Transfer Pricing
December 3, 2018 | Author: Gun Saleh | Category: N/A
Short Description
bahaan...
Description
Harga transfer dalam arti luas adalah harga barang dan jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawaban. Dalam arti sempit, harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah satu dari dari pusa pusatt pert pertan angg ggun ungja gjawa waba ban n meru merupa pak kan pusa pusatt laba laba.. Untu Untuk k pembahasan lebih lanjut, maka harga transfer ini digunakan untuk kepentingan penilaian kemampuan laba divisi. Salah satu contoh contoh perusahaan perusahaan yang menerapk menerapkan an transfer transfer pricing pricing adal adalah ah peru perusa saha haan an est estle le.. est estl! l! adal adalah ah sebu sebuah ah peru perusa saha haan an mult multin inas asio iona nall di "evey evey,, Swis Swiss s yang yang ber bergera gerak k dala dalam m bida bidang ng makanan. Didirikan pada tahun #$%& oleh Henri estl!. estle mulai tumbuh tumbuh dan berke berkemba mbang ng menjad menjadii sebuah sebuah perus perusaha ahaan an makana makanan n terbesar di dunia, serta perusahaan makanan dan minuman yang telah dipercaya oleh banyak orang di seluruh dunia secara turun temurun hingga sekarang. 'erusahaan estle tersebar di seluruh mancanegar mancanegara, a, estl! estl! berkomitm berkomitmen en untuk untuk tetap mengembang mengembangkan kan prod produk uk-p -pro rodu duk k mela melalu luii inov inovas asii dan dan reno renova vasi si demi demi memu memuas ask kan kebutuhan konsumennya konsumennya di seluruh dunia. estle estle adalah adalah bentuk bentuk usaha usaha (oint (oint "entur enture e dengan dengan menggu menggunak nakan an bentuk usaha ini estle mempunyai keuntungan yaitu perusahaan dapat mengambil manfaat dari ari mitra lokalnya mengenai pengetahuan tentang kondisi persaingan, budaya, bahasa, sistem poli politi tik k dan dan sist sistem em bisn bisnis is di nega negara ra dima dimana na peru perusa saha haan an akan akan didirikan. )etika perkembangan biaya dan risiko pembukaan pasar luar negeri tinggi, suatu perusahaan dapat mengambil keuntungan dengan cara berbagi biaya dan atau risiko ini dengan mitra local, sehi sehing ngga ga est estle le dapa dapatt berk berkem emba bang ng deng dengan an cepa cepatt dan dan terj terjal alin in hubungan yang kuat. *eberapa merek produk estl! yang dipasarkan di +ndonesia antara lain susu bubuk estl! Dancow, kopi instant escaf!, escaf!, estl! estl! ilo, estl! *ubur *ayi, )it )at, 'olo, dan lain-lain. )ita )ita bisa bisa ambil ambil produ produk k Dancow Dancow dan ilo ilo sebaga sebagaii contoh contoh produ produk k yang menerapk menerapkan an transfer transfer pricing pricing pada perusahaan perusahaan estle. estle. 'ada dasarnya, produk Dancow sebagai bagian dari salah satu produk estle, merupakan produk jadi yang bisa langsung dikonsumsi oleh konsu konsumen men.. amun amun bagi bagi produk produk ilo, ilo, Dancow Dancow merupa merupaka kan n produ produk k setengah jadi. ilo membeli susu Dancow sebagai bahan tambahan produknya. 'erusahaan estle melakukan transfer pricing harga transfer/ yaitu bert bertuj ujua uan n untu untuk k meni mening ngk katk atkan laba laba pusa pusat, t, sehi sehing ngga ga terj terjad adii perputaran uang yang cukup besar dalam siklus laporan keuangan
perusahaan estle. )onsep transfer pricing lebih mementingkan kepentingan perusahaan internal dibandingkan dengan kepentingan perusahaan eksternal sesuai dengan tujuannya yaitu ingin meningkatkan laba pusat. 0lasan lain perusahaan estle melakukan transfer pricing adalah untuk menekan biaya. *aik itu biaya perolehan produk maupun beban pajak. Dengan melakukan transfer pricing, harga yang diperoleh untuk pembelian suatu produk dalam suatu perusahaan induk lebih murah dibandingkan dengan pembelian produk dari perusahaan lain. 'erusahaan yang dipecahpecah menjadi suatu grup seperti perusahaan estle dapat merekayasa laba sehingga dapat meminimalkan pajak dan memaksimalkan keuntungan. Sedangkan perusahaan tunggal harus membayar pajak seperti apa adanya.
Menangkal Kecurangan Transfer Pricing Rabu, 15 Agustus 2012 - 09:28
1leh Anandita Budi Suryana , 'egawai Direktorat (enderal 'ajak Transfer pricing merupakan transaksi barang dan jasa antara beberapa divisi pada suatu kelompok usaha dengan harga yang tidak wajar, bisa dengan menaikkan mark up/ atau menurunkan harga mark down/, kebanyakan dilakukan oleh perusahaan global ulti-ational 2nterprise/. 3ujuannya, pertama, untuk mengakali jumlah pro4t sehingga pembayaran pajak dan pembagian dividen menjadi rendah. )edua, menggelembungkan pro4t untuk memoles window-dressing/ laporan keuangan. egara dirugikan triliunan rupiah karena praktek transfer pricing perusahaan asing di +ndonesia. !"#TA#, 20 $uni 2012% odus transfer pricing dapat terjadi atas harga penjualan, harga pembelian, o&er'ead cost , bunga s'are'o(der-(oan , pembayaran royalti, imbalan jasa, penjualan melalui pihak ketiga yang tidak ada usaha specia( purpose compan) /. odel penghindaran pajak ta* a&oidance/ sering mungkin terjadi pada ekspor komoditas. 'ara eksportir, masih banyak menggunakan kontrak penjualan lama, yang belum direnegosiasi, untuk pelaporan omset pada S'3 3ahunan. 'engusaha juga melakukan transfer pricing 3'/ dengan mendirikan perusahaan perantara di negara bertarif pajak rendah seperti Hongkong dan Singapura, sebelum menjual ke enduser+ +lustrasi berikut ini adalah praktik transfer pricing. Sebuah perusahaan otomotif '3.5 memproduksi mobil dengan biaya 6p.&77 dan menjualnya ke '3.8 perusahaan a4liasi/ di luar negeri seharga 6p.&9:. '38 ini hanya dumm) yang berada di negara berpajak rendah ta* 'a&en countr) /. Dari '3.8, mobil dijual ke '3.; nona4liasi/ dengan harga 6p.#.777. )arena '3.8 tidak memiliki usaha riil, sebenarnya yang terjadi adalah penjualan mobil dari '3.5 kepada '3.;. 'ro4t '3.5 yang dilaporkan dalam S'3 adalah 6p.&9:-&77 atau 6p.9: per mobil. Seharusnya pro4t '3.5 adalah 6p.#777&77. odel SDE efektif untuk mengawasi harga pengiriman barang antar negara produsen dan konsumen. Dengan model SDE, penerbitan in&oice oleh perusahaan perantara aba(-aba( di ta* 'a&en countr) akan terkena pajak, sehingga modus transfer pricing tidak e4sien untuk perusahaan tersebut.
TRANSFER PRICING DALAM PRAKTEK PERPAJAKAN INTERNASIONAL 1. Definisi Transfer Pricing
Bagi organisasi yang terdesentralisasi, keluaran dari sebuah divisi dipakai sebagai masukan bagi divisi lain. Transaksi antar divisi ini mengakibatkan timbulnya suatu mekanisme transfer pricing . Transfer pricing didefenisikan sebagai suatu harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan divisi penjual (selling division) dan biaya divisi pembeli (buying divison). (Henry Simamora, !!!"#$#). Transfer pricing sering juga disebut dengan intracompany pricing, intercorporate pricing, interdivisional atau internal pricing yang merupakan harga yang diperhitungkan untuk keperluan pengendalian manajemen atas transfer barang dan jasa antar anggota (grup perusahaan). Transfer pricing biasanya ditetapkan untuk produk%produk antara (intermediate product ) yang merupakan barang%barang dan jasa%jasa yang dipasok okeh divisi penjual kepada divisi pembeli. Bila dicermati secara lebih lanjut , transfer pricing dapat menyimpang secara signifikan dari harga yang disepakati. &leh karena itu transfer pricing juga sering dikaitkan dengan suatu rekayasa harga secara sistematis yang ditujukan untuk mengurangi laba yang nantinya akan mengurangi jumlah pajak atau bea dari suatu negara. 'ari uraian di atas nampak baha pada prinsipnya praktik transfer pricing (dengan harga yang tidak sama dengan harga pasar) dapat didorong oleh alasan pajak (tax bukan pajak (non-tax motive) maupun motive). Berbagai studi di luar ndonesia menunjukkan hal tersebut (*arson+!$!, aitson+!$-, dalam *aves+!!). /otivasi pajak atas praktik transfer pricing dilaksanakan dengan sedapat mungkin memindahkan penghasilan ke negara dengan beban pajak terendah atau minimal. Salah satu bentuk pengalihan penghasilan, misalnya dalam bentuk pembayaran royalti karena dengan sangat langkanya standar harga (tarif) pasar atas royalti sangat sulit bagi administrasi pajak untuk mengatasinya. 0opits (dalam *aves+!!) menyatakan baha paling kurang 12 pembayaran royalti dari negara bcrkcmhang (ke negara maju) merupakan transformasi royalti menjadi dividen. Selanjutnya, sehubungan dengan harga barang (bahan) input produksi, 3ecras (dalam *aves+!!) menyatakan baha berdasarkan studi tahun !45 perusahaan multinasional yang beroperasi di 6S768 memakai dasar selain harga pasar dalam menghitung transfer pricenya. Semakin mudah tingkat otonomi anggota perusahaan multinasional di mancanegara semakin tinggi pemanfaatan strategi transfer pricing. Semakin kurang menentu%nya lingkungan tempat operasi anggota perusahaan tersebut, semakin besar porsi penjualan ekspor ketimbang penjualan domestik dan semakin tinggi potensi penghasilan, maka motivasi pajak terhadap transfer pricing semakin ekstensif. /asalah transfer pricing ini juga tidak terlepas dari fenomena bisnis perusahaan besar yang multi unit yang akan melakukan ekspansi usaha ke luar negeri dengan mengoprasikan usahanya secara desentralisasi dan mengimplementasikan konsep cpst%reveneu atau konsep corporate profit center. dealnya, konsep desentralisasi profit center tersebut merupakan pula alat yang dapat mengukur dan menilai kinerja yang juga salah satu tujuan manajemen serta motivasi pengelolaan unit%unit perusahaan multinasional yang bersangkutan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. 'i samping itu, masalah ketat9tidaknya pengaasan aparat pemerintah yang terkait serta
kebutuhan informasi, merupakan hal vang akan mendorong+ pelaksanaan transfer pricing, sehingga secara keselturuhan beberapa faktor pendorong pemicu munculnya masalah transfer pricing tersebut adalah" ) :ergeseran menuju desenhralisasi, divisionalisasi, dan penggunaan konsep cnrpu ratc profit center #) :emanfaatan transfer pricing dalam bisnis dan invesatsi internasional. 1) :engaasan transfer pricing oleh aparat perpajakan dan bea cukai di beberapa negara. -) 0eperluan pengungkapan segmentasi informasi dan transaksi antar%unit dalam group perusahaan. 2. Tuuan Transfer Pricing
Secara umum, tujuan penetapan harga transfer adalah untuk mentransmisikan data keuangan di antara departemen%departemen atau divisi%diisi perusahaan pada aktu mereka saling menggunakan barang dan jasa satu sama lain (Henry Simamora, !!!"#$1) Selain tujuan tersebut, transfer pricing terkadang digunakan untuk mengevaluasi kinerja divisi dan memotivasi manajer divisi penjual dan divisi pembeli menuju keputusan%keputusan yang serasi dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. A transfer pricing system should satisfy three objectives: acurate performance evaluation, goal congruence, and preservation of divisional autonomy (;oshua ">>%>). Sedangkan dalam lingkup perusahaan multinasional, transfer pricing digunakan untuk, meminimalkan pajak dan bea yang mereka keluarkan diseluruh dunia Transfer pricing can effect overall corporate incame taxes. This is particulary true for multinational corporations (Hansen and
/oen, !!"-!). !. Ti"e #an Me$%#e Transfer Pricing
Beberapa metode transfer pricing yang sering digunakan oleh perusahaan% perusahaan /ultinasional dan divisionalisasi9departementasi dalam melakukan aktifitas keuangannya adalah" 1. Harga Transfer Dasar Biaya (Cost-Based Transfer Pricing)
:erusahaan yang menggunakan metode transfer atas dasar biaya menetapkan harga transfer atas biaya variabel dan tetap yang bisa dalam 1 pemelihan bentuk yaitu " biaya penuh ( full cost ), biaya penuh ditambah mark% up (full cost plus marup) dan gabungan antara biaya variabel dan tetap (variable cost plus fixed fee ). 2. Harga Transfer atas Dasar Harga Pasar (Market Basis Transfer Pricing)
6pabila ada suatu pasar yang sempurna, metode transfer pricing atas dasar harga pasar inilah merupakan ukuran yang paling memadai karena sifatnya yang independen. 8amun keterbatasan informasi pasar yang terkadang menjadi kendala dalam mengunakan transfer pricing yang berdasarkan harga pasar. 3. Harga Transfer Negosiasi (Negotiated Transfer Prices)
'alam ketiadaan harga, beberapa perusahaan memperkenankan divisi%divisi dalam perusahaan yang berkepentingan dengan transfer pricing untuk menegosiasikan harga transfer yang diinginkan. Harga transfer negosiasian mencerminkan prespektif kontrolabilitas yang inheren dalam pusat%pusat pertanggungjaaban karena setiap divisi yang berkepentingan tersebut pada
akhirnya yang akan bertanggung jaab dinegosiasikan.
atas
harga
transfer yang
&. Transfer Pricing "a#a Perusa'aan Mu($inasi%na(
/enurut ?ain (#>>1"#!$%#!4), kebijakan transfer pricing multinasional bertujuan" ) /emaksimalkan penghasilan global #) /engamankan posisi kompetitif anak9cabang perusahaan dan penetrasi pasar 1) 7valuasi kenerja anak9cabang perusahaan manca negera -) :enghidaran pengendalian devisa 5) /engontrol kredibilitas asosiasi ) /eningkatkan bagian laba joint ventura $) . Tarif pajak yang berlaku di negara tersebut adalah -#2. @ntuk menghindari pengenaan pajak dengan tarif yang tinggi, perusahaan induk memutuskan untuk menjual produk tersebut ke anak perusahaan yang ada di :uerto , sehingga pajak yang terutang atas transaksi penjualan antara perusahaan induk dan anak perusahaan adalah . Hal ini disebabkan karena harga transfer yang digunakan sama dengan harga pokok produk, sehingga atas transaksi ini tidak menimbulkan laba yang akan dikenakan pajak. . 6tas laba yang timbul, seharusnya terutang pajak. Tetapi karena tarif pajak yang berlaku di negara tersebut >2, maka pajak yang terutang atas laba yang dihasilkan adalah sebesar . 0emudian barang yang sudah dibeli oleh anak perusahaan yang ada di 6merika dijual kembali ke perusahaan yang tidak mempunyai hubungan istimea di negara yang sama, dengan harga jual >. 0ebijaksanaan menetapkan harga jual ini dimaksudkan untuk menghindari pajak dengan tarif yang tinggi yang berlaku di negara yang bersangkutan. 6sumsi tarif pajak yang berlaku di negara 6merika 152. Selanjutnya dapat dihitung baha pajak terutang atas transaksi penjualan ini adalah sebesar . Hal ini disebabkan karena harga jual atas produk tersebut sama dengan harga pokok pembelian barang, sehingga laba yang timbul atas transaksi ini adalah . 0esimpulan yang dapat ditarik dari transaksi%transaksi di atas, adalah betapa pentingnya mengetahui tarif pajak yang berlaku di suatu negara, sebelum mengambil keputusan untuk melakukan transaksi penjualan dan pembelian barang. Tabel di baah ini akan memperjelas ilustrasi di atas. Tabel " :raktik Transfer :ricing pada :erusahaan /ultinasional
:erusahaan nduk 6nak :erusahaan di 6nak di Belgia :uerto > A #>> A #>> Harga :okok A >> A >> A #>> :enjualan A > A >> A > 3aba -#2 >2 >2 Tarif :ajak A > A > A > :ajak Terutang /asalah transfer pricing ini perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut dari :emerintah setempat, karena terkadang anak perusahaan yang didirikan dalam suatu negara, hanya bersifat sebagai transit place atau tempat persingahan semata. Suatu survey yang dilakukan oleh 7rnst Coung 33p, !!! menemukan baha masalah transfer pricing merupakan masalah utama dalam bidang perpajakan selama kurun aktu # tahun terakhir yang terjadi pada perusahaan%perusahaan multinasional di seluruh dunia. &leh karena itu banyak kantor akuntan publik melakukan auditcompliance, untuk melakukan pemeriksaan atas masalah transfer pricing ini yang memang berpengaruh terhadap jumlah pajak yang harus dibayarkan. =ambar berikut ini akan memperlihatkan persentase dilakukannya audit compliance pada perusahaanperusahaan multinasional yang tersebar di berbagai negara besar di dunia. Biasanya cegah tangkal yang dilakukan oleh negara%negara dengan adanya transfer pricing adalah membuat suatu keenangan, dimana pemerintah diberikan eenang untuk menentukan kembali dengan cara me% realokasikan kembali jumlah laba dan biaya%biaya yang timbul di perusahaan multinasional yang notabene punya beberapa divisi, sehingga laba dan biaya% biaya yang timbul sebagai hasil transaksi antar divisi tersebut yang ditengarai sebagai suatu praktek transfer pricing yang bisa meminimalkan pajak terutang dapat di cegah. @.S.% !ased multinationals are subject to "nternal #evenue $ode %ection &' on the pricing of intercompany transactions. This section gives the "#% the authority to reaalocate income and deductions among divisions if it believes that such reallocation ill reduce potentia tax evasion. (Hansen and /oen, !!"5-1). 3ebih lanjut ditegaskan baha
dalam astells, #% =#:/. )emudian tahun #A 3T" 3or(d sebagai pengawas dalam Trade "rganiation% diciptakan perdagangan liberal dan sebagai mediator sengketa perdagangan dunia. E31 memfokuskan kegiatannya pada liberalisasi perdagangan jasa, dan untuk mencapai kesepakatan yang terkait dengan perdagangan hak kekayaan intelektual H0)+/. )edua alasan itu menandakan hubungan strategis antara tahap baru globalisasi dan ekonomi informasi.
Sejak tahun #7 perkembangan proses distribusi dan manajemen produksi internasional terdiri atas tiga aspek yaitu perkembangan langsung investasi asing, penentuan peran perusahaan multinasional sebagai produsen dalam ekonomi global, dan bentuk jaringan produksi internasional >astells, #% =#&/. Salah satu contohnya ialah Ioreign Direct +nvestment ID+/ atau +nvestasi asing langsung yang merupakan suatu kegiatan investasi langsung oleh individu atau perusahaan negara lain ke dalam proses produksi atau bisnis di suatu negara dengan cara membeli sebuah perusahaan atau memperluas jaringan bisnisnya di negara tersebut. ID+ mengasosiasikan dengan perluasan perusahaan antar negara sebagai produsen utama ekonomi global >astells, #% =#&/. ID+ berperan cukup besar dalam pembentukan dunia kapital yang berkembang dari tahun #$7an sampai #7an. )ebanyakan organisasi ID+ berasal dari negara anggota 1rganiCation for 2conomic >o-operation and Development 12>D/ yang merupakan negara-negara maju seperti 0merika Serikat, +nggris, 'rancis, (epang, 0ustralia, Swiss, )anada dsb. 0merika Serikat menurunkan penyebaran investasi dari :7J di tahun #%7an menjadi 9:J di tahun #7 sehingga ID+ hanya menyumbang 9:J dari investasi dalam produksi +nternasional. ID+ lebih banyak berkonsentrasi pada pengembangan ekonomi yang berbeda dengan sejarah awalnya yang dimulai dari tahun #%7 dan mencapai puncak perkembangannya pada era #7an. *agaimanapun pola arus ID+ semakin bervariasi dan negara-negara berkembang menerima dampak dari pertumbuhan investasi ini meskipun jauh lebih kecil daripada negara maju >astells, #% =#&/. ulti ational >orporation >s/ merupakan faktor utama dalam pelaksanaan investasi asing langsung >astells, #% =#&/. *agaimanapun tren menjadi penting dalam revolusi produksi global di tahun 7an sebagai transformasi organisasi dalam proses produksi, termasuk transformasi perusahaan. )ebijakan produksi global meningkat tidak hanya lintas negara namun level multinasional. 'erusahaan multinasional mengalami peningkatan
penyebaran hubungan internal, unit terorganisasi sendiri, termasuk negara, pasar, proses, dan produksi. Satu diantara unitnya terhubung dengan beberapa unit mandiri lain dari perusahaan multinasional lain dalam bentuk strategi persekutuan khusus dan satu diantaranya merupakan sekutu. Sistem produksi terbaru menyandarkan pada kombinasi strategi persekutuan dan perusahaan diantara proyek perusahaan, penyebaran unit dari kedua perusahaan utama, dan jaringan kecil dan sedang perusahaan terhubung diantara mereka sendiri dan atau dengan perusahaan besar. Hubungan operasi lintas negara ini dibawah dua kon4gurasi utama dalam teknologi, produser mengambil alih rantai komoditas misalnya dalam industri diantaranya mobil, komputer, pesawat terbang, peralatan elektronik dan pembeli menjadi rantai komoditas meliputi produksi garmen, alas kaki, mainan, dan perabotan rumah tangga. 'roduktivitas dan tingkat persaingan merupakan informasi produktif dalam generalisasi pengetahuan dan pengolahan informasi >astells, #% =97/. 'engetahuan dan kapasitas teknologi adalah kunci utama dalam persaingan antara perusahaan, organisasi dari semua jenis dan negara. Globalisasi memberi dampak yang besar pada situs dan jaringan-jangan ekonomi global contoh pada akhir tahun #7an diketahui lima negara dengan tingkat pendapatan tertinggi &A persen diantaranya didapatkan dari saluran telepon dan = persen dari jasa pengguna internet. Dari hal ini dapat diketahui bahwa dominasi teknologi akan terus berkembang serta merambah paada gagasan pengetahuan berbasis ekonomi global kecuali pada pola pembagian hirarkhis kerja antara pengetahuan berbasis produsen yang terletak di kota-kota maju yang tersebar di seluruh dunia. +lmu pengetahuan modern memiliki ciri komunikasi on-(ine sebagai alat utama, bagaimanapun internet lahir sebagai sebuah penemuan besar dan berkembang sejak tahun #$7an dan meluas hingga kini sebagai sebuah jaringan kerja yang berkontribusi dalam penyebaran informasi. Sebagai hasilnya bahasa inggris menjadi bahasa internasional karena orang baratlah yang mendominasi akses dan penemuan tersebut. Sehingga ilmu pengetahuan akhirnya menjadi global seperti ditemukannya vaksin malaria padahal penyakit malaria awalnya merupakan penyakit di negara tropis. emahami teknologi berdifusi dalam ekonomi global adalah penting untuk mengetahui karakter baru, basis teknologi informasi karena mereka pada dasarnya berbasis pengetahuan disimpan atau dikembangkan dalam pikiran manusia, mereka memiliki potensi yang luar biasa untuk menyebar ke luar dari sumber mereka, asalkan mereka menemukan infrastruktur teknologi, organisasi lingkungan dan sumber daya manusia untuk berasimilasi dan dikembangkan melalui proses learning by doing >astells, #% =99/. Seorang sosiolog, manuel >astells, berpendapat bahwa proses globalisasi keuangan secara dramatis mengalami percepatan di
akhir #$7-an ketika pasar modal dan saham di 2ropa dan 0merika serika dideregulasi. @ewat pembatasan yang lebih sedikit dan kesempatan penanaman investasi global, liberalisasi perdagangan 4nansial itu memberi ruang pada kian cairnya perpindahan sebagai segmen industri keuangan yang berbeda dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain itu, kemajuan dalam pemrosesan data dan teknologi informasi memberi sumbangan pada tumbuh pesatnya nilai 4nansial yang bisa diperdagangkan. Hampir semua pertumbuhan terjadi diseputar transaksi pertukaran mata uang dan pasar kemanan dikarenakan mempunyai sifat investasi yang besar di amasa depan. Seiring dengan berkembangnya globalisasi ekonomi, kini perusahaan-perusahaan multinasional menjadi lebih dominan peranannya dalam ekonomi global sendiri. Data pada tahun 9777 menyatakan tidak kurang dari %7.777 perusahaanperusahaan multinasional dengan $97.777 anak perusahaan asing yang menjual USD #:,% triliun barang dan jasa di seluruh dunia ini. *ahkan ditaksir perusahaan-perusahaan multinasional ini menyumbang setidaknya 9:J produksi barang dan jasa di dunia, &7J dari total perdagangan di dunia serta :7J dari GD' dunia U>30D, 977# dalam Held, 977=/. amun di sisi lain munculnya perusahaan-perusahaan multinasional ini dianggap kurang bisa mengatasi masalah pengangguran di dunia, pasalnya ada setidaknya %777 perusahaan multinasional yang menguasai sepertiga dari total perdagangan dunia dan hanya mampu menyerap kurang dari #J tenaga kerja dari seluruh dunia ini. )ebijakan pemerintah memilki pengaruh yang besar terhadap g(oba( econom) karena g(oba( econom) merupakan hasil interaksi antara pasar, pemerintah, dan institusi keuangan internasional. )eterlibatan pemerintah dalam g(oba( econom) ini dapat dijelaskan melalui empat hal yaitu #/ percei&ed strategic interests of a gi&en nation-state, 9/ t'e ideo(ogica( conte*t, =/ t'e po(itica( interests of t'e (eaders'ip, dan A/ t'e persona( interests of peop(e in positions of decision-making power . (adi yang dimaksud dengan percei&ed strategic interests of a gi&en nation-state adalah globalisasi yang terjadi ini merupakan wujud usaha negara untuk mencapai nationa( interest+ >ontohnya seperti 0merika Serikat yang menerapkan perdagangan liberal dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan manajerial untuk meningkatkan kemakmuran perekonomian 0merika Serikat >astells, #% =9%-&/. @alu yang kedua konteks ideologi dimana state interests selalu dirumuskan dalam sebuah kerangka kerja ideologis di mana kerangka kerja ideologis ini nantinya diadopsi dalam kebijakan politik pemerintah. )etiga, t'e po(itica( interests of t'e (eaders'ip yaitu diadakannya pemilihan pemimpin baru sebagai akibat dari menurunnya perekonomian suatu negara. Di sini menunjukkan bahwa 4nancia( wor(d di kontrol oleh pemerintah karena adanya usaha pemerintah untuk mengatur perekonomian negara dalam konteks global yang baru dengan mencari personel
baru yang dapat lebih mengeksplor ilmu pengetahuannya sehingga dapat diaplikasikan dalam dunia perekonomian yang baru ini. @alu yang terakhir t'e persona( interests of peop(e in positions of decision-making power yang menunjukkan bahwa keputusan politik tidak hanya dibuat oleh pemerintah dan juga pemiliki kepentingan politik tetapi juga orang yang memiliki kepentingan pribadi dalam proses globalisasi >astells, #% =9&-/. 2konomi global bukanlah ekonomi dunia, meskipun itu memiliki jangkauan dunia. Dengan kata lain, ekonomi global tidak merangkul semua proses ekonomi di dunia ini, tidak mencakup semua wilayah, dan tidak mencakup semua orang dalam kinerjanya meskipun tidak mempengaruhi langsung atau tidak langsung dengan mata pencaharian dari seluruh umat manusia. Sementara dampaknya menjangkau seluruh dunia, operasi dan struktur keprihatinan sebenarnya hanya segmen sektor ekonomi, negara, dan wilayah, dalam proporsi yang bervariasi sesuai dengan posisi tertentu dari sektor, negara, atau wilayah di divisi internasional. Singkatnya, ekonomi global ditandai oleh asimetri mendasar antara negaranegara, dalam hal tingkat integrasi, potensi kompetitif, dan berbagi manfaat dari pertumbuhan ekonomi. )onsekuensi dari konsentrasi ini sumber daya, dinamisme dan kekayaan di wilayah tertentu adalah segmentasi meningkatnya populasi dunia, menyusul segmentasi ekonomi global, dan akhirnya menyebabkan kecenderungan global dengan meningkatnya ketidaksetaraan dan pengucilan sosial. 'ola segmentasi ditandai dengan dua hal >astells, #% =9:/. .ertama saat berharga wilayah dan orangorang yang terkait dalam jaringan global membuat nilai dan kekayaan apropriasi. !edua setiap hal dan semua orang, yang tidak memiliki nilai, sesuai dengan apa yang dihargai dalam jaringan atau berhenti memiliki nilai dimatikan jaringan, dan akhirnya dibuang. Sistem ekonomi baru pada saat yang sama sangat dinamis, sangat selektif, sangat eksklusif, dan sangat stabil dalam batas-batasnya. didukung oleh teknologi komunikasi dan informasi baru, jaringan modal, produksi, dan perdagangan mampu mengidenti4kasi sumber nilai membuat mana saja di dunia dan menghubungkan mereka. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ekonomi dunia amatlah berbeda dengan ekonomi global. Dari sudut pandang ekonomi globalisasi merupakan upaya kapitalisme modern karena didukung oleh berbagai aspek dan mudahnya persebaran informasi seperti internet sebagai hasil dari perkembangan teknologi. Globalisasi mendukung kemajuan serta pertumbuhan berbagai aspek seperti kesehatan, pendidikan, teknologi, ilmu pengetahuan, pekerjaan dsb, sehingga masyarakat yang telah maju melihat bahwa proses tersebut merupakan peluang dalam pengolahan ekonomi dan bisnis yang bersifat global sehingga menghasilkan outcome dan kemajuan di berbagai sektor. >ontohnya penyakit 0cKuires +mmune De4ciency Syndrome 0+DS/ yaitu suatu penyakit yang menyerang kekebalan tubuh manusia yang pada awalnya di
temukan di benua 0frika dan menyerang primata mulai menyebar ka manusia. Eorld Health 1rganiCation EH1/ berupaya menemukan vaksin mematikan ini dengan bantuan para ahli yang tersebar di seluruh dunia, upaya seperti itu tentu membutuhkan kecepatan informasi. Dari hal ini, jika vaksin ditemukan hal ini dapat diketahui oleh seluruh dunia pada satu waktu maka dapat terjadi perdagangan vaksin secara global yang mana dapat dinikmati oleh seluruh dunia walaupun dengan harga yang relatif tinggi. aka dari itu ekonomi global diharapkan dapat membangun ekonomi dunia yang mana dapat mempercepat pertumbuhan dalam tingkat regional sehingga masyarakat dunia dapat hidup dengan sejahtera.
6efrensi >astells, anuel. #%. +n David Held and 0. cGrew ed/. T'e ;(oba( Transformation Reader: an /ntroduction to t'e ;(oba(iation ebate, ambridge 'olity 'ress. Lpp. =##-==AM Giddens, 0. #7. 3he >onseKuences of odernity. Stanford Stanford University 'ress. Scholte, (an 0art. 977#. +n *aylis, (ohn and Smith, Steve eds/. T'e ;(oba(iation of 3or(d .o(itics+ 9nd edition. 1Fford University 'ress. Lpp #=-=AM
View more...
Comments