TUGAS AKHIR
July 8, 2019 | Author: Ni Luh Cicik Firtiani | Category: N/A
Short Description
semoga bermanfaat...
Description
Tugas Akhir Akhir M4 : Modul Kimia Kimia 4
1. Bakso merupakan salah satu makanan yang disukai banyak orang, salah satu komponen pelengkap sebagai penambah cita rasa adalah asam cuka sebagai pengganti jeruk nipis. Bagaimana cara mengidentifikasi adanya asam cuka tersebut dan jika diketahui diketahui massa jenis asam cuka sebesar sebesar a g/L dengan volume tertentu (b mL) apakah kadar (% massa) asam cuka tersebut dapat ditentukan. ditentukan . Jika Ya bagaimana cara penentuannya dan berapa pH dari asam cuka tersebut.
Jawab : Dik : ρ = a g/L V = b ml = b x 10 10 -3 L Dit : a. % massa
= ... ?
b. pH CH3COOH = ... ? Penyelesaian : a. ρ =
massa CH3COOH
=
ρ xV
= (a gram/L) x (b x 10 -3 L) = ab x 10 -3 gram
% massa CH3COOH =
CHCOOH x 100 %
Jadi belum dapat dicari % massa CH 3COOH karena massa bakso belum diketahui.
b. Dik : Mr CH 3COOH = 60 Ka CH3COOH
= 1,8 x 10 -5
Penye : M CH3COOH =
x
= =
^− x 5 a M
= 16,67 x 10 -3 M
H+
= = =
√ 1,8 x 10−5 16,67 x 10^ 3 √ 30 10^ 8
= 5,48 x 10-4
pH
= - log [H+] = - log 5,48 x 10 -4 = 4 – log 5,48 = 4 – 0,74 = 3,26
2. Kebiasaan yang teratur, termasuk pengaturan waktu makan penting bagi seseorang. Apabila sering terlambat makan, lambung terasa perih. Untuk mengatasinya digunakan Antacid yang mengandung bahan aktif magnesium hidroxida, Zat tersebut bereaksi dengan asam lambung menghasilkan magnesium klorida dan air. Berapakah massa magnesium hidroxida diperlukan untuk bereaksi dengan 0,30g HCl dan apakah garam Magnesium klorida mengalami hidrolisis atau tidak jelaskan!
Jawab : Persamaan reaksi untuk : Mg(OH)2 + 2HCl → MgCl 2 + 2H2O Menghitung massa dari Magnesium Hidroksida yang diperlukan untuk bereaksi 0,3 g HCl.
Mg(OH)2 + 2HCl → MgCl 2 + 2H2O 1 mol
+ 2mol → 1 mol + 2 mol
Menghitung mol yang diketahui (HCl). Mr HCl = 36 g mol -1
N HCl =
= , = 0,008 mol
Menghitung mol yang tidak diketahui Mg(OH) 2. 1 mol Mg(OH)2 bereaksi dengan 2 mol HCl n Mg(OH)2
= =
x n HCl 2 x 0,008 2
= 0,004 mol Menghitung massa yang tidak diketahui Mg(OH) 2 MrMg(OH)2
= 58 g mol -1
n Mg(OH)2
=
0,004
=
gr
= 0,004 x 58
5
= 0,23 gr Mg(OH)2 Garam MgCl2 tidak terhidrolisis karena Reaksi antara asam kuat dengan basa kuat
Mg(OH)2 + 2HCl → MgCl 2 + 2H2O Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air. Baik kation maupun anion, hanya terhidrasi oleh air, tidak mengalami reaksi dengan air. Dengan demikian, garam tersebut tidak terhidrolisis dalam air. Akibatnya, konsentrasi ion H + tidak berubah terhadap konsentrasi ion OH – .Larutan garam bersifat netral. Larutan garam tersebut memiliki pH = 7 .
3. Jika ke dalam 500 mL suatu asam organik 0,4 M dilarutkan 11,2 g KOH, maka terbentuk larutan yang mempunyai pH 10,6 berapakah Ka dari asam organik tersebut.
Jawab : Mol KOH =
= ,2 = 0,2 mol 5
HA Mula-mula : Bereaksi : Akhir :
+
0,2 mol 0,2 mol 0
pH
= 10,6
POH
= 14 – 10,6 = 3,4
pOH
= - log [OH-]
-
KOH 0,2 mol 0,2 mol 0
Log [OH-]
=
3,4
Log [OH-]
=
4 - 0,6
=
4 - log 4
=
4 x 10-4
[KA]
=
,2 = ,5
KA
+
0,2 mol 0,2 mol
H 2O 0,2 mol 0,2 mol
0,4
[] − [0,4] =
[OH-]
=
4 x 10 -4 (4 x 10-4) 2
=
−5
16 x 10 -8 Ka = 4 x 10 -15 Ka =
−5 −
Ka = 0,25 x 10 -7 = 2,5 x 10 -8
4. Reaksi antara asam sitrat dan natrium hidroksida akan terbentuk senyawa natrium sitrat . Senyawa ini terdapat dalam minuman berkarbonasi yang biasanya disebut dengan soft drink. Pembuatan soft drink disesuaikan dengan pH tertentu. Jika 100 mL asam sitrat 0,4 M dicampur dengan 50 mL natrium hidroksida 0,2 M. Apakah terbentuk larutan penyangga dan jika ya bagaimana anda yakin bahwa larutan yang terbentuk adalah larutan penyangga.
Jawab : Misalkan asam sitrat = HA C6H8O7 + NaOH
HA = C6H8O7
C6H7O7 Na + H2O
Jumlah mol Asam Sitrat = 100 mL x 0,4 M = 40 mmol Jumlah mol NaOH
= 50 mL x 0,2 M = 10 mmol
C6H8O7 Mula-mula : Bereaksi : Akhir :
+
40 mol 10 mol 30 mol
NaOH
C6H7O7 Na + H2O
10 mol 10 mol 0
10 mol 10 mol
10 mol 10 mol
Yang terbentuk, sebab komposisi campuran larutan di atas setelah tepat bereaksi terdiri atas asam lemah dan basa konjugasi.
5. Perak bromida (AgBr) salah satu penggunaannya adalah dalam fotografi, AgBr sukar larut akan tetapi dapat larut dalam Na 2S2O3 sehingga AgBr yang tersisa dilarutkan dalam Na2S2O3. Ion Ag+ bereaksi dengan ion S 2O32- membentuk ion kompleks. Jika Ksp AgBr = 5,4x10 -13 dan Kf [Ag(S 2O3)2]3- =2x1013. maka berapa gram AgBr yang dapat larut jika AgBr dilarutkan dalam 125 mL Na 2S2O3 1,2 M (Mr AgBr= 187,77)?
Jawab : AgBr (s) ↔ Ag+ + Br -
K sp
= 5,4 x 10 -13
Ag +(aq) + 2S2O32-(aq) ↔ [Ag(S2O3)2]3-(aq)
K f
= 2 x 1013
AgBr (s) + 2S2O32-(aq) ↔ [Ag(S2O3)2]3-(aq) + Br -(aq)
K
= 10,8
75
150
Mol Na2S2O3 = M . V = 125 M x 1,2 mL = 150 mmol
Mol AgBr
x jumlah mol yang diketahui ℎ = x 150 2
=
= 75 mmol
Massa AgBr
= n . Mr = 75 mmol x 187,77 = 14082,75 mg = 14,08275 g
6. Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan cara dispersi atau kondensasi jelaskan perbedaannya. Salah satu sifat koloid adalah dapat mengalami penggumpalan yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Uraikan hal tersebut disertai contohnya.
Jawab : Cara Kondensasi Pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah dengan mengubah partikel-partikel larutan yang terdiri dari molekul-molekul atau ion-ion menjadi partikel koloid. Cara kondensasi ini merupakan cara kimia, misalnya: reaksi hidrolisis, reaksi dekomposisi, reaksi pergantian perlarut dan reaksi redoks. Cara Dispersi Pembuatan koloid dengan cara dispersi yaitu pembuatan koloid dengan mengubah dari suspensi kasar menjadi partikel koloid. Pembuatan koloid dengan cara dispersi meliputi cara mekanik, peptisasi, busur bredig, dan Homogenisasi.
Koagulasi adalah peristiwa penggumpalan partikel koloid. Peristiwa koagulasi pada koloid dapat terjadi diakibatkan oleh peristiwa mekanis atau peristiwa kimia. Peristiwa mekanis misalnya pemanasan atau pendinginan. Darah merupakan sol butir-butir darah merah yang terdispersi dalam plasma darah, bila dipanaskan akan menggumpal, sedangkan agar-agar akan mengumpal bila didinginkan. Peristiwa kimia yang dapat menyebabkan terjadinya koagulasi. Hal-hal yang dapat menyebabkan koagulasi adalah sebagai berikut.
Pencampuran Koloid yang Berbeda Muatan . Bila sistem koloid yang berbeda muatan dicampurkan akan terjadi koagulasi dan akhirnya mengendap. Misalnya sol Fe(OH)3 yang bermuatan positif akan mengalami koagulasi bila dicampur sol As 2S3. Dengan adanya peristiwa tersebut maka bila anda mempunyai tinta dari merek yang
berbeda, yang satu merupakan koloid negatif dan yang lain merupakan koloid positif, jangan sampai dicampurkan karena akan dapat terkoagulasi.
Adanya Elektrolit . Bila koloid yang bermuatan positif dicampurkan dengan suatu larutan elektrolit maka ion-ion negatif dari larutan elektrolit tersebut akan segera ditarik oleh partikel-partikel koloid tersebut, dan akibatnya ukuran koloid menjadi sangat besar dan akan mengalami koagulasi. Sebaliknya, koloid negatif akan menyerap ion-ion positif dari suatu larutan elektrolit.
Penerapan Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh koagulasi adalah sebagai beirkut.
Penjernihan air
Proses penggumpalan debu atau asap pabrik
Pengolahan karet dengan lateks
Pembentukan delta di muara
Proses penetralan partikel albuminoid dalam darah oleh ion Fe 3+ atau Al3+
7. Jelaskan mengapa dalam bioskop dilarang merokok!
Jawab : Karena partikel-partikel koloid yang berupa molekul atau ion dengan ukuran yang cukup besar akan menghamburkan dan memantulkan cahaya yang mengenainya ke segala arah, meskipun partikel-partikel koloidnya sendiri tidak tampak. Namun, peristiwa efek Tyndal ini dapat kita lihat pada sorot lampu proyektor di gedung bioskop akan tampak jelas ketika ada asap rokok sehingga gambar film yang ada di layar menjadi tidak jelas. Karena asap rokok merupakan partikel padat yang terdispersi di dalam medium pendispersi berupa gas (udara).
View more...
Comments