Tugas Modul 6 Kb2
February 4, 2019 | Author: mendoza 53 | Category: N/A
Short Description
kearsipan...
Description
TUGAS MODUL 6 KB2 : PENILAIAN OTENTIK
OLEH : AGUS WIJAYANTO UNM-MHS-1 AP
Kemampuan berbahasa peserta didik dapat dinilai dari aspek yaitu kompetensi aktif reseptif dan kompetensi aktif produktif. Kompetensi aktif reseptif lebih ditujukan untuk mengungkap pemahaman wacana lisan maupun tulisan, sedangkan kompetensi aktif produktif adalah kemampuan peserta didik untuk menghasilkan bahasa untuk disampaikan kepada pihak lain secara lisan (berbicara) maupun tertulis (menulis). Kedua kompetensi ini menuntut dilaksanakan penilaian unjuk kerja bahasa atau praktik mepergunakan bahasa. Khusus untuk kompetensi aktif produktif yaitu kompetensi berbicara dan menulis sangat tepat dinilai menggunakan penilaian otentik. Tugas 1. Identifikasi tugas-tugas belajar yang berkaitan dengan kompetensi berbicara. 2. Identifikasi tugas-tugas belajar yangb berkaitan dengan kompetensi menulis. 3. Rancangkan program pembelajaran yang menggunakan penilaian otentik untuk menilai kompetensi berbicara.
Kemampuan berbahasa peserta didik dapat dinilai dari aspek yaitu kompetensi aktif reseptif dan kompetensi aktif produktif. Kompetensi aktif reseptif lebih ditujukan untuk mengungkap pemahaman wacana lisan maupun tulisan, sedangkan kompetensi aktif produktif adalah kemampuan peserta didik untuk menghasilkan bahasa untuk disampaikan kepada pihak lain secara lisan (berbicara) maupun tertulis (menulis). Kedua kompetensi ini menuntut dilaksanakan penilaian unjuk kerja bahasa atau praktik mepergunakan bahasa. Khusus untuk kompetensi aktif produktif yaitu kompetensi berbicara dan menulis sangat tepat dinilai menggunakan penilaian otentik. Tugas 1. Identifikasi tugas-tugas belajar yang berkaitan dengan kompetensi berbicara. 2. Identifikasi tugas-tugas belajar yangb berkaitan dengan kompetensi menulis. 3. Rancangkan program pembelajaran yang menggunakan penilaian otentik untuk menilai kompetensi berbicara. 4. Rancangkan program pembelajaran yang menggunakan penilaian otentik untuk menilai kompetensi menulis.
1.
Tugas-tugas belajar yang berkaitan dengan kompetensi berbicara a. Berbicara berdasarkan gambar. Bisa dilakukan dengan menjelaskan gambar gambar yang terkait dengan materi misalnya gambar peralatan kantor, tata ruang kantor dll. b. Berbicara Berdasarkan Rangsang Visual dan Suara. Berbicara berdasarkan rangsang visual dan suara merupakan gabungan antara berbicara berdasarkan gambar dan suara. Namun, wujud visual yang dimaksud sebenarnya lebih dari sekedar gambar. Selain wujud gambar diam, ia juga berupa gambar gerak dan gambar aktivitas. Contoh rangsang yang dimaksud yang paling banyak dikenal adalah siaran televisi, video, atau berbagai bentuk rekaman sejenis. Siaran televisi juga dapat direkam untuk kemudian dibawa di kelas, misalnya karena jika siaran yang diperlukan tidak berkesuaian waktu dengan jam pembelajaran di sekolah. Siaran televisi yang dipilih dapat berupa siaran berita, sinetron, acara flora dan fauna, dan lain-lain yang di dalamnya terkandung unsur pendidikan atau unsur penting lainya. c. Wawancara. Wawancara biasanya dilakukan terhadap seorang pembelajar yang kompetensi berbahasa lisannya, bahasa target yang sedang dipelajarinya, sudah cukup memadai sehingga memungkinan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya dalam bahasa itu. Kegiatan wawancara dalam rangkaian tes kompetensi berbahasa lisan termasuk ke dalam jenis asesmen otentik dan bukan sekedar kegiatan untuk mengetahui informasi tertentu tentang jati diri peserta uji. Kegiatan wawancara dilakukan oleh dua (beberapa) orang penguji dalam praktik yang sering terjadi di sekolah hanya seorang penguji terhadap peserta didik atau calon tertentu selama jangka waktu tertentu, misalnya minimum sepuluh menit untuk seorang calon. Wawancara dimaksudkan untuk menilai kompetensi berbahasa peserta uji lewat pertanyaan tentang berbagai masalah keseharian. d. Berdiskusi dan Berdebat. Tugas berbicara yang dimasukkan dalam bagian ini adalah berdiskusi, berdebat, berdialog, dan berseminar. Berdiskusi, berdebat, dan berdialog merupakan tugas-tugas berbicara yang paling tidak melibatkan dua orang pembicara. Bahkan, dalam berseminar lazimnya diikuti banyak peserta walau belum tentu semuanya mau dan dapat berbicara. e. Berpidato. Dalam kaitannya dengan pembelajaran (dan tes) bahasa di sekolah, tugas berpidato dapat berwujud permainan simulasi. Misalnya, peserta didik bersimulasi sebagai kepala sekolah berpidato dalam upacara bendera, menyambut tahun baru, hari sumpah pemuda, dan sebagainya. Kompetensi berbahasa lisan yang berupa aktivitas berpidato cukup populer di sekolah dan perguruan tinggi, terbukti dengan seringnya diselenggarakannya lomba berpidato antar peserta didik
2. Tugas-tugas belajar yang berkaitan dengan kompetensi menulis
a. Tugas menyusun Alinea (Tes Objektif)
Tes kemampuan menulis bentuk objektif yang mampu menuntut siswa untuk mempertimbangkan unsur bahasa dan gagasan adalah tugas menyusun alinea berdasarkan kalimat-kalimat (biasanya empat buah)yang disediakan. Tugas tersebut menuntut siswa untuk menyusun gagasan secara tepat, menentukan kalimat yang berisi gagasan pokok dan pikiran-pikiran penjelas, dan menemukan urutan kalimat secara logis. b. Menulis Berdasarkan Rangsang Visual
Bentuk-bentuk visual sebagai rangsang untuk menghasilkan bahasa dapat berupa gambar atau film. Gambar yang dimaksud adalah gambar-gambar yang membentuk rangkaian cerita, bisa berupa gambar yang disengaja dibuat untuk tugas tes, gambar kartun, ataupun komik yang dapat diambil dari buku, majalah atau surat kabar. Gambar tersebut hatuslah tidak mengandung tulisan yang menjelaskan. c. Menulis Berdasarkan Rangsang Suara
Bentuk-bentuk suara yang dapat disajikan rangsang tugas menulis bisa berupa suara langsung maupun suara tidak langsung (melalui media tertentu). Suara tak langsung adalah bentuk bahasa yang dihasilkan dalam komunikasi konkret sepert percakapan, diskusi, ceramah, dll. Tugas yang diberikan kepada siswa adalah menulis berdasarkan masalah yang dibicarakan dalam percakapan, diskusi, ceramah yang diikutinya. d. Menulis dengan Rangsang Buku
Buku sebagai bahan atau rangsang untuk tugas menulis untuk melatih siswa secara produktif menghasilkan bahasa. Hal ini disebabkan isi karangan telah secara pasti ditetapkan di buku, sehingga tugas menulis itu sebenarnya berupa latihan membahasaan sendiri gagasan yang telah ditemukan. Pada tingkat sekolah yang lebih tinggi, tidak lagi sebagai latihan tetapi tugas menulis berupa laporan, misalnya laporan telah membaca buku, seperti rangkuman. e. Menulis Laporan
Dalam kaitannya dengan pengajaran bahasa, menulis laporan pun dapat dimanfaatkan untuk melatih siswa dan mengungkap kemampuan menulis siswa. Ada banyak hal bisa dijadikan bahan penulisan laporan, misalnya laporan kegiatan perjalanan, darmawisata, laporan penelitian, laporan mengikuti pelajaran tertentu seperti seminar, dsb.
3.
Program pembelajaran yang menggunakan penilaian otentik untuk menilai kompetensi berbicara LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
ALOKASI WAKTU
Kegiatan Awal Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai 1. Pembelajaran Melakukan pengkondisian peserta didik Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan Melakukan Apersepsi
2. 3. 4. 5. 6. Kegiatan Inti
A.
Pemberian rangsangan (Stimulation);
B.
Pernyataan / identifikasi Masalah (Problem Statement)
C.
Pengumpulan data (Data Collection)
15 Menit
Peserta didik melihat gambar yang disajikan oleh guru mengenai beberapa jenis gambar sederhana dan gambar kompleks dan melakukan proses pengamatan terhadap gambar tersebut.
10 Menit
Guru mempersilahkan peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang muncul dari beberapa jenis gambar yang ditampilkan. Peserta didik melakukan identifikasi terhadap masalah yang terjadi pada gambar – gambar tersebut Guru mempersilahkan siswa secara berkelompok melakukan identifikasi masalah pada gambar – gambar tersebut berkaitan dengan unsur – unsure yang ada pada gambar. Peserta didik melakukan proses identifikasi melalui diskusi kelompok dan menulisakan hasilidentifikasinya dalam lembar notulensi. Guru mempersilahkan siswa secara berkelompok untuk membuat hipotesa mengenai unsur – unsure yang terdapat pada setiap gambar yang ditampilkan. Siswa secara berkelompok berdiskusi untuk membuat hipotesa mengenai unsur – unsur pada setiap gambar.
30 Menit
Guru mempersilahkan siswa untuk mencari informasi dan data – data mengenai unsur – unsure tata letak dari buku sumber serta internet. Siswa melakukan proses pengumpulan data dan informasi dari buku sumber dan internet, lalu mencatatkannya pada lembar notulensi
30 Menit
Pembuktian (Verification)
D.
Menarik kesimpulan (Generalization)
E.
Guru mempersilahkan siswa secara berkelompok untuk membandingkan hasil pencarian data dan informasi dari buku sumber dan internet dengan hasil hipotesa di awal mengenai unsur – unsur tata letak pada sebuah gambar. Siswa secara berkelompok berdiskusi membuat perbandingan dan verifikasi terhadap data dan informasi yang diperoleh dan mencatatkan hasil verifikasinya dalam lembar notulensi.
50 Menit
Guru mempersilahkan siswa secara berkelompok untuk membuat kesimpulan mengenai materi yang dikaji. Siswa secara berkelompok membuat kesimpulan terhadap materi yang dikaji dan menuliskannya dalam lembar notulensi. Siswa (perwakilan kelompok) mempresentasikan hasil kesimpulannya di depan kelas secara bergiliran mengenai materi yang dikaji. Siswa dari kelompok lain menanggapi presentasi yang di tampilkan. Siswa antar kelompok berdiskusi untuk menghasilkan kesimpulan yang paling tepat.
20 Menit
Penutup
Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang unsur-unsur tata letak garis, unsur-unsur warna, unsur-unsur tekstur dan tata ruang. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil pembelajaran. Guru memberikan evaluasi (post test) dan menyuruh siswa secara individu untuk mengerjakannya. Siswa diberi tugas untuk melakukan observasi tentang unsur – unsur tata letak. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan pada siswa untuk mempelajari materi berikutnya. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa p enutup.
15 Menit
4.
Program pembelajaran yang menggunakan penilaian otentik untuk menilai kompetensi menulis
LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
ALOKASI WAKTU
Kegiatan Awal Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai 1. Pembelajaran Melakukan pengkondisian peserta didik Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan Melakukan Apersepsi dengan bertanya kepada siswa tentang pengertian karangan, (konstruktivisme)
2. 3. 4. 5. 6.
15 Menit
Kegiatan Inti
Siswa mengamati gambar yang dipajang di papan tulis oleh guru, (pemodelan) Siswa bersama guru melakukan tanya jawab tentang isi gambar, Siswa membuat judul karangan berdasarkan hasil pengamatan gambar, (inquiry) Siswa membuat kerangka karangan deskripsi sesuai judul yang telah ditentukan secara kelompok (masyarakat belajar) Siswa bersama guru membahas judul karangan dan kerangka karangan yang telah dibuat siswa Siswa diberi kesempatan untuk bertanya. (questioning)
50 Menit
Penutup
Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari, (refleksi) Guru memberi tindak lanjut, (penilaian autentik) Guru menutup pelajaran dengan salam
15 Menit
View more...
Comments