Tugas Home Care

January 1, 2018 | Author: nurwahyuti | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

pengadaan barang home care...

Description

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Keberhasilan organisasi mencapai tujuan didukung oleh pengelolaan faktor-faktor antara lain Man, Money, Machine, Methode dan Material. Pengelolaan yang seimbang dan baik dari kelima faktor tersebut akan memberikan kepuasan kepada kostumer baik kostumer internal maupun eksternal. Pelayanan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa dari pelayanan keperawatan komunitas dan keterampian teknikal tertentu yang berasal dari spesalisasi kesehatan tertentu, yang befokus pada asuhan keperawatan individu dengan melibatkan keluarga, dengan tujuan menyembuhkan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik, mental/ emosi pasien. Perawatan kesehatan dirumah yang merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan adalah suatu komponen rentang pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan kesehatan serta memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit termasuk penyakit terminal. Sehingga seorang perawat home health care harus dapat memiliki kemampuan dalam manajemen logistik keperawatan home health care. Keberhasilan pengelolaan logistik keperawatan home health care tergantung pada kompetensi dari manajer logistik perawat home health careitu sendiri. Manajer berfungsi untuk mengelola logistik melalui fungsi antara lain mengidentifikasi, merencanakan pengadaan, pendistribusian alat hingga mengembangkan sistem pengelolaan logistik yang efektif dan efisien. Pengadaan alat yang tepat dan berfungsi dengan baik akan memperlancar kegiatan pelayanan pasien sehingga berdampak bagi peningkatan mutu pelayanan secara umum. Manajer logistik juga harus mampu mengantisipasi kejadian darurat, membuat skala prioritas serta melakukan perubahan yang dibutuhkan untuk pencapaian tujuan umum dalam bidang kesehatan. Manajemen logistik juga harus mencapai efisiensi dan efektifitas. Manajer logistik harus memiliki kemampuan untuk mencegah atau meminimalkan pemborosan, kerusakan, kadaluarsa, kehilangan alat tersebut yang akan memiliki dampak kepada pengeluaran ataupun biaya operasional. 1

B. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut : 1.

Apa pengertian dari pelayanan kesehatan di ruah (home care) dan manajemen?

2.

Bagaimana unsur manajemen?

3.

Bagaimana fungsi manajemen logistik?

4.

Bagaimana analisis SWOT?

5.

Bagaimana standar alat home care?

C. TUJUAN Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut : 1.

Mahasiswa mengetahui apa itu manajemen logistik keperawatan dirumah.

2.

Mahasiwa mampu mengidentifikasi tentang pengelolaan logistik keperawatan dirumah.

3.

Mahasiswa membuat sistem pengelolaan logistik keperawatan mulai dari perencanaan pengadaan, pemeliharaan, evaluasi dan pengembangan sistem tersebut didalam keperawatan dirumah.

2

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN Sherwen (1991) mendefinisikan perawatan kesehatan di rumah sebagai bagian integral dari pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu individu, keluarga dan masyarakat mencapai kemandirian dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka hadapi. Sedangkan Stuart (1998) menjabarkan perawatan kesehatan di rumah sebagai bagian dari proses keperawatan di rumah sakit, yang merupakan kelanjutan dari rencana pemulangan (discharge planning), bagi klien yang sudah waktunya pulang dari rumah sakit. Perawatan di rumah ini biasanya dilakukan oleh perawat dari rumah sakit semula, dilaksanakan oleh perawat komunitas dimana klien berada, atau dilaksanakan oleh tim khusus yang menangani perawatan di rumah. Menurut American of Nurses Association (ANA) tahun 1992 pelayanan kesehatan di rumah adalah perpaduan perawatan kesehatan masyarakat dan ketrampilan teknis yang terpilih dari perawat spesialis yang terdiri dari perawat komunitas, perawat gerontologi, perawat psikiatri, perawat maternitas dan perawat medikal bedah. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan perawatan kesehatan dirumah adalah: 1. Suatu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif bertujuan memandirikan klien dan keluarganya. 2. Pelayanan kesehatan diberikan di tempat tinggal klien dengan melibatkan klien dan keluarganya sebagai subyek yang ikut berpartisipasi merencanakan kegiatan pelayanan. 3. Pelayanan dikelola oleh suatu unit/sarana/institusi baik aspek administrasi maupun aspek pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga profesional dibantu tenaga non profesional, di bidang kesehatan maupun non-kesehatan (Depkes, 2002).

Manajemen adalah seni memperoleh hasil melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain, sedangkan logistik adalah bahan untuk kegiatan operasional yang sifatnya habis pakai (Siagian: 1992). Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat (Subagya: 1994), sehingga 3

manajemen logistik mampu menjawab tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan dengan ketersediaan bahan logistik setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien dan efektif.

B. UNSUR MANAJEMEN Pelaksanaan manajemen yang baik, maka unsur-unsur manajemen diproses melalui fungsi-fungsi manajemen dan fungsi tersebut merupakan pegangan umum untuk dapat terselenggaranya fungsi-fungsi logistik. Manajemen selalu berhubungan dengan administrasi. Berikut penjelasan mengenai unsur-unsur manajemen: 1. Manusia (man): Merupakan sarana penting atau sarana utama setiap manajer untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh individu-individu tersendiri atau manusianya. Berbagai kegaitan-kegiatan yang dapat diperbuat dallam mencapai tujuan seperti yang dapat ditinjau dari sudut pandang sepeprti sudut pandang proses, perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, dan pengendalian atau dapat pula kita tinjau dari sudut bidang, seperti penjualan, produksi, keuangan dan personalia. Bidang-bidang tersebut memerlukan sumber daya manusia. 2. Material: Dalam proses pelaksanaan kegiatan, manusia menggunakan matrial atau bahan-bahan. Oleh karna itu, material dianggap pula sebagaialat atau sarana manajemen untuk mencapai tujuan. 3. Mesin ( Machine ): Dalam kemajuan teknologi, manusia bukan lagi sebagi pembantu mesin seperti pada masa lalu sebelum revolusi industri terjadi. Bahkan, sebaliknya mesin telah berubah kedudukannya menjadi pembantu manusia. 4. Metode ( method ): Untuk melakukan kegiatan secara guna dan berhasil guna, manusia dihadapkan kepada berbagai alternatif metode cara menjalankan pekerjaan tersebut sehingga cara yang dilakukannya dapat menjadi sarana atau alat manajemen untuk mencapai tujuan. 5. Uang ( money ): Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedimikian rupa agar tujuan yang diinginkan tercapai. Kegiatan atau ketidaklancaran proses manajemen sedikit banyak dipengruhi oleh pengelolaan keuangan.

C. FUNGSI MANAJEMEN LOGISTIK Manajemen logistik memiliki berbagai fungsi dan masing-masing fungsi tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain. Berikut penjelasan mengenai fungsi-fungsi logistik menurut Mustiksari, 2007. 4

1. Fungsi Perencanaan Pengertian umum adalah proses untuk merumuskan sasaran dan menentukan langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan secara khusus perencanan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang pelaksanaannya dilakukan oleh semua calon pemakai (user) kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku di masing- masing organisasi( Mustikasari: 2007). Subagya menyatakan perencanaan adalah hasil rangkuman dari kaitan tugas pokok, gagasan, pengetahuan, pengalaman dan keadaan atau lingkungan yang merupakan cara terencana dalam memuat keinginan dan usaha merumuskan dasar dan pedoman tindakan Pengelolaan logistik cenderung semakin kompleks dalam pelaksanannya sehingga akan sangat sulit dalam pengendalian apabila tidak didasari oleh perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik menuntut adanya sistem monitoring, evaluasi dan reporting yang memadai dan berfungsi sebagai umpan balik untuk tindakan pengandalian terhadap devisi-devisi yang terjadi. Suatu rencana harus di dukung oleh semua pihak, rencana yang dipaksakan akan sulit mendapatkan dukungan bahkan sebaliknya akan berakibat tidak lancar dalam pelaksanaannya. Dalam suatu kegiatan dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan pencapaian tujuan (sasaran) di perlukan kerjasama yang terus menerus antara pimpinan/staf, perencana, pelaksana dan pengawas dengan masing-masing kegiatan yang dilakukan sesuai dengan uraian tugas masing-masing. Seluruh kegiatan diarahkan pada pencapaian tujuan (untuk mencapai sasaran) organisasi. Perencanaan dapat dibagi ke dalam periode-periode sebagai berikut: a.

Rencana jangka panjang (Long range)

b.

Rencana jangka menengah (Middle range)

c.

Rencana jangka pendek (Short range)

Periodisasi dalam suatu perencanaan sekaligus merupakan usaha penentuan skala perioritas secara menyeluruh dan berguna untuk usaha tindak lanjut yang terperinci. Melalui fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan ini akan menghasilkan antara lain: a.

Rencana pembelian

b.

Rencana rehabilitasi

c.

Rencana dislokasi

d.

Rencana sewa 5

e.

Rencana pembuatan.

Dalam tahapan perencanaan logistik pada umumnya dapat menjawab dan menyimpulkan pernyataan sebagai berikut : a.

Apakah yang di butuhkan untuk menentukan jenis barang yang tepat (what)?

b.

Siapa yang mengurus atau siapa yang menggunakan untuk menentukan orang atau unit yang tepat (who)?

c.

Bilamana dibutuhkan untuk menentukan waktu yang tepat (when)?

d.

Di mana dibutuhkan untuk menentukan tempat yang tepat (where)?

e.

Mengapa di butuhkan untuk mengecek apakah keputusan yang di ambil benarbenar tepat (why)?

f.

Bagaimana diselenggarakan untuk menentukan proses yang tepat (how)?

2. Fungsi Penganggaran Penganggaran (budgetting), adalah semua kegiatan dan usaha untuk merumuskan perincian penentu kebutuhan dalam suatu skala tertentu/skala standar yaitu skala mata uang dan jumlah biaya (Subagya & Mustikasari). Dalam fungsi penganggaran, semua rencana-rencana dari fungsi perencanaan dan penentu kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besarnya biaya dari dana-dana yang tersedia. Dengan mengetahui hambatan-hambatan dan keterbatasan yang dikaji secara seksama maka anggaran tersebut merupakan anggaran yang reliable. Apabila semua perencanaan dan penentu kebutuhan telah dicek berulang kali dan diketahui untung ruginya serta telah diolah dalam rencana biaya keseluruhan, maka penyediaan dana tersebut tidak boleh diganggu lagi, kecuali bila dalam keadaan terpaksa. Pengaturan keuangan yang jelas, sederhana dan tidak rumit akan sangat membantu kegiatan. Dalam menyususn anggaran terdapat beberapa hal yang harus di perhatikan antara lain adalah: a.

Peraturan–peraturan terkait

b.

Pertimbangan politik, sosial, ekonomi dan tehnologi

c.

Hal-hal yang berhubungan dengan anggaran

d.

Pengaturan anggaran seperti: sumber biaya pendapatan sampai dengan pegaturan logistik

6

3. Fungsi Pengadaan Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada. Kegiatan ini termasuk dalam usaha untuk tetap mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam batas-batas efisiensi (Subagya: 1994). Sedangkan Mustikasari berpendapat fungsi pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasi atau mewujudkan kebutuhan yang telah direncanakan atau telah disetujui sebelumnya. Pengadaan tidak selalu harus dilaksanakan dengan pembelian tetapi didasarkan dengan pilihan berbagai alternatif yang paling tepat dan efisien untuk kepentingan organisasi. Cara–cara yang dapat dilakukan untuk menjalankan fungsi pengadaan adalah: a.

Pembelian

b.

Penyewaan

c.

Peminjaman

d.

Pemberian

e.

Penukaran

f.

Pembuatan

g.

Perbaikan Proses pengadaan peralatan dan perlengkapan pada umumnya dilaksanakan

dengan tahapan sebagai berikut: a.

Perencanaan dan penentuan kebutuhan

b.

Penyususnan dokumen tender

c.

Pengiklanan/penyampaian uandangan lelang

d.

Pemasukan dan pembukuan penawaran

e.

Evaluasi penawaran

f.

Pengusulan dan penentuan pemenang

g.

Masa sanggah

h.

Penunjukan pemenang

i.

Pengaturan kontrak

j.

Pelaksanaan kontrak Mengingat fungsi pengadaan adalah fungsi tekhnis yang menyangkut pihak luar

maka pengendalian fungsi pengadaan perlu mendapatkan perhatian. Pengendalian dilaksanakan dari awal kegiatan sampai dengan pemeliharaan. Kebijakan pemerintah yang mengatur tentang pengadaan barang adalah Keppres No. 80 tahun 2003. 7

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada fungsi pengadaan antara lain: a. Kode etik pengadaan Kode etik pengadaan yang dikemukakan oleh George W. Aljian, antara lain: 

Hubungan pribadi dengan para pedagang sangat perlu, namun seorang pembeli harus tetap tidak berpihak dalam semua tahap perdagangan



Tidak boleh ada keterangan orang dalam, kepada siapapun.



Memberi batas kepada seorang rekanan adalah melanggar etika

b. Pelelangan pengadaan barang Setiap mengadakan pelelangan dan pengadaan barang harus dibentuk panitia pengadaan dan pelangan milik negara yang ditentukan sebagai berikut: 

Keanggotaan panitia sekurang-kurangnya 5 orang terdiri dari unsur: Perencana, pemikir pekerjaan yang bersangkutan, penaggung jawab keuangan, penanggung jawab perlengkapan, penanggung jawab tehnis.



Dilarang duduk sebagai anggota panitia adalah: Kepala kantor/satuan pekerja/pemimpin proyek, pegawai pada inspektorat jenderal atau unit-unit yang berfungsi sebagai pemeriksa.



Panitia pelelangan dibentuk oleh kepala kantor/satuan pekerja/pemimpin proyek



Masa kerja panitia berakhir sesuai dengan tugasnya setelah pemenang pelelangan ditunjuk.

4. Fungsi Penyimpanan Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pngelolaan barang persediaan di tempat penyimpanan. Penyimpanan berfungsi untuk menjamin penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsi-fungsi sebelumya dengan pemenuhan setepat-tepatnya dan biaya serendah-rendahnya. Fungsi ini mencakup semua kegiatan mengenai pengurusan, pengelolaan dan penyimpanan barang. Fungsi yang lain adalah: Kualitas barang dapat dipertahankan, barang terhindar dari kerusakan, pencarian barang yang lebih mudah dan barang yang aman dari pencuri. Faktor – faktor yang perlu mendapat perhatian dalam fungsi penyimpanan adalah: a.

Pemilihan lokasi Aksesibilitas, utilitas, komunikasi, bebas banjir, mampu menampung barang yang disimpan, keamanan dan sirkulasi udara yang baik.

b.

Barang (jenis, bentuk barang atau bahan yang disimpan) 8

Jenis dan bentuk barang dapat digolongkan ke dalam:  Barang biasa: Kendaraan, mobil ambulance, alat-alat berat, brankar, kursi roda dll.  Barang khusus: Obat-obatan, alat-alat medis dll. c.

Pengaturan ruang Bentuk-bentuk tempat penyimpanan, rencana penyimpanan, penggunaan ruang secara efisien dan pengawasan ruangan.

d.

Prosedur/sistem penyimpanan Formulir-formulir transaksi, kartu-kartu catatan, kartu-kartu pemeriksaan, cara pengambilan barang, pengawetan dll.

e.

Penggunaan alat bantu

f.

Pengamanan dan keselamatan Pencegahan terhadap api, pencurian, tindakan pencegahan terhadap kecelakan, gangguan terhadap penyimpanan dan tindakan keamanan.

5. Fungsi Penyaluran (Distribusi) Penyaluran atau distribusi merupakan kegiatan atau usaha untuk mengelola pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya Faktor yang mempengaruhi penyaluran barang antara lain: a.

Proses Administrasi

b.

Proses penyampaian berita (data-data informasi)

c.

Proses pengeluaran fisik barang

d.

Proses angkutan

e.

Proses pembongkaran dan pemuatan

f.

Pelaksanaan rencana-rencana yang telah ditentukan Ketelitian dan disiplin yang ketat dalam menangani masalah penyaluran

merupakan unsur yang sangat penting untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 6. Fungsi Penghapusan Penghapusan

adalah

kegiatan

atau

usaha

pembebasan

barang

dari

pertanggungjawaban sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku (Subagya: 1994). Alasan penghapusan barang antara lain : a.

Barang hilang, akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam, administrasi yang salah, tercecer atau tidak ditemukan

b.

Teknis dan ekonomis: Setelah nilai barang dianggap tidak ada manfaatnya. Keadaan tersebut disebabkan faktor-faktor: Kerusakaan yang tidak dapat 9

diperbaiki, obsolete (meningkatkan efisiensi atau efektifitas), kadaluarsa yaitu suatu barang tidak boleh dipergunakan lagi menurut ketentuan waktu yang ditetapkan, aus atau deteriorasi yaitu barang mengurang karena susut, menguap atau hadling, busuk karena tidak memenuhi spesifikasi sehingga barang tidak dapat dipergunakan lagi. c.

Surplus dan ekses.

d.

Tidak bertuan: Barang-barang yang tidak diurus.

e.

Rampasan yaitu barang-barang bukti dari suatu perkara. Cara-cara penghapusan yang lazim dilakukan antara lain:

a.

Pemanfaatan langsung: Usaha merehabilitasi/merekondisi komponen-komponen yang masih dapat digunakan kembali dan dimasukkan sebagai barang persediaan baru.

b.

Pemanfaatan kembali: Usaha meningkatkan nilai ekonomis dari barang yang dihapus menjadi barang lain.

c.

Pemindahan: Mutasi kepada instansi

yang memerlukan dalam rangka

pemanfaatan langsung. d.

Hibah: Pemanfaatan langsung atau peningkatan potensi kepada badan atau pihak di luar instansi (pemerintah).

e.

Penjualan/pelelangan: Dijual baik di bawah tangan atau dilelang.

f.

Pemusnahan: Menyangkut keamanan dan keselamatan lingkungan.

7. Fungsi Pengendalian Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan, penilaian, pemantauan dan pemeriksaan terhadap langkah-langkah manajemen logistik yang sedang atau telah berlangsung (Mustikasari: 2007). Bentuk kegiatan pengendalian antara lain: a.

Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, kriteria, norma, instruksi dan prosedur lain.

b.

Melaksanakan

pengamatan

(monitoring),

evaluasi

dan

laporan,

guna

mendapatkan gambaran dan informasi tentang penyimpangan dan jalannya pelaksanaan dari rencana. c.

Melakukan kunjungan staf guna mengidentifikasi cara-cara pelaksanaan dalam rangka pencapaian tujuan.

d.

Melakukan supervisi.

10

Agar pelaksanaan pengendalian dapat berjalan dengan baik diperlukan saranasarana pengendalian sebagai berikut : a.

Struktur organisasi yang baik.

b.

Sistem informasi yang memadai.

c.

Klasifikasi yang selalu mengikuti perkembangan menuju standardisasi.

d.

Pendidikan dan pelatihan.

e.

Anggaran yang cukup memadai.

D. ANALISIS SWOT Didalam manajemen logistik keperawatan dirumah diperlukan kemampuan perawat dalam melakukan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangkan panjang. Penjelasan mengenai 4 (empat) komponen analisis SWOT, yaitu: 1.

Strength (S) yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.

2.

Weaknesses (W) yaitu analisis kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.

3.

Opportunity (O) yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang akan depan atau masa yang akan datang.

11

4.

Threats (T) yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yang paling dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Dari pembahasan diatas tadi, analisis SWOT merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis strategi. Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.

E. STANDAR ALAT HOME CARE 

Alat kesehatan 1.

Tas/ kit

2.

Pemeriksaan fisik

3.

Set perawatan luka

4.

Set emergency

5.

Set pemasangan selang lambung

6.

Set huknah

7.

Set memandikan

8.

Set pengambilan preparat

9.

Set pemeriksaan lab. Sederhana

10. Set infus/ injeksi 11. Sterilisator 12. Pot/ urinal 13. Tiang infus 14. Tempat tidur khusus orang sakit 12

15. Pengisap lendir 16. Perlengkapan oxigen 17. Kursi roda 18. Tongkat/ tripot 19. Perlak/ alat tenun 



Alat habis pakai 1.

Obat emergency

2.

Perawatan luka

3.

Suntik/ pengambilan darah

4.

Set infus

5.

NGT dengan berbagai ukuran

6.

Huknah

7.

Kateter

8.

Sarung tangan, masker

Sarana lain 1.

Alat dan media pendidikan kesehatan

2.

Ruangan beserta perlengkapannya

3.

Kendaraan

4.

Alat komunikasi

5.

Dokumentasi

13

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material/alat-alat. Sedangkan keperawatan rumah (Home Health Care) adalah bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan bagi keluarga di rumah. Proses manajemen logistik yang dilakukan meliputi berbagai hal, yaitu: 1.

Perencanaan

2.

Penganggaran

3.

Pengadaan

4.

Penyimpanan

5.

Penyaluran

6.

Penghapusan

7.

Pengendalian

B. SARAN Sebagai mahasiswa/i keperawatan dan sebagai calon perawat, sebaiknya mahasiswa/i dapat memahami dengan jelas bagaimana melakukan manejemen logistik keperawatan rumah dan apa saja yang perlu dimanajeman dengan baik sebelum mahasiswa/i melakukan praktik pelayanan keperawatan rumah tersebut.

14

DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikelsiana.com/2014/08/unsur-unsur-manajemen.html

Subagya M S, ( 1994 ) Manajemen Logistik cetakan keempat . Jakarta : PT Gunung Agung. Notoatmodjo,Soekidjo.1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta

15

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF