Tugas Akhir Profesional Modul 1

July 29, 2019 | Author: Mbahget Kingdom | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

tugas akhir ppg, semoga bermanfaat...

Description

TUGAS AKHIR MODUL 1 WAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING

NAMA : SIGIT KURNIAWAN

Ilustrasi kasus Ditemukan satu sekolah yang memiliki jumlah siswa yang cukup besar dengan jumlah guru BK adalah 7 orang. Hampir semua guru BK di sekolah itu sudah akan purna tugas (pensiun) dalam  beberapa tahun ke depan. Mereka bertujuh itu memiliki tugas yang berbeda-beda. Seroang Se roang guru BK dijadikan ketua STP2K (Satuan Tugas Pelaksana Pembinaan Kesiswaan) dengan demikian semua urusan ketidakdisiplinan dan pelanggaran tata tertib siswa diserahkan langsung kepada guru BK. Secara bergantian guru BK piket di depan pintu gerbang sekolah untuk mencatat siswa yang terlambat, untuk mencatat siswa yang melanggar tata tertib dalam berpakain dan lain-lain. Secara  bergantian juga guru Bk memanggil siswa yang terlambat membayar SPP. Masih banyak banyak lagi tugastugas guru BK yang berhubungan dengan pencatatan pelanggran tata te rtib lainnya. Guru-guru BK di sekolah tersebut memang tidak pernah ada yang santai, mereka bekerja dengan sungguh-sungguh. Setiap hari para guru BK tersebut memanggil siswa yang dianggap memiliki permasalahan untuk dibantu dipecahkan. Mereka bekerjan tidak berdasarkan program yang telah disusunnya karena program yang dibuat hanya untuk formalitas. Mereka menyusun  program tidak didasarkan pada tugas-tugas perkembangan dan hasil need assessment namun didasarkan atas ketertarikan masing-masing guru. Mengingat program tidak disusun atas dasar need assessment maka semua kegiatan pokok misalnya layanan klasikal, bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan assessment tidak berjalan secara terencana dan terprogram dengan sistematis. Di sekolah tersebut dapat dikatakan bahwa hampir tidak ada siswa yang bermasalah mau datang sendiri ke ruang BK untuk konseling, para siswa hanya ke ruang BK kalau dipanggil oleh Guru BK saja. Guru BK di sekolah tersebut dikenal kurang sabar menghadapi konseli saat konseling, mereka banyak memaksakan kehendak dan pada akhirnya berujung pada pemberian nasehat. Guru BK juga memiliki kebiasaan untuk menceriterakan masalah konseli kepada para guru di dalam ruang guru. Para guru BK di Sekolah tersebut tidak pernah mau datang ke kegiatan-kegiatan organisasi misalnya kegiatan Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK), tidak pernah mau mengikuti pelatihan-pelatihan dan seminar walaupun diberi fasilitas dari sekolah untuk mengikuti dengan alasan mereka sudah akan pensiun. Dalam penataan ruanganpun guru BK kurang memperjuangkan pengadaan ruangruang layanan yang ideal. Misalnya adanya ruang Konseling perorangan yang tertutup dan terpisah dengan ruangan lain, ruangan Bkp dan KKp, papan bimbingan, dan perpustakaan sebagai sarana dan prasaran liters. Padahal sekolah tersebut sanagat kaya dan pasti akan dipenuhi apabila koordiantor BK mengajukan permohonan ke sekolah.

Berdasarkan kasus tersebut, bapak/ibu peserta PPG diminta untuk menganalisis pelaksanaan BK di sekolah tersebut. 1. Kode Etik professional apa saja yang dilanggar oleh konselor sekolah tersebut Jawab : Kode Etik professional yang dilanggar oleh konselor adalah: a. Menyebarkan/membuka rahasia konseli kepada orang yang tidak terkait dengan kepentingan kasus.  b. Tidak memberikan pelayanan atau mengabaikan permintaan konseli untuk mendapatkan  pelayanan. c. Kesalahan dalam melakuakan prakik professional d. Tidak mengikuti kebijakan dan aturan yang telah ditetapkan terhadap oleh organisasi  profesi. 2. Prinsip-prinsip bimbingan apa saja yang tidak dilakukan oleh konselor sekolah tersebut. (jelaskan alas an jawaban anda) Jawab : a. Bimbingan diperuntukkan bagi semua individu, karena guru BK tersebut hanya memanggil siswa yang bermasalah untuk dibantu dipecahkan. Seharusnya bimbingan diberikan kepada semua individu, baik yang bermasalah dan tidak bermasalah.  b. Pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat esensial dalam bimbingan, karena guru BK banyak memaksakan kehendak dan diakhiri dengan pemberian nasehat. Seharusnya guru BK membantu dan mengarahkan konseli agar dapat mengambil keputusan. c. Prinsip berkenaan dengan program layanan, karena guru BK dalam menajalankan layanan tidak berdasarkan program, dalam penyusunan program tidak berdasar pada tugas perkembangan dan needassessment. 3. Asas-asas bimbingan apa saja yang diabaikan oleh konselor sekolah tersebut. (jelaskan alasan jawaban anda) Jawab : a. Asas Kerahasiaan, karena guru BK memiliki kebiasaan menceritakan masalah konseli menkepada guru yang lain. Hal ini sangat bertentanggan karena asas kerahasiaan menuntut dirahasiakannya data dan keterangan mengenai konseli.  b. Asas Kesukarelaan.. karena guru bk setiap hari memanggil siswa yang dianggap memiliki permasalahan. Seharusnya ada kesukarelaan antara koseli dan guru bk untuk menjalani proses konseling c. Asas Kegiatan, karena guru BK kurang sabar menghadapi konseli, guru BK banyak memaksakan kehendak dan pada akhirnya pada pemberian nasehat. d. Asas Kemandirian, karena guru memaksakan kehendak saat konseling dan memberikan nasehat. Hal ini sangat bertentangan karena seharusnya konselor menghidupkan kemandirian dalam mengambil keputusan dan mengaktualisasi diri. 4. Buatlah ilustrasi bagaimana sebaiknya penyelenggaraan BK di sekolah apabila menjadi guru BK di sekolah tersebut agar penyelenggaraan BK di sekolah tersebut berjalan secara  professional. Jawab :

Menurut saya penyelenggaraan BK di sekolah yang professional adalah guru BK dalam memberikan layanan harus berdasarkan program dan program disusun berdasarkan tugas perkembangan anak dan need assessment. Memiliki ruang BK yang memadai sehingga siswa menjadi nyaman dan aktif dalam mengikuli layana. Terjadi kerjasama yang  baik antara guru bk dengan guru mapel, wali kelas, guru mapel, sehingga terjadi kesinambungan dalam melakasanakan bimbingan dan layanan bk. Pribadi guru BK yang ramah, baik, dan sabar, akan membuat siswa menjadi nyaman dengan guru BK dan akan membantu memandirikan siswa. Gutu BK memiliki komunikasi aktif. Guru BK yang menguasai IT sehingga setiap layanan dapat dikemas dengan menarik sehingga siswa akan aktif mengikuti layanan. Guru BK aktif mengikuti kegiatan organisasi BK, seperti MGBK. Mengikuti seminar, workshop, dan sering dengan guru BK yang lain.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF