Trend Dan Issue Telenursing
July 18, 2019 | Author: kurnia | Category: N/A
Short Description
HSHSHS...
Description
TREND DAN ISSUE RISET TELENURSING DALAM KEPERAWATAN KOMUNITAS
OLEH : KELOMPOK IV APRILLIA MUSTIKA ARIF HIDAYAT IDA AYU WAYAN PUTRI SRI WAHYUNI KURNIA HARIANI NAZAMUDIN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM B 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Keperawatan Komunitas dengan judul “Trend “ Trend dan issue Telenursing dalam penelitian keperawatan komunitas”. komunitas”. Kami Kami berterima kasih kepada Bapak Ns. Sukardin, S.Kep., MNS. Selaku pembimbing yang telah memberikan arahan kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Mataram, Februari 2018
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keprawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini dari keperawatan memperlihatkan trend holistic dalam keperawatan yang ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik dimensi sehat maupun sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Tren praktik keperawatan meliputi perkembangan di berbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Pada sisi lain, banyak anggota masyarakat yang menderita sakit dan karena berbagai pertimbangan terpaksa di rawat di rumah dan tidak di rawat inap di institusi pelayanan kesehatan, seperti kasus-kasus penyakit terminal,
keterbatasan
kemampuan
masyarakat
untuk
membiayai
pelayanan kesehatan, manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, banyak orang merasakan bahwa di rawat inap membatasi kehidupan manusia, lingkungan di rumah yang dirasakan lebih nyaman (Depkes RI, 2002). Dalam beberapa tahun terakhir ini profesi keperawatan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh globalisasi dimana tuntutan masyarakat akan profesi keperawatan untuk berbenah diri. Tuntutan yang paling mendasar dan paling menantang adalah menyangkut layanan keperawatan yang professional, bermutu dan dapat dijangkau oleh masyarakat. Perawat semakin dituntut untuk professional dan mengedepankan perkembangan
tehnologi
kesehatan,
dimana
pasien/klien
yang
membutuhkan asuhan keperawatan dapat berasal dari berbagai kalangan dan dalam “dunia maya” (cybernet), dimana semakin ditandai dengan
tingginya pengguna internet di Indonesia, dan semakin banyaknya website di bidang kesehatan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat dalam bidang pendidikan dan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan telah mendorong terciptanya suatu model pelayanan keperawatan jarak jauh yang lebih dikenal dengan nama telenursing. Telenursing terjadi
ketika
perawat
menemukan
kebutuhan
kesehatan klien melalui penilaian, triage dan ketetapan informasi, menggunakan informasi, komunikasi dan berbasis jaringan system. Telenursing memudahkan akses ke pelayanan kesehatan yang berkenaan dengan populasi yang jauh dari pelayanan ( under-serviced ) dan area remote seperti halnya memudahkan monitoring pelayanan di rumah atau individu dengan permasalahan kesehatan kronis. Telenursing telah berhasil dinegara dengan laju pertumbuhan yang tinggi karena beberapa faktor yaitu penghematan dalam biaya kesehatan, peningkatan angka penuaan dan penduduk dengan penyakit kronik serta peningkatan cakupan kesehatan jarak jauh, pedesaan dan daerah terpencil. Telenursing
dapat
membantu
menyelesaikan
kekurangan
perawat,
menurunkan jarak, waktu kunjungan dan menjaga pasien yang sudah keluar dari rumah sakit. Layanan kesehatan khususnya keperawatan jarak jauh dengan menggunakan
media
teknologi
informatika
(internet)
memberikan
kemudahan bagi masyarakat. Masyarakat atau pasien tidak perlu datang ke rumah sakit, dokter atau perawat untuk mendapatkan layanan kesehatan. Waktu yang diperlukan untuk layanan kesehatan juga semakin pendek. Pasien dapat hanya dirumah dan melakukan kontak via internet atau melalui video converence untuk mendapatkan informasi kesehatan, perawatan dan bahkan sampai pengobatan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah yang muncul adalah: 1. Apa yang dimaksud telenursing ?
2. Bagaimana aplikasi telenursing dalam kehidupan masyarakat ? 3. Manfaat apa yang didapat dari aplikasi telenursing dalam kehidupan masyarakat ? 4. Adakah riset tentang telenursing dalam asuhan keperawatan ? 5. Apa saja faktor-faktor penghambat dalam aplikasi telenursing dalam masyarakat dan bagaimana cara mengatasinya ? C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi telenursing 2. Menjelaskan prinsip telenursing 3. Menjelaskan manfaat telenursing 4. Menjelaskan kekurangan telenursing 5. Menjelaskan aplikasi telenursing 6. Menjelaskan riset telenursing 7. Menjelaskan mengatasinya
faktor-faktor
penghambat
telenursing
dan
cara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi telehealth (telenursing)
Istilah seperti telehealth atau telemedicine, digunakan secara bergantian untuk merujuk pada pelayanan menggunakan tehnologi elektronik pada pasien dalam keterbatasan jarak. Pada dunia keperawatan dikenal telehealth dalam keperawatan atau telenursing. Ada beberapa definisi telenursing yaitu : 1. Telenursing
(pelayanan
Asuhan
keperawatan
jarak
jauh)
adalah
penggunaan tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan
keperawatan
elektromagnetik
kepada
(gelombang
klien.
Yang
magnetik,
menggunakan
radio
dan
optik)
saluran dalam
menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau computer. 2. Telenursing adalah pemberian servis dan perawatan oleh perawat dengan menggunakan telekomunikasi, meningkatkan akses untuk tindakan keperawatan kepada pasien pada lokasi yang jauh atau perpencil. 3. Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non medis seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring. 4. Telenursing menunjukkan penggunaan tehnologi komunikasi oleh perawat untuk meningkatkan perawatan pasien. Telenursing menggunakan channel elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video komunikasi. Dapat juga didefinisikan sebagai komunikasi jarak jauh menggunakan transmisi elektrik atau optic antara manusia dan atau computer.
5. Telenursing
diartikan
sebagai
pemakaian
telekomunikasi
untuk
memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference. Telenursing bagian integral dari telemedicine atau telehealth. 6. Telenursing (pelayanan asuhan keperawatan jarak jauh) adalah upaya penggunaan
tehnologi
informasi
dalam
memberikan
pelayanan
keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Sebagai bagian dari telehealth, dan beberapa bagian terkait dengan aplikasi bidang medis dan non-medis, seperti telediagnosis, telekonsultasi dan telemonitoring. 7. Telenursing is defined as the practice of nursing over distance using telecommunications technology (National Council of State Boards of Nursing). Telenursing diartikan sebagai pemakaian telekomunikasi untuk memberikan informasi dan pelayanan keperawatan jarak-jauh. Aplikasinya saat ini, menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan video conference (bagian integral dari telemedicine atau telehealth). 8. Telenursing adalah penggunaan tekhnologi dalam keperawatan untuk meningkatkan
perawatan
bagi
pasien
(Skiba,
1998)
Telenursing
menggunakan tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan
keperawatan
elektromagnetik
kepada
(gelombang
klien. magnetik,
Teknologi radio
dan
berupa optik)
saluran dalam
menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmisi elektrik dan optik, antar manusia dan atau komputer Aplikasi telehealth bisa dilakukan di Rumah sakit , klinik, rumah dan mobile center. Aplikasi telehealth berupa telepon triage dan home care adalah yang paling banyak dikembangkan secara luas untuk saat ini (Russo, 2001).
B. Tekhnologi dalam Telenursing
Pada telehealth secara umum ada dua tekhnologi yang dalam pelayanan: store forward dan real time tekhnologi.
1. Tekhnologi simpan dan sampaikan (store and forward) Misalnya : gambar yang didapatkan dari elektonik seperi tekhnologi x ray, dapat dikirimkan pada spesialis untuk diinterpretasi. Gambar tersebut saja yang berpindah pindah.Radiologi, dermatologi, patologi adalah contoh spesialisasi yang sangat kelihatan menggunakan tekhnologi ini. 2. Tekhnologi real time Real time adalah tekhnologi yang membuat pasien dan provider berinteraksi dalam waktu yang sama. Banyak alat telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi dua arah menggunakan tekhnologi real time dalam telehealth. Tekhnologi realtime juga dapat membuat alat untuk menstransimisikan gambar dari tempat yng berbeda. Misalnya kamera untuk mengobservasi keadaan klien. Tekhnologi realtime memfasilitasi komunikasi dua arah baik audio maupun video, yang bisa digunakan dalam telehealth 3. Sebagai kombinasi realtime dan robotik, seorang dokter bedah dapat melakukan operasi dengan alat operasi khusus dari jarak tertentu. Prosedur ini disebut dengan telepresence. Telepresence menjadi salah satu sub bagian dari telehealth. Saat ini masih sedang dikembangkan karena membutuhkan sistem yang 100 % reliable dan bandwith yang sangat tinggi.
C. Prinsip telenursing
Prinsip-prinsip telenursing adalah : 1. Tidak mengubah sifat dasar dari praktek asuhan keperawatan,
dimana perawat terlibat dalam telenursing mulai dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi asuhan keperawatan. 2.
Perawat juga terlibat dalam informasi, pendidikan, arahan dan dukungan secara pribadi dalam telenursing hubungan ditetapkan
melalui penggunaan telepon, komputer, internet atau teknologi komunikasi lainnya
D. Aplikasi Telenursing
Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan melalui unit mobil. Telepon triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home care perawat menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet. Dalam perawatan pasien di rumah, maka perawat dapat memonitor tandatanda vital pasien seperti tekanan darah, gula darah, berat badan, peak flow pernapasan pasien melalui internet. Dengan melakukan video conference, pasien dapat berkonsultasi dalam perawatan luka, injeksi insulin dan penatalaksanaan sesak napas. Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan khususnya dengan penyakit kardiopulmoner. Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga
mendorong
memberikan
perawat
dukungan
menyiapkan
secara
online.
informasi
yang akurat
Kontinuitas
perawatan
dan dapat
ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.
E. Media telenursing antara lain:
1. Telepon ( telepon seluler ) 2. Personal Digital System (PDA) 3.
Mesin faksimili (faks)
4.
Internet
5. Video atau audio conferencing 6. Teleradiolog Menurut American College of Radiology bahwa sistem teleradiologi bertujuan sebagai berikut : a. Menyediakan jasa konsultasi dan interpretatife radiologi dengan waktu yang cepat dan singkat. b.
Menyediakan jasa konsultasi medis antar dokter dan pasien tanpa harus berada pada satu tempat.
c.
Mengantarkan dengan cepat hasil diagnosa gambar radiografi dalam keadaan darurat dan tidak darurat.
d. Menyediakan layanan cepat antar dokter spesialis radiologi yang
membutuhkan
konsultasi
dengan
dokter
spesialis
radiologi lain. e. Menambah wawasan dan kesempatan mengembangkan ilmu yang dimiliki radiografer dan dokter f.
Merupakan salah satu pendukung dari layanan telemedisin lainnya
Gambar 1. Gambar system Teleradiologi
7. Komputer sistem informasi
F. Pedoman praktek yang menggunakan telenursing
Pedoman praktek lainnya yang menggunakan telenursing adalah : 1. Menyampaikan
informasi
penting
klien
seperti
data
elektrokardiogram, CT Scan, foto rontgen, dsb. 2. Menggunakan video, komputer untuk memantau kondisi kesehatan klien. 3. Memantau status kesehatan klien di rumah sakit atau rumah misal, tekanan darah, nadi pernafasan, suhu dan sebagainya. 4. Membantu wisatawan untuk mendapatkan perawatan kesehatan di tempat tujuan mereka. 5. Membantu operasi klien dari jarak jauh. 6. Menggunakan
video
konference
untuk
menyediakan
sesi
pendidikan keperawatan berkelanjutan. 7. Mengembangkan website untuk memberikan informasi kesehatan dan waktu konseling.
G. Issue Telenursing
Pada akhirnya telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif pasien dan keluarga, terutama dalam manajemen pribadi penyakit kronik. Dapat memberikan pelayanan akurat, cepat dan dukungan online, perawatan yang berkelanjutan dan kontak antara perawat dan pasien yang tidak terbatas. Praktik keperawatan jarak jauh (telenursing) di Indonesia belum berkembang seperti di Negara-negara maju seperti di Amerika atau Australia. Penggunaan telenursing di Indonesia masih terbatas pada area pendidikan seperti yang dikembangkan di UGM melalui program e-learning atau model e-lisa yang terintegrasi di semua fakultas UGM dan beberapa universitas swasta lainnya. Baru-baru ini di Indonesia berdiri organisasi yang bergerak dalam layanan asuhan keperawatan di rumah (Home Care). Home care di
Indonesia belum menggunakan system Telenursing, akan tetapi masih bersifat home visit, artinya perawat mendatangi rumah-rumah pasien untuk dilakukan perawatan secara langsung tidak menggunakan jasa teknologi canggih. Media yang digunakan masih sebatas penggunaan media telepon sebagai call center. Itupun masih terbatas pada kota-kota besar, kota - kota kabupaten belum tersentuh layanan home care. Asuhan keperawatan model ini (home care) sebenarnya bisa dikatakan sebagai layanan asuhan keperawatan jarak jauh (telenursing) walaupun sangat sederhana. Hal yang perlu disiapkan dalam legalitas daripada layanan kesehatan atau keperawatan jarak jauh dalam hal ini penggunaan telenursing atau telemedicine yang ada di rumah sakit yang dilakukan oleh instansi-instansi kesehatan seperti perawat, dokter, dan yang lain-lain adalah dimana perawat menggunakan pengetahuan, keterampilan, pertimbangan, dan pemikiran kritis yang tidak bisa dipisahkan di dalam ilmu pendidikan perawatan. Aktifitas tersebut sudah dapat diberikan lisensi untuk melakukan asuhan keperawatan. Dengan
begitu
penerapan
telenursing
dalam
memberikan
pelayanan keperawatan akan meningkatkan kepuasan klien dan peningkatan parstisipasi aktif keluarga. Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum dari pemerintah
untuk
mengatur
praktek,
SOP/standar
operasional
prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing membutuhkan integrasi antara startegi dan kebijakan untuk mengembangkan praktek keperawatan, penyediaan pelayanan asuhan keperawatan, dan sistem pendidikan serta pelatihan keperawatan. H. Hal yang perlu d perhatikan untuk dapat melakukan telenursing
Untuk dapat diaplikasikan maka ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :
1. Faktor legalitas Dapat didefinisikan sebagai otonomi profesi keperawatan atau institusi keperawatan yang mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan telenursing . 2. Faktor financial Pelaksanaan telenursing membutuhkan biaya yang cukup besar karena sarana dan prasaranya sangat banyak. Perlu dukungan dari pemerintah dan organisasi profesi dalam penyediaan aspek financial dalam pelaksanaan telenursing 3. Faktor Skill Ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu pengetahuan dan skill tentang telenursing. Perawat dan pasien perlu dilakukan pelatihan tentang
aplikasi
telenursing.
Terlaksananya
telenursing
sangat
tergantung dari aspek pengetahuan dan skill antara pasien dan perawat. Pengetahuan tentang telenursing harus didasari oleh pengetahuan tehnologi informasi. 4. Faktor Motivasi Motivasi perawat dan pasien menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan telenursing. Tanpa ada motivasi dari perawat dan pasien, telenursing tidak akan bisa berjalan dengan baik. I.
Manfaat telenursing
Menurut Britton, Keehner, Still & Walden 1999 ada beberapa keuntungan telenursing adalah yaitu : 1. Efektif dan efisiensi dari sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan kesehatan (dokter praktek, ruang gawat darurat, RS dan nursing home) 2. Dengan sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan keperawatan tanpa batas geografis 3. Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan dan masa hari rawat di RS 4. Dapat
meningkatkan
pelayanan
untuk
pasien
kronis,
memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan tehnologi
tanpa
5. Dapat dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan. Telenursing dapat pula digunakan dalam pembelajaran di kampus, video conference, pembelajaran online dan multimedia distance learning. Ketrampilan klinik keperawatan dapat dipelajari dan dipraktekkan melalui model simulasi lewat secara interaktif. Selain itu telenursing dapat memberikan kesempatan kepada perawat yang berpengalaman klinik namun telah pensiun/ tidak lagi bekerja di pelayanan kesehatan, namun masih dapat memberikan asuhan keperawatan secara online. Hal ini juga menghindari kontak langsung, meminimalkan resiko infeksi nosokomial, memberikan privasi ruang dan waktu bagi pasien dan perawat. Dapat dibayangkan bagi penderita HIV/AIDS, atau pasien pengguna narkotika/obat terlarang /alkoholik akan lebih merasa terjaga privasinya dengan pelayanan telenursing ini.
Menurut Ian St. George (2007), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu : 1. Bagi Pengusaha : a. Penghematan biaya di tempat kerja, biaya kantor, biaya parker b. Peningkatan produktifitas c. Peningkatan motivasi, karyawan merespon dengan baik untuk sinyal kepercayaan dan keyakinan d. Keterampilan retensi; karyawan tetap dapat dipertahankan meskipun ada masalah keluarga, misalnya keluarga dalam kondisi sakit, keluarga krisis, dalam kehamilan dan mengasuh anak kecil; bekerja lebih sedikit absen. e. Organisasi fleksibel, dalam hal restrukturisasi dapat terus bekerja tanpa gangguan. f. Fleksibel staf; tingkat staf dapat mencerminkan beban kerja tanpa perlu berpindah tempat / melakukan perjalanan. g. Ketahanan;
gangguan
transportasi
keterlambatan atau ketidakhadiran.
tidak
menyebabkan
2. Bagi Karyawan : a. Mengurangi waktu dan biaya perjalanan, keamanan pribadi lebih terjamin, biaya yang lebih rendah untuk pakaian seragam kantor dan perawatan. b. Kesempatan bekerja tidak hanya terbatas pada pekerjaan sebagai perawat saja. c. Berkurangnya
gangguan
terhadap
kehidupan
keluarga;
mengurangi kebutuhan relokasi untuk mengambil perubahan pekerjaan. d. Keseimbangan bekerja dan kehidupan berkeluarga menjadi lebih baik. e. Partisipasi dalam masyarakat lokal lebih tinggi meskipun kita bekerja. f. Jam kerja lebih fleksibel. 3. Bagi Masyarakat : a. Mengurangi kemacetan lalu lintas b. Mengurangi jumlah perjalanan dan dengan demikian pencemaran juga berkurang
E. Kekurangan telenursing
Kekhawatiran dengan adanya telenursing ini adalah tidak adanya interaksi langsung perawat dengan klien yang akan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan. Kekhawatiran ini muncul karena beranggapan kontak langsung dengan pasien sangat penting terutama untuk dukungan emosional dan sentuhan terapeutik. Sedangkan kekurangan lain dari telenursing ini adalah kemungkinan kegagalan teknologi, meningkatkan risiko terhadap keamanan dan kerahasiaann dokumen klien.
F. Faktor-Faktor Penghambat Aplikasi Telenursing dan Cara Mengatasi
Isu yang terjadi dalam pemberian pelayanan kesehatan dalam bentuk telenursing yaitu praktek telenursing masih dilarang, sebagai contoh disalah satu negara adidaya yakni Amerika serikat praktek telenursing dilarang karena
perawat yang online sebagai koordinator harus memiliki izin atau lisensi di setiap negara bagian dan pasien yang menerima telecare harus bersifat lokal guna menghindari malpraktek perawat antar negara bagian. Malpraktek dan akontabilitas yang berkaitan dengan telenursing masih dalam perdebatan dan mencari solusi untuk pemecahannya. Penggunaan
telenursing
pada
negara
yang
baru
memulai
pemanfaatannya tentu mengalami kendala, diantaranya: 1. Membutuhkan sumber daya perawat yang memiliki kemampuan lebih yaitu mampu memahami dan memanfaatkan teknologi yang pada umumnya
tidak
mudah
pengadaannya,
membutuhkan
pendidikan
kekhusussan spesialis informasi yang menurut penulis saat ini mungkin masih kurang peminatnya. 2. Teknologi informasi dan pemanfaatan komputer untuk semua pihak yang terkait dengan layanan keperawatan akan membutuhkan banyak biaya. Sedangkan untuk pengadaan sarana teknologi tersebut yang dirasakan cukup banyak membutuhkan biaya, dimana hal ini sulit diwujudkan oleh suatu masyarakat yang berada disusuatu negara berkembang seperti di Indonesia.
G. Issue dalam telehealth
Ada beberapa isu yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan telehealth yaitu : 1. Pembiayaan. Pembiayaan adalah hambatan dalam penyelenggaraan telehealth. Meskipun dijumpai bahwa telehealth banyak mempunyai manfaat. Pemerintah masih kurang dalam mengembangkan telehealth. 2. Aspek legal Aspek hukum menyatakan bahwa: warga negara harus dilindungi dari praktek petugas kesehatan yang tidak baik 3. Standar keamanan
Perhatian dalam apliksi tekhnologi dalam pelayanan kesehatan adalah keamaan/keselamatan pasien. Sistem pelayanan telehealth harus bisa menjamin keselamatan bagi pasien. Berkaitan
dengan
hal
tersebut
ANA
(American
Nursing
Association) menerbitkan 3 pedoman telehealth yaitu : Prinsip dasar telehealth pada tahun 1998, kompetensi telehealth tahun 1999 dan mengembangkan protokol telehealth pada tahun 2001 4. Keamanan data Telehealth memerlukan pencatatan elektronik
(elektronik health
record), yang rawan akan privasi, kerahasiaan dan keamanan data.Sehingga
penyelenggaraan
telehealth
harus
bisa
menjamin
keamanan data. 5. Infrastruktur komunikasi Infrastruktur telekomunikasi merupakn bagian dari telehealth yang mempunyai biaya dengan prosentase paling besar. Isu yang lain, adalah alat untuk hubungan antarmuka (interface) akan sulit menyelenggarakan
telehealth
jika
tidak
ada
saling
hubungan
(interkoneksi) antar alat.
H. Cara Mengatasi Hambatan aplikasi Telenursing
Dalam memberikan asuhan keperawatan secara jarak jauh maka diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek,
SOP/standar
operasi
prosedur,
etik
dan
profesionalisme,
keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Kegiatan telenursing mesti terintegrasi dengan startegi dan kebijakan pengembangan praktek keperawatan,
penyediaan pelayanan asuhan
keperawatan, dan sistem pendidikan dan pelatihan keperawatan yang menggunakan model informasi kesehatan/berbasis internet. Pelaksanaan telenursing di Indonesia masih belum berjalan dengan baik
disebabkan
oleh
karena
keterbatasan
sumberdaya
manusia,
keterbatasan sarana dan prasarana serta kurangnya dukungan pelaksanaan telenursing dari pemerintah. Untuk mensiasati keterbatasan pelaksanaan
telenursing bisa dimulai dengan peralatan yang sederhana seperti pesawat telepon yang sudah banyak dimiliki oleh masyarakat tetapi masih belum banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pelayanan kesehatan atau pelayanan keperawatan. Telenursing menggunakan telepon ini dapat diaplikasikan di unit gawat darurat dan home care. Perawat
memiliki
komitmen
menyeluruh
tentang
perlunya
mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan. Beberapa hal terkait dengan isu ini, yang secara fundamental mesti dilakukan dalam penerapan tehnologi dalam bidang kesehatan dalam merawat pasien adalah : 1. Jaminan kerahasiaan dan jaminan pelayanan dari informasi kesehatan yang diberikan harus tetap terjaga. 2. Pasien
yang
mendapatkan
diinformasikan kerahasiaan
potensial
informasi,
intervensi
melalui
resiko
(seperti
melalui
internet
telehealth
keterbatasan atau
harus
jaminan
telepon)
dan
keuntungannya 3. Diseminasi data pasien seperti identifikasi pasien (suara, gambar) dapat dikontrol dengan membuat informed consent (pernyataan persetujuan) lewat email. 4. Individu yang menyalahgunakan kerahasiaan, keamanan dan peraturan dan penyalah gunaan informasi dapat dikenakan hukuman/legal as pek. Di Amerika Serikat khususnya telah ada 29 negara bagian yang membuat UU tentang ketentuan, etik dan peraturan telehealth termasuk telenursing yang terlingkup dalam telehealth legislation 1997 yang berdasar The Telecommunications Reform Act of 1996 charged , dan ada 53 UU
yang sedang dibahas di Amerika ditahun tersebut. Cara kerja Telenursing, dimana perawat menggunakan pengetahuan, ketrampilan, pertimbangan dan pemikiran kritis yang yang tidak bisa dipisahkan di (dalam) ilmu Pendidikan perawatan. Aktivitas tersebut sudah dapat diberikan Lisensi melakukan asuhan keperawatan.
Definisi legal ilmu perawatan hampir selalu meliputi : 1. Penggunaan ilmu perawatan pendidikan, 2. Pemikiran kritis, dan 3. Pengambilan keputusan. Jadi jelaslah bahwa Telenursing merupakan peluang kerja profesi keperawatan yang legal. Tentunya dukungan organisai profesi dalam perizinan sangat dibutuhkan.
BAB III PENELITIAN TENTANG TELENURSING
A. Pada tahun 2004-2005 International Telenursing Role melakukan survey yang bertujuan
untuk
mengidentifikasi
kepuasan
menggunakan
telenursing,
pengetahuan dan keterampilan telenursing , persepsi tentang keefektifan telenursing , kebutuhan akan telenursing , keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam telenursing . Penelitian ini mensurvey 719 telenurses (628 wanita dan 89 laki-laki) dari 36 negara. Sebanyak 66% responden dari U.S yang sebagian besar berasal dari Canada. Dari semua responden 50% perawat bekerja secara part time di telehealth dan sebagian lagi di rumah sakit. Perawat tersebut sangat senang menerima pelatihan telehealth. Perawat ini sangat puas dengan telenursing berdasarkan kepada autonomi, interaksi, status profesional, bayaran, tugas, kenyamanan tempat kerja. Sebagian besar telenurses yang disurvey, 75% diantaranya percaya bahwa sertifikat pendidikan penting dalam telenursing . Menurut responden komponen penting dalam program pendidikan itu adalah teknik menggunakan peralatan, ilmu pengetahuan berdasarkan standar protokol dan kompetensi perawatan klinik. Sebanyak 89% responden mempercayai bahwa telenursing adalah bagian dari pendidikan dasar keperawatan. Pendidikan telehealth harus terdiri dari pengalaman klinik. Berikut hasil survey International Telenursing Role tentang jenis perawatan pasien yang membutuhkan telenursing.
B. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Helen A.Snooks dkk berjudul “ Real Nursing? Development Telenursing ” di sebuah National Health Service di Inggris pada tahun 2007. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode kuisioner terstruktur terhadap 111 orang perawat yang bekerja di sana. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perspektif perawat terhadap dampak dari telenursing . Dari penelitian ini diperoleh laporan bahwa alasan mereka bergabung dengan layanan telepon ini adalah karena peningkatan gaji dan kerja yang fleksibel. Duapertiga dari mereka melaporkan peningkatan kepuasan kerja dan perkembangan keterampilan keperawatan. Ada penelitian lain yang berjudul : “Telenurses’ experiences of working with computerized decision support: supporting, inhibiting and quality improving “ yang dilakukan oleh Annica Ernesa dkk, pada tahun 2006 merupakan mahasiswa di Department of Public Health and Caring Sciences, Uppsala University, Sweden and Department of Caring Science and Sociology, University of Ga¨ vle, Sweden. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengalaman telenurses yang bekerja dengan sistem pendukung komputerisasi dan bagaimana sistem tersebut dapat mempengaruhi pekerjaan mereka. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan delapan orang partisipan yaitu Registered Nurse (RN) dengan menggunakan metode wawancara semi terstruktur. RN tersebut berasal dari tiga pusat konseling via telepon di Swedia yang menggunakan komputer sebagai pendukung layanannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para telenurses menemukan sistem pendukung keputusan yang menyederhanakan pekerjaan mereka, melengkapi pengetahuan mereka, memberikan mereka keamanan dan meningkatkan kredibilitas mereka. Mereka juga menggambarkan, kadangkadang sistem tersebut bertentangan dengan pendapat mereka sendiri. Partisipan mengatakan bahwa sistem komputerisasi tidak dapat menggantikan pengetahuan dan kompetensi perawat. C. Selain pengalaman yang disampaikan perawat, keluarga dan pasien juga menyampaikan pengalamnnya tentang telenursing , seperti pada penelitian yang berjudul : “ Patient And Carer Perspectives Patients and families experiences with video telehealth in rural/remote communities in Northern Canada” yang
dilakukan oleh Pat Sevean,dkk. Dimana tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman pasien dan keluarga tentang konsultasi dengan telehealth video sebagai metode penyediaan layanan kesehatan di desa terpencil di Kanada Utara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan video dan wawancara semi terstruktur terhadap partisipan 10 orang pasien dan 9 orang perwakilan keluarga yang telah menggunakan fasilitas telenursing sekurang-kurangnya selama
1
tahun.
Hasil
mengemukakan keuntungan
penelitian
menunjukkan
bahwa
partisipan
telehealth yaitu mengurangi beban (biaya
perjalanan, akomodasi, kehilangan upah, kehilangan waktu dan keterbatasan fisik), memaksimalkan dukungan (akses ke keluarga,teman,akrab lingkungan rumah, perawat, dan penyedia layanan lainnya).
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN
Telenursing merupakan salah satu bagian integral dari telehealth. Telenursing dapat digunakan untuk memberikan pelayanan keperawatan professional dengan berbagai metodenya (home care, perawat on-call, menyediakan informasi dll). Telenursing dapat meningkatkan kemandirian dan kepuasan pasien dalam memenuhi derajat kesehatannya. Telenursing dapat meningkatkan partisipasi aktif keluarga dalam perawatan . Telenursing efektif digunakan dalam setting perawatan pasien yang mengalami
penyakit
kronis
dan
penyakit
yang
menyebabkan
ketergantungan. Telenursing bisa juga dilakukan di pedesaan yang memadai sarana dan prasarana teknologi dan informasinya. Kalau kita lihat perkembangan telenursing di Indonesia, masih sangat jauh ketinggalan dibandingkan negara-negara lain. Di Indonesia masih sangat sedikit institusi kesehatan yang menggunakan telenursing . Diantara RS tersebut adalah, RS Banyumas, RS Fatmawati dan beberapa RS lainnya di Jakarta yang telah mengembangkan sistem pendokumentasian keperawatan berbasis komputer. Namun memang kita tidak bisa menutup mata akan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia. Diantara hambatan itu adalah keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi secara terpadu, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem informasi di dunia pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi informasi keperawatan. Apalagi belum adanya kebijakan institusi pelayanan bagi pengembangan sistem informasi berbasis komputer. Mengembangkan sistem informasi keperawatan membutuhkan banyak persiapan. Selain infrastrukturnya, SDM perawatnya juga haus disiapkan. Kompetensi, kualifikasi dan keterampilan yang harus dimiliki perawat dalam praktek telenursing adalah kompetensi klinis, keterampilan penilaian dalam area praktek keperawatan. Selain itu perawat juga harus memiliki karakteristik pribadi yang akan memfasilitasi keterlibatan mereka
dalam telenusring, misalnya : sikap positif, membuka pikiran terhadap teknologi, memiliki pengetahuan & kemampuan untuk menavigasi sistem teknologi dan lingkungan misalnya pengetahuan dan keterampilan untu mengoperasikan teknologi, memiliki pemahaman tentang keterbatasan teknologi yang digunakan, misalnya dapat menentukan jika tanda-tanda vital sedang dimonitor secara akurat dengan peralatan tertentu, memiliki pengetahuan dan penerapan protokol operasional telehealth, memiliki keterampilan berkomunikasi dengan baik. B. SARAN
Perawat dapat memilih dari dan menggunakan berbagai metode, materi, dan media untuk mendukung kesehatan mereka kegiatan pendidikan. Sumber daya tersebut harus ditinjau dan di evaluasi untuk kesesuaian mereka untuk kelompok sasaran yang dituju. Kunci untuk memenuhi kebutuhan individu, keluarga, dan masyarakat yang merangkul gagasan bahwa pendidikan kesehatan adalah proses interaktif akan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal banyak. Untuk rekan sejawat mengetahui trend issue keperawatan kesehatan komunitas di Indonesia dan dunia diantaranya home care, home health care, perawat keluarga, pondok kesehatan desa (ponkesdes).
DAFTAR PUSTAKA
1. Tleradiograpi
di
ambil
pada
1
Maret
2018
dari
http://posradiografer.blogspot.co.id/2008/03/sistemteleradiografi.html 2. Makalah
Telehealth
di
ambil
pada
1
Maret
2018
dari
https://putrisheput.wordpress.com/2012/04/16/makalah-tentangtelehealth/ 3. Metode penelitian di ambil pada 26 Februari 2018 dari http://murnikasmaranifkmundip.blogspot.co.id/2010/11/metode penelitian-analitik.html 4. Trend dan iisu home care di ambil pada 26 Februari 2018 dari https://www.scribd.com/document/358907025/Trend-Dan-IssueKeperawatan-Komunitas-Home-Care
View more...
Comments