Transportasi Mikro
November 13, 2018 | Author: Fredy Siswanto | Category: N/A
Short Description
Download Transportasi Mikro...
Description
CONTOH-CONTOH PERMASALAHAN SISTEM TRANSPORTASI MIKRO
Mata Kuliah: Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi Dosen Pengajar : Ferry Juniardi, ST.MT Kode Mata kuliah: TKS-253
Di Kerjakan Oleh Nama: Fredy Siswanto Nim: D11107071 Jurusan: Teknik Sipil Program Studi: Teknik Sipil
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2008/2009
Sistem Transportasi Mikro terdiri dari : •
Sistem Kegiatan/Tata Guna
•
Sistem Jaringan Prasarana Transportasi
•
Sistem Pergerakan Lalu Lintas
•
Sistem Kelembagaan
Sistem Kegiatan/Tata Guna Rencana tata guna lahan yang baik dapat mengurangi kebutuhan akan perjalanan yang panjang sehingga membuat interaksi menjadi mudah. Contoh permasalahannya :
Misalnya Kegiatan Proyek pembuatan Jalan. Kegiatan proyek pembuatan jalan
ini dapat mengganggu pengguna kendaraan menjadi terhambat pejalanannya karena otomatis kapasitas jalan menjadi berkurang. Hal inilah yang dapat menyebabkan adanya kemacetan.
Pembangunan pasar, ruko-ruko maupun pusat pembelanjaan yang merupakan
pusat kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup yang pembangunannya tidak merata atau tidak teratur akan mengakibatkan permasalahan transportasi yaitu kemacetan bahkan kecelakan. Contohnya di Pontianak adalah daerah kawasan di jalan Nusa Indah yaitu pasar tengah. Hampir pada hari raya maupun hari libur dipadati oleh masyarakat yang berbelanja disana yang mengakibatkan kemacetan.
Adanya kawasan pemukiman liar akan mengurangi kapasitas di jalan. Hal ini
kita lihat contohnya seperti di kota-kota besar Indonesia, salah satunya adalah Jakarta. Pembangunan pemukiman liar akan secara tidak langsung membuat kapasitas jalan berkurang. Hal ini akan berakibat macet.
Adanya pedagang-pedagang kaki lima yang liar akan mengurangi kapasitas
jalan juga sehingga berdampak kemacetan. Hal ini juga dapat kita lihat contohnya di Pontianak adalah di Jalan Gajahmada, yang sudah merambah luas. Apabila hal ini tidak diperhatikan akan menjadi dampak yang sangat fatal bagi pengguna transportasi.
Adanya pemarkiran secara liar misalnya orang itu memarkir kepada tempat
yang semestinya bukan tempat parkir, hal ini dapat mengakibatkan kemacetan. Ataupun perebutan tempat lahan parkir akan menimbulkan kriminalitas.
Sistem Jaringan Prasarana Transportasi Ciri utama permaslahan prasarana adalah prasarana tersebut harus digunakan untuk melayani pergerakan kapanpun dan dimanapun, karena jika tidak akan kehilangan manfaatnya. Contoh permasalahannya :
Ketidakseimbangan antara jumlah pergerakan dan prasarana yang tersedia
diwilayah perkotaan. Misalnya pada bandara di Pontianak yaitu Supadio, parasarana yang tersedia sangat minim atau terbatas sedangkan jumlah penumpang yang ingin menggunakan jasanya sangat banyak apalagi pada harihari raya seperti arus mudik lebaran.
Tidak
tersedianya
prasarana
yang
memadai
untuk
membuka
dan
mengembangkan wilayah di daerah pedalaman. Contohnya seperti disebagian besar desa-desa maupun kampung kampung pedalaman jalannya masih tidak memadai. Kebanyakan masih berupa Lumpur atau tanah kuning. Selain itu kapasitas
jalannya tidak
memadai. Oleh karena itu
akan menghambat
pembangunan atau pengembangan diwilayah tersebut.
Tidak berkembangnya prasarana di Indonesia mempengaruhi efisiensi waktu
perjalanan tempuh. Contohnya seperti kereta api. Kereta api di Negara-negara maju seperti Negara Jepang sudah menggunakan kereta api listrik sedangkan di Indonesia masih menggunakan rel kereta api yang sederhana. Akan lebih efisien waktu perjalanan kita apabila menggunakan kereta api listrik dibandingkan kereta api yang sederhana serta keamanannya lebih terjamin. Tidak hanya kereta api, prasarana-prasarana lainnya juga.
Adanya prasarana-prasarana transportasi yang tidak terawat. Hal ini akan
berdampak kecelakaan. Contohnya rel kereta api yang sudah berkarat dan rapuh akan berbahaya apabila di lalui lagi.
Minim tersedianya tanda-tanda lalu lintas jalan raya sehingga berdampak
kecelakaan lalu lintas. Tanda-tanda yang di maksud misalnya tanda tikungan tajam, tanda di larang parkir, tanda jangan mengebut dan sebgainya. Memang kalau dilihat sekilas merupakan hal yang sepele tapi akan berakibat fatal apabila tidak diperhatikan. Contohnya misalnya kita menyetir ke tempat yang jauh perjalanannya yang belum pernah kita lewati sebelumnya. Akan berbahaya apabila tidak ada tanda-tanda lalu lintas.
Sistem Pergerakan Lalu Lintas Mengatur teknik dan manajemen lalu lintas (jangka pendek), fasilitas angkutan umum yang lbih baik (jangka pendek dan menengah), atau pembangunan jalan (jangka panjang). Aman, cepat, nyaman, murah, handal, dan sesuai dengan lingkungannya dapat tercipta jika pergeakan tersebut diatur dengan baik. Contoh permasalahannya :
Tidak seimbangnya kapasitas jalan untuk pengguna motor dan mobil.
Misalnya di jalan A.yani, sudah ada pembagian kapasitas jalan untuk motor dan mobil. Tetapi kapasitas untuk motor sangat sedikit sehingga hal ini akan mengakibatkan ketidaksabaran pengguna motor untuk menerobos jalur mobil yang intinya adalah ketidakdisiplinan dengan aturan lalu lintas. Pihak yang berwajib tidak memperhitungkan bahwa jumlah kendaraan beroda dua lebih banyak daripada yang beroda empat.
Contoh lainnya adalah Angkutan umum. Angkutan umum dengan seenaknya
berhenti ditepi jalan tanpa menghiraukan pengguna jalan di belakangnya, hal ini akan berakibat terjadinya kecelakaan. Harusnya pergerakan untuk angkutan umum harus diatur sedemikian sehingga lalu lintas berjalan dengan baik.
Permasalahan yang lain adalah angkutan umum yang tidak memadai di kota-
kota besar. Contohnya becak, delman. Secara tidak langsung jenis angkutan umum ini mengakibatkan pemborosan kapasitas jalan dan pergerakan menjadi lemah. Pemborosan kapasitas jalan ini terjadi karena ukuran angkutan ini tidak seimbang dengan kapsitas jalan sedangkan pergerakan lalu lintas menjadi lemah terjadi karena jenis angkutan ini jalannya lambat sehingga membuat efisiensi waktu perjalanan menjadi lama.
Sistem prasarana yang rusak dapat mengakibatkan pergerakan lalu lintas
menjadi macet. Contohnya di Pontianak adalah pada jalan Purnama dulunya. Jalan yang berbatu dan berlubang dapat mengakibatkan macet sehingga mengakibatkan pemborosan waktu perjalanan.
Contoh
lainnya
adalah
pada
pedesaan.
Keterisolasian
daerah
akan
mengakibatkan pergerakan yang minim sehingga perkembangan menjadi lambat. Hal ini dapat dibuktikan dengan memperhatikan perbedaan antara kota besar dengan pedesaan atau pedalaman perkampungan. Itu terjadi karena prasarana tidak memadai di daerah terpencil sehingga terjadinya isolasi wilayah.
Sistem Kelembagaan Sistem kelembagaan meliputi individu, kelompok, lembaga, dan instansi pemerintahan serta swasta yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Di Indonesia sistem kelembagaan yang berkaitan dengan masalah transportasi secara umum dapat terkoordinasi melalui beberapa sistem, yaitu: 1. Sistem kegiatan : dilakukan oleh Bappenas, Bapeda, Bangda dan Pemda. 2. Sistem Jaringan : Dephub, Bina Marga 3. Sitem Pergerakan : Dinas Perhubungan, Organda, Polantas dan Masyarakat. Contoh Permasalahannya :
Dana kelembagaan yang terbatas. Dana kelembagaan yang terbatas
akan berakibat tidak sinkronnya antara sistem kegiatan, sistem jaringan dan sistem pergerakan. Hal ini terjadi karena fasilitas atau prasarana yang mau dibangun bermasalah dengan dana. Sehingga akan membuat siklus transportasi terganggu.
Adanya pergerakan yang tidak merata yang merupakan ketidaktelitian
dari lembaga yang berwenang. Contoh pergerakan yang tidak merata adalah misalnya pada suatu kapasitas jalan yang kecil dibangun sebuag Mall yang besar. Hal ini akan mengakibatkan kemacetan.
Perencanaan suatu lembaga yang kurang matang. Misalnya sebuah
kawasan akan dibangun sebuah Pelabuhan laut, tetapi jalan dari kawasan tersebut tidak memadai contohnya jalan rusak atau pun kapasitas jalan tidak cukup. Bagaimana suatu pelabuhan itu akan berkembang apabila jalan tersebut tidak diperbaiki dulu.
Tata tertib dari suatu lembaga transportasi yang memberatkan
masyarakat. Contohnya, pernah suatu pekan dari pihak Poltabes mengharuskan pengguna motor harus menyalakan lampu pada siang harinya. Bukankah itu merupakan suatu pemborosan energi.
Kurang bersosialisasinya
antara
pihak
lembaga
dengan pihak
masyarakat akan berakibat tidak terjalinnya suatu hubungan yang sinkron dan siklus transportasi terganggu.
View more...
Comments