Tugas Akhir Modul1 PJOK
July 10, 2019 | Author: Ria Auliavvcyh | Category: N/A
Short Description
TUGAS AKHIR MODUL1 PROFESIONAL PJOK PPGJ ANGKATAN 1 2019...
Description
RIA ANGGRAINI, S.Si ID: 19080122010303
PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN ANGKATAN 1 KELAS A UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2019
Pentingnya tautan antara pertumbuhkembangan peserta didik dan belajar gerak dalam pembelajaran PJOK di sekolah. Jawab:
Gerak merupakan suatu yang esential bagi manusia. Pertumbuhkembangan gerak hendaknya diartikan sebagai persamaan untuk pemberian kesempatan yang sama terhadap peningkatan fungsi-fungsi: (a) persepsi senso-motorik atau sensomotoric Perceptual functions, (b) intelektual atauintelectual functions, (c) emosi psikologis atau emotional psychological functions, dan (d) sosialisasi atau social functions. Dengan demikian pertumbuhkembangan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan karena saling bergantungan satu sama lainnya artinya ketika sesuatu pertumbuhan terjadi maka perkembangan
akan
mengikutinya,
dalam
hal
ini pertumbuhan dapat
didefinisikan
bahwa bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Adapun perkembangan ialah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta
sosialisasi
dan
kemandirian.
Pertumbuhan
terjadi
secara
simultan
dengan
perkembangan. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan adalah merupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, ketrampilan gerak, ketrampilan berpikir kritis, ketrampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olah raga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka
mencapai
tujuan
pendidikan
nasional
(Wawan
Sutrisna,
2008:
1).
Bahkan menurut Khomsin (2000: 1)
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan selain menjadi bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan, mata pelajaran ini juga mempunyai peran unik dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Karena selain dapat digunakan untuk pengembangan aspek fisik dan psikomotor, juga ikut berperan dalam pengembangan aspek
kognitif dan afektif secara serasi dan seimbang. Dari pernyataan di atas jelas bahwa Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan mempunyai peran dan fungsi yang strategis dalam mengembangkan anak didik secara totalitas.
Untuk memahami pentingnya pertumbuhkembangan peserta didik dan belajar gerak dalam pembelajaran PJOK di sekolah. Menurut Wawan Sutrisna (2008: 2) terdapat 2 asumsi yang melandasinya, yaitu :
1. salah satu tujuan PJOK adalah mengarahkan anak didik pada masa pertumbuhan dan perkembangannya. Melalui aktifitas gerak yang mempunyai sentuhan didaktik dan metodik dari guru mata pelajaran PJOK, anak didik diarahkan pada pertumbuhan dan perkembangan yang selaras, seimbang dan harmonis. Oleh sebab itu guru PJOK harus berusaha untuk mengaktualisasikan program pengajaran yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak didik. 2. Pertumbuhkembangan anak didik menjadi materi pembelajaran PJOK di sekolah. Dalam proses pembelajarannya, perkembangan gerak menjadi acuan dalam pengembangan program PJOK. Dengan aktifitas gerak pilihan sesuai dengan karakteristik pertumbuhan dan perkembangan gerak, diharapkan dapat mengantarkan mereka pada pertumbuhkembangan yang harmonis.
Terkait dengan hal tersebut, guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di sekolah hendaknya memahami prinsip pertumbuhkembangan anak didik sebagai berikut:
a. Pertumbuhkembangan
terjadi
secara
terus
menerus,
sejak
seseorang
dalam bentuk janin sampai batas usia tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut maka pertumbuhkembangan
yang
tampak
saat
ini
merupakan
kelanjutan
dari
pertumbuhkembangan sebelumnya. Hal tersebut memberikan implikasi terhadap penyusunan program Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Penyusunan
program Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada masing-masing tingkat pendidikan hendaknya merupakan satu kesatuan yang berkesinambungan. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA} hedaknya merupakan kelanjutan dari Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Dasar. b. Pada perjalanan usia anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda. Tiap tahap perkembangan memiliki karakteristik yang berbeda. Program Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang efektif adalah program yang memperhatikan dan mempertimbangkan dengan seksama pertumbuhan dan perkembangan anak. c. Tiap
individu
memiliki
karakteristik
pertumbuhkembangan
yang
berbeda-beda. Perbedaan tersebut mempunyai implikasi terhadap penyusunan program Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Program Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang efektif adalah program yang disusun secara individualistik. Artinya program yang disusun sesuai dengan kebutuhan individu. Tetapi pembuatan program itu sangat sulit untuk dilakukan paling tidak program disusun berdasarkan kebutuhan kelompok, misalnya kelompok siswa yang memiliki kemampuan rendah, sedang, dan tinggi
Disamping itu guru mata pelajaran PJOK di sekolah harus memahami dan mendalami tahap-tahap perkembangan gerak. Perkembangan gerak merujuk pada kebutuhan individual dan lingkungan. Faktor individual secara spesifik berhubungan dengan keadaan internal yang secara khusus oleh tiap anak. Tiap anak memiliki faktor individual yang berbeda. Kemudian, faktor lingkungan berhubungan dengan faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan individu.
Setiap
individu
akan
mengalami
tahap
perkembangan
yang
berbeda-beda
Perkembangan gerak dasar secara kritis berkembang pada usia 2 sampai 7 tahun. Namun demikian antara rentang usia 2 sampai 7 tahun terjadi 3 tahap perkembangan yang merupakan sub perkembangan gerak dasar, yaitu: (1) Tahap pengenalan, (2) Tahap dasar, (3)Tahap kematangan.
Tahap-tahap
perkembangan
tersebut
memberi
pengaruh
terhadap
pengembangan program pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Selanjutnya pada usia 7 sampai 14 tahun terjadi perkembangan gerak spesiali sasi.
Sebagai contoh, pada waktu kematangan otot menghasilkan kemampuan berjalan, berarti anak ini telah siap belajar meluncur, melompat tinggi dan melompat jauh. Masa kecil sering disebut sebagai “masa idealnya” untuk mempelajari keterampilan motorik.
Dalam tahap – tahap usia tersebut terjadi sub perkembangan gerak sebagai berikut :
Tahap transisi dari gerak dasar ke gerak aplikasi
Tahap aplikasi gerak pada bentuk-bentuk keterampilan yang spesialisasi dan menuntut kualitas koordinasi yang lebih baik.
Tahap pemanfaatan pada berbagai kegiatan yang menumbuhkan keterampilan gerak dengan kualitas koordinasi yang baik.
Sehubungan dengan hal tersebut, dalam proses pembelajaran PJOK diharapkan dapat mengarahkan anak didik kearah pertumbuhkembangan gerak sesuai dengan tahapan yang sedang dialami oleh anak. Dengan harapan, pada akhir tahapan pertumbuhkembangan gerak anak dapat memiliki seperangkat keterampilan yang dapat membekali memasuki dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Anak didik di sekolah akan menjadi tumpuan bagi masyarakat untuk menjadi olahragawan yang baik dan berprestasi sehingga membawa nama harum keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Selama ini kita dapat melihat bahwa olahragawanolahragawan berkaliber nasional maupun dunia, pada awalnya hampir selalu memperoleh Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang baik dari sekolahnya tempat belajar. Terkait dengan hal tersebut, tanpa ragu Wawan Sutrisna (2008: 7) menyatakan bahwa sekolah merupakan gudangnya bibit olahragawan berbakat. Mengapa hal itu bisa terjadi ? Hal tersebut paling tidak disebabkan oleh dua hal:
1. Salah satu tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan adalah meningkatkan dan mengembangkan berbagai fungsi keterampilan gerak dasar dan kemampuan jasmani. Pengembangan keterampilan gerak dasar dan kemampuan jasmani yang sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan secara multilateral sesuai usia anak didik dapat menjadi landasan bagi pengembangan keterampilan gerak
olahraga. Keterampilan gerak olahraga merupakan gerak yang kompleks-multipleks sehingga untuk itu dibutuhkan kemampuan gerak yang prima. 2. Talenta olahraga tidak dimiliki oleh semua anak, tetapi sebagian kecil saja. Untuk mengembangkan talenta tersebut dibutuhkan perhatian dan pengorganisasian yang melibatkan berbagai intansi.
Di sekolah selain kegiatan intrakurikuler juga terdapat kegiatan ekstrakurikuler. Dalam kegiatan ekstrakurikulerlah anak didik mendapat sentuhan awal. Jika kegiatan ekstrakurikuler ini dikelola dengan manajemen yang baik maka akan melahirkan atlet – atlet yang berprestasi. Untuk kegiatan ekstakurikuler tersebut dibutuhkan penanganan guru yang professional juga dukungan moril, materil serta dukungan dari berbagai intansi terkait.
Sehubungan dengan itu, dalam upaya pemberdayaan guru mata pelajaran PJOK, perlu diadakan pelatihan untuk memberikan wawasan, pengalaman dan pengetahuan ilmu kepelatihan perlu dilakukan dengan pengembangan kompetensi. Ilmu pendidikan jasmani dan melatih memiliki norma-norma dan prinsif yang sama. Keduanya sama tetapi memiliki tujuan yang berbeda, ilmu melatih berorientasi pada ukuran yang telah ditetapkan, seperti rekor, jarak, berat, kemenangan dan kekalahan sedangkan ilmu PJOK berorientasi pada anak didik. Anak didik menjadi sentral dari pengembangan program pembelajaran.
View more...
Comments