Tubuh Sebagai Satu Kesatuan

April 23, 2019 | Author: Dinnie Agustiani | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

laporan praktikum...

Description

TUBUH SEBAGAI SATU KESATUAN

I.

Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa mampu: 1. Menunjukkan letak organ tubuh 2. Menjelaskan sistem transport dalam tubuh. II.

Prinsip Percobaan

1. Berdasarkan tataletak anatomi tubuh manusia 2. Berdasarkan transport secara difusi yaitu perpindahan suatu zat dalam larutan dari bagian berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah 3. Berdasarkan transport secara osmosis yaitu perpindahan air melalui selaput semi permeable dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. III.

Teori

Satuan dasar struktur dan fungsi adalah sel, pondasi bagi semua makhluk hidup. Sel adalah unit terkecil yang masih dapat menjalankan  proses yang berhubungan dengan dengan kehidupan. Pada kenyataannya, kenyataannya, bentuk bentuk (bersel tunggal), misalnya bakteri dan amoeba. Manusia adalah organisme multi sel (banyak sel) tubuh manusia dewasa adalah kumpulan lebih dari 75 trilliun sel. Anatomi adalah Ilmu yang mempelajari susunan / struktur dari tubuh manusia dan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya , anatomi juga mempunyai pengertian urai dari tubuh manusia. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi dari tubuh manusia dalam keadaan normal, keterangan fungsi dari tubuh manusia dijabarkan dalam fungsi setiap organ dari fungsi masing masing sistem dalam tubuh manusia dalam keadaan normal.

Organ merupakan bagian tubuh yang memiliki satu atau lebih fungsi tertentu. Penyusun organ adalah beberapa jenis jaringan yang

terorganisir dan saling berkaitan satu dengan lainnya. Contoh: usus halus,  berfungsi mencerna dan menyerap sari-sari makanan. Struktur usus halus terdiri dari jaringan otot, jaringan epitel, jaringan ikat, dan jaringan saraf. Sistem

organ

merupakan

gabungan

dari

berbagai

organ

yang

melaksanakan satu fungsi dalam koordinasi tertentu. Macam-Macam Sistem Organ Pada Manusia : 1. Sistem Ekskresi berfungsi untuk memindahkan hasil metabolisme yang sudah tidak diperlukan ke luar tubuh sehingga sel-sel tubuh dapat menjaga keseimbangannya terhadap lingkungan. Terdiri atas ginjal, paru-paru (karbon dioksida), hati (racun) dan kulit (keringat). 2. Sistem Pernapasan adalah sistem yang memiliki fungsi untuk mengambil oksigen, menyediakan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida ke luar tubuh. Terdiri dari hidung, faring, laring, trakea / trakhea, bronki dan paru-paru. 3. Sistem Pencernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan  proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia. Terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, rektum, hati dan pankreas. 4. Sistem Peredaran / kardiovaskular adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menjaga tubuh dari penyakit, menyebar sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh serta mengangkut zat-zat sisa ke luar tubuh. Terdiri atas jantung, pembuluh arteri, pembuluh vena,  pembuluh kapiler, pembulu getah bening (limfatik) dan kelenjar limfe. 5. Sistem Reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang  biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya. 6. Sistem Otot adalah sistem tubuh yang memiliki fugnsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka. 7. Sistem Saraf adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menerima dan merespon rangsangan. Terdiri dari otak, saraf tulang belakang, simpul-simpul syaraf dan serabut syaraf.

8. Sistem Endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar hipofisa/putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu. 9. Sistem Rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan bahan mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka, melindungi tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang  belakang, rangka penopang tulang bahu, rangka penopang tulang  pinggul, tulang angota badan atas dan bawah. 10. Sistem peliput adalah sistem yang terletak di permukaan luar tubuh dan melindungi organ dalam tubuh yang terdiri dari kulit, kuku, dan rambut. Proses transport materi merupakan salah satu aktivitas yang  berlangsung yang berlangsung dalam tubuh kita. Ada 2 transport dalam tubuh, yaitu transport aktif dan transport pasif. Transport pasif ada 2 yaitu difusi dan osmosis. Difusi merupakan proses perpindahan atau  pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion). Difusi sederhana melalui membran berlangsung karena molekul -molekul yang  berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak. Selain itu, membran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul  –   molekul berukuran

 besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam –  garam mineral, tidak dapat menembus membran secara langsung, tetapi memerlukan  protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membran. Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu : • Ukuran partikel Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan  bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi. • Ketebalan membran Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi. • Luas suatu area Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya. • Jarak  Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya. • Suhu Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya. Sedangkan osmosis adalah perpindahan zat pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Larutan isotonik adalah larutan yang mempunyai tekanan osmosis yang sama, jadi apabila kita mempunyai larutan A dan B dimana kedua larutan tersebut mempunyai tekanan osmosis yang sama, maka dikatakan larutan A isotonik dengan larutan B. Larutan hipotonik adalah larutan dengan konsentrasi terlarut rendah, memiliki lebih benyak molekul air yang bebas (tidak terikat oleh molekul terlarut), sehingga lebih banyak molekul air yang melewati membran.

Larutan hipertonik adalah larutan yang mempunyai konsentrasi terlarut tinggi, sebagian besar molekul air terikat atau tertarik ke molekul gula (terlarut), sehingga hanya sedikit molekul air yang bebas dan bisa melewati membran. IV.

Alat dan Bahan

Alat



1. Gelas piala 50ml dan 100 ml 2. Selofan

7. Cawan petri 8. Tabung

reaksi

dan

raknya

3. Tali

9. Pipet tetes

4. Penangas air

10. Batang pengaduk

5. Lampu spirtus

11. Alat pelubang

6. Kaki tiga Bahan



1.  NaCl 0,9%

8. Kristal KMnO4

2. Larutan glukosa 5 %

9. Kristal metil jingga

3. Putih telur

10. Larutan benedict

4. AgNO3 1%

11. Larutan sukrosa 20

5. Agar

V.

%, 40%, 60%

6. Metil Jingga

12. Air hangat

7. Asam asetat

13. Eter 

Prosedur Kerja 

Anatomi Manusia 1. Guntingan midsagital dalam kulit sepanjang daerah abdomen dan torak

2. Pengguntingan kulit secara lateral pada bagian anterior dan  posterior dari torehan midsagital

3. Torehan sepanjang rongga abdomen

4. Torehan lateral untuk memamerkan organ dalaman



Fisiologi a. Percobaan difusi

Difusi

Sederhana

Agar

Melalui membran

Kristal KmnO4

Larutkan 25g agar

Larutan koloidal



dalam air suling

(air, putih telur,

Gelas piala yang

pada gelas piala

NaCl 0,9%,

telah diisi air



glukosa 5%)

setengahnya

Didihkan







Masukkan dalam

Amati selama 1

5ml larutan agar

kantong selopan

 jam

tuang ke cawan

⁄  penuh dan 



petri biarkan

ikat

Ulangi percobaan

memadat



dengan air hangat



Gantung pada

Buat dua lubang

batang pengaduk

Amati

dengan jarak 3cm

dengan tali

perbedaannya





Letakkan kristal

Celupkann dalam

KMnO4 disalah

gelas piala berisi

satu lubang

air suling dalam



posisi melayang

Letakkan kristal



metil jingga pada

Diamkan satu jam

lubang lainnya



Uji air suling Catat jarak difusi

dalam gelas piala

KmnO4 dan metil

terhadap adanya NaCl, albumin dan glukosa

Uji difusi melalui membran, siapkan 9 tabung reaksi Tabung 1 3ml cairan dari larutan kolodial

Tabung 2

Uji terhadap NaCl

3ml air suling

Tambahkan beberapa tetes AgNo3

Tabung 3 3ml larutan NaCl 0,9 %

Amati perubahan yang terjadi pada ketiga tabung, tabung yang mana yang terdapat endapan putih Tabung 4 Masukan 3ml cairan kolodial Tambahkan 3ml larutan Uji terhadap

Tabung 5

benedict, didihkan

glukosa

Masukan 3ml air suling

selama beberapa menit, kemudian dinginkan

Tabung 6 Masukan 3ml larutan glukosa

Amati perbedaan yang terjadi pada ketiga tabung mana yang terbentuk endapan hijau, kuning, atau merah

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF