tugas akhir

April 19, 2017 | Author: Jason Zhang | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download tugas akhir...

Description

c  c  

  c  Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen   :

Stacey Tan 2007130012 Bernadetta Ratri Dian Kencana 2007130016 Tommy Reinaldo Kurniawan 2007130129 Fabianus Anthony Budiyono 2007130087 Agung Nugroho 2007130246 Kelas : A

        !!" #   !c$%& '& ()*)

ß       ß    c  Pada tahun 1959, almarhum Tan Pia Sioe mendirikan bisnis keluarga yang nantinya berkembang menjadi PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. (TPS -Food). Sebuah Bisnis keluarga yang memproduksi bihun jagung dengan nama Perusahaan Bihun Cap Cangak Ular di Sukoharjo, Jawa Tengah. Sampai hari ini, kultur manajemen

yang erat seperti

sebuah keluarga adalah salah satu nilai yang terus dipertahankan oleh gene rasi ketiga dari sang pendiri. Untuk memenuhi permintaan pasar akan produk -produk makanan yang terus tumbuh, PT. Tiga Pilar Sejahtera didirikan pada tahun 1992 dan menjadi perusahaan publik pada 2003. TPS -Food selalu menekankan pentingnya produk yang berkualitas dan memberikan nilai tambah kepada konsumen. Berbekal pengalaman yang panjang, tradisi, serta loyalitas konsumen; TPS -Food berhasil meraih posisi sebagai pro dusen mi kering dan bihun terdepan di pasar Indonesia. Komitmen TPS-Food untuk menghasilkan produk yang terbaik, diterima oleh pasar, dan berkualitas tinggi dibuktikan dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001:2002, HACCP, dan sertifikasi Halal. Standar produksi yang tinggi dan jaringan distribusi yang luas memperkuat PT.Tiga Pilar Sejahtera Food,Tbk. sebagai salah satu pilihan konsumen.

?   1959

setelah lebih dari 20 tahun bekerja sebagai profesional dalam bidang pembuatan bihun, Tan Pia Sioe m endirikan Perusahaan Bihun Cap Cangak Ular di Sukoharjo, Jawa Tengah untuk memproduksi bihun berbahan dasar jagung dengan visi untuk memproduksi makanan berkualitas pada harga yang terjangkau oleh konsumen.

1978

Tan Pia Sioe meninggal dunia, dan perusahaan

diwariskan kepada Priyo

Hadisutanto. 1980

Dibawah kepemimpinan Priyo Hadisutanto, proses produksi di modernisasi dengan pembelian mesin-mesin impor dan menjadi pemimpin pasar di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

1992

PT Tiga Pilar Sejahtera didirikan di Sukohar jo, Jawa Tengah oleh generasi ketiga untuk memproduksi bihun dan mie kering dan segera memperluas jaringan distribusinya.

1995

Membangun pabrik baru di Karang Anyar, Jawa Tengah sebagai bentuk ant isipasi dari perkembangan permintaan pasar.

2000

Dimulainya pembangungan dari 25 hektar Industri Makanan Gabungan di Sragen, Jawa Tengah, dengan rencana selesai pada tahun 2003 untuk menyatukan semua bagian pada satu lokasi untuk mengantisipasi akan perkembangan di masa yang akan datang dan efisiensi produksi.

2001

- Memulai relokasi dari pabrik ke tempat baru di Sragen. - Memasuki Produksi Makanan Konsumsi dengan membentuk unit produksi untuk mie instan dengan produksi dan marketing yang dimulai tahun 2002.

2002

- Mengimplementasikan sistem menejeman yang paling m utakhir untuk mencapai perkembangan yang berkelanjutan dalam produktifitas dan efisiensi. - Mendapat penghargaan sertifikasi ISO 9001:2000

2003

Menjadi perusahaan publik terdaftar di Bursa Efek Jakarta melalui akuisisi dari PT. Asia Inti Selera,Tbk pe mimpin pasar dari mie telur dengan merk Ayam 2 Telor

2005

- Memasuki pasar permen dan biskuit melalui akuisisi dari PT. Polymeditra Indonesia, pemimpin pasar dari permen asam dengan merk Gulas - Mendapat penghargaan sertifikasi HACCP

2007

Mengganti logo yang lama dengan logo baru sebagai simbol dari semangat PT.Tiga Pilar Sejahtera Food,Tbk.

?    + , Priyo Hadisutanto (Komisaris Utama) Kang Hongkie Widjaja (Wakil Komisaris Utama) Budhi Istanto Suwito (Komisaris) Herry Beng Koestanto (Komisaris) Prof. Ir. Haryadi, Mapp S c,PhD (Komisaris Independen) Bondan Haryo Winarno (Komisaris Independen) + Stefanus Joko Mogoginta (Direktur Utama) Hengky Koestanto (Wakil Direktur Utama) Edi Susanto (Direktur)

    Industri makanan merupakan bisnis yang memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang tanpa batas, karena industri ini memenuhi kebutuhan manusia yang paling mendasar. Potensi tanpa batas disertai dengan ³entry barrier´ yang terus berkurang memikat banyak investor dan pemain baru untuk masuk dalam industri ini. Di satu pihak, hal ini membuktikan bahwa sektor ini masih berpotensi dan menguntungkan. Di sisi lain, hal ini membuat pasar di industri ini menjadi semakin kompleks. Menyadari kompetisi yang terus ber tambah di pasar, TPS -Food bertekad untuk melanjutkan keberhasilan kami menyajikan produk -produk makanan berkualitas dan memberikan nilai lebih bagi konsumen. Untuk mencapai tujuan ini, TPS -Food telah melakukan berbagai macam riset dan pengembangan agar bis a terus meningkatkan kualitas produk dan juga memperbaiki proses produksi kami agar semakin efisien dan efektif. Dengan beberapa riset yang sudah berjalan, dalam jangka menengah ini TPS -Food siap untuk menerapkan beberapa proses bisnis terbaru sehingga dapat mengurangi biaya produksi dan kami bertekad untuk mengembalikan hasil investasi ini kepada konsumen.

TPS-Food juga berencana untuk melakukan banyak perbaikan terhadap fasilitas dan infrastruktur produksi sebagai antisipasi peningkatan target kapasita s produksi serta persiapan untuk masuk ke beberapa produk makanan baru.

? c    

O

c " c  ÷ Lokasi : Jakarta ÷ Jenis Usaha : Industri pengolahan hasil laut

O

c c , ÷ Lokasi : Jakarta ÷ Jenis Usaha : Distribusi, perdagangan, dan keagenan

O

c  c    ÷ Lokasi : Solo ÷ Jenis Usaha : Industri dan perdagangan mie

O

c c -"    ÷ Lokasi : Karanganyar ÷ Jenis Usaha : Industri dan perdagangan makanan

O

c c c +  ÷ Lokasi : Sragen ÷ Jenis Usaha : Industri penghasil energi

O

c ',-.   ÷ Lokasi : Jakarta ÷ Jenis Usaha : Perdagangan dan perkebunan

ã  ?   O

Detector ÷

O

Adanya standar produksi yang tinggi

Assessor ÷

Melakukan estimasi nilai dengan 2 metode (Discounted Cash Flow

&

Guideline Company Method) ÷ O

O

Rekonsiliasi dan pembobotan dengan menggunakan kedua metode tersebut.

Effector ÷

Memperbaiki proses produksi agar semakin efisien dan efektif

÷

Benchmark dengan perusahaan sejenis

Communications Network ÷

Melakukan berbagai macam riset dan pengembangan

—     O

—          ÷

Planning  ´

Menyadari kompetisi yang terus bertambah di pasar, TPS -Food bertekad untuk melanjutkan keberhasilan dengan menyajikan produk produk makanan berkualitas dan memberikan nilai l ebih bagi konsumen.

÷

Coordinating  ´

Untuk mencapai tujuan ini, TPS -Food telah melakukan berbagai macam riset dan pengembangan agar bisa terus meningkatkan kualitas produk dan juga memperbaiki proses produksi kami agar semakin efisien dan efektif.

÷

Communicating  ´

Dengan beberapa riset yang sudah berjalan, dalam jangka menengah ini TPS-Food siap untuk menerapkan beberapa proses bisnis terbaru sehingga dapat mengurangi biaya produksi dan kami bertekad untuk mengembalikan hasil investasi ini kepada konsu men.

÷

Evaluating  ´

Menyusun kinerja keuangan dengan membandingkan data keuangan setiap periode. 

÷

Deciding  ´

TPS-Food berencana untuk melakukan banyak perbaikan terhadap fasilitas dan infrastruktur produksi sebagai antisipasi peningkatan target kapasitas produksi serta persiapan untuk masuk ke beberapa produk makanan baru.

÷

Influencing  ´

Kecenderungan masyarakat yang cukup tinggi untuk mengkonsumsi mie dan mulai lebih mementingkan faktor higenis sehingga konsumen mie basah yang berasal dari produsen tradision al makin beralih ke produk mie kering. 

O

±    ÷

Tujuan perusahaan adalah untuk menghasilkan produk yang terbaik, diterima oleh pasar, dan berkualitas tinggi. Selain itu juga untuk

memproduksi

makanan berkualitas pada harga yang terjangkau oleh konsumen. Oleh karena itu perusahaan menetapkan strategi dengan menerapkan beberapa proses bisnis terbaru sehingga dapat mengurangi biaya produksi dan memperbaiki proses produksi agar semakin efisien dan efektif.  O

‘       ÷

Dikarenakan tujuan perusahaan adalah memproduksi makanan berkualitas pada harga yang terjangkau, maka untuk menyiasati kenaikan harga perusahaan melakukan berbagai strategi, diantaranya :  ´

Menerapkan

beberapa

proses

bisnis

terbaru

sehingga

dapat

mengurangi biaya produksi. ´

Melakukan banyak perbaikan terhadap fasilitas dan infrastruktur produksi sebagai antisipasi peningkatan target kapasitas produksi serta persiapan untuk masuk ke beberapa produk makanan baru.

´

Perusahaan

memiliki

beberapa

sumber

pendapatan

dengan

karakteristik yang berbeda. Diversifikasi produk diyakini dapat memperkuat daya tahan perseroan dalam menghadapi krisis ekonomi dan tetap dapat tumbuh positif di tahun -tahun mendatang. ´

Dengan akan beroperasinya anak perusahaan yang akan memasok kebutuhan energi perseroan yaitu PT Patra Power Nusantara dengan kapasitas 3000 kwH pada pertengahan tahun 2009, meningkatkan

efisiensi atau menurunkan biaya produksi untuk biaya steam dan listrik. O

à           ÷

Financial dimension  ´

Menyusun kinerja keuangan dengan membandingkan data keuangan beberapa periode kebelakang. 

´

Menyusun rasio keuangan perusahaan beberapa periode kebelakang. 

´

Melakukan analisa terhadap posisi keuangan perusahaan b eberapa periode kebelakang. 

÷

Nonfinancial objectives  ´

Memproduksi makanan berkualitas pada harga yang terjangkau 

´

Menyajikan produk -produk makanan berkualitas dan memberikan nilai lebih bagi konsumen. 

´

Memperkuat daya tahan perseroan dalam menghadapi krisis ekonomi sehingga tetap dapat tumbuh positif di tahun -tahun mendatang.

O

       ÷

Jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa dan pertumbuhan perekonomian Indonesia yang masih tetap positif di tahun -tahun mendatang dengan karakteristik produk perusahaan yang pada umumnya ditujukan kepada konsumen segmen menengah kebawah, maka diperkirakan dapat membuat penjualan perusahaan tumbuh rata -rata 22% di tahun-tahun mendatang. Hal tersebut juga didukung oleh:  ´

Masih tersedianya kapa sitas produksi untuk peningkatan volume produksi.

´

Pengalaman mengelola jaringan distribusi yang luas sejak tahun 1990. 

´

Kecenderungan masyarakat yang cukup tinggi untuk mengkonsumsi mie dan mulai lebih mementingkan faktor higenis sehingga konsumen mie basah yang berasal dari produsen tradisional makin beralih ke produk mie kering. 

´

Produk mie kering perusahaan merupakan market leader di Indonesia. 

  

?        1959

setelah lebih dari 20 tahun bekerja sebagai profesional dalam bidang pembuatan bihun, Tan Pia Sioe mendirikan Perusahaan Bihun Cap Cangak Ular di Sukoharjo, Jawa Tengah untuk memproduksi bihun berbahan dasar jagung dengan visi untuk memproduksi makanan berkualitas pada harga yang terjangkau oleh konsumen.

1978

Tan Pia Sioe meninggal

dunia, dan perusahaan diwariskan kepada Priyo

Hadisutanto. 1980

Dibawah kepemimpinan Priyo Hadisutanto, proses produksi di modernisasi dengan pembelian mesin-mesin impor dan menjadi pemimpin pasar di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

1992

PT Tiga Pilar Sejahtera didirikan di Sukoharjo, Jawa Tengah oleh generasi ketiga untuk memproduksi bihun dan mie kering dan segera memperluas jaringan distribusinya.

1995

Membangun pabrik baru di Karang Anyar, Jawa Tengah sebagai bentuk antisipasi dari perkembangan permintaan pa sar.

2000

Dimulainya pembangungan dari 25 hektar Industri Makanan Gabungan di Sragen, Jawa Tengah, dengan rencana selesai pada tahun 2003 untuk menyatukan semua bagian pada satu lokasi untuk mengantisipasi akan perkembangan di masa yang akan datang dan efi siensi produksi.

2001

- Memulai relokasi dari pabrik ke tempat baru di Sragen. - Memasuki Produksi Makanan Konsumsi dengan membentuk unit produksi untuk mie instan dengan produksi dan marketing yang dimulai tahun 2002.

2002

- Mengimplementasikan sistem menejeman yang paling mutakhir untuk mencapai perkembangan yang berkelanjutan dalam produktifitas dan efisiensi.

2005

- Memasuki pasar permen dan biskuit melalui akuisisi dari PT. Polymeditra Indonesia, pemimpin pasar dari permen asam dengan merk Gulas

ß  ± O

Menghasilkan produk yang terbaik, diterima oleh pasar, dan berkualitas tinggi

O

Memproduksi makanan berkualitas pada harga yang terjangkau oleh konsumen

?    O

Standar produksi yang tinggi dan jaringan distribusi yang luas

O

Melakukan berbagai macam riset dan pengembangan

O

Memperbaiki proses produksi agar semakin efisien dan efektif

O

Menerapkan beberapa proses bisnis terbaru sehingga dapat mengurangi biaya produksi

O

Melakukan banyak perbaikan terhadap fasilitas dan infrastruktur produksi sebagai antisipasi peningkatan target kapasitas produksi serta persiapan untuk masuk ke beberapa produk makanan baru

O

Perusahaan memiliki beberapa sumber pendapatan dengan karakteristik yang berbeda. Diversifikasi produk diyakini dapat memperkuat daya tahan perseroan dalam menghadapi krisis ekonomi dan tetap dapat tumbuh positif di tahun -tahun mendatang

O

Dengan akan beroperasinya anak perusahaan yang akan memasok kebutuhan energi perseroan yaitu PT Patra Power Nusantara dengan kapas itas 3000 kwH pada pertengahan tahun 2009, meningkatkan efisiensi atau menurunkan biaya produksi untuk biaya steam dan listrik

c    O

Prospek ÷

Perdagangan tetap tumbuh ´

Terjadinya krisis global saat ini secara nyata berimbas kepada penurunan akti vitas ekonomi di Indonesia. Meskipun demikian, berkat besarnya pasar domestik yang dimiliki Indonesia, industri ritel tetap menjadi

tumpuan

untuk

menggairahkan

ekonomi

nasional.

Perkembangan industri ritel nasional 2008 secara keseluruhan masih menunjukkan kecenderungan yang positif. Didukung oleh penurunan

harga energi yang diperkirakan akan berlanjut hingga akhir 2009, diperkirakan industri ritel nasional dapat tumbuh 10 -15 %. Di Indonesia, sampai saat ini kontribusi sektor perdagangan ritel terhadap PDRB berkisar 60%. ´

Jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa dan pertumbuhan perekonomian Indonesia yang masih tetap positif di tahun-tahun mendatang dengan karakteristik produk perusahaan yang pada umumnya ditujukan kepada konsumen segmen meneng ah kebawah, maka diperkirakan dapat membuat penjualan perusahaan tumbuh rata-rata 22% di tahun-tahun mendatang. Hal tersebut juga didukung oleh:  O

Masih tersedianya kapasitas produksi untuk peningkatan volume produksi. 

O

Pengalaman mengelola jaringan distribu si yang luas sejak tahun 1990. 

O

Kecenderungan

masyarakat

yang

cukup

tinggi

untuk

mengkonsumsi mie dan mulai lebih mementingkan faktor higenis sehingga konsumen mie basah yang berasal dari produsen tradisional makin beralih ke produk mie kering.  O

Produk mie kering perusahaan merupakan market leader di Indonesia. 

÷

Diversifikasi pendapatan ´

Perusahaan

memiliki

beberapa

sumber

pendapatan

dengan

karakteristik yang berbeda. Diversifikasi produk diyakini dapat memperkuat daya tahan perseroan dalam menghadapi krisis ek onomi dan tetap dapat tumbuh positif di tahun -tahun mendatang. ÷

Kemandirian dalam pemasokan energi ´

Dengan akan beroperasinya anak perusahaan yang akan memasok kebutuhan energi perseroan yaitu PT Patra Power Nusantara dengan kapasitas 3000 kwH pada pertengahan tahun 2009, meningkatkan efisiensi atau menurunkan biaya produksi untuk biaya steam dan listrik.

O

Risiko ÷

Risiko Perekonomian ´

Kondisi

sosial,

ekonomi

dan

politik,

baik

nasional

maupun

internasional tentu akan mempengaruhi dunia usaha pada umumnya .

Kondisi

perekonomian

yang

menurun

secara

langsung

akan

berdampak pada penurunan aktivitas sektor riil, terutama berkaitan dengan penurunan daya beli masyarakat, kenaikan biaya produksi dan kenaikan tingkat bunga pinjaman. Salah satu agenda nasional yang mesti dicermati adalah pelaksanaan Pemilu 2009. ´

Krisis keuangan global yang belum jelas kapan akan berakhir, bagi perusahaan

juga

dapat

berdampak

pada

kesulitan

untuk

mendapatkan pinjaman bagi pengembangan perusahaan. Kondisi perekonomian yang buruk juga b isa mempengaruhi penurunan pendapatan perusahaan, akibat menurunnya daya beli masyarakat. ÷

Risiko Persaingan ´

Perusahaan

memiliki

pesaing

yang

tangguh.

Pesaing

utama

perusahaan berdasarkan kapasitas produksi adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Saritama Tunggal, PT Sentrafood Indonusa Corp. Para pesaing ini memiliki karakteristik menggunakan lebih dari satu merek dengan berbagai rasa dalam produk usahanya. ÷

Risiko Bahan Baku ´

Risiko dari industri yang digeluti perusahaan bisa datang dari penyediaan bahan baku, khususnya bahan -bahan yang harus di impor, misalnya gandum sebagai bahan utama pembuat mie. Indonesia bukanlah produsen gandum. Sedangkan lahan gandum diseluruh dunia diperkirakan akan terus menyusut, menyusul adanya kecenderungan petani gandum untuk beralih menjadi petani jagung, guna memasuki industri biofuel yang terus tumbuh.

÷

Risiko Perubahan Peraturan ´

Perubahan peraturan dapat berdampak negatif atau positif. Peraturan yang berdampak langsung terhadap perusahaan misalnya tentang bea masuk impor ga ndum.

÷

Risiko Tidak Tercapainya Proyeksi ´

Jika terjadi krisis ekonomi berkepanjangan dan mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat yang cukup drastis. Hal ini bisa mengakibatkan diproyeksikan.

kinerja

perusahaan

tak

sesuai

dengan

yang

?   O

Strength (Kekuatan) ÷

Pengalaman di industri mie sejak tahun 1990

÷

Memiliki jaringan distribusi yang luas

÷

Market leader di industri mie untuk pangsa pasar kelas menengah ke bawah

÷

Memiliki usaha makanan dari hulu hingga hilir, sehingga rantai produksi hingga penjualan dapat lebih efisien dengan diversifikasi yang baik

÷

Memiliki kapasitas produksi yang cukup besar untuk mengakomodir pertumbuhan penjualan

O

Weakness (Kelemahan) ÷

Ketergantungan yang cukup besar terhadap satu jenis bahan baku

÷

Pengalaman perseroan hany a pada satu segmen konsumen yaitu, konsumen kelas menengah ke bawah berpotensi membatasi kemampuan perusahaan dalam memperluas pangsa pasar

O

Opportunity (Kesempatan) ÷

Potensi peningkatan pangsa pasar produk mie kering dan bihun kering perusahaan terkait deng an pengalihan konsumsi mie basah dan bihun basah menjadi konsumsi mie kering dan bihun kering

÷

Peningkatan pangsa pasar produk mie kering perusahaan yang sangat besar terkait dengan tingginya minat konsumsi mie di masyarakat

÷

Berpotensi memperoleh peningkata n pendapatan yang signifikan di masa mendatang terkait dengan kecenderungan menguatnya harga CPO

O

Threat (Ancaman) ÷

Kenaikan harga bahan baku sehingga meningkatkan harga produk perusahaan sementara terdapat keterbatasan daya beli konsumen kalangan menengah ke bawah

÷

Penetrasi produk mie di kelas menengah ke atas ke pangsa pasar menengah ke bawah

   ?    Perusahaan memilih        terlihat dari jenis anak perusahaan yang dimiliki. Semua anak perusahaan berjenis usaha yang saling berkaitan dan mendukung kelangsungan produksi maupun penjualan. Jenis usaha yang digeluti merupakan usaha dari hulu ke hilir, sehingga rantai produksi hingga penjualan dapat lebih efisien dengan diversifikasi yang baik.

  ?    Perusahaan merupakan perusahaan besar yang telah beepengalaman sejak tahun 1990. Jaringan distribusi yang dimilikinya pun luas. Perusahaan telah menjadi market leader di industri mie untuk pangsa pasar mengengah ke bawah. Oleh karena itu business -unit strategy yang tepat untuk diimplementasikan, sesuai dengan BCG Model, berada pada tahap ³STAR´ dimana perusahaan berusaha mempertahankan pangsa pasar yang telah ada dengan terus memperluas volume pangsa pasar mereka.

   Dilihat dari industri yang digeluti dan pangsa pasar yang dipilih, dapat dilihat bahwa perusahaan memimilih strategy ³low cost´ sebagai competitive advantage nya. Hal ini dikarenakan banyaknya pesaing dengan jenis industri yang sejenis dan juga dikarenakan pangsa pasar serta tujuan utama perusahaan ini, yaitu untuk memproduksi makanan berkualitas dengan harga yang terjangkau konsumen. Dalam hal ini konsumen yang dimaksud adalah konsumen dengan pangsa pasar menengah ke bawah. Maka dari itu, harga adalah hal utama yang harus diperhat ikan disamping kualitas produk.

ß      ?    1). Kode Etik : Penerapan Kode Etik Perusahaan (Code of Conduct) ditetapkan mengacu kepada ukuran-ukuran norma kebenaran dan etika moral yang berlaku di masyarakat. Perseroan menetapkan Pedoman Tingkah Laku yang merupakan wujud komitmen pelaksanaan tata kelola perusahaan yg baik (GCG) dan menjadi dasar sikap dan perilaku sehari -hari bagi jajaran Komisaris, Direksi dan karyawan. Perseroan mengharapkan setia p individu dapat berperan aktif sesuai dengan tanggung jawab profesionalnya dan dapat menjaga citra perusahaan. Pedoman ini mencantumkan secara jelas mengenai hubungan antara pekerja dan

perusahaan,

lingkungan

kerja,

benturan

kepentingan,

penanganan

inform asi

perusahaan yg bersifat rahasia, insider trading, hubungan dengan para pemasok, konsumen, pemegang saham dan instansi pemerintah, serta hubungan komunitas dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat, donasi dan kepedulian lingkungan. Code of Conduct (CoC) terpasang di papan pengumuman di area publik kantor & pabrik, dalam spanduk yang dipasang di pintu masuk masing -masing pabrik dan sosialisasi untuk karyawan dilakukan melalui email. Upaya penegakan dengan cara audit silang ke karyawan serta pengawasan oleh General Affair dengan titik pengawasan optimal saat menjelang hari raya dimana banyak terjadi upaya penyuapan. Pelanggaran terhadap hal ini juga dikenai sangsi. 2). Culture and Management Style : Kultur manajemen yang erat seperti sebuah keluarga yang terus dipertahankan oleh generasi penerus ke -3 hingga sekarang ini dan juga semangat kerja keras. mereka juga selalu menekankan kepada pentingnya produk yang berkualitas dan memberikan nilai tambah kepada konsumen. Hal ini terbukti dengan diraihnya sertifikat ISO 9001:2002, HACCP, dan sertifikasi Halal. Standar produksi yang tinggi dan jaringan distribusi yang luas memperkuat PT.Tiga Pilar Sejahtera Food,Tbk. sebagai salah satu pilihan konsumen. Selain itu juga Dewan Komisaris memberikan pengarahan kepada Direksi untuk menerapkan ±

  ±    

3). Dewan Komisaris Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari 6 (enam) anggota, 2 (dua) diantaranya adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris bertug aas dan bertanggung jawab untuk : 6 Komisaris

bertanggungjawab

dalam

melakukan

pengawasan

pengelolaan

perusahaan oleh Direksi 6 Memberikan nasihat kepada Direksi 6 Mewakili kepentingan pemegang saham serta bertanggung jawab pada RUPS 6 Bertanggungjawab dalam me lakukan pengawasan atas jalannya perusahaan dan melakukan tugas-tugas lainnya sesuai dengan Anggaran Dasar, keputusan RUPS perusahaan serta peraturan peraturan lainnya.

4). Dewan Direksi Direksi Perusahaan terdiri dari tiga orang, yaitu Direktur Utama,Wak il Direktur Utama, dan Direktur. Struktur Direksi ini dipandang cukup efektif, berkat hasil kerjanya terlihat bahwa kinerja perusahaan cukup meningkat dalam tahun -tahun terakhir ini. Dewan Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain : 6 Direksi perusahaan bertanggungjawab penuh atas pengurusan perusahaan 6 Mewakili perusahaan dalam melaksanakan ketentuan Anggaran Dasar perusahaan 6 Direksi

bertugas

untuk

memimpin

Perusahaan

dalam

mencapai

tujuan,

meningkatkan efisiensi dan efektifitas, melaksanakan k eputusan RUPS perusahaan dan mematuhi peraturan perundang -undangan.

5). Sekertaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan memegang peranan penting dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan untuk memperlancar hubungan antara organ Perusahaan serta hubungan antara Perusahaan dengan Stakeholders. Sekertaris Perusahaan diangkat dengan fungsi pokok sebagai berikut:

6 Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan fungsi hubungan investor termasuk penatausahaan serta menyimpan dokumen perusahaan, antara lain; Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus serta Risalah Rapat Direksi maupun RUPS. 6 Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan fungsi hubungan masyarakat. 6 Membina dan mengendalikan kepatuhan terhadap peraturan perundang -undangan dan tata kelola perusahaan yang baik untuk memasti kan telah terpenuhinya semua ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Pasar Modal, Bursa Efek serta berusaha memenuhi semua ketentuan peraturan perundang -undangan yang ditetapkan oleh pemerintah. 6 Mengelola kesekretariatan Direksi untuk memberikan tugas duk ungan bagi Direksi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

6). Komite Audit Komisaris Perseroan telah membentuk Komite Audit berdasarkan Peraturan Pencatatan Efek No.1 -A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa yang merupakan lampiran keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep 339/BEJ/07-2001 tanggal 20 Juli 2001, Peraturan Bapepam No KEP -41/PM/2003 tanggal 22 Desember 2003 Lampiran peraturan No.IX.1.5. Komite Audit telah melakukan penelaahan terhadap laporan atau hal -hal yang disampaikan oleh Dewan Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal -hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. Komite Audit Perseroan beranggotakan 3 (tiga) orang termasuk Komisaris Independen sebagai Ketua. Tugas Komite Audit ini ada lah memberikan pendapat kepada Komisaris terhadap laporan atau hal -hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Komisaris, mengidentifikasi hal hal yang memerlukan perhatian Komisaris, dan melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan tugas Komisaris seperti : 6 Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perseroan. 6 Melakukan penelaahan atas pelaksanaan tugas pemeriksaaan oleh Internal Audit. 6 Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas resiko yang dihadapi perseroan dan m asalah lain yang terkait dengan kegiatan perusahaan.

7). Audit Internal Fungsi utama Audit Internal adalah mengevaluasi efektifitas sistem pengendalian internal TPS Food, untuk memberikan keyakinan bahwa risiko terkelola dengan baik, pengendalian internal cukup memadai dan tata kelola perusahan telah dilaksanakan dengan baik

sehingga

kesimpulan

yang

diambil

dapat

memberikan

nilai

tambah

bagi

penyempurnaan operasi organisasi. Audit Internal bertanggung jawab kepada Direksi untuk melaksanakan audit dan mengawasi unit operasi perusahaan guna memberikan keyakinan yang memadai bahwa pengelolaan di semua tingkatan telah dilaksanakan dengan menerapkan prinsip kehati hatian. 8). Sistem Pengendalian Internal Perseroan mengembangkan sistem pengendalian dan pengawasan

internal untuk

memastikan keamanan pengelolaan aset dan sumber daya perusahaan. Pelaksanaan tugas pengendalian internal merupakan tanggung jawab seluruh unit kerja. Perusahaan mengembangkan sistem pengendalian dan pengawasan internal yang mencakup beberapa aspek yaitu: 6 Kegiatan pengendalian dan pengawasan internal disusun secara terstruktur untuk menciptakan lingkungan yang baik. 6 Pengelolaan risiko usaha dalam mengidentifikasi, menganalisis dan menilai, dikaji dengan penuh ketelitian. 6 Pengendalian terhadap kegiatan perusahaan pada unit dan satuan kerja dalam mengelola kewenangan otorisasi, rekonsiliasi, verifikasi dan penilaian atas prestasi kerja serta pembagian tugas dilakukan demi keamanan terhadap aset perusahaan. 6 Pengendalian sistem informasi yang menya ngkut laporan kegiatan operasional, financial dan ketaatan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. 6 Pelaporan dan monitoring terhadap kualitas sistem pengendalian internal kepada Direksi dan Komisaris.

?    Susunan kinerja informal perusahaan juga terlihat dari motto perusahaan yang lebih menekankan kepada menghasilkan produk yang berkualitas dan memberikan nilai tambah kepada konsumen. v           PT. Tiga Pilar Sejahtera Fo ods, Tbk berkomitmen untuk menerapkan tata kelola perusahaan dan prinsip-prinsip : 6 Existence O

Fokus dan total dalam menjalankan seluruh kegiatan perusahaan

6 Experience O

Memiliki pengalaman lintas jaman di bidang usaha makanan

6 Trustworthy O

Senantiasa menjaga hu bungan baik dengan para stakeholders

PT. Tiga Pilar Sejahtera Foods, Tbk mempunyai visi dan misi yang terkandung dalam catatan formal perusahaan. Selain itu juga PT. Tiga Pilar Sejahtera Foods, Tbk mempunyai strategi perusahaan untuk mencapai visi dan mis i tersebut, yaitu : 6 Quality and Service O

Kualitas dan layanan merupakan faktor utama yang saling melengkapi dalam bisnis. Apabila seorang pelanggan pulang dengan senyum puas karena layanan yang kita berikan maka ia akan membaginya dengan orang lain.

6 Value to share O

Terus berupaya memberikan nilai tambah kepada para stakeholders karena mereka yakin kinerja terbaik akan memperkuat posisi perseroan di pasar.

6 Innovation O

Memadukan inovasi kemajuan sumber daya manusia dan kemajuan teknologi untuk menciptakan daya s aing dan menghantarkan pertumbuhan di masa mendatang.

?    Jika melihat struktur organisasi yang dimiliki oleh PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk struktur organisasi tersebut termasuk ke dalam kategori               dimana

struktur

organisasi

tersebut

memisahkan

pengembangan bisnis, penjualan dan pemasaran,

divisi -divisi

operasi,

keuangan,

dan perencanaan. Di mana dalam

masing-masing divisi dibagi berdasarkan spesialisasi dan keahliannya masing -masing untuk pencapaian tujuan spesifik berdasarkan divisinya. Dan setiap Direktur masing -masing divisi memiliki otonomi dalam pengambilan keputusan dan tanggung jawab pada divisinya masing-masing.

    Peranan Controller pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk terdiri dari Komite Audit yang ditunjuk untuk melakukan penelaahan atas laporan keuangan yang mereview kinerja perusahaan dan anak perusahaanm penilaian atas pelaksanaan kegiatan dan hasil audit yang dilakukan Auditor Eksternal dan melakukan penelaahan atas ketaa tan terhadap peraturan perundang ± undangan.

ß    ß!"  #ß 

= 

   adalah suatu unit organisasi yang dikepalai oleh seorang manager yang bertanggung jawab terhadap kegiatan -kegiatannya. Ada 4 macam responsibility centers yang ada di dalam suatu perusahaan : 1. Revenue center. 2. Research and Development Center 3. Human Resource Development Center 4. Innovation and Information Technology Center Dalam memposisikan diri sebagai National Food Industry Player, PT Tiga PiIar Sejahtera Food Tbk (Perseroan) telah mengimplementasikan Good Corporate Governance yang benar dan konsisten dan unt uk membuat kebijakan strategis bisnis ke depan. Sepanjang tahun 2008, selain berhasil meraih kinerja keuangan yang sangat baik, Perseroan juga mengalami perubahan strategis dengan melakukan aksi korporasi yang dimulai sejak kwartal pertama tahun 2008. Peru bahan strategis dan aksi korporasi tersebut telah meningkatkan kemampuan dan membangun keunggulan komparatif dan daya saing Perseroan di pangsa pasar domestik maupun ekspor. Keberhasilan Perseroan melakukan aksi korporasi yang dilakukan dengan cara mengakuisisi tiga kelompok usaha strategis di tahun 2008 telah berhasil menciptakan sinergi usaha. Tahun 2009 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi PT Tiga PiIar Sejahtera Food Tbk (Perseroan), krisis global telah berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia, tidak terkecuali Asia dan Indonesia. Penurunan daya beli bagi sebagian besar masyarakat di pasar domestik akan menuntut manajemen untuk menetapkan kebijakan-kebijakan yang kreatif dan inovatif secara berhati -hati dalam mengelola kegiatan operasinya. Sebagai National Food Industry Player yang memiliki kualitas produk yang

   dibandingkan produk sejenis dikelasnya, memiliki   

  t di semua aspek dan komponen perusahaan, fundamental yang kuat yang mampu bertumbuh dengan lompatan, memperluas jalur distribusi, brand management dan promotion yang dilakukan secara konsisten dan persisten.

ã ãããã  Dalam menghadapi krisis global saat ini, Perseroan dapat bertahan dan melewati masa krisis dengan kinerja yang sangat mengesankan. Perseroan berada dalam posisi menguntungkan berkat pertumbuhan industri makanan di Indonesia yang masih sangat menjanjikan. Penjualan makanan dan minuman tumbuh 10 -12 %. Pasar industri makanan tahun 2008 mencapai Rp400 triliun, meningkat diban ding tahun 2007 sebesar Rp383 triliun. Tahun 2008 merupakan momentum bagi TPS Food. Selama 50 tahun, sepanjang sejarah Indonesia merdeka, Perseroan telah berhasil membuktikan daya tahannya sebagai entitas bisnis yang mengutamakan nilai dan kualitas produk. Perseroan telah mengalami berbagai tantangan dalam mewujudkan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan pasar akan produk makanan sehat yang berkualitas. Masa depan tampak semakin cerah bagi Perseroan untuk terus bertumbuh dan memperkuat eksistensinya di in dustri makanan. Pada tahun 2008 Perseroan berhasil menciptakan sinergi industri dan membukukan laba yang mengesankan. Neraca konsolidasi tahun 2008 mengalami peningkatan dari Rp792 miliar pada tahun 2007 menjadi Rp 1.016 triliun per 31 Desember 2008. Hal ini disebabkan oleh akuisisi mayoritas kepemilikan saham 3 buah perusahaan yaitu: PT Poly Meditra Indonesia, PT Bumi Raya Investindo dan PT Patra Power Nusantara. Laba bersih konsolidasi tahun 2008 mengalami pertumbuhan sebesar 82,02% yaitu dari Rp 15,7 miliar atau 3,26% pada tahun 2007 menjadi Rp 28,7 miliar atau 5,86% pada tahun 2008. Namun demikian, pencapaian tersebut tidak lepas dari tantangan. Krisis ekonomi dunia menyebabkan turunnya tingkat ekspor dan kredit perbankan di Indonesia. Begitupun dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2008 yang hanya mencapai 6.1%, tidak sebaik pertumbuhan pada tahun sebelumnya sebesar 6,3%. Hal ini berakibat pada menurunnya daya beli masyarakat. Sementara sumber utama pendapatan TPS Food pada tahun 2008 berasal dari mie dan bihun kering serta biskuit yang masing -masing tercatat sebesar 30%, 20%, dan 20%. Aspek penting lain yang menjadi perhatian Perseroan adalah pengembangan inovasi produk dan mencari kemungkinan pasar baru untuk meningkatkan volume penjualan. Perseroan juga bekerjasama dengan para pemasok guna menekan pengaruh lonjakan harga-harga bahan komoditi agar konsumen dapat menerima produk kami dengan harga yang wajar. 

 !     TPS Food menyada ri pentingnya Divisi Penelitian dan Pengembangan sebagai bagian dari strategi Perseroan untuk memperkokoh produk -produk yang sudah ada maupun menghadirkan inovasi produk baru dengan mengutamakan kualitas dan nilai. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, Divisi R & D memastikan varian rasa, gi zi dan keamanan produk -produk TPS Food telah memenuhi standar kualitas dan keamanan tertinggi sebagai produk yang layak dikonsumsi publik. Melalui proses kreativitas dan inovasi yang berkesinambungan, Departemen R & D diharapkan mampu meningkatkan daya sai ng Perseroan dalam hal kualitas, inovasi, efisiensi dan efektivitas serta produktivitas perusahaan. Kegiatan R & D adalah kunci utama yang menentukan terpenuhinya kebutuhan konsumen akan nutrisi serta terciptanya beraneka pilihan rasa pada produk kami. Da lam hal inovasi, Perseroan kembali melahirkan beberapa varian rasa baru untuk produk mie snack, mie instan, mie kering dan bihun kering. Dalam hal teknologi, Perseroan mempersiapkan sistem teknologi baru untuk memperlancar proses produksinya. Untuk hasil t erbaik, proses produksi dilaksanakan secara GMP (Good Manufacturing Process) dilengkapi konsep keamanan pangan (HACCP) sehingga produk yang dihasilkan benar -benar berkualitas dan aman dikonsumsi. Kinerja Divisi R & D tentunya tidak terlepas dari peran dari Departemen Kendali Mutu (Quality Control). Komitmen Perseroan dalam menerapkan kendali mutu dalam lini produksi dilaksanakan melalui Analisa Material (input), Pengendalian Proses dan QC Pass (output). Kami juga melakukan Training µPeduli Kualitas¶ dan Qua lity Build In. Sedangkan pada tahap implementasi, Divisi Produksi dan Teknis senantiasa memastikan bahwa semua proses produksi terkendali dan sesuai dengan harapan Perseroan.

  !     Bagi TPS Food, keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh pengalaman dan keahlian sumber daya manusia. TPS Food memberikan kesempatan bagi para profesional yang memiliki motivasi kerja tinggi dan kemampuan unggul untuk mengembangkan karir mereka. Untuk meningkatkan kompetensi para karyawan, TPS Food mengikutsertakan para karyawannya dalam program pelatihan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan taktis

dan teknis, baik secara personal maupun per divisi, di dalam kelas maupun dalam bentuk

   . Dalam rangka pembentukan budaya kerja khas TPS Food, setiap karyawan diberikan kesempatan untuk belajar dan mengenal seluruh fungsi departemen di Perseroan. Profesionalisme dan kentalnya budaya kekeluargaan di lingkungan kerja TPS Food, menjadikan Perseroan tempat yang nyaman untuk bekerja. Manajemen TPS Food senantiasa berupaya menciptakan lingkungan kerja yang kondusif sehingga dapat memacu kreativitas dan produktivitas karyawan yang saat ini telah mencapai 2.490 orang. TPS Food senantiasa memb erikan perhatian khusus kepada karyawan dan keluarganya dengan menyediakan fasilitas kesehatan, perjalanan dinas, akomodasi serta program beasiswa bagi keluarga karyawan yang berprestasi. Forum Family Gathering adalah salah satu kegiatan yang diadakan TPS Food untuk menjalin keakraban antar karyawan, memupuk rasa memiliki terhadap perusahaan yang pada akhirnya akan memotivasi karyawan untuk bekerja dan berprestasi lebih baik lagi.

         Bagi TPS Food, keberhasilan per usahaan sangat ditentukan oleh pengalaman dan keahlian sumber daya manusia. TPS Food memberikan kesempatan bagi para profesional yang memiliki motivasi kerja tinggi dan kemampuan unggul untuk mengembangkan karir mereka. Untuk meningkatkan kompetensi para k aryawan, TPS Food mengikutsertakan para karyawannya dalam program pelatihan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan taktis dan teknis, baik secara personal maupun per divisi, di dalam kelas maupun dalam bentuk

    . Dalam rangka pembentukan budaya kerja khas TPS Food, setiap karyawan diberikan kesempatan untuk belajar dan mengenal seluruh fungsi departemen di Perseroan. Profesionalisme dan kentalnya budaya kekeluargaan di lingkungan kerja TPS Food, menjadikan Perseroan tempat yang nyaman untu k bekerja. Manajemen TPS Food senantiasa berupaya menciptakan lingkungan kerja yang kondusif sehingga dapat memacu kreativitas dan produktivitas karyawan yang saat ini telah mencapai 2.490 orang. TPS Food senantiasa memberikan perhatian khusus kepada karya wan dan keluarganya dengan menyediakan fasilitas kesehatan, perjalanan dinas, akomodasi serta program beasiswa bagi keluarga karyawan yang berprestasi. Forum Family Gathering adalah salah satu kegiatan yang diadakan TPS Food untuk menjalin keakraban antar karyawan, memupuk rasa memiliki terhadap perusahaan yang pada akhirnya akan memotivasi karyawan untuk bekerja dan berprestasi lebih baik lagi.

ß $  ß PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk memiliki beberapa profit centre yang berupa beberapa anak perusahaan, namun PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk menyajikan laporan keuangan secara keseluruhan (konsolidasi) sehingga analisis manajemen yang kami paparkan merupakan analisis PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk secara keseluruhan. Berikut analisis manajemen untuk setiap profit centrenya, yaitu : O

PT Naga Mas Sakti Perkasa PT Naga Mas Sakti Perkasa yang terletak di Jakarta merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan hasil laut yang sampai saat ini udang memiliki prospek yang cukup baik untuk diekspor dalam bentuk udang segar dan beku dengan laju pertumbuhan rata -ratanya sebesar 2,04%. Salah satu perusahaan eksportir udang yang berlokasi di Jakarta adalah PT Nagamas Sakti Perkasa. Ekspor perusahaan ini ternyata mengalami penuru nan yang cukup besar. Adanya sistem perdagangan bebas, terbentuknya blok -blok perdagangan dan krisis ekonomi yang melanda Indonesia mengharuskan PT Nagamas Sakti Perkasa sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspor perikanan untuk bisa meny esuaikan diri, mengatasi kendala dan merebu: peluang yang ada.

O

PT Asianiaga Prakasatama PT Asia Niaga Prakarsatama adalah sebuah anak perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi, perdagangan, dan keagenan. Yang mendistribusikan produk produk dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. Perusahaan ini memiliji prospek yang bagus karena produk -produk PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk merupakan produk yang laku di pasaran dan mempunyai banyak demand.

O

PT Tiga Pilar Sejahtera PT Tiga Pilar Sejahtera adalah ana k perusahaan utama dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk yang memproduksi mi instan, mie telor, bihun dan snack. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 2010 menargetkan penjualan sebesar Rp 900 miliar dengan membuat strategi baru seperti, produk baru, ekspansi

penjualan ke daerah

Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi serta merambah ke agrobisnis.

O

PT Poly Meditra Indonesia PT Poly Meditra Indonesia adalah anak perusahaan yang terletak di Karanganyar, merupakan perusahaan yang baru diakuisisi oleh PT Tiga Pilar Seja htera. Perusahaan ini bergerak dalam industry dan perdangan.

O

PT Patra Power Nusantara PT. Patra Power Nusantara‰ sebuah perusahaan yang bergerak di bidang energi (power plant) PT Patra Power Nusantara, anak usaha PT Tiga Pilar Food Tbk (AISA), mendapat pinjaman senilai US$ 4,26 juta dari PT Austindo Nusantara Jaya Finance dan PT ANZ Panin Bank.

O

PT Bumi Raya Investindo PT Bumi Raya Investindo akan mengembangkan usaha agribisnis di bidang Perkebunan Kelapa Sawit yang berlokasi di Kalimantan Selatan dan Kali mantan Tengah.

Berikut ini adalah analisis keuangan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. : O

Neraca Laporan Keuangan Konsolidasi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. untuk tahun berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008 telah mendapatkan pendapat wajar tanpa pengecualian(unqualified opinion). Secara ringkat tabel Neraca dapat disajikan sebagai berikut:  /,  

())0

())1

c  "'$

CURRENT ASSETS

434645

318412

36,50%

FIXED ASSETS

543788

559524

-2,81%

NON-CURRENT ASSETS

912391

698545

30,61%

TOTAL ASSETS

1347036

1016957

32,46%

CURRENT LIABILITIES

370658

364578

1,67%

NON-CURRENT LIATBILITIES

547511

261334

109,51%

TOTAL LIABILITIES

918170

625913

46,69%

EQUITY

428442

390655

9,67%

O

Laba Rugi Pencapaian kinerja keuangan ditinjau dari akun laba rugi diuraikan sebagai berikut:

O

c 2 3 ,  

())0

())1

c , 

Revenue

533194

489171

9,00%

Gross Profit

152977

152892

0,06%

Operating Income

105468

112975

-6,64%

Net Income

37786

28686

31,72%

Arus Kas /   +,  

())0

())1

c , 

20493

20278

1,06%

Net Cashflow from operating activities

50814

43896

15,76%

Net Cashflow from investing activities

252978

491813

-48,56%

Net Cashflow from financing activities

202498

452744

-55,27%

Cash and Cash equivalent increment

335

4827

-93,06%

20493

20278

1,06%

Cash and cash equivalent at the beginning of the year

Cash and cash equivalent at the end of the year

   

ß %  & Tahun 2008 Perseroan mengakuisisi mayoritas saham perusahaan pembangkit tenaga listrik, PT Patra Power Nusantara, dan menjadi anak perusahaan Perseroan yang memproduksi tenaga listrik dan uap berbahan bakar batu bara. Seluruh produk yang dihasilkan dijual ke anak perusahaan Perseroan lainnya yaitu PT Tiga Pilar Sejahtera dan PT Poly Meditra Indonesia. Akuisisi ini dilakukan karena meningkatnya harga seluruh bahan bakar pembangkit listrik. Diharapkan dengan diakuisisinya PT Patra Power Nusantara dan digunakannya pembangkit tenaga listrik tersebut untuk mensuplai energy kepada anak perusahaan Perseroan lainnya, biaya listrik dapat menjadi lebih efisien. Hingga akhit tahun 1998 ( 31 Desember 1998) pembangkit tenaga listrik milik PT Patra Power Nusantara ini ma sih dalam tahap konstruksi. Lokasi pembangkit tenaga listrik ini berada di area lokasi pabrik Divisi Makanan. Ditargetkan proyek konstruksi akan dapat selesai di trimester IV tahun 2009 dengan masa coba di trimester I tahun 2010. Dengan beroperasinya anak perusahaan, diharapkan dapat menciptakan efisiensi yang berarti di Divisi Makanan baik PT Tiga Pilar Sejahtera maupun PT Poly Meditra Indonesia disamping laba yang dapat diperoleh oleh anak perusahaan ini (PT Patra Power Nusantara ± dari penjualan listrik ke pihak eksternal) sendiri. Sayangnya, berdasarkan sumber informasi yang kami peroleh, tidak ditemukan bagaimana mekanisme dan prosedur transfer pricing listrik dari PT Patra Power Nusantara dengan PT Tiga Pilar Sejahtera dan PT Poly Meditra Indonesia dil akukan.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF