmark Merapi Kaliurang Jogja 2. Tebing Breksi Jogja 3. De Mata Trick Eye Museum Jogja 4. Candi Prambanan Jogja 5. Candi Borobudur Magelang Jawa Tengah 6. Malioboro
BAB II PEMBAHASAN 1. Landmark Merapi Kaliurang Jogja
The World Landmarks Merapi Park Yogyakarta yang berlokasi di Jalan Kaliurang Km.25, Hargobinangung, Pakem, Sleman, Yogyakarta ini merupakan salah satu obyek wisata terbaru di Yogyakarta. The World Landmarks Merapi Park baru dibuka tanggal 25 juni 2017. The World Landmarks Merapi Park merupakan tempat wisata keluarga yang menghadirkan landmark negara di seluruh dunia. The World Landmarks Merapi Park menawarkan wisata yang penuh edukasi dan sejarah. The World Landmarks Merapi Park tempat wisata yang nyaman untuk keluarga, remaja & anak-anak. anak -anak. Wisatawan dapat menikmati keindahan pemandangan alam gunung merapi dengan spot-spot foto bangunan landmark dunia. Merapi parks ini menyajikan beragam landmark dunia yang terkenal. Mulai dari Menara Pizza, menara Eifel, Kincir angin belanda, hingga patung Liberty dan bangunan terkenal lainnya.Wisatawan dapat berfoto sepuasnya di area The World Landmarks Merapi Park Yogyakarta. 2. Tebing Breksi Jogja Tebing Breksi merupakan tempat wisata yang berada di kawasan
Kabupaten Sleman. Lokasinya berada di sebelah selatan
Candi
Prambanan, Prambanan, dan berdekatan dengan Candi Ijo serta Kompleks Keraton Boko. Lokasi Wisata Tebing Breksi Jogja berada di Sambirejo, Prambanan, Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55572. Sejarah Tebing Breksi Jogja
Sebelum menjadi tempat wisata, lokasi Taman Tebing Breksi sebelumnya adalah tempat penambangan batuan alam. Kegiatan
penambangan ini dilakukan oleh masyarakat sekitar. Di sekitar lokas i penambangan terdapat tempat-tempat pemotongan pemotongan batuan hasil penambangan untuk dijadikan bahan dekorasi bangunan. bangunan. Sejak tahun 2014, kegiatan penambangan di tempat ini ditutup oleh pemerintah. Penutupan ini berdasarkan hasil kajian yang menyatakan bahwa batuan yang ada di lokasi penambangan penambangan ini merupakan batuan yang berasal dari aktivitas vulkanis Gunung Api Purba Nglanggeran. Kemudian lokasi penambangan ditetapkan sebagai tempat yang dilindungi dan tidak diperkenankan untuk kegiatan penambangan. Masyarakat sekitar memanfaatkan bekas penambangan tersebut menjadi sebuah tempat wisata. Masyarakat mendekorasi lokasi bekas pertambangan ini menjadi tempat tempat wisata yang layak untuk dikunjungi. Seperti yang sudah diutarakan di atas, awalnya tempat wisata Tebing Breksi Jogja merupakan lokasi penambangan batu alam. Batu alam yang berada di tempat ini adalah batuan jenis batu kapur breksi. Selama bertahun – bertahun – tahun, tahun, lokasi ini menjadi sumber mata pencaharian masyarakat sekitar. Namun pada sekitar tahun 2014, terbit larangan untuk menambang batuan yang ada di lokasi ini. Hal ini tidak lepas dari ditemukan dan ditelitinya gunung api purba Nglanggeran. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan fakta bahwa ternyata batuan yang ada di lokasi penambangan penambangan batuan breksi ini menunjukkan adanya kesamaan dengan mineral yang terkandung dalam abu vulkanik dari Gunung Api Purba Nglanggeran. Artinya, batuan yang ada di lokasi ini merupakan hasil aktivitas vulkanik Gunung Api Purba Purb a Nglanggeran yang usianya sudah sangat tua. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, kemudian diterbitkan keputusan untuk menjadikan kawasan tambang menjadi kawasan cagar budaya yang harus dilestarikan. Dengan terbitnya peraturan ini, maka aktivitas penambangan batu otomatis dihentikan. Cagar budaya ini juga meliputi kawasan tebing di sekitarnya termasuk kompleks Candi Ijo yang memiliki pemandangan sunset yang indah. Pesona Wisata Taman Tebing Breksi Jogja
Masyarakat sekitar lokasi yang awalnya menjadikan tambang batu breksi menjadi mata pencaharian tentunya merasa kehilangan dengan ditutupnya segala kegiatan penambangan batu breksi dan tentu saja kehilangan salah satu sumber penghidupan mereka. Namun, rasa kehilangan tersebut tidak diluapkan dalam bentuk yang negatif,
sebaliknya, merek melihat potensi lain dari bekas tambang batu tersebut yang memiliki pesona keindahan yang terpendam. Oleh karena itu, masyarakat dengan kreatifitas mereka menyulap bekas lokasi tambang menjadi tempat indah yang menarik para wisatawan untuk berkunjung. Pesona dari bekas tambang ini antara lain adalah guratan – guratan – guratan guratan tebing batu yang indah mengingatkan kita pada lokasi wisata Garuda Wisnu Kencana Bali yang juga merupakan bekas tambang. Selain tebingnya yang indah, kita juga dapat naik ke atas tebing melalui anak tangga dari batu yang telah dibuat oleh oleh masyarakat sekitar. Di atas tebing, kita bisa menyaksikan keindahan Kota Jogja dari ketinggian, juga Gunung Merapi yang dapat terlihat jelas jika cuaca sedang cerah. Terlebih jika kita berkunjung pada petang hari, kita bisa melihat indahnya kelip – kelip kelip lampu yang berada di Kota Jogja. Dalam komplek Tebing Breksi Jogja ini juga terdapat panggung pertunjukan yang tempat duduknya juga tebuat dari batu. 3. De Mata Trick Eye Museum Jogja
Berdiri sejak 22 Desember 2013, De MATA 1 merupakan wahana wisata 3D dengan total gambar 120 gambar 3D. Koleksi gambar dengan berbagai tema, mulai dari binatang, alam, fantasi, kartun, dan lain-lain. Tidak lupa, wahana ini juga dilengkapi dengan teknologi Augm A ugme ente nted Reality yang bisa diunduh dari smartphone. Wahana wisata De MATA 2 berisikan 50 gambar 3D, dilengkapi dengan wahana 4D dan Mirror Illusion. Untuk pengunjung yang ingin berfoto dengan kostum Jepang, Belanda, Korea, atau Mesir, kami juga menyediakan Area Photo Studio lengkap dengan teknologi gre gr eensc nscr een. Museum De ARCA merupakan museum patung dengan koleksi patung karya seniman lokal Kota Jogja. Museum De ARCA berisikan berbagai patung mulai dari Pahlawan Nasional, Tokoh Dunia, Superhero, dan Selebriti. +/- 100an Patung 5D ada di Museum ini. D'WALIK, Illusion Room Museum adalah wahana wisata terbaru yang menampilkan 27 ruangan tematik yang inovatif, spektakuler dan unik. Mengapa? karena semua property di 27 ruangan tersebut disetting pemasangannya secara terbalik. Sehingga semua pengunjung dapat mendapatkan pengalaman yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, ketika berpose didepan kamera di dalam ruangan kamar dengan setting rumah sakit jiwa berhantu yang dipenuhi tengkorak dan darah, atau ketika berada di ruangan yang berisi perhiasan, koin dan emas batang yang
memenuhi ruangan harta karun, hingga bergaya ala rockstar sambil memainkan gitar, piano, dan drum di ruangan bertemakan studio musik. Museum ini melakukan banyak inovasi bagi dunia pariwisata, khususnya di Kota Yogyakarta. Menjadi pelopor bedirinya Museum gambar 3D di Indonesia, Museum ini memiliki koleksi gambar lebih dari 200 gambar 3D. Tidak hanya gambar 3D, akhir tahun 2014, berdiri Museum De ARCA dengan koleksi patung 5D mulai dari pahlawan nasional, tokoh dunia, superhero, hingga selebriti. Total patung di Museum ini +/- 100-an patung. Jangan salah, Patung di Museum De ARCA asli karya seniman Jogja. Bertempat di Kompleks XT Square (Jalan Veteran 150-151 Umbulharjo Yogyakarta), Museum ini layak anda sambangi sebagai tujuan wisata yang fun, atraktif, dan inovatif. 4. Candi Prambanan
Prambanan adalah salah satu kompleks candi terbesar di Asia Tenggara yang kaya dengan arca dan relief. Kompleks candi ini terletak di Desa Prambanan dan secara administratif masuk dalam dua kabupaten dan dua provinsi sekaligus. Yaitu Kabupaten Sleman Provinsi DIY dan Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Jaraknya sekitar 20 km dari kota Yogyakarta dan 40 km dari kota Surakarta. Selain karena berada di perbatasan, kompleks candi juga terjangkau dari berbagai arah karena berada langsung di pinggir Jalan Raya Yogyakarta Yogyakarta - Solo. Sejarah Candi Prambanan
Pesona
keindahan
yang
dimiliki Candi
Prambanan yang
merupakan peninggalan kebudayaan Hindu terbesar di Indonesia bukan hanya dari bentuk bangunan dan tata letaknya yang menakjubkan, namun juga kisah sejarah dan legenda yang sangat unik dan menarik. Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi oleh salah seorang dari kedua orang ini, yakni: Rakai Pikatan, raja kedua wangsa Mataram I atau Balitung Maha Sambu, semasa wangsa Sanjaya. Candi ini kemudian
ditinggalkan ketika pusat kerajaan di Jawa dipindahkan ke Jawa Timur akibat letusan dahsyat Gunung Merapi sekitar tahun 950 M. Kemudian pada tahun 1733, candi ini ditemukan oleh seorang Belanda bernama C. A. Lons dan mulai dibersihkan oleh Jan Willem IJzerman pada tahun 1855. Tak lama kemudian, Isaäc Groneman melakukan pembongkaran besar-besaran dan batu-batu candi tersebut ditumpuk secara sembarangan di sepanjang Sungai Opak. Selanjutnya renovasi dilakukan oleh Theodoor van Erp dan dilanjutkan jawatan Purbakala (Oudheidkundige Dienst ) di bawah P.J. Perquin dengan cara yang lebih metodis dan sistematis. Pada tahun 1926 dilanjutkan De Haan hingga akhir hayatnya. Pada tahun 1931 digantikan oleh Ir. V.R. van Romondt hingga pada tahun 1942 dan kemudian diserahkan kepemimpinan renovasi itu kepada putra Indonesia hingga tahun 1993. Pada tahun 1991, UNESCO telah memasukkan Candi Prambanan ke dalam Daftar Peninggalan Sejarah Dunia (World ( World Wonder Heritages). Heritages). Hal ini, di antaranya berarti bahwa kompleks ini terlindung dan memiliki status istimewa, termasuk dalam situasi peperangan. Keistimewaan
Kompleks Candi Prambanan memiliki tiga bangunan utama berarsitektur indah setinggi 47 meter. Ketiga bangunan tersebut melambangkan Trimurti, Trimurti, yaitu ajaran tentang tiga dewa utama yang terdiri dari Candi Siwa (Dewa Pelebur) di tengah, Candi Brahma (Dewa Pencipta) di selatan, dan Candi Wisnu (Dewa Pemelihara) di utara. Kemudian di depan bangunan utama ini terdapat tiga candi yang lebih kecil sebagai perlambang Wahana (kendaraan) dari Trimurti. Trimurti. Ketiga candi tersebut adalah Candi Nandi (kerbau) yang merupakan kendaraan
Siwa, Candi Angsa kendaraannya Brahma, dan Candi Garuda kendaraan Wisnu. Keistimewaan Candi Prambanan lainnya yang wajib disaksikan oleh wisatawan adalah keindahan relief-reliefnya yang menempel di dinding candi. Kisah Ramayana menjadi relief utama candi ini .Sedangkan pada pagar langkan Candi Wisnu dipahatkan relief cerita Krisnayana. Selain itu kompleks candi ini dikelilingi oleh lebih dari 250 candi yang ukurannya berbeda-beda dan disebut perwara. Namun, relief lain yang tak kalah menarik adalah ad alah pohon kalpataru k alpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian, dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon kalpataru digambarkan
tengah
mengapit
singa.
Keberadaan
pohon
ini
menggambarkan betapa masyarakat Jawa abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya. Deskripsi Banguan
Deskripsi bangunan percandian prambanan terdiri atas latar bawah, latar tengah dan latar atas (latar pusat) yang makin ke arah dalam makin tinggi tempatnyaberturut-turut luasnya 390 m2, 222 m2, dan 110 m2. Di dalam latar tengah terdapat reruntuhan candi Perwara. Apabila seluruhnya telah selesai di Pugar, maka aka nada 224 buah candi yang ukuranya sama yaitu luas dasar 6 m2 dan tingginya 14 m. candi-candi utama terdiri atas 2 deret yang saling berhadapan. Deret pertama yaitu Candi Siwa, Candi Wisnu dan Candi Brahma. Deret kedua yaitu Candi Nandi, Candi Angsa, Candi Garuda. Di ujung lorong yang memisahkan kedua deretan candi tersebut terdapat candi apit. Delapan candi lainya disebut candi Sudut. Secara keseluruhan percandian ini terdiri atas 240 buah candi. a.
Candi Siwa
Candi dengan luas dasar 34 Meter Persegi dan tinggi 47 meter adalah yang terbesar dan terpenting. Dinamakan candi siwa karena di dalamnya terdapat
arsa
SIWA
MAHA
DEWA DEWA
yang
merupakan merupakan
arca
terbesar.bangunan ini di bagi atas 3 bagian secara vertical kakitubuh dan kepala / atap, kaki candi menggambarkan “DUNIA BAWAH” tempat manusia yang masih diliputi hawa nafsu, tubuh candi menggambarkan “DUNIA
TENGAH”
tempat
manusia
yang
telah
meninggalkan
keduniawian keduniawian dan atap melukiskan “DUNIA ATAS” tempat para dewa. Gambar kosmos Nampak pula dengan adanya arca dewa-dewa dan mhluk surgawi yang menggambarkan menggambarkan gunung Mahameru (G. Everest di India) tempat para dewa. Percandian Prambanan merupakan replica gunung, itu terbukti adanya arca-arca dewa lokapala yang terpahat pada kaki candi Siwa. Empat pintu masuk pada candi itu sesuai dengan ke empat arah mata angin. Pintu utama menghadap ke timur dengan pintu masuknya yang terbesar. Di kanan kirinya berdiri 2 arca raksasa penjaga dengan membawa gada yang merupakan manifestasi dari Siwa. Di dalam candi terdapat 4 ruangan yang menghadap ke empat arah mata angin dan mengelilingi ruangan terbesar yang ada di tengah-tengah. Kamar terdepan kosong, sedangkan ketiga kamar kamar lainya masing-masing berisi arca-arca : Siwa Maha Guru, Ganesha, dan Durga. Dasar kaki candi di kelilingi selasar yang di batasi oleh pagar langka. Pada dinding langkan sebelah dalam terdapat relief cerita Ramayana yang dapat di ikuti dengan dengan cara Pradaksira (Berjalan searah jarum jam) yang di mulai dari pintu utama. Hiasan-hiasan Hiasan-hiasan pada dinding sebelah luar berupa “Kinari –Kinari” ( Mahluk bertubuh burung berkepala manusia) “Kalamakara” (kepala raksasa yang lidahnya berwujud sepasang mitologi) dan mahluk surgawi
lainya. Atap candi bertingkat-tingkat dengan susunan yang amat komplek, yang masing-masing masing-masing di hiasi sejumlah “Ratna”dan puncaknya terdapat “Ratna” “Ratna” Terbesar. b. Candi Brahma
Luas dasarnya 20 meter persegi dan tingginya 37 meter. Di dalam satu-satunya ruangan yang ada, berdirilah arca brahma berkepala 4 dan bertangan 4. Arca ini sebenarnya sangat indah tetapi sudah rusak salah satu tangannya memegang tasbih yang satunnya lagi emmegang “kamandalu” tempat air. Ke empat wajahnya menggambarkan ke empat kitab suci Weda masing-masing menghadap ke arah mata angin. Ke empat lengannya menggambarkan ke empat arah mata angin. Sebagai pencipta ia membawa air karena seluruh alam keluar dari air. Tasbih menggambarakan waktu dasar kaki candi juga di kelilingi oleh selasar yang di batasi pagar langkah dimana pada dinding langkah ceritera Ramayana dan Relief serupa pada candi siwa sehingga tamat. c. Candi Wisnu
Bentuk ukuran relief dan hiasan dindingnya sama dengan candi Brahma. Di dalam satu-satunya ruangan yang ada berdirilah arca wisnu bertangan 4 yang memegang gada, cakra, tiram pada dinding langkah sebelah dalam terpahat relief cerita kresna sebagai “Avatar” atau penjelmaan wisnu dan balamara balamara (Baladewa) kakanya. d.
Candi Nandi
Luas dasarnya 15 meter persegi dan tingginya 25 meter. Di dalam satu-satunya ruangan yang ada terbaring arca seekor lembu jantan dalam sikap merderka dengan panjang + 2 meter. Di sudut belakangnya terdapat arca dewa candra, candra yang bermata tiga berdiri di atas kereta yang ditarik oleh 7 ekor kuda. Candi ini sudah runtuh.
e.
Candi Angsa
Candi ini mempunyai satu ruangan yang tak berisi apapun. Luas dasarnya 13 m2 dan tingginya 22 m. mungkin ruangan ini hanya di pakai untuk kandang angsa hewan yang biasa di kendarai oleh Brahma. f.
Candi Garuda
Di dalam satu-satunya ruangan yang ada, terdapat area kecil yang berwujud seekor garuda diatas seekor naga, Garuda adalah kendaraan Wisnu. g.
Candi Apit
Luas dasarnya 6 m2 dengan tinggi 16 m. ruangan ini kosong mungkin candi ini di gunakan untuk bersemedi sebelum memasuki candi-candi induk. h.
Candi Kelir
Luas dasarnya 1,55 m2 dengan tinggi 4,10 m. Candi ini tidak mempunyai tangga masuk. Fungsinya sebagai penolak bala.
i.
Candi Sudut
Luas dasarnya 1,55 m2 dengan tinggi 4,10 m. 5. Candi Borobudur
Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Candi Borobudur dikelilingi oleh Gunung Merapi dan Merbabu di sebelah Timur, Gunung Sindoro dan Sumbing di sebelah Utara, dan pegunungan Menoreh di sebelah Selatan, serta terletak di antara Sungai Progo dan Elo. Candi Borobudur didirikan di atas bukit yang telah dimodifikasi, dengan ketinggian 265 dpl. Sejarah Candi Borobudur Borobudur dibangun oleh Samaratungga, seorang raja kerajaan Mataram Kuno yang juga keturunan dari Wangsa Syailendra pada abad ke-8. Keberadaan Candi Borobudur ini pertama kali terungkap oleh Sir
Thomas Stanford Rafles pada tahun 1814. Pada saat itu, Candi Borobudur ditemukan dalam kondisi hancur dan terpendam di dalam tanah. Candi yang terdiri dari 10 tingkat ini sebenarnya memiliki tinggi keseluruhan 42 meter. Namun setelah dilakukan restorasi, tinggi keseluruhan candi ini hanya mencapai 34,5 meter dengan luas bangunan candi secara keseluruhan 123 x 123 meter (15.129 m2). Setiap tingkat pada Candi Borobudur ini dari lantai pertama sampai lanyai enam memiliki bentuk persegi, sedangkan mulai dari lantai ke tujuh sampai lantai ke sepuluh berbentuk bulat. Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar pada abad ke-9. Menurut Prasasti Kayumwungan, terungkap bahwa Candi Borobudur selesai dibangun pada 26 Mei 824, atau hampir 100 tahun sejak mulai awal dibangun. Konon nama Borobudur berarti sebuah gunung yang berteras - teras atau biasa juga disebut dengan budhara. Namun ada juga yang mengatakan bahwa Borobudur berarti biara yang terletak di tempat yang tinggi. Beberapa ahli mengungkapkan bahwa posisi Candi Borobudur berada pada ketinggian 235 meter diatas permukaan laut. Ini berdasarkan studi dari para ahli Geologi yang mampu membuktikan bahwa Candi Borobudur pada saat itu adalah sebuah kawasan danau yang besar sehingga sebagian besar desa-desa yang berada di sekitar Candi Borobudur berada pada ketinggian yang sama, termasuk Candi Pawon dan Candi Mendut. Berdasarkan Prasasti tanggal 842 AD, seorang sejarawan Casparis menyatakan bahwa Borobudur merupakan salah satu tempat untuk berdoa. Dimana dalam prasasi tersebut mengandung kata "Kawulan i Bhumi Sambhara" yang berarti asal kesucian dan Bhumi Sambara merupakan nama sebuah sudut di Candi Borobudur tersebut. Setiap lantai pada Candi Borobudur ini mengandung tema yang berbeda - beda karena pada setiap tingkat tersebut melambangkan tahapan kehidupan manusia. Hal ini sesuai dengan ajaran Buddha Mahayana bahwa setiap orang yang ingin mencapai tingkat kesempurnaan sebagai Buddha harus melalui setiap tingkatan kehidupan. Pada setiap lantai di Candi Borobudur terdapat relief - relief yang bila dibaca dengan runtut akan membawa kita memutari Candi Borobudur searah dengan jarum jam. Bentuk Bangunan Candi Borobudur Denah Candi Borobudur ukuran panjang 121,66 meter dan lebar 121,38 meter. meter. Tinggi 35,40 meter. Susunan bangunan berupa 9 teras berundak dan sebuah stupa induk di puncaknya. Terdiri dari 6 teras berdenah persegi dan3 teras berdenah lingkaran. Pembagian vertikal secara filosofis meliputi tingkat Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu. Pembagian vertikal secara teknis
-
meliputi bagian bawah, tengah, dan atas. Terdapat tangga naik di keempat penjuru utama dengan pintu masuk utama sebelah timur dengan ber-pradaksina. Batu-batu Candi Borobudur berasal dari sungai di sekitar Borobudur dengan volume seluruhnya sekitar 55.000 meter persegi (kira-kira 2.000.000 potong batu)
Nama Candi Borobudur Mengenai penamaannya juga terdapat beberapa pendapat diantaranya: a. Raffles: Budur yang kuno (Boro: kuno, budur: nama tempat) Sang Budha yang agung (Boro: agung, budur: Buddha) Budha yang banyak (Boro: banyak, budur: Buddha) b. Moens: Kota para penjunjung tinggi Sang Budha c. Casparis: Berasal dari kata sang kamulan ibhumisambharabudara, berdasarkan kutipan dari prasasti Sri Kahulunan 842 M yang artinya bangunan suci yang melambangkan kumpulan kebaikan dari kesepuluh tingkatan Bodhisattva. d. Poerbatjaraka: Biara di Budur (Budur: nama tempat/desa) e. Soekmono dan Stutertheim: Bara dan budur berarti biara di atas bukit Menurut Soekmono fungsi Candi Borobudur sebagai tempat ziarah untuk memuliakan agama Budha aliran Mahayana dan pemujaan nenek moyang. 6. Malioboro
Jalan Malioboro adalah nama salah satu jalan dari tiga jalan di Kota di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan kes eluruhan terdiri dari Jalan dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan dan Jalan Jend. A. Yani. Yani. Jalan ini merupakan poros Garis poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta. Nama Malioboro Berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti karangan bunga, Malioboro menjadi kembang yang pesonanya mampu menarik wisatawan. Tak hanya sarat kisah dan kenangan, Malioboro juga menjadi surga cinderamata di jantung Kota Jogja.
Malioboro Kawasan Malioboro sebagai salah satu kawasan wisata belanja andalan kota Jogja, ini didukung oleh adanya pertokoan, rumah makan, pusat perbelanjaan, dan tak ketinggalan para pedagang kaki limanya. Untuk pertokoan, pusat perbelanjaan dan rumah makan yang ada sebenarnya sama seperti pusat bisnis dan belanja di kota-kota besar lainnya, yang disemarakan dengan nama-merk besar dan ada juga nama-
nama lokal.Barang yang diperdagangkan dari barang import maupun lokal, dari kebutuhan sehari-hari sampai dengan barang elektronika, mebel dan lain sebagainya. Juga menyediakan aneka kerajinan, misal batik, wayang, ayaman, tas dan lain sebagainya. Terdapat pula tempat penukaran mata uang asing, bank, hotel bintang bintang lima hingga tipe tipe melati. Keramaian dan semaraknya Malioboro juga tidak terlepas dari banyaknya pedagang kaki lima yang berjajar sepanjang jalan Malioboro menjajakan dagangannya, hampir semuanya yang ditawarkan adalah barang/benda khas Jogja sebagai souvenir/oleh-oleh bagi para wisatawan. wisatawan. Mereka berdagang kerajinan rakyat khas Jogjakarta, antara lain kerajinan ayaman rotan, kulit, batik, perak, bambu dan lainnya, dalam bentuk pakaian batik, tas kulit, sepatu kulit, hiasan rotan, wayang kulit, gantungan kunci bambu, sendok/garpu perak, blangkon batik [semacan topi khas Jogja/Jawa], kaos dengan berbagai model/tulisan dan masih banyak yang lainnya. Para pedagang kaki lima ini ada yang menggelar dagangannya diatas meja, gerobak adapula yang hanya menggelar plastik di lantai. Sehingga saat pengunjung Malioboro cukup ramai saja antar pengunjung akan saling berdesakan karena sempitnya jalan bagi para pejalan kaki karena cukup padat dan banyaknya pedagang di sisi kanan dan kiri. Dan ini juga perlu di waspadai atau mendapat perhatian khusus karena kawasan Malioboro menjadi rawan akan tindak kejahatan, ini terbukti dengan tidak sedikitnya laporan ke pihak kepolisian terdekat soal pencopetan atau penodongan, dan tidak jarang pula wisatan asing juga menjadi korban kejahatan dan ini sangat memalukan sebenarnya.
BAB III PENUTUP Kesimpulan
Dengan adanya pembuatan karya tulis ini kami dapat memperoleh manfaat yang akan kami jadikan bekal untuk kedepannya. Serta dalam pembuatan karya tulis ini membuat membuat kami lebih terampil terampil dan bertanggung jawab menyelesaikan tugas yang telah kami terima. Dan dari beberapa objek yang telah kami kunjungi maka dapat kami simpulkan bahwa objek-objek itu mempunyai potensi dan manfaat dalam berpatisipasi pada pembangunan bangsa dewasa ini pada masa masa yang akan mendatang, khususnya di bidang pendidikan, dan kebudayaan. Masing-masing objek yang kami kunjungi mempunyai ciri khas masingmasing. Sehingga tiap-tiap objek mempunyai manfaat dan daya guna yang lebih luas. Tempat-tempat pariwisata yang ada di jogja itu sangat s angat banyak,dan kita harus senantiasa menjaga serta merawatnya agar tetap asri seperti aslinya.agar menarik para wisatawan untuk berlibur ke Yogyakarta Selain itu, kota Yogyakarta yang menawan itu tidak harus kita tambahkan dengan budaya-budaya barat yang kita rasa sangat bagus atau trend.tapi justru itu salah,kita harus tetap menjaga budaya asli jogja itu sendiri agar mempunyai keaslian yang khas dimata dunia. Yogyakarta merupakan salah satu kota favorit para wisatawan untuk berlibur dan menghabiskan sisa waktu istirahatnya istirahatnya di tempat-tempat wisata yang ada di jogja.walaupun banyak banyak cerita-cerita mistis mistis yang beredar di masyarakat luas,para wisatawan tetap antusias menikmati tempat-tempat pariwisata yang ada di jogja. Yogyakarta disebut kota pelajar karena kualitas pendidikan di kota Jogja sudah terjamin kualitasnya. Kota Jogja disebut kota pelajar karena di daerah Jogja juga terdapat fasilitas sekolah dan universitas yang megah, berkualitas, terjamin mutunya dan sudah terakreditasi secara baik didunia pendidikan Indonesia. Budaya mungkin di Indonesia mungkin bermacam-macam dan beragam sekali di Indonesia. Mungkin salah satu budaya di Indonesia adalah budaya Jawa. Budaya tersebut masih sangat erat hubungannya dengan kota Jogja. Maka dari itu, Yogyakarta juga disebut dengan kota budaya dan berbudaya. 3.2 Saran Sebagai generasi muda dan sebagai salah satu pengunjung di objek wisata,penulis menyarankan kepada :
1. Pemerintah,
khususnya
pengelola
objek
wisata
agar
meningkatkan
pelayanan pada para wisatawan dan menjaga kelestarian objek-objek wisata .Serta berinovasi agar ada penambahan wahana wisata baru untuk mengikuti perkembangan wahana wisata diluar agar wisatawan betah karena ini merupakan devisa. 2. Generasi muda Indonesia, agar mau menjaga dan melestarikan tempattempat wisata terutama yang berbasis budaya dan religi. Karena Negara kita dikenal
sebagai
Negara
yang
beranekaragam
namun
bisa
hidup
berdampingan dengan latar belakang yang berbeda. 3. Menambah waktu kunjungan disetiap objek wisata, sehingga siswa mendapatkan data-data yang lebih lengkap dan tidak merasa terburu-buru
View more...
Comments