TUGAS EPIDEMIOLOGI

September 16, 2017 | Author: Darayani Amalia | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

tugas epidemiologi blok metode belajar metbel semester 1 yarsi fakultas kedokteran...

Description

Epidemiologi

1. Kejadian penyakit TB paru BTA (+) Tabel 1 Distribusi kejadian penyakit TB paru BTA (+) berdasarkan tempat Kelurahan A B C D E F G Jumlah

Jumlah Kasus baru penderita TB paru dengan BTA (+) 63 35 60 41 42 36 33 310

Jumlah Perkiraan penderita TB paru dengan BTA (+) 63 55 118 95 37 35 13 416

Jumlah kasus baru penderita TB paru BTA (+) terbanyak berada di kelurahan A, sedangkan jumlah perkiraan penderita terbanyak berada di kelurahan C.

Tabel 2 Proporsi kejadian penyakit TB paru BTA (+) masing-msing kelurahan terhadap kejadian penyakit TB paru (+) kecamatan kelurahan A B C D E F G

Jumlah Kasus baru penderita TB paru dengan BTA (+) 63 35 60 41 42 36 33

Proporsi 20,32 11,29 19,35 13,22 13,54 11,61 10,64

Perhitungannya : Kelurahan A =

x 100

= 20,32

1

Kelurahan B =

x 100

= 11,29

Kelurahan C =

x 100 = 19,35

Kelurahan D =

x 100

= 13,22 Kelurahan E =

x 100

= 13,54 Kelurahan F =

x 100

= 11,61 Kelurahan G =

x 100

= 10,64 Proporsi terbesar berada di kelurahan A, sedangkan proporsi terkecil berada di kelurahan G.

Tabel 3 Cakupan penemuan kasus (CDR/case detection rate) penyakit TB paru BTA (+) per kelurahan

kelurahan A B C D E

Jumlah Kasus baru penderita TB paru dengan BTA (+) 63 35 60 41 42

Jumlah Perkiraan penderita TB paru dengan BTA (+) 63 55 118 95 37

CDR kelurahan 1% 63,63% 50,84% 43,15% 113,51% 2

F G

36 33

35 13

102,85% 253,84%

Perhitungannya : Kelurahan A =

x 100%

= 1% Kelurahan B =

x 100%

= 63,63% Kelurahan C =

x 100%

= 50,84% Kelurahan D =

x 100%

= 43,15% Kelurahan E =

x 100%

= 113,51% Kelurahan F =

x 100%

= 102,85% Kelurahan G =

x 100%

= 253,84% CDR/Case Detection Rate terbesar berada di kelurahan G, sedangkan CDR terkecil berada di kelurahan A.

3

Tabel 4 Cakupan penemuan kasus (CDR/case detection rate) penyakit TB paru BTA (+) per kecamatan.

Jumlah Kasus baru penderita TB paru dengan BTA (+) di kecamatan

Jumlah Perkiraan penderita TB paru dengan BTA (+) di kecamatan

CDR kecamatan

310

416

74, 51%

Kecamatan =

x 100%

= 74,51% Tabel 5 Insidens rate/angka insiden kejadian penyakit TB paru BTA (+) per kelurahan dan kecamatan

Jumlah Kasus baru penderita TB paru dengan BTA (+) 63 35 60 41 42 36 33

kelurahan A B C D E F G

Jumlah populasi beresiko 28.865 32.995 46.037 61.858 26.384 25.831 14.378

Insidens Rate kelurahan 21,82 10,6 13,03 6,62 15,91 13,93 22,95

Perhitungannya : Kelurahan A =

X 10.000

=

X 10.000

= 21,82 Kelurahan B = =

X 10.000 X 10.000

4

= 10,6 Kelurahan C =

x 10.000

=

x 10.000

= 13,03 Kelurahan D = =

x 10.000 x 10.000

= 6,62 Kelurahan E = =

x 10.000 x 10.000

= 15,91 Kelurahan F = =

x 10.000 x 10.000

= 13,93 Kelurahan G = =

x 10.000 x 10.000

= 22,95 Insidens Rate tertinggi berada di kelurahan G, sedangkan insidens terendah berada di kelurahan D.

5

Tabel 6 Insidens rate/angka insiden kejadian penyakit TB paru BTA (+) per kecamatan Jumlah Kasus baru penderita TB paru dengan BTA (+) di kecamatan 310

Kecamatan

= =

Jumlah populasi beresiko di kecamatan 236.164

Insidens Rate kecamatan 13, 12

x 100.000 x 100.000

= 13,12

2.

Kejadian penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) Tabel 1 Distribusi kejadian penyakit DBD berdasarkan tempat kelurahan A B C D E F G Jumlah

jumlah kasus 112 99 71 206 108 36 37 669

Jumlah kasus DBD terbanyak berada di kelurahan D, sedangkan kasus terkecil berada di kelurahan C.

Tabel 2 Distribusi kejadian penyakit DBD berdasarkan waktu Bulan Januari Februari Maret

Jumlah Kasus 40 83 135 6

April Mei Juni Juli Agustus Seotember Oktober November Desember Jumlah

72 78 115 53 38 18 15 9 13 669

Jumlah kasus terbanyak berada pada bulan Juni, sedangkan kasus terkecil berada pada bulan November.

Tabel 3 Proporsi kejadian penyakit DBD masing-masing kelurahan terhadap kejadian penyakit DBD kecamatan. kelurahan A B C D E F G

jumlah kasus 112 99 71 206 108 36 37

PROPORSI 16,74 14,79 10,61 30,79 16,14 5,38 5,53

Perhitungannya : Kelurahan A =

x 100

= 16,74 Kelurahan B =

x 100

= 14,79 Kelurahan C =

x 100

= 10,61 Kelurahan D =

x 100 7

= 30,79 Kelurahan E =

x 100

= 16,14 Kelurahan F =

x 100

= 5,38 Kelurahan G =

x 100

= 5,53 Jumlah proporsi penyakit DBD terbesar berada di kelurahan D, sedangkan proporsi terkecil berada di kelurahan F.

Tabel 4 Periode prevalence kejadian penyakit DBD per kelurahan kelurahan A B C D E F G

jumlah kasus 112 99 71 206 108 36 37

prevalence kelurahan 38, 71 29, 97 15, 4 33, 28 40, 86 13, 91 25, 67

Perhitungannya : Kelurahan A =

x 10.000

= 38,71 Kelurahan B =

x 10.000

= 29,97 Kelurahan C =

x 10.000 8

= 15,4 Kelurahan D =

x 10.000

= 33,28 Kelurahan E =

x 10.000

= 40,86 Kelurahan F =

x 10.000

= 13,91 Kelurahan G =

x 10.000

= 25,67 Periode prevalence tertinggi berada di kelurahan D, sedangkan terendah berada di kelurahan F.

Tabel 5 Periode prevalence kejadian penyakit DBD per kecamatan Jumlah Kasus baru+lama penderita TB paru dengan BTA (+) di kecamatan 669 Kecamatan =

Jumlah populasi di kecamatan 236.474

Periode prevalence 28, 29

x 100.000

= 28,29

Tabel 6 Ratio kejadian penyakit DBD antara kelurahan A dan B, B dan C, C dan D, D dan F, F dan G. kelurahan A:B B:C

RATIO 112 :99 99 : 71 9

C:D D:F F:G

71 : 206 206 : 36 36 : 37

kejadian penyakit DBD kelurahan A : B = 112 : 99 kejadian penyakit DBD kelurahan B : C = 99 : 71 kejadian penyakit DBD kelurahan C : D = 71 : 206 kejadian penyakit DBD kelurahan D : F = 206 : 36 kejadian penyakit DBD kelurahan F : G = 36 : 37

3. Kejadian penyakit diare Tabel 1 Distribusi kejadian penyakit diare menurut waktu (kasus baru atau kasus lama)

kelurahan A B C D E F G Jumlah

kasus baru diare pada kelompok umur ≤ 1 tahun 219 438 62 733 388 322 157 2.319

kasus lama diare pada kelompok umur ≤ 1 tahun 502 534 141 1057 489 379 324 3.426

Jumlah kasus baru dan lama diare terbanyak berada di kelurahan D dan terkecil di kelurahan C.

Tabel 2 Proporsi kejadian kasus lama diare masing-masing kelurahan terhadap kasus lama diare kecamatan kelurahan A B C D E F G

kasus lama diare pada kelompok umur ≤ 1 tahun 502 534 141 1057 489 379 324

PROPORSI 146,52 155,86 41,15 308,52 142,73 110,62 94,57 10

Perhitungannya : Kelurahan A =

x 1.000

= 146,52 Kelurahan B =

x 1.000

= 155,86 Kelurahan C =

x 1.000

= 41,15 Kelurahan D =

x 1.000

= 308, 52 Kelurahan E =

x 1.000

= 142, 73 Kelurahan F =

x 1.000

= 110, 62 Kelurahan G =

x 1.000

= 94,57 Proporsi kasus lama diare tertinggi berada di kelurahan D, sedangkan terkecil berada di kelurahan C.

11

Tabel 3 Proporsi kejadian kasus baru diare masing-masing kelurahan terhadap kasus baru diare kecamatan kasus baru diare pada kelompok umur ≤ 1 tahun 219 438 62 733 388 322 157

kelurahan A B C D E F G

PROPORSI 94,43 188,87 26,73 316,08 167,31 138,85 67,7

Perhitungannya : Kelurahan A =

x 1.000

= 94,43 Kelurahan B =

x 1.000

= 188, 87 Kelurahan C =

x 1.000

= 26,73 Kelurahan D =

x 1.000

= 316,08 Kelurahan E =

x 1.000

= 167,31 Kelurahan F =

x 1.000

= 138, 85 Kelurahan G =

x 1.000 = 67,7 12

Proporsi kasus lama diare terbanyak berada di kelurahan D, sedangkan terkecil berada di kelurahan G.

Tabel 4 Insidens rate/angka insiden kejadian penyakit diare per kelurahan kasus baru diare pada kelompok umur ≤ 1 tahun 219 438 62 733 388 322 157

kelurahan A B C D E F G

Insidens Rate Kelurahan 76,28 134,4 13,46 119,83 149, 01 126,05 110,14

Perhitungannya : Kelurahan A =

x 10.000

=

x 10.000

= 76,28 Kelurahan B = =

x 10.000 x 10.000

= 134,4 Kelurahan C = =

x 10.000 x 10.000

= 13,46 Kelurahan D = =

x 10.000 x 10.000

= 119, 83 13

Kelurahan E

=

x 10.000

=

x 10.000

= 149, 01 Kelurahan F

=

x 10.000

=

x 10.000

= 126, 05 Kelurahan G = =

x 10.000 x 10.000

= 110, 14 Insidens Rate tertinggi berada di kelurahan E, sedangkan terendah berada di daerah C.

Tabel 5 Insidens rate/angka insiden kejadian penyakit diare per kecamatan kasus baru diare pada kelompok umur ≤ 1 tahun di kecamatan 2.319

Kecamatan

= =

Jumlah populasi beresiko di kecamatan 236.164

Insidens Rate kecamatan 990, 36

x 100.000 x 100.000

= 990, 36

14

Tabel 6 Periode prevalence kejadian penyakit diare per kelurahan

kelurahan A B C D E F G

POPULASI 28.928 33.026 46.097 61.899 26.246 25.867 14.411

kasus baru diare pada kelompok umur ≤ 1 tahun 219 438 62 733 388 322 157

kasus lama diare PERIODE pada kelompok PREVALENCE umur ≤ 1 tahun KELURAHAN 502 249,23 534 294,31 141 44,03 1057 289,18 489 334,14 379 271 324 333,77

Perhitungannya : Kelurahan A =

x 10.000 = 249, 23

Kelurahan B =

x 10.000

= 294, 31 Kelurahan C =

x 10.000

= 44, 03 Kelurahan D =

x 10.000

= 289, 18 Kelurahan E =

x 10.000

= 334, 14 Kelurahan F =

x 10.000

= 271 Kelurahan G =

x 10.000

15

= 333, 77 Periode prevalence tertinggi berada di kelurahan E, sedangkan terendah berada di kelurahan C.

Tabel 7 Periode prevalence kejadian penyakit diare per kecamatan kasus baru diare pada kelompok umur ≤ 1 tahun di kecamatan 2.319

Kecamatan

kasus lama diare pada kelompok umur ≤ 1 tahun 3.426

=

Populasi di kecamatan 236.474

Periode prevalence di kecamatan 2.429, 44

x 100.000

= 2.429, 44

16

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF