Transkripsi Dan Translasi Pada Eukariot Berbeda De

March 29, 2017 | Author: Madherisa Paulita | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Transkripsi Dan Translasi Pada Eukariot Berbeda De...

Description

Transkripsi dan translasi pada eukariot berbeda dengan pada prokariot. Dengan adanya membran inti, pada eukariot dapat dibedakan tempat terjadinya transkripsi dan translasi, transkripsi terjadi di dalam inti sedang translasi terjadi di sitoplasma. Waktunya pun tidak dapat terjadi secara bersamaan, sebab sebelum dapat melakukan translasi, harus merampungkan terlebih dahulu proses transkripsi. Proses transkripsi dan translasi pada eukariotpun lebih kompleks daripada prokariot. mRNA pada eukariot berasal dari transkrip gen primer yang melalui beberapa tipe proses, antara lain: 

Pembelahan sebagian besar mRNA prekursor (pre-mRNAs) menjadi molekul

mRNA yang lebih kecil. 

Penambahan kelompok 7-methyl guanosin(mRNA “caps”) pada ujung 5’

molekul. 

Penambahan kira-kira 200 nukleotida panjang yang merupakan urutan nukleotida

adenilet (“poly-A tails”) pada ujung 3’ molekul. 

Melengkapi formasi atau susunan dengan protein yang spesifik. Masing-masing

gen transkrip dapat melakukan beberapa atau seluruh tipe proses tersebut. Secara garis besar translasi pada eukariot sama dengan translasi pada prokariot, perbedaannya hanya pada beberapa hal saja, misalnya, kelompok protein dari methyonildRNAiAfettidak dibentuk dan sebagian besar mRNA eukariot dipelajari untuk memperoleh monogenik.

Perpindahan rantai intron melalui penyambungan RNA Sebagian besar gen eukariot tingkat yang lebih tinggi mengandung noncoding intervening sequences atau intronsseparating the coding sequences or axons.Sedangkan transkrip primer mengandung seluruh urutan gen dan noncoding sequencesyang di potong selama proses.

Mekanisme penyambungan dengan menggabungkan urutan dengan tepat pada nukleotida tunfggal untuk meyakinkan bahwa kodon pada ekson distal ke intron terbaca dengan tepat dan benar. Penamaan subscibps mengidentikasikan frekuensi dari basa umum tiap-tiap posisi. N mengindikasi bahwa sebagian dari 4 standar nukleotida yang ditunjukkan pada posisi yang diindikasi. Ekson-intron junction memiliki perbedaan dalam gen tRNA gen struktural dalam mitokondria dan kloroplas, yang menggunakan mekanisme penyambungan RNA ysng berbeda. Hanya satu urutan pendek yang ada di dalam intron gen inti yang disebut TACTAAC box. Sisa adenin pada posisi enam dalam TACTAAC box lengkap dan diketahui untuk menentukan petunjuk dari reaksi penyambungan. Urutan sisa intron pada sebagian besar gen inti sangat berbeda dan muncul secara acak. Intron gen mitokondria dan kloroplas mengandung urutan konserv yang berbeda dengan gen inti.

Penyambungan tRNA Prekursor: Nuklease dan Ligase khusus Saccharomyces merupakan contoh organisme yang sering menjadi alat percobaan reaksi penyambungan

prekursor

tRNA.

Penghilangan

intron

pada

tRNA

prekursor

Saccharomyces dilakukan dalam dua tahap yaitu: 

Membran inti dan splicing endonuklease membuat dua potongan yang sama pada

ujung akhir intron. 

Splicing ligase menggabungkan dua bagian tRNA untuk menghasilkan bentuk

matang molekul tRNA. Pembelahan tRNA menghasilkan ujung 5’OH dan kelompok fosfat siklik 2’-3’ pada

ujung 3’. Tahap kedua proses ligasi menyangkut 4 reaksi yang terpisah, yaitu: 

Reaksi pertama adalah penambahan kelompok fosfat pada ujung 5’-OH, reaksi ini

membutuhkan aktivitas kinase dan donor fosfat (ATP) 

Kelompok fosfat 5’ diaktifkan dengan mentransfer kelompok AMP menuju

terminus intermediet AMP-ligase 

Fosfat siklik 2’-3’ dibuka oleh aktivitas phophodiesterase cyclic yang

menghasilkan 2’ fosfat dan 3’ hidroksil bebas. 

Reaksi ligase terakhir melalui pemecahan 3’-OH bebas pada interior 5’ fosfat

dengan melepaskan AMP. Dua tahap penyambungan intron tRNA tersebut akan terjadi pada organisme. Pada tumbuhan terjadi reaksi yang sama, tetapi tidak sama dengan yang terjadi pada mamalia.

Penyambungan autokatalisis rRNA prekursor Tetrahymena Pembelahan autokatalisi pada intron dalam prekusor tRNA tetrahymena tidak membutuhkan sumber energi eksternal dan protein. Akan tetapi, dibutuhkan transfer ikatan phosphoester. Reaksi tersebut membutuhkan nukleosida guanin dengan kelompok 3’-OH sebagai pendukung dan dengan ditambah kation monovalent dan kation divalent. Satu intron dipotong yang telah dipotong kemudian diedarkan pada ikatan phosphoester yang lain. Aktifitas autokatalisis kemungkinan tergantung pada struktur sekunder dari molekul prekusor tRNA.

Penyambungan pre-mRNA: snRNAs, snRNPs dan Spliceosome Intron dalam prekusor mRNA nuclear dipotong dalam dua tahap seperti pada intron sel

ragi pre-tRNA dan pre-rRNA. Pada prekusor mRNA, intronnya tidak dibelah oleh nuclease da ligase melainkan oleh struktur protein yang disebut spliceosome. Spliceosome mengandung molekul RNA yang disebut snRNA. Lima snRNA yaitu; U1, U2, U4, U5 dan U6. yang berpengaruh dalam pemotongan pre-mRNA nuclear sebagai komponen dari spliceosome. Tahap pemotongan ini juga diabgi menjadi dua tahap. Tahap pertama, pembelahan terjadi pada ujung 5’intron dan phosphodiester 2’-5’yang dibentuk diantara posisi 5’G yang ditempatkan mendekati ujung 3’intron. Tahap kedua, gen digabungkan oleh ikatan phosphodiester 3’-5’ dan intron yang telah terbentuk dilepaskan.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF