Travellers Diarrhea
August 10, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Travellers Diarrhea...
Description
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Di beberapa beberapa negara, masalah diare sering berlaku pada sesetengah sesetengah kelompok kelompok maha ma hasi sisw swaa yang yang mela melanj njut utka kan n pela pelaja jara ran n di lu luar ar da dari ri te temp mpat at as asal alny nya. a. Kebanyakan individu mengalami kepayahan dalam beradaptasi terhadap jenis makanan yang baru dan berbeda dengan yang secara rutinnya dimakan di negara asal sehingga menimbulkan diare. Angka kejadian diare di dunia sangat tinggi dan ini tidak hanya terbatas pada negara dunia ketiga sahaja. Menurut data dari Wo Worl rld d Heal Health th Organization (2007), di Amerika Serikat sendiri terdapat 76 juta kasus diare dan memakan korban sekitar 5000 orang setiap tahun. Di In Indo done nesia sia,, ke kejad jadia ian n diare diare in inii tu turu rutt be berla rlaku ku pa pada da maha mahasis siswa wa asal asal Malaysia yang melanjutkan pelajaran di negara ini. Dari pengalaman penulis, on onset set da dari ri ke kead adaan aan diar diaree ini ini selal selalun unya ya be berl rlak aku u da dala lam m 3 bu bula lan n pe pert rtam amaa perubahan budaya makan mahasiswa itu sendiri dan berlanjut terus sehingga tiba suatu saat di mana saluran cerna sudah dapat beradaptasi dengan jenis makana mak anan n baru baru yang yang dimaka dimakan. n. Akan Akan tet tetapi api,, menuru menurutt pengam pengamatan atan penuli penulis, s, terdapa terd apatt banyak banyak kejadi kejadian an di mana mana mahasi mahasiswa swa itu masih masih mengal mengalami ami diare diare walaupun setelah berada di Indonesia lebih dari 6 bulan. Secara umumnya, kejadian diare yang berlaku apabila seseorang itu berada di luar luar negara negara asalnya asalnya disebu disebutt sebaga sebagaii Travel Travellers’ lers’ Diarrhoea Diarrhoea.. Travellers’ Diarrhoea ini sering terjadi akibat kurangnya sanitasi yang bersih dengan penyebab paling utama adalah infeksi enterotoxin-forming Escherichia coli bacteria,, ETEC bacteria ETEC.. Kejad Kejadia ian n in inii serin sering g te terj rjad adii ap apab abil ilaa se sese seor oran ang g itu itu tida tidak k mengambil langkah-langkah penjagaan dalam mengkonsumsi bahan makanan atau minuman. minuman. Namun begitu, begitu, gejala diare yang disebabkan disebabkan oleh Travellers’ Diarrhoea ini bersifat self-limiting di mana gejala akan menghilang dalam seminggu setelah ia muncul (Easmon, 2005).
2
Persoa Per soalan lan menarik menarik yang yang dapat dapat dibang dibangkit kitkan kan dengan dengan kejadi kejadian an diare diare di Indo Indone nesi siaa ad adal alah ah ha hall in inii tida tidak k ha hany nyaa te terb rbat atas as ke kepa pada da warg wargaa asing asing ya yang ng melawa mel awatt negara negara ini, ini, melain melainkan kan turut turut meliba melibatka tkan n warga warga Indone Indonesia sia sendir sendiri. i. Selain itu, karena faktor geografis yang hampir sama, letak kedua negara yang hanya bersebelahan serta perbedaan jenis makanan yang sangat tipis antara Indonesia dan Malaysia turut menjadikan tanda tanya mengapa hal ini bisa terjadi. Deng De ngan an pe pene neli litia tian n in ini, i, kita kita da dapa patt mene meneli liti ti fakto faktorr-fak fakto torr pe peny nyeb ebab ab terja terjadi diny nyaa diare diare di ka kalan langa gan n maha mahasis siswa wa asing asing da dan n ju juga ga maha mahasis siswa wa asal asal Indonesia dengan lebih mendalam lagi dan tidak hanya mengklasifikasikan dengan istilan Travellers’ Diarrhoea. Diarrhoea.
1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan suatu penelitian analitik
kejadian diare di kalangan mahasiswa yang berada di Medan yaitu meneliti faktor-fakto faktor -faktorr yang mempengaruhi mempengaruhi kejadian diare itu sendiri sesuai dengan kondisi lingkungan dan juga diri mahasiswa.
1.3 Tujuan Tujuan Penelitia Penelitian n 1.3.1
Tujuan Umum
Mene Me neli liti ti fakto faktorr ya yang ng memp mempen enga garu ruhi hi te terj rjad adin inya ya di diare are di ka kala lang ngan an mahasiswa di Medan. 1.3. .3.2
Tujua ujuan n Kh Khusu usus.
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: 1.
Mencar arii tahu faktor yang mempengaru ruh hi kejadian diar aree pada mahasiswa warga negara asing (WNA) dan juga pada warga negara Indonesia (WNI).
2.
Menc Mencar arii tahu tahu fakt faktor or-f -fak akto torr ekst ekstri rins nsik ik sep seper erti ti pol polaa maka makana nan, n, jen jenis is makanan, aktivitas sehari-hari, faktor sosio-ekonomi dan faktorfaktor fak tor intrin intrinsik sik seperti seperti kadar kadar stress stress yan yang g dihada dihadapi pi mahasis mahasiswa, wa,
3
jumlah jam tidur mahasiswa dan lain-lain l ain-lain yang bisa menyebabkan diare pada mahasiswa. 3.
Mencari ttaahu ke keberadaan Travellers’ Diarrhoea yang terjadi pada
4.
mahasiswa asing di Medan. Mencar arii tahu penan ang gan anaan khusus sus yang se sesu suaai dengan kondisi lingkungan kita.
1.4 Manfaat Manfaat Penelitian Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1.
Memb Member erik ikan an in info forrmasi masi ta tamb mbah ahan an bagi bagi pe pen natal atalak aksa sana naan an masal masalah ah diare iare sesuai dengan kondisi individu dan negara.
2.
Meny Menyed edia iaka kan n info inform rmas asii dan dan masu masuka kan n dal dalam am men mengu guba bah h cara cara hi hidu dup p
3.
individu supaya masalah ini tidak berulang. Meningkatkan taraf kehidupan masyarakat
seiring
dengan
produktivitas negara yang tidak lagi terganggu dengan masalah diare.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Diare Diare adalah suatu masalah global yang sering kali berasal dari pemakanan.
Menurut data dari World Health Organization, WHO (2007), pada tahun 2005 sebanyak 1,8 juta dari penduduk di dunia meninggal akibat diare.
2.1.1
Definisi Diare
Diare didefinisikan didefinisikan dengan dengan kondisini kondisini dimana terjadi terjadi frekuensi frekuensi defekasi defekasi yang abnormal yakni lebih dari 3 kali perhari, serta perubahan dalam isi (lebih dari 200 gram/ hari) dengan konsistensi feces cair. Hal ini biasanya dihubungk dihubu ngkan an dengan dengan ketida ketidakny knyama amanan nan perian perianal, al, inkont inkontine inensi nsia, a, atau kombinasi dengan faktor-faktor ini. Adanya perubahan yang menyebabkan perubahan pada sekresi usus, absorbsi mukusal, atau motilitas dapat menimbulkan diare (Soebagyo, 2008).
2.1. .1.2
Penyeb nyebab ab Dia Diare
Terdapat banyak penyebab diare yang bisa diklasifikasikan berdasarkan simptom yang dikeluhkan oleh pasien dan durasi diare itu sendiri. Namun begitu, menurut Brunner dan Suddarth (2001) secara umumnya, diare dapat diseba dapat disebabka bkan n oleh oleh obat-o obat-obat batan an tertent tertentu u seperti seperti pengga pengganti nti hormon hormon tiroid tiroid,, obat obat peluna pelunak k feses feses dan laksat laksatif, if, antibi antibioti otik, k, kemote kemoterap rapii maupun maupun antasida. Selain itu juga dapat disebabkan oleh gangguan metabolik dan endokrin seperti keracunan makanan dan disentri. Proses penyakit lain yang ang
dihu ihubung bungka kan n
denga engan n
dia iare re
ad adal alah ah
gan gangg ggua uan n
nu nutr tris isii
ya yang ng
menyebabk meny ebabkan an malabsorbsi malabsorbsi seperti sindroma sindroma usus peka, colitis, colitis, ulseratif ulseratif dan enteritis regional. regional. Selain itu, penyakit seperti deficit spinkter anal, Zollinger-Ellison Syndrome, paralitik ileus dan obstruksi usus juga dapat menyebabkan diare.
5
Menuru Men urutt Daldiy Daldiyono ono (1997) (1997) pu pula, la, diare diare dapat dapat dikelo dikelompo mpokan kan ke dalam dal am 6 kelomp kelompok ok besar, besar, namun namun penyeb penyebab ab yang yang paling paling sering sering adalah adalah akibat aki bat infeks infeksii bakter bakteri, i, virus, virus, protoz protozoa, oa, maupun maupun parasit parasit.. Penyeb Penyebab ab lai lain n diataranya adalah alergi, malabsorbsi, keracunan, defisiensi imunitas. Tipe dasar diare karena infeksi adalah non inflamatori dan inflamatori. Diare secara umumnya terjadi apabila cairan dari makanan kita tidak bisa diserap oleh usus besar. Dalam proses digestasi, digestasi, makanan yang kita konsumsi akan tercampur dengan cairan untuk memudahkan proses pencernaan. Secara normal, makanan yang dicerna akan diserap oleh usus kecil kec il dan mening meninggal galkan kan kotora kotoran n yang yang tercamp tercampur ur dengan dengan cairan cairan untuk untuk dise disera rap p oleh oleh usus usus besa besar. r. Usus Usus be besa sarr ak akan an meny menyer erap ap ca cair iran an,, da dan n meninggalka menin ggalkan n material material lain sebagai kotoran kotoran yang setengah setengah padat yang seterusnya menjadi feses. Apabila usus besar mengalami inflamasi, penyerapan cairan tidak berlaku dan hasilnya, air akan turut mengikuti feses keluar hingga mengakibat meng akibatkan kan feses berair. Di Indonesia, Indonesia, sebagian besar diare pada bayi dan anak disebabkan oleh infeksi rotavirus. Bakteri dan parasit juga dapat meny me nyeb ebab abka kan n
diare diare..
Organ Organis isme me-or -orga gani nism smee
in inii
meng mengga gang nggu gu pr pros oses es
penyerapan makanan di usus halus. Bagi Ba gi in infe feks ksii da dari ri mikr mikroo oorg rgan anis isme me,, mikr mikroo oorg rgan anism ismee in inii ak akan an mengga men ggangg nggu u proses proses penyer penyerapa apan n makana makanan n di usus usus halus. halus. Dampak Dampakny nyaa makanan tidak dicerna kemudian segera masuk ke usus besar. Makanan yang tidak dicerna dan tidak diserap usus akan menarik air dari dinding usus. Di lain pihak, pada keadaan ini proses transit di usus menjadi sangat singkat sehingga air tidak sempat diserap oleh usus besar. Hal inilah yang menyebabkan tinja berair pada diare.
6
2.1.3
Gejala Di Diare
Gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 3 kali kali atau atau le lebi bih h dala dalam m se seha hari ri,, ya yang ng bi bias asan anya ya di dise sert rtai ai de deng ngaa ra rasa sa ketidaknyamanan perianal, inkontinensia, atau kombinasi dengan faktorfaktor ini (Brunner dan Sudarth, 2001). Rasa Ra sa mual mual da dan n munt muntah ah-mu -munt ntah ah da dapa patt mend mendah ahul ului ui di diare are ya yang ng disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare diare,, munt muntah ah,, tinj tinjaa be berd rdara arah, h, de dema mam, m, pe penu nuru runa nan n na nafsu fsu maka makan n at atau au kelesuan. Selain itu, dapat pula mengalami sakit perut dan kejang perut, serta gejal-gejala lain seperti flu misalnya agak demam, nyeri otot atau kejang, dan sakit kepala. Gangguan bakteri dan parasit kadang-kadang menyebabkan tinja mengandung darah atau demam tinggi (Brunner dan Suddarth, 2001). Diare bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya natrium natriu m dan kalium), sehingga sehingga pada bayi, bayi menjadi menjadi rewel atau terjadi terjadi gangguan irama jantung maupun perdarahan otak. Diare seringkali disertai oleh dehidrasi (kekurangan cairan). Dehidrasi ringan hanya menyebabkan bibir kering. Dehidrasi sedang menyebabkan kulit keriput Dehidrasi berat bisa berakibat fatal, biasanya menyebabkan syok.
2.1. .1.4
Uji Uji Kli Klini niss Dia Diarre
Bagi agi ora ran ngg-o ora ran ng yang yang se seh hat te teta tapi pi men menga gala lami mi dia iare re dan tid tidak menunjukkan gejala-gejala yang lain, pihak rumah sakit bisa mengambil tindakan untuk tidak melakukan ujian lanjutan sama sekali. Kultur feses tidak diwajibkan melainkan jika diare disertai dengan demam yang tinggi, darah pada feses, atau penyakit yang sudah lama dideritainya. Padaa sebagi Pad sebagian an kasus, kasus, pihak pihak rumah rumah sakit sakit akan akan mengir mengirim im sampel sampel feses ke bagian laboratorium untuk melihat jika penyebab dari diare yang dideritai pasien dapat dijumpai. Ini memakan waktu sekitar 1 hingga 2 hari untuk mendapatkan hasil dari ujian laboratorium tersebut.
7
Tes darah diperlukan kadang kala bagi mereka yang menghidapi masalah medis yang lain atau yang menghidapi penyakit kronis.
8
2.2 Travellers’ Diarrhoea
Menuru Men urutt Easmon Easmon (2005) (2005),, Trave Travellers’ llers’ Diarrhoea Diarrhoea (TD) (TD) ad adal alah ah suat suatu u penyakit yang yang sangat sering terjadi pada orang yang berlibur di tempat dengan kondisi makan maupun taraf hidup hidup yang berbeda. TD didefenisikan sebagai pembuangan air besar yang bersifat cair sekurang-kurangnya 3 kali dalam suatu tempoh 24 jam dan disertai dengan sakit di bagian abdominal, pusing dan mual. Secara umum, Escherichia coli adalah penyebab paling paling sering penyakit TD ini. Wilderness Diarrhoea (WD) pula adalah kejadian di mana orang-orang yang sering bercuti ke daerah hutan-hutan hutan-hutan atau perkampung perkampungan an tetapi tetap di negara mereka sendiri menghidap diare dengan gejala yang mirip dengan TD. Setiap tahun, sekitar 30% dari warga dunia yang bercuti ke negara lain (sekitar 10 juta kasus) mengalami diare (Farthing, 2001). 2.2.1
Gejala Travellers’ Diarrhoea
Kebanyakan kasus dari TD terjadi secara tiba-tiba. Penyakit ini secara umumnya akan menyebabkan peningkatan frekuensi, volume dan berat darii feses. dar feses. Peruba Perubahan han konsist konsistens ensii feses feses juga juga sering sering terjadi terjadi.. Biasan Biasanya, ya, pasien yang menghidapi TD ini akan mengalami sekitar 4 hingga 5 kali pembuangan feses yang bersifat encer per hari. Ini disertai diser tai dengan gejalagejala lain seperti pusing, muntah, nyeri di bagian abdominal, demam dan juga malaise (Easmon, 2005). 2.2.2
Penyebab Travellers’ Diarrhoea
Penyebab TD yang paling utama adalah agen-agen infeksi. Enteropatogen bakteri menyebabkan lebih dari 80% dari kasus TD. Agen kausatif yang paling sering menyebabkan TD ini di negara-negara membangun adalah Escherichia coli. coli. Escherichia coli menyebabkan diare yang bersifat encer dan
dis iser erta taii
denga engan n
ny nyer erii
di bag agia ian n
ab abdo domi min nal dan dan
te terk rkad adan ang g
menyebabkan demam. Berikut adalah daftar penyebab dari kejadian diare yang sering terjadi pada warga yang berlibur di luar negara.
9
Tabel 2.1 Mikroorganisme Penyebab Travellers’ Diarrhoea dan Contoh Makanan Yang Sering Terkait (Dikutip dari Travel Doctor .) .)
Mikroorganisme Tiada
MediM um inuman
Makana n
Ya
Tidak
Makanan Makanan pedas,
Simptom Umum Muall munta Mua muntah, h, diare diare
diet sedang
yang
makanan
bertahan selama 24-
baru
48 jam dan bersifat self-limiting.
Bacillus cereus
Ya
Bakteri Tidak Nasi
dan 1-5
jam
daging dagin g yang yan ang g
Campylobacter
Ya
Ya
muntah
pr pred edo omin minan
telah
diikut dii kutii dengan dengan 8-16 8-16
dimasak,
jam
sayuran Susu
predominan. Nyeri abdominal,
mentah,
diare disertai darah,
produk susu
malaise
diare
tetapi
muntah munt ah tidaksering tidaksering.. Inkuba Ink ubasi si antara antara 2-5 ha hari ri da dan n maks maksim imak ak 11 hari. Cholera
Ya
Ya
Kerang, kotor
air Menginfeksi melalui minuman dan makanan,
onset
adalah ada lah tiba-ti tiba-tiba ba dan sulit di dibe beda daka kan n
untuk de deng ngan an
yang lain. Penderita serin ser ing g munt muntah ah da dan n mulai seiring
membaik pasien
10
mengkonsumsi minuman. Penggunaan an anti tibi biot otik ik pe per-o r-oral ral meng me ngur uran angi gi du dura rasi si Clostridia
Ya
Tidak
Ikan,
infeksi. Diare Dia re dengan dengan nyeri nyeri
daging,
ab abdo domi mina nal, l,
sayuran,
jarang
madu
dengan
muntah.
Waktu
inkubasi
te teta tapi pi disertai
se sela lama ma 12 12-1 -18 8 ja jam. m. Infeks Inf eksii dengan dengan Cl. Botulinum Escherichia coli
Ya
Ya
bisa
Salada,
berakibat fatal. Bakteri
sayur
memper mem perban banyak yak diri diri
mentah,
di dalam usus kecil
su susu su,,
dan n kej eju u, da
ini
meng mengha hasi silk lkan an
daging dagin g yang toksin
yang
tidak tid ak cukup cukup menunjukkan masak
symptom
lain
te term rmas asuk uk
de defe feka kasi si
yang
lebih
cair.
Kondis Kon disii ini bersifa bersifatt self limiting dengan durasi Listeria
Ya
Ya
Keju,
jam. su s usu Diare
sek ekiitar dan
48 nyeri
mentah,
ab abd domin ominal al
se seri rin ng
sayuran
diikuti
mentah
ko konj njun unkt ktiv ivit itis is
dengan da dan n
11
nyeri
di
te teng nggo goro roka kan. n.
Pa Pada da
ka kasu suss ya yang ng kr kron onis is kadang septicaemia
kala bisa
berkembang. Bersi Be rsifa fatt Salmon Sal monell ella a (non (non
Ya
Ya
typhoid)
be berb rbah ahay ayaa
pada wanita hamil. Produk susu, Diare yang salada,
mengandung mucus,
sayuran,
nyeri yeri
telur,
muntah mun tah dan demam demam
daging,
ya yang ng ku kura rang ng da daar arii
kerang
se sem min ing ggu gu..
ab abd domin ominal al,,
Wak aktu tu
inkubasi inku basi sekitar 12Shigella
Ya
Ya
Kentang,
36 jam. Sejeni Sej eniss disent disentri ri dan
telur
bertanggung kep epaada
jawab
15%
dari
kasus TD. Suatu fase demam
dengan
ke kelu luha han n feses feses ya yang ng encer
sehingga
kel elu uhan
defekasi
yan ang g
en ence cerr
te teta tapi pi
sering disertai darah Staphylococcus aureus
Ya
Tidak
Daging
dan mukus. Pusing,
salai, produk muntah, tenusu,
nyeri
abdominal,
salada, telur, dehidrasi, kej eju u,
mual,
suhu
krim rim tub tubuh uh menuru menurun n dan
12
dan eskrim
kadang-kala Waktu
Thyphoid
Ya
Ya
diare. inkubasi
Air
sekitar 2-7 jam. Simptom mulai
terkontamin
menunj men unjuk uk selepas selepas 7
harii yaitu yaitu termasu termasuk k asi,, ke asi kera rang ng,, har susu
sakit kepala, demam,
terkontamin
nyeri yeri
as asi, i,
Vibrio
Ya
parahaemolyticus
Ya
ab abd domin ominal al,,
konstipasi tipasi dan diare. pr prod oduk uk kons
susu,
Bers Be rsif ifat at
sayuran
tidak ditangani.
mentah Kerang
Nyeri
mentah
diare, mual, muntah, dema emam
fa fata tall
jika jika
abdominal,
dan
kepala.
sa sak kit Waktu
inkubasi inku basi sekitar 1224 jam. Hepatitis A
Ya
Virus Ya Air minum, kerang,
Virus
ini
menginfeksi mengi nfeksi melalui melalui
buah-buahan air minum. Simptom dan sayura sayuran n utama adalah seperti mentah. sy symp mpto tom m flu flu ya yait itu u ke kehi hila lang ngan an
se sele lera ra
makan,
mual,
muntah,
nyeri
abdominal diikuti ikterus.
dan dengan Diare
berkemungkinan ada maupun
tiada.
13
Hepa He pati titi tiss A ja jara rang ng berkembang menjadi Rotavirus
Ya
Ya
Tiada
kronis. Diar Diaree ya yang ng kr kron onis is
informasi
bisa disebabkan oleh invasi dinding perut oleh
virus
yang
memusnahkan kebolehan menyerap cairan
dan
mengurangkan kadar Norovirus (Norwhalk)
Ya
Ya
Tiada
enzim pencernaan. Virus ini masih
informasi
belum
dipahami
de deng ngan an
mend mendal alam am
lagii membua lag membuatka tkan n ia sangat
sulit
di dita tang ngan ani. i.
In Infe feks ksii
bersifat menular dan menghasilkan imunitas imun itas yang tidak bertahan. Virus ini menyeb men yebabk abkan an diare diare akut
dan
muntah
ya yang ng da dapa patt tertu tertular lar melalui
kontak
la lang ngsu sung ng da dan n ju juga ga te tete tesa san. n. infeksi se sela lam ma
Bias Biasan anya ya,, terjadi 24 24-4 -48 8
ja jam m
da dah h ja jaran rang g be bersi rsifa fatt
14
serius.
Virus
ini
sangat sering terjadi pada
tempat
terisolasi teriso lasi seperti seperti di at atas as ka kapa pall la laya yarr di mana ia sangat cepat tertular
antara
penumpang
dan
awak kapal. Cryptosporidium
Ya
Protozoa Ya Susu
spp.
Berasal
dari
mentah,
keluarga
parasit
sosis
malari mal aria, a,
organi organisme sme
mentah.
menginvasi mengi nvasi dinding dinding perut
dan
menyebabkan kel elu uarn rny ya
cai airran
yang yan g bisa bisa mencap mencapai ai durasi
10
hari
maupun
lebih.
Pe Peng ngob obat atan an
ad adal alah ah
terapi ter api rehidr rehidrasi asi dan organisme re resi sist sten en
turut te terh rhad adap ap
disin isinfe fek ksi Entamoeba histolytica
Ya
Ya
kimia imia,,
Buah-
termasuk iodin. Onset Ons et diare diare bersifa bersifatt
buahan,
gra rad dua uall
sayur-
demam
sayuran.
membedakan ia dari disentri Di Diar aree
dan
tiad tiadaa untuk
bakteri. meng mengan andu dung ng
15
Giardia lamblia
Ya
Buah-
darah dan mukus. Diare terjadi setelah
buahan,
suatu
sayur-
def efeekasi
sayuran.
besar
Ya
fase
kro ron nis bersif sifat
dan
busuk bertahan
sangat
yang
bisa selama
beberapa bulan.
2.2. .2.3
Faktor ktor Res Resiko iko Travellers’ Diarrhoea
Penyebab Penye bab primer dari infeksi infeksi adalah ingestasi ingestasi dari air atau makanan yang telah terkontaminasi dengan feses. Negara-negara membangun memiliki persentase yang lebih tinggi terutama Amerika Latin, Afrika, Timur Tengah dan Asia. Menurut Menur ut WHO dan Centers For Disease Control and Prevention, CDC (2006), yang memiliki resiko tinggi untuk mengalami TD adalah remaja rem aja dan dewasa dewasa muda muda (dalam (dalam rentan rentang g usia usia 20-25 20-25 tahun) tahun),, pender penderita ita imunosupresan, pesakit diabetes, dan orang yang sedang mengambil obat H-2 Blockers atau antasid. Tidak ada perbedaan dalam faktor gender.
2.2.4
Pencegahan Travellers’ Diarrhoea
TD paling sering terjadi akibat adanya kontak langsung dari route fecaloral. Oleh karena itu, penjagaan makanan adalah faktor penting dalam mencegah terjadinya TD. Menurut CDC (2007), secara umum, apabila seseorang berkunjung ke suatu tempat yang baru, haruslah diingatkan bahwa pemilihan makanan yang bersih dan aman itu penting. Semua makanan yang tidak cukup masak atau mentah mempunyai derajat kontaminasi yang sangat tinggi. Terutamany Terut amanyaa di tempat-tempa tempat-tempatt di mana kebersihan kebersihan dan sanitasi sanitasi sangatlah sangatlah tidak mencukupi, setiap orang yang mengunjungi tempat itu seharusnya dina dinaseh sehat atii su supa paya ya tida tidak k meng mengko kons nsum umsi si sayur sayur-sa -sayu yuran ran ya yang ng serin sering g
16
dimaka dim akan n mentah mentah sepert sepertii salada, salada, susu susu yang yang tidak tidak menggu menggunak nakan an tehnik tehnik pempasteuran, produk tenusu lainnya seperti keju dan makan makanan yang sudah benar-benar dimasak dan masih hangat. Jika ingin memakan buah-buahan, pastikan buah-buahan itu sudah benar-benar dicuci dengan air yang bersih dan kulitnya dikupas sendiri. Makanan yang telah dimasak sekalipun, jika dibiarkan di tempat terbuka selama beberapa jam dengan suhu ruangan yang normal bisa menjadi tempat perkembangan bakteri dan sekaligus menyebabkan makanan tersebut terkontaminasi lagi. Tehnik Teh nik pencuc pencucian ian tangan tangan sebelu sebelum m makan makan juga juga pentin penting g dimana dimana pencucian
tangan
dilakukan
dengan
menggunakan
sabun
dengan
kandun kan dungan gan alkoho alkoholl lebih lebih dari dari 60%. 60%. Ini harus harus dilaku dilakukan kan setiap setiap kali kali ke kamar mandi, menukar lampin anak atau setelah kontak langsung dengan anak-anak kecil, hewan peliharaan ataupun feses secara langsung. Aktivitas Aktiv itas renang yang terkawal turut memainkan memainkan peran penting dalam pencegahan TD. Terdapat banyak kasus yang mengatakan adanya hubungkait antara renang di laut, danau, sungai, maupun di kolam renang dengan terjadinya diare terutama jika kepala perenang turut masuk dalam air. Air tersebut bisa terkontaminasi oleh perenang lainnya dan juga dari bahan buangan sampah, bahan buangan buangan dari hewan dan kotoran lainn lainnya. ya. Secara Sec ara umum, umum, bagi bagi yang yang ingin ingin berena berenang ng di tempat tempat yang yang tidak tidak terjamin kebersihannya, haruslah dilihat terlebih dahulu jika pantai atau kawasan renang kawasan renang itu tel telah ah terkon terkontam tamina inasi si oleh oleh buanga buangan n hewan hewan maupun maupun manu ma nusia sia.. Sete Seteru rusn snya ya,, elak elak da dari ri be beren renan ang g be berd rdek ekat atan an de deng ngan an sist sistem em perparitan. Selain itu, berenang selepas hujan yang lebat turut meningkatkan resiko untuk terinfeksi dengan mikroorganisme yang bisa menyebabkan diare. Cara pencegahan pencegahan apabila berenang berenang adalah dengan menggunakan menggunakan ‘nos ‘nosee
plug plugs’ s’ ap apab abil ilaa
mela melaku kuk kan
ak akti tiv vitas itas
ber eren enan ang g.
In Inii
dap apat at
mengur men gurang angkan kan resiko resiko patoge patogen n untuk untuk masuk masuk ke rongga rongga hidung hidung untuk untuk menyebabkan infeksi. Berenang di kawasan kolam renang dengan air yang telah melalui proses netralisasi dengan klorin bisa dianggap aman selagi
17
pH airnya dalam batas normal. Akan tetapi, ada beberapa organisme yang sedikit resisten terhadap klorin seperti Giardia, hepatitis A, norovirus dan yang yan g sangat sangat resisten resisten terhada terhadap p klorin klorin seperti seperti Cryptosporidium banyak dijumpai di kawasan kolam renang dengan air yang diklorinkan. Oleh itu, para perenang harus hati-hati dan tidak menelan air di kolam renang itu (Cartwright, 2003). Caira Ca iran n ya yang ng dimi diminu num m ju juga ga ha haru russ di dili liha hatt da dan n di diaw awasi asi tingk tingkat at keamananya. Di kawasan yang terdapat banyak kasus diare, konsumsi es pada hidangan harus turut diawasi. Ini karena, es yang telah cair akan mengaktivasikan bakteri bersifat patogen tersebut yang sebelumnya tidak aktif. akt if. Oleh karena karena itu, itu, aktivi aktivitas tas rutin rutin sepert sepertii menyik menyikat at gigi gigi harus harus juga juga diawasi dan sebisa mungkin, tidak menggunakan air biasa melainkan air yang telah dijamin kebersihannya. Selain mengkonsumsi air dari botol, memasak air adalah cara paling efektif dan tidak menguras kantong untuk memasti mem astikan kan air yang yang dikons dikonsums umsii itu aman. aman. Ini dilaku dilakukan kan dengan dengan cara membiarkan air tersebut masak dan berbuih selama kurang lebih 1 menit, dan dan kemu kemudi dian an memb membia iark rkan an suhu suhuny nyaa tu turu run n ke su suhu hu ka kama marr ta tanp npaa menggunakan es (Cartwright, 2003).
2.3 Stress
Apabila kita berbicara tentang stress, biasanya pembicaraan itu berawal dari suatu keadaan atau situasi yang sulit untuk dihadapi sementara tuntutan untuk keberh keb erhasil asilan an dalam dalam mengha menghadap dapii sit situasi uasi tersebu tersebutt sangat sangat tinggi tinggi sehing sehingga ga menyebabkan ketegangan dan perasaan tidak nyaman. Kita dapat memahami arti kata stress tersebut karena pernah mengalami pengalaman pribadi yang serupa seru pa dan berdam berdampak pak sama. sama. Karena Karena pengal pengalama aman n terseb tersebut ut sifatny sifatnyaa sangat sangat umum, mungkin diharapkan bahwa konsep mengenai stress itu sendiri dapat diuraikan secara sederhana. Tetapi pada kenyataannya tidak. Stress psikologis psikologis telah dikonsepk dikonsepkan an dalam 3 cara (Baum, 1990; Coyne Coyne & Holroyd, 1982; Hobfoll, 1989) yaitu:
18
1.
Kons Konsep ep yang yang fo foku kusn snya ya pada pada ling lingku kung ngan an,, mend mendes eskr krip ipsi sika kan n stre stress ss se seba baga gaii
st stim imul ulus us,,
dima dimana na re refe fere rens nsii
su sumb mber er at atau au pe peny nyeb ebab ab
ketegangannya adalah suatu kejadian atau rangkaian peristiwa yang terjadi. Contohnya seperti yang banyak dialami dalam pekerjaan yang tingkat stressnya tinggi. Kejadian atau keadaan yang direspon se seba baga gaii an anca cama man n atau atau sesua sesuatu tu ya yang ng memb membah ahay ayak akan an di diri ri ki kita ta,, sehingga menimbulkan perasaan tegang, disebut stressors stressors.. 2.
Pend Pendek ekat atan an yan yang g mem mempe perl rlak akuk ukan an str stress ess se seba baga gaii suat suatu u resp respon on ya yang ng terfok ter fokus us pada pada reaksi reaksi seseora seseorang ng terhad terhadap ap stressors stressors.. Contoh Contohnya nya ad adal alah ah
keti ketik ka
se sese seor oran ang g
men mengg ggun unak akan an
kat ataa
stre stress ss
un untu tuk k
menjelaskan menje laskan tingkat ketegangan ketegangan dalam dirinya. Respon Respon tersebut tersebut mempunyai 2 komponen yang saling berkaitan, yaitu komponen psikologis yang melibatkan perilaku, pola pikir, dan emosi, dan kompon kom ponen en fisiol fisiologi ogiss yang yang meliba melibatka tkan n pening peningkat katan an rangsa rangsanga ngan n tubuh seperti jantung berdebar, sakit perut, berkeringat, dan lain sebagainya. Respon psikologis dan fisiologis seseorang terhadap stressor disebut stressor disebut strain strain.. 3.
Pen end dekat ekatan an yan yang men mendesk deskri rips psik ikan an stre stress ss seb sebag agai ai sebu sebuah ah pro prose sess yang melibatkan stressors dan strains strains,, ditambah dengan sebuah bentuk hubungan yang penting yaitu hubungan antara seseorang dan lingkungannya (Cox, 1978; Lazarus & Folkman, 1984). Proses ini melibatkan interaksi dan penyesuaian secara berkesinambungan yang yan g disebu disebutt transaks transaksi, i, antara antara seseor seseorang ang dan lingku lingkung ngann annya, ya, dimana keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Contohnya, seseora sese orang ng yang yang terjeba terjebak k dalam dalam kemace kemacetan tan dan terlamb terlambat at untuk untuk suatu sua tu pesta pesta terus terus meliha melihatt jamnya jamnya,, terus terus membun membunyik yikan an klakso klakson n mobilnya, dan menjadi semakin marah setiap menitnya.
2.3. .3.1
Def Definis inisii Str Stress
Menurut Colman dan Andrew (2001), stress bermaksud tekanan secara psikologis maupun fisikal yang dihasilkan dari kejadian fisikal, emosi,
19
sosial, maupun ekonomik yang sulit diatasi. Stress sejak dahulu sering dikaitkan dengan kejadian diare. Walaupun patofisiologi bagaimana kejadian stress ini terjadi belum ditentukan secara pasti, akan tetapi kejadian ditentukan kejadian ini telah lama diteliti dengan kasus diare akibat stress yang turut mengekskresi 4-hydroxy-3-methoxy mandelic acid (J.T. acid (J.T. Wright dan A.K. Das, 1969).
2.3. 2.3.2 2
Kait Kaitan an Stre Stress ss dan dan Dia Diare re
Diare yang disebabkan oleh stress disebut sebagai Performance Anxiety Diarrohea (PAD) atau Nervous atau Nervous Diarrhoea. Diarrhoea. Ini adalah tipe diare yang akan munc mu ncul ul ap apab abil ilaa se seseo seora rang ng itu itu terp terpak aksa sa mela melalu luii suat suatu u fase fase di mana mana meme me merl rluk ukan an ko kons nsen entr trasi asi ya yang ng ting tinggi gi da dari ri seseo seseoran rang g itu itu ya yang ng bi bisa sa menimbulkan stress.
20
2.3.3
Penyebab Performance Anxiety Diarrhoea Diarrhoea
Diar Diaree
terj te rjad adii
apab apabil ilaa
se sesu suat atu u
meng mengga gang nggu gu
ke kese seim imba bang ngan an
sist sistem em
pencernaan kita. Kaitan antara kejadian-kejadian di dunia nyata dan simptom-simptom gastrointestinal telah lama diterima. Penelitian modern pada saat ini berfokus kepada kepentingan hubungan antara kejadian yang berlaku sehari-hari yang mempengaruhi sistem saraf pusat kita, dan bagaimana faktor ini member efek kepada fungsi sistem pencernaan melalui enteric nervous system yang telah terspesialisasi di usus kecil.
21
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:
Gambar 3.1 Kerangka konsep penyebab diare dengan kejadian diare pada mahasiswa.
Faktor Ekstrinsik: Lingkungan Pola makan Jenis makanan Riwayat infeksi Sosio-ekonomi Sanitasi makanan Kebersihan diri
Kejadian diare pada mahasiswa.
Faktor Intrinsik (Stress):
3. 3.1. 1.1 1
i.
Pola tidur
ii.
Pola belajar
iii.
Faktor keluarga
Vari Variab abel el Ind Indep epen ende den n
Variabel dalam penelitian ini adalah faktor yang mempengaruhi terjadinya diare pada mahasiswa di negara ini. Faktor-faktor di sini termasuk faktor ekstrinsik yaitu faktor lingkungan, pola makanan, jenis makanan, riwayat
22
infeksi, sosio-ekonomi, sanitasi makanan, kebersihan diri maupun faktor genetik. Selain itu, terdapat juga faktor intrinsik yang menggambarkan tahap stress yang dilalui oleh mahasiswa itu seperti pola tidur, pola belajar maupun faktor keluarga. 3. 3.1. 1.2 2
Vari Variab abel el Depe Depend nden en
Hasil dari penelitian ini akan memberi kita jawaban terhadap faktor yang sebenarnya mempengaruhi kejadian diare pada mahasiswa.
3.2 Defenisi Operasional
Skala pengukuran dalam penelitian digunakan untuk mengukur perilaku dan riwaya riw ayatt hidup hidup respond responden en yang yang melipu meliputi ti tempat tempat tingga tinggal, l, riwaya riwayatt penyak penyakit it terdahulu, pola makan dan keadaan sosio-ekonomi di mana variabel pengukur akan dijabarkan menjadi komponen yang dapat diukur berdasarkan nilai yang diberikan kepada setiap pertanyaan. 1.
Tempat tinggal Penguk Pen gukura uran n tempat tempat tingga tinggall respond responden en didasar didasarkan kan pada pada tempat tempat tinggal sebelum responden datang ke Medan dan pada saat ini. Tempat tinggal yang dijawab oleh responden akan dianalisa untuk dinilai keadaan sosio ekonomi e konomi dan juga kebersihan lingkunannya.
2.
Riwayat penyakit Pengukuran Pengukura n riwayat riwayat penyakit penyakit responden responden didasarkan pada jenis jenis penyakit yang dapat menimbulkan gejala diare pada saat respond resp onden en baru baru datang datang ke Medan Medan dan pada saat ini, sehingg sehinggaa kelainan diare akibat penyakit terdahulu dapat dieliminasi.
3.
Pola makan Pengukuran pola makan responden didasarkan pada pola makan responden pada saat responden baru datang ke Medan dan pada saat ini dan dianalisa untuk menilai hubungannya dengan kejadian diare.
23
4.
Uang untuk makanan Penguk Pen gukura uran n uang uang untuk untuk makana makanan n yang yang disisai disisain n oleh oleh respond responden en setiap hari didasarkan pada saat responden baru datang ke Medan dan pada saat ini untuk dianalisa dan dinilai kualitas makanan yang dikonsumsi responden sehari-hari.
5.
Stress Penguk Pen gukura uran n tahap tahap stress stress oleh oleh respon responden den didasar didasarkan kan pada pada saat responden baru datang ke Medan dan pada saat ini untuk dianalisa dan dinilai hubungan antara stress dengan kejadian diare.
3.3 Hipotesa
Hipotesa yang ingin dibuktikan pada penelitian ini adalah terdapat faktorfaktor ekstrinsik dan intrinsic yang mempengaruhi tercetusnya diare pada mahasiswa. H0 = tidak terdapat hubungan antara faktor ekstrinsik dan intrinsik dengan tercetusnya kejadian daire di kalangan mahasiswa. H1 = terd terdap apat at hu hubu bung ngan an an anta tara ra fakt faktor or ek ekst strin rinsik sik da dan n in intr trin insi sik k de deng ngan an tercetusnya diare di kalangan mahasiswa.
24
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Peneli Pen elitian tian ini bersifa bersifatt analit analitik ik dengan dengan menggu menggunak nakan an rancan rancangan gan peneli penelitian tian retrospektif. retrosp ektif. Penelitian Penelitian ini akan memberikan memberikan gambaran umum kejadian kejadian diare yang berlaku pada mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian 4. 4.2. 2.1 1
Wakt Waktu u Pene Peneli liti tian an
Penelitian ini akan dilakukan pada akhir Juli 2009 dan berlangsung selama 4 bulan. bulan. Peneli Penelitian tian ini dimula dimulaii dari dari penelu penelusura suran n daftar daftar pustak pustaka, a, survei survei awal aw al,,
peny penyus usun unan an
pr prop opos osal al
pene peneli liti tian an,,
ko kons nsul ulta tasi si
de deng ngan an
do dose sen n
pembimbing, seminar proposal dan dilanjutkan dengan penelitian penelitian lapangan untuk pengumpulan data serta melakukan pengolahan dan analisa data, penyusunan laporan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah (KTI) dan seminar hasil. 4. 4.2. 2.2 2
Temp Tempat at Pene Peneli liti tian an
Peneli Pen elitian tian ini akan akan dilaku dilakukan kan di sekitar sekitar kampus kampus Fakult Fakultas as Kedokt Kedokteran eran Universitas Sumatera Utara, di Jalan Dokter Mansyur Medan. Adapun alasan dipilihnya tempat ini sebagai lokasi penelitian adalah karena jumlah mahasiswa asing yang cukup banyak disamping adanya mahasiswa warga negara Indonesia dengan latar belakang dan tingkat sosio-ekonomi yang bervariasi.
4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1
Populasi
Popu Po pula lasi si da dalam lam pe pene neli litia tian n in inii ad adala alah h semua semua maha mahasi siswa swa ya yang ng belajar di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara bagi tahun ajaran 2006, 2007 dan 2008. Berdasarkan data yang diperoleh dari Sub-
25
bagian Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, terdapat sebanyak 426 orang mahasiswa bagi stambuk 2006, 456 orang mahasiswa bagi stambuk 2007 dan 428 orang mahasiswa bagi stambuk 2008. Jumlah populasi yang ingin diteliti adalah 1310 orang mahasiswa. 4.3.2
Sampel
Samp Sampel el da dala lam m pe pene neli litia tian n in inii adal adalah ah ba bagi gian an da dari ri po popu pula lasi si maha mahasis siswa wa stambuk 2006 hingga 2008 di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penentuan besar sampel berdasarkan rumus: n=
N 1 + N + N (d)2
Dimana: n = sampel N = populasi d
= penyimpangan penyimpangan statistic statistic dari sampel sampel terhadap populasi populasi,, ditetapkan ditetapkan
sebesar 0,10 (Notoatmodjo, 2002)
Berdasarkan Berda sarkan rumus tersebut didapatkan didapatkan jumlah sampel sebesar 93 orang.. Tehnik orang Tehnik pengambilan pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunak menggunakan an quota sampling , yaitu peneliti menghubungi responden yang memenuhi criteriaa inklusi criteri inklusi sampai data yang terku terkumpul mpul mencapai mencapai jumlah jumlah yang sudah ditentukan.
4.4 Teknik Pengumpulan Data
Pada pelaksanaan penelitian penulis mengumpulkan data melalui data yang diku dikump mpul ulka kan n meng me nggu guna naka kan n
mela melalu luii
wawa wawanc ncar araa
inst instru rume ment nt
la lang ngsu sung ng
pene peneli liti tian an
be beru rupa pa
pa pada da
re resp spon onde den n
ku kues esio ione ner. r.
Data Data
de deng ngan an ya yang ng
dikumpulkan adalah semua ada termasuk variable independen dan dependen.
26
Wawancara dilakukan dengan melakukan pertemuan bersama responden di sekitar kampus Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Kriteria inklusi adalah semua mahasiswa yang pernah mengalami diare dan tida tidak k diseb disebab abka kan n oleh oleh de dema mam m maup maupun un pe peny nyak akit it te terd rdah ahul ulu u ya yang ng ke keti tika ka dilakukan penelitian bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian. Kriteri Kri teriaa eksklu eksklusi si adalah adalah semua semua mahasis mahasiswa wa yang yang tidak tidak mengis mengisii kuesion kuesioner er dengan lengkap, tidak mengalami diare atau mengalami daire disebabkan penyakit terdahulu. 4.4.1. Uji Validitas dan Realibilitas Validitas menunjukkan sejauh mana ukuran yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran menyatakan pengukuran yang ingin diukur. Sedangkan Reabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur da dapa patt dipe diperca rcaya ya atau atau da dapa patt dian dianda dalk lkan an.. Berd Berdasa asark rkan an ha hasil sil uj ujii ya yang ng diperoleh, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengukuran yang telah dilakukan telah valid dan reliabel. Tabel 4.1. Laporan Hasil Uji Validitas dan Uji Realibitas.
Variabel
Nomor Pertanyaan
Total
Status Alpha
Status
Pearson Correlation
Faktor Mempengaruhi Tercetusnya Diare
0,916
Reliabel
1
0,7234
Valid
6
0,7699
Valid
7
0,5164
Valid
Reliabel
8
0,6182
Valid
Reliabel
10
0,9705
Valid
Reliabel
11
0,5710
Valid
Reliabel
5
Reliabel
27
12
0,6143
Valid
Reliabel
13
0,4618
Valid
Reliabel
15
0,4951
Valid
Reliabel
16
0,5724
Valid
Reliabel
17
0,9271
Valid
Reliabel
18
0,7851
Valid
Reliabel
4.5 Metode Analisis Data
Data-da Dat a-data ta yang yang telah telah dikump dikumpulk ulkan an dilaku dilakukan kan pengol pengolaha ahan n melalu melaluii proses proses pengeditan dan pengkodean, kemudian dimasukkan dan diolah dengan menggunakan program SPSS versi 15. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik yang sesuai secara univariat dan bivariat. Selanjutnya data-data tersebut disajikan dalam bentuk tabel.
28
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Loka Lo kasi si pene peneli liti tian an ini ini dila dilaku kuka kan n di se seki kita tarr ka kamp mpus us Fa Faku kult ltas as Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang bertempat di Jl. dr. T. Mansur No. 5, Kampus USU Medan. 5.1.2. Deskripsi Karakteristik Karakteristik Responden Tabel 5.1. Karakteristik Karakteristik responden berdasarkan onset kejadian diare. Variabel
Onset diare
Kategori
Sewaktu baru datang ke Medan Sete etelah
bebera rap pa
minggu
di
Jumlah
%
10
10,8
2
2,2
9
9,7
0
0
72
77,4
93
100
Medan Seja Sejak k da data tang ng ke Meda Medan n sa samp mpai ai saat ini Tidak pernah diare Tidak ada waktu tertentu
Total
Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa sebaran responden menurut onset kejadian diare mayoritas tidak mempunyai waktu tertentu bagi kejadian diare yakni 72 orang (77,4%) sedangkan responden yang mengalami diare
29
sewa sewakt ktu u baru baru dati dating ng ke Meda Medan n se seba bany nyak ak 10 or oran ang g (1 (10, 0,8% 8%), ), ya yang ng mengalami diare dari saat datang ke Medan hingga kini sebanyak 9 orang (9,7%) (9, 7%) dan yang yang mengal mengalami ami diare diare setelah setelah bebera beberapa pa minggu minggu di Medan Medan sebanyak 2 orang (2,2%). Tabel 5.2. Karakteristik Karakteristik responden berdasarkan frekwensi diare. Variabel
Kategori
Jumlah
%
Frekwensi kejadian
Lebih dari 1X dalam 1 minggu
15
16,1
diare
1X hingga 4X dalam 1 bulan
8
8,6
Kurang 3X dalam waktu 3 bulan
6
6,5
Tidak ada waktu tertentu
64
68,8
93
100
Total
Dari hasil analisis diketahui bahwa mayoritas responden mengalami diare de deng ngan an wakt waktu u ya yang ng tida tidak k tent tentu u ya yait itu u seban sebanya yak k 64 or oran ang g (6 (68, 8,8% 8%). ). Selanj Sel anjutn utnya ya diikut diikutii respond responden en yang yang mengal mengalami ami diare diare lebih lebih dari dari sekali sekali dalam seminggu yaitu sebanyak 15 orang (16,1%), frekwensi diare antara sekali hingga empat kali dalam satu bulan yaitu sebanyak 8 orang (8,6%) dan yang terakhir responden yang mengalami diare kurang dari tiga kali dalam tempoh waktu tiga bulan yaitu sebanyak 6 orang (6,5%).
30
Tabel 5.3. Karakteristik responden terhadap penyebab diare. Variabel
Penyebab diare
Total
Kategori
Jumlah
%
Diare diawali dengan demam
12
12,9
Diare tidak diawali dengan demam
76
81,7
Diare menyebabkan demam
5
5,4
93
100
Dari Da ri ha hasi sill an anal alisi isiss da dapa patt dike diketa tahu huii sebara sebaran n respo respond nden en be berd rdasa asark rkan an penyebab diare mayoritas diare yang tidak diawali dengan demam yaitu sebanyak 76 orang (81,7%). Responden yang mengalami diare setelah demam adalah berjumlah 12 orang (12,9%) sedangkan responden yang mengalami demam akibat diare adalah berjumlah 5 orang (5,4%).
31
5.1.3. Hasil Analisis Statistik Tabel Tab el 5.4. 5.4. Distr Distribu ibusi si respo responde nden n berda berdasar sarkan kan ada atau atau tidak tidaknya nya hubungan antara tempat tinggal dengan frekwensi terjadinya diare. Tempat tinggal
Frekwensi Diare Jarang
Total
Kadang-
p value
Sering
kadang
Saudara /
n
%
n
%
n
%
n
%
5
13.2
29
76.3
4
10.5
38
100
keluarga Kost /
10
18.2
41
74.5
4
7.3
55
100
15
16.1
70
75.3
8
8.6
93
100
0.364
kontrakan Total
Dari hasil analisa hubungan antara frekwensi diare dengan tempat tinggal, dipero dip eroleh leh bahwa bahwa sebany sebanyak ak 4 orang orang (10.5% (10.5%)) respond responden en yang yang tingga tinggall bersama saudara atau keluarga sering s ering mengalami diare. Sebanyak 4 orang (7.3%) (7. 3%) respond responden en yang yang tingga tinggall di kost kost atau atau di kontra kontrakan kan juga juga sering sering mengalami diare. Hasil uji statistik didapatkan p value = 0.364. Karena nilai p>0.05, disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara frekwensi diare diare de deng ngan an temp tempat at ting tingga gall respo respond nden en sama sama ad adaa respo respond nden en ting tingga gall bersama saudara / keluarga atau tinggal di kost/ /kontrakan.
32
Tabel 5.5. Distribusi responden berdasarkan ada tidaknya hubungan anta an tara ra
frek frekwe wens nsii
meng mengko kons nsum umsi si
maka makana nan n
cepa cepatt
saji saji
de deng ngan an
frekwensi terjadinya diare. Frekwensi
Frekwensi Diare
konsumsi
Jarang
Kadang-
makanan
>3x
1-3x
Sering
n
%
n
%
5
10.4
40
83.8
n
3
%
n
%
6.3
48
100
0.301
7
22.6
22
71.0
2
6.5
31
100
tidak pernah
3
21.4
8
57.1
3
21.4
14
100
Total
15
16.1
70
75.3
8
8.6
93
100
seminggu
p value
kadang
cepat saji
seminggu
Total
Jarang /
Darii hasil Dar hasil analis analisaa statist statistik ik hubung hubungan an antara antara frekwen frekwensi si mengko mengkonsu nsumsi msi makanan capat saji dengan frekwensi terjadinya diare, diperoleh bahwa sebany seb anyak ak 40 orang orang (83.8% (83.8%)) respond responden en yang yang mengko mengkonsu nsumsi msi makana makanan n ce cepa patt saji saji lebi lebih h da dari ri 3x semin semingg ggu u ka kada dang ng-k -kad adan ang g meng mengal alami ami di diar are. e. Sebanyak 22 orang (71%) responden yang mengkonsumsi makanan cepat saji 1 hingga 3x seminggu juga kadang-kadang mengalami diare. Hasil uji statistik menunjukkan p value = 0.301. Karena nilai p>0.05 maka dapat dis isim impu pulk lkan an
bah bahwa
tida tidak k
terd terdap apat at
hu hubu bung ngan an
an anta tara ra
frek frekw wen ensi si
mengkonsumsi makanan cepat saji dengan frekwensi terjadinya diare.
33
Tabel 5.6. Distribusi responden berdasarkan ada tidaknya hubungan antara tempat makan sehari-hari dengan frekwensi terjadinya diare. Makanan sehari-
Frekwensi Diare Jarang
hari %
Makanan
Rantangan / kantin FK /
p value
Sering
kadang n
rumah
Kadang-
Total
4
11.1
n
%
28
77.8
n
%
4
11.1
n
%
36
100
0.641
9
20.0
32
71.1
4
8.9
45
100
2
16.7
10
83.3
0
0
12
100
15
16.1
70
75.3
8
8.6
93
100
restoran Pinggir jalan Total
Dari hasil analisa hubungan antara frekwensi diare dengan tempat makan, diperoleh sebanyak 10 orang (83.3%) responden yang makan di pinggir jalan mengalami diare dengan keseringan kadang-kadang. Sebanyak 28 orang ora ng (77.8% (77.8%)) respon responden den yang yang makan makan di rumah rumah turut turut kadang kadang-kad -kadang ang mengalami diare. Hasil uji statistik didapatkan p value = 0.641. Karena nilai p>0.05, disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara frekwensi diare dengan tempat makan sehari-hari
34
Tabel 5.7. Distribusi responden berdasarkan ada tidaknya hubungan antara sumber air dengan frekwensi terjadinya diare. Sumber air
Frekwensi Diare Jarang
Total
Kadang-
p value
Sering
kadang n
%
N
%
9
18.0
37
74.0
3
14.3
15
71.4
n
%
n
%
4
8.0
50
100
3
14.3
21
100
Air mineral PT. Aqua Air galon isi ulang
0.868
Air PDAM Tirtanadi
3
13.6
18
81.8
1
4.5
22
100
15
16.1
70
75.3
8
8.6
93
100
(dimasak) Total
Dari hasil analisa hubungan hubungan antara sumber sumber air dengan frekwensi kejadian diare, dia re, didapa didapatka tkan n bahwa bahwa sebany sebanyak ak 18 orang orang (81.8% (81.8%)) respond responden en yang yang sumberr airnya sumbe airnya dari PDAM Tirtanadi Tirtanadi mengalami mengalami diare dengan dengan keseringan keseringan yang yang kada kadang ng-k -kad adan ang. g. Se Seba bany nyak ak 37 or oran ang g (7 (74% 4%)) re resp spon onde den n ya yang ng meminum air dari PT.Aqua turut kadang-kadang mengalami diare. Hasil uji statistik diperoleh p value = 0.868. 0.868. Karena p>0.05, p>0.05, maka disimpulkan disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara sumber air dengan frekwensi frekwensi diare.
35
Tabel Tab el 5.8. 5.8. Distri Distribus busii respon responden den berdas berdasark arkan an hubung hubungan an antara antara keteraturan waktu makan dengan frekwensi terjadinya diare. Keteraturan waktu
Frekwensi Diare Jarang
makan
Kadang-
Total
p value
Sering
kadang n
%
n
%
Ya, teratur
1
3.7
25
92.6
Kadang kala
13
23.6
37
Tidak
1
9.1
Total
15
16.1
n
%
n
%
1
3.7
27
100
67.3
5
9.1
55
100
8
72.7
2
18.2
11
100
70
75.3
8
8.6
93
100
0.056
Darii hasil Dar hasil analisa analisa hubung hubungan an antara antara ketera keteratur turan an waktu waktu makan makan dengan dengan frekwensi terjadinya diare, diperoleh bahwa sebanyak 25 orang (92.6%) resp respon onde den n
yang yang
wakt waktu u
maka makann nnya ya
te tera ratu tur, r,
ha hany nyaa
ka kada dang ng-k -kad adan ang g
mengalami diare. Sedangkan sebanyak 2 orang (18.2%) responden yang waktu makannya tidak teratur sering mengalami diare. Hasil uji statistik menu me nunj njuk ukka kan n bahw bahwaa p valu valuee = 0. 0.05 056, 6, ka kare rena na ni nila laii p>0. p>0.05 05 maka maka disimp dis impulk ulkan an bahwa bahwa tidak tidak terdapa terdapatt hubung hubungan an antara antara keterat keteratura uran n waktu waktu makan dengan frekwensi terjadinya diare.
36
Tabel Tab el 5.9. 5.9. Distri Distribus busii respon responden den berdas berdasark arkan an hubung hubungan an antara antara frekwensi makan dalam sehari dengan frekwensi terjadinya diare. Frekwensi makan
Frekwensi Diare Jarang
dalam sehari
Kadang-
p value
Sering
kadang n
%
n
%
3x
8
15.7
39
76.5
>3x / 0.05, maka disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara frekwensi makan dalam sehari dengan frekwensi kejadian diare.
37
Tabel 5.10. Distribusi responden berdasarkan hubungan antara jenis makanan sehari-hari dengan frekwnsi terjadinya diare. Jenis
Frekwensi Diare
makanan
Jarang
sehari-hari
Tidak tentu Total
p value
Sering
kadang
Makanan seimbang
Kadang-
Total
n
%
n
%
8
13.1
46
75.4
n
7
%
n
%
11.5
61
100
32
100
93
100
0.211
7
21.9
24
75.0
1
15
16.1
70
75.3
8
3.1 8.6
Dari hasil analisa diperoleh bahwa sebanyak 46 orang (75.4%) responden yang memakan makanan seimbang seimbang mengalami mengalami diare dengan dengan frekwensi frekwensi yang kadang-kadang. Sebanyak 24 orang (75%) responden yang tidak tentu ten tu jenis jenis makana makananny nnyaa turut turut mengal mengalami ami diare diare dengan dengan frekwe frekwensi nsi yang yang kadang-kadang. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa p value = 0.211. Karena nila p>0.05 maka disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis makanan sehari-hari dengan frekwensi terjadinya diare.
38
Tabel 5.11. Distribusi responden berdasarkan hubungan antara lama tidur dalam sehari dengan frekwensi terjadinya diare. Lama tidur sehari
Frekwensi Diare Jarang
Kadang-
Total
p value
Sering
kadang
6-8 jam 8jam Total
n
%
n
%
10
18.2
40
72.7
5
13.2
30
15
16.1
70
n
%
n
%
5
9.1
55
100
78.9
3
7.9
38
100
75.3
8
8.6
93
100
0.364
Dari hasil analisa hubungan antara lama tidur sehari dengan frekwensi terjadinya diare diperoleh bahwa, sebanyak 30 orang (78.9%) responden yang lama tidurnya kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam mengalami diare dengan frekwensi yang kadang-kadang. Sebanyak 40 orang (72.7%) responden yang lama tidunya cukup 6 hingga 8 jam juga turut mengalami diare dengan frekwensi kadang-kadang. Hasil uji statistik menunjukkan p value = 0.364. Karena nila p>0.05 maka daoat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara lama tidur sehari dengan frekwensi terjadinya diare.
39
Tabel 5.12. Distribusi responden berdasarkan hubungan antara lama belaj bel ajar ar dalam dalam sehar seharii (s (sela elain in kulia kuliah) h) denga dengan n fr frekw ekwens ensii terjad terjadiny inya a diare. Lama
Frekwensi Diare
belajar
Jarang
sehari (selain
Kadang-
Total
p value
Sering
kadang n
%
n
%
n
%
n
%
kuliah)
Tidak tentu
9
13.2
54
79.4
5
7.4
68
100
2-3jam
2
10.5
14
73.7
3
15.8
19
100
>3jam Total
4 15
66.7 16.1
2 70
33.3 75.3
0 8
0 8.6
6 93
100 100
0.002
Darii hasil Dar hasil analis analisaa hubung hubungan an antara antara lama lama belaja belajarr dalam dalam sehari sehari (selain (selain kuliah) dengan frekwensi terjadinya diare diperoleh bahwa sebanyak 54 orang (79.4%) responden yang lama belajarnya tidak tentu, mengalami diare dengan frekwensi yang kadang-kadang. Sebanyak 14 orang (73.7%) respond resp onden en yang yang lama lama belaja belajarny rnyaa 2 hingga hingga 3 jam juga juga kadang kadang-kad -kadang ang mengalami diare. Sedangkan sebanyak 4 orang (66.7%) responden yang lama lama be bela laja jarn rnya ya lebih lebih da dari ri 3 jam, jam, ja jaran rang g meng mengal alam amii di diare are.. Hasi Hasill uj ujii statistik menunjukkan bahwa p value = 0.002. Karena nilai p0.05, disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara frekwensi berenang dengan frekwensi terjadinya diare.
41
Tabel Tab el 5.14. 5.14. Distr Distribu ibusi si re respo sponde nden n berda berdasar sarkan kan hubung hubungan an antar antara a keseringan meminum minuman dingin dengan frekwensi terjadinya diare. Keseringan meminum
Frekwensi Diare Jarang
Kadang-
minuman dingin
Total
p value
Sering
kadang n
%
n
%
n
%
n
%
7
100
Tidak pernah
0
0
7
100
0
0
Kadang kala
5
16.7
21
70.0
4
13.3
30
100
Sering
10
17.9
42
4
7.1
56
100
Total
15
16.1
70
8
8.6
93
100
75.0 75.3
0.478
Dari hasil analisa hubungan antara keseringan meminum minuman dingin dengan den gan frekwen frekwensi si terjad terjadiny inyaa diare, diare, dipero diperoleh leh bahwa bahwa sebany sebanyak ak 7 orang orang (100 (100%) %) resp respon onde den n yang yang tida tidak k pe pern rnah ah memi meminu num m minu minuma man n di ding ngin in meng me ngala alami mi diare diare.. Seba Sebany nyak ak 42 or oran ang g (7 (75% 5%)) respo respond nden en ya yang ng serin sering g meminum minuman dingin juga turut mengalami diare dengan frekwensi kadang-kadang. Hasil uji statistik menunjukkan p value = 0.478. Karena nilai nil ai p>0.05 p>0.05 maka maka dapat dapat disimp disimpulk ulkan an bahwa bahwa tidak tidak terdap terdapat at hubung hubungan an antara keseringan meminum minuman dingin dengn frekwensi terjadinya diare.
42
5.2.
Pembahasan 5.2. 5.2.1 1
Di Diar aree di Kala Kalang ngan an Mah Mahas asis iswa wa
Dari hasil penelitian telah dikumpulkan, kejadian diare di kalangan mahasiswa menunjukkan angka kejadian yang cukup tinggi. Akan tetapi, tetap i, frekwensi frekwensi kejadian diare itu sendiri bervariasi bervariasi dan sebagian sebagian besar dari responden yang menjawab kuesioner ini menyatakan bahwa kejadian diare tidak terjadi pada waktu tertentu sehingga sulit sul it untuk untuk mengid mengident entifik ifikasi asi penyeb penyebab ab diare diare itu sendir sendiri. i. Hal ini menunj men unjukk ukkan an bahwa bahwa ada kemung kemungkin kinan an jika jika diare diare yang yang terjad terjadii adalah disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak steril. Hal ini dapat dapat diklarifikasi dengan soalan dalam kuesioner yang menanyakan menan yakan tentang apakah apakah mahasiswa mahasiswa itu sendiri sendiri memastikan memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi benar-benar aman dan bersih ataupu ata upun n tidak. tidak. Walaup Walaupun un frekwen frekwensi si kejadi kejadian an diare diare di kalang kalangan an maha ma hasis siswa wa secara secara ke kese selu luru ruha han n tida tidak k da dapa patt di dije jela lask skan an de deng ngan an terper ter perinc inci, i, akan akan tetapi tetapi kejadi kejadiann annya ya yang yang menjad menjadii faktor faktor inklus inklusii dalam penelitian ini harus dipertimbangkan. Sebanyak 93 orang re resp spon onde den n ya yang ng meny menyata ataka kan n ba bahw hwaa pe pern rnah ah meng mengal alami ami di diar aree dengan mayoritas frekwensi diare dan onset diare yang tidak tentu menunjukkan angka kejadian diare sangatlah tinggi.
5.2.2 5.2 .2
Fakto Faktorr Penye Penyebab bab Diar Diaree di Ka Kalan langan gan Maha Mahasis siswa wa
Darii hasil Dar hasil analis analisis is statist statistik ik tentan tentang g faktor faktor penyeb penyebab ab diare diare dan kejadian diare di kalangan mahasiswa, dapat disimpulkan bahwa terdapat satu faktor yang signifikan yang menyebabkan diare di kalangan mahasiswa yaitu faktor jumlah jam belajar dalam sehari dan kejadian diare pada mahasiswa tersebut. Dengan nilai p value sebanyak 0,002, ternyata ada hubungan kuat antara kedua hal ini. Jumlah jam belajar dalam kuesioner ini adalah sangat berkaitan dengan den gan tingka tingkatt stres stres yang yang dihada dihadapi pi oleh oleh mahasi mahasiswa swa itu sendir sendiri. i.
43
Dengan pemilihan responden Fakultas Kedokteran USU yang ratarataa mempun rat mempunyai yai tugasa tugasan n dan jam kuliah kuliah yang yang lebih lebih diband dibanding ing dengan fakultas yang lain, menguatkan teori kejadian Performance kejadian Performance Anxiety Diarrhoea (PAD) atau Nervous Diarrhoea yang teorinya telah banyak dikembangkan di negara barat di mana kejadian diare di ka kalan langa gan n maha mahasis siswa wa ak akan an meni mening ngka katt ap apab abil ilaa musim musim uj ujian ian semester di universitas itu sendiri atau apabila seseorang itu berada dalam keadaan stres yang berat.
44
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dicapai dari hasil penelitian adalah hanya faktor intr intrin insik sik (stres (stress) s) saja saja ya yang ng memp mempen enga garu ruhi hi te terce rcetu tusn snya ya di diare are pa pada da mahasiswa.
6.2.
Saran
1.
Per erlu lu dila dilaku kuka kan n pen enel elit itia ian n se seru rup pa unt ntu uk mah mahas asis isw wa stam stambu buk k da dan n fakultas yang lain untuk melihat kemungkinan adanya variasi pola diare pada mahasiswa.
2.
Per erlu lu dibe diberi rika kan n in info form rmas asii ta tam mbah bahan kepa kepad da mah mahas asis iswa wa ten tenta tang ng penanganan stress agar resiko untuk terjadinya diare dapat diminimalisirkan.
2.
Per erlu lu dis dised edia iak kan info inform rmas asii dan dan masu masuka kan n dala dalam m meng mengub ubah ah car caraa hidup individu supaya masalah ini tidak berulang sekaligus dapat meni me ning ngka katk tkan an
tara taraff
kehi kehidu dupa pan n
masy masyar arak akat at
se seir irin ing g
de deng ngan an
produktivitas negara yang tidak lagi terganggu dengan masalah diare.
`
45
DAFTAR PUSTAKA
Blackburn, B.G., et al., Craun, G.F., Yoder, J.S., Hill, V., Calderon, R.L., Chen, N., 2004. Surveillance for Waterborne-Disease Outbreaks Associated With Drinking Water – United States, States , 2001-2002. M.M.W.R. 2001-2002. M.M.W.R. Surveill Summ. Summ. 53:23-45
Brammer, L.M., Abrego, P.J., Shostrom, E.L., 1993. Theraupetic Counseling and Psychotherapy.. USA: John Wiley & Sons. Psychotherapy
Budiyanto, C. 2009, Gastritis, Ulkus Peptikum Diare, Diare, Universitas Universitas Sebelas Maret, Solo. Available from: http://ackogtg.wordpress.com/2009/04/03/gastritis-ulkus-peptikum-diare/ [Accessed 5 April 2009]
Cartwright, R.Y., 2003. Food and Waterborne Infections Associated with Package Holidays. J. Holidays. J. Appl. Microbiol , 94: 12-24.
Centers for Disease Control and Prevention, 2006. Pre2006. Pre- and Post General Health Recommendations. National Center for Immunization and Respiratory Diseases: Division of Bacterial Diseases
Centers Cen ters for Disease Disease Contro Controll and Preven Preventio tion, n, 2006. 2006. Tra Travell vellers’ ers’ Health Health Kit . National Center for Immunization and Respiratory Diseases: Division of Bacterial Diseases
Colman Col man,, A.M., A.M., 2001. 2001. Oxford Dictionary Dictionary of Psychology Psychology.. Ne New w York York:: Oxfo Oxford rd University Press Inc.
Daldiyono, 1997. Diare. Dalam Diare. Dalam:: Sulaiman, H. A., Daldiyono, Nurul, H., Rani, H. A., Gastroenterologi Hepatologi. Hepatologi. Jakarta: CV Sagung Seto.
46
Daldiyono, 1997. Pendekatan Klinik Diare Kronik pada Orang Dewasa. Dalam Dalam:: Sulaiman, H. A., Daldiyono, Nurul, H., Rani, H. A., Gastroenterologi Hepatologi. Hepatologi. Jakarta: CV Sagung Seto
Easmon, C. 2005, Causes of Traveller’s Diarrhoea, Diarrhoea, UK. Available from: http://www.netdoctor.co.uk/travel/diseases/travellers_diarrhoea.htm http://www.netdoctor.co.uk/travel/diseases/travellers_diarrhoea.htm [Accessed 5 April 2009]
Kliegm Kli egman, an, R.M., R.M., Greenba Greenbaum, um, L.A., L.A., Lye, Lye, P.S. P.S. 2004. 2004. Practical Strategies in Pediatric Diagnosis and Therapy, Therapy, 2nd ed. Philadelphia, Elsevier
Notoatmodjo, S., 2002. 2002. Metodologi Metodologi Penelitian Kesehatan. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sl Slifk ifko, o, T. T.R. R.,, Smit Smith, h, H. H.V. V.,, Rose, Rose, J. J.B. B.,, 20 2000 00.. Emer Emergi ging ng Pa Para rasit sitee Zoon Zoonos oses es Associated With Water and Food. Int. Food. Int. J. Parasitol , 30: 1379-93
Smeltz Sme ltzer, er, S.C., S.C., Bare, Bare, B.G., B.G., 2001. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth,, edisi 8, vol 2. Jakarta, EGC. Suddarth
traveldocto travel doctor.co.u r.co.uk, k, 2002. 2002. Table of Microo Microorga rganis nisms ms That That Cause Cause Travel Travellers lers’ ’ Diarrhoea and Some Examples Examples of Commonly Associated Foods Foods,, UK. Available from: http://www.traveldoctor.co.uk/diarrhoea.htm [Accessed 5 April 2009]
World Health Organization, 2005. Enterohaemorrhagic 2005. Enterohaemorrhagic Escherichia coli (EHEC). (EHEC) . USA: Available from: http://www.who.int/mediaacentre/factsheets/fs125/en/ [Accessed 5 April 2009]
47
World Health Organization, 2002. Foodborne 2002. Foodborne Diseases, Emerging . USA: Available from: http://www.who.int/mediaacentre/factsheets/fs124/en/ [Accessed 5 April 2009]
World Health Organization, 2007. Food 2007. Food Safety and Foodborne Foodborne Illness. Illness. USA: Available from: http://www.who.int/mediaacentre/factsheets/fs237/en/ [Accessed 5 April 2009]
Wright, J. T., Das, A. K., 1969. Excretioin of 4-hydroxy-3-methoxy Mandelic Acid , British Society of Gastroenterology. Available from: http://gut.bmj.com/cgi/content/abstract/10/8/628 [Accessed 5 April 2009]
View more...
Comments