Tugas Akhir M3
April 21, 2019 | Author: Kusma Wenny | Category: N/A
Short Description
PPg DALJAB...
Description
TUGAS AKHIR M3 NAMA
: KUSMA WENNY, S.Pd
NIM
: 18090218710036
MAPEL
: KIMIA
Cobalah buat suatu makalah singkat berisi 5-8 halaman yang dapat memberikan penjelasan tentang pengorganisasian informasi/pengetahuan dalam ingatan manusia! Bila perlu, lengkapi dengan contoh!
PENGORGANISASIAN INFORMASI/ PENGETAHUAN DALAM INGATAN MANUSIA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belakang Masalah Masalah Proses berpikir merupakan proses yang kompleks dan tidak dapat dilihat secara langsung bagaimana otak bekerja dan informasi di olah. Informasi yang diterima melalui alat indera akan dipersepsikan oleh bagian-bagian yang berfungsi secara khusus. Dramawan abad ke-20 Tennessee William pernah mengatakan bahwa hidup adalah memori kecuali momen sekarang yang berlalu demikian cepat sehingga kita sulit untuk mengingatnya. Otak merupakan perangkat yang paling kompleks di dunia. Trilyunan sel otak memiliki fungsi spesifik tetapi saling berhubungan. Mengendalikan seluruh aspek fisik dan psikis manusia. Baik secara sadar maupun tak sadar. Kapasitas penyimpanan memori di dalam otak jauh melebihi kapasitas hardisk computer terbesar sekalipun. Otak memiliki kemampuan menangani algoritma rumit secara bersamaan dalam jumlah tak terbatas, jauh melebihi kemampuan prosesor komputer tercanggih sekalipun. Tapi sayangnya manusia tidak mampu mengoptimalkan seluruh potensi otak tersebut, sehingga otak tidak memungkinkan semua jejak ingatan itu tersimpan terus dengan sempurna, melainkan berangsur-angsur akan menghilang. Tetapi ketika orang yang bersangkutan diminta untuk mengingat kembali hal yang sudah diingatnya, terkadang mulai terlupakan sebagiannya.
Seperti yang kita ketahui bahwa memori sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya memori, kita menggunakan konsep waktu dengan menghubungkan masa sekarang dengan pengalaman di masa lalu untuk harapan di masa depan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kita mengenal memori yang menjadikan kita menjadi makhluk sejarah dengan memori yang tidak terbatas dan terus hidup sepanjang zaman. Oleh karena itu, penting untuk mempelajari teori dan faktor-faktor ingatan (memori) agar dapat mewariskan memori ini sepanjang zaman, sehingga pemikiran manusia selalu berkembang.
B. Identifikasi Masalah Ada hal-hal yang dapat meningkatkan kemampuan otak untuk menyimpan informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia.
C. Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang dapat meningkatkan kemampuan otak untuk menyimpan informasi/ pengetahuan dalam ingatan manusia.
D. Manfaat Manfaat
makalah
ini
adalah
untuk
menambah
pengorganisasian informasi/ pengetahuandalam ingatan manusia.
pengetahuan
tentang
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ingatan (Memori) Konsepsi lama tentang memori manusia adalah bahwa memori
itu semata-mata
hanya tempat penyimpanan informasi dalam waktu yang lama. Jadi memori adalah koleksi potongan-potongan kecil informasi yang terlepas-lepas dan tidak saling berkaitan. Berdasar penjelasan-penjelasan tersebut kita dapat berpandangan bahwa memori itu adalah sebuah wadah yang berisi data-data, dimana data-data tersebut belum tentu saling berkaitan. Di mulai tahun 1960-an memori manusia dipandang sebagai suatu struktur yang rumit untuk mengolah dan mengorganisasi semua pengetahuan, demikian menurut Naisser, 1967. Ada juga yang mengatakan memori adalah merupan gudang yang pasif, tetapi merupakan suatu yang aktif memilih data penginderaan mana yang akan di olahnya, mengubah data data menjadi informasi yang bermakna dan menyimpan infotmasi itu untuk digunakan di waktu kemudian. Hal ini berarti memori juga dapat dikatankan sebagai suatu alat yang berfungsi untuk menangkap, mengolah dan menggunakannya di lain waktu ketika di butuhkan. Memori merupakan suatu sistem yang rumit dengan banyak tahapannya dan saling berinteraksi. Ini berarti dalam memori terdapat interaksi-interaksi antara data-data dan lapisan-lapisan atau tahapan-tahapan yang ada di dalamnya. Secara
etimologi,
memori
atau memory (Inggris), adalah keberadaan
tentang
pengalaman masa lampau yang hidup kembali, catatan yang berisi penjelasan, alat yang dapat menyimpan dan merekam informasi. Menurut perspektif psikologi kognitif bahwa memori atau ingatan ialah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan dan mereproduksikan kesan-kesan. Jadi ada 3 unsur dalam perbuatan ingatan yaitu: menerima kesan-kesan, menyimpan dan mereproduksikan. Dengan adanya kemampuan untuk mengingat pada manusia ini berarti ada suatu indikasi bahwa manusia mampu untuk menyimpan dan menimbulkan kembali dari sesuatu yang pernah dialami. Jadi memori adalah simpanan informasi yang diperoleh dan diserap dari lingkungan yang kemudian diolah sesuai dengan individu yang bersangkutan.
B. Jenis- Jenis Memori Sebelum seseorang mengingat suatu informasi atau sebuah kejadian dimasa lalu, ternyata ada beberapa tahapan yang harus dilalui ingatan tersebut untuk bisa muncul kembali.Atkinson (1983) berpendapat bahwa, para ahli psikologi membagi tiga tahapan ingatan, yaituMemasukan pesan dalam ingatan (encoding), Penyimpanan ingatan (storage), Mengingat kembali(retrieval). Adapun jenis-jenis memori menurut teori model kognitif adalah sebagai berikut: 1. Memori sensoris Memori sensoris berkaitan dengan penyimpanan informasi sementara yang dibawa oleh pancaindera kita. Proses memori sensoris dapat dikatakan sebagai proses penyimpanan melalui jalur syaraf-syaraf sensoris yang berlangsung dalam jangka waktu yang sangat pendek. . Informasi tersebut akan tersimpan di dalam ingatan selama tidak lebih dari satu detik saja. Ingatan tersebut akan hilang lagi tanpa disadari dan akan diganti dengan informasi lainnya. seperti yang telah sering dialami para guru pesan atau keterangan yang disampaikan seorang guru dapat hilang seluruhnya dari ingatan para siswa jika pesan atau keterangan tersebut terkategori sebagai pencatatan pengideraan. 2. Memori jangka pendek Memori jangka pendek (Short Term Memory) atau working memory adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama memori tersebut masih dibutuhkan. Penyimpanan jangka pendek ini dapat bertahan relatif jauh lebih lama lagi, yaitu sekitar 20 detik. Sebagai akibatnya, pengetahuan tentang perbedaan antara kedua ingatan ini lalu menjadi sangat penting untuk diketahui para guru dan diharapkan akan dapat dimanfaatkan selama proses pembelajaran di kelasnya. Sekali lagi, perhatian para siswa terhadap informasi atau masukan dari para guru akan sangat menentukan diterima tidaknya suatu informasi yang disampaikan para guru tersebut. Karenanya, untuk menarik perhatian para siswa terhadap bahan yang disajikan, di samping selalu memotivasi siswanya, seorang guru pada saat yang tepat sudah seharusnya mengucapkan kalimat seperti: “Anak-anak, bagian ini sangat penting.” Tidak hanya itu, aksi diam seorang guru ketika siswanya ribut, mencatat hal dan contoh penting di papan tulis, memberi kotak ataupun garis bawah dengan kapur warna untuk materi essensial, menyesuaikan intonasi suara dengan materi, memukul rotan ke meja, sampai menjewer telinga merupakan usahausaha yang patut dihargai dari seorang guru selama proses pembelajaran untuk menarik
perhatian siswanya. Namun hal yang lebih penting lagi adalah bagaimana menumbuhkan kemauan dan motivasi dari dalam diri siswa sendiri, sehingga para siswa akan mau belajar dan memperhatikan para gurunya selama proses pembelajaran sedang berlangsung. 3. Memori jangka panjang Memori jangka panjang (Long Term Memory) adalah suatu proses penyimpanan informasi yang relatif permanen. a. Encoding dalam memori jangka panjang Prosesnya hampir sama dengan memori jangka pendek hanya untuk memori jangka panjang perlu dilakukan proses selanjutnya yaitu semantic atau imagery coding. Dalam proses ini data dianalisis lebih jauh lagi. b. Storage dalam memori jangka panjang Proses encoding dalam memori ini dilakukan dengan penyaringan berdasarkan arti dari informasi bagi individu tersebut. Oleh karena itu penyimpanan informasi dapat berlangsung secara permanen. Selain daripada itu, kapasitasnya besar sehingga dapat menyimpan informasi yang sangat banyak. Meskipun demikian, memori bekerja secara efisien yaitu dengan jalan me-reorganisasi informasi yang diterima. Reorganisasi ini erat kaitannya dengan proses retrieval informasi. c. Retrieval dalam memori jangka panjang Penyimpanan memori ini sangat terorganisir, organisasi ini besar faedahnya karena kapasitas memorinya luar biasa besarnya. Informasi yang tersimpan sifatnya terorganisasi, maka bila diberi petunjuk, maka proses mengingatnya hanya berlangsung beberapa detik saja. Memori jangka panjang ini berasal dari memori jangka pendek yang selalu diulangulang dan berkesan bagi individu sehingga informasi yang ia terima dapat bersifat permanen dan bila suatu saat ia butuhkan maka akan teringat lagi. Informasi yang sudah tersimpan di dalam penyipanan jangka panjang ini sulit untuk hilang, sehingga dapat diingat dengan mudah. Dapatlah disimpulkan sekarang bahwa pengulangan merupakan kata kunci dalam proses pembelajaran. Karenanya, latihan selama di kelas atau di rumah merupakan kata kunci yang akan sangat menentukan keberhasilan atau ketidak berhasilan suatu pengetahuan yang diingat dalam jangka waktu yang lama. Itulah sebabnya, ada guru berpengalaman yang menyatakan kepada siswanya bahwa akan jauh lebih baik untuk belajar 6 × 10 menit daripada 1 × 60 menit. Selain pengulangan atau latihan, beberapa hal penting yang harus diperhatikan Bapak dan Ibu Guru agar suatu pengetahuan dapat diingat siswa dengan mudah adalah:
1)
Sesuatu yang sudah dipahami akan lebih mudah diingat siswa daripada sesuatu yang tidak dipahaminya. Contohnya, proses untuk mengingat bilangan 17.081.945 akan jauh lebih mudah daripada proses mengingat bilangan 51.408.791 karena bilangan pertama sudah dikenal para siswa, Apalagi jika dikaitkan dengan hari kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 yang dapat ditulis menjadi 17 –08 –1945.
2)
Hal-hal yang sudah terorganisir dengan baik akan jauh lebih mudah diingat siswa daripada hal-hal yang belum terorganisir. Contohnya, mengingat susunan bilangan 4, 49, 1, 16, 9, 36, dan 25 akan jauh lebih sulit daripada mengingat bilangan berikut yang sudah terorganisir dengan baik: 1, 4, 9, 16, 25, 36, dan 49.
3)
Sesuatu yang menarik perhatian siswa akan lebih mudah diingat daripada sesuatu yang tidak menarik hatinya. Acara televisi yang menarik perhatian para siswa akan memungkinkan para siswa untuk duduk berjam-jam di depan TV dan jalan ceriteranya akan mampu mereka ingat dengan mudah. Namun hal yang sebaliknya akan terjadi juga, yaitu suatu proses pembelajaran yang tidak menarik perhatian mereka dapat menjadi beban bagi siswa dan tentunya juga bagi para guru.
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ingatan/ Memori Telah disebutkan sebelumnya bahwa diduga ingatan yang telah masuk ke dalam ingatan jangka panjang akan bertahan lama bahkan selamanya, dan manusia memiliki kemampuan untuk mengenang atau memanggil kembali ingatan tersebut saat dibutuhkan. Namun tidak berarti bahwa semua yang pernah dialami itu akan masuk dan tinggal seluruhnya dalam ingatan. Ada faktor-faktor yang ternyata dapat mempengaruhi daya kerja ingatan, antara lain : 1. Faktor usia, ingatan paling tajam pada diri manusia kurang-lebih pada masa kanakkanak (10-14 tahun) dan ini berlaku untuk ingatan yang bersifat mekanis yakni ingatan untuk
kesan-kesan
penginderaan.
Sesudah
usia
tersebut
kemampuan
untuk
mencamkan dalam ingatan juga dapat dipertinggi akan tetapi untuk kesan-kesan yang mengandung pengertian (daya ingatan logis) dan ini berlangsung antara usia 15-50 tahun. 2. Kondisi fisik, misalnya kelelahan, sakit dan kurang tidur dapat menurunkan daya kerja atau prestasi ingatan. 3. Faktor emosi. Dalam hal ini seseorang akan mengingat sesuatu lebih baik, apabila peristiwa-peristiwa itu menyentuh perasaan-perasaan, sedangkan kejadian yang tidak menyentuh emosi seringkali diabaikan.
4. Minat dan Motivasi. Dalam pengalaman sehari-hari, kita sering mengamati remaja yang tidak lupa suatu lirik lagu walaupun dalam bahasa asing. Orang-orang yang sering bepergian, mempunyai ingatan tentang ilmu bumi yang jauh lebih baik daripada yang tidak pernah kemana-mana. Artinya disini seseorang yang mengingat segala sesuatu tentang hal yang disukainya jauh lebih baik dari pada hal yang tidak disukainya. Jelaslah minat sangat meningkatkan motivasi dan pada gilirannya akan meningkatkan daya ingat. Menurut Kurt Lewin (1890-1947), seorang psikolog jerman, minat dan motivasi berarti konsentrasi energi (forces) pada sektor (region) tertentu dalam kesadaran. Konsentrasi energi inilah yang menyebabkan suatu hal tidak begitu saja dilupakan.
D. Meningkatkan Kemampuan Memori Bagi orang normal, ada cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Memori, antara lain: 1.
Mnemonic: Menciptakan asosiasi antar hal yang harus diingat.
2.
Method of loci : Berusaha menciptakan gambaran seperti peta di benak kita dan mengasosiasikan tempat-tempat dalam peta itu dengan hal yang ingin diingat.
3.
Peg word / irama: Mengasosiasikan kata yang ingin diingat dengan kata lain yang berirama.
4.
Menggunakan bayangan visual, misalnya John Conrad menggunakan bayangan visual untuk mengingat pesanan makanan dari para tamu.
5.
Memahami hal yang harus diingat, dan tidak hanya menghafalkan di luar kepala. Hal yang dipahami akan diingat lebih lama daripada hafalan luar kepala.
6.
Konteks ketika suatu hal sedang dipelajari sama dengan konteks ketika hal tersebut harus diingat kembali (encoding specificity )
7.
Memori akan baik ketika individu merasa terlibat secara emosional, namun keterlibatan emosional tidak terlalu tinggi.
8.
Menggunakan sebanyak mungkin cue ketika berusaha mengingat sesuatu.
9.
Memori akan lebih baik jika sesuatu dipelajari berulang kali walaupun masing-masing sesi cukup pendek, daripada mempelajari sesuatu dalam satu sesi yang panjang. Jadi, lebih baik mempelajari sesuatu dalam 3 sesi terpisah yang masing-masing lamanya 20 menit daripada 1 sesi yang lamanya 1 jam.
10. Memori akan lebih baik jika bahan pelajaran disimpan dalam beberapa cara, misalnya
mengingat suatu pelajaran baik dari segi visual maupun audio akan lebih baik daripada hanya salah satu saja.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Ingatan (Memori) adalah simpanan informasi yang diperoleh dan diserap dari
lingkungan
yang
kemudian
diolah
sesuai
dengan
individu
yang
bersangkutan. Memory memberi manusia kemampuan mengingat masa lalu, dan perkiraan pada masa depan. Memory merupakan kumpulan reaksi elektrokimia yang rumit yang diaktifkan melalui beragam saluran indrawi dan di simpan dalam jaringan syaraf yang sangat rumit dan unik di seluruh bagian otak. Memory yang sifatnya dinamis ini terus berubah dan berkembang sejalan dengan bertambahnya informasi yang disimpan. 2. Para ahli psikologi membagi tiga tahapan ingatan, yaitu Memasukan pesan dalam ingatan (encoding), Penyimpanan ingatan (storage), Mengingat kembali (retrieval). 3. Jenis-jenis memori menurut teori model kognitif adalah memori sensoris, memori jangka pendek dan memori jangka panjang. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi ingatan/ memori adalah faktor usia, kondisi fisik, faktor emosi, minat dan motivasi. 5. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan ingatan/ memori.
B. Saran Bagi pembaca diharapkan menyempurnakan makalah ini jika ingin menggunakannya untuk bahan referensi.
View more...
Comments