Tugas 1 - Teori Akuntansi

December 6, 2018 | Author: dianty sonia | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

BAB 3 PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI IMAM GHOZALI DAN ANIS CHARIRI BUKU TEORI AKUNTANSI IFRS...

Description

PENDEKATAN TEORI AKUNTANSI (Ghozali & Chariri, 2014)

TEORI DAN AKUNTANSI

Teori Akuntansi terdiri atas kata teori dan akuntansi. Pengertian “teori” itu sendiri memiliki beberapa arti seperti dibahas oleh Ghozali dan Chariri pada Bab 2 buku Teori Akuntansi, tergantung dari sudut pandang apa yang digunakan. Teori sendiri sering disebut  proposisi atau hipotesis. Proposisi adalah kalimat indikatif atau pernyataan tentang konsep dimana pernyataan tersebut punya nilai kebenaran jika dikaitkan dengan fenomena, sebagai contoh benar, salah, mungkin benar dan lain-lain. Sedangkan hipotesis merupakan proposisi yang dikaitkan dengan pengujian empiris. Sehingga secara singkat dapat dikatakan bahwa teori adalah argumen logis, dimana teori terdiri dari premis atau pernyataan yang dihubungkan secara logis untuk menghasilkan suatu hipotesis. Kembali kepada pembahasan pada Bab 3, akuntansi memiliki beberapa teori parsial yang seringkali bersifat implisit dan masing-masing teori itu terkadang bertentangan antara satu dengan yang lainnya. Bahkan menurut  American Accounting Association (AAA,1977) : “tidak ada teori akuntansi tunggal yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan  pemakai,...yang ada dalam koleksi teori yang digambarkan sesuai dengan perbedaan  pemakainya”

KLASIFIKASI PERUMUSAN TEORI AKUNTANSI

Teori Akuntansi dapat dirumuskan berdasarkan sudut pandang yang berbeda-beda. Secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu berdasarkan metode penalaran, sistem bahasa dan tujuan perumusannya, untuk kemudian dibagi kembali menjadi beberapa sub sesuai tabel di bawah ini.

A. Metode Penalaran

B. Sistem Bahasa

Deduktif

Induktif

Etikal

Sosiologi

Deskriptif

Ekonomi

Eklektik

Psikologis

A1.

Sintaktik

Semantik

C. Tujuan

Pragmatik

Teori Normatif

Teori Akuntansi Positif

Pendekatan Pendekatan Deduktif

Dimulai dari proposisi akuntansi dasar hingga menghasilkan prinsip akuntansi yang reasional yang dapat dijadikan sebagai pedoman / dasar untuk membuat dan mengembangkan teknik akuntansi. 

Penting : penentuan tujuan pelaporan keuangan Hal ini sangat penting mengingat tujuan yang berbeda akan membawa pada kebutuhan struktur yang berbeda sehingga menghasilkan prinsip yang berbeda  pula. Setelah tujuan ditetapkan barulah definisi dan asumsi dapat dibuat untuk kemudian mengembangkan logika terstruktur yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

Struktur

Tujuan

Logika Terstruktur



Prinsip

Definisi & Asumsi

Keuntungan : Mampu merumuskan struktur teori yang konsisten, terkoordinasi, lengkap dan setiap tahapan berjalan secara logis. Sehingga konsistensi antar  proposisi dapat berjalan.



Kelemahan : 

Didasarkan pada postulate dan tujuan tertentu yang bisa saja salah --> prinsip  juga menjadi salah.



Menghasilkan prinsip yang seringkali terlalu teoritis --> kurang teruji dalam  praktik.

A2.

Pendekatan Pendekatan Induktif

Dalam Akuntansi, proses induktif melibatkan kegiatan observasi mengenai data keuangan yang berkaitan dengan bermacam-macam unit usaha. 

Penting : mengamati terus-menerus hubungan antar variabel yang diobservasi. Dengan demikian apabila terdapat hubungan yang jelas --> prinsip akan dapat dirumuskan.



Keuntungan : didasarkan atas kebebasan Perumusan suatu teori akuntansi tidak terbatas dan dibatasi pada struktur atau model yang sudah ada.



Kelemahan : 

Observer sangat mungkin bias tanpa disadari.



Data yang diobservasi seringkali jumlahnya terbatas --> kesimpulan yang dibuat menjadi salah karena data yang penting tidak dapat diobservasi.

A3.

Pendekatan Pendekatan Etika 

Didasarkan atas hal sbb : truth, justice, fairness.



Scott (1943) menyatakan bahwa prinsip akuntansi merupakan pernyataan umum yang menghubungkan prosedur dan aturan akuntansi dengan konsep sosial. Perubahan kondisi lingkungan dapat mengubah prosedur akuntansi.



 Namun pendekatan etika tidak dapat menghasilkan standar yang dapat dipedomani terlebih digunakan dalam praktik.

A4.

Pendekatan Pendekatan Sosiologi 

Pendekatan ini mempunyai penekanan pada pengaruh sosial yang timbul dari  praktik atau teknik akuntansi yang dilakukan di lingkungan dimana akuntansi digunakan.





 Nilai sosial dianggap sebagai kriteria utama dalam perumusan akuntansi. Akuntansi yang dikembangkan dengan tujuan mendorong perusahaan untuk mempertanggungjawabkan kegiatan usahanya pada lingkungan sosialnya, ke dalam laporan keuangan disebut sebagai socio sebagai socio economic accounting.

A5.

Pendekatan Pendekatan Ekonomi 

Memusatkan pada pengendalian perilaku indikator makro ekonomi sebagai akibat adopsi dari bermacam-macam teknik akuntansi. Dengan kata lain, teknik akuntansi yang dikembangkan harus mampu berpengaruh terhadap kesejahteraan ekonomi umum.



Kriteria yang digunakan yaitu : a. Kebijakan dan teknik akuntansi mampu mencerminkan fakta ekonomi  b. Pemilihan teknik akuntansi bergantung pada konsekuensi ekonomi yang timbul dari penggunaan teknik tersebut.

A6.

Pendekatan Pendekatan Eklektik

Menggabungkan berbagai pendekatan yang selama ini digunakan.

B1.

Teori Sintaktik 

Banyak diskusi dan teori yang membahas mengenai pendekatan dengan teori sintaktik. Namun secara singkat dalam teori ini berusaha menjelaskan praktik akuntansi serta memprediksi bagaimana reaksi akuntan pada situasi tertentu atau  bagaimana akuntan melaporkan peristiwa tertentu.



Contoh : terdapat transaksi yang dicatat dalam buku besar --> transaksi tersebut diolah dengan dasar dan asumsi akuntansi historical cost --> dengan demikian akuntan akan menganggap bahwa inflasi tidak perlu dicaat dan nilai pasar dhiraukan.



Teori praktik akuntansi tradisional diperlukan untuk memperoleh gambaran atas  praktik akuntansi yang ada, untuk untuk kemudian dievaluasi.

B2.

Teori Semantik (Interpretasi) (Interpretasi) 

Berkaitan dengan penjelasan mengenai fenomena dan simbol yang mewakili.



Struktur akuntansi meskipun dapat dirumuskan dengan logis, tidak akan memiliki arti jika simbol atau istilah yang menggambarkan suatu peristiwa tidak berkaitan secara empiris dengan fenomena dunia nyata. Diharapkan interpretasi suatu laporan keuangan diartikan sama oleh pemakainya.

B3.

Teori Pragmatik (Perilaku)

Menjelaskan pengaruh informasi akuntansi terhadap perilaku para decision maker. a. Deskriptif 

Berdasar metode ini, perilaku akuntansi diawasi secara kontinyu yang  bertujuan untuk meniru prosedur dan prinsip akuntansi (pendekatan induktif). Kemudian pengujian akan berjalan dengan mengamati tindakan orang yang menangani akuntansi tersebut.



Contoh : Antrolog akuntansi mengamati tindakan orang akuntansi umumnya mencatat angka dengan sifat konservatif, dan menggeneralisir sebagai “prinsip konservatisme” --> maka pengujian dilakukan dengan mengamati apakah pelaku-pelaku akuntansi pada kenyataannya mencatat angka secara konservatif.



Kelemahan : 1. Tidak ada penilaian logis 2. Tidak mungkin dilakukan perubahan karena tidak berujung pangkal 3. Fokus pada perilaku akuntan, buan pada pengukuran kinerja perusahaan (contoh: aset, hutang, pendapatan dll).

 b. Psikologis 

Mengamati reaksi pemakai laporan keuangan Reaksi pamakai laporan keuangan merupakan bukti apakah laporan keuangan tersebut bermanfaat dan relevan untuk mereka.



Kelemahan : beberapa pemakai laporan keuangan mungkin saja bereaksi secara tidak logis atau memiliki memi liki respon khusus yang tidak lazim.

C1.

Teori Normatif 

Berusaha menjelaskan bagaimana akuntansi seharusnya dipraktikkan.



Teori ini mempunyai fokus pada 2 (dua) teori antara lain : 1. True Income Penciptaan pengukuran tunggal yang benar untuk aktiva dan l aba 2.  Decision-Usefulness Berpatokan pada tujuan akuntansi sebagai alat untuk membantu pengambilan keputusan dengan cara menyediakan laporan keuangan yang relevan. Pengujian dilakukan dengan teori pragmatis psikologis. Pengujian lainnya

 beranggapan bahwa semua pemakai laporan keuangan memiliki kebutuhan yang sama.

C2.

Teori Akuntansi Positif 

Didasarkan pada anggapan bahwa kekuasaan dan politik merupakan sesuatu yang tetap dan sistem sosial organisasi adalah fenomena empiris yang konkrit. Pendukung aliran positif merasa bahwa dirinya adalah seorang pengamat yang netral dan obyektif.



Teori akuntansi positif berusaha menjelaskan fenomena akuntansi berdasarkan alasan yang menyebabkan terjadinya sesuatu --> menjelaskan serta mempredisi konsekuensi yang terjadi saat manajer membuat keputusan tertentu.



Individu selalu bertindak atas dasar motivasi pribadi.



Terdapat tiga hipotesis dalam teori akuntansi positif, yaitu : 1. Bonus Plan Hypothesis 2. Debt/Equity Hypothesis 3. Political Cost Hypothesis Tiga hipotesis tersebut memperlihatkan Teori Akuntansi Positif mengakui adanya hubungan (1) Manajemen dengan pemilik (2) Manajemen dengan kreditur dan (3) Manajemen dengan pemerintah.



Saat ini teori akuntansi positif menekankan pada penjelasan mengenai alasan terhadap praktik akuntansi dan informasi yang dihasilkannya, dalam keputusan ekonomi individu, perusahaan dan pihak lain yang berperan dalam k egiatan pasar modal dan ekonomi

DAFTAR PUSTAKA Ghozali, I., & Chariri, A. (2014). Teori Akuntansi . Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF