Tugas Perencanaan Pembelajaran

August 26, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Tugas Perencanaan Pembelajaran...

Description

 

TUGAS PERENCANAAN PEMBELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Dosen: Drs. Mufti Ma’sum, M.Pd  M.Pd 

Disusun Oleh :

GHINA NURULIA (5215116392)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2013

 

KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas karunia dan rahmat Nya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran mengenai “Model - Model Pembelajaran Kooperatif” ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran. Makalah ini berisi tentang Model  –   model Pembelajaran kooperatif, Pengertian Pembelajaran Kooperatif , Macam-Macam Model Pembelajaran Kooperatif , Ciri-Ciri dan Tahapan pada Model Kooperatif , serta Tujuan Pembelajaran Kooperatif yang akan dicapai. Saya menyadari makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi saya, namun juga dapat berguna bagi para pembaca.

Jakarta,

Mei 2013

Ghina Nurulia

 

BAB 1 PENDAHULUAN A.  Latar Belakang Falsafah yang mendasari sistem pembelajaran koperatif yaitu dari konsep Homo Homoni Socius. Manusia sebagai makhluk sosial, membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Kerjasama merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting demi kelangsungan hidupnya. Tanpa adanya kerja sama tidak akan tercapai tujuan  bersama. Selain itu, metode Cooperative Learning juga dibangun atas dasar teori konstruktivis sosial dari Vygotsky, teori konstruktivis personal dari Piaget dan teori motivasi. Menurut prinsip utama teori Vygotsky, perkembangan pemikiran merupakan  proses sosial sejak lahir. Anak dibantu oleh orang lain (baik orang dewasa maupun teman sebaya dalam kelompok) yang lebih kompeten didalam keterampilan dan teknologi dalam kebudayaannya. Bagi Vigotsky, aktivitas kolaboratif diantara anakanak akan mendukung pertumbuhan mereka, karena anak-anak yang seusia lebih senang bekerja dengan orang yang satu zone (zone of proximal development ZPD) daripada dengan yang lain. Piaget juga melihat pentingnya hubungan sosial dalam pembentukan  pengetahuan. Interaksi kelompok berbeda secara kualitatif dan juga lebih kuat daripada interaksi orang dewasa dan anak dalam mempermudah perkembangan kognitif. Posisi teori Piaget dalam belajar kooperatif ditujukan terutama kepada siswa yang berkemampuan tinggi agar mampu membangun pengetahuan sendiri melalui interaksi dengan lingkungan. Dengan demikian ia mampu menjadi perancah (scaffolding) bagi teman-temannya yang lain. Menurut teori motivasi yang dikemukakan oleh Slavin bahwa motivasi belajar  pada pembelajaran kooperatif terutama difokuskan pada penghargaan atas struktur tujuan tempat peserta didik beraktivitas. Menurut pandangan ini, memberikan  penghargaan bagi kelompok berdasarkan penampilan kelompok akan menciptakan struktur penghargaan antar perorangan di dalam suatu kelompok sedemikian rupa sehingga anggota kelompok itu saling memberi penguatan sosial sebagai respon terhadap

upaya-upaya

yang

berorientasi

kepada

tugas

kelompok.

 

Dari teori tersebut diatas, menjelaskan bahwa aktivitas belajar siswa yang lebih komunikatif dan atraktif terjadi dalam suatu kelompok. Metode Cooperative Learning  bertujuan untuk meningkatkan prestasi kelas melalui sharing dengan teman sebaya, memecahkan masalah bersama, dan menanamkan tanggung jawab dan perkembangan sosial anak. Aktivitas belajar siswa dipacu melalui kerja sama kelompok kecil agar dapat mengembangkan keterampilan sosial dan meningkatkan kemampuan belajar dengan pertolongan teman sebaya.

B.  Tujuan Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidaktidaknya tiga tujuan pembelajaran yang disarikan dalam Ibrahim, dkk (2000:7-8) sebagai berikut: 1.  Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat  bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. 2.  Penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan. Mengajarkan untuk saling menghargai satu sama lain. 3.  Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini  penting karena banyak anak muda dan orang dewasa masih kurang dalam keterampilan sosial.

 

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif   Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih. Dimana pada tiap kelompok tersebut terdiri dari siswa-siswa berbagai tingkat kemampuan, melakukan  berbagai kegiatan belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk tidak hanya  belajar apa yang diajarkan tetapi te tapi juga untuk membantu rekan belajar, sehingga bersama bersama-sama -sama mencapai keberhasilan. Semua Siswa berusaha sampai semua anggota kelompok berhasil memahami dan melengkapinya. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran yaitu Hasil belajar akademik, penerimaan terhadap perbe perbedaan daan individu, dan pengembangan keterampilan sosial.

B. Prinsip Model Pembelajaran Kooperatif dan Ciri Ciri Model Pembelajaran Kooperatif Prinsip model model pembelajaran pembelajaran kooperatif kooperatif yaitu: 1) saling ketergantungan positif; 2) tanggung jawab perseorangan; 3) tatap muka; 4) komunikasi antar anggota; dan 5) evaluasi proses kelompok (Lie, 2000).

 

Menurut Arends (1997: 111), pembelajaran yang menggunakan model kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:   1. 

Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menyelesaikan materi belajar,  

2. 

Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, 

3. 

Jika mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang

 berbeda-beda,  4.  Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok dari pada individu. 

C. Langkah-langkah dalam Cooperative Learning Langkah-langkah pembelajaran cooperative learning dapat dituliskan dalam table sebagai berikut: Langkah

Indikator

Tingkah Laku Guru

Langkah 1

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan kompetensi dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa.

Langkah 2

Menyajikan informasi

Langkah 3

Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompokkelompok belajar

Guru menginformasikan pengelompokan siswa

Langkah 4

Membimbing kelompok  belajar

Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompokkelompok  belajar

Langkah 5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan

Langkah 6

Memberikan penghargaan

Guru memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok.

Guru menyajikan informasi kepada siswa

D.Model-model Metode Pembelajaran Kooperatif 1.  2.  3.  4.  5.  6.  7. 

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw  Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions  Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok   Model Pembelajaran Kooperatif Langsung  Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis Masalah  Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Game Tournament 

8.  Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered-Heads Together 

 

BAB III Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD A. Pengertian Pembelajaran ini adalah pembelajaran kooperatif yang mengelompokkan siswa dalam tim pembelajaran. Guru mempresentasikan pembelajaran dan siswa dalam tim bekerja untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim menuntaskan atau menguasai pelajaran itu. Seluruh siswa dikenai tugas individual dan mereka tidak boleh lagi saling membantu dalam menyelesaikan tugas tersebut. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD “merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang heterogen. Dimana model ini dipandang sebagai metode yang paling sederhana dan langsung dari pendekatan  pembelajaran kooperatif. Metode ini paling awal ditemukan dan dikembangkan oleh para  peneliti pendidikan di John Hopkins Universitas Amerika Serikat dengan menyediakan suatu  bentuk belajar kooperatif. Di dalamnya siswa diberi kesempatan untuk melakukan m elakukan kolaborasi dan elaborasi dengan teman sebaya se baya dalam bentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu  permasalahan”” (Arindawati, 2004: 83 - 84). Dalam model  permasalahan Dalam model pembelajaran ini, masing-masing kelompok beranggotakan 4 –  4  –  5   5 orang yang dibentuk dari anggota yang heterogen terdiri dari laki-laki dan perempuan yang berasal dari berbagai suku, yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah.

B. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Model STAD Pembe Pe mbelaj laj aran kooper kooper atif tipe STA STA D   terdiri lima komponen utama, yaitu :  terdiri

1.

Penyajian kelas

Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan penyajian kelas. Penyajian kelas tersebut mencakup pembukaan, pengembangan dan latihan terbimbing. 2.

Kegiatan kelompok Siswa mendiskusikan lembar kerja yang diberikan dan diharapkan saling membantu

sesama anggota kelompok  permasalahan yang diberikan.

untuk

memahami bahan

pelajaran

dan

menyelesaikan

 

3.

Kuis (Quizzes) Kuis adalah tes yang dikerjakan secara mandiri dengan tujuan untuk mengetahui

keberhasilan

siswa

setelah

belajar

kelompok.

Hasil

tes

digunakan

sebagai

hasil

 perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan dan keberhasilan kelompok.

4.

Skor kemajuan (perkembangan ) individu Skor kemajuan individu ini tidak berdasarkan pada skor mutlak siswa, tetapi

 berdasarkan pada beberapa jauh skor kuis terkini yang melampui rata-rata skor siswa yang lalu.

5.

Penghargaan kelompok Penghargaan keompok adalah pemberian predikat kepada masing-masing kelompok.

Predikat ini diperoleh dengan melihat skor kemajuan kelompok. Skor kemajuan kelompok diperoleh dengan mengumpulkan skor kemajuan masing-masing kelompok sehingga diperoleh skor rata-rata kelompok.

Langkah-langkah proses pembelajaran pembelajaran model kooperatif tipe STAD yaitu: 

No 1.

Tahap Tahap  pendahuluan

Tingkah Laku Guru

a. Guru memberikan informasi kepada siswa tentang materi yang akan mereka pelajari, tujuan pembelajaran dan pemberian motivasi agar siswa tertarik pada materi.  b. Guru membentuk siswa kedalam kelompok kelompok yang sudah direncanakan. c. Mensosialiasakan kepada siswa tentang modell pembelajaran yang digunakan dengan tujuan agar siswa mengenal dan memahamimya. d.Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.

 

Tahap  pengembangan

2.

3

Tahap  penerapan

a.

Guru mendemonstrasikan konsep atau keterampilan secara aktif dengan menggunakan alat bantu atau manipulatif lain.  b. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) sebagai bahan diskusi kepada masing-masing kelompok. c. Siswa diberikan kesempatan untuk mendiskusikan LKS  bersama kelompoknya. d. Guru memantau kerja dari tiap kelompok dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan.

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal yang ada dalam LKS dengan waktu yang ditentukan, siswa diharapkan bekerja secara individu tetapi tidak menutup kemungkinan mereka saling bertukar pikiran dengan anggota yang lainnya.  b. Setelah siswa selesai mengerjakan soal lembar jawaban, kemudian dikumpulkan untuk dinilai.

C. Keuntungan dan Kelemahan Model Pembelajaran STAD 1. Keuntungan model model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu: yaitu:  

 

Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan  bertanya dan membahas suatu masalah.



 

Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih intensif mengadakan  penyelidikan mengenai suatu masalah.



 

Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan berdiskusi.



 

Dapat memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu dan



kebutuhan belajarnya.   Para siswa lebih aktif bergabung dalam pelajaran mereka dan mereka lebih aktif dalam diskusi.



 

Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai, menghormati

2. Kelemahan

pribadi

temannya,

model

dan

menghargai

pembelajaran pembelajaran

kooperatif

pendapat

tipe

orang

STAD,

lain.

yaitu: 

Kerja kelompok hanya melibatkan mereka yang mampu memimpin dan mengarahkan mereka yang kurang pandai dan kadang-kadang menuntut tempat yang berbeda dan gaya-gaya mengajar berbeda.

 

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada makalah ini, dapat disimpulkan: 1. Cooperative learning adalah suatu strate gi belajar mengajar yang menekankan menekankan  pa d a s i k ap a t au p e r i la ku be r s a ma d al am be ke r j a at a u me mb a nt u di an t ar a s e s am a dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknyaa setidak-tidakny

tiga

tujuan

pembelajaran

yaitu Hasil

belajar

akademik,

 pe n er i m a an t er ha da p pe r be da a n i nd i vi du , d an p en ge mb an ga n k et er am pi l an s os i al . 2. Teori belajar yang melandasi model pembelajaran cooperative learning adalah teori belajar kognitif dan teori pembelajaran social. Langkah-langkah Langkah-lan gkah pembeajaran menurut cooperative learning dibagi dalam  be b er ap a l an gk a h d en ga n ur ut an i nd i ka t or ya it u: m e n ya mp ai ka n t uj ua n da n memotivasi siswa, menyajikan informasi, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok

belajar,

memberikan penghargaan.

membimbing

kelompok

belajar,

evaluasi,

dan

 

Daftar Pustaka http://buanatiwi.wordpress.com/2013/04/09/model-pembelajaran-cooperative-learning/   http://buanatiwi.wordpress.com/2013/04/09/model-pembelajaran-cooperative-learning/ http://abadiorkes.blogspot.com/2012/07/penerapan-model-pembelajaran-kooperatif.html   http://abadiorkes.blogspot.com/2012/07/penerapan-model-pembelajaran-kooperatif.html http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/latar-belakang-lahirnya-pembelajaran.html http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/latar-belakang-lahirnya-pembelajaran.html   http://www.sarjanaku.com/2011/03/pembelajaran-kooperatif-tipe-stad.html   http://www.sarjanaku.com/2011/03/pembelajaran-kooperatif-tipe-stad.html http://citizenimages.kompas.com/citizen/view/138008-Pembelajaran-Kooperatif-Tipe-STAD http://citizenimages.kompas.com/citizen/view/138008-Pembelajaran-Kooperatif-Tipe-STAD  

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF