Trauma Urologi

November 6, 2016 | Author: mssfad | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

trauma...

Description

TR A U M A TR A U M A U R O G EN I TA L U R O G EN ITA L Dr. Ahmad Agil SpU

TR A U M A G IN JA L

Anatomi Ginjal

Trauma Ginjal Dapat karena trauma tumpul, trauma tajam maupun luka tembak Disebabkan benturan langsung maupun cedera deselerasi

1-5% trauma melibatkan ginjal

5-10% trauma abdomen mengenai ginjal Summerton DJ, Djakovic N, Kitrey ND. EAU Guidelines on Urological Trauma. European Association of Urology. 2015

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

Mekanisme Trauma Tumpul

Derajat trauma ginjal

Derajat I : Kontusio ginjal/hematom

Derajat II: Laserasi ginjal pada cortex < 1 cm Derajat III: Laserasi ginjal > 1 cm tanpa ekstravasasi urin atau ruptur collecting system

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

Derajat IV: Laserasi melalui korteks, medulla, kaliks atau cedera pada pembuluh darah besar

Derajat V: avulsi pedikel ginjal, shattered kidney

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

Indikasi Imaging TRAUMA TUMPUL DISERTAI GROSS HEMATURIA TRAUMA DISERTAI MIKROSKOPIK HEMATURIA (>5/LPB) DENGAN RIWAYAT SHOCK PADA ANAK, MIKROSKOPIK HEMATURIA (>50/LPB) DENGAN ATAU TANPA RIWAYAT SHOCK CEDERA PENETRASI PADA DAERAH ABDOMEN, FLANK ATAU TORAKS INFERIOR

CT SCAN ABDOMEN DENGAN KONTRAS (mampu mendeteksi cedera parenkim, cedera pelvokalises, cedera pada pembuluh darah) ULTRASONOGRAFI INTRAVENOUS PYELOGRAPHY

CEDERA DESELERASI

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

Penatalaksanaan EVALUASI AWAL: PASTIKAN PRINSIP ABCD TERCAPAI

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

TR A U M A U R ETER

Trauma Ureter Jarang Dijumpai, hanya 1-2.5% kasus cedera urologi

Dapat disebabkan luka tumpul, tajam, tembus maupun luka tembak Trauma Iatrogenik akibat pembedahan obstetri-ginekologi, digestif maupun urologis merupakan penyebab tersering Summerton DJ, Djakovic N, Kitrey ND. EAU Guidelines on Urological Trauma. European Association of Urology. 2015

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

ANATOMI

ETIOLOGI & MEKANISME CEDERA TRAUMA PEMBEDAHAN Tersering pada operasi daerah pelvis Histerektomi : 54% Operasi kolorektal : 14% Kasus Urologi : 42% dari kasus iatrogenik (Endoskopi 79% ; bedah terbuka 21%)

Mayoritas cedera ureter bagian distal : 87%

Selzman AA, Spirnak JP. Iatrogenic Ureteral injuries: a 20-years experience in treating 165 injuries. J urol. 1996

DERAJAT CEDERA URETER

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

Tipe Cedera Ureter

Diagnosis Klinis Diagnosis Hematuria : negatif pada 25-45% kasus - bukan tanda pasti - sensitifitas 75% Cek lab : analisa dan kultur urine, Darah rutin kreatinin serum dan produk drain Demam dan sepsis (10%) Massa atau pegal di pinggang (36-90%) Urinoma, ileus yang lama, gagal ginjal, infeksi (10%)

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

PENCITRAAN

INTRAVENOUS PYELOGRAFI

Pencitraan utama untuk mengevaluasi keutuhan ureter Keuntungan : mengetahui fungsi ginjal Ekstravasasi, lokasi, luas cedera Sangat akurat untuk cedera iatrogenik Akurasi 14-33% Sulit – keterbatasan waktu dan syok

CT SCAN ABDOMEN

Dapat Mendeteksi cedera lain di rongga abdomen, namun kurang sensitif dalam mendeteksi cedera ureter

RETROGADE PYELOGRAFI

Metode paling sensitif dalam deteksi cedera ureter, dapat dilakukan bersama dengan pemasangan stent ureter

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

TATALAKSAN A

TR A U M A B U LI

Anatomi Buli-buli

Bladder

TRAUMA BULI 90% akibat fraktur pelvis

Kemungkinan cedera buli membesar bila buli dalam kondisi penuh Trauma buli juga dapat diakibatkan oleh cedera iatrogenik saat operasi ginekologi, hernia, urologis, dsb

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

Tanda dan G ejala GROSS HEMATURIA

DISERTAI CEDERA FRAKTUR PELVIS

NYERI SUPRAPUBIS

SULIT BERKEMIH

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

Klasifikasi

 Kontusio Buli-buli  Cedera buli-buli ekstraperitoneal  Cedera intraperitoneal

PEMERIKSAAN RADIOLOGI CYSTOGRAFI/ RETROGRADE CYSTOGRAFI: EKSTRAPERITONEAL MENUNJUKKAN GAMBARAN FLAME-SHAPED YANG MENUNJUKKAN EKSTRAVASASI MATERIAL KONTRAS. INTRAPERITONEAL: EKSTRAVASASI KONTRAS MEMBENTUK GAMBARAN USUS CT SCAN DENGAN KONTRAS: DISERTAI PENJEPITAN KATETER URETRA DAN PENGISISAN BULI DENGAN KONTRAS SECARA RETROGRADE

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

TATALAKSANA Pada cedera intraperitoneal: eksplorasi laparotomi

Pada cedera ekstraperitoneal : pasang kateter 14 hari diikuti sistografi ulang untuk penilaian kesembuhan buli

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

TR A U M A U R ETR A

Trauma Uretra

Merupakan kasus yang jarang terjadi Lebih sering terjadi pada pria. Tidak mengancam jiwa. Insidensi 510%

Berhubungan dengan Straddle trauma, serta trauma pelvis

Penatalaksanaan trauma uretra tergantung lokasi trauma, kondisi hemodinamik serta trauma organ lainnya dengan mempertimbangkan komplikasi jangka panjang Andrich DE, Day AC, Mundy AR. Proposed Mechanism of lower urinary tract injury in fracture of pelvic ring. BJU Int. 2007

Anatomi  Uretra pria dewasa memiliki

panjang 15-25 cm. Secara garis besar dibagi menjadi 2 oleh diafragma urogenital, yang selanjutnya dibagi menjadi 5 segmen :  Uretra posterior – –

Uretra Uretra

pars pars

prostatika membranosa

 Uretra anterior – – –

Uretra pars bulbosa Uretra pars pendulosa Fossa navikulare

Brooks JD. Anatomy of thr lower urinary tract and male genitalia. Wein et al. Campbell-Walsh urology. 2007

Smooth Muscle

Lumen

Incomplete rhabdosphincter

Mekanisme trauma Disrupsi uretra : + 10% kasus fraktur pelvis. Mekanisme disrupsi  tenaga tarikan  mengavulsi puncak prostat Fraktur straddle (seluruh ramus pubis mengalami fraktur)  bagian tengah simfisis akan begerak ke arah posterior Diastesis simfisis pubis menarik ke arah anterior dan lateral Trauma langsung dari pecahan tulang Pergesaran ke arah kranial satu hemipelvis dan simfisis (seperti fraktur Malgaigne)

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

Mekanisme trauma Uretra pars bulbosa merupakan daerah tersering terjadinya trauma uretra anterior mencapai (85%).

Berhubungan dengan fraktur penis : 10 – 20 %

Trauma uretra terjadi pada 25 – 40% kasus trauma tembus penis, sehingga perlu dilakukan uretrografi retrograde pada setiap kasus

Diagnosa trauma uretra Trias klasik diagnostik trauma uretra adalah

Darah pada meatus uretra

(75 - 98 %)

Distensi Buli Tidak dapat berkemih Gejala lain : gross hematuria, hematoma pada skrotum, perineal atau penis, kesulitan pemasangan kateter, ”high riding” atau ”non palpable” prostat

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

Klasifi kasiTraum a U retra

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

Diagnosa trauma uretra 

Pemeriksaan uretrografi retrogad : pemeriksaan standar  



Posisi supine + pelvis oblik 30OO - 40OO oblik Kateter 16 Fr dengan balon 2 cc di fossa navikulare Kontras + 25 cc dengan foto tunggal atau guiding fluoroskopi.

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

Penatalaksanaan Penatalaksanaan awal  derajat dan lokasi trauma, dan keadaan hemodinamik pasien dan trauma daerah lainnya. Langkah awal adalah resusitasi dan stabilisasi kondisi pasien Diversi urin dari buli-buli (cystostomy). Ekstravasasi urin dari uretra dapat menimbulkan reaksi peradangan yang dapat berkembang menjadi abses Langkah definitif setelah kondisi pasien stabil. Kunci penatalaksanaan awal trauma uretra adalah diagnosa yang tepat, staging trauma dan pemilihan tindakan yang tepat ”timing” operasi definitif dapat menjadi : Immediate : < 48 jam Delayed Primary : 3 bulan

Summerton DJ, Djakovic N, Kitrey ND. EAU Guidelines on Urological Trauma. European Association of Urology. 2015

Pemasangan Kateter Pada Trauma Uretra Percobaan pemasangan kateter pada trauma uretra masih terdapat kontroversial.

Pemasangan kateter  potensi mengubah ruptur parsial menjadi total dan dapat menginfeksi hematoma pelvis.

Bukti nyata cukup kecil  beberapa penulis menyarankan pemasangan kateter secara hati-hati, apabila terdapat tahanan tindakan harus segera dihentikan.

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

TR A U M A TESTIS

TRAU M A TESTIS Testis merupakan organ yang terproteksi oleh mobilitas skrotum, otot kremaster, dan tunika albuginea Meskipun dengan proteksi tersebut, cedera testis masih dapat terjadi. Sebanyak 75% merupakan trauma tumpul Sebanyak 1.5% cedera tumpul mencederai kedua testis, sementara pada cedera penetrasi, sebanyak 30% mencederai kedua testis.

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

D iagnosis Klinis: Riwayat trauma skrotum dengan nyeri pada skrotum, disertai mual dan muntah Pembengkakan dan ekimosis amat bervariasi, ketiadaan tanda tersebut tidak mengeksklusi cedera testis. Hematoma tanpa fraktur menunjukkan adanya perdarahan hebat USG merupakan alat yang dapat mendeteksi secara sensitif struktur serta vaskularisasi testis serta dapat mendeteksi distrupsi tunika albuginea

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

Pem eriksaan U ltrasonografi

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

Tatalaksana Pada kasus trauma testis, eksplorasi dini serta repair testis meningkatkan angka keselamatan testis, penurunan angka disabilitas, terjaganya fertilitas serta fungsi hormonal

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

TR A U M A PEN IS

TRAU M A PEN IS Trauma pada penis dan skrotum jarang terjadi akibat mobilitas penis serta skrotum Trauma pada penis seringkali terjadi saat penis dalam kondisi ereksi Jenis trauma penis: fraktur penis, trauma penetrasi, trauma amputasi, trauma strangulasi, zipper injury

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

FRAKTU R PEN IS Seringkali terjadi pada saat hubungan intim, penis yang ereksi keluar dari vagina dan menghantam perineum serta tulang pubis Disebut “buckling injury”, terjadi distrupsi tunica albuginea disertai ruptur corpora cavernosa Diagnosis dapat ditegakkan hanya dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang menunjukkan adanya hematoma serta edema penis disertai nyeri hebat Tatalaksana termasuk diantaranya pemasangan kateter. Uretrografi tidak dianjurkan karena terlalu memakan waktu, kecuali dicurigai adanya ruptur uretra

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

Tatalaksana Tatalaksana repair penis sebaiknya dilakukan dalam waktu 8 jam. Pembedahan awal memiliki prognosis lebih baik dibandingkan terapi tertunda (>36 jam) Terapi konservatif berhubungan dengan komplikasi kurvatura penis (10%), lebih banyak dibandingkan terapi pembedahan (5%), selain itu juga menyebabkan abses (25-30%) serta hospitalisasi lebih lama

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

Tatalaksana Pada Traum a Penis Lainnya Luka Tembak/Luka tusuk

Eksplorasi dini, irigasi agresif, antibiotik profilaksis, eksisi benda asing, penutupan luka secara primer

Luka gigitan hewan/manusi a

Eksplorasi dini, irigasi agresif, antibiotik profilaksis, profilaksis tetanus, debridement dan perawatan terbuka

Trauma amputasi penis

Penanganan amputee dengan baik: Cuci amputee dengan NaCl, balut dengan kassa NaCl lembap, bungkus dengan plastik steril lalu dimasukkan ke dalam kantong berisi es.

Kavoussi LR, Novick AC, Partin AW, Peters CA. Campbell-Walsh Urology 10th Edition. Elsevier, PA. 2012

TERIM A KASIH

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF