Travellers Diarrhea

August 10, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Travellers Diarrhea...

Description

 

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Latar Belakan Belakang g

Di beberapa beberapa negara, masalah diare sering berlaku pada sesetengah sesetengah kelompok  kelompok  maha ma hasi sisw swaa yang yang mela melanj njut utka kan n pela pelaja jara ran n di lu luar ar da dari ri te temp mpat at as asal alny nya. a. Kebanyakan individu mengalami kepayahan dalam beradaptasi terhadap jenis makanan yang baru dan berbeda dengan yang secara rutinnya dimakan di negara asal sehingga menimbulkan diare. Angka kejadian diare di dunia sangat tinggi dan ini tidak hanya terbatas  pada negara dunia ketiga sahaja. Menurut data dari Wo Worl rld d Heal Health th Organization (2007), di Amerika Serikat sendiri terdapat 76 juta kasus diare dan memakan korban sekitar 5000 orang setiap tahun. Di In Indo done nesia sia,, ke kejad jadia ian n diare diare in inii tu turu rutt be berla rlaku ku pa pada da maha mahasis siswa wa asal asal Malaysia yang melanjutkan pelajaran di negara ini. Dari pengalaman penulis, on onset set da dari ri ke kead adaan aan diar diaree ini ini selal selalun unya ya be berl rlak aku u da dala lam m 3 bu bula lan n pe pert rtam amaa  perubahan budaya makan mahasiswa itu sendiri dan berlanjut terus sehingga tiba suatu saat di mana saluran cerna sudah dapat beradaptasi dengan jenis makana mak anan n baru baru yang yang dimaka dimakan. n. Akan Akan tet tetapi api,, menuru menurutt pengam pengamatan atan penuli penulis, s, terdapa terd apatt banyak banyak kejadi kejadian an di mana mana mahasi mahasiswa swa itu masih masih mengal mengalami ami diare diare walaupun setelah berada di Indonesia lebih dari 6 bulan. Secara umumnya, kejadian diare yang berlaku apabila seseorang itu berada di luar luar negara negara asalnya asalnya disebu disebutt sebaga sebagaii Travel Travellers’ lers’ Diarrhoea Diarrhoea.. Travellers’   Diarrhoea ini sering terjadi akibat kurangnya sanitasi yang bersih dengan  penyebab paling utama adalah infeksi enterotoxin-forming Escherichia coli bacteria,, ETEC bacteria ETEC.. Kejad Kejadia ian n in inii serin sering g te terj rjad adii ap apab abil ilaa se sese seor oran ang g itu itu tida tidak  k  mengambil langkah-langkah penjagaan dalam mengkonsumsi bahan makanan atau minuman. minuman. Namun begitu, begitu, gejala diare yang disebabkan disebabkan oleh Travellers’   Diarrhoea ini bersifat self-limiting di mana gejala akan menghilang dalam seminggu setelah ia muncul (Easmon, 2005).

 

2

Persoa Per soalan lan menarik menarik yang yang dapat dapat dibang dibangkit kitkan kan dengan dengan kejadi kejadian an diare diare di Indo Indone nesi siaa ad adal alah ah ha hall in inii tida tidak k ha hany nyaa te terb rbat atas as ke kepa pada da warg wargaa asing asing ya yang ng melawa mel awatt negara negara ini, ini, melain melainkan kan turut turut meliba melibatka tkan n warga warga Indone Indonesia sia sendir sendiri. i. Selain itu, karena faktor geografis yang hampir sama, letak kedua negara yang hanya bersebelahan serta perbedaan jenis makanan yang sangat tipis antara Indonesia dan Malaysia turut menjadikan tanda tanya mengapa hal ini bisa terjadi. Deng De ngan an pe pene neli litia tian n in ini, i, kita kita da dapa patt mene meneli liti ti fakto faktorr-fak fakto torr pe peny nyeb ebab ab terja terjadi diny nyaa diare diare di ka kalan langa gan n maha mahasis siswa wa asing asing da dan n ju juga ga maha mahasis siswa wa asal asal Indonesia dengan lebih mendalam lagi dan tidak hanya mengklasifikasikan dengan istilan Travellers’ Diarrhoea. Diarrhoea.

1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka diperlukan suatu penelitian analitik 

kejadian diare di kalangan mahasiswa yang berada di Medan yaitu meneliti faktor-fakto faktor -faktorr yang mempengaruhi mempengaruhi kejadian diare itu sendiri sesuai dengan kondisi lingkungan dan juga diri mahasiswa.

1.3 Tujuan Tujuan Penelitia Penelitian n 1.3.1

Tujuan Umum

Mene Me neli liti ti fakto faktorr ya yang ng memp mempen enga garu ruhi hi te terj rjad adin inya ya di diare are di ka kala lang ngan an mahasiswa di Medan. 1.3. .3.2

Tujua ujuan n Kh Khusu usus.

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: 1.

Mencar arii tahu faktor yang mempengaru ruh hi kejadian diar aree pada mahasiswa warga negara asing (WNA) dan juga pada warga negara Indonesia (WNI).

2.

Menc Mencar arii tahu tahu fakt faktor or-f -fak akto torr ekst ekstri rins nsik ik sep seper erti ti pol polaa maka makana nan, n, jen jenis is makanan, aktivitas sehari-hari, faktor sosio-ekonomi dan faktorfaktor fak tor intrin intrinsik sik seperti seperti kadar kadar stress stress yan yang g dihada dihadapi pi mahasis mahasiswa, wa,

 

3

 jumlah jam tidur mahasiswa dan lain-lain l ain-lain yang bisa menyebabkan diare pada mahasiswa. 3.

Mencari ttaahu ke keberadaan Travellers’ Diarrhoea yang terjadi pada

4.

mahasiswa asing di Medan. Mencar arii tahu penan ang gan anaan khusus sus yang se sesu suaai dengan kondisi lingkungan kita.

1.4 Manfaat Manfaat Penelitian Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1.

Memb Member erik ikan an in info forrmasi masi ta tamb mbah ahan an bagi bagi pe pen natal atalak aksa sana naan an masal masalah ah diare iare sesuai dengan kondisi individu dan negara.

2.

Meny Menyed edia iaka kan n info inform rmas asii dan dan masu masuka kan n dal dalam am men mengu guba bah h cara cara hi hidu dup p

3.

individu supaya masalah ini tidak berulang. Meningkatkan taraf kehidupan masyarakat

seiring

dengan

 produktivitas negara yang tidak lagi terganggu dengan masalah diare.

 

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Diare Diare adalah suatu masalah global yang sering kali berasal dari pemakanan.

Menurut data dari World Health Organization, WHO (2007), pada tahun 2005 sebanyak 1,8 juta dari penduduk di dunia meninggal akibat diare.

2.1.1

Definisi Diare

Diare didefinisikan didefinisikan dengan dengan kondisini kondisini dimana terjadi terjadi frekuensi frekuensi defekasi defekasi yang abnormal yakni lebih dari 3 kali perhari, serta perubahan dalam isi (lebih dari 200 gram/ hari) dengan konsistensi feces cair. Hal ini biasanya dihubungk dihubu ngkan an dengan dengan ketida ketidakny knyama amanan nan perian perianal, al, inkont inkontine inensi nsia, a, atau kombinasi dengan faktor-faktor ini. Adanya perubahan yang menyebabkan  perubahan pada sekresi usus, absorbsi mukusal, atau motilitas dapat menimbulkan diare (Soebagyo, 2008).

2.1. .1.2

Penyeb nyebab ab Dia Diare

Terdapat banyak penyebab diare yang bisa diklasifikasikan berdasarkan simptom yang dikeluhkan oleh pasien dan durasi diare itu sendiri. Namun  begitu, menurut Brunner dan Suddarth (2001) secara umumnya, diare dapat diseba dapat disebabka bkan n oleh oleh obat-o obat-obat batan an tertent tertentu u seperti seperti pengga pengganti nti hormon hormon tiroid tiroid,, obat obat peluna pelunak k feses feses dan laksat laksatif, if, antibi antibioti otik, k, kemote kemoterap rapii maupun maupun antasida. Selain itu juga dapat disebabkan oleh gangguan metabolik dan endokrin seperti keracunan makanan dan disentri. Proses penyakit lain yang ang

dihu ihubung bungka kan n

denga engan n

dia iare re

ad adal alah ah

gan gangg ggua uan n

nu nutr tris isii

ya yang ng

menyebabk meny ebabkan an malabsorbsi malabsorbsi seperti sindroma sindroma usus peka, colitis, colitis, ulseratif  ulseratif  dan enteritis regional. regional. Selain itu, penyakit seperti deficit spinkter anal,  Zollinger-Ellison Syndrome, paralitik ileus dan obstruksi usus juga dapat menyebabkan diare.

 

5

Menuru Men urutt Daldiy Daldiyono ono (1997) (1997) pu pula, la, diare diare dapat dapat dikelo dikelompo mpokan kan ke dalam dal am 6 kelomp kelompok ok besar, besar, namun namun penyeb penyebab ab yang yang paling paling sering sering adalah adalah akibat aki bat infeks infeksii bakter bakteri, i, virus, virus, protoz protozoa, oa, maupun maupun parasit parasit.. Penyeb Penyebab ab lai lain n diataranya adalah alergi, malabsorbsi, keracunan, defisiensi imunitas. Tipe dasar diare karena infeksi adalah non inflamatori dan inflamatori. Diare secara umumnya terjadi apabila cairan dari makanan kita tidak bisa diserap oleh usus besar. Dalam proses digestasi, digestasi, makanan yang kita konsumsi akan tercampur dengan cairan untuk memudahkan proses  pencernaan. Secara normal, makanan yang dicerna akan diserap oleh usus kecil kec il dan mening meninggal galkan kan kotora kotoran n yang yang tercamp tercampur ur dengan dengan cairan cairan untuk  untuk  dise disera rap p oleh oleh usus usus besa besar. r. Usus Usus be besa sarr ak akan an meny menyer erap ap ca cair iran an,, da dan n meninggalka menin ggalkan n material material lain sebagai kotoran kotoran yang setengah setengah padat yang seterusnya menjadi feses. Apabila usus besar mengalami inflamasi, penyerapan cairan tidak   berlaku dan hasilnya, air akan turut mengikuti feses keluar hingga mengakibat meng akibatkan kan feses berair. Di Indonesia, Indonesia, sebagian besar diare pada bayi dan anak disebabkan oleh infeksi rotavirus. Bakteri dan parasit juga dapat meny me nyeb ebab abka kan n

diare diare..

Organ Organis isme me-or -orga gani nism smee

in inii

meng mengga gang nggu gu pr pros oses es

 penyerapan makanan di usus halus. Bagi Ba gi in infe feks ksii da dari ri mikr mikroo oorg rgan anis isme me,, mikr mikroo oorg rgan anism ismee in inii ak akan an mengga men ggangg nggu u proses proses penyer penyerapa apan n makana makanan n di usus usus halus. halus. Dampak Dampakny nyaa makanan tidak dicerna kemudian segera masuk ke usus besar. Makanan yang tidak dicerna dan tidak diserap usus akan menarik air dari dinding usus. Di lain pihak, pada keadaan ini proses transit di usus menjadi sangat singkat sehingga air tidak sempat diserap oleh usus besar. Hal inilah yang menyebabkan tinja berair pada diare.

 

6

2.1.3

Gejala Di Diare

Gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 3 kali kali atau atau le lebi bih h dala dalam m se seha hari ri,, ya yang ng bi bias asan anya ya di dise sert rtai ai de deng ngaa ra rasa sa ketidaknyamanan perianal, inkontinensia, atau kombinasi dengan faktorfaktor ini (Brunner dan Sudarth, 2001). Rasa Ra sa mual mual da dan n munt muntah ah-mu -munt ntah ah da dapa patt mend mendah ahul ului ui di diare are ya yang ng disebabkan oleh infeksi virus. Infeksi bisa secara tiba-tiba menyebabkan diare diare,, munt muntah ah,, tinj tinjaa be berd rdara arah, h, de dema mam, m, pe penu nuru runa nan n na nafsu fsu maka makan n at atau au kelesuan. Selain itu, dapat pula mengalami sakit perut dan kejang perut, serta gejal-gejala lain seperti flu misalnya agak demam, nyeri otot atau kejang, dan sakit kepala. Gangguan bakteri dan parasit kadang-kadang menyebabkan tinja mengandung darah atau demam tinggi (Brunner dan Suddarth, 2001). Diare bisa menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit (misalnya natrium natriu m dan kalium), sehingga sehingga pada bayi, bayi menjadi menjadi rewel atau terjadi terjadi gangguan irama jantung maupun perdarahan otak. Diare seringkali disertai oleh dehidrasi (kekurangan cairan). Dehidrasi ringan hanya menyebabkan  bibir kering. Dehidrasi sedang menyebabkan kulit keriput Dehidrasi berat  bisa berakibat fatal, biasanya menyebabkan syok.

2.1. .1.4

Uji Uji Kli Klini niss Dia Diarre

Bagi agi ora ran ngg-o ora ran ng yang yang se seh hat te teta tapi pi men menga gala lami mi dia iare re dan tid tidak  menunjukkan gejala-gejala yang lain, pihak rumah sakit bisa mengambil tindakan untuk tidak melakukan ujian lanjutan sama sekali. Kultur feses tidak diwajibkan melainkan jika diare disertai dengan demam yang tinggi, darah pada feses, atau penyakit yang sudah lama dideritainya. Padaa sebagi Pad sebagian an kasus, kasus, pihak pihak rumah rumah sakit sakit akan akan mengir mengirim im sampel sampel feses ke bagian laboratorium untuk melihat jika penyebab dari diare yang dideritai pasien dapat dijumpai. Ini memakan waktu sekitar 1 hingga 2 hari untuk mendapatkan hasil dari ujian laboratorium tersebut.

 

7

Tes darah diperlukan kadang kala bagi mereka yang menghidapi masalah medis yang lain atau yang menghidapi penyakit kronis.

 

8

2.2 Travellers’ Diarrhoea

Menuru Men urutt Easmon Easmon (2005) (2005),, Trave Travellers’ llers’ Diarrhoea Diarrhoea (TD) (TD) ad adal alah ah suat suatu u  penyakit yang yang sangat sering terjadi pada orang yang berlibur di tempat dengan kondisi makan maupun taraf hidup hidup yang berbeda. TD didefenisikan sebagai pembuangan air besar yang bersifat cair sekurang-kurangnya 3 kali dalam suatu tempoh 24 jam dan disertai dengan sakit di bagian abdominal,  pusing dan mual. Secara umum,  Escherichia coli adalah penyebab paling paling sering penyakit TD ini. Wilderness Diarrhoea (WD) pula adalah kejadian di mana orang-orang yang sering bercuti ke daerah hutan-hutan hutan-hutan atau perkampung perkampungan an tetapi tetap di negara mereka sendiri menghidap diare dengan gejala yang mirip dengan TD. Setiap tahun, sekitar 30% dari warga dunia yang bercuti ke negara lain (sekitar  10 juta kasus) mengalami diare (Farthing, 2001). 2.2.1

Gejala Travellers’ Diarrhoea

Kebanyakan kasus dari TD terjadi secara tiba-tiba. Penyakit ini secara umumnya akan menyebabkan peningkatan frekuensi, volume dan berat darii feses. dar feses. Peruba Perubahan han konsist konsistens ensii feses feses juga juga sering sering terjadi terjadi.. Biasan Biasanya, ya,  pasien yang menghidapi TD ini akan mengalami sekitar 4 hingga 5 kali  pembuangan feses yang bersifat encer per hari. Ini disertai diser tai dengan gejalagejala lain seperti pusing, muntah, nyeri di bagian abdominal, demam dan  juga malaise (Easmon, 2005). 2.2.2

Penyebab Travellers’ Diarrhoea

Penyebab TD yang paling utama adalah agen-agen infeksi. Enteropatogen  bakteri menyebabkan lebih dari 80% dari kasus TD. Agen kausatif yang  paling sering menyebabkan TD ini di negara-negara membangun adalah  Escherichia coli. coli.  Escherichia coli menyebabkan diare yang bersifat encer  dan

dis iser erta taii

denga engan n

ny nyer erii

di bag agia ian n

ab abdo domi min nal dan dan

te terk rkad adan ang g

menyebabkan demam. Berikut adalah daftar penyebab dari kejadian diare yang sering terjadi pada warga yang berlibur di luar negara.

 

9

Tabel 2.1 Mikroorganisme Penyebab Travellers’ Diarrhoea dan Contoh Makanan Yang Sering Terkait (Dikutip dari Travel Doctor .) .)

Mikroorganisme Tiada

MediM um inuman

Makana n

Ya

Tidak

Makanan Makanan  pedas,

Simptom Umum Muall munta Mua muntah, h, diare diare

diet sedang

yang

makanan

 bertahan selama 24-

 baru

48 jam dan bersifat  self-limiting.

 Bacillus cereus

Ya

Bakteri Tidak Nasi

dan 1-5

jam

daging dagin g yang yan ang g

Campylobacter 

Ya

Ya

muntah

pr pred edo omin minan

telah

diikut dii kutii dengan dengan 8-16 8-16

dimasak,

 jam

sayuran Susu

 predominan.  Nyeri abdominal,

mentah,

diare disertai darah,

 produk susu

malaise

diare

tetapi

muntah munt ah tidaksering tidaksering.. Inkuba Ink ubasi si antara antara 2-5 ha hari ri da dan n maks maksim imak  ak  11 hari. Cholera

Ya

Ya

Kerang, kotor 

air   Menginfeksi melalui minuman dan makanan,

onset

adalah ada lah tiba-ti tiba-tiba ba dan sulit di dibe beda daka kan n

untuk   de deng ngan an

yang lain. Penderita serin ser ing g munt muntah ah da dan n mulai seiring

membaik   pasien

 

10

mengkonsumsi minuman. Penggunaan an anti tibi biot otik ik pe per-o r-oral ral meng me ngur uran angi gi du dura rasi si Clostridia

Ya

Tidak

Ikan,

infeksi. Diare Dia re dengan dengan nyeri nyeri

daging,

ab abdo domi mina nal, l,

sayuran,

 jarang

madu

dengan

muntah.

Waktu

inkubasi

te teta tapi pi disertai

se sela lama ma 12 12-1 -18 8 ja jam. m. Infeks Inf eksii dengan dengan Cl.  Botulinum  Escherichia coli

Ya

Ya

bisa

Salada,

 berakibat fatal. Bakteri

sayur 

memper mem perban banyak yak diri diri

mentah,

di dalam usus kecil

su susu su,,

dan n kej eju u, da

ini

meng mengha hasi silk lkan an

daging dagin g yang toksin

yang

tidak tid ak cukup cukup menunjukkan masak 

symptom

lain

te term rmas asuk uk

de defe feka kasi si

yang

lebih

cair.

Kondis Kon disii ini bersifa bersifatt  self limiting  dengan durasi  Listeria

Ya

Ya

Keju,

 jam. su s usu Diare

sek ekiitar dan

48 nyeri

mentah,

ab abd domin ominal al

se seri rin ng

sayuran

diikuti

mentah

ko konj njun unkt ktiv ivit itis is

dengan da dan n

 

11

nyeri

di

te teng nggo goro roka kan. n.

Pa Pada da

ka kasu suss ya yang ng kr kron onis is kadang  septicaemia

kala  bisa

 berkembang. Bersi Be rsifa fatt Salmon Sal monell ella a (non (non

Ya

Ya

typhoid)

be berb rbah ahay ayaa

 pada wanita hamil. Produk susu, Diare yang salada,

mengandung mucus,

sayuran,

nyeri yeri

telur,

muntah mun tah dan demam demam

daging,

ya yang ng ku kura rang ng da daar arii

kerang

se sem min ing ggu gu..

ab abd domin ominal al,,

Wak aktu tu

inkubasi inku basi sekitar 12Shigella

Ya

Ya

Kentang,

36 jam. Sejeni Sej eniss disent disentri ri dan

telur 

 bertanggung kep epaada

jawab

15%

dari

kasus TD. Suatu fase demam

dengan

ke kelu luha han n feses feses ya yang ng encer

sehingga

kel elu uhan

defekasi

yan ang g

en ence cerr

te teta tapi pi

sering disertai darah Staphylococcus aureus

Ya

Tidak

Daging

dan mukus. Pusing,

salai, produk  muntah, tenusu,

nyeri

abdominal,

salada, telur, dehidrasi, kej eju u,

mual,

suhu

krim rim tub tubuh uh menuru menurun n dan

 

12

dan eskrim

kadang-kala Waktu

Thyphoid 

Ya

Ya

diare. inkubasi

Air  

sekitar 2-7 jam. Simptom mulai

terkontamin

menunj men unjuk uk selepas selepas 7

harii yaitu yaitu termasu termasuk  k  asi,, ke asi kera rang ng,, har susu

sakit kepala, demam,

terkontamin

nyeri yeri

as asi, i,

Vibrio

Ya

 parahaemolyticus

Ya

ab abd domin ominal al,,

konstipasi tipasi dan diare. pr prod oduk  uk  kons

susu,

Bers Be rsif ifat at

sayuran

tidak ditangani.

mentah Kerang

 Nyeri

mentah

diare, mual, muntah, dema emam

fa fata tall

jika jika

abdominal,

dan

kepala.

sa sak kit Waktu

inkubasi inku basi sekitar 1224 jam.  Hepatitis A

Ya

Virus Ya Air minum, kerang,

Virus

ini

menginfeksi mengi nfeksi melalui melalui

 buah-buahan air minum. Simptom dan sayura sayuran n utama adalah seperti mentah. sy symp mpto tom m flu flu ya yait itu u ke kehi hila lang ngan an

se sele lera ra

makan,

mual,

muntah,

nyeri

abdominal diikuti ikterus.

dan dengan Diare

 berkemungkinan ada maupun

tiada.

 

13

Hepa He pati titi tiss A ja jara rang ng  berkembang menjadi  Rotavirus

Ya

Ya

Tiada

kronis. Diar Diaree ya yang ng kr kron onis is

informasi

 bisa disebabkan oleh invasi dinding perut oleh

virus

yang

memusnahkan kebolehan menyerap cairan

dan

mengurangkan kadar   Norovirus (Norwhalk)

Ya

Ya

Tiada

enzim pencernaan. Virus ini masih

informasi

 belum

dipahami

de deng ngan an

mend mendal alam am

lagii membua lag membuatka tkan n ia sangat

sulit

di dita tang ngan ani. i.

In Infe feks ksii

 bersifat menular dan menghasilkan imunitas imun itas yang tidak   bertahan. Virus ini menyeb men yebabk abkan an diare diare akut

dan

muntah

ya yang ng da dapa patt tertu tertular  lar  melalui

kontak  

la lang ngsu sung ng da dan n ju juga ga te tete tesa san. n. infeksi se sela lam ma

Bias Biasan anya ya,, terjadi 24 24-4 -48 8

ja jam m

da dah h ja jaran rang g be bersi rsifa fatt

 

14

serius.

Virus

ini

sangat sering terjadi  pada

tempat

terisolasi teriso lasi seperti seperti di at atas as ka kapa pall la laya yarr di mana ia sangat cepat tertular

antara

 penumpang

dan

awak kapal. Cryptosporidium

Ya

Protozoa Ya Susu

 spp.

Berasal

dari

mentah,

keluarga

parasit

sosis

malari mal aria, a,

organi organisme sme

mentah.

menginvasi mengi nvasi dinding dinding  perut

dan

menyebabkan kel elu uarn rny ya

cai airran

yang yan g bisa bisa mencap mencapai ai durasi

10

hari

maupun

lebih.

Pe Peng ngob obat atan an

ad adal alah ah

terapi ter api rehidr rehidrasi asi dan organisme re resi sist sten en

turut te terh rhad adap ap

disin isinfe fek ksi  Entamoeba histolytica

Ya

Ya

kimia imia,,

Buah-

termasuk iodin. Onset Ons et diare diare bersifa bersifatt

 buahan,

gra rad dua uall

sayur-

demam

sayuran.

membedakan ia dari disentri Di Diar aree

dan

tiad tiadaa untuk  

bakteri. meng mengan andu dung ng

 

15

Giardia lamblia

Ya

Buah-

darah dan mukus. Diare terjadi setelah

 buahan,

suatu

sayur-

def efeekasi

sayuran.

 besar

Ya

fase

kro ron nis bersif sifat

dan

 busuk  bertahan

sangat

yang

bisa selama

 beberapa bulan.

2.2. .2.3

Faktor ktor Res Resiko iko Travellers’ Diarrhoea

Penyebab Penye bab primer dari infeksi infeksi adalah ingestasi ingestasi dari air atau makanan yang telah terkontaminasi dengan feses. Negara-negara membangun memiliki  persentase yang lebih tinggi terutama Amerika Latin, Afrika, Timur  Tengah dan Asia. Menurut Menur ut WHO dan Centers For Disease Control and Prevention, CDC (2006), yang memiliki resiko tinggi untuk mengalami TD adalah remaja rem aja dan dewasa dewasa muda muda (dalam (dalam rentan rentang g usia usia 20-25 20-25 tahun) tahun),, pender penderita ita imunosupresan, pesakit diabetes, dan orang yang sedang mengambil obat H-2 Blockers atau antasid. Tidak ada perbedaan dalam faktor gender.

2.2.4

Pencegahan Travellers’ Diarrhoea

TD paling sering terjadi akibat adanya kontak langsung dari route fecaloral. Oleh karena itu, penjagaan makanan adalah faktor penting dalam mencegah terjadinya TD. Menurut CDC (2007), secara umum, apabila seseorang berkunjung ke suatu tempat yang baru, haruslah diingatkan bahwa pemilihan makanan yang bersih dan aman itu penting. Semua makanan yang tidak cukup masak atau mentah mempunyai derajat kontaminasi yang sangat tinggi. Terutamany Terut amanyaa di tempat-tempa tempat-tempatt di mana kebersihan kebersihan dan sanitasi sanitasi sangatlah sangatlah tidak mencukupi, setiap orang yang mengunjungi tempat itu seharusnya dina dinaseh sehat atii su supa paya ya tida tidak k meng mengko kons nsum umsi si sayur sayur-sa -sayu yuran ran ya yang ng serin sering g

 

16

dimaka dim akan n mentah mentah sepert sepertii salada, salada, susu susu yang yang tidak tidak menggu menggunak nakan an tehnik  tehnik   pempasteuran, produk tenusu lainnya seperti keju dan makan makanan yang sudah benar-benar dimasak dan masih hangat. Jika ingin memakan  buah-buahan, pastikan buah-buahan itu sudah benar-benar dicuci dengan air yang bersih dan kulitnya dikupas sendiri. Makanan yang telah dimasak  sekalipun, jika dibiarkan di tempat terbuka selama beberapa jam dengan suhu ruangan yang normal bisa menjadi tempat perkembangan bakteri dan sekaligus menyebabkan makanan tersebut terkontaminasi lagi. Tehnik Teh nik pencuc pencucian ian tangan tangan sebelu sebelum m makan makan juga juga pentin penting g dimana dimana  pencucian

tangan

dilakukan

dengan

menggunakan

sabun

dengan

kandun kan dungan gan alkoho alkoholl lebih lebih dari dari 60%. 60%. Ini harus harus dilaku dilakukan kan setiap setiap kali kali ke kamar mandi, menukar lampin anak atau setelah kontak langsung dengan anak-anak kecil, hewan peliharaan ataupun feses secara langsung. Aktivitas Aktiv itas renang yang terkawal turut memainkan memainkan peran penting dalam pencegahan TD. Terdapat banyak kasus yang mengatakan adanya hubungkait antara renang di laut, danau, sungai, maupun di kolam renang dengan terjadinya diare terutama jika kepala perenang turut masuk dalam air. Air tersebut bisa terkontaminasi oleh perenang lainnya dan juga dari  bahan buangan sampah, bahan buangan buangan dari hewan dan kotoran lainn lainnya. ya. Secara Sec ara umum, umum, bagi bagi yang yang ingin ingin berena berenang ng di tempat tempat yang yang tidak  tidak  terjamin kebersihannya, haruslah dilihat terlebih dahulu jika pantai atau kawasan renang kawasan renang itu tel telah ah terkon terkontam tamina inasi si oleh oleh buanga buangan n hewan hewan maupun maupun manu ma nusia sia.. Sete Seteru rusn snya ya,, elak elak da dari ri be beren renan ang g be berd rdek ekat atan an de deng ngan an sist sistem em  perparitan. Selain itu, berenang selepas hujan yang lebat turut meningkatkan resiko untuk terinfeksi dengan mikroorganisme yang bisa menyebabkan diare. Cara pencegahan pencegahan apabila berenang berenang adalah dengan menggunakan menggunakan ‘nos ‘nosee

plug plugs’  s’  ap apab abil ilaa

mela melaku kuk kan

ak akti tiv vitas itas

ber eren enan ang g.

In Inii

dap apat at

mengur men gurang angkan kan resiko resiko patoge patogen n untuk untuk masuk masuk ke rongga rongga hidung hidung untuk  untuk  menyebabkan infeksi. Berenang di kawasan kolam renang dengan air yang telah melalui proses netralisasi dengan klorin bisa dianggap aman selagi

 

17

 pH airnya dalam batas normal. Akan tetapi, ada beberapa organisme yang sedikit resisten terhadap klorin seperti Giardia, hepatitis A, norovirus dan yang yan g sangat sangat resisten resisten terhada terhadap p klorin klorin seperti seperti Cryptosporidium banyak  dijumpai di kawasan kolam renang dengan air yang diklorinkan. Oleh itu,  para perenang harus hati-hati dan tidak menelan air di kolam renang itu (Cartwright, 2003). Caira Ca iran n ya yang ng dimi diminu num m ju juga ga ha haru russ di dili liha hatt da dan n di diaw awasi asi tingk tingkat at keamananya. Di kawasan yang terdapat banyak kasus diare, konsumsi es  pada hidangan harus turut diawasi. Ini karena, es yang telah cair akan mengaktivasikan bakteri bersifat patogen tersebut yang sebelumnya tidak  aktif. akt if. Oleh karena karena itu, itu, aktivi aktivitas tas rutin rutin sepert sepertii menyik menyikat at gigi gigi harus harus juga juga diawasi dan sebisa mungkin, tidak menggunakan air biasa melainkan air  yang telah dijamin kebersihannya. Selain mengkonsumsi air dari botol, memasak air adalah cara paling efektif dan tidak menguras kantong untuk  memasti mem astikan kan air yang yang dikons dikonsums umsii itu aman. aman. Ini dilaku dilakukan kan dengan dengan cara membiarkan air tersebut masak dan berbuih selama kurang lebih 1 menit, dan dan kemu kemudi dian an memb membia iark rkan an suhu suhuny nyaa tu turu run n ke su suhu hu ka kama marr ta tanp npaa menggunakan es (Cartwright, 2003).

2.3 Stress

Apabila kita berbicara tentang stress, biasanya pembicaraan itu berawal dari suatu keadaan atau situasi yang sulit untuk dihadapi sementara tuntutan untuk  keberh keb erhasil asilan an dalam dalam mengha menghadap dapii sit situasi uasi tersebu tersebutt sangat sangat tinggi tinggi sehing sehingga ga menyebabkan ketegangan dan perasaan tidak nyaman. Kita dapat memahami arti kata stress tersebut karena pernah mengalami pengalaman pribadi yang serupa seru pa dan berdam berdampak pak sama. sama. Karena Karena pengal pengalama aman n terseb tersebut ut sifatny sifatnyaa sangat sangat umum, mungkin diharapkan bahwa konsep mengenai stress itu sendiri dapat diuraikan secara sederhana. Tetapi pada kenyataannya tidak. Stress psikologis psikologis telah dikonsepk dikonsepkan an dalam 3 cara (Baum, 1990; Coyne Coyne & Holroyd, 1982; Hobfoll, 1989) yaitu:

 

18

1.

Kons Konsep ep yang yang fo foku kusn snya ya pada pada ling lingku kung ngan an,, mend mendes eskr krip ipsi sika kan n stre stress ss se seba baga gaii

st stim imul ulus us,,

dima dimana na re refe fere rens nsii

su sumb mber er at atau au pe peny nyeb ebab ab

ketegangannya adalah suatu kejadian atau rangkaian peristiwa yang terjadi. Contohnya seperti yang banyak dialami dalam pekerjaan yang tingkat stressnya tinggi. Kejadian atau keadaan yang direspon se seba baga gaii an anca cama man n atau atau sesua sesuatu tu ya yang ng memb membah ahay ayak akan an di diri ri ki kita ta,, sehingga menimbulkan perasaan tegang, disebut stressors stressors.. 2.

Pend Pendek ekat atan an yan yang g mem mempe perl rlak akuk ukan an str stress ess se seba baga gaii suat suatu u resp respon on ya yang ng terfok ter fokus us pada pada reaksi reaksi seseora seseorang ng terhad terhadap ap  stressors  stressors.. Contoh Contohnya nya ad adal alah ah

keti ketik ka

se sese seor oran ang g

men mengg ggun unak akan an

kat ataa

stre stress ss

un untu tuk  k 

menjelaskan menje laskan tingkat ketegangan ketegangan dalam dirinya. Respon Respon tersebut tersebut mempunyai 2 komponen yang saling berkaitan, yaitu komponen  psikologis yang melibatkan perilaku, pola pikir, dan emosi, dan kompon kom ponen en fisiol fisiologi ogiss yang yang meliba melibatka tkan n pening peningkat katan an rangsa rangsanga ngan n tubuh seperti jantung berdebar, sakit perut, berkeringat, dan lain sebagainya. Respon psikologis dan fisiologis seseorang terhadap  stressor disebut  stressor  disebut strain  strain.. 3.

Pen end dekat ekatan an yan yang men mendesk deskri rips psik ikan an stre stress ss seb sebag agai ai sebu sebuah ah pro prose sess yang melibatkan  stressors dan  strains  strains,, ditambah dengan sebuah  bentuk hubungan yang penting yaitu hubungan antara seseorang dan lingkungannya (Cox, 1978; Lazarus & Folkman, 1984). Proses ini melibatkan interaksi dan penyesuaian secara berkesinambungan yang yan g disebu disebutt transaks transaksi, i, antara antara seseor seseorang ang dan lingku lingkung ngann annya, ya, dimana keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Contohnya, seseora sese orang ng yang yang terjeba terjebak k dalam dalam kemace kemacetan tan dan terlamb terlambat at untuk  untuk  suatu sua tu pesta pesta terus terus meliha melihatt jamnya jamnya,, terus terus membun membunyik yikan an klakso klakson n mobilnya, dan menjadi semakin marah setiap menitnya.

2.3. .3.1

Def Definis inisii Str Stress

Menurut Colman dan Andrew (2001), stress bermaksud tekanan secara  psikologis maupun fisikal yang dihasilkan dari kejadian fisikal, emosi,

 

19

sosial, maupun ekonomik yang sulit diatasi. Stress sejak dahulu sering dikaitkan dengan kejadian diare. Walaupun patofisiologi bagaimana kejadian stress ini terjadi belum ditentukan secara pasti, akan tetapi kejadian ditentukan kejadian ini telah lama diteliti dengan kasus diare akibat stress yang turut mengekskresi 4-hydroxy-3-methoxy mandelic acid (J.T. acid (J.T. Wright dan A.K. Das, 1969).

2.3. 2.3.2 2

Kait Kaitan an Stre Stress ss dan dan Dia Diare re

Diare yang disebabkan oleh stress disebut sebagai  Performance Anxiety  Diarrohea (PAD) atau Nervous atau Nervous Diarrhoea. Diarrhoea. Ini adalah tipe diare yang akan munc mu ncul ul ap apab abil ilaa se seseo seora rang ng itu itu terp terpak aksa sa mela melalu luii suat suatu u fase fase di mana mana meme me merl rluk ukan an ko kons nsen entr trasi asi ya yang ng ting tinggi gi da dari ri seseo seseoran rang g itu itu ya yang ng bi bisa sa menimbulkan stress.

 

20

2.3.3

Penyebab Performance Anxiety Diarrhoea Diarrhoea

Diar Diaree

terj te rjad adii

apab apabil ilaa

se sesu suat atu u

meng mengga gang nggu gu

ke kese seim imba bang ngan an

sist sistem em

 pencernaan kita. Kaitan antara kejadian-kejadian di dunia nyata dan simptom-simptom gastrointestinal telah lama diterima. Penelitian modern  pada saat ini berfokus kepada kepentingan hubungan antara kejadian yang  berlaku sehari-hari yang mempengaruhi sistem saraf pusat kita, dan  bagaimana faktor ini member efek kepada fungsi sistem pencernaan melalui enteric nervous system yang telah terspesialisasi di usus kecil.

 

21

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:

Gambar 3.1 Kerangka konsep penyebab diare dengan kejadian diare pada mahasiswa.  

Faktor Ekstrinsik: Lingkungan Pola makan Jenis makanan Riwayat infeksi Sosio-ekonomi Sanitasi makanan Kebersihan diri

Kejadian diare pada mahasiswa.

Faktor Intrinsik (Stress):

3. 3.1. 1.1 1

i.

Pola tidur  

ii.

Pola belajar  

iii.

Faktor keluarga

Vari Variab abel el Ind Indep epen ende den n

Variabel dalam penelitian ini adalah faktor yang mempengaruhi terjadinya diare pada mahasiswa di negara ini. Faktor-faktor di sini termasuk faktor  ekstrinsik yaitu faktor lingkungan, pola makanan, jenis makanan, riwayat

 

22

infeksi, sosio-ekonomi, sanitasi makanan, kebersihan diri maupun faktor  genetik. Selain itu, terdapat juga faktor intrinsik yang menggambarkan tahap stress yang dilalui oleh mahasiswa itu seperti pola tidur, pola belajar  maupun faktor keluarga. 3. 3.1. 1.2 2

Vari Variab abel el Depe Depend nden en

Hasil dari penelitian ini akan memberi kita jawaban terhadap faktor yang sebenarnya mempengaruhi kejadian diare pada mahasiswa.

3.2 Defenisi Operasional

Skala pengukuran dalam penelitian digunakan untuk mengukur perilaku dan riwaya riw ayatt hidup hidup respond responden en yang yang melipu meliputi ti tempat tempat tingga tinggal, l, riwaya riwayatt penyak penyakit it terdahulu, pola makan dan keadaan sosio-ekonomi di mana variabel pengukur  akan dijabarkan menjadi komponen yang dapat diukur berdasarkan nilai yang diberikan kepada setiap pertanyaan. 1.

Tempat tinggal Penguk Pen gukura uran n tempat tempat tingga tinggall respond responden en didasar didasarkan kan pada pada tempat tempat tinggal sebelum responden datang ke Medan dan pada saat ini. Tempat tinggal yang dijawab oleh responden akan dianalisa untuk  dinilai keadaan sosio ekonomi e konomi dan juga kebersihan lingkunannya.

2.

Riwayat penyakit Pengukuran Pengukura n riwayat riwayat penyakit penyakit responden responden didasarkan pada jenis jenis penyakit yang dapat menimbulkan gejala diare pada saat respond resp onden en baru baru datang datang ke Medan Medan dan pada saat ini, sehingg sehinggaa kelainan diare akibat penyakit terdahulu dapat dieliminasi.

3.

Pola makan Pengukuran pola makan responden didasarkan pada pola makan responden pada saat responden baru datang ke Medan dan pada saat ini dan dianalisa untuk menilai hubungannya dengan kejadian diare.

 

23

4.

Uang untuk makanan Penguk Pen gukura uran n uang uang untuk untuk makana makanan n yang yang disisai disisain n oleh oleh respond responden en setiap hari didasarkan pada saat responden baru datang ke Medan dan pada saat ini untuk dianalisa dan dinilai kualitas makanan yang dikonsumsi responden sehari-hari.

5.

Stress Penguk Pen gukura uran n tahap tahap stress stress oleh oleh respon responden den didasar didasarkan kan pada pada saat responden baru datang ke Medan dan pada saat ini untuk dianalisa dan dinilai hubungan antara stress dengan kejadian diare.

3.3 Hipotesa

Hipotesa yang ingin dibuktikan pada penelitian ini adalah terdapat faktorfaktor ekstrinsik dan intrinsic yang mempengaruhi tercetusnya diare pada mahasiswa. H0 = tidak terdapat hubungan antara faktor ekstrinsik dan intrinsik dengan tercetusnya kejadian daire di kalangan mahasiswa. H1 = terd terdap apat at hu hubu bung ngan an an anta tara ra fakt faktor or ek ekst strin rinsik sik da dan n in intr trin insi sik k de deng ngan an tercetusnya diare di kalangan mahasiswa.

 

24

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Peneli Pen elitian tian ini bersifa bersifatt analit analitik ik dengan dengan menggu menggunak nakan an rancan rancangan gan peneli penelitian tian retrospektif. retrosp ektif. Penelitian Penelitian ini akan memberikan memberikan gambaran umum kejadian kejadian diare yang berlaku pada mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian 4. 4.2. 2.1 1

Wakt Waktu u Pene Peneli liti tian an

Penelitian ini akan dilakukan pada akhir Juli 2009 dan berlangsung selama 4 bulan. bulan. Peneli Penelitian tian ini dimula dimulaii dari dari penelu penelusura suran n daftar daftar pustak pustaka, a, survei survei awal aw al,,

peny penyus usun unan an

pr prop opos osal al

pene peneli liti tian an,,

ko kons nsul ulta tasi si

de deng ngan an

do dose sen n

 pembimbing, seminar proposal dan dilanjutkan dengan penelitian penelitian lapangan untuk pengumpulan data serta melakukan pengolahan dan analisa data,  penyusunan laporan penelitian, penulisan karya tulis ilmiah (KTI) dan seminar hasil. 4. 4.2. 2.2 2

Temp Tempat at Pene Peneli liti tian an

Peneli Pen elitian tian ini akan akan dilaku dilakukan kan di sekitar sekitar kampus kampus Fakult Fakultas as Kedokt Kedokteran eran Universitas Sumatera Utara, di Jalan Dokter Mansyur Medan. Adapun alasan dipilihnya tempat ini sebagai lokasi penelitian adalah karena jumlah mahasiswa asing yang cukup banyak disamping adanya mahasiswa warga negara Indonesia dengan latar belakang dan tingkat sosio-ekonomi yang  bervariasi.

4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1

Populasi

Popu Po pula lasi si da dalam lam pe pene neli litia tian n in inii ad adala alah h semua semua maha mahasi siswa swa ya yang ng  belajar di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara bagi tahun ajaran 2006, 2007 dan 2008. Berdasarkan data yang diperoleh dari Sub-

 

25

 bagian Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, terdapat sebanyak 426 orang mahasiswa bagi stambuk 2006, 456 orang mahasiswa bagi stambuk 2007 dan 428 orang mahasiswa bagi stambuk  2008. Jumlah populasi yang ingin diteliti adalah 1310 orang mahasiswa. 4.3.2

Sampel

Samp Sampel el da dala lam m pe pene neli litia tian n in inii adal adalah ah ba bagi gian an da dari ri po popu pula lasi si maha mahasis siswa wa stambuk 2006 hingga 2008 di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penentuan besar sampel berdasarkan rumus:   n=

 N  1 + N + N (d)2

Dimana: n = sampel  N = populasi d

= penyimpangan penyimpangan statistic statistic dari sampel sampel terhadap populasi populasi,, ditetapkan ditetapkan

sebesar 0,10 (Notoatmodjo, 2002)

Berdasarkan Berda sarkan rumus tersebut didapatkan didapatkan jumlah sampel sebesar 93 orang.. Tehnik orang Tehnik pengambilan pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunak menggunakan an quota sampling , yaitu peneliti menghubungi responden yang memenuhi criteriaa inklusi criteri inklusi sampai data yang terku terkumpul mpul mencapai mencapai jumlah jumlah yang sudah ditentukan.

4.4 Teknik Pengumpulan Data

Pada pelaksanaan penelitian penulis mengumpulkan data melalui data yang diku dikump mpul ulka kan n meng me nggu guna naka kan n

mela melalu luii

wawa wawanc ncar araa

inst instru rume ment nt

la lang ngsu sung ng

pene peneli liti tian an

be beru rupa pa

pa pada da

re resp spon onde den n

ku kues esio ione ner. r.

Data Data

de deng ngan an ya yang ng

dikumpulkan adalah semua ada termasuk variable independen dan dependen.

 

26

Wawancara dilakukan dengan melakukan pertemuan bersama responden di sekitar kampus Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Kriteria inklusi adalah semua mahasiswa yang pernah mengalami diare dan tida tidak k diseb disebab abka kan n oleh oleh de dema mam m maup maupun un pe peny nyak akit it te terd rdah ahul ulu u ya yang ng ke keti tika ka dilakukan penelitian bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian. Kriteri Kri teriaa eksklu eksklusi si adalah adalah semua semua mahasis mahasiswa wa yang yang tidak tidak mengis mengisii kuesion kuesioner  er  dengan lengkap, tidak mengalami diare atau mengalami daire disebabkan  penyakit terdahulu.  4.4.1. Uji Validitas dan Realibilitas Validitas menunjukkan sejauh mana ukuran yang diperoleh benar-benar  menyatakan hasil pengukuran menyatakan pengukuran yang ingin diukur. Sedangkan Reabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur  da dapa patt dipe diperca rcaya ya atau atau da dapa patt dian dianda dalk lkan an.. Berd Berdasa asark rkan an ha hasil sil uj ujii ya yang ng diperoleh, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan  bahwa pengukuran yang telah dilakukan telah valid dan reliabel. Tabel 4.1. Laporan Hasil Uji Validitas dan Uji Realibitas.

Variabel

Nomor   Pertanyaan

Total

Status Alpha

Status

Pearson Correlation

Faktor  Mempengaruhi Tercetusnya Diare

0,916

Reliabel

1

0,7234

Valid

6

0,7699

Valid

7

0,5164

Valid

Reliabel

8

0,6182

Valid

Reliabel

10

0,9705

Valid

Reliabel

11

0,5710

Valid

Reliabel

5

Reliabel

 

27

12

0,6143

Valid

Reliabel

13

0,4618

Valid

Reliabel

15

0,4951

Valid

Reliabel

16

0,5724

Valid

Reliabel

17

0,9271

Valid

Reliabel

18

0,7851

Valid

Reliabel

4.5 Metode Analisis Data

Data-da Dat a-data ta yang yang telah telah dikump dikumpulk ulkan an dilaku dilakukan kan pengol pengolaha ahan n melalu melaluii proses proses  pengeditan dan pengkodean, kemudian dimasukkan dan diolah dengan menggunakan program SPSS versi 15. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik yang sesuai secara univariat dan bivariat. Selanjutnya data-data tersebut disajikan dalam bentuk tabel.

 

28

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Loka Lo kasi si pene peneli liti tian an ini ini dila dilaku kuka kan n di se seki kita tarr ka kamp mpus us Fa Faku kult ltas as Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang bertempat di Jl. dr. T. Mansur No. 5, Kampus USU Medan. 5.1.2. Deskripsi Karakteristik Karakteristik Responden Tabel 5.1. Karakteristik Karakteristik responden berdasarkan onset kejadian diare. Variabel

Onset diare

Kategori

Sewaktu baru datang ke Medan Sete etelah

bebera rap pa

minggu

di

Jumlah

%

10

10,8

2

2,2

9

9,7

0

0

72

77,4

93

100

Medan Seja Sejak k da data tang ng ke Meda Medan n sa samp mpai ai saat ini Tidak pernah diare Tidak ada waktu tertentu

Total

Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa sebaran responden menurut onset kejadian diare mayoritas tidak mempunyai waktu tertentu bagi kejadian diare yakni 72 orang (77,4%) sedangkan responden yang mengalami diare

 

29

sewa sewakt ktu u baru baru dati dating ng ke Meda Medan n se seba bany nyak ak 10 or oran ang g (1 (10, 0,8% 8%), ), ya yang ng mengalami diare dari saat datang ke Medan hingga kini sebanyak 9 orang (9,7%) (9, 7%) dan yang yang mengal mengalami ami diare diare setelah setelah bebera beberapa pa minggu minggu di Medan Medan sebanyak 2 orang (2,2%). Tabel 5.2. Karakteristik Karakteristik responden berdasarkan frekwensi diare. Variabel

Kategori

Jumlah

%

Frekwensi kejadian

Lebih dari 1X dalam 1 minggu

15

16,1

diare

1X hingga 4X dalam 1 bulan

8

8,6

Kurang 3X dalam waktu 3 bulan

6

6,5

Tidak ada waktu tertentu

64

68,8

93

100

Total

Dari hasil analisis diketahui bahwa mayoritas responden mengalami diare de deng ngan an wakt waktu u ya yang ng tida tidak k tent tentu u ya yait itu u seban sebanya yak k 64 or oran ang g (6 (68, 8,8% 8%). ). Selanj Sel anjutn utnya ya diikut diikutii respond responden en yang yang mengal mengalami ami diare diare lebih lebih dari dari sekali sekali dalam seminggu yaitu sebanyak 15 orang (16,1%), frekwensi diare antara sekali hingga empat kali dalam satu bulan yaitu sebanyak 8 orang (8,6%) dan yang terakhir responden yang mengalami diare kurang dari tiga kali dalam tempoh waktu tiga bulan yaitu sebanyak 6 orang (6,5%).

 

30

Tabel 5.3. Karakteristik responden terhadap penyebab diare. Variabel

Penyebab diare

Total

Kategori

Jumlah

%

Diare diawali dengan demam

12

12,9

Diare tidak diawali dengan demam

76

81,7

Diare menyebabkan demam

5

5,4

93

100

Dari Da ri ha hasi sill an anal alisi isiss da dapa patt dike diketa tahu huii sebara sebaran n respo respond nden en be berd rdasa asark rkan an  penyebab diare mayoritas diare yang tidak diawali dengan demam yaitu sebanyak 76 orang (81,7%). Responden yang mengalami diare setelah demam adalah berjumlah 12 orang (12,9%) sedangkan responden yang mengalami demam akibat diare adalah berjumlah 5 orang (5,4%).

 

31

5.1.3. Hasil Analisis Statistik  Tabel Tab el 5.4. 5.4. Distr Distribu ibusi si respo responde nden n berda berdasar sarkan kan ada atau atau tidak tidaknya nya hubungan antara tempat tinggal dengan frekwensi terjadinya diare. Tempat tinggal

Frekwensi Diare Jarang

Total

Kadang-

p value

Sering

kadang

Saudara /

n

%

n

%

n

%

n

%

5

13.2

29

76.3

4

10.5

38

100

 

 

keluarga Kost /

10

18.2

41

74.5

4

7.3

55

100

15

16.1

70

75.3

8

8.6

93

100

0.364

kontrakan Total

Dari hasil analisa hubungan antara frekwensi diare dengan tempat tinggal, dipero dip eroleh leh bahwa bahwa sebany sebanyak ak 4 orang orang (10.5% (10.5%)) respond responden en yang yang tingga tinggall  bersama saudara atau keluarga sering s ering mengalami diare. Sebanyak 4 orang (7.3%) (7. 3%) respond responden en yang yang tingga tinggall di kost kost atau atau di kontra kontrakan kan juga juga sering sering mengalami diare. Hasil uji statistik didapatkan p value = 0.364. Karena nilai p>0.05, disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara frekwensi diare diare de deng ngan an temp tempat at ting tingga gall respo respond nden en sama sama ad adaa respo respond nden en ting tingga gall  bersama saudara / keluarga atau tinggal di kost/ /kontrakan.

 

32

Tabel 5.5. Distribusi responden berdasarkan ada tidaknya hubungan anta an tara ra

frek frekwe wens nsii

meng mengko kons nsum umsi si

maka makana nan n

cepa cepatt

saji saji

de deng ngan an

frekwensi terjadinya diare. Frekwensi

Frekwensi Diare

konsumsi

Jarang

Kadang-

makanan

>3x

1-3x

Sering

n

%

n

%

5

10.4

40

83.8

n

3

 

%

n

%

6.3

48

100

0.301

 

7

22.6

22

71.0

2

6.5

31

100

tidak pernah

3

21.4

8

57.1

3

21.4

14

100

Total

15

16.1

70

75.3

8

8.6

93

100

seminggu

p value

kadang

cepat saji

seminggu

Total

Jarang /

Darii hasil Dar hasil analis analisaa statist statistik ik hubung hubungan an antara antara frekwen frekwensi si mengko mengkonsu nsumsi msi makanan capat saji dengan frekwensi terjadinya diare, diperoleh bahwa sebany seb anyak ak 40 orang orang (83.8% (83.8%)) respond responden en yang yang mengko mengkonsu nsumsi msi makana makanan n ce cepa patt saji saji lebi lebih h da dari ri 3x semin semingg ggu u ka kada dang ng-k -kad adan ang g meng mengal alami ami di diar are. e. Sebanyak 22 orang (71%) responden yang mengkonsumsi makanan cepat saji 1 hingga 3x seminggu juga kadang-kadang mengalami diare. Hasil uji statistik menunjukkan p value = 0.301. Karena nilai p>0.05 maka dapat dis isim impu pulk lkan an

bah bahwa

tida tidak k

terd terdap apat at

hu hubu bung ngan an

an anta tara ra

frek frekw wen ensi si

mengkonsumsi makanan cepat saji dengan frekwensi terjadinya diare.

 

33

Tabel 5.6. Distribusi responden berdasarkan ada tidaknya hubungan antara tempat makan sehari-hari dengan frekwensi terjadinya diare. Makanan sehari-

Frekwensi Diare Jarang

hari %

Makanan

Rantangan / kantin FK /

p value

Sering

kadang n

rumah

Kadang-

Total

4

11.1

n

%

28

77.8

n

%

4

 

11.1

n

%

36

100

0.641

 

9

20.0

32

71.1

4

8.9

45

100

2

16.7

10

83.3

0

0

12

100

15

16.1

70

75.3

8

8.6

93

100

restoran Pinggir jalan Total

Dari hasil analisa hubungan antara frekwensi diare dengan tempat makan, diperoleh sebanyak 10 orang (83.3%) responden yang makan di pinggir   jalan mengalami diare dengan keseringan kadang-kadang. Sebanyak 28 orang ora ng (77.8% (77.8%)) respon responden den yang yang makan makan di rumah rumah turut turut kadang kadang-kad -kadang ang mengalami diare. Hasil uji statistik didapatkan p value = 0.641. Karena nilai p>0.05, disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara frekwensi diare dengan tempat makan sehari-hari

 

34

Tabel 5.7. Distribusi responden berdasarkan ada tidaknya hubungan antara sumber air dengan frekwensi terjadinya diare. Sumber air

Frekwensi Diare Jarang

Total

Kadang-

p value

Sering

kadang n

%

N

%

9

18.0

37

74.0

3

14.3

15

71.4

n

%

n

%

4

8.0

50

100

3

14.3

21

100

Air mineral PT. Aqua Air galon isi ulang

0.868

  Air PDAM Tirtanadi

3

13.6

18

81.8

1

4.5

22

100

15

16.1

70

75.3

8

8.6

93

100

(dimasak) Total

Dari hasil analisa hubungan hubungan antara sumber sumber air dengan frekwensi kejadian diare, dia re, didapa didapatka tkan n bahwa bahwa sebany sebanyak ak 18 orang orang (81.8% (81.8%)) respond responden en yang yang sumberr airnya sumbe airnya dari PDAM Tirtanadi Tirtanadi mengalami mengalami diare dengan dengan keseringan keseringan yang yang kada kadang ng-k -kad adan ang. g. Se Seba bany nyak ak 37 or oran ang g (7 (74% 4%)) re resp spon onde den n ya yang ng meminum air dari PT.Aqua turut kadang-kadang mengalami diare. Hasil uji statistik diperoleh p value = 0.868. 0.868. Karena p>0.05, p>0.05, maka disimpulkan disimpulkan  bahwa tidak terdapat hubungan antara sumber air dengan frekwensi frekwensi diare.

 

35

Tabel Tab el 5.8. 5.8. Distri Distribus busii respon responden den berdas berdasark arkan an hubung hubungan an antara antara keteraturan waktu makan dengan frekwensi terjadinya diare. Keteraturan waktu

Frekwensi Diare Jarang

makan

Kadang-

Total

p value

Sering

kadang n

%

n

%

Ya, teratur 

1

3.7

25

92.6

Kadang kala

13

23.6

37

Tidak 

1

9.1

Total

15

16.1

n

%

n

%

1

3.7

27

100

67.3

5

9.1

55

100

8

72.7

2

18.2

11

100

70

75.3

8

8.6

93

100

0.056

Darii hasil Dar hasil analisa analisa hubung hubungan an antara antara ketera keteratur turan an waktu waktu makan makan dengan dengan frekwensi terjadinya diare, diperoleh bahwa sebanyak 25 orang (92.6%) resp respon onde den n

yang yang

wakt waktu u

maka makann nnya ya

te tera ratu tur, r,

ha hany nyaa

ka kada dang ng-k -kad adan ang g

mengalami diare. Sedangkan sebanyak 2 orang (18.2%) responden yang waktu makannya tidak teratur sering mengalami diare. Hasil uji statistik  menu me nunj njuk ukka kan n bahw bahwaa p valu valuee = 0. 0.05 056, 6, ka kare rena na ni nila laii p>0. p>0.05 05 maka maka disimp dis impulk ulkan an bahwa bahwa tidak tidak terdapa terdapatt hubung hubungan an antara antara keterat keteratura uran n waktu waktu makan dengan frekwensi terjadinya diare.

 

36

Tabel Tab el 5.9. 5.9. Distri Distribus busii respon responden den berdas berdasark arkan an hubung hubungan an antara antara frekwensi makan dalam sehari dengan frekwensi terjadinya diare. Frekwensi makan

Frekwensi Diare Jarang

dalam sehari

Kadang-

p value

Sering

kadang n

%

n

%

3x

8

15.7

39

76.5

>3x / 0.05, maka disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara frekwensi makan dalam sehari dengan frekwensi kejadian diare.

 

37

Tabel 5.10. Distribusi responden berdasarkan hubungan antara jenis makanan sehari-hari dengan frekwnsi terjadinya diare. Jenis

Frekwensi Diare

makanan

Jarang

sehari-hari

Tidak tentu Total

p value

Sering

kadang

Makanan seimbang

Kadang-

Total

n

%

n

%

8

13.1

46

75.4

n

7

 

%

n

%

11.5

61

100

32

100

93

100

0.211

 

7

21.9

24

75.0

1

15

16.1

70

75.3

8

3.1 8.6

Dari hasil analisa diperoleh bahwa sebanyak 46 orang (75.4%) responden yang memakan makanan seimbang seimbang mengalami mengalami diare dengan dengan frekwensi frekwensi yang kadang-kadang. Sebanyak 24 orang (75%) responden yang tidak  tentu ten tu jenis jenis makana makananny nnyaa turut turut mengal mengalami ami diare diare dengan dengan frekwe frekwensi nsi yang yang kadang-kadang. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa p value = 0.211. Karena nila p>0.05 maka disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis makanan sehari-hari dengan frekwensi terjadinya diare.

 

38

Tabel 5.11. Distribusi responden berdasarkan hubungan antara lama tidur dalam sehari dengan frekwensi terjadinya diare. Lama tidur sehari

Frekwensi Diare Jarang

Kadang-

Total

p value

Sering

kadang

6-8 jam 8jam Total

n

%

n

%

10

18.2

40

72.7

5

13.2

30

15

16.1

70

n

%

n

%

5

9.1

55

100

78.9

3

7.9

38

100

75.3

8

8.6

93

100

0.364

Dari hasil analisa hubungan antara lama tidur sehari dengan frekwensi terjadinya diare diperoleh bahwa, sebanyak 30 orang (78.9%) responden yang lama tidurnya kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam mengalami diare dengan frekwensi yang kadang-kadang. Sebanyak 40 orang (72.7%) responden yang lama tidunya cukup 6 hingga 8 jam juga turut mengalami diare dengan frekwensi kadang-kadang. Hasil uji statistik menunjukkan p value = 0.364. Karena nila p>0.05 maka daoat disimpulkan bahwa tidak  terdapat hubungan antara lama tidur sehari dengan frekwensi terjadinya diare.  

 

39

Tabel 5.12. Distribusi responden berdasarkan hubungan antara lama belaj bel ajar ar dalam dalam sehar seharii (s (sela elain in kulia kuliah) h) denga dengan n fr frekw ekwens ensii terjad terjadiny inya a diare. Lama

Frekwensi Diare

belajar

Jarang

sehari (selain

Kadang-

Total

p value

Sering

kadang n

%

n

%

n

%

n

%

kuliah)

Tidak tentu

9

13.2

54

79.4

5

7.4

68

100

2-3jam

2

10.5

14

73.7

3

15.8

19

100

>3jam Total

4 15

66.7 16.1

2 70

33.3 75.3

0 8

0 8.6

6 93

100 100

0.002

Darii hasil Dar hasil analis analisaa hubung hubungan an antara antara lama lama belaja belajarr dalam dalam sehari sehari (selain (selain kuliah) dengan frekwensi terjadinya diare diperoleh bahwa sebanyak 54 orang (79.4%) responden yang lama belajarnya tidak tentu, mengalami diare dengan frekwensi yang kadang-kadang. Sebanyak 14 orang (73.7%) respond resp onden en yang yang lama lama belaja belajarny rnyaa 2 hingga hingga 3 jam juga juga kadang kadang-kad -kadang ang mengalami diare. Sedangkan sebanyak 4 orang (66.7%) responden yang lama lama be bela laja jarn rnya ya lebih lebih da dari ri 3 jam, jam, ja jaran rang g meng mengal alam amii di diare are.. Hasi Hasill uj ujii statistik menunjukkan bahwa p value = 0.002. Karena nilai p0.05, disimpulkan  bahwa tidak terdapat hubungan antara frekwensi berenang dengan frekwensi terjadinya diare.

 

41

Tabel Tab el 5.14. 5.14. Distr Distribu ibusi si re respo sponde nden n berda berdasar sarkan kan hubung hubungan an antar antara a keseringan meminum minuman dingin dengan frekwensi terjadinya diare. Keseringan meminum

Frekwensi Diare Jarang

Kadang-

minuman dingin

Total

p value

Sering

kadang n

%

n

%

n

%

n

%

7

100

Tidak pernah

0

0

7

100

0

0

Kadang kala

5

16.7

21

70.0

4

13.3

30

100

Sering

10

17.9

42

4

7.1

56

100

Total

15

16.1

70

8

8.6

93

100

75.0 75.3

0.478

Dari hasil analisa hubungan antara keseringan meminum minuman dingin dengan den gan frekwen frekwensi si terjad terjadiny inyaa diare, diare, dipero diperoleh leh bahwa bahwa sebany sebanyak ak 7 orang orang (100 (100%) %) resp respon onde den n yang yang tida tidak k pe pern rnah ah memi meminu num m minu minuma man n di ding ngin in meng me ngala alami mi diare diare.. Seba Sebany nyak ak 42 or oran ang g (7 (75% 5%)) respo respond nden en ya yang ng serin sering g meminum minuman dingin juga turut mengalami diare dengan frekwensi kadang-kadang. Hasil uji statistik menunjukkan p value = 0.478. Karena nilai nil ai p>0.05 p>0.05 maka maka dapat dapat disimp disimpulk ulkan an bahwa bahwa tidak tidak terdap terdapat at hubung hubungan an antara keseringan meminum minuman dingin dengn frekwensi terjadinya diare.

 

42

5.2.

Pembahasan 5.2. 5.2.1 1

Di Diar aree di Kala Kalang ngan an Mah Mahas asis iswa wa

Dari hasil penelitian telah dikumpulkan, kejadian diare di kalangan mahasiswa menunjukkan angka kejadian yang cukup tinggi. Akan tetapi, tetap i, frekwensi frekwensi kejadian diare itu sendiri bervariasi bervariasi dan sebagian sebagian  besar dari responden yang menjawab kuesioner ini menyatakan  bahwa kejadian diare tidak terjadi pada waktu tertentu sehingga sulit sul it untuk untuk mengid mengident entifik ifikasi asi penyeb penyebab ab diare diare itu sendir sendiri. i. Hal ini menunj men unjukk ukkan an bahwa bahwa ada kemung kemungkin kinan an jika jika diare diare yang yang terjad terjadii adalah disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak steril. Hal ini dapat dapat diklarifikasi dengan soalan dalam kuesioner yang menanyakan menan yakan tentang apakah apakah mahasiswa mahasiswa itu sendiri sendiri memastikan memastikan  bahwa makanan yang dikonsumsi benar-benar aman dan bersih ataupu ata upun n tidak. tidak. Walaup Walaupun un frekwen frekwensi si kejadi kejadian an diare diare di kalang kalangan an maha ma hasis siswa wa secara secara ke kese selu luru ruha han n tida tidak k da dapa patt di dije jela lask skan an de deng ngan an terper ter perinc inci, i, akan akan tetapi tetapi kejadi kejadiann annya ya yang yang menjad menjadii faktor faktor inklus inklusii dalam penelitian ini harus dipertimbangkan. Sebanyak 93 orang re resp spon onde den n ya yang ng meny menyata ataka kan n ba bahw hwaa pe pern rnah ah meng mengal alami ami di diar aree dengan mayoritas frekwensi diare dan onset diare yang tidak tentu menunjukkan angka kejadian diare sangatlah tinggi.

5.2.2 5.2 .2

Fakto Faktorr Penye Penyebab bab Diar Diaree di Ka Kalan langan gan Maha Mahasis siswa wa

Darii hasil Dar hasil analis analisis is statist statistik ik tentan tentang g faktor faktor penyeb penyebab ab diare diare dan kejadian diare di kalangan mahasiswa, dapat disimpulkan bahwa terdapat satu faktor yang signifikan yang menyebabkan diare di kalangan mahasiswa yaitu faktor jumlah jam belajar dalam sehari dan kejadian diare pada mahasiswa tersebut. Dengan nilai p value sebanyak 0,002, ternyata ada hubungan kuat antara kedua hal ini. Jumlah jam belajar dalam kuesioner ini adalah sangat berkaitan dengan den gan tingka tingkatt stres stres yang yang dihada dihadapi pi oleh oleh mahasi mahasiswa swa itu sendir sendiri. i.

 

43

Dengan pemilihan responden Fakultas Kedokteran USU yang ratarataa mempun rat mempunyai yai tugasa tugasan n dan jam kuliah kuliah yang yang lebih lebih diband dibanding ing dengan fakultas yang lain, menguatkan teori kejadian Performance kejadian  Performance  Anxiety Diarrhoea (PAD) atau  Nervous Diarrhoea yang teorinya telah banyak dikembangkan di negara barat di mana kejadian diare di ka kalan langa gan n maha mahasis siswa wa ak akan an meni mening ngka katt ap apab abil ilaa musim musim uj ujian ian semester di universitas itu sendiri atau apabila seseorang itu berada dalam keadaan stres yang berat.

 

44

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1.

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat dicapai dari hasil penelitian adalah hanya faktor  intr intrin insik sik (stres (stress) s) saja saja ya yang ng memp mempen enga garu ruhi hi te terce rcetu tusn snya ya di diare are pa pada da mahasiswa.

6.2.

Saran

1.

Per erlu lu dila dilaku kuka kan n pen enel elit itia ian n se seru rup pa unt ntu uk mah mahas asis isw wa stam stambu buk k da dan n fakultas yang lain untuk melihat kemungkinan adanya variasi pola diare pada mahasiswa.

2.

Per erlu lu dibe diberi rika kan n in info form rmas asii ta tam mbah bahan kepa kepad da mah mahas asis iswa wa ten tenta tang ng  penanganan stress agar resiko untuk terjadinya diare dapat diminimalisirkan.

2.

Per erlu lu dis dised edia iak kan info inform rmas asii dan dan masu masuka kan n dala dalam m meng mengub ubah ah car caraa hidup individu supaya masalah ini tidak berulang sekaligus dapat meni me ning ngka katk tkan an

tara taraff

kehi kehidu dupa pan n

masy masyar arak akat at

se seir irin ing g

de deng ngan an

 produktivitas negara yang tidak lagi terganggu dengan masalah diare.

`

 

45

DAFTAR PUSTAKA

Blackburn, B.G., et al., Craun, G.F., Yoder, J.S., Hill, V., Calderon, R.L., Chen,  N., 2004. Surveillance for Waterborne-Disease Outbreaks Associated With Drinking Water – United States, States , 2001-2002. M.M.W.R. 2001-2002. M.M.W.R. Surveill Summ. Summ. 53:23-45

Brammer, L.M., Abrego, P.J., Shostrom, E.L., 1993. Theraupetic Counseling and   Psychotherapy.. USA: John Wiley & Sons.  Psychotherapy

Budiyanto, C. 2009, Gastritis, Ulkus Peptikum Diare, Diare, Universitas Universitas Sebelas Maret, Solo. Available from: http://ackogtg.wordpress.com/2009/04/03/gastritis-ulkus-peptikum-diare/ [Accessed 5 April 2009]

Cartwright, R.Y., 2003. Food and Waterborne Infections Associated with Package Holidays. J. Holidays.  J. Appl. Microbiol , 94: 12-24.

Centers for Disease Control and Prevention, 2006. Pre2006.  Pre- and Post General Health  Recommendations. National Center for Immunization and Respiratory Diseases: Division of Bacterial Diseases

Centers Cen ters for Disease Disease Contro Controll and Preven Preventio tion, n, 2006. 2006. Tra Travell vellers’ ers’ Health Health Kit .  National Center for Immunization and Respiratory Diseases: Division of Bacterial Diseases

Colman Col man,, A.M., A.M., 2001. 2001. Oxford Dictionary Dictionary of Psychology Psychology.. Ne New w York York:: Oxfo Oxford rd University Press Inc.

Daldiyono, 1997. Diare. Dalam Diare.  Dalam:: Sulaiman, H. A., Daldiyono, Nurul, H., Rani, H. A., Gastroenterologi Hepatologi. Hepatologi. Jakarta: CV Sagung Seto.

 

46

Daldiyono, 1997. Pendekatan Klinik Diare Kronik pada Orang Dewasa.  Dalam  Dalam:: Sulaiman, H. A., Daldiyono, Nurul, H., Rani, H. A., Gastroenterologi Hepatologi. Hepatologi. Jakarta: CV Sagung Seto

Easmon, C. 2005, Causes of Traveller’s Diarrhoea, Diarrhoea, UK. Available from: http://www.netdoctor.co.uk/travel/diseases/travellers_diarrhoea.htm   http://www.netdoctor.co.uk/travel/diseases/travellers_diarrhoea.htm [Accessed 5 April 2009]

Kliegm Kli egman, an, R.M., R.M., Greenba Greenbaum, um, L.A., L.A., Lye, Lye, P.S. P.S. 2004. 2004.  Practical Strategies in  Pediatric Diagnosis and Therapy, Therapy, 2nd ed. Philadelphia, Elsevier 

 Notoatmodjo, S., 2002. 2002. Metodologi  Metodologi Penelitian Kesehatan. Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Sl Slifk ifko, o, T. T.R. R.,, Smit Smith, h, H. H.V. V.,, Rose, Rose, J. J.B. B.,, 20 2000 00.. Emer Emergi ging ng Pa Para rasit sitee Zoon Zoonos oses es Associated With Water and Food. Int. Food. Int. J. Parasitol , 30: 1379-93

Smeltz Sme ltzer, er, S.C., S.C., Bare, Bare, B.G., B.G., 2001. 2001.  Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth,, edisi 8, vol 2. Jakarta, EGC. Suddarth

traveldocto travel doctor.co.u r.co.uk, k, 2002. 2002. Table of Microo Microorga rganis nisms ms That That Cause Cause Travel Travellers lers’  ’   Diarrhoea and Some Examples Examples of Commonly Associated Foods Foods,, UK. Available from: http://www.traveldoctor.co.uk/diarrhoea.htm [Accessed 5 April 2009]

World Health Organization, 2005. Enterohaemorrhagic 2005.  Enterohaemorrhagic Escherichia coli (EHEC). (EHEC) . USA: Available from: http://www.who.int/mediaacentre/factsheets/fs125/en/ [Accessed 5 April 2009]

 

47

World Health Organization, 2002. Foodborne 2002. Foodborne Diseases, Emerging . USA: Available from: http://www.who.int/mediaacentre/factsheets/fs124/en/ [Accessed 5 April 2009]

World Health Organization, 2007. Food 2007. Food Safety and Foodborne Foodborne Illness. Illness. USA: Available from: http://www.who.int/mediaacentre/factsheets/fs237/en/ [Accessed 5 April 2009]

Wright, J. T., Das, A. K., 1969.  Excretioin of 4-hydroxy-3-methoxy Mandelic  Acid , British Society of Gastroenterology. Available from: http://gut.bmj.com/cgi/content/abstract/10/8/628 [Accessed 5 April 2009]

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF