Tugas Akhir Terstruktur Modul 3

August 5, 2019 | Author: Arief Rahman Fauzi Olep | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

m3 arief rahman...

Description

TUGAS AKHIR TERSTRUKTUR MODUL 3 PROFESIONAL PJOK

Oleh :  Nama

: ARIEF RAHMAN FAUZI, S.Pd

 NUPTK

: 2046765666130143

 NO. Peserta PPG

: 201503005512

SERNOPES

: 19016422010711

Bidang Studi Sertifikasi

: PJOK

Sekolah Asal

:SMKS MALAKA, PONDOK KOPI JAKARTA

SOAL Penyediaan

sumber

energi

latihan

dapat

sistemaerobik

dan

anaerobik

yaitu

sistemfosfagen (sistemATP-PC) dan sistemasam laktat(sistemglikolisis) sebagai guru PJOK,  bagaimana pendapat saudara tentang sistemaerobik dan bilamana sistemtersebut dapat dicapai oleh peserta didik melalui aktivitas gerak dalam pembe lajaran PJOK ? JAWABAN : Fisiologi olahraga adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan fungsi organorgan tubuh baik yang bersifat sementara (respon) maupun yang bersifat menetap (adaptasi) karena pengaruh dari latihan fisik baikuntuk tujuan kesehatan maupun untuk tujuan prestasi. Misalnya bagaiman perubahan pada sistemotot setelah melakukan latihan fisik selama beberapa  bulan. a. Sistem energi Dalam mekanisme biologis sistemtubuh, ATP berperan sebagai sumber energi untuk seluruh fungsi normal. Otot yang berkontraksi, menghasilkan kerja yang memerlukan

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

energi secara terus menerus. Kegiatan fisik yang deprogram untuk meningkatkan kualitas kinerjanya, akan memerlukan energi yang lebih besarsesuai tingkat pekerjaannya.  b. Asam laktat pada latihan fisik fisik (olahraga anaerobik) Asam laktat merupakan zat yang timbul akibat kontraksi otot dengan cara kerja anaerobik atau biasa disebut hampas otot. Pada fase kerja dari latihan fisik anaerobik, akan terjadi insufisiensi oksigen di mitokondria sel otot, karena kecepatan kebutuhan energi yang dikerahkan, secara realtif, melebihi kecepatan suplai oksigen ke mitokondria oleh sistem transportasi oksigen. Hal ini akan menyebabkan mitokondria mengalami insufisiensi oksigen sehingga terjadi glikolisis anaerobik yang menghasilkan asam laktat dari asam  piruvat di sitoplasma sel otot. Bila glikolisisanaerobik berlangsung terus, terjadilah akumulasi asam laktat dalam darah. c. Pemulihan cadangan energi dalam olahraga Secara garis beras penyedia sistemenergi dalam tubuh kita terdapat 3 macam sistem energi, yaitu sistem energi pre-dominan anaerobik, sistem energi pre-dominan aerobik dan kombinasi antar keduanya. sistem energi ini berpengaruh terhadap pengelompokan cabang olahraga yaitu cabang olahraga dominan aerobik, dominan anaerobik, atau kombinasi dari keduanya. Yang dimasud dengan resintesa ATP dan proses resintesa ATP baik secara anaerobik maupun aerobik. Adenosine trifosfat (ATP) adalah nukleotida, sejenis molekul yang membentuk asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA), bahan  pembentuk materi genetik. Ketika itu bukan bagian dari molekul RNA atau DNA, ATP  berfungsi untuk mengangkut energi kimia dalam sel untuk berbagai keperluan metabolisme. Beberapa mekanisme yang ATP penting adalah sintesis dari senyawa kimia seperti protein, motilitas sel atau gerakan, dan pembelahan sel. Proses resintesa ATP baik secara anaerobik maupun aerobik. Metabolisme aerobik menyangkut hasil serangkaian reaksi kimia yang memerlukan oksigen dalam memecah karbohidrat, lemak, protein menjadi karbonmonoksida dan air. Proses kimia ini disebut oksidasi yang terjadi di mitokondria. Sedangkan metabolisme anaerobik adalah hasil serangkaian reaksi kimia

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

sintesis ATP itu adalah sistem ATP-CP dan sistemasam laktat yang keduanya tergolong anaerobik. Satu rangkaian lainnya adalah termasuk aerobik yaitu sistem oksigen.

intensitas latihan dengan sistem yang digunakan dan sebutkan contoh1. Hubungan antara intensitas contoh cabang olahraga yang menggunakan sistem energi tersebut. Istilah energi otot  berarti pengeluaran p engeluaran tenaga oleh otot untuk menimbulkan kontraksi otot sehingga timbul gerak, kerja, maupun panas. Pengeluaran tenaga disebut juga dengan kapasitas otot, kemampuan otot. Satuan energi otot ialah Kcal-kilokalori. (suharjana : 2013). 1 Kcal = 466 kg (berat) meter. Dalam sel otot ada sumber tenaga yang cepat menghasilkan tenaga. Sumber

energi

tersebut

bernama

ATP

(Adenosine

Triphosphat)

dan

PC

(phosphocreatine). Adenosin Triphosphat dibuat dan disimpan dalam mitokondria sel otot. Adenosin Triphosphat yang dihasilkan dalam sel otot kemudian diangkut ke setiap sel yang membutuhkan. Mekanisme pembentukan energi terjadi dengan cara pemecahan ATP menjadi ADP dan Pi, serta sejumlah energi (suharjana : 2013). Energi itulah yang menyebabkan actin dan myosin saling mendekat yang menyebabkan kontraksi (pemendekan) otot. Terdapat tiga macam energi tubuh yang digunakan sesuai dengan lama dan intensitas latihan yang dilakukan yaitu : 1. Sistem Phosphagen (ATP-PC) 2. Sistem Glikogen Asam Laktat (Glikolisis) 3. Sistem aerobik (Fosforilasi Oksidastif) (cerika : 2010) Sistem energi berdasarkan durasinya untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP dibedakan menjadi 3, yaitu : 1. Long Term Energi Sistem 2. Short Term Energi Sistem 3. Immediate Energi Sistem (Mc. Ardie & Katch : 2010)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Merupakan sistem energi yang membutuhkan waktu relatif lama untuk menghasilkan energi siap pakai dalam bentuk ATP (Adhenosin Triphosphat). Sistem energi aerobik merupakan sistem energi yang tergolong kedalam Long Term Energi Sistem. Olahraga (aktivitas fisik) yang murni menggunakan energi dari sistem energi aerobik adalah (aktivitas fisik) dengan durasi 240-600 detik (jansen : 1989). Menurut jansen (1989) jika olahraga dengan durasi 120-140 detik sudah menggunakan sistem energi aerobik namun masih dengan intervensi sistem energi anaerobik latik. Kebugaran aerobik adalah kemampuan mengkonsumsi oksigen tertinggi selama kerja maksimal yang dinyatakan dalam liter/menit atau ml/kg/menit. Kebugaran aerobik sering disebut dengan daya tahan jantung paru atau daya tahan kardiorespiasi. Macdougall (1982) mengistilahkan kebugaran aerobik dengan kapasitas aerobik maksimal. Kapasitas aerobik maksimal berkenaan dengan kemampuan jantung dan jaringan tubuh untuk mengkonsumsi oksigen secara maksimal atau volume oksigen secara maksimal yang dapat diterima oleh tubuh yang disingkat dengan VO2 max. Untuk mengetahui seberapa baik kemampuan aerobik seseorang perlu dilakukan tes dan pengukuran. Untuk sistem energi aerobik, tes dapat dilakukan dalam beberapa cara yaitu : a. Tes lari 2,4 km (2400 meter)  b. Cooper test c. Balke test d. Harvard step test (irwansyah : 2006)

2. Short Term Energi Sistem Sistem ini akan memecah glikogen dalam otot menjadi glukosa untuk memperoleh energi yang akan digunakan untuk mensintesa ATP. Pembentukan Atp melalui sistem Phosphagen ini membutuhkan 12 reaksi berurutan, karena itu pembentukan energi melalui proses ini berlangsung lebih panjang dan lebih lambat disbanding sistem

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

oleh sistem yakni setiap satu mol glukosa akan menghasilkan 3 molekul ATP yang siap digunakan untuk aktivitas. 3. Immediate Energi Sistem Dalam aktivitas fisik yang terjadi kontraksi berulang-ulang dan terus-menerus dalam waktu yang sangat singkat (5-10 detik) sistem energi yang digunakan adalah sistem energi dengan immediate Energi Sistem yakni dengan sistem ATP-PC. Jumlah ATP yang dihasilkan dengan sistem ini hanya menghasilakn sedikit ATP oleh karena itu , hanya mampu mengakomodasi latihan yang singkat. Cepatnya penyediaan energi dalam sistem ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : a. Sistem ATP-PC tidak melalui proses kimia yang panjang  b. Sistem ATP-PC tidak membutuhkan oksigen c. ATP-PC yang digunakan dalam reaksi merupakan bahan yang sudah ada didalam otot.

SISTEM ENERGI DALAM LATIHAN

Janssen (1989) menentukan penyediaan energi berdasarkan klasifikasi aktivitas maksimum dengan mempertimbangkan durasi latihan sebagai b erikut : Klasifikasi aktivitas maksimum pada berbagai durasi serta sistem penyediaaan energi untuk aktivitas Durasi 1-4 detik

Klasifikasi Anaerobik,

Energi disediakan oleh

Observasi

ATP

alaktik 4-10 detik

Anaerobik,

ATP + PC

alaktik 20-45 detik

Anaerobik,

ATP + PC + Glikogen

Produksi

alaktik

otot

tinggi

laktat

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

meningkatkan durasi,

produksi

laktat menurun 120-140 detik

Aerobik,

Glikogen otot

anaerobik latik

Dengan meningkatnya durasi

produksi

laktat menurun 240-600 detik

Aerobik

Glikogen otot + asam

Dengan

lemak

meningkatnya durasi dibutuhkan andil lemak yang lebih tinggi menurun

(suharjana : 2013) Sementara itu, fox (1984) menjelaskan bahwa penggunaan energi berdasarkan sistem  penyediaan energi adalah sebagai berikut : a. Aktivitas yang membutuhkan waktu kurang dari 30 detik, menggunakan sistem energi utama ATP-PC. Seperti nomor lempar, lompat dan lari 100 meter.  b. Aktivitas yang membutuhkan waktu antara 30 detik sampai 90 detik, menggunakan energi utama dari sistem ATP-PC dan asam laktat. Seperti lari 200 meter, lari 400 meter, renang 100 meter m eter c. Aktivitas yang membutuhkan waktu 90-180 detik menggunakan energi utama melalui sistem asam laktat dan oksigen. Seperti lari 800 meter, lari 1500 meter, renang 400 meter. d. Aktivitas yang membutuhkan waktu lebih dari 180 detik, menggunakan energi utama dari sistem aerobik seperti lari 300 meter, marathon, jogging dan

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Untuk menghasilkan energi terdapat 2 (dua) jenis sistem energi, yaitu sistem energi anaerobik(tidak memerlukan oksigen) dan sistem energi aaerobik (memerlukan oksigen). Sementara itu sistem energi anaerobik dibedakan menjadi 2 yaitu anaerobik alaktik(tidak menhasilkan asam laktat) dan anaerobik laktik(menghasilkan asam laktat) 2. Proses terbentuknya asam laktat pada aktivitas fisik dan bagaimana usaha yang dilakukan

untuk mengurangi konsentrasi asam laktat yang sudah terbentuk. Proses terbentuknya asam laktat : Adanya penumpukan asam laktat ini adalah otot yang lelah akan terasa dan jika dipegang

tidak elastis ataupun tidak terasa rileks. Perasaan tegang atau capek dibadan

merupakan salah satu indikasi bahwa terjadinya pembentukan asam laktat yang menumpuk pada tubuh. Asam laktat timbul pada saat adanya proses pembakaran didalam otot yang aktif yang dimana proses pembakaran tersebut terdapat sisa pembakaran yang disebut asam laktat. Ketika melakukan aktivitas secara berlebihan maka semakin kecil energi yang akan dihasilkan sedangkan pada sisa pembakaran akan semakin menumpuk dan terjadinya penumpukan asam laktat yang membuat badan menjadi lelah dan capek. Pembentukan asam laktat dikarenakan adanya aktivitas yang berlebih yang menyebabkan terjadinya pembakaran yang semakin menumpuk. Pembentukan asam laktat juga dapat dihindari oleh para olahragawan atau para atlet. Adapun beberapa cara yang dapat menghindari terbentuknya asam laktat adalah melakukan pemanasan sebelum olahraga, hal ini dilakukan agar tubuh dapat menyesuaikan diri terlebih dahulu sebelum

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung sitrulin sebelum olahraga dapat mengurangi proses reaksi anaerobic yang biasanya terjadi setelah berolahraga. 3.

Beberapa prinsip latihan fisik Latihan olahraga merupakan suatu latihan dalam upaya untuk meningkatkan fungsi sistem organ tubuh agar mampu memenuhi kebutuhan tubuh secara optimal ketika  berolahraga. Adapun prinsip-prinsip latihan yang secara umum diperhatikan adalah sebagai berikut : a. Prinsip kebutuhan (specificity) Latihan bertujuan untuk mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan harus bersifat khusus, yaitu khusus mengembangkan kemampuan tubuh sesuai dengan tuntutan dalam cabang olahraga yang akan dikembangkan.  b. Prinsip beban  –  lebih  lebih (The Overload Principle) Prinsip beban lebih adalah prinsip latihan yang menekankan pada pembebanan latihan yang lebih berat dari pada yang mampu dilakukan oleh atlet. Atlet harus selalu  berusaha berlatih dengan beban yang lebih berat dari pada yang mampu dilakukan saat itu, artinya berlatih dengan beban yang berada diambang rangsang. c. Prinsip beban bertambah (The Principle Of Progresive) Beban latihan adalah sejumlah intensitas, volume, durasi dan frekuensi dari suatu aktivitas yang harus dijalani oleh atlet dalam jangka waktu tertentu untuk meningkatkan kemampuan fungsional dari sistem organ tubuhnya agar mampu  beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi sesuai dengan tujuan latihan d. Prinsip individualitas ( The Principles P rinciples Of Individuality)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

tanpa latihan akan menimbulkan kemunduran kemampuan fisik. Latihan fisik harus secara teratur dan kontinyu. kontinyu. Prinsip ini harus dipegang oleh pelatih dan atlet. Latihan yang teratur dan kontinyu akan membawa tubuh untuk dapat segera menyesuaikan diri pada situasi latihan. Adaptasi tubuh terhadap situasi latihan ini, maka kemampuan tubuh dapat meningkat sesuai dengan rangsangan yang diberikan.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF