TUGAS AKHIR (LENGKAP)

March 11, 2019 | Author: angkycelo | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download TUGAS AKHIR (LENGKAP)...

Description

ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PADA PROYEK BANGUNAN KEAIRAN

KATA PENGANTAR 

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis hanturkan kepada Allah SWT Tuhan yang maha esa atas limpahan rahmat, karunia dan hidayahNya serta hanya dengan ridhaNya sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa salawat dan salam dihanturkan kepada Nabi Besar  Muhammad SAW, keluarga serta pengikut-pengikut beliau yang setia. Penulisan ini merupakan salah satu persyaratan guna untuk menyelesaikan studi di Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil Program Studi Strata Satu (S-1) Universitas Tadulako. Adapun judul tugas akhir ini adalah :

-

Bapak  Ir. Burhan Tatong selaku Pembantu Dekan I, Ibu Ir. Hajatni Hasan, M.Si selaku Pembantu Dekan II dan Bapak  Ir. Faturrahman Mansyur Selaku

Pembantu Dekan II Fakultas Teknik Universitas Tadulako. -

Bapak  Nur Hidayat, ST, MT selaku Ketua dan Ibu Sriyati Ramadhani, ST, MT selaku sekertaris Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tadulako.

-

Bapak Kusnindar A. Chauf, ST, MT selaku Ketua dan Bapak Hendra Setiawan, ST, MT selaku Sekertaris Program Studi Teknik Sipil Strata Satu Fakultas Teknik 

Universitas Tadulako. -

Bapak  Ir. James Nurtanio, M.Si ; Bapak  Ir. Armin Basong, M.Si ; Bapak  Ruslan M. Yunus, ST, MT ; Ibu Mastura Labombang, ST, MT ; Bapak  Andi Asnudin, ST, MT dan Bapak Yassir Arafat, ST, MT selaku Dosen penguji.

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar  Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil 

ABSTRAK 

FRANGKY KAMPEY, “Analisis Faktor-faktor Keterlambatan Pada Proyek   Bangunan Keairan” (Dibimbing oleh Donny Mangitung dan Adnan Fadjar). Setiap proyek konstruksi lazimnya mempunyai rencana pelaksanaan dan   jadwal pelaksanaan yang tertentu, kapan pelaksanaan proyek tersebut harus dimulai, kapan harus diselesaikan dan bagaimana proyek tersebut akan dikerjakan, serta   bagaimana penyediaan sumber dayanya. Namun, tidak semua proyek konstruksi dapat selesai tepat pada waktu sesuai yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak. Untuk itu, dalam penelitian ini diteliti faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keterlambatan pada proyek konstruksi bangunan keairan yang ada di Kota

ABSTRACT

FRANGKY KAMPEY, “Delay Factors Analysis on Water Building Project” (Supervised by Donny Mangitung dan Adnan Fadjar). Each construction project, generally has certain plan and schedule, when to start the project, when to complete and how the project will be conducted, and how to   provide the resources. However, not all construction projects can be completed as  planned in contract document. Therefore, this research will study about delay factors on water building project in Palu and Donggala. The chosen respondents in this research were the project owner, site consultant and contractor, who were involved in the on-going project. The methods used were

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. iii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv ABSTRAK ............................................................................................................. vi ABSTRACT .......................................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................ ......................................................... viii

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Umum .......................................................................................... 24 B. Lokasi Penelitian ......................................................................... 24 C. Sampel Penelitian ........................................................................ 24 D. Tahapan Penelitian ...................................................................... 25 E. Perancangan Kusioner dan Sampel ............................................. 26 F. Validasi Kusioner ........................................................................ 26 G. Proses Pengumpulan Data ........................................................... 27 a. Data Sekunder ......................................................................... 27   b. Data Primer ................................................. ............................ 27 H. Analisa Data ................................................................................ 28

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Kuesioner Penelitian ....................................................................... 55

Lampiran 2.

Matriks Kusioner ......................................................... ................... 61

Lampiran 3.

Bagan Alir Proses Pengumpulan Data ........................................... 64

Lampiran 4.

Data-data Proyek Yang Diteliti ...................................................... 66

Lampiran 5.

Rekap Jawaban Responden ............................................................ 69

Lampiran 6.

Tabel RRI dan Rangking Secara Umum (Overall) ........................ 73

Lampiran 7.

Tabel Rangking Faktor Tiap Kategori ............................................ 74

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.

Tujuan dan motivasi peserta yang terlibat dalam proyek ................. 13

Tabel 2.2.

Faktor yang menyebabkan keterlambatan pada proyek-proyek  di Indonesia ............................................................................ .......... 17

Tabel 2.3.

Faktor penyebab dari variasi kualitas ............................................... 18

Tabel 2.4.

Faktor penyebab dari variasi biaya yang dapat disebabkan oleh   pengguna jasa ................................................................................... 18

Tabel 2.5.

Faktor penyebab dari variasi biaya yang disebabkan oleh Kontraktor ........................................................................................ 19

Tabel 4.5.

Korelasi Spearmans Rank Berdasarkan Faktor-faktor yang Paling mempengaruhi keterlambatan Proyek Bangunan Keairan ... 47

Tabel 4.6.

Korelasi Spearmans Rank Berdasarkan Kategori Proyek  Yang Dikerjakan (U3) ...................................................................... 49

Tabel 4.7.

Korelasi Spearmans Rank Berdasarkan Kategori Sumber  Dana (U5) ................................................... ...................................... 49

Tabel 4.8.

Korelasi Spearmans Rank Berdasarkan Kategori Pendidikan Terakhir (U6) ........................................................ ............................ 49

Tabel 4.9.

Korelasi Spearmans Rank Berdasarkan Kategori Lama Pengalaman Kerja (U7) .................................................................... 50

Tabel 4.10.

Korelasi Spearmans Rank Berdasarkan Kategori Status

DAFTAR GAMBAR 

Gambar 2.1.

Konsep/Proses manajemen dalam melaksanakan proyek ............ 9

Gambar 2.2.

Sasaran proyek yang juga merupakan tiga kendala (triple constraint) ......................................................................... 11

Gambar 3.1.

Bagan Alir Proses Penelitian ........................................................ 25

Gambar 3.2.

Skala Ordinal .................................................... ................................................................................ ............................ 29

Gambar 4.1.

Persentase Berdasarkan Pemilihan Kontraktor ............................ 35

Gambar 4.2.

Persentase Berdasarkan Jenis Kontrak ......................................... 35

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri kontruksi merupakan salah satu industri yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kontribusi industri industri melalui  penyediaan tenaga kerja kepada masyarakat dapat menurunkan jumlah pengangguran atau meningkatkan jumlah pendapatan dan konsumsi masyarakat yang akhirnya akan memberikan sumbangan positif positif terhadap pembangunan.

Agar industri kontruksi

memberikan nilai tambah bagi pembangunan maka sistim pengelolaan industri harus

Semakin besar suatu proyek, berarti semakin kompleks mekanismenya yang   berarti semakin banyak masalah yang harus di hadapi, jika tidak ditangani dengan   benar berbagai masalah tersebut akan mengakibatkan dampak berupa keterlambatan   penyelesaian

proyek,

penyimpangan

mutu

hasil,

pembiayaan

membengkak,

  pemborosan sumber daya, persaingan tidak sehat diantara para pelaksana, serta kegagalan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan. Ketidaklancaran pekerjaan akan menyebabkan kerugian, baik moril maupun materil. Pihak yang terkena dampak tersebut adalah pihak pemakai, dalam hal ini masyarakat pengguna jasa konstruksi.

Disisi lain, pihak kontraktor dan pihak 

konsultan pun juga akan mengalami kerugian. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan   juga tak luput berdampak pada pemilik proyek  (project owner ) yang mengakibatkan

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba untuk merumuskan masalah yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah potensi faktor-faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan proyek bangunan keairan berdasarkan persepsi dari   pengawas kontraktor, konsultan pengawas dan pemilik proyek  (project owner ) yang  berada di lokasi proyek.

C. Batasan Masalah

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membatasi permasalahan pada potensi

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah : 1. Memberikan informasi tentang potensi-potensi faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan proyek bangunan keairan berdasarkan persepsi dari pengawas kontraktor, konsultan pengawas dan pemilik proyek (  project owner ) yang berada di Kota Palu dan sekitarnya. 2. Sebagai bahan atau referensi untuk menentukan kebijakan bagi pihak pengawas kontraktor, konsultan pengawas dan pemilik proyek (  project owner  ), sehingga  proyek yang ditangani dapat selesai tepat waktu.

G. Sistematika Penulisan

Sistimatika penulisan ini terdiri dari lima bab dan tersusun sebagai berikut : 1.

BAB I. Pendahuluan

Bab ini berisikan hal-hal yang melatar belakangi penulis untuk mengetahui   potensi-potensi yang menyebabkan keterlambatan proyek bangunan keairan yang berada di Kota Palu dan sekitarnya yang dapat mengakibatkan kerugian  bagi pihak-pihak yang terlibat. Dari latar belakang masalah dapat dirumuskan masalah serta batasan-batasan masalahnya, sedangkan bertolak dari adanya masalah, dapat dirumuskan tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian, serta berisi penjelasan singkat tentang

5.

BAB V. Penutup

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian sehubungan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, serta saran-saran yang dapat dikemukakan berdasarkan hasil penelitian dan pertimbangan yang ditujukan kepada pihak-pihak yang mempunyai peranan dalam bidang konstruksi bangunan keairan, juga kepada para peneliti untuk melanjutkan ataupun mengembangkan penelitian tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Proyek Konstruksi

Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan. (H. Koontz, 1982). Pengertian proyek banyak terdapat dalam berbagai buku yang di kemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya adalah : a.

Proyek

merupakan

suatu

kegiatan

sementara

(temporary

activity)

yang

Berdasarkan pengertian dari manajemen dan proyek, maka manajemen proyek  konstruksi dapat di definisikan sebagai suatu proses merencanakan ( plan), mengelola (organise), dan mengendalikan (control ) sumber daya tenaga kerja (man), peralatan (machine), material (material ) dan biaya (money) dengan mengunakan metode (method )

dan ruang ( space) yang tersedia secara efektif (effective) dan efisien

(efficient ) dalam rangka menyelesaikan (complete) rangkaian kegiatan (activties) untuk mencapai tujuan tertentu (objectives) dan memenuhi persyaratan (requirements) tertentu yang telah didefinisikan sebelumnya (defining ). (Mangitung, 2006). 1. Tenaga kerja (man) Dalam hal ini, yang dimaksud dengan man adalah tenaga kerja dan orang yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi. Tenaga kerja merupakan salah satu factor 

5. Biaya (money) Money atau Uang, menjadi salah satu factor penting yang harus diperhatikan   pengaturannya selain keempat factor yang telah disebutkan sebelumnya. Apabila   pengaturan keuangan dalam pelaksaan proyek kurang baik maka dapat menyebabkan terlambatnya proyek tersebut. 6. Ruang ( space) Dalam hal ini adalah ruang atau tempat, dimana ruang atau tempat tersebut digunakan untuk meletakkan dan menyimpan bahan/material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi serta tempat pelaksanaan   pekerjaan.

Pemanfaatan ruang yang telah tersedia secara efektif dan efisien

membantu memperlancar pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Ruang atau tempat

Manajemen konstruksi mempunyai ruang lingkup yang cukup luas karena mencakup tahapan kegiatan sejak awal pelaksanaan sampai dengan akhir pelaksanaan yang berupa hasil pembangunan. Menurut Asnudin (2005), fungsi pokok manajemen terdiri atas beberapa tahapan yaitu : 1.

Penetapan tujuan Tahapan ini merupakan langkah awal dalam proses manjemen dimana tujuan merupakan sasaran yang ingin dicapai. Untuk menentukan tujuan yang akan dicapai berdasarkan atas batasan-batasan yang telah ditetapkan seperti standar  mutu, jumlah biaya, dan waktu.

2.

Perencanaan Tahapan perencanaan merupakan proses pemilihan informasi dan pembuatan

5.

Pengendalian (Controlling ) Pengendalian adalah proses untuk memantau, menganalisis, dan melakukan koreksi agar kegiatan yang dilakukan dapat memenuhi apa yang telah di tetapkan   berdasarkan batasan-batasan seperti anggaran, standar mutu, dan jadwal  penyelesaian pekerjaan.

6.

Pengawasan (Supervision) Pengawasan di definisikan sebagai proses interaksi langsung antar individuindividu dalam suatu organisasi untuk mencapai kinerja optimum dan tujuan organisasi tersebut.

B. Pelaksanaan Proyek 

Berdasarkan gambar 2.2 sasaran proyek yang juga merupakan tiga kendala, yaitu Anggaran, Jadwal dan Mutu.

Ketiga hal tersebut dapat dijabarkan sebagai

 berikut: 1. Anggaran. Anggaran proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran. Untuk proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadwal   bertahun-tahun, anggarannya bukan hanya ditentukan untuk total proyek tetapi dipecah bagi komponen-komponennya, atau per periode tertentu (misalnya per  kwartal) yang jumlahnya disesuaikan dengan keperluan.

Dengan demikian,

  penyelesaian bagian-bagian proyek pun harus memenuhi sasaran anggaran per   periode.

Tabel 2.1. Tujuan dan motivasi peserta yang terlibat dalam proyek  Sasaran proyek

Pemilik

Konsultan

Kontraktor

Jadwal penyelesaian

Cepat selesai agar hasil  proyek dapat segera dipergunakan

Cepat selesai, minimal sesuai kontrak 

Cepat selesai, minimal sesuai kontrak 

Biaya proyek 

Harga terendah, memenuhi persyaratan teknik. Minimal tidak  melewati anggaran

Mendapat keuntungan sebaik mungkin

Mendapat keuntungan sebaik mungkin

Mutu pekerjaan dan  peralatan

Berfungsi sesuai harapan. Minimal sesuai spesifikasi

Memenuhi spesifikasi dan kriteria dalam kontrak 

Memenuhi spesifikasi dan kriteria dalam kontrak 

Sumber : Soeharto, 1995.

Liu and Walker (1998) menggambarkan ada tiga hal untuk melihat kesuksesan

1. Anggaran Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran. Untuk    proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah yang besar dan jadwal yang sampai bertahun-tahun, anggarannya bukan hanya ditentukan untuk total proyek, tetapi dipecah bagi komponen-komponennya, atau tiap periode tertentu yang  jumlahnya disesuaikan dengan keperluan. 2. Jadwal Proyek harus dikerjakan sesuai kurun waktu dan tanggal akhir yang telah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk baru, maka penyerahannya tidak boleh melebihi batas waktu yang telah ditentukan. 3. Mutu

 b. Birokrasi Birokrasi dapat menjadi penghambat dalam pelaksanaan konstruksi karena apabila birokrasi yang terlalu kompleks dan administrasi yang belum lengkap maka proyek belum dapat dilaksanakan. c. Kemampuan keuangan Dana merupakan salah satu faktor yang dapat menghambat pekerjaan konstruksi. Apabila suatu proyek mengalami kekurangan dana atau kurang   baik dalam mengatur keuangan maka hal tersebut akan berdampak pada  bertambahnya waktu pelaksanaan konstruksi dengan kata lain proyek tersebut akan terlambat dari jadwal yang telah ditentukan. d. Pekerjaan tambah kurang (change (change order )

c. Staf manajerial Apabila anggota didalam tim tidak dapat diajak bekerjasama untuk  mendapatkan hasil yang maksimal maka hal tersebut dapat menyebabkan terlambatnya suatu pekerjaan pada proyek. d. Pengalaman Pengalaman dari

kontraktor

juga

memegang

peranan penting dalam

 pelaksanaan suatu proyek. Semakin berpengalaman dan semakin beragam jenis   proyek yang pernah dikerjakan oleh kontraktor maka dapat membantu dalam mengurangi resiko terjadinya keterlambatan yang mungkin dapat terjadi. e. Kemampuan keuangan Selain pemilik proyek ( project  owner ), ), kontraktor juga harus memiliki dana

keterlambatan dari suatu proyek karena harus melakukan perencanaan kembali.

Sedangkan pada proyek-proyek konstruksi di Indonesia, faktor perubahan desain merupakan faktor yang paling berpengaruh di antara sepuluh faktor lainnya yang dapat menyebabkan keterlambatan pada proyek-proyek konstruksi di Indonesia, dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut : Tabel 2.2. Faktor yang menyebabkan keterlambatan pada proyek-proyek di Indonesia Faktor Penyebab Kondisi cuaca yang tidak tetap/berubah-ubah Perkiraan material yang kurang akurat

Tabel 2.3. Faktor penyebab dari variasi kualitas Variasi kualitas yang dapat disebabkan oleh pengguna jasa Perubahan desain

Variasi kualitas yang dapat disebabkan oleh kontraktor Pengerjaan yang dibawah standard Kurangnya metode pelaksanaan pekerjaan/ buruknya pelaksanaan pekerjaan Penyelesaian proyek yang kurang baik  Minimnya pengawas lapangan Perubahan cuaca yang tidak terduga kondisi yang tidak terlihat sebelumnya pada saat survey.

Sumber : Mangitung, 2005.

Tabel 2.5. Faktor penyebab dari variasi biaya yang disebabkan o leh kontraktor  Faktor yang menyebabkan peningkatan biaya Faktor penyebab Estimasi yang kurang Tambahan pekerjaan/biaya yang disebabkan karena kondisi yang tidak terlihat Perubahan desain

Faktor yang menyebabkan penurunan biaya Menggunakan material alternatif 

Sumber : Mangitung, 2005.

Tabel 2.6. Faktor penyebab dari variasi biaya yang disebabkan oleh faktor yang

Tabel 2.8. Faktor penyebab dari variasi waktu yang disebabkan oleh kontraktor  Faktor yang menyebabkan penambahan waktu Faktor penyebab Kurangnya perencanaan dan koordinasi Kurangnya sumber daya Kurangnya waktu pelaksanaan Minimnya metode pelaksanaan pekerjaan Keterlambatan material

Faktor yang dapat mempersingkat waktu Faktor penyebab Manajemen sumber daya dan perencanaan yang baik 

D. Hambatan Dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi Bangunan Keairan

Penelitian dalam temuan faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pemilik atau kontraktor untuk menyusun  perencanaan dan penjadwalan proyek yang lebih seksama, sebagai upaya awal untuk  menghindari dan atau mengendalikan keterlambatan pelaksanaan proyek. Penyusunan klasifikasi dan peringkat penyebab-penyebab ini diharapkan bisa dimanfaatkan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada proses   perencanaan dan penjadwalan pekerjaan, sehingga keterlambatan dapat dikendalikan lebih dini dalam tahap pelaksanaan proyek. Menurut Kraiem dan Dickmann (1987), penyebab keterlambatan waktu

Tabel 2.10.

Matriks Hubungan Antara Jenis Keterlambatan dengan Sebab-sebab Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek untuk proyek Bangunan Keairan. Kategori Sumber Keterlambatan

No

Tinjauan Penyebab Keterlambatan

Menurut Hasil Kusioner yang dilakukan oleh Hidayat Rahmat (2007)

A 1

Tenaga kerja yang digunakan kurang terampil

2

Peluang terjadinya kejadian yang tak terduga

3

Peralatan yang digunakan sering mengalami kerusakan

Pengguna Jasa

Penyedia Jasa

Non Para Pihak 

Tabel 2.10.

Matriks Hubungan Antara Jenis Keterlambatan dengan Sebab-sebab Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek untuk proyek Bangunan Keairan (Lanjutan) Kategori Sumber Keterlambatan

No

Tinjauan Penyebab Keterlambatan

Pengguna Jasa

7

Alokasi dana yang tidak cukup

8

Kesalahan yang terjadi selama pelaksanaan  proyek sehingga harus dikerjakan kembali

9

Material yang dipasaran

10

digunakan

Kekurangan peralatan

jarang

ditemui

Penyedia Jasa

Non Para Pihak 

BAB III METODE PENELITIAN

A. Umum

Setiap proyek konstruksi lazimnya mempunyai rencana pelaksanaan dan   jadwal pelaksanaan yang tertentu, kapan pelaksanaan proyek tersebut harus dimulai, kapan harus diselesaikan dan bagaimana proyek tersebut akan dikerjakan, serta   bagaimana penyediaan sumber dayanya. Mengacu pada judul penelitian tugas akhir  ini, maka dibutuhkan data primer dan data sekunder dalam menyusun penelitian ini. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui jawaban

D. Tahapan Penelitian

Untuk mencapai tujuan penelitian, maka tahap-tahap kegiatan penelitian akan mengikuti bagan alir penelitian seperti yang diperlihatkan pada bagan alir berikut Latar Belakang Masalah

Tinjauan Pustaka

Perancangan Kusioner dan Sampel

E. Perancangan Kuesioner dan Sampel

Kuesioner dibuat menjadi dua bagian, yaitu kuesioner bagian umum dan kuesioner bagian utama. Pada kuesioner bagian umum ditanyakan mengenai datadata proyek (seperti nama proyek, lokasi proyek, sumber dana, nilai proyek, institusi   pemilik proyek, sistem pemilihan kontraktor, jenis kontrak, jenis proyek yang dikerjakan) dan data responden (seperti tingkat pendidikan terakhir, lama pengalaman kerja, serta status responden pada proyek). Sedangkan bagian utama kuisioner berupa   pertanyaan-pertanyaan

mengenai

seberapa

besar

suatu

faktor

berpengaruh

menyebabkan terlambatnya suatu proyek bangunan keairan Pertanyaan terdiri dari 25 (dua puluh lima) pertanyaan/faktor.

G. Proses pengumpulan data

Proses pengumpulan data ini dimaksudkan untuk memudahkan memperoleh data yang dibutuhkan guna menunjang penulisan tugas akhir ini.

Data yang diambil

 berupa data primer dan data sekunder. a. Data Sekunder.

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi yang sudah diolah oleh pihak lain. Data sekunder merupakan data   pendukung yang diperoleh dari instansi terkait yang menangani proyek tersebut, untuk mengetahui proyek-proyek bangunan keairan yang sedang berlangsung pada tahun anggaran 2008.

Hasil nilai   Relatif Rank Index (RRI) menghasilkan rangking secara   berurut faktor yang dominan berpotensi menyebabkan terlambatnya suatu   pekerjaan konstruksi. Nilai korelasiSpearsmans Rank  menggambarkan tingkat signifikasi data dalam hubungannya antara satu variabel dengan variabel yang lainnya sedangkan nilai frekuensi digunakan untuk melihat perbandingan  persentase setiap variabel dari setiap faktor.

H. Analisa Data

a. Statistik Deskriptif 

Statistik deskriptif adalah statistik yang berkenaan dengan metode atau

1). Statistik Nonparametrik 

Statistik Nonparametrik digunakan untuk menganalisa data yang   berbentuk nominal dan ordinal. Data nominal, yaitu data yang hanya dapat digolongkan secara terpisah secara diskrit atau kategori data ini diperoleh dari hasil menghitung dan Data ordinal, yaitu data yang berbentuk rangking atau   peringkat, data ini bisa dinyatakan dalam skala, maka jarak satu data dengan data yang lain tidak sama. Data hasil penelitian terbagi dua kelompok, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

Data

kualitatif

adalah

data

yang

  berbentuk kalimat, kata atau penggambaran, sedangkan data kuantitatif  adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (skoring).

aspek yang diukur tidak berubah). Sebelum melakukan analisa, terlebih dahulu dilakukan pengujian keandalan terhadap jawaban responden. Keandalan menunjukkan seberapa jauh suatu alat ukur mengandung kesalahan ukur. Faktor-faktor menyebabkan kesalahan dapat bersumber  dari kesalahan dalam instruksi yang diajukan peneliti, angket yang membingungkan responden, atau kesulitan teknis lainnya (Ilyas dan Arif  Tiro, 2002). Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Cronbach, diukur berdasarkan skala alpha Cronbach 0 sampai 1. Jika skala itu itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan reng yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat

Dimana : n : Angka tertinggi skala Likert  N  : Jumlah Responden i

: 1,2,3........n

l i : Skala Likert dimana l i skala paling rendah dan l n skala paling tinggi  xi : Frekuensi nilai skala yang dipilih responden dari i = 1 sampai dengan n

Relatif Rank Indeks (RRI) pada penelitian ini diuraikan menjadi : a). Frekuensi kejadian penyebab keterlambatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Validasi Kusioner

Dari hasil pilot studi yang dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa kuesioner  yang dibuat layak diajukan/disebar kepada para responden, karena berdasarkan hasil validasi sebagian besar responden tidak mengalami kesulitan serta telah mengerti dalam melakukan pengisian kuesioner. Untuk lebih jelasnya berikut hasil validasi terhadap kelayakan kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.1 : Tabel. 4.1. Hasil Validasi Kusioner terhadap kelayakan kuesioner yang telah

Adapun data-data umum untuk masing-masing 5 orang responden yang memberikan jawaban pilot study diatas, yaitu untuk Responden 1 memiliki latar   belakang tingkat pendidikan terakhir Strata I (S-I) dengan pengalaman kerja diatas 5 tahun,

untuk Responden 2 memiliki latar belakang tingkat pendidikan terakhir 

Diploma III (D3) dengan pengalaman kerja diatas 5 tahun, sedangkan untuk  Responden 3 memiliki latar belakang tingkat pendidikan terakhir Diploma III (D3) dengan pengalaman kerja diatas 5 tahun, Responden 4 memiliki latar belakang tingkat   pendidikan terakhir Diploma III (D3) dengan pengalaman kerja diatas 5 tahun, dan untuk Responden 5 memiliki latar belakang tingkat pendidikan terakhir Diploma III (D3) dengan pengalaman kerja diatas 5 tahun, Dari hasil pilot studi diatas dapat dilihat jawaban dari responden kurang lebih

yang menangani proyek tersebut. Untuk lebih jelasnya proses pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada lampiran hal 64. Adapun jumlah kusioner  yang disebarkan oleh peneliti sebanyak 25 kusioner dari 10 Proyek, hal tersebut disebabkan ada 5 proyek yang tidak menggunakan jasa Konsultan Pengawas. Berdasarkan hasil wawancara terhadap pemilik peroyek, 5 proyek tersebut tidak  memerlukan pekerjaan yang spesifik sehingga lebih efesien bila di awasi dari pihak    pengelola proyek (Balai Wilayah Sungai Sulawesi III) yang kesemuanya rata-rata sudah berpengalaman di atas 10 tahun. Adapun kusioner yang tidak kembali ada 1, sehingga kusioner yang kembali berjumlah 24 kusioner. Data-data untuk kesepuluh  proyek yang kami teliti dapat dilihat pada lampiran halaman 66. Lamanya penyebaran dan pengembalian kusioner disebabkan adanya kendala-

C. Karateristik Responden

1. Pemilihan Kontraktor (U1).

PEMILIHAN KONTRAKTOR Pelelangan Pascakualifikasi 37,5% Pelelangan Prakualifikasi 62,5%

Dari Gambar 4.2. dapat dilihat bahwa Jenis Kontrak yang digunakan pada   proyek yang diteliti adalah 75% untuk Harga Satuan (18 responden) dan 25% untuk Lump Sump (6 responden).

3. Proyek Yang Dikerjakan (U3).

PROYEK YANG DIKERJAKAN Proyek Lanjutan 8%

Gambar 4.4. memperlihatkan bahwa Nilai Kontrak Proyek untuk skala Non Kecil (> 1M) sebesar 75% (18 responden) sedangkan untuk skala Kecil (< 1M) sebesar 25% (6 responden). 5. Sumber Dana (U5).

SUMBER DANA

DAU 13%

Berdasarkan gambar 4.6. Tingkat Pendidikan Terakhir responden terdiri dari STM dan Sederajat sebesar 54% (13 responden), D3 sebesar 21% (5 responden) dan S1 sebesar 25% (6 responden) sedangkan untuk tingkat pendidikan S2 sebesar  0%.

Tingkat pendidikan dalam pelaksanaan konstruksi banguan keairan di

dominasi oleh responden dengan tingkat pendidikan STM dan sederajat, S1 dan yang terakhir D3.

7. Lama Pengalaman Kerja (U7).

LAMA PENGALAMAN KERJA 1 Tahun

8. Status Responden di Proyek (U8).

STATUS RESPONDEN DI PROYEK Tenaga Teknis Kontraktor  46%

Pengelola Teknis (PU) 33%

Pengaw as Pemilik Proyek 8%

Konsultan Pengaw as 13%

Gambar 4.8. Persentase Berdasarkan Status Responden di P royek 

1. Hasil Analisa Realibility Cronbach’s Alpha

Sebelum melakukan analisis RRI, maka dilakukan analisa  Reliability Cronbach’s Alpha.

Teknik perhitungan koefisien Cronbach's Alpha digunakan

untuk menguji reliabilitas. Untuk menguji reliabilitas digunakan bantuan program SPSS versi 15,0.

Tabel 4.2. Realibility Statistics Untuk Tingkat Frekuensi Terjadinya Faktor  Cronbach's Alpha .875

 N of Items 25

tingkat frekuensi terjadinya faktor, level dampak terhadap keterlambatan proyek, serta nilai indeks kritis, sehingga diperoleh hasil akhir berupa ranking dari faktorfaktor tersebut dengan menggunakan program SPSS, disini peneliti mengunakan SPSS versi 15,0. Kesepuluh faktor tersebut dapat dilihat di bawah ini. Dari hasil analisis kusioner dengan menggunakan program SPSS, diperoleh hasil rangking faktor-faktor berdasarkan nilai indeks kritis faktor tersebut terhadap masing-masing proyek yang diteliti, Kondisi cuaca yang tak terduga sebelumnya  berada pada peringkat pertama untuk nilai Indeks Kritis, tingkat frekuensi dan level dampak.

Kondisi cuaca yang tak terduga sebelumnya merupakan faktor yang

frekuensinya paling sering terjadi selama pelaksanaan proyek dan juga sangat memberikan dampak terhadap keterlambatan proyek yang diteliti.

Berdasarkan

Untuk Faktor Kontraktor menangani proyek di berbagai tempat berada pada  peringkat ketiga untuk nilai Indeks Kritis, peringkat kedua untuk tingkat Frekuensi dan peringkat ketujuh untuk level Dampak. Pada proyek bangunan keairan yang kami teliti, kontraktor rata-rata dalam waktu yang bersamaan mengerjakan dua  proyek sekaligus bahkan lebih, akibatnya sangat berdampak keterlambatan proyek  yang sedang ditangani, hal tersebut terjadi karena ketidak jujuran pihak penyedia  jasa atau panitia tender pada proses pelelangan. Akibat dari kontraktor menangani   proyek diberbagai tempat terjadi keterbatasan tenaga kerja, peralatan, keuangan sehingga mempengaruhi waktu penyelesaian pekerjaan. (lihat lampiran hal. 62). Pada peringkat keempat ditempati oleh faktor kekurangan tenaga kerja/personil untuk nilai indeks kritis, sedangkan untuk tingkat Frekuensi berada

Faktor kekurangan peralatan berada pada peringkat keenam untuk nilai Indeks kritis, peringkat kelima untuk tingkat frekuensi sedangkan level dampak    berada pada peringkat keenam.

Akibat utama kekurangan peralatan dilokasi

  pekerjaan terjadi akibat terlalu banyak proyek yang ditangani oleh kontraktor  sehingga peralatan yang digunakan di lokasi proyek jadi berkurang, akibatnya keterlambatan terjadi karena harus menunggu peralatan selesai dipakai di lokasi  proyek yang lain dan terkadang alat menjadi rusak sehingga harus menunggu untuk  diperbaiki.

Hal tersebut mengakibatkan faktor kekurangan peralatan masuk 

kedalam sepuluh peringkat penyebab keterlambatan proyek bangunan keairan. (lihat lampiran hal. 61). Kemudian untuk faktor peringkat ketujuh untuk nilai Indeks kritis adalah

harga BBM sehingga material yang akan dipasok oleh subkontraktor seperti besi dan semen menjadi terlambat. Penyebab lainnya adalah, karena faktor cuaca yang tidak menentu sehingga proses pengiriman besi ulir melalui ekspedisi menjadi terlambat. Pada faktor material yang digunakan jarang ditemui dipasaran berada   pada peringkat kesepuluh untuk nilai indeks kritis, peringkat kesembilan untuk  tingkat frekuensi, sedangkan level dampak berada pada peringkat ke-15 besar. Perubahan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah seperti menaikkan harga BBM pada saat itu berimbas kepada sulitnya material ditemui dipasaran.

a). Hasil Analisa Relative Rank Indeks dan Rangking Secara Umum Berdasarkan SPSS Tabel. 4.4. RRI dan Rangking Faktor Penyebab Keterlambatan Responden

Tabel. 4.4. RRI dan Rangking Faktor Penyebab Keterlambatan Responden Secara Umum (Overall). (Lanjutan) Indeks Kritis

Tingkat Frekuensi

Level Dampak 

RRI

RRI

No

Kode Faktor

Faktor-faktor Penyebab Keterlambatan

RRI

(1)

(2)

(3)

(4)

7

B9

8

C16

9

C18

10

C20

Ketidak patuhan terhadap kontrak kerja Adanya perubahan kebijakan  pemerintah (mis : kenaikan BBM, nilai tukar mata uang) Keterlambatan yang disebabkan oleh subkontraktor atau pemasok  Material yang digunakan  jarang ditemui di pasaran

Rank

Rank

(5)

Rank 

(6)

0,4800

7

0,4300

8

0,5600

8

0,4600

8

0,3600

17

0,6300

5

0,4500

9

0,4800

6,5

0,4300

19

0.4300

10

0.4200

9

0.4600

15.5

yang digunakan sering mengalami kerusakan, kekurangan peralatan, ketidak    patuhan terhadap kontrak kerja, adanya perubahan kebijakan pemerintah, keterlambatan yang disebabkan oleh subkontrkator/pemasok dan material yang digunakan jarang ditemui dipasaran. Dari hasil perbandingan diatas, terlihat bahwa ke sembilan faktor  tersebut

merupakan

faktor-faktor

yang

berpengaruh

untuk

menyebabkan

keterlambatan pada proyek bangunan keairan. 3. Analisa Korelasi Spearman’s Rank 

Besarnya koefisien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Koefisien korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linier dan arah hubungan kedua variabel acak. Jika koefisien positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan

Tabel 4.5. Korelasi Spearmans Rank Berdasarkan Faktor-faktor yang Paling Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Bangunan Keairan B.3 Correlation Coefficient

B.6

B.7

B.8

B.9

1 B.3

.

Sig. (2-tailed) Correlation Coefficient

0,21274

1

B.6 Sig. (2-tailed)

0,31825 .

Correlation Coefficient

0,28700 0,61395**

1

B.7 Sig. (2-tailed) Correlation Coefficient

0,17391

0,00142 .

0,46465*

0,19656

0,25391

1

B.11

C.16

C.18

C.19

C.20

Keterangan : B3 = Kekurangan peralatan B6 = Kekurangan tenaga kerja / personil B7 = Tenaga kerja yang digunakan tidak terampil B8 = Peralatan yang digunakan sering mengalami kerusakan B9 = Ketidak patuhan terhadap kontrak kerja B11 = Kontraktor menangani proyek di berbagai tempat C16 = Adanya perubahan kebijakan pemerintah (mis : kenaikan BBM) C18 = Keterlambatan yang disebabkan oleh subkontraktor atau pemasok  C19 = Kondisi cuaca yang tidak terduga sebelumnya C20 = Material yang digunakan jarang ditemui di pasaran

faktor ketidak patuhan terhadap kontrak kerja dan faktor material yang digunakan   jarang ditemui di pasaran, faktor ketidak patuhan terhadap kontrak kerja memiliki hubungan yang signifikasi dengan faktor material yang digunakan jarang ditemui di   pasaran, faktor Adanya perubahan kebijakan pemerintah memiliki hubungan yang signifikasi dengan faktor Keterlambatan yang disebabkan oleh subkontraktor atau  pemasok. Tabel 4.6.

Korelasi Spearmans Dikerjakan (U3)

Rank

Berdasarkan

Kategori

Proyek Baru Correlation Coefficient

Proyek Baru

Sig. (2-tailed)  N

Proyek

Yang

Proyek Lanjutan

1.000

.620(**)

.

0.001

25

25

Tabel 4.9.

Korelasi Spearmans Rank Berdasarkan Kategori Lama Pengalaman Kerja (U7) 1 - 5 Tahun Correlation Coefficient

1 - 5 Tahun

1.000

.783(**)

.

0.000

25

25

.783(**)

1.000

0.000

.

25

25

Sig. (2-tailed)  N Correlation Coefficient

> 5 Tahun

> 5 Tahun

Sig. (2-tailed)  N

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel 4.10. Korelasi Spearmans Rank Berdasarkan Kategori Status Responden Di Proyek (U8) Penyedia Jasa Correlation Coefficient

1.000

Pengguna Jasa

.847(**)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai potensi faktorfaktor yang menyebabkan keterlambatan Proyek Bangunan Keairan di Kota Palu dan Sekitarnya secara keseluruhan (overall ), faktor-faktor yang masuk dalam 10 (sepuluh) besar nilai indeks kritis adalah : Kondisi cuaca yang tidak terduga (*)

sebelumnya , Tenaga kerja yang digunakan tidak terampil, kontraktor  menangani proyek diberbagai tempat , kekurangan tenaga kerja/personil , peralatan

korelasi yang kuat / signifkan pada level 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa hasil   peringkat dari faktor-faktor penelitian ini sudah mewakili untuk semua kategori yang telah kami susun sebelumnya.

B. Saran

1. Dari kesepuluh peringkat potensi penyebab keterlambatan proyek bangunan keairan di kota Palu dan sekitarnya yang kami teliti, perlu di tambahkan faktor  ketersediaan suku cadang peralatan dikarenakan faktor tersebut juga sangat   berpotensi menyebabkan keterlambatan. Peralatan yang digunakan terutama alat  berat yang digunakan oleh kontraktor di kota Palu sebagian besar adalah alat yang

DAFTAR PUSTAKA

Dipohusodo, Istimawan. (1996). Manajemen Proyek dan Konstruksi. Jilid 1. Kanisius. Yogyakarta. Dipohusodo, Istimawan. (1996). Manajemen Proyek dan Konstruksi. Jilid 2. Kanisius. Yogyakarta. Elinwa, A. U., Joshua, M. (2001). ”Time-Overrun Factors In Nigerian Construction  Industry.” Journal Of Construction Engineering and Management., 419 –  425. Gould, Frederick E. (1997). “Managing The Construction Process : Estimating,

Mangitung, D. M. (2006). ”Pengendalian Waktu Proyek.” Catatan Perkuliahan. Manajemen Konstruksi. Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik. Universitas Tadulako. Online. (http://www.damandiri.or.id/file/dasminsiduipbbab4.pdf ), diakses 23/09/09  pukul 11:45 WITA) Prabowo, Budiman. (1999).   Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek Klasifikasi dan Peringkat dari Penyebab-Penyebabnya. Dimensi Teknik Sipil Vol. 1 Sarwono, Jonathan. (2008).   Panduan Lengkap Untuk Belajar Komputasi Statistik . Andi. Yogyakarta. Siegel, S., and Castellan, N. J. (1988).   Nonparametric statistics for the behavioral   sciences, 2nd ed. McGraw-Hill, New York, USA. Soeharto, Imam. (1995). Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai Operasional 

KUESIONER PENELITIAN

Nama

: FRANGKY KAMPEY

Judul TA

: Analisa Potensi Penyebab Keterlambatan Proyek Bangunan Keairan

Jurusan

: Sipil (S1)

Fakultas

: Teknik 

No. HP

085656500026 / 4775758

Identitas Responden

1.   2.

Nama Responden

Jabatan dalam perusahaan/instansi

3.   4.

:

: ………………………… ………………. : ………………………… ……………….

Nama perusahaan

Tanggal Mengisi

: ………………………… ………………. : ………………………… ……………….

Tanda Tangan

Stempel

Kuesioner Bagian Umum (isilah titik-titik yang tersedia atau pilih salah satu dengan

B. DATA RESPONDEN

1. Apakah tingkat pendidikan terakhir anda ? 

STM dan Sederajat





D3



S1



S2

…………

2. Sudah berapa lama anda terlibat dalam pelaksanaan proyek (pengalaman kerja di  proyek) ? 

1 tahun



2 tahun



3 tahun



4 tahun



5 tahun



>5 tahun

3. Status anda (responden) di Proyek ? 

Konsultan Pengawas



Pengelola teknis (PU)



Tenaga teknis kontraktor 

…………

Kuesioner Bagian Utama (  pilih salah satu dengan memberi tanda kali : X atau

lingkaran : O)

NO

Faktor-Faktor Yang Dapat Menjadi Potensi Penyebab Keterlambatan Proyek  Bangunan Keairan

Tingkat Frekuensi Penyebab Keterlambatan

Level Dampak Terhadap Keterlambatan Proyek  Bangunan Keairan

1

1

2

3

4

5

6

A.

Kategori Jenis Keterlambatan Yang Disebabkan Oleh Pengguna Jasa

1

Perencanaan yang kurang lengkap

2

Perubahan desain berdasarkan keinginan pemilik proyek 

B.

Kategori Jenis Keterlambatan Yang Disebabkan Oleh Kontraktor

3

Kekurangan Peralatan

4

Kesalahan yang terjadi selama  pelaksanaan proyek sehingga harus dikerjakan kembali

5

Mobilisasi peralatan yang terlambat

2

3

4

5

6

NO

Faktor-Faktor Yang Dapat Menjadi Potensi Penyebab Keterlambatan Proyek  Bangunan Keairan

Tingkat Frekuensi Penyebab Keterlambatan

Level Dampak Terhadap Keterlambatan Proyek  Bangunan Keairan

1

1

2

3

4

5

6

2

3

D.

Keterlambatan yang disebabkan oleh subkontraktor atau pemasok  Kondisi cuaca yang tidak terduga sebelumnya Material yang digunakan jarang ditemui di pasaran Kategori Jenis Keterlambatan Yang Disebabkan Oleh Pengguna Jasa dan Kontraktor

21

Alokasi dana yang tidak cukup

18 19 20

22

Buruknya koordinasi antara pihak pihak yang terlibat dalam  pelaksanaan proyek  Cara pembayaran /penarikan termin

4

5

6

Kuesioner Pilot Study Hal ini dilakukan untuk mendapatkan masukkan/saran dan informasi mengenai kuesioner. Hal umum mengenai kuesioner :

1. Berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk mengisi kuesioner ini ? .......................................................................................................................................... 2. Apakah instruksi dalam kuesioner ini sudah cukup jelas ? Ya

Tidak 

Jika tidak alasannya : ................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................. Mengenai pertanyaan kuesioner :

MATRIKS KUSIONER  Proyek Bangunan Keairan

Berdasarkan Keterangan Responden No. Kusioner

1, 2, 6, 7, 9, 14, 20

Kode Faktor

B.3

Uraian

Keterlambatan terjadi karena proyek yang ditangani oleh kontraktor  lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan, sehingga peralatan yang digunakan di lokasi proyek jadi berkurang, akibatnya harus menunggu peralatan selesai dipakai di lokasi proyek yang lain, dan  juga terkadang alat menjadi rusak sehingga harus menunggu untuk 

No. Kusioner

5, 6, 9

Kode Faktor

Uraian

B.8

Molen dan alat berat excavator yang digunakan merupakan alat yang sudah cukup tua, sehingga sering mengalami kerusakan.

20

Peralatan yang sering mengalami kerusakan, yaitu Concreate Mixer.

23

Peralatan yang sering mengalami kerusakan, yaitu Dozer.

3, 4, 5

B.9

1, 6, 19, 20, 22, 23

B.11

1, 2, 3, 5, 9

B.14

Ketidak patuhannya yaitu terhadap SPEK yang a da, contohnya  pernah pasangan beton disuruh bongkar oleh pengawas PU karna campuran betonnya dibuat tidak berdasarkan SPEK yang ada. Selain sedang mengerjakan proyek dilokasi ini Kontraktor juga mengerjakan paket di lokasi lain. Perselisihan tersebut kadang terjadi antar buruh harian dengan  pengawas kontraktor, terkadang juga antar pengawas kontraktor  dengan pengawas konsulltan, hal tersebut cukup ber dampak terhadap tertundanya pekerjaan. Kerusuhan antara orang yang ada dilapangan dengan masyarakat

No. Kusioner

1, 2, 6, 9

Kode Faktor

C.17

20 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10

11

12

C.19

Uraian

Hambatan tersebut dikarenakan untuk memasuki ke lokasi proyek  harus melewati area bandara, dimana untuk memasuki area bandara harus menunggu pesawat landing atau tackoff. Membuat jalan inspeksi ke lokasi proyek, tetapi masyarakat setempat tidak mau lahannya dijadikan jalan inspeksi. Kondisi cuaca di lokasi proyek yang tiba-tiba hujan membuat kontraktor enggan untuk bekerja. Terkadang di lokasi proyek tidak  hujan tetapi di hulu sungai terjadi hujan deras sehingga ketinggian air  dilokasi proyek menjadi naik. Kondisi cuaca di lokasi proyek yang tiba-tiba hujan membuat kontraktor enggan untuk bekerja. Terkadang di lokasi proyek tidak  hujan tetapi di hulu sungai terjadi hujan deras sehingga ketinggian air  dilokasi proyek menjadi naik. Kondisi cuaca di lokasi proyek yang tiba-tiba hujan membuat kontraktor enggan untuk bekerja. Terkadang di lokasi proyek tidak  hujan tetapi di hulu sungai terjadi hujan deras sehingga ketinggian air 

Bagan Alir Proses Pengumpulan Data

Membuat Surat Permintaan Data di Fakultas

Menunjukkan Surat Permintaan Data ke Instansi Terkait

Kemudian surat tersebut diproses oleh pihak yang berwenang menangani surat-surat di kantor PU tersebut, waktu untuk memproses surat tersebut berkisar antara 1 sampai 2 minggu. Setelah mendapat jawaban maka barulah peneliti boleh bertemu dengan Kepala Instansi tersebut, kemudian Kepala Instansi tersebut memberikan surat disposisi kepada stafnya yang memegang file proyek-proyek keairan yang sedang   berlangsung dan nama-nama perusahaan konsultan dan kontraktor yang sedang menangani proyek tersebut. Setelah peneliti mengetahui dimana saja proyek-proyek yang sedang  berlangsung, kemudian peneliti mulai menyebarkan kusioner kepada Pemilik Proyek, Konsultan

dan

kontraktor

pengawas

yang

berada

dilapangan

dengan

cara

DATA-DATA PROYEK YANG DI TELITI

1.

Nama Proyek Lokasi Proyek   Nilai Proyek Sumber Dana Tahun Anggaran Pemilik Proyek Konsultan Pengawas Kontraktor

: Pembuatan Talud Pada Daerah 2 Landasan Pacu 2.732,5 m : Bandar Udara Mutiara : Rp. 998.700.000 : APBN : 2008 : Departemen Perhubungan : CV. Konsultan Citra Pratama : PT. Lince Romawi Raya

Perpanjangan

5.

6.

Nama Proyek Lokasi Proyek   Nilai Proyek Sumber Dana Tahun Anggaran Pemilik Proyek Konsultan Pengawas Kontraktor

: Pembuatan Check Dam DPS 3 C Sungai Sombe Lewara : Sungai Sombe Lewara Kab. Donggala : Rp. 2.700.000.000 : APBN : 2008 : Dinas Balai Wilayah Sungai Sulawesi III (*) : Tidak Ada : PT. Masara Bulava Lestari

Nama Proyek Lokasi Proyek   Nilai Proyek Sumber Dana Tahun Anggaran

: Pembuatan Embung Ngia : Ngata Baru Kab. Donggala : Rp. 3.696.648.000 : APBN : 2008

9.

Nama Proyek Lokasi Proyek   Nilai Proyek Sumber Dana Tahun Anggaran Pemilik Proyek Konsultan Pengawas Kontraktor

10. Nama Proyek Lokasi Proyek   Nilai Proyek Sumber Dana Tahun Anggaran Pemilik Proyek

: Pembuatan Embung Watutela : Watutela Kab. Donggala : Rp. 3.808.407.000 : APBN : 2008 : Dinas Balai Wilayah Sungai Sulawesi III : CV. Mukti Nugraha : PT. Karya Rejeki : Normalisasi Up Stream Bendung Gumbasa : Gumbasa Kab. Donggala : Rp. 1.920.012.000 : APBN : 2008 : Dinas Balai Wilayah Sungai Sulawesi III

HASIL DATA KUSIONER  N = 24 Pertanyaan Bagian Umum

Respon den

Frekuensi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Konstruksi Bangunan Keairan

U.1 U.2 U.3 U.4 U.5 U.6 U.7 U.8

A

A

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

C

C

C

C

C

D

D

D

D

D

1F

2F

3F

4F

5F

6F

7F

8F

9F

10F

11F

12F

13F

14F

15F

16F

17F

18F

19F

20F

21F

22F

23F

24F

25F

1

4

1

1

1

1

1

6

4

1

3

1

2

3

4

3

3

3

3

3

3

3

4

3

3

3

4

3

3

3

3

1

1

3

2 3

4

1

1

1

1

1

5

3

1

1

1

1

3

1

1

1

1

1

3

4

1

1

4

1

1

4

4

1

1

1

1

1

1

4

2

1

2

4

2

6

2

3

3

4

3

4

2

1

4

3

1

3

3

3

3

4

3

3

3

4

3

3

3

3

3

3

4

4

2

1

2

4

3

1

1

2

3

4

1

4

4

3

3

3

3

4

2

2

1

1

1

1

3

4

2

1

3

1

1

2

5 6

4

2

1

2

4

1

6

3

3

3

4

3

4

2

1

4

3

1

3

3

3

3

4

3

3

3

4

3

3

3

3

3

3

4

1

1

1

1

1

6

4

1

3

4

3

4

4

3

3

3

4

4

3

3

3

3

3

2

4

3

3

3

3

1

1

3

7 8 9

4

1

1

1

1

1

5

3

3

2

4

2

3

3

2

3

3

2

4

3

3

3

3

4

3

4

4

3

4

4

4

4

4

4

1

1

1

1

3

1

1

1

1

1

1

3

4

1

1

1

1

3

3

1

1

4

1

1

1

4

1

1

1

1

3

1

4

1

1

1

1

3

2

3

1

1

1

1

3

1

1

1

1

1

3

4

1

1

4

1

1

4

4

1

1

1

1

1

1

10 11

3

2

3

2

1

1

6

2

2

2

2

1

1

3

3

3

3

3

3

2

2

2

1

3

1

2

4

3

3

2

2

2

2

3

2

3

2

1

3

6

3

3

3

3

3

2

5

5

3

3

3

4

2

3

1

2

2

3

5

3

3

3

2

2

4

12 13

3

2

1

2

1

3

6

2

2

1

2

2

1

3

4

2

2

2

3

2

2

2

1

3

1

3

4

2

3

2

2

1

2

3

2

1

2

1

1

6

3

3

3

3

3

2

4

4

3

3

3

3

2

2

2

1

2

2

3

4

2

2

3

2

2

3

14

3

2

1

2

1

2

6

2

1

3

4

3

3

3

4

3

3

3

4

3

3

3

3

3

4

3

4

3

1

1

1

1

1

15

3

2

1

2

1

2

6

3

2

3

3

2

2

2

3

3

3

2

3

1

1

2

1

2

2

3

4

3

2

2

2

1

1

16 17

3

2

1

2

1

2

6

2

1

2

3

3

3

4

4

4

3

3

4

1

3

3

4

3

3

3

4

3

1

1

1

1

1

3

2

1

2

1

1

6

3

1

1

3

3

3

3

3

3

2

2

3

1

2

2

3

2

1

2

3

2

1

1

1

1

2

18 19 20

3

2

1

2

1

1

6

2

2

2

3

2

1

3

5

3

3

3

4

2

2

2

1

1

2

3

5

3

3

3

3

2

3

3

2

1

2

1

1

6

3

2

3

3

3

1

4

5

4

4

3

5

2

2

2

1

2

1

3

5

3

3

3

2

2

3

3

2

1

2

1

2

6

2

1

1

4

3

1

4

4

3

2

3

4

3

3

3

3

1

3

1

4

3

1

1

1

1

1

21 22 23

3

2

1

2

1

1

5

3

2

2

3

2

2

3

3

3

3

2

3

1

2

2

2

2

2

2

4

2

2

1

1

1

1

3

2

1

2

1

3

2

1

3

3

4

3

1

4

5

3

3

3

4

2

2

2

1

2

2

3

5

3

3

3

2

2

3

3

2

1

2

1

1

6

2

1

1

4

3

3

4

4

3

2

3

4

1

3

3

3

3

3

3

4

3

1

1

1

1

1

24

3

2

1

2

1

1

6

3

2

1

3

2

2

3

3

3

2

1

3

1

1

1

1

1

3

2

5

2

1

2

2

1

1

3

HASIL DATA KUSIONER  N = 24 Pertanyaan Bagian Umum

Respon den

Level Dampak Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Konstruksi Keairan

U.1 U.2 U.3 U.4 U.5 U.6 U.7 U.8

A

A

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

B

C

C

C

C

D

D

D

D

D

1D

2D

3D

4D

5D

6D

7D

8D

9D

10D

11D

12D

13D

14D

15D

16D

17D

18D

19D

20D

C

21D

22D

23D

24D

25D

1

4

1

1

1

1

1

6

4

2

3

6

4

5

5

5

5

4

4

5

4

3

5

6

6

5

3

4

2

5

4

5

2

3

2 3

4

1

1

1

1

1

5

3

3

3

5

4

6

3

6

6

4

3

4

1

4

5

6

6

6

2

4

3

6

3

6

1

2

4

2

1

2

4

2

6

2

4

4

3

4

2

3

6

6

6

2

2

4

2

6

5

3

4

3

4

3

3

4

4

3

4

4

4

2

1

2

4

3

1

1

4

3

4

4

3

2

4

5

5

3

4

4

3

3

6

4

2

2

5

4

4

4

3

4

2

5 6

4

2

1

2

4

1

6

3

4

4

3

4

2

3

6

6

6

2

2

4

3

6

5

2

2

2

5

3

3

4

4

3

3

4

1

1

1

1

1

6

4

2

3

5

3

5

5

5

6

3

4

5

3

4

2

6

6

5

3

5

4

5

4

5

3

4

7 8 9

4

1

1

1

1

1

5

3

4

3

6

2

2

4

4

2

2

2

3

2

2

2

2

6

2

3

5

3

6

4

6

2

3

4

1

1

1

1

3

1

1

1

1

1

1

5

5

1

1

1

1

3

3

1

1

5

1

1

1

4

1

1

1

1

3

1

4

1

1

1

1

3

2

3

3

3

5

4

6

3

6

6

4

3

4

1

2

5

6

6

6

4

5

2

3

3

6

3

2

10 11

3

2

3

2

1

1

6

2

2

2

3

1

1

3

4

3

3

3

3

1

2

2

1

3

1

2

5

3

3

2

2

2

2

3

2

3

2

1

3

6

3

3

3

3

3

2

6

6

4

4

4

4

3

3

3

1

5

1

4

6

3

2

4

2

2

4

12 13

3

2

1

2

1

3

6

2

2

1

3

3

1

3

5

3

3

2

4

2

2

2

1

3

1

3

5

2

3

3

3

1

2

3

2

1

2

1

1

6

3

2

2

3

3

2

4

5

3

3

3

3

2

2

3

1

5

2

3

6

2

3

3

2

2

3

14

3

2

1

2

1

2

6

2

1

2

5

3

2

4

5

3

3

3

4

3

3

3

2

3

4

3

4

3

1

1

1

1

1

15

3

2

1

2

1

2

6

3

3

2

3

3

3

4

3

2

2

2

2

3

2

2

1

3

2

3

5

3

3

2

2

2

1

16 17

3

2

1

2

1

2

6

2

2

2

3

3

3

4

4

3

2

2

4

2

2

2

1

2

3

2

4

3

1

1

2

2

2

3

2

1

2

1

1

6

3

1

1

3

2

2

3

3

3

3

2

3

2

2

2

2

3

2

2

4

2

2

2

2

2

2

18 19 20

3

2

1

2

1

1

6

2

2

2

3

2

1

3

5

3

3

4

4

2

2

1

4

1

2

5

2

3

3

3

2

3

3

2

1

2

1

1

6

3

2

3

3

4

1

4

5

4

4

3

5

2

2

2

1

5

1

3

5

3

3

3

2

2

3

3

2

1

2

1

2

6

2

1

1

6

4

1

6

6

5

4

4

5

3

3

3

3

1

6

1

5

4

1

1

1

1

1

21 22 23

3

2

1

2

1

1

5

3

2

2

3

2

3

4

4

3

2

2

2

3

2

2

1

3

2

3

4

3

2

2

2

2

2

3

2

1

2

1

3

2

1

3

3

4

3

1

5

6

4

4

4

5

2

2

2

1

5

2

3

6

3

3

3

2

2

4

3

2

1

2

1

1

6

2

2

2

2

3

3

3

3

5

3

3

5

3

4

2

1

3

4

3

6

3

2

2

2

2

3

24

3

2

1

2

1

1

6

3

2

2

3

1

1

3

4

4

2

2

2

2

2

1

2

3

1

2

5

2

2

2

2

2

2

2

Keterangan :

Kuesioner Bagian Umum U.1 Pemilihan Kontraktor

U.2 Jenis Kontrak 

1 = Penunjukan Langsung 2 = Pemilihan Langsung

1 = Lump Sump 2 = Harga Satuan

3 = Pelelangan Prakualifikasi 4 = Pelelangan Pascakualifikasi

U.3 Proyek yang Dikerjakan 1 = Proyek Baru 2 = Proyek Rehabilitasi 3 = Proyek Lanjutan 4 = Lain-lain

U.5 Sumber Dana 1 = APBN 2 = APBD 3 = ADB 4 = DAU 5 = Lain-lain

U.7 Pengalaman Kerja Responden Di Proyek  1 = 1 Tahun 2 = 2 Tahun

U.4 Nilai Proyek Konstruksi 1 = Skala Kecil ( < Rp. 1 M) 2 = Skala non Kecil ( ≥ Rp. 1 M)

U.6 Tingkat Pendidikan Terakhir Responden 1 = STM dan Sederajat 2 = D3 3 = S1 4 = S2 5 = Lain-lain

U.8 Status Responden Di Proyek  1 = Konsultan Pengawas 2 = Pengelola Teknis (PU) 3 = Tenaga Teknis Kontraktor  4 = Lain-lain Recode U6 : 1 = Non Sarjana (1,2) 2 = Sarjana (3,4)

Kuesioner Bagian Utama

Tingkat Frekuensi (F)

Level Dampak (D)

  Pemilihan skala untuk frekuensi mulai dari : 1 = Sangat Jarang 2 = Antara 1 dan 3 3 = Jarang 4 = Sering 5 = Antara 4 dan 6 6 = Sangat Sering

Pemilihan skala untuk probabilitas dampak mulai dari : 1 = Sangat tidak memberi dampak  2 = Hampir Tidak memberi dampak  3 = Tidak memberi dampak  4 = Hampir memberi dampak  5 = Memberi dampak  6 = Sangat memberi dampak 

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Konstruksi A1 A2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 B11 B12 B13 B14 C15 C16 C17 C18 C19 C20 D21

= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =

Perencanaan yang kurang lengkap Perubahan desain berdasarkan keinginan pemilik proyek  Kekurangan peralatan Kesalahan yang terjadi selama pelaksanaan proyek sehingga harus dikerjakan kembali Mobilisasi peralatan yang terlambat Kekurangan tenaga kerja / personil Tenaga kerja yang digunakan tidak terampil Peralatan yang digunakan sering mengalami kerusakan Ketidak patuhan terhadap kontrak kerja Terlambat membayar upah pekerja Kontraktor menangani proyek di berbagai tempat Menggunakan metode/teknik pelaksanaan yang baru dan belum umum digunakan Perkiraan penggunaan material yang tidak akurat Perselisihan yang terjadi di lapangan Terjadinya kejadian yang tak terduga(mis:kerusuhan, bencana alam di lokasi proyek) Adanya perubahan kebijakan pemerintah (mis : kenaikan BBM, nilai tukar mata uang) Banyaknya hambatan untuk menuju ke lokasi proyek (mis: belum adanya jalan yang memadai) Keterlambatan yang disebabkan oleh subkontraktor atau pemasok  Kondisi cuaca yang tidak terduga sebelumnya Material yang digunakan jarang ditemui di pasaran Alokasi dana yang tidak cukup

RANGKING FAKTOR TIAP KATEGORI Pelelangan Prakualifikasi

Pelelangan Pascakualifikasi

Faktor

Frekuensi

Dampak

Indeks kritis

Faktor

Frekuensi

Dampak

Indeks kritis

C19

1

1

1

C19

1

4

1

B7

2

2

2

C15

4

1

2

B6

4

3

3

B5

2

8.5

3

B11

3

4

4

B11

4

14

4

B8

6

5

5

B8

9

2.5

5

B3

5

7

6

B3

8

7

6

B9

7

8

7

B6

7

12.5

7

B10

9.5

9

8

C16

15.5

5.5

8

C20

8

10

9

B9

11.5

10.5

9

C16

14.5

6

10

C18

4

25

10

C18

9.5

12

11

D21

15.5

8.5

11

B4

11

11

12

D22

10

15

12

B13

13

14

13

B12

6

19

13

B14

12

18.5

14

B14

15.5

10.5

14

C17

14.5

18.5

15

B7

24

2.5

15

D21

17

16.5

16

D23

24

5.5

16

D25

18.5

14

17

A2

15.5

17.5

17

D22

18.5

16.5

18

C17

19.5

12.5

18

A2

16

21

19

D25

11.5

22.5

19

B12

23

14

20

C20

15.5

20

20

A1

20.5

21

21

B4

21.5

16

21

B5

20.5

23.5

22

B13

15.5

22.5

22

D23

24

21

23

A1

24

17.5

23

D24

25

23.5

24

B10

21.5

22.5

24

C15

22

25

25

D24

19.5

22.5

25

Lump Sump

Harga Satuan

Faktor

Frekuensi

Dampak

Indeks kritis

Faktor

Frekuensi

Dampak

Indeks kritis

C15

2.5

1.5

1

C19

1

1

1

C19

1

6.5

2

B7

2.5

2

2

B5

6

3.5

3

B11

2.5

5

3

B11

4.5

12

4

B6

4

4

4

B6

7

10.5

5

B8

6

3

5

C16

10

1.5

6

B3

5

7.5

6

C18

2.5

19

7

B9

7

6

7

D21

10

8.5

8

C20

8.5

10

8

B3

15.5

5

9

B4

10

9

9

B7

20.5

6.5

10

C18

8.5

14.5

10

B8

15.5

8.5

11

C16

16.5

7.5

11

B12

4.5

24.5

12

B10

11

11

12

D22

10

14

13

B14

12.5

12

13

C17

20.5

10.5

14

B13

12.5

18

14

D23

24

3.5

15

D22

18

14.5

15

B14

10

13

16

A2

14.5

21

16

B10

15.5

17

17

D25

19.5

16.5

17

B9

15.5

15.5

18

D21

19.5

16.5

18

D25

10

22

19

B12

23

13

19

B13

15.5

19

20

C17

16.5

21

20

C20

15.5

22

21

A1

21.5

19

21

A2

20.5

19

22

B5

14.5

25

22

B4

23

15.5

23

D23

24

21

23

D24

20.5

24.5

24

C15

21.5

24

24

A1

25

22

25

D24

25

23

25

Proyek Baru

Proyek Lanjutan

Faktor

Frekuensi

Dampak

Indeks kritis

Faktor

Frekuensi

Dampak

Indeks kritis

C19

1

1

1

C19

1

1

1

B7

4

2

2

B7

2.5

2

2

B11

2

7

3

B6

2.5

3

3

B6

3

4.5

4

B11

4

6.5

4

B8

7

3

5

B8

7.5

6.5

6

B3

5

6

6

B9

7.5

6.5

6

B9

8.5

8

7

B10

7.5

6.5

6

C16

17.5

4.5

8

C16

14.5

4

8

C18

6

20

9

C20

7.5

11

10

C15

10

11.5

10

D25

7.5

11

10

B5

8.5

16

11

C18

14.5

11

12

B4

12

9.5

12

D22

14.5

11

12

C20

11

16

13

B3

14.5

11

14

B10

13.5

16

14

D21

7.5

16

14

B14

15

14

15

A1

14.5

16

17

C17

17.5

13

16

A2

14.5

16

17

D21

21.5

11.5

17

B13

14.5

16

17

D22

19.5

18

18

B14

14.5

16

17

B12

13.5

19

19

B4

20.5

20.5

20

B13

16

21

20

D23

20.5

20.5

20

A2

19.5

23.5

21

D24

20.5

20.5

20

D25

21.5

22

22

B12

20.5

20.5

22

D23

24

9.5

23

B5

23.5

23

23

A1

23

23.5

24

C17

23.5

24.5

24

D24

25

25

25

C15

25

24.5

25

Skala Kecil ( < Rp. 1M )

Skala Non Kecil ( ≥ Rp. 1M )

Faktor

Frekuensi

Dampak

Indeks kritis

Faktor

Frekuensi

Dampak

Indeks kritis

C15

2.5

1.5

1

C19

1

1

1

C19

1

6.5

2

B7

2.5

2

2

B5

6

3.5

3

B11

2.5

5

3

B11

4.5

12

4

B6

4

4

4

B6

7

10.5

5

B8

6

3

5

C16

10

1.5

6

B3

5

7.5

6

C18

2.5

19

7

B9

7

6

7

D21

10

8.5

8

C20

8.5

10

8

B3

15.5

5

9

B4

10

9

9

B7

20.5

6.5

10

C18

8.5

14.5

10

B8

15.5

8.5

11

C16

16.5

7.5

11

B12

4.5

24.5

12

B10

11

11

12

D22

10

14

13

B14

12.5

12

13

C17

20.5

10.5

14

B13

12.5

18

14

D23

24

3.5

15

D22

18

14.5

15

B14

10

13

16

A2

14.5

21

16

B10

15.5

17

17

D25

19.5

16.5

17

B9

15.5

15.5

18

D21

19.5

16.5

18

D25

10

22

19

B12

23

13

19

B13

15.5

19

20

C17

16.5

21

20

C20

15.5

22

21

A1

21.5

19

21

A2

20.5

19

22

B5

14.5

25

22

B4

23

15.5

23

D23

24

21

23

D24

20.5

24.5

24

C15

21.5

24

24

A1

25

22

25

D24

25

23

25

APBN

DAU

Faktor

Frekuensi

Dampak

Indeks kritis

Faktor

Frekuensi

Dampak

Indeks kritis

C19

1

1

1

C19

2

6

1

B7

3

2

2

B7

24.5

3.5

2

B11

2

5

3

B11

5

20.5

3

B6

4

3

4

B6

13.5

20.5

4

B3

6

6.5

5

B3

2

14.5

5

B8

7

6.5

6

B8

4

1.5

6

C16

16.5

4

7

C16

20

17.5

7

C18

5

16

8

C18

8

24

8

B9

8

8

9

B9

8

1.5

9

B10

10

9.5

10

B10

24.5

24

10

C20

9

14.5

11

C20

13.5

14.5

11

B4

11.5

12.5

12

B4

20

8.5

12

B5

13.5

14.5

13

B5

2

24

13

D21

18.5

9.5

14

D21

20

14.5

14

B14

13.5

17.5

15

B14

20

5

15

C15

11.5

19.5

16

C15

8

3.5

16

B13

16.5

19.5

17

B13

13.5

20.5

17

C17

18.5

12.5

18

C17

20

20.5

18

D22

21

17.5

19

D22

8

8.5

19

B12

15

22

20

B12

13.5

8.5

20

D25

21

21

21

D25

13.5

17.5

21

A2

21

23

22

A2

8

11.5

22

D23

24

11

23

D23

20

11.5

23

A1

23

24

24

A1

13.5

8.5

24

D24

25

25

25

D24

20

14.5

25

Non Sarjana

Sarjana

Faktor

Frekuensi

Dampak

Indeks kritis

Faktor

Frekuensi

Dampak

Indeks kritis

C19

1

1

1

C19

1

1

1

B7

4.5

2

2

B7

4

2

2

B11

2

7

3

B11

2.5

4

3

B6

4.5

4.5

4

B6

2.5

4

4

B8

4.5

3

5

B8

11

6

5

B3

4.5

4.5

6

B3

6.5

8.5

6

B9

8

8

7

B9

11

7

7

C16

16

6

8

C20

16

20.5

8

C18

7

20.5

9

B4

19.5

11

10

B5

10.5

20.5

10

B10

11

14

10

C15

10.5

16.5

11

C16

22

4

11

B14

12.5

12.5

12

C18

5

14

12

D21

20.5

9

13

C17

25

24.5

13

C20

9

14

14

B13

19.5

24.5

14

D22

20.5

16.5

15

B14

22

17

15

B10

14

15

16

D25

11

20.5

16

B4

12.5

12.5

17

B12

6.5

20.5

17

B12

18.5

18.5

18

A2

16

23

19

D25

22

22

19

D21

16

17

19

D23

23.5

10.5

20

D22

11

11

19

A2

18.5

23

21

A1

16

17

21

B13

16

18.5

22

B5

8

11

22

C17

16

10.5

23

D23

24

14

23

A1

23.5

24

24

C15

16

8.5

24

D24

25

25

25

D24

22

20.5

25

1-5 Tahun

> 5 Tahun

Faktor

Frekuensi

Dampak

Indeks kritis

Faktor

Frekuensi

Dampak

Indeks kritis

C19

1

1

1

C19

1

1

1

B7

9

2.5

2

B7

3

2

2

B11

2

10.5

3

B11

2

5

3

B6

4

8

4

B6

4

4

4

B8

10.5

5.5

5

B8

5

3

5

B3

8

4

6

B3

6

6.5

6

C20

16

18

7

B9

8.5

8

7

B9

10.5

12

8

C16

14.5

6.5

8

B4

23.5

15.5

9

C18

7

17.5

9

B10

16

20

10

D22

20

14.5

10

C15

6

5.5

11

B14

11.5

11

11

C17

23.5

13

12

C20

8.5

12

12

B5

6

8

13

D21

20

14.5

13

C16

20.5

2.5

14

B10

11.5

10

14

C18

3

20

15

B4

10

9

15

B13

20.5

24

16

B5

14.5

23.5

16

B14

23.5

15.5

17

C15

17.5

21

17

D21

16

10.5

18

D25

20

19.5

18

B12

6

24

19

B12

22

14.5

19

A2

16

20

20

A2

17.5

22

20

D22

12

15.5

21

B13

13

19.5

21

D25

16

24

22

D23

24

17.5

22

D23

23.5

8

23

A1

23

23.5

23

A1

16

15.5

24

C17

16

14.5

24

D24

16

22

25

D24

25

25

25

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF