Tugas 3 Agama

October 12, 2017 | Author: Yeni Khomaria | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

agama...

Description

1. Apa pengertian agama dan ada berapa kategori agama menurut Al-Maqdoosi, serta termasuk kategori manakah agama Islam, Kristen, Hindu, Budha, Kong Hu Cu, Kaharingan, Sunda Wiwitan, Kejawen? Jawab : Klasifikasi agama menurut al-Maqdoosi a. Wahyu dan Non-wahyu Agama wahyu adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada rasul-rasulNya dan kepada kitab-kitabNya serta pesannya untuk disebarkan kepada seluruh umat manusia (misionaris). Agama non-wahyu tidak memandang esensial penyerahan manusia kepada tata aturan ilahi di atas. Yang tergolong agama wahyu adalah Yahudi, Kristen, dan Islam. b. Misionaris dan Non-misionaris Agama misionaris adalah agama yang ajarannya mengharuskan penganutnya menyebarkan kepada seluruh manusia. Sedangkan agama nonmisionaris tidak memuat tuntutan tersebut. Menurut al-Maqdoosi, agama yang tergolong misionaris hanya Islam tetapi, pada perkembangan berikutnya, Kristen, dan Budha menjadi agama misionaris. c. Rasial dan Universal Ditinjau dari segi rasial dan geografis, agama di dunia terbagi ke dalam tiga golongan: 1) semitik, 2) arya, 3) mongolia. Yang termasuk agama semitik adalah Yahudi, Kristen, dan Islam. Sedangkan yang tergolong arya adalah Hindu, Jainisme, Sikhiisme, Zoaterianisme. Sedangkan yang tergolong Mongolian adalah Confusionisme, Taoisme, dan Shintoisme. 2. Question (pertanyaan): Secara praktik ada berapa macamkah akhlak umat manusia dalam menjalani kehidupan? Termasuk kategori manakah akhlak yang ditunjukkan oleh Ahmad? Terdapat serangkaian problem yang sebenarnya dihadapi oleh Ahmad, problem dengan siapa sajakah yang dialami Ahmad? dan bagaimana seharusnya Ahmad berakhlak kepada mereka? Jawab : > Diterjemah dari kitab Is’af thalibi Ridhol Khllaq bibayani Makarimil Akhlaq.Akhlak adalah sifat-sifat dan perangai yang diumpamakan pada manusia sebagai gambaran batin yang bersifat maknawi dan rohani.Dimana dengan gambaran itulah manusia dibangkitkan disaat hakikat segala sesuatu tampak dihari kiamat nanti. Akhlak adalah kata jamak dari khuluk yang kalau dihubungkan dengan manusia,kata khuluk lawan kata dari kholq. Perilaku dan tabiat manusia baik yang terpuji maupun yang tercela disebut dengan akhlak.Akhlak merupakan etika perilaku manusia terhadap manusia lain,perilaku manusia dengan Allah SWT maupun perilaku manusia terhadap lingkungan hidup. Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah.Acuhannya adalah Al-Qur’an dan Hadist serta berlaku universal. Akhlak kepada Pencipta, Akhlak terhadap Sesama Jika sumber utama moral adalah akal dengan variasi yang berbeda satu sama lain, maka manusia akan mengalami krisis moral, kehilangan arah, kehilangan orientasi hidup, dan tujuan luhur sebagai manusia karena akal manusia terbatas dan relatif. Bentuk ekstrem dari krisis moral salah satunya adalah bunuh diri. Atas dasar itulah agama dijadikan sebagai sumber mutlak karena agama merupakan pedoman yang bersumber dari Allah.

> Problem yang di alami ahmad adalah kurang menguasai emosi dan keangkuhannya karena itu amalan dan hafalan yang di punyainya luntur. Sebaiknya ahmad lebih bisa menghargai orang tua dan thawadhuk kepada orang tuanya. 3. Apakah Islam mendukung kesenian? Lalu mengapa pada zaman Nabi terasa banyak batasan-batasan untuk mengembangkan kesenian? Jawab : Agama Islam mendukung kesenian selama tidak melenceng dari nilai- nilai agama. Kesenian dalam islam diwujudkan dalam seni bangunan, arsitektur, lukis, ukir, suara, tari dan berbagai macam seni lainnya. Ketika seni membawa manfaat bagi manusia, memperindah hidup dan hiasannya yang dibenarkan agama, maka sunnah Nabi mendukung, tidak menentangnya. Dan telah menjadi salah satu nikmat Allah yang dilimpahkan kepada manusia Perwujudkan kreatiftas manusia dalam mengembangkan potensi alam semesta Kesenian Islam berdasarkan ajaran tauhid Sebagai alat menyebarkan agama dan memperkukuhkan amal kebajikan dan kebaikan dikalangan umat Islam. Perwujudan dalam bentuk seni tari, kaligraf, masjid, bangunan yang bercorak Islam, seni lukis, qasidah, dan lainnya. Seni yang dibolehkan oleh Islam adalah seni yang tidak melenceng dari ajaran agama, bukan yang menimbulkan kemungkaran, menimbulkan syahwat, dan lain sebagainya 4. Bagaimana meningkatkan kualitas kinerja umat Islam? Jawab : Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mencintai salah seorang diantara kamu yang melakukan pekerjaan dengan itqon (tekun, rapi dan teliti).” (HR. al-Baihaki) Dalam memilih seseorang ketika akan diserahkan tugas, rasulullah melakukannya dengan selektif. Diantaranya dilihat dari segi keahlian, keutamaan (iman) dan kedalaman ilmunya. Beliau senantiasa mengajak mereka agar itqon dalam bekerja. Sebagaimana dalam awal tulisan ini dikatakan bahwa banyak ayat al-Qur’an menyatakan kata-kata iman yang diikuti oleh amal saleh yang orientasinya kerja dengan muatan ketaqwaan. Penggunaan istilah perniagaan, pertanian, hutang untuk mengungkapkan secara ukhrawi menunjukkan bagaimana kerja sebagai amal saleh diangkatkan oleh Islam pada kedudukan terhormat. Pandangan Islam tentang pekerjaan perlu kiranya diperjelas dengan usaha sedalam-dalamnya. Sabda Nabi SAW yang amat terkenal bahwa nilai-nilai suatu bentuk kerja tergantung pada niat pelakunya. Dalam sebuah hadits diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda bahwa “sesungguhnya (nilai) pekerjaan itu tergantung pada apa yang diniatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim). Tinggi rendahnya nilai kerja itu diperoleh seseorang tergantung dari tinggi rendahnya niat. Niat juga merupakan dorongan batin bagi seseorang untuk mengerjakan atau tidak mengerjakan sesuatu. Nilai suatu pekerjaan tergantung kepada niat pelakunya yang tergambar pada firman Allah SWT agar kita tidak membatalkan sedekah (amal kebajikan) dan menyebut-nyebutnya sehingga mengakibatkan penerima merasa tersakiti hatinya.

“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya Karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian…” (al-Baqarah : 264) Keterkaitan ayat-ayat di atas memberikan pengertian bahwa taqwa merupakan dasar utama kerja, apapun bentuk dan jenis pekerjaan, maka taqwa merupakan petunjuknya. Memisahkan antara taqwa dengan iman berarti mengucilkan Islam dan aspek kehidupan dan membiarkan kerja berjalan pada wilayah kemashlahatannya sendiri. Bukan kaitannya dalam pembangunan individu, kepatuhan kepada Allah SWT serta pengembangan umat manusia. Perlu kiranya dijelaskan disini bahwa kerja mempunyai etika yang harus selalu diikut sertakan didalamnya, oleh karenanya kerja merupakan bukti adanya iman dan barometer bagi pahala dan siksa. Hendaknya setiap pekerjaan disampung mempunyai tujuan akhir berupa upah atau imbalan, namun harus mempunyai tujuan utama, yaitu memperoleh keridhaan Allah SWT. Prinsip inilah yang harus dipegang teguh oleh umat Islam sehingga hasil pekerjaan mereka bermutu dan monumental sepanjang zaman. Jika bekerja menuntut adanya sikap baik budi, jujur dan amanah, kesesuaian upah serta tidak diperbolehkan menipu, merampas, mengabaikan sesuatu dan semena-mena, pekerjaan harus mempunyai komitmen terhadap agamanya, memiliki motivasi untuk menjalankan seperti bersungguh-sungguh dalam bekerja dan selalu memperbaiki muamalahnya. Disamping itu mereka harus mengembangkan etika yang berhubungan dengan masalah kerja menjadi suatu tradisi kerja didasarkan pada prinsip-prinsip Islam. Adapun hal-hal yang penting tentang etika kerja yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : Adanya keterkaitan individu terhadap Allah, kesadaran bahwa Allah melihat, mengontrol dalam kondisi apapun dan akan menghisab seluruh amal perbuatan secara adil kelak di akhirat. Kesadaran inilah yang menuntut individu untuk bersikap cermat dan bersungguhsungguh dalam bekerja, berusaha keras memperoleh keridhaan Allah dan mempunyai hubungan baik dengan relasinya. Dalam sebuah hadis rasulullah bersabda, “sebaik-baiknya pekerjaan adalah usaha seorang pekerja yang dilakukannya secara tulus.” (HR Hambali) Berusaha dengan cara yang halal dalam seluruh jenis pekerjaan. Firman Allah SWT : “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (al-Baqarah: 172) Dilarang memaksakan seseorang, alat-alat produksi atau binatang dalam bekerja, semua harus dipekerjakan secara professional dan wajar. Islam tidak membolehkan pekerjaan yang mendurhakai Allah yang ada kaitannya dengan minuman keras, riba dan hal-hal lain yang diharamkan Allah. Professionalisme yaitu kemampuan untuk memahami dan melakukan pekerjaan sesuai dengan prinsip-prinsip keahlian. Pekerja tidak cukup hanya memegang teguh sifat amanah, kuat dan kreatif serta bertaqwa tetapi dia juga mengerti dan benar-benar menguasai pekerjaannya. Tanpa professionalisme suatu pekerjaan akan mengalami kerusakan dan kebangkrutan juga menyebabkan menurunnya produktivitas bahkan sampai kepada kesemrautan manajemen serta kerusakan alat-alat produksi

5. Jelaskan pandangan saudara tentang kontribusi agama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa! Jawab : Menurut saya, Al-quran mengajarkan bahwa kehidupan politik harus dilandasi dengan empat hal yang pokok yaitu: 1. Sebagai bagian untuk melaksanakan amanat. 2. Sebagai bagian untuk menegakkan hukum dengan adil. 3. Tetap dalam koridor taat kepada Allah, Rasu-Nya, dan ulil amri. 4. Selalu berusaha kembali kepada Al-quran dan Sunnah Nabi SAW. Islam memberi kontribusi bagaimana seharusnya memilih dan mengangkat seorang yang akan diberi amanah untuk memegang kekuasaan politik. Yaitu orang tersebut haruslah: 1. Seorang yang benar dalam pikiran, ucapan, dan tindakannya serta jujur. 2. Seorang yang dapat dipercaya. 3. Seorang memiliki keterampilan dalam komunikasi. 4. Seorang yang cerdas. 5. Yang paling penting Anda seorang yang dapat menjadi teladan dalam kebaikan. Secara naluriah manusia tidak dapat hidup secara individual. Sifat sosial pada hakikatnya adalah anugerah yang diberikan oleh Allah SWT agar manusia dapat menjalani hidupnya dengan baik. Dalam faktanya manusia memiliki banyak perbedaan antara satu individu dengan individu lainnya, di samping tentunya sejumlah persamaan. Perbedaan tersebut kalau tidak dikelola dengan baik tentu akan menimbulkan konflik dan perpecahan dalam kehidupan bermasyarakat. Dari kenyataan tersebut perlu dicari sebuah cara untuk dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan. Pendekatan terbaik untuk melakukan tersebut adalah melalui agama. Secara normatif agama Islam lebih khusus Al-quran banyak memberi tuntunan dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF