Tugas k3 Bu Popy Ergonomi

July 7, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Tugas k3 Bu Popy Ergonomi...

Description

 

UPAYA MEMPERTAHANKAN ERGONOMI PADA POSISI BERBARING, DUDUK, BERDIRI, DAN BERJALAN.

Disusun Oleh: Kartika Nur Lutvia Hafni Yulfizar Maryati RiaVinola Anggarani  Nurbaiti Risaldi Ryan

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

 

Kata Pengantar   Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan  puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami yang telah memberikan kesehatan jasmani da rohani sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Upaya Mempertahankan Ergonomik Pada Posisi Berbaring, Duduk, Berdiri, dan Berjalan ini ini dengan lancar. Sholawat serta salam tak lupa kami curahkan kehadirat Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah ke alam yang penuh rahmat ini. Makalah ini untuk memenuhi tugas kami serta bertujuan untuk membantu kami dalam memahami materi juga dalam rangka memperluas wawasan dan intelektualitas kami serta  pembacanya. Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan,  petunjuk, saran serta dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami  banyak mengucapkan terimakasih. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan. Untuk itu, adanya kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan ha rapkan dari kesempurnaan penulis dimasa depan. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat ataupun inspirasi untuk para pembaca dan dapat menjadi tambahan ilmu serta pedoman untuk melakukan penelitian yang lebih luas.

Tangerang, 15 November 2018

Penulis

 

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat, sehingga peralatan sudah menjadi kebutuhan pokok pada lapangan pekerjaan.Artinya peralatan dan teknologi merupakan salah satu  penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk berbagai jenis  pekerjaan. Disamping itu,akan terjadi dampak negatifnya bila kita kurang waspada menghadapi  bahaya potensial yang mungkin akan timbul. Hal ini tentunya dapat di cegah dengan adanya adan ya antisipasi berbagai resiko. Antara lin kemungkinan terjadinya penyakit pen yakit akibat kerja, penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan kecelakaan akibat kerja yang dapat menyebkan kecacataan dan kematian. Antisipasi ini harus dilakukan oleh semua pihak dengan cara  penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan lingkungan kerja. Pendekatan ini dikenal sebagai  pendekatan ergonomic. Dalam dunia kerja terdapat Undang-Undang yang mengatur tentang ketenagakerjaan yaitu Undang-Undang No. 14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok tenaga kerja merupakan subyek dan obyek pembangunan. Ergonomic yang bersasaran akhir efisiensi dan keserasian kerja memiliki arti penting bagi tenaga kerja, baik sebagai subyek maupun obyek. Akan tetapi sering kali suatu tempat kerja mengesampingkan meng esampingkan aspek ergonomic bagi para  pekerjanya, hal ini tentunya sangat merugikan para pekerja itu sendiri. Pada umumnya ergonomic belum diterapkan secara merata pada sector kegiatan ekonomi. Gagasannya telah lama disebarluaskan sebagai unsure hygiene perusahaan dan kesehatan kerja (hiperkes), tetapi sampai saat ini kegiatan-kegiatan baru sampai pada taraf  pengenalan oleh khususnya pada pihak yang bersangkutan, sedangkan sedan gkan penerapannya baru pada tingkat perintisan. Fungsi pembinaan ergonomic secara teknis merupakan tugas pemerintah. Pusat Bina Hiperkes dan Keselamatan Kerja memiliki fungsi pembinaan ini melalui pembinaan keahlian dan pengembangan penerapannya. Namun begitu, sampai saat ini pengembangan kegiatan-kegiatannya baru diselenggarakan dan masih menunggu kesiapan masyarakat untuk menerima ergonomic dan penerapannya. 1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Apa yang dimaksud ergonomi? Apa tujuan ergonomi? Apa saja ruang lingkup ergonomi? Apa saja manfaat ergonomi? Bagaimana sikap tubuh dalam bekerja? Bagaimana sikap berbaring? Bagaimana sikap duduk? Bagaimana sikap berdiri? Bagaimana sikap berjalan?

 

1.3 Tujuan Masalah

1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui tentang Ergonomi 1.3.2 Tujuan Khusus 1. 2.

Mengetahui definisi ergonomi Mengetahui tujuan ergonomi

3.

Mengetahui ruang lingkup ergonomi

4.

Mengetahui manfaat ergonomi

5.

Mengetahui sikap tubuh dalam bekerja

6.

Mengetahui sikap berbaring

7.

Mengetahui sikap duduk

8.

Mengetahui sikap berdiri

9.

Mengetahui sikap berjalan

1.4 Manfaat

1. Menambah pengetahuan bagi pembaca mengenai masalah ergonomi ditempat kerja. 2. Sebagai sarana informasi bagi pekerja dan perusahaan untuk lebih memperhatikan tentang masalah ergonomi ditempat kerja.

 

BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Definisi Ergonomi

Ergonomi yaitu ilmu yang penerapanya berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau sebaliknya dengan tujuan tercapainya produktivitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya melalui pemanfaatan factor manusia seoptimal-optimalnya. (Dr. Suma’mur P.K, M.Sc : 1989 hal 1 ). Ergonomi adalah komponen kegiatan dalam ruang lingkup hiperkes yang antara lain meliputi penyerasian pekerjaan pek erjaan terhadap tenaga kerja secara timbale  balik untuk efisiensi dan kenyamanan kerja. Contoh : suatu perusahaan kerajinan mengubah cara kerja duduk di lantai dengan bekerja di meja kerja, mengatur tata ruangan menjadi lebih baik, mengadakan ventilasi, menambah  penerangan, mengadakan ruang makan, mengorganisasi waktu istirahat, menyelenggarakan  pertandingan olahraga, dan lain-lain. Dengan usaha ini, keluhan-keluhan tenaga kerja berkurang dan produksi tidak pernah terganggu oleh masalah-masalah ketenagakerjaan. Dengan begitu,  produksi dapat mengimbangi perluasan dari pemasaran. Ergonomi mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan manusia. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress atau tekanan yang akan dihadapi. Salah satu upaya yang dilakukan antara lain menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembapan. Hal ini bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Ada salah satu definisi yang menyebutkan bahwa ergonomi bertujuan untuk “fitting the job to to the worker”. Ergonomi juga bertujuan sebagai ilmu terapan ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan kepuasan kerja yang maksimal selain meningkatkan produktivitasnya. (ILO)

2.2 Tujuan Ergonomi Pelaksanaan dan penerapan ergonomi di tempat kerja di mulai dari yang sederhana dan pada tingkat individual terlebih dahulu. Rancangan ergonomi akan dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja, serta dapat menciptakan system s ystem serta lingkungan yang cocok, aman, nyaman dan sehat.

Adapun tujuan penerapan ergonomic adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental dengan meniadakan beban kerja tambahan(fisik dan mental), mencegah penyakit akibat kerja, dan meningkatkan kepuasan kerja 2. Meningkatkan kesejahteraan social dengan jalan meningkatkan kualitas kontak sesame  pekerja, pengorganisasian yang lebih baik dan menghidupkan system kebersamaan dalam tempat kerja.

 

3. Berkontribusi di dalam keseimbangan rasional antara aspek-aspek teknik, ekonomi, antropologi dan budaya dari sistem manusia-mesin untuk tujuan meningkatkan efisiensi sistem manusia-mesin.

2.3 Ruang Lingkup Ergonomi

Ruang lingkup ergonomi sangat luas aspeknya, antara lain meliputi: 1. Tehnik 2. Fisik 3. Pengalaman psikis 4. Anatomi, utamanya yang berhubungan dengan kekuatan dan gerakan otot dan persendian 5. Sosiologi 6. Fisiologi, kaitanya dengan temperature tubuh, oxygen up take, dan aktifitas otot 7. Desain, dll

2.4 Manfaat Ergonomi

1. Menurunnya angka kesakitan akibat kerja. 2. Menurunnya kecelakaan kerja. 3. Biaya pengobatan dan kompensasi berkurang. 4. Stress akibat kerja berkurang. 5. Produktivitas membaik. 6. Alur kerja bertambah baik. 7. Rasa aman karena bebas dari gangguan cedera. 8. Kepuasan kerja meningkat

2.5 Sikap Berbaring

Posisi klien penting telentang (dorsal RACKBIKE —  RACKBIKE —  tergeletak  tergeletak di belakang), rawan (berbaring pada perut), Sims' (semi-rawan-berbaring di samping [biasanya kiri] —  kiri]  —  dengan  dengan atas lutut tertekuk), Fowler di (tergeletak di belakang, dengan kepala tinggi), lutut-dada atau genupectoral (berbaring di lutut, dengan dada dad a beristirahat di tempat tidur), dorsal lithotomy (tergeletak di belakang, dengan kaki di sanggurdi), dan lateral (berbaring di samping). Posisi telentang dapat dimodifikasi dengan menekuk lutut dan menempatkan kaki datar di tempat tidur.

 

Trendelenburg's (posisi kepala-down —  kepala-down —  berbaring  berbaring dengan kepala lebih rendah dari kaki)digunakan untuk mengobati sengatan, dengan mempromosikan aliran darah ke otak. Posisi ini  juga digunakan untuk beberapa bagian dari postural drainase, untuk membantu mengeringkan sekresi dari segmen paru-paru. Posisi terbalik Trendelenburg dapat digunakan diguna kan untuk meningkatkan tabung pakan dan sebagai prosedur darurat untuk membantu menghentikan  pendarahan di cedera kepala (Lihat bab 43). Dua lainnya, kurang posisi umum digunakan adalah  posisi berdiri lumbal. diubah (berdiri sementara membungkuk ke depan), dan posisi yang digunakan untuk pungsi

2.6 Sikap Duduk

Tulang punggung merupakan bagian tubuh yang memiliki peranan sangat besar dalam menjaga kestabilan tubuh. sebagian besar aktivitas sehari-hari dapat dilakukan dalam posisi duduk, sehingga penting untuk mengetahui posisi tubuh saat duduk yang benar untuk menjaga kesehatan tulang punggung Posisi Duduk Yang Benar : 1. Duduk tegak dengan punggung lurus dan bahu ke belakang. Paha menempel di dudukan kursi dan bokong harus menyentuh bagian belakang kursi. Tulang punggung memiliki bentuk yang sedikit melengkung ke depan pada bagian punggung, sehingga dapat diletakkan bantal untuk menyangga kelengkungan tulang punggung tersebut. 2. Pusatkan beban tubuh pada satu titik agar seimbang. Usahakan jangan sampai membungkuk. Jika diperlukan, kursi dapat ditarik mendekati meja agar posisi duduk tidak membungkuk. 3. Posisi lutut mempunyai peranan penting juga. Untuk itu tekuklah lutut hingga sejajar dengan  pinggul. Usahakan untuk tidak menyilangkan kaki. 4. Jika dudukan kursinya terlalu tinggi, penggunaan pengganjal kaki juga membantu menyalurkan beban dari tungkai. 5. Jika ingin menulis tanpa meja, gunakanlah pijakan di bawah kaki namun posisi kaki tetap sejajar dengan lantai. Akan tetapi hal ini sebaiknya tidak dilakukan terlalu lama karena akan membuat tulang ekor menahan sebagian beban yang berasal dari paha. 6. Usahakanlah istirahat setiap 2 jam sekali dengan cara berdiri, peregangan sesaat, atau berjalan jalan di sekitar ruangan untuk mengembalikan kesegaran tubuh agar dapat tetap berkonsentrasi dalam belajar 7. Tangan dibuat senyaman mungkin di atas meja, namun jangan lupa untuk mengistirahatkan lengan dan siku. Jika diperlukan, dapat menggunakan sandaran tangan untuk membantu mengurangi beban pada bahu dan leher anda agar tidak mudah lelah. 8. Jika ingin mengambil sesuatu yang berada disamping atau di belakang, jangan memuntir  punggung. Putarlah keseluruhan tubuh sebagai satu kesatuan.

 

2.7 Sikap Berdiri

Ketika mengangkat, berjalan, atau melakukan kegiatan tubuh, keselarasan tubuh yang tepat  penting untuk menjaga keseimbangan. Ketika tubuh seseorang di alignment yang benar, Semua otot bekerja sama untuk gerakan paling aman dan paling efisien, tanpa ketegangan otot. Peregangan tubuh setinggi mungkin menghasilkan keselarasan. Ini dapat dicapai melalui tepat  postur. Ketika berdiri, berat badan sedikit ke depan dan didukung di bagian luar kaki. Sekali lagi, kepala tegak, punggung punggun g lurus, dan perut terselip in. (ingat bahwa klien tempat temp at tidur harus di sekitar posisi yang sama sebagai jika dia berdiri.) be rdiri.) 2.9 Sikap Berjalan

Berjalan kaki adalah salah satu latihan fisik benturan ringan yang bermanfaat bagi kesehatan. Selain bisa memperbaiki suasana hati, berjalan kaki kak i juga membantu mengatasi depresi. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat obesitas di negara-negara yang penduduknya biasa  berjalan kaki lebih rendah daripada negara-negara yang penduduknya pendudukn ya mengandalkan mobil sebagai sarana transportasi. Cara berjalan yang baik adalah: 1. Biasakan berjalan dengan tubuh yang tegak. Walaupun setiap orang memiliki cara berjalan yang unik, ada sikap tertentu yang banyak orang lakukan saat berjalan, terutama dalam hal postur tubuh. Biasakan berjalan dengan punggung tegak dan mengangkat dagu agar sejajar dengan lantai. Dengan menjaga postur ini selama berjalan, b erjalan, Anda bisa bernapas lebih leluasa sebab tulang  punggung Anda tetap lurus sehingga tidak menekan diafragma. Jangan berjalan sambil menunduk atau membungkuk sebab postur tubuh yang buruk lambat laun membuat punggung terasa nyeri, leher kaku, dan bahkan muncul keluhan lain yang lebih serius 2. Gunakan otot betis, paha belakang, dan kuadrisep agar Anda bisa berjalan dengan baik. Gerakan berjalan yang efektif melibatkan hampir semua otot tungkai, bukan hanya satu. Visualisasikan bahwa saat ini Anda sedang berjalan. Langkahkan kaki kanan ke depan dengan meletakkan tumit di lantai lalu gunakan otot paha belakang dan kuadrisep kaki kiri untuk menggerakkan tubuh ke depan sampai Anda bisa memindahkan tumit kiri ke depan. Biasakan melangkah dengan gerakan menggulung telapak kaki, yaitu mengangkat telapak kaki dimulai dari tumit sampai ke jari-jari kaki dengan arah lurus ke depan. Cara ini akan aka n mengaktifkan otot  betis sehingga telapak kaki membentuk sudut yang tepat saat terangkat dari lantai setiap kali Anda melangkah. 3. Tariklah kedua bahu sedikit ke belakang, tetapi biarkan tetap rileks. Saat berjalan, Anda akan lebih banyak mengandalkan otot kaki dan otot perut. Walau demikian, Anda harus tetap memperhatikan postur tubuh atas. Menarik bahu sedikit ke belakang dalam kondisi rileks akan  banyak manfaatnya. Postur ini menjaga tubuh Anda agar tetap kuat dan stabil saat Anda meluruskan punggung dari leher sampai pinggul. Melakukan postur ini sambil menegakkan  punggung dan mengangkat dagu akan mencegah mence gah ketegangan di punggung dan men menghindari ghindari terjadinya cedera. Selain itu, cara ini membantu Anda membentuk kebiasaan berjalan yang baik sehingga tubuh Anda tidak bungkuk yang cenderung menimbulkan nyeri dan ketegangan bahu. Terakhir, dengan menarik bahu sedikit ke belakang, penampilan Anda akan lebih baik karena

 

 postur ini menunjukkan kepercayaan diri dan kekuatan. Walaupun terkesan sepele, hal ini sangatlah penting 4. Ayunkan lengan selama Anda berjalan. Mengayunkan lengan adalah hal biasa bagi banyak orang. Biarkan kedua lengan tergantung ke bawah secara alami. Saat mulai berjalan, lengan Anda akan berayun sedikit. Semakin cepat Anda berjalan, semakin lebar ayunannya. Mengayunkan lengan adalah sesuatu yang alami ketika Anda berjalan. Penelitian membuktikan  bahwa cara ini bisa meningkatkan efisiensi dari setiap langkah Anda. Berjalan sambil mengayunkan lengan membantu Anda melangkah lebih lebar dengan energi metabolik yang sama besarnya seperti jika Anda tidak mengayunkan lengan. Jadi, jangan takut mengayunkan lengan saat berjalan. Jangan khawatir, Anda tidak akan terlihat seperti pendekar. Jika cuaca tidak terlalu dingin, jangan masukkan tangan ke dalam saku agar Anda bisa mengayunkan lengan. Dengan demikian, Anda akan memperoleh manfaatnya, yaitu berjalan lebih cepat dan lebih jauh.

2.9.1 Cara Mengangkat beban

1. Pemanasan : Sama halnya seperti olahraga yang yang mengharuskan pelakunya untuk pemanasan supaya terhindar dari cedera. Kemudian, jaga bagian kaki dalam posisi lebar atau terbuka. Tujuannya agar dapat menopang tubuh Anda saat mulai mengangkat barang. Posisi kaki harus kuat, sama halnya seperti posisi kuda-kuda dalam olahraga karate. 2. Jongkokan badan ke bawah, pastikan Anda membengkokan bagian pinggul dan lutut. Lipat Lipat satu kaki di depan dan lipat satu kaki lainnya di lantai, p posisi osisi ini biasa disebut half kneeling. Kondisikan posisi badan Anda agar selalu tegak karena dapat meluruskan tulang belakang. Angkat barang secara perlahan sambil meluruskan lutut dan pinggul Anda. Ketika mengangkat  barang hindari gerakan memutar. 3. Angkat barang agar tetap dekat dengan bagian perut. Ketika mengganti arah, putar bagian  pinggul terlebih dahulu kemudian bahu. Saat menurunkan badan jongkokan jongkoka n badan secara  perlahan diikuti dengan bengkokan lutut dan pinggul. 4. Jangan gunakan gunakan pinggang Anda untuk mengangkat dan menurunkan barang. Sebagian besar cedera dikarenakan melakukan posisi membungkuk ketika mengambil barang. Posisi membungkuk dapat memberikan tekanan pada pinggang bagian bawah.

 

BAB 3 ROLE PLAY

Dokter: Risaldi  Nurse: Nurbaiti Hafni Pasien: Ria OB

: Ryan

Wali pasien: Maryati  Narator: Kartika

Pagi yang cerah kala itu, hiruk pikuk dunia kalah dengan merdunya kicauan burung. Seorang office boy yang siap bekerja seperti biasanya dibebuah rumah sakit kota. Panggil saja ia ryan . Ia bekerja sekitar 20 tahun di rumah sakit itu. Setiap pagi ia bekerja tanpa kenal lelah. Mengangkat barang kesana dan kesini sudah biasa ia lakukan. Suatu saat, ketika sedang mengangkat sebuah kardus yang berukuran sedang, anehnya, ia mengalami kesakitan dibagian  pinggang. Ia membiarkan sakit itu, tidak begitu menghiraukan. Disaat lainnya, ia akan mengangkat sebuah kardus ukuran sedang yang tidak begitu berat. Namun, sakit pinggangnya menjadi-jadi. Perawat yang melihat ryan terasa aneh, dia tidak seperti biasanya.  Nurbaiti : “Kenapa pak Ryan Ryan?” ?”   Ryan

: “Pinggang saya sakit sekali sus sus.. Kenapa ya?”  ya?” 

 Nurbaiti : “Sudah dari kapan pak?”  pak?”   Ryan : “Sudah beberapa hari. Saya pikir karena kecapek -an. -an. Tapi saya sudah mengurangi aktivitas saya akhir-akhir ini dan sakitnya tetap saja. Malah bertambah Malah bertambah sakit.”  sakit.”   Nurbaiti

: “Lebih baik baik bapak periksakan saja. Ayo saya antarkan pak .”  .” 

 Nurbaiti membawa Urip ke IGD. Tidak seperti biasanya, IGD hari ini tidak seramai hari-hari lainnya, ada beberapa bed yang masih kosong. Nurbaiti mengantarkan Ryan ke bed yang berada di pojok ruangan. Tak lama kemudian, Perawat IGD datang menghampiri Ryan dan Nurbaiti, sedikit heran dengan keadaan Ryan yang duduk di bed IGD. Hafni

: “Loh, Bapak Ryan sama sus Baiti kenapa ada disini?”  disini?” 

 Nurbaiti : “Nurse, ini pak Ryan sakit.” sakit.”   Tidak lama kemudian, datanglah dokter yang sedang bertugas.

 

Risaldi : “Ada “Ada apa ini nurse? Kenapa Pak Ryan dan sus Baiti disini?” disini?”   Hafni

: “Ini dok, kata sus Baiti, pak Ryan sedang sakit.”  sakit.” 

Risaldi : “Sakit apa Pak?”  Pak?”  Ryan

: “Nyeri di pinggang Dok.”  Dok.”  

Dokter Risaldi mengamati lekat-lekat keadaan pasien. Tidak butuh waktu yang lama untuk mengetahui keadaan pasien. Risaldi : “Sepertinya nyeri dibagian pinggang bapak dikarenakan sering mengangkat benda  berat dengan cara yang salah. Tapi untuk memvalidasinya, lebih baik bapak melakukan  pemeriksaan penunjang rontgen. Nurse, antarkan pak Ryan ke ruang radiologi.”  radiologi.”  Hafni

: “Baik dok. Mari pak, ikut saya.”  saya.” 

Perawat Hafni mengantar bapak Ryan ke ruang rontgen. Ruangan itu terlihat sepi. Perawat mengantarkan bapak Ryan ke petugas rontgen. Setelah beberapa jam berlalu, hasil rontgen akhirnya keluar. Hafni : “Bapak ini hasilnya, Mungkin bisa diberikan ke dokter yang bersangkutan.”  bersangkutan.”   Bapak Ryan pun pergi meninggalkan ruang radiologi. Ia mencari keberadaan dokter Risaldi yang tadi memeriksanya. Beberapa lama bapak Ryan mencari akhirnya membuahkan hasil. Dokter Risaldi yang ia cari berhasil ditemukan. Ia berlari menghampri dokter Risaldi dan memberikan hasil rontgen.

Ryan

: “Bagaimana hasil hasil rontgen saya dok ??”  ” 

Risaldi : “benar kata saya Pak. Bapak Nyeri bapak dikarenakan sering se ring mengangkat beban berat dengan cara yang salah.”  salah.”   Ryan

: “Memangnya mengangkat beban yang benar seperti apa Dok?”  Dok?”  

Risaldi : “Nurse, kesini.”  kesini.”  (Kebetulan saat itu Nurse Nurbaiti lewat.)  Nurbaiti : “Iya dok, ada apa?”  apa?”   Risaldi : “Tolong ajarkan bapak Ryan cara mengangkat beban berat yang benar. Bapak Ryan saya ada kerja lain. Jadi selanjutnya silahkan tanyakan pada Nurse Nurbaiti.” Nurbaiti.”   Ryan

: “Baik dok, terimakasih.”  terimakasih.” 

 Nurbaiti:: “Mari pak, ikut saya.”   Nurbaiti saya.”    Nurbaiti dan Ryan berjalan menuju Nurse station. Disana Ryan diajarkan bagaimana cara mengangkat beban yang berat.

 

 Nurbaiti: “Begini pak, jika bapak ingin mengangkat beban berat, bapak harus jongkok dulu, lalu  Nurbaiti: meletakkan beban di salah satu paha bapak, kemudian angkat. Jangan dalam keadaan beridiri, langsung diangkat. Begitu pak.”  pak.”   Ryan

: “Kok ribet sekali nurse.”  nurse.”  

 Nurbaiti:: “Iya pak. Agar tidak ada kecelakaan kerja. Jangankan untuk mengangkat beban berat  Nurbaiti seperti bapak, untuk duduk duduk saja ada aturannya.”  aturannya.”   Ryan : “Duduk ada aturannya nurse?”  nurse?”    Nurbaiti:: “Kebetulan saya punya video tentang ergonomi, apa bapak mau melihat?”   Nurbaiti melihat?”   Ryan : “Iya Nurse (Melihat Video) ternyata posisi seperti ini saja bisa berpengaruh fatal terhadap kesehatan ya Nurse.”  Nurse.”   Nurbaiti:: “Iya abapak.”   Nurbaiti abapak.”  Ryan

: “Baiklah Nurse terimakasih.”  terimakasih.”  

 Nurbaiti:: “Iya sama-sama  Nurbaiti sama-sama Pak.” Pak.”  Ryan

: “Iya Nurse.”  Nurse.” 

Malam itu sangat dingin, tetapi perawat Hafni tetap bersemangat untuk memenuhi kewajibannya sebagai perawat. Di rumah sakit, ia sedikit berkeliling untuk memeriksa ruangan karena di ruang IGD tidak ada ad a pasien. Perawat Hafni sedikit terkejut ketika melihat salah satu  pasiennya yang tidur dengan posisi telungkup. Perawat Hafni melihat id brandnya, kemudian ia melihat data pasien tersebut. Karena ada wali pasien yang berjaga, dan untuk menghindari kesalahan, perawat Hafni juga menanyakan identitas pasien kepada walinya. Hafni

: “Ibu dan bapak apakah wali dari pasien ini?”  ini?”  

Maryati : “Benar Nurse.”  Nurse.”  Hafni

: “Dengan nama, RiaVinola RiaVinola,, Umur 19 tahun. Sakit asma. Benar ibu?”  ibu?”  

Maryati : “Benar Nurse.”  Nurse.”  Hafni : “Ibu, untuk pasien seperti ini jangan dibiarkan tidur dengan keadaan telungkup ibu,  posisi yang telungkup akan membuat dia sesak napas sementara. Begitupun dengan kondisi telentang, posisi telentang telentang membuat mulut cenderung terbuka karena rahang berada dalam kondisi rileks. Miring kiripun tidak diperkenankan sebab jantung tertekan oleh paru-paru sebelah kanan yang ukurannya lebih besar dari pada paru sebelah kiri. Jadi posisi yang baik adalah miring ke kiri ibu.”  ibu.”  Maryati : “Jadi seperti itu Nurse, baik Nurse, Nurse , terimakasih informasinya. Kalau begitu bisa bantu saya untuk merubah posisi anak saya sus ?” ? ” 

 

Hafni

: ““Baiklah Baiklah ibu mari saya bantu.” bantu.” 

Marayati:: “Terimakasih Nurse.”  Marayati Nurse.”  Hafni

: “Iya ibu, samasama -sama.” sama.”  

 

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Penerapan Ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik dari semua pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan sebagai lembaga yang bertanggungjawab terhadap kesehatan masyarakat, membuat berbagai peraturan, petunjuk teknis dan pedoman K3 di Tempat Kerja serta menjalin kerjasama lintas program maupun lintas sektor terkait dalam pembinaannya pembinaann ya 4.2 Saran

Pendekatan disiplin ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performansi kerja manusia seperti menambah kecepatan kerja, accuracy, keselamatan kerja disamping untuk mengurangi energi kerja yang berlebihan serta mengurangi datangnya kelelahan yang terlalu cepat. Disamping itu disiplin ergonomi diharapkan mampu memperbaiki pendayagunaan sumber daya manusia serta meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan kesalahan manusia (human errors). adalah manusia, bukannya mesin. Mesin tidak seharusnya mengatur manusia, untuk ituManusia bebanilah manusia (operator/pekerja) dengan tugas-tugas yang manusiawi.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF