BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Keperawatan maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesi yang di tujukan kepada wanita usia subur yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa kehamilan maka kelahiran masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilakukan sampai berusia 40 hari berserta keluargannya pelayanan ini berfungsi pada pemenuhan kebutuhan k ebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan piskososial dengan menggunakan pendekatan profesi keperawatan. ( CHS/ KIKI, 1993) Namun, kini teknologi-teknologi berkembang pesat menjadikan zaman modern, zaman modern dengan seiringnya waktu ilmu keperawatan maternitas pun semakin berkembang, banyak pengetahuan dan penemuan-penemuan baru dalam keperawatan maternitas. Dari pengetahuan dan penemuan-penemuan baru didapatkan trend dan issue yang terakait dengan ilmu keperawatan maternitas. Salah satu dari trend dan issue keperawatan maternitas sekarang ini yaitu lotus birth dimana bayi dilahirkan plasenta atau tali pusarnya tidak langsung dipotong agar nanti bayinya mendapat nutrisi yang tercukupi dan berpengaruh terhadap petumbuhannya. 1.2 Rumusan Masalah
1.2.1. Apa yang dimaksud trend dan issue ? 1.2.2. Apa manfaat trend dan issue ?
1.2.3. Apa yang dimaksud dengan lotus birth ? 1.2.4. Bagaiman hubungan lotus birth dengan pertumbuhan bayi baru lahir ? 1.2.5. Bagaimana langkah-langakah dalam melakukan proses lotus birth ? 1.2.6. Apa manfaat dan dampak negatif dari lotus birth terhadap bayi ? 1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami pengertian trend dan issue 1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami yang dimaksud dengan lotus birth.
1
1.3.3 Untuk memahami dan menganalisis hubungan lotus birth denga pertumbuhan bayi baru lahir. 1.3.4 Untuk mengetahui dan memahami manfaat dari pengunaan metode lotus birth 1.4 Manfaat Penulisan
Untuk menambah wawasan mengenai trend dan issue pada saat ini dan menganalisis menganai trend dan issue dalam keperawatan maternitas terutama pada metode lotus birth. 1.5 Sistematika Penulisan
1.5.1 Bab I, merupakan pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan serta metode penulisan. 1.5.2 Bab II, merupakan tinjauan teoritis mengenai trend dan issu yang saat ini sedang dibicarakan yaitu lotus birth. 1.5.3 Bab III, merupakan analisis jurnal yang berisikan isi jurnal dan analisis kelompok. 1.5.4 Bab IV, merupakan penutup yang bersisi tentang kesimpulan dan saran. 1.6 Metode penulisan
Penulisan makalah ini diambil dari beberapa referensi dari internet dan studi pustaka.
2
BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Definisi Trend dan Issue
Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga ten aga kesehatan k esehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi standart global internasional dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek. 2.1.1 Trend
Trend adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta. Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi,pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas asean dimana banyak tenaga professional keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat. Dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai macam dampak dan aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan baik berupa masalah urbanisasi, pencemaran, kecelakaa, disamping meningkatnya meningkatn ya angka kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan infeksi, kurang gizi, dan kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk. Trend yang kini sedang dibicarakan mengenai kejadian dalam hal keperawatan maternitas adalah metode lotus birth atau penundaan pemeotongan
3
tali pusat pada bayi. Di Indonesia penggunaan metode lotus birth hanya ada dibeberapa daerah seperti Bali. 2.1.2 Issue
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang. Isu adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang namun masih belum jelas faktanya atau buktinya. Isu yang berkaitan sekarang ini tentang lotus birth yang katanya bahwa bayi yang persalinannya menggunakan metode lotus birth akan menambah kekebalan tubuh pada bayi dan akan membuat ibu dan bayi dapat beristirahat dengan tenang salama setelah melahirkan. Jadi Trend dan issue keperawatan maternitas adalah sesuatu yang dibicarakan oleh banyak orang atau sesuatu yang sedang popular dikalangan masyarakat yang berfokus pada kehamilan dan keluarganya pada tahap kehamilan dan kelahiran. 2.2 Lotus Birth
Lotus Birth atau tali pusat yang tidak dipotong adalah praktek meninggalkan tali pusat yang tidak diklem dan
lahir
secara utuh, utuh, yang menghasilkan menghasilkan
pengkleman internal alami dalam 10-20 menit pasca persalinan.Tali pusat kemudian kering dan akhirnya lepas dari umbilicus. Pelepasan tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah lahir. Lotus birth meskipun birth meskipun tidak dianjurkan secara medis karena belum ada bukti ilmiahnya, namun menjadi tren diantara ibu-ibu yang ingin melahirkan terutama home birth. birth. Bukti ilmiah memang belum ditemukan informasinya, namun dapat ditemukan dalam penuturan para ibu yang telah melahirkan dan di publis secara online, dapat online, dapat juga dalam berbagai buku yang telah ditulis oleh mereka yang telah berpengalaman sebagai praktisi kesehatan maupun ditulis oleh ibu bersalin itu sendiri. Implikasi dari Lotus Birth Birth sebaiknya didekati melalui perspektif tradisi misteri kuno, dikembangkan di tempat-tempat yang beragam seperti India, Cina, 4
dan Mesir. Melalui disiplin kontemplasi dan meditasi, tradisi ini telah mengembangkan pemahaman tentang totalitas manusia yang masih absen dari ilmu kedokteran Barat. Umumnya, mereka mengartikulasikan dimensi di mana manusia hidup secara bersamaan dan bagaimana ketidakharmonisan atau trauma dalam satu efek yang lain. 2.2.1 Pendapat Ilmiah Tentang Kelahiran Lotus Birth
1. Menurut dokter yang di RS pusat pertamina yaitu dr. Frizar Irmansyah, SpOG mengatakan pada deti Health bahwa “Kelahiran “ Kelahiran lotus masih kontroversi dan belum ada penelitiannya.” Dan menurutnya secara secara medis tali pusar harus segera diklem untuk mencegah bayi menjadi kuning karena bilirubin (senyawa hasil metabolisme hati) yang tinggi. Keterangan dr. Sita bukan tak beralasan. Penelitian Royal College of Obstetricians dan Gynaecologists (RCOG) menyatakan, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa metode Kelahiran lotus bermanfaat bagi bayi. Jika dibiarkan terlalu lama setelah melahirkan, ada risiko infeksi pada plasenta yang akibatnya bisa menyebar ke bayi. Sebab, pada tahap pasca melahirkan, plasenta tidak memiliki sirkulasi dan hanyalah jaringan mati. dr Frizar menjelaskan, "Dalam keadaan kurang sehat atau bayi tidak bugar, memang terkadang kita lakukan delay clamping (penundaan klem). Jadi kita biarkan bayi ba yi tetap dengan ari-arinya, agar mendapatkan darah da rah lebih banyak,". Memang benar, menunda pemotongan tali pusat selama beberapa saat, diyakini mendatangkan manfaat. Dikutip Live Science, Science, sebuah studi klinis tahun 2010 yang dipublikasi dalam The Journal of Cellular and Molecular Medicine mengungkapkan, penundaan pemotongan tali pusat tidak hanya Medicine memberikan lebih banyak darah yang dapat disalurkan, tetapi juga membantu mencegah anemia . Namun, hal ini berbeda dengan praktik kelahiran lotus yang membiarkan tali pusat berhari-hari hingga putus secara alami. "Itu pun tidak lama dilakukan. Dari banyak penelitian dikatakan bahwa penundaan selama satu sampai tiga menit terbukti dapat meningkatkan hemoglobin 5
(kadar sel darah merah), hematokrit dan ferritin (zat besi) pada bayi baru lahir," kata lahir," kata dr Kartika Hapsari SpOG, dokter ahli kebidanan dan kandungan. Menurut
dr.
Frizar,
manfaat
menunda
tersebutlah
yang
kemudian
disalahpersepsikan. Di Indonesia, preferensi untuk persalinan dengan metode kelahiran lotus masih sangat jarang. Kecuali yang banyak dipraktikkan oleh bidan di Bali karena tidak terlepas dari tradisi dari tradisi budaya dan kepercayaan. kepercayaan. 2. Dr. Sarah Buckley, ibu dari 3 anak dengan metode persalinan Lotus Birth Birth mengatakan bahwa ketika tali pusat dipotong, akan menyebabkan stress stress pada pada bayi sehingga bayi b ayi menjadi trauma. Meskipun tali pusat pada dasarkan adalah bukan organ yang hidup, namun sebenarnya masih terjadi komunikasi dengan bayi 3. Di Indonesia dr. I. Nyoman Hariyasa Sanjaya dalam seminar tentang Lotus Birth di Malang mengatakan bahwa “kalau Birth “ kalau pohon saja, dengan sendirinya menggugurkan daunnya mengapa kita memaksanya dengan cara memetik daunnya? Nah begitulah sama halnya dengan Plasenta. Kalau tali pusat saja, bisa
terlepas
dengan
sendirinya…
mengapa
kita
harus harus
mengklem/memotongnya…” mengklem/memotongnya…” 2.2.2 Alasan Ibu Menggunakan Metode Lotus Birth
Setiap ibu memiliki alasan sendiri. Berikut ini adalah beberapa alasan ibu untuk memilih Lotus Birth : 1. Tidak ada keinginan ibu untuk memisahkan plasenta dari dari bayi dengan cara memotong tali pusat. 2. Supaya proses transisi bayi terjadi secara lembut dan damai, yang memungkinkan penolong persalinan untuk memotong tali pusat pada waktu yang tepat. 3. Merupakan suatu penghormatan terhadap bayi dan plasenta. 4. 100% menjamin bahwa bayi mendapatkan volume darah optimal dan spesifik yang diperlukan bagi bayi. 6
5. Mendorong ibu untuk menenangkan diri pada minggu pertama postpartum sebagai masa pemulihan sehingga bayi mendapat perhatian penuh. 6. Mengurangi
kematian
bayi
karena
pengunjung
yang
ingin
bertemu
bayi.Sebagian besar pengunjung akan lebih memilih untuk menunggu hingga plasenta telah lepas. 7. Alasan rohani atau emosional. 8. Radisi budaya yang harus dilakukan. 9. Tidak khawatir tentang bagaimana mengklem, memotong atau mengikat tali pusat. 10. Kemungkinan menurunkan risiko infeksi (Lotus Birth memastikan sistem tertutup antara plasenta, tali pusat, dan bayi sehingga tidak ada luka terbuka). 11. Kemungkinan menurunkan waktu penyembuhan luka pada perut (adanya luka membutuhkan waktu untuk penyembuhan.Sedangkan jika tidak ada luka, waktu penyembuhan akan minimal). Hanya karena tali pusat telah berhenti berdenyut tidak berarti tali pusat menjadi tidak berguna lagi. Ada yang masih mengalir ke dalam darah bayi. Setelah mencapai volume darah optimal pada bayi, sisa dari jaringan akan menutup secara aktif. Penutupan semua jaringan tidak terjadi ketika tali pusat tampak berhenti berdenyut. Tali pusat dapat terus berdenyut sekitar 2 hingga 3 jam. 2.3 Langkah-langkah Proses Lotus Birth
Prosedur pertolongan persalinan dengan metode Lotus Birth Birth adalah sebagai berikut: 1. Ketika bayi lahir , biarkan tali pusat utuh. Jika tali pusat melingkari leher bayi, cukup di keluarkan melalui kepala. 2. Tunggu kelahiran placenta secara alamiah. Jangan gunakan oksitosin kaerena oksitosin akan memaksa darah terlalu banyak terlalu cepat ke bayi dan kompromi plasenta . 3. Ketika plasenta lahir, tempatkan ke dalam mangkuk bersih di samping ibu . 7
4. Tunggu transfusi melalui tali pusat ke bayi sebelum menangani plasenta . 5. Basuhlah plasenta dengan air hangat dan keringkan . 6. Tempatkan plasenta ke dalam saringan saringan selama 24 jam untuk memungkinkan drainase . 7. Bungkus plasenta dalam bahan penyerap , popok atau kain dan dimasukkan ke dalam ke dalam kantong plasenta. Ganti pembungkusnya setiap hari atau lebih sering jika jika terjadi rembesan. Plasenta dapat diletakkan di tempat tidur yang telah ditaburi garam laut (yang diganti setiap hari ) dapat pula dengan herbal yang mengandung Echinacea Echinacea,, Calendula dan Arnica Arnica serta minyak Lavender .. 8. Bayi digendong dan disusui sesuai keinginan atau kebutuhan bayi yang diketahui secara insting oleh ibu jika bayi mengangis atau reaksi lainnya. 9. Bayi diberi pakaian longgar agar tidak mengganggu gerakan karena tali pusat masih menempel. 10. Bayi dapat dimandikan seperti biasa, palcenta dibiarkan seperti itu. 11. Batasi pergerakan selama tali pusat belum puput. 2.4 Manfaat dan Kerugian dari Metode Lotus Birth 2.4.1 Dalam lotus birth memlki manfaat diantaranya:
1. Tali pusat dibiarkan terus berdenyut sehingga memungkinkan terjadinya perpanjangan aliran darah ibu ke janin. 2. Oksigen vital yang melalui tali pusat dapat sampai ke bayi sebelum bayi benar-benar dapat memlulai bernafas sendiri. 3. Lotus birth juga dapat memungkinkan bayi cepat untuk menangis segera setelah lahir. 4. Bayi tetap berada dekat ibu setelah kelahiran sehingga memungkinkan terjadinya waktu yang lebih lama untuk bounding attachment. 5. Dr. Sarah Buckley mengatakan bahwa bayi akan menerima tambahan 50100ml darah yang dikenal sebagai transfusi plasenta. Darah transfusi ini
8
mengandung zat besi, sel gizi lainnya, yang akan bermanfaat bagi bayi sampai tahun pertama. darah merah, keping darah dan bahan lainnya. 2.4.2 Kerugian dalam metode lotus birth
Metode ini rentan terjadi infeksi karena port karena port de entry antara entry antara tali placenta, tali pusat dan bayi masih ada. Akibatnya metode ini belum dapat sepenuhnya diadopsi dalam praktis medis. Kontroversi ini terjadi di berbagai belahan dunia, namun pilihan untuk menggunakan metode ini adalah hak ibu dan keluarga sehingga efek samping jika terjadi komplikasi seperti infeksi merupakan tanggung tan ggung jawab ibu dan keluarga. keluarga . Selain dapat terjadi infeksi, kekurangan lain dari metode Lotus birth adalah: 1. Tidak bisa diterapkan pada semua seting pelayanan karena terbatas oleh keyakinan, budaya dan kebijakan serta bukti ilmiah. 2. Membutuhkan fasilitas kesehatan yang memadai dan SDM yang kompeten. 3. Perlu hati-hati dalam merawat bayi, tali pusat dan plasenta sebelum puput agar tidak infeksi, tidak berbau dan tidak putus karena tindakan yang tidak disengaja karena terburu-buru atau tidak hati-hati
9
BAB III ANALISA JURNAL PERBEDAAN PERTUMBUHAN BAYI BARU LAHIR PADA METODE LOTU LO TUS S BI RTH
Herlyssa, Sri Mulyati, Rus Martini
Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta III Jalan Arteri JORR Jatiwarna Kec Pondok Melati Bekasi-17415 Email:
[email protected] Email:
[email protected]
ABSTRACT
Newborns health,which is measured by the growth of o f body in weight and length after born, is determined by maternal and nenatal factors, particularly the time to pinch or born, cut placenta placenta cord. This study aims to examine the relationship betweendelivery method with leaving the the placenta placenta uncut(lotus birth) b irth) andthe growth of newborn. This is designed as crosessectional research, with the use of secondary data from medical record at two maternity clinics in in East Jakarta. The research population is mothersthosegivevaginal birth at the Clinics. The The sampling technique used the total number of population member, namely 111 respondents. respondents. This research results in 63,1% of total sample attended lotus birth with their baby's weight at birth is 3085 gramon average. Oneweek and one month later, the weight increases to to 3431, and 4542,34gram on average respectively. Statistical test analysis T testshows that the growth of 1 week newborns under lotus birth methode is better than those who use use ordinary birth with significant P value is 0.00. Thus, delaying umbilical cord cut at birth at lotus birth methode requires further verification. birth verification.
Keywords: lotus birth, newborngrowth newborngrowth
10
ABSTRAK Kesehatan bayi baru lahir, yang diukur dengan pertumbuhan berat dan panjang bayi setelah lahir, ditentukan oleh faktor maternal dan neonatal, khususnya waktu setelah penjepitan tali tali pusat. pusat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persalinan metode penundaan penundaan pemotongan tali pusat (lotus birth) dengan pertumbuhan bayi baru lahir. Desain penelitian penelitian adalah Crosessectional dengan menggunakan data sekunder pada catatan rekam medik dari dua klinik bersalin di wilayah Jakarta timur. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu ibu yang melahirkan normal di klinik bersalin wilayah Jakarta timur. Teknik pengambilan pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan seluruh anggota populasi sebanyak 111 responden. responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 63,1% dari total sample sebanyak 111 persalinan persalinan menggunakan metode lotus birth, dengan rata-rat berat bayi sesaat setelah dilahirkan dilahirkan adalah 3085 gram. Satu minggu dan satu bulan berikutnya, berat bayi rata-rata meningkat secara secara berurutan menjadi 3431 dan 4542,34gram. Hasil analisis uji statistik T test menunjukkan bahwa pertumbuhan bayi usia 7 hari yang dilahirkan dengan metode lotus lebih baik dari pada bayi yang lahir dengan metode biasa dengan nilai P value lotus 0.00. Penundaan 0.00. Penundaan pemotongan tali pusat pada persalinan lotus merupakan intervensi yang masih masih memerlukan pembuktian lebih lanjut.
Kata Kunci : lotus birth, pertumbuhan bayi baru lahir Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 2, Nomor 2, Maret 2015, hlm : 1 – 1 – 9 9
11
1. PENDAHULUAN
Kesehatan bayi baru lahir sangat ditentukan oleh pertumbuhan bayi setelah lahir. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran, besar, jumlah dan fungsi tingkat sel maupun organ yang diukur dalam ukuran berat badan (gram, pound dan kilogram) dan panjang badan (cm, meter) (Dep Kes RI, 2006 ). Pertumbuhan bayi baru lahir adalah pertambahan berat badan bayi sejak lahir sampai berusia 28 hari. Whaley and Wong (2010) menyebutkan pertambahan BB bayi lahir sampai usia 6 bulan sebesar 140-200 perminggu. Setelah bayi lahir, berat badan bayi akan mengalami penurunan yang bersifat normal. Penurunan berat badan bayi dalam 10
hari
setelah
kelahiran
sekitar
10%
dari
berat
badan
waktu
lahir. Hal ini disebabkan karena keluarnya mekonium dan air seni yang belum diimbangi dengan asupan yang mencukupi, misalnya produksi ASI yang belum lancar dan berat badan akan kembali pada hari kesepuluh. Bhuta, et al. (2014) menjelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bayi baru lahir yaitu faktor maternal dan neonatal. Faktor maternal meliputi pemberian suplemen asam folat, pemberian suplemen mikronutrien, suplemen kalsium, suplemen kalori dan protein, pemberian zat besi dan asam folat, suplementasi yodium, merokok, riwayat penyakit selama kehamilan. Faktor neonatal meliputi memperlambat penjepitan tali pusat/Lotus birth, inisiasi menyusui dini, pemberian vitamin K, suplementasi l vitamin A neonatal, metode kangguru dan kelainan kongentital. Penundaan penjepitan dan pemotongan tali pusat pada metoda persalinan lotus merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan bayi baru lahir. Metode Persalinan lotus adalah metode persalinan yang membiarkan tali pusat tetap terhubung dengan bayi dan plasenta setelah kelahiran, tanpa tanp a menjepit ataupun memotongnya, sehingga tidak memberikan peluang kuman untuk masuk ke dalam tubuh bayi melalui tali pusat, Metode lotus birth ini diyakini dapat menambah kekebalan tubuh pada bayi yang baru lahir. Dengan lotus birth, bayi 12
diharapkan mendapatkan lebih banyak darah yang mengandung oksigen, makanan dan antibodi sehingga memberikan waktu bagi tali pusat untuk terpisah dari bayi bayi secara alamiah. Dengan cara ini, tali pusat dan plasenta diperlakukan sebagai suatu kesatuan sampai saat pemutusan secara alami yang biasanya terjadi 3-10 hari setelah proses kelahiran. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan pentingnya penyatuan atau penggabungan pendekatan untuk asuhan ibu dan bayi, dan menyatakan dalam panduan asuhan persalinan normal (Geneva, Swiss, 1997), "Penundaan pengkleman (atau tidak sama sekali diklem) adalah cara fisiologis dalam perawatan tali pusat, dan d an pengkleman tali pusat secara dini merupakan intervensi yang masih memerlukan pembuktian lebih lanjut. Metode lotus birth inipun diyakini dapat menambah kekebalan tubuh pada bayi yang baru lahir. Dengan lotus birth, bayi diharapkan mendapatkan lebih banyak darah yang mengandung oksigen, makanan dan antibodi sehingga diharapkan bayi mendapat nutrisi yang berpengaruh
terhadap
pertumbuhannya
(Rachana,
2000).
WHO
(2014)
menyebutkan penundaan penjepitan tali pusat dapat meningkatkan suplay zat besi sehingga mengurangi kejadian anemia sebesar 60% pada bayi, mengurangi perdarahan intraventrikuler sebesar 59% pada bayi prematur, mengurangi enterocolitis nekrotik sebesar 62% pada bayi premature, mengurangi sepsis, mengurangi kebutuhan transfuse darah pada bayi prematur. Di Indonesia, metode persalinan lotus masih belum lazim dilakukan. Hanya beberapa klinik bersalin yang menerapkan m enerapkan metode ini. Saat ini masih banyak pro p ro dan kontra terkait metode persalinan tersebut. Hal ini disebabkan belum semuanya memahami manfaat metode persalinan lotus, sehingga penelitian yang terkait dengan hal tersebut, masih belum banyak dilakukan. Namun demikian sebenarnya metode persalinan telah banyak dilakukan pada masyarakat di dunia seperti Amerika, Tibet dan sebagainya. Di Indonesia sendiri sudah pernah dilakukan pada masyarakat Bali yang dilakukan oleh seorang bidan Amerika.
13
Mulyati (2014) melaporkan penelitiannya bahwa proporsi ibu yang melahirkan dengan metode lotus birth di Klinik Bersalin wilayah Jakarta timur sebesar 43,1%. Dari hasil pengamatan peneliti di klinik bersalin Ani Rahardjo diperoleh bahwa ada peningkatan berat badan bayi yang dilahirkan dengan metoda lotus birth. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata kenaikan berat badan bayi baru lahir dalam satu minggu pertama adalah 500-1000 gram. Burkley (2006) dan Lim (2001) menjelaskan bahwa tidak ada penurunan berat badan yang dilaporkan pada bayi yang dilahirkan secara lotus. Pada penelitian terhadap mamalia (simpanse), dengan den gan membiarkan plasenta utuh tidak merusak atau memotongnya, bayi-bayi simpanse berkembang dengan sehat. WHO (2014) juga menjelaskan bahwa zat besi sebagai mikronutrien yang kritikal bagi
perkembangan
anak
terutama
perkembangan
neurological.
Dengan
penundaan pemotongan tali pusat memberikan suplay 75 mg zat besi b esi dalam enam bulan pertama setelah kelahirannya. Klinik Bidan Ani Rahardjo adalah salah satu klinik bersalin yang berada di wilayah Jakarta Timur, telah melakukan pertolongan persalinan dengan metode lotus sejak pertengahan tahun 2012. Praktik metode lotus birth yang dilakukan Bidan Ani merupakan modifikasi dari waktu penundaan tali pusat, yaitu setelah bayi berusia 24 jam baru dilakukan pemotongan tali pusat. Sedangkan metode lotus birth yang murni adalah membiarkan tali pusat lepas dengan sendirinya. Mengingat masih adanya pro kontra terhadap metode persalinan lotus dan belum adanya penelitian tentang hubungan persalinan lotus dengan den gan pertumbuhan bayi baru lahir, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan metode persalinan lotus dengan pertumbuhan bayi baru lahir. Tujuan penelitian adalah
mengetahui
adanya
hubungan
metode
persalinan
lotus
dengan
pertumbuhan bayi baru lahir. 2. METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Cross Sectional. Sectional. Peneliti ingin mengetahui adanya hubungan antara variabel 14
bebas (independen) dan variabel terikat (dependen) dimana variabel terikat adalah pertumbuhan bayi baru lahir, variabel bebas adalah persalinan lotus, umur ibu, pekerjaan dan paritas. Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan di klinik di wilayah Jakarta Timur baik yang lahir secara lotus maupun tidak lotus. Sampel penelitian ini adalah sebagian ibu yang lahir lotus lotu s dan tidak lotus yang lahir pada bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2013. Jumlah sampel sebesar 111 orang Pengambilan sampel dilakukan secara total populasi. Pengambilan data secara sekunder. Analisis data secara univariat dan bivariat. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Indikator yang digunakan untuk penilaian pertumbuhan bayi baru lahir adalah pertambahan berat badan bayi saat lahir dan berat badan saat bayi berusia 7 hari dan 28 hari. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1 Distribusi rata-rata berat badan bayi baru lahir, usia 7 hari dan usia 28 hari Variabel
Berat
badan
n
Mean
SD
min
maks
111
3085
412,068
2100
4550
111
3431
459,937
2450
4700
111
4542,34
641,844
3100
6500
bayi
BB
bayi
saat
lahir Pertumbuhan bayi baru lahir
BB saat usia 7 hari BB bayi usia 28 hari
Pertumbuhan bayi baru lahir akan menentukan kesehatan bayi di masa yang akan datang. Pada tabel 1. menunjukkan bahwa rata-rata BB bayi saat lahir adalah 3085 gram dengan BB minimum 2100 gram dan maksimum 4550 gram. Sedangkan BB bayi usia 7 hari memiliki rata-rata 3431 gram dengan BB minimum sebesar 2450 gram dan maksimum sebesar 4700 gram, dan pada usia 28
15
hari memiliki rata-rata 4542,34 gram dengan BB minimum sebesar 3100 gram dan maksimum sebesar 6500 gram. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata berat badan bayi saat lahir berada dalam batas normal, walaupun ada bayi yang memiliki berat badan kurang dari 2500 gram dan di atas 4000 gram. Berat badan bayi rata-rata yang ditemukan sesuai dengan Kemenkes RI (2013) yang menyebutkan berat badan bayi normal adalah sebesar 2500-4000 gram. BB lahir yang kurang dari 2500 gram dikategorikan sebagai BBLR. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya BBLR adalah umur ibu beresiko, jarak kehamilan keh amilan yang pendek pe ndek