tugas presentasi

September 10, 2017 | Author: Discomonkey Diecast | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download tugas presentasi...

Description

Chapter 9 Measurement: Scaling, Reliability, Validity

Untuk mendapatkan respon sikap suatu subyek terhadap obyek, peristiwa, atau individu, dilakukan metode scaling. Ada 2 metode dalam mengukur sikap: skala rating & skala ranking 1. Skala Rating a. Dichotomous Scale Memperoleh jawaban YA atau TIDAK. Tipe skala: skala nominal Contoh: apakah Anda memiliki rekening bank? YA

TIDAK

b. Category Scale Memilih satu dari beberapa pilihan Tipe skala: skala nominal Contoh: Dimanakah tempat tinggal Anda? __Jakarta __Bandung __Surabaya __Lainnya

c. Likert Scale Melihat tingkat setuju seseorang terhadap sesuatu dengan menggunakan 5 titik skala Tipe skala: skala interval 1. Sangat tidak setuju 2. Tidak setuju 3. Netral 4. Setuju 5. Sangat setuju

d. Semantic Differential Scale Terdapat 2 kutub (bipolar) sebagai skala yang menunjukkan sikap responden terhadap suatu obyek, peristiwa, atau individu. Tipe skala: skala interval

Contoh: Baik-Buruk Kuat-Lemah Panas-Dingin e. Numerical Scale Serupa dengan semantic scale namun menggunakan 5 titik atau 7 titik skala, dan terdapat 2 kata sifat bipolar (pada titik terendah dan tertinggi). Tipe skala: skala interval Contoh: Seberapa puaskah Anda dengan Pekerjaan Anda?

Sangat SangatTidak 1 2 3 4 5 6 7 Puas Puas f.

Itemized Rating Scale Responden memberi angka sesuai dengan penilaiannya pada tiap pertanyaan berdasarkan range skala yang ditentukan (4,5,7,9, dsb). Tipe skala: skala interval Contoh:  Skala rating seimbang dan memiliki titik netral 1 Sangat Tidak Mungkin

2

3

4

5

Tidak Mungkin

Netral

Mungkin

Sangat Mungkin

1. Saya akan mengganti pekerjaan dalam 12 bulan ke depan ___ 2. Saya akan keluar dari organisasi dalam waktu dekat ___  Skala rating tidak seimbang dan tidak memiliki titik netral 1

2

3

4

Sangat Tidak Penting

Sedikit Penting

Cukup Penting

Sangat Penting

Menurut Anda, seberapa penting manager melakukan evaluasi performansi kerja ?

1

2

3

4

g. Fixed or Constant Sum Scale Responden mendistribusikan nilai yang telah ditentukan pada tiap pertanyaan. Tipe skala: skala ordinal Contoh: Berikan nilai tingkat kepentingan pada 5 aspek sebagai bahan pertimbangan dalam memilih universitas dengan total nilai 100. ____ ___ ___ ___ ___ 100

Popularitas Universitas Akreditasi Fasilitas Biaya kuliah Letak kampus Total h. Stapel Scale

Skala ini mengukur arah (arah positif dan negatif) dan intensitas sikap. Tipe skala: skala interval Karakteristik yang ditanyakan ditempatkan di tengah-tengah range skala numerik yang ditempatkan pada kedua sisi. Contoh : Berikan nilai tentang kemampuan manajer Anda dalam karakteristik-karakteristik di bawah ini. Lingkari yang sesuai. +3 +2 +1 Mengadopsi Teknologi Modern -1 -2 -3 i.

+3 +2 +1

+3 +2 +1

Inovasi Produk

Kemampuan Interpersonal

-1 -2 -3

-1 -2 -3

Graphic Rating Scale Pertanyaan berupa gambar atau grafis. Responden memberi tanda pada yang dipilihnya. Tipe skala: skala ordinal

Contoh: Dalam skala 1-10, berikan nilai tentang perasaan Anda terhadap kondisi kerja saat ini 10

Sempurna

5

Cukup

1

j.

Sangat Buruk

Consensus Scale

Skala juga dibuat berdasarkan konsensus, di mana panel juri memilih item tertentu, mengukur konsep yang menurut mereka releva. Item dipilih terutama berdasarkan ketepatan atau relevansinya dengan konsep. Skala konsensus (consensus scale) tersebut dibuat setelah item terpilih diperiksa dan diuji validitas dan keandalannya. k. Skala lainnya ……………………………… 2. Skala Ranking a. Paired Comparison b. Forced Choice Responden memberi peringkat pada tiap objek. Satu objek relatif terhadap objek lain. Contoh: beri peringkat pada berbagai merek handphone di bawah ini (skala 15) nilai 1 yang paling disukai sampai nilai 5 paling tidak disukai BlackBerry Nokia Siemens Motorola iPhone c. Comparative Scale

___ ___ ___ ___ ___

Memberikan suatu benchmark (referensi/tolak ukur) sebagai perbandingan untuk menilai sikap terhadap objek, peristiwa, atau situasi yang akan diteliti. Contoh:

Goodness of Measures. Menilai seberapa baik alat ukur yang digunakan. Memastikan bahwa cara mengukur yang dilakukan sudah mengukur variabel yang diukur secara akurat. Skala pengukuran tidak sempurna, akan selalu memiliki error dalam menilai sikap. Cara memastikan alat ukur sudah bagus: Item Analysis Melihat apakah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sudah sesuai. Tiap pertanyaan diperiksa 1 per 1 untuk melihat kemampuannya dalam membedakan ………………….…………………. Melakukan pengujian t-value……..………………….

1. Reliability Mengukur seberapa konsisten alat ukur mengukur hal yang diukur, dan dapat mengukur tanpa bias. Kestablian Pengukuran Dapat diuji dengan 2 cara: Test-Retest Reliability Besarnya reliabilitas bisa didapatkan dengan melakukan pengukuran secara berulang. Kuesioner diberikan kepada responden pada satu waktu, lalu beberapa waktu kemudian kuesioner yang sama diberikan kembali. Korelasi antar nilai pertama dan terahir disebut koefisien testretest. Makin besar koefisien test-retest, reliabilitas makin besar.

a. Parallel-form Reliability Memberikan 2 kuesioner yang inti pertanyaannya sama, hanya dibedakan urutan pertanyaan atau mengambilan kata-katanya. Apabila hasil memiliki korelasi yang tinggi berarti alat ukur telah reliable.

Konsistensi Internal Pengukuran Bertujuan melihat konsistensi antaraitem atau antarbagian dalam tes itu sendiri. Interitem Consistency Reliability Adalah

menguji

konsistensi

jawaban

responden

terhadap

pertanyaan yang diajukan. Yang terkenal: Cronbach’s coefficient alpha (digunakan untuk multipoint scale items); dan KuderRichardos formulas (digunakan untuk item dichotomous). Semakin besar koefisien yang didapat, berarti semakin baik alat ukur. a. Split Half Reliability Dua skor didapatkan untuk setiap orang dengan membagi tes menjadi 2 yang ekuivalen. ……………………………………………………………………………… …….

2. Validitas Sejauh mana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur Content validity Meyakinkan bahwa pengukuran telah sesuai dan menggambarkan hal-hal yang ingin diukur Face Validity= paling rendah signifikansinya karena hanya didasarkan pada penilaian terhadap format penampilan (appearance) tes. Apabila penampilan tes telah meyakinkan dan memberikan kesan mampu mengungkap apa yang hendak diukur maka dapat dikatakan bahwa validitas muka telah terpenuhi. Criterion-Related Validity Melakukan pengukuran untuk membedakan kriteria individu-individu, dimana kriteria sudah diprediksikan sebelumnya (Ada kriteria yang dijadikan dasar pengujian skor tes). Dilakukan dengan 2 cara: -

Concurrent validity= apabila skor tes dan skor kriterianya dapat diperoleh dalam waktu yang sama, maka korelasi antara kedua skor merupakan koefisien validitas konkruen.

-

Predictive validity= tes dimaksudkan untuk memprediksi performansi yang berbeda-beda diwaktu yang akan datang. Contoh: dilakukan tes kemampuan

terhadap pekerja baru untuk melihat perbedaan performansi pekerja tersebut di masa yang akan datang. Yg skornya rendah akan menunjukkan performansi buruk. Yg skornya tinggi akan menunjukkan performansi baik. a. Construct Validity Melihat kesesuaian hasil yang didapat dari alat ukur yang kita gunakan terhadap teori. Dinilai dengan 2 cara: -

Convergent Validity= dipakai ketika nilai yang dihasilan dari 2 instrumen berbeda yang mengukur konsep yang sama memiliki korelasi tinggi.

-

Discriminant validity= dipakai bila, berdasarkan teori, 2 variabel diprediksikan tidak berkorelasi dan nilai yang dihasilkan memang didapatkan demikian.

Kini setelah kita mengetahui empat tipe skala yang dapat dipakai untuk mengukur dimensi dan elemen variable (variable) yang didefinisikan secara operasional adalah perlu untuk menelaah metode penskalaan (yaitu, menentukan nomor dan simbol) untuk memperoleh respons sikap subjek terhadap objek, peristiwa atau orang. Terdapat dua kategori utama skala sikap (jangan dikacaukan dengan empat tipe skala) – skala peringkat dan skala ranking. Skala peringkat (rating scale) memiliki beberapa kategori respons dan digunakan untuk mendapatkan respons yang terkait dengan objek, peristiwa, atau orang yang dipelajari. Skala ranking (rating scale), di sisi lain, membuat perbandingan antara objek, peristiwa, atau orang, dan mengungkap pilihan yang lebih disukai dan merangkingnya. Kedua skala tersebt dibahas di bawah ini. SKALA PERINGKAT Skala peringkat berikut ini sering dipakai dalam penelitian organisasional : Skala dikotomi Skala kategori Skala likert Skala numerikal Skala diferensial semantik Skala peringkat terperinci Skala peringkat jumlah konstan atau tetap Skala stapel Skala peringkat grafik Skala konsensus Skala

Dikotomi

Skala dikotomi (dichotomous scale) digunakan untuk memperoleh jawaban Ya atau Tidak, seperti dalam contoh di bawah ini. Perhatikan bahwa skala nominal (nominal scale) dipakai untuk mengungkap respons.

Skala

Kategori

Skala kategori (categori scale) menggunakan banyak item untuk mendapatkan respons tunggal seperti dalam contoh berikut. Contoh ini juga menggunakan skala nominal. Skala

Likert

Skala Likert (Likert scale) didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik dengan susunan berikut : Skala

Diferensial Semantik

Beberapa atribut berkutub dua (bipolar) diidentifikasi pada skala ekstrem, dan responden diminta untuk menunjukkan sikap mereka pada hal yang bisa disebut sebagai jarak semantik (semantic space) terhadap individu, objek atau kejadian tertentu pada masing-masing atribut. Kata sifat berkutub dua yang digunakan misalnya akan berupa istilah tertentu, seperti BaikBuruk; Kua-Lemah; Panas-Dingin. Skala diferensial semantik (semantic differential scale) dipakai untuk menilai sikap responden terhadap merek, iklan, objek atau orang tertentu. Skala

Numerikal

Skala numerikal (numerical scale) mirip dengan skala diferensial semantik, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik atau 7 titik disediakan dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya. Ini juga merupakan skala interval. Skala

Peringkat Terperinci

Pada skala peringkat terperinci (itemized rating scale), skala 5 titik atau 7 titik dengan titik panduan atau jangkar (anchor), sesuai keperluan, disediakan untuk tiap item dan responden menyatakan nomor yang tepat di sebelah masing-masing item, atau melingkari nomor yang relevan untuk tiap item, seperti dalam contoh berikut ini. Respons terhadap item kemudian disajikan. Hal ini menggunakan skala interval. Skala

Jumlah Konstan atau Tetap

Disin responden diminta untuk mendistribusikan sejumlah poin yang diberikan ke berbagai item seperti dalam contoh di bawah. Skala jumlah konstan atau tetap (fixed or constan sum scale) lebih bersifat skala ordinal (ordinal scale). Skala

Stapel

Skala staple (staple scale) secara simultan mengukur arah dan intensitas sikap terhadap item yang dipelajari. Karakteristik minat terhadap studi ditempatkan di bagian tengah dengan jarak skala numerik, katakanlah, dari +3 ke -3, pada tiap sisi item seperti diilustraikan di bawah. Skala ini memberikan ide mengenai seberap dekat atau jauh respons individu

terhadap stimulus, sebagaimana ditunjukkan dalam contoh berikut. Karena skala ini tidak memiliki titik nol absolut, skala ini adalah skala interval. Skala

Peringkat Grafik

Gambaran grafis membantu responden untuk menunjukkan pada skala peringkat grafik (graphic rating scale) jawaban mereka untuk pertanyaan tertentu dengan menempatkan tanda pada titik yang tepat pada garis, seperti dalam contoh berikut. Ini merupakan skala ordinal, meskipun contohb erikut mungkin membuatnya terlihat seperti skala interval. Skala

Konsensus

Skala juga dibuat berdasarkan konsensus, di mana panel juri memilih item tertentu, mengukur konsep yang menurut mereka releva. Item dipilih terutama berdasarkan ketepatan atau relevansinya dengan konsep. Skala konsensus (consensus scale) tersebut dibuat setelah item terpilih diperiksa dan diuji validitas dan keandalannya. Skala

Lainnya

Ada juga beberapa metode penskalaan yang sudah sangat maju atau rumit (advance) seperti penskalaan multidimensional (multidimensional scaling), di mana objek, orang, atau kedua-duanya, diskalakan secara visual, dan dilakukan analisis gabungan (conjoint). Hal tersebut memberikan gambar visual mengenai hubungan yang ada dianara dimensi sebuah konsep (construct). Perbandingan Berpasangan

Skala Perbandingan Berpsangan (paired comparison) digunakan ketika diantara sejumlah kecil objek, responden diminta untuk memilih antara dua objek pada satu waktu. Hal ini membantu untuk menilai preferensi. Skala

Komparatif

Skala komparatif (comparative scalei) memberikan standar (benchmark) atau poin referensi untuk menilai sikap terhadap objek, kejadian, atau situasi saat ini yang diteliti. Validitas

Konsep

Validitas konsep (construct validity) menunjukkan seberapa baikhasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran cocok dengan teori yang mendasari desain tes. Hal tersebut dinilai melalui validitas konvergen (convergent validity) dan diskriminan (discriminant validity).

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF