Tugas Pemilihan Bahan Dan Proses

December 15, 2017 | Author: Bayu Al Hakim | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Pembuatan Tuppaware...

Description

Tugas Pemilihan Bahan dan Proses Produk : Tupperware

Pemilihan bahan dan proses untuk produk Tupperware akan dijelaskan pada tugas ini. Produk yang dimaksud pada penjelasan tugas berikut adalah mengenai “Proses Pembuatan Botol Minum/Tempat Makanan”, dikarenakan produk Tupperware memeliki lisensi dan hak cipta terhadap produknya. Bahan dasar dalam pembuatan botol minum/tempat makanan (Tupperware) adalah Polymer, lebih tepatnya adalah plastik.

Latar Belakang Tupperware adalah nama merek terkenal dari peralatan rumah tangga yang terbuat dari plastik, termasuk didalamnya, wadah penyimpanan, wadah penyajian dan beberapa peralatan dapur yang diperkenalkan untuk khalayak umum pada tahun 1946. Mereka merancang, membuat dan menyebarkan produkproduknya ke seluruh dunia melalui perusahaan induknya Tupperware Brands Corporation dan dipasarkan dengan metode penjualan langsung yang sering dikenal dengan julukan independent sales force atau sales force yang saat ini tidak kurang ada 1.9 juta orang tersebar di seluruh dunia. Tupperware sendiri merupakan anak perusahaan yang dimiliki oleh Tupperware Brands Corporation. Bahan dasar dalam pembuatan botol minum/tempat makanan (Tupperware) adalah Polymer, lebih tepatnya adalah plastik. Plastik sudah menjadi bagian keseharian manusia dan sering menggantikan bahan-bahan

tradisional seperti kayu, logam, gelas, kulit, kertas dan karet. Desain kemasannya yang menarik serta fungsinya yang serba guna menjadi salah satu alasan mengapa plastik digemari oleh masyarakat. Mulai dari mainan anak-anak, perabot rumah tangga, perlengkapan kedokteran, peralatan tulis, bahkan hingga komponen atau suku cadang kendaraan/peralatan listrik pun terbuat dari plastik. Plastik juga sudah umum digunakan dalam berbagai industri dan bisnis. Dari semua kegunaan plastik yang bermacam-macam jenis dan bentuknya itu, fungsi plastik sebagai wadah maka nan dan minuman mendapat perhatian terbesar. Banyak pertanyaan yang muncul seputar plastik yang aman digunakan sebagai wadah makanan dan minuman, serta bagaimana cara mengenalinya agar terhindar dari efek buruk bagi kesehatan.

Defenisi Plastik • Plastik adalah istilah umum bagi Polimer, material yang terdiri dari rantai panjang karbon dan elemen elemen lain yang mudah dibuat menjadi berbagai bentuk dan ukuran.

• Plastik dibuat dengan cara polimerisasi yaitu menyusun dan membentuk secara sambung-menyambung bahan-bahan dasar plastik yang disebut monomer. • Plastik juga mengandung zat nonplastik yang disebut aditif. Zat aditif diperlukan untuk memperbaiki sifat plastik itu sendiri. Bahan aditif tersebut berupa zat-zat dengan berat molekul rendah, diantaranya berfungsi sebagai pewarna, antioksidan, penyerap sinar ul-traviolet, antilekat, dan masih banyak lagi. Tipe Plastik Secara umum plastik digolongkan menjadi dua macam, yaitu: 1. Termoset Jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang atau dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya, seperti : resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida, polyester, polyurethane. Contoh : Peralatan makan dari melamin, komponen/suku cadang pada kendaraan, peralatan listrik seperti kotak isolator, saklar, stop kontak, dudukan lampu (bakelit), serat tekstil seperti dakron dan tetoron (polyester). 2. Termoplastik Jenis plastik yang bisa didaur-ulang atau dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Seperti : Acrylic (Perspex), Polyethylene (Polythene), Polypropylene, Poly Vinyl Acetate (PVA), Poly Vinyl Chloride (PVC), Polystyrene dan ABS, PTFE (Telon). Contoh: Bahan pembungkus makanan, kantong plastik, botol (Polyethylene), pengganti logam, pelapis alat-alat masak (telon), pipa, alat rumah tangga, cat, piringan hitam (PVC), bahan insulator listrik, tyro foam, mainan anak (Polystyrene), kran air tutup botol, komponen mesin elektronik & mekanik (ABS), wadah makanan/minuman. 3.

Elastomer Mengacu kepada materi yang tersusun atas molekul berukuran panjang, atau polimer, yang mampu kembali ke bentuk yang semula setelah ditarik dan direntangkan ke ukuran yang relatif panjang dibandingkan dengan ukuran awalnya. Oleh karena itu, elastomer juga merupakan singkatan dari "elastic polymer" (polimer elastis). Pada kondisi normal, molekul materi elastomer membentuk semacam pilinan. Kemudian jika direntangkan, lilitan molekul terbentang, menjadi lurus, dan memanjang kearah gaya diberikan. Ketika elastomer dilepaskan, secara spontan,

molekul akan kembali ke bentuk asalnya, yaitu untaian molekul yang terpilin dan terlilit. Elastomer yang sejarah penggunaannya paling panjang adalah poli-isoprena. Polimer tersebut merupakan materi penyusun dari karet alami, yang dipanen dari getah berbagai pohon, biasanya merupakan pohon karet Hevea. Karet alami masih merupakan polimer industri yang penting, akan tetapi saat ini polimer tersebut bersaing dengan polimer sintetik, seperti karet stirena-butadiena dan butadiena. Karet elastomer tersebut merupakan bahan sintetik yang berbahan dasar minyak bumi.

Keunggulan dan Kelemahan Material Plastik a. Keunggulan · Kuat · Ringan · Flaksibel · Tahan Karat · Tidak Mudah Pecah · Mudah diberi warna sehingga menambah daya tarik · Mudah dibentuk untuk berbagai fungsi · Isolator panas/listrik yang baik b. Kelemahan · Beberapa jenis plastik tidak tahan panas · Beberapa jenis plastik membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk terurai secara alami (nonbiodegradable) · Jika tidak digunakan sesuai fungsinya, bahan-bahan kimia yang terkandung dalam plastik dapat membahayakan kesehatan

Pemilihan Plastik Sebagai Wadah Makanan Plastik sebagai wadah makanan/minuman sudah biasa digunakan. Namun sebaiknya tidak sembarangan memilih plastik untuk wadah makanan/minuman. Jika tidak berhati-hati, material yang digunakan plastik akan berdampak buruk dan berbahaya bagi kesehatan. Tahukah Anda? Plastik terdiri dari berbagai bahan kimia (monomer). Dalam kondisi tertentu, kontak antara plastik dengan makanan dapat menyebabkan terjadinya perpindahan bahan-bahan kimia dari wadah ke makanan yang disebut MIGRASI. Migrasi (perpindahan) bahan kimia terjadi karena pengaruh suhu makanan, penyimpanan atau proses pengolahannya. Semakin tinggi suhu, semakin besar kemungkinan terjadinya migrasi. Lamanya waktu menyimpan makanan juga berpengaruh. Semakin lama waktu kontak antara makanan dengan kemasan plastik, semakin tinggi jumlah bahan kimia yang bermigrasi. Jika dikonsumsi secara-menerus menerus dalam jangka waktu lama, dapat membahayakan kesehatan seperti memicu penyakit kanker.

Pemilihan Wadah Plastik yang Aman Dr. Yadi Haryadi, pakar pangan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor, berbagi kiat untuk mengenali plastik yang aman digunakan sebagai wadah makanan dan minuman. Memenuhi salah satu kriteria : · Simbol gelas dan garpu, atau · Tulisan food grade, atau · Tulisan approved by FDA, atau · Merupakan merek dagang yang dipatenkan Kiat memilih wadah plastik aman : · Memenuhi standar mutu dan keamanan pangan dari lembaga berwenang, baik di negara asal atau di Indonesia · Jangan tergiur harga murah, tetapi memberi resiko buruk bagi kesehatan

· Belilah dari penjual (distributor/dealer) resminya "Wadah plastik yang aman selain memenuhi standar dari lembaga berwenang, juga diproduksi oleh perusahaan yang dipercaya memiliki komitmen untuk menyediakan produk aman bagi masyarakat." Kenapa Merk Harus Dipatenkan ? Merek yang sudah dipatenkan telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh lembaga-lembaga terpercaya dalam hal jaminan kualitas

Pembuatan Plastik Penemuan dan pembuatan plastik, pertama kali dilaporkan oleh Dr.Montgomerie pada tahun 1843, yaitu oleh penduduk Malaya dengan cara memanaskan getah karet kemudian dibentuk dengan tangan dan dijadikan sebagai gagang pisau. Pada tahun 1845 J.Peluoze berhasil mensintesa sululosa nitrat. Cetakan bahan plastik yang pertama, dipatenkan oleh J.L.Baldwin pada tangal 11 Februari 1862 yang disebut dengan molds for making daguerreotype cases. Cetakan

ini kemudian digunakan secara luas untuk membentuk bahan-bahan plastik yang terdiri dari campuran getah karet dengan berbagai bahan pengisi, humektan dan pemplastik. Teknologi pembuatan plastik mulai dikembangkan pada tahun 1800-an. Kemudian pada tahun 1868 John Wesley Hyatt membuat billiard ball dengan menginjeksikan seluloid ke dalam mold. John dan Isaiah Hyatt mematenkan injection machine molding untuk pertama kalinya pada tahun 1872. Seluloid digunakan juga untuk mainan anakanak, pakaian, cat dan vernis, serta film untuk foto. Injection molding adalah metode pemrosesan material termoplastik yang mana material yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air kemudian material tersebut akan menjadi dingin dan mengeras sehingga bisa dikeluarkan dari cetakan.

Secara garis besar pada injection machine terbagi menjadi 3 bagian: 1.

Clamping Unit Clamping unit berfungsi untuk memegang dan mengatur gerakan dari mold unit serta gerakan ejector saat melepas benda dari molding unit. Pada clamping unit lah kita bisa mengatur berapa panjang gerakan molding saat dibuka dan berapa panjang ejector harus bergerak. Ada 2 macam clamping unit yang dipakai pada umumnya, yaitu toggle clamp dan hidrolik clamp.

2.

Molding Unit Molding unit sebenarnya adalah bagian lain dari plastic injection machine. Molding unit adalah bagian yang membentuk benda yang dibuat, Secara garis besar molding unit memiliki 2 bagian utama yaitu bagian cavity dan core. Bagian cavity adalah bagian cetakan yang berhubungan dengan nozzle pada mesin, sedangkan bagian core adalah bagian yang berhubungan dengan ejector.

3.

Injection Unit Bagian-bagian dari injection unit adalah: a. Motor dan transmission gear unit Bagian ini berfungsi untuk menghasilkan daya yang digunakan untuk memutar screw pada barrel, sedangkan transmisi unit berfungsi untuk memindahkan daya dari putaran motor ke dalam screw. Selain itu transmission unit juga berfungsi untuk mengatur tenaga yang disalurkan sehingga tidak pembebanan yang terlalu besar. b. Cylinder screw ram Bagian ini berfungsi untuk mempermudah gerakan screw dengan menggunakan momen enersia sekaligus menjaga perputaran screw tetap konstan sehingga didapat dihasilkan kecepatan dan tekanan yang konstan saat proses injeksi plastik dilakukan.

c. Hopper Hopper adalah tempat untuk menempatkan material plastik sebelum masuk ke barrel. Biasanya untuk menjaga kelembapan material plastik digunakan tempat penyimpanan khusus yang dapat mengatur kelembapan sebab apabila kandungan air terlalu besar pada udara, dapat menyebabkan hasil injeksi yang tidak bagus. d. Barrel Barrel merupakan tempat screw dan selubung yang menjaga aliran plastik ketika dipanasi oleh heater. Pada bagian ini juga terdapat heater untuk memanaskan plastik sebelum masuk ke nozzle. e. Screw Reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper ke nozzle. Ketika screw berputar material dari hopper akan tertarik mengisi screw yang selanjutnya dipanasi lalu didorong ke arah nozzle. f. Non return valve Valve ini berfungsi untuk menjaga aliran plastik yang telah meleleh agar tidak kembali saat screw berhenti berputar. Proses Pembuatan Produk Tupperware Proses pembuatannya diawali dengan pembentukan material plastik dengan cara meniupkan suatu fluida (udara) kedalam cetakan untuk membentuk suatu bentukan yang diinginkan. Umumnya digunakan untuk bentukan yang berongga dengan perbedaan tebal dinding. Metode Blow Mold dapat dibedakan atas tiga cara, yaitu : 1.

Injection Blow Mold Proses

pembentukan

produk

berbahan

plastik

dengan

cara

diinjeksikan terlebih dahulu untuk bakalan plastik yang akan di blow. Terdiri dari komponen Injeksi dan Blow. Secara umum digunakan untuk kontainer dengan ukuran yang relatif kecil dan yang sama sekali tidak

ada handle. Sering juga digunakan untuk kontainer yang terdapat bentukan ulir pada bagian leher pada botol. Tahapan Proses : a. Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam bentuk bakalan. b. Plastik dipindah ke cetakan blowing. c. Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk mold. d. Cetakan membuka untuk pengeluaran produk.

2.

Extrusion Blow Mold Proses pembentukan material plastik dengan cara diteteskan dari extruder. Metode yang paling sederhana dari blow mold terdiri dari extruder dan blow. Bisa digunakan untuk kontainer yang bervariasi dari bentuknya, ukurannya, bukaan leher pada botol, maupun bentukan handle. Jenis plastik yang digunakan adalah HDPE, PVC, PC, PP, and PETG. Tahapan Proses : a. Plastik dikeluarkan dari extruder masuk ke cetakan blow dengan pengarah lubang. b. Cetakan tertutup. c. Pengarah lubang mengalirkan fluida (udara) kedalam plastik yang dalam keadaan melting sehingga menekan ke cetakan.

d. Cetakan terbuka untuk pengeluaran produk.

3.

Stretch Blow Mold Proses pembentukan plastik dengan cara di rentangkan (stretch) sampai tercapai ukuran yang diinginkan dengan mempertimbangkan ketebalan bakalan plastik. Sangat baik digunakan untuk plastik dengan jenis PET. Terdiri dari komponen Injeksi, Stretcher dan Blow. Tahapan Proses : a. Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam bentuk bakalan. b. Plastik di stretching (diregangkan) sesuai dimensi yang diperlukan. c. Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk mold. d. Cetakan membuka untuk pengeluaran produk.

Secara sederhana botol umumnya di buat dari material seperti plastik dan kaca. Proses pembuatan botol dari kedua material tersebut hampir sama. Material di lebur kemudian di tiup kedalam cetakan sesuai dengan bentuk yang di inginkan. Berikut detail proses pembuatan botol dari bahan kaca : 1.

Bahan-bahan untuk membuat botol, seperti kalsium karbonat, sodium karbonat, pasir silika, dan bahan-bahan kimia lainnya di masukan kedalam tungku pembakaran (furnace).

2.

Didalam tunggku pembakaran bahan-bahan tadi di lebur sampai temperatur 1400 derajat Celsius.

3. 4.

Hasil leburan ini (gob) di umpankan ke dalam cetakan. Didalam cetakan ini leburan ini di tiup dengan angin bertekanan sehingga cairan kaca menempel pada cetakan sehingga membentuk botol yang di inginkan.

5.

Setelah botol di lepas dari cetakan kemudian di lakukan pemanasan ulang (perlakuan panas) untuk menghilangkan tegangan dan regangan saat membentuk botol. perlakuan ini di berikan agar kekuatan botol maksimal.

Ini merupakan prinsip dasar cara membuat botol. Di pabrik semua sistem berjalan secara otomatis dan bisa menghasilkan ribuan botol dalam tiap jamnya.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF