Tugas Metode Pelaksanaan Dan Alat Berat
January 23, 2019 | Author: Rizal Basyir | Category: N/A
Short Description
teknik sipil...
Description
TUGAS METODE PELAKSANAAN DAN ALAT BERAT
NAMA
:RIZALBASYIR :RIZALBASYIR
NIM
: 41115010030
TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA 2017
METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS FLYOVER (PIER HEAD) BALANCED CANTILEVER
Metode konstruksi balanced cantilever adalah metode pembangunan jembatan dimana dengan memanfaatkan efek kantilever seimbangnya maka struktur dapat berdiri sendiri, mendukung berat sendirinya tanpa bantuan sokongan lain (perancah/falsework ). Metode ini dilakukan dari atas struktur sehingga tidak diperlukan sokongan di bawahnya yang mungkin dapat mengganggu aktivitas di bawah jembatan.
Metode balanced cantilever dapat dilakukan secara cor setempat (cast in situ) atau secara segmen pracetak (precast segmental). Konsep utamanya adalah struktur jembatan dibangun dengan pertama kali membangun struktur-struktur kantilever seimbang.
Secara umum urutan pekerjaan erection precast balanced cantilever untuk satu kantilever setelah segmen pracetak ditransportasi dari casting yard ke lapa ngan adalah:
Tahapan Pekerjaan Fabrikasi :
1.
Pemasangan tulangan memanjang dan melintang girder.
2.
Menentukan ordinat tendon prestress sesuai gambar kerja. Ordinat diukur dari bottom
rebar girder ke as tendon (Y1) atau bagian bawah tendon (Y2). Titik ordinat tersebut ditandai (marking) dengan menggunakan cat , spidol atau sejenisnya.
Gambar Penentuan koordinat titik duct tendon
3.
Memasang Support bar dengan cara mengikat support bar ke tulangan geser/sengkang
berdasarkan posisi yang telah di marking. 4.
Menyambung duct sesuai dengan Tipe dan panjang tendon yang direncanakan dengan
menggunakan coupler duct dan masking tape / clotch tape. 5.
Memasukkan duct kedalam tulangan balok, kemudian duct diikat ke suport bar dengan
menggunakan kawat ikat. 6.
Memasukkan duct kedalam tulangan girder, kemudian duct diikat ke support bar
dengan menggunakan kawat ikat.
Gambar Instalasi duct
7.
Memasang Casting pada posisi angkur hidup, sebelumnya casting dipasang terlebih dahulu
pada box casting yang terbuat dari multiplek.
8.
Memasang bursting steel pada posisi angkur hidup dan angkur mati. Bursting steel
merupakan tambahan penulangan yang berfungsi sebagai penahan gaya radial untuk mencegah terjadinya retak / pecah pada saat stressing.
9.
Menyambung duct ke casting dengan menggunakan masking t ape/ clotch tape. Masking tape
berfungsi untuk mencegah masuknya air semen kedalam duct .
10.
Memasang PE grout untuk lubang inlet/outlet saat grouting.
11.
Inspeksi bersama kontraktor dan konsultan untuk memeriksa ordinat tendon prestress dan
kelengkapan aksesorisnya.
Gambar Girder siap untuk dicor 12. Pemasangan formwork girder
13.Pengecoran Gambar Girder yang telah dicor dan akan dipindahkan
Balok girder yang telah cukup umur kemudian dibawa menuju lokasi penggunaan girder yaitu dilokasi proyek. Girder dipindahkan dengan menggunakan tr uk container dan setibanya dilokasi proyek girder tersebut diturunkan dengan menggunakan gentri angkat.
Gambar Penurunan PCU girder dari truk container
REINFORCED EARTH
Istilah dan Definisi : Dinding Penahan Tanah yang Distabilisasi Secara Mekanis Istilah umum untuk tanah yang diperkuat atau istilah yang digunakan untuk lapisan lapisan inklusi yang bekerja sebagai perkuatan di dalam tanah yang berfungsi sebagai timbunan. 1. Geosintetik
Istilah umum untuk produk berbentuk lembaran yang terbuat dari bahan polimer lentur, digunakan dengan tanah, batuan, atau material geoteknik lainnya, sebagai suatu kesatuan pekerjaan buatan manusia, struktur, maupun sistem (ASTM D 4439)
2. Geotekstil
Setiap bahan tekstil yang umumnya lolos air yang dipasang bersama pondasi, tanah, batuan atau material geoteknik lainnya sebagai suatu kesatuan dari sistem struktur, atau suatu produk buatan manusia 3. Geogrid
Produk geosintetik yang terdiri dari jaringan yang beraturan dan terhubung satu sama lainnya, dengan ukuran bukaan lebih besar dari 6,35 mm sehingga memungkinkan untuk saling mengunci dengan tanah, batuan ataupun struktur lain di sekitarnya serta memiliki fungsi primer sebagai perkuatan (ASTM D 4439). 4. Inklusi
Istilah untuk elemen-elemen perkuatan yang diletakkan ke dalam tanah untuk memperbaiki perilakunya. Contoh inklusi di antaranya adalah pita metalik dan lembaran geotekstil
5. Lereng Tanah yang Diperkuat
Suatu bentuk stabilisasi tanah secara mekanis dengan menggunakan elemen perkuatan sebidang dalam suatu struktur lereng yang mempunyai kemiringan permukaan kurang dari 70°. 6. Penutup Muka
Komponen perkuatan yang digunakan untuk mencegah terlepasnya tanah di antara lapisan perkuatan. Jenis penutup muka di antaranya panel beton pracetak atau unit blok beton modular, baja lembaran atau pelat baja, gabion, rangka kawat yang dipateri, beton semprot dan lilitan lembaran geosintetik. Untuk perkuatan lereng, penutup muka yang digunakan adalah material pengontrol erosi. 7. Timbunan yang Ditahan
Timbunan yang terletak di antara massa tanah yang distabilisasi secara mekanis dan tanah asli. 8. Timbunan yang Diperkuat
Timbunan yang berfungsi sebagai tempat pemasangan perkuatan.
Fungsi dan Aplikasi Perkuatan Timbunan Fungsi perkuatan pada konstruksi timbunan adalah sebagai berikut: A. Meningkatkan faktor keamanan rencana; B. Menambah tinggi timbunan; C. Mencegah pergeseran timbunan selama pelaksanaan; D. Memperbaiki kinerja timbunan karena penurunan pasca konstruksi yang seragam. Perkuatan timbunan yang dibangun di atas tanah lunak umumnya akan berada dalam dua kondisi, yaitu: A. Timbunan dibangun di atas deposit yang seragam; B. Timbunan dibangun di atas zona lemah lokal. Aplikasi perkuatan timbunan yang paling umum untuk kondisi pertama adalah timbunan jalan, tanggul, atau bendungan yang dibangun di atas lapisan lanau, lempung atau gambut jenuh air yang sangat lunak (lihat Gambar 3.1a). Pada kondisi ini, arah terkuat dari geosintetik biasanya ditempatkan tegak lurus terhadap garis tengah timbunan. Perkuatan tambahan dengan arah terkuat yang ditempatkan sejajar dengan garis tengah timbunan dapat juga dibutuhkan pada ujung timbunan.
Aplikasi kedua adalah konstruksi timbunan yang berada di atas tanah yang mempunyai zona lemah lokal atau tanah berongga. Zona atau rongga ini dapat diakibatkan oleh lubang amblasan (sink hole), aliran sungai tua, atau kantung lanau, lempung atau gambut (lihat Gambar 3.1b). Untuk aplikasi ini, fungsi perkuatan adalah sebagai jembatan di atas zona lemah lokal atau rongga, dan perkuatan tarik yang dibutuhkan dapat lebih dari satu arah. Oleh karena itu, arah terkuat dari geosintetik harus ditempatkan dengan arah yang benar terhadap garis tengah timbunan. Perkuatan geotekstil atau geogrid dapat dipasan g satu lapis atau lebih tergantung besarnya ga ya geser yang akan ditahan.
(a) Timbunan di Atas Tanah Lunak
(b) Timbunan di Atas Zona Lemah Setempat dan Tanah Berongga (Sumber: Hotlz dkk, 1998) Gambar 3.1 Aplikasi Timbunan yang Diperkuat
KOMPONEN REINFORCED EARTH
Soil
Skin
Reinforcement
REINFORCING MATERIAL
Steel Concrete Glass Fibre Wood Rubber Alumunium
View more...
Comments